You are on page 1of 16

ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN

KEGIATAN USAHA PENAMBANGAN PASIR DAN BATU

PT. INDONESIA BANGGA

NAMA : ZUKHRUFA AWALIA RAHMA

NPM : 112.14.0167

KELAS : A

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN

FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”

YOGYAKARTA

2016
BAB I

PENDAHULUAN

Kebutuhan akan pasir dan batu kini sangat meningkat seiring dengan
meningkatnya teknologi dan pembagunan wilayah di daerah Kalimantan. Hal ini
disebabkan adanya banyak kesempatan kerja di daerah Kalimantan khususnya
daerah Kutai Timur dimana banyak sekali perusahaan-perusahaan baik tambang
ataupun industri yang membutuhkan tenaga kerja. Maka dari itu menimbulkan
masyarakat daerah Sulawesi, Jawa, Sumatera, dll berbondong-bondong pergi ke
Kalimantan mencoba kesempatan emas ini.

Maka pihak manajemen PT. Indonesia Bangga, perusahaan yang bergerak di


industri pertambangan untuk golongan C yaitu pasir dan batu menaruh investasi
melakukan penambangan pasir dan batu di daerah Kutai Timur khusunya Sangatta.

PT. Indonesia Bangga melakukan kegiatan ekploitasi ini bertujuan untuk


meningkatkan produksi pasir dan batu untuk kebutuhan pembangunan di Sangatta,
meningkatkan pendapatan daerah, memberi lapangan pekerjaan bagi masyarakat
sekitar, dan meningkatkan kualitas sosial dan ekonomi masayarakat dan daerah.
BAB II

RONA AWAL

A. LOKASI DAN AKSES DAERAH


Sangatta merupakan Ibu Kota Kabupaten Kutai Timur. Terletak di
Provinsi Kalimantan Timur, Indonesia. Dengan luas wilayah 35.747,50 km²,
Kutai Timur terletak di wilayah khatulistiwa dengan koordinat di antara
115°56'26"-118°58'19" BT dan 1°17'1" LS-1°52'39" LU. Dengan batas wilayah
sebelah utara dengan Kabupaten Berau, sebelah timur dengan Selat
Makasar, sebelah Selatan dengan Kabupaten Kutai Kartanegara dan Bontang,
dan sebelah barat dengan Kabupaten Kutai Kartanegara.

Untuk menuju ke Sangata, dapat ditempuh melalui jalan darat dengan


menggunakan mobil, atau melalui udara dengan menggunakan pesawat
terbang. Apabila menggunakan mobil, diperlukan waktu selama dua jam
perjalanan darat dari kota Bontang ke Sangata, empat jam dari Samarinda
atau enam jam dari Balikpapan..

Terdapat bandara kecil di Sangatta yang dapat menerbangkan


pesawat dari Sangatta ke Balikpapan dan sebaliknya dengan 3 kali
penerbangan setiap hari dengan waktu tempuh 45 menit dengan masakapai
penerbangan swasta Airborn. Merupakan salah satu fasilitas yang diberikan
salah satu perusahaan di Sangatta namun bisa dinikmati masyarakat dengan
membayar. Tetapi tidak bisa sekormesil penerbangan di bandara besar.
Karena kuota yang diberikan sangat-sangat terbatas.

B. ABIOTIK
Jenis tanah di Sangatta adalah tanah gambut yang mana banyak
sekali kandungan airnya asamnya. Karena dahulu wilayah Sangatta
merupakan rawa namun seiring dengan berjalannya waktu tertimbun
membentuk sebuah daratan. Lapisan tanah penutupnya didominasi oleh
lapisan lempung.
Jenis air tanah di Sangatta adalah air asam dilihat denagn keadaan
geologi daerah Sangatta, namun untuk kebutuhan sehari hari masyarakat
mengandalkan PDAM perusahaan air milik pemerintah yang engambil
sumber air dari sungai. Karena Sangatta dilalui banyak aliran sungan yang
mana merupakan anak sungai dari Sungai Mahakam yang bermuara ke Selat
Makasar.
Udara di Sangatta memliki kelembapan 63%-100% dengan curah
huajn sekita 2000-2500 mm. Kondisi udara di Sangatta cukup berdebu karena
adanya banyak kegiatan penambangan didaerah sana ditambah Sangatta
merupakan daerah khatulistiwa sehingga mendapatkan sinar matahari cukup
banyak.
Benteng alam Sangatta, seperti kita tahu bahwa Kalimantan tidak
dilalui Ring of Fire sehingga tidak ada gunung aktif disana. Dengan dataran
yang tidak rata, Sangatta memiliki perbukitan yang banyak. Dilalui dengan
sungai yang merupakan anak Sungai Mahakam yang bermuara ke Selat
Makasar. Seperti kita tahu bahwa Kalimantan terkenal dengan hutannya,
maka tak herah di daerah Sangatta sangat udah dijumpai hutan hutan dan
semak semak.
C. BIOTIK
Karena memiliki hutan yang luas maka banyak sekali spesies flora dan
fauna yang terdapat di Sangatta. Fauna terkenal adalah spesies orang hutan,
kera, buaya,dan biawak dan flora terkenal adalah anggrek hitam dan pohon
ulin.

D. SOSBUDKESMAS
Berdasarkan hasil sensus penduduk 2010, penduduk Sangatta Utara
berjumlah 72.864 jiwa dengan rincian 40.176 jiwa laki-laki dan 32.688 jiwa
perempuan dan rasio jenis kelamin sebesar 123.
Dengan penduduk asli suku dayak dan kutai, namun banyak sekali
pendatang dari berbagai daerah. Sehingga membuat budaya disana sangat
beragam. Pengaruh Sulawesi dan Banjar yang menjadi dominan disana.
Dengan mata pencaharian masyarakat Sangatta adalah nelayan,
petani, karyawan, Pegawai Negeri Sipil, dan wiraswasta. Dilihat dari Sangatta
mudah akses laut dan banyak tempat yang cocok untuk berkebun. Lalu tanah
Sangatta juga banyak digunakan untuk menanam kelapa sawit maka banyak
wiraswasta yang menanam investasinya. Dan banyaknya perusahaan-
perusahaan terutama tambang sehingga menyerap tenaga kerja yang
banyak.
BAB III
DESKRIPSI RENCANA PENAMBANGAN

A. LUAS PENAMBANGAN
Luas Penambangan: 100 ha (dengan surat izin eksplorasi)

B. PRODUKSI
Pasir : Pasir sungai sesuai dengan permintaan konsumen
Batu :Ukuran krakal dan krikil (selalu di produksi)
Dan permintaan konsumen

C. ALAT YANG DIGUNAKAN


1. Alat tambang :
- back hoe = 2 unit
- bulldozer = 2 unit
- jet water = 2 unit
2. Alat pengolahan :
- gyratory crusher = 2 unit
- screnning = 2 unit
- pemotong batu = 2 unit
3. Alat angkut :
- truck = 7 unit
D. TEKNIK YANG DIGUNAKAN
Pasir: Teknik Semprot
Penggalian bahan endapan dengan menggunakan air dengan aliran
bertekanan tinggi dengan alat yang digunakan monitor atau jet water.
Batu: Teknik Peledakan
Batu diambil di sekitar sungai, jika ukuran terlalu besar dan tidak
dimungkinkan untuk diangkut maka akan dilakukan peledakan dahulu yang
bertujuan mengecilkan ukuran batu.
BAB IV
PRAKIRAAN DAMPAK

1. PEMBEBASAN LAHAN
Yang dilakukan di proses ini adalah membebaskan lahan yang akan
digunakan untuk wilayah menambang pasir dan batu, tempat pengolahan,
dan perkantoran dari kepemilikan orang lain, atau benar benar milik
perusahaan yang telah diurus sebelumnya.
Sehingga perkiraan dampak yang terjadi ada di keresahan warga. Karena
mungkin ada salah satu lahan yang dimiliki warga. Tetapi dengan
kesepakatan yang telah dibuat oleh perusahaan dengan warga maka akan
menghasilkan kata sepakat untuk membebaskan lahannya.

2. PEMBERSIHAN LAHAN
Yang dilakukan di proses ini adalah membersihkan lahan dari
tumbuhan-tumbuhan dan apapun yang mengganggu jalannya produksi.
Dengan menggunakan alat bulldozer proses pembersihan lahan akan tuntas.
Dampak abiotiknya, tanah akan mudah longsor dan tidak stabil
karena tumbuhan tumbuhan dibabat habis dengan daerah dekat sungai
maka mudah tererosi karena aliran sungai. Ketika tumbuhan-tumbuhan
hilang maka tidak ada daerah resapan air, sehingga persediaan air tanah
berkurang. Tumbuhan menghilang menyebabkan tidak ada filter unutk debu,
maka debu debu bertebangan dimana mana. Yang awalnya adalah kawasan
hutan makan berubah menjadi tanah koskng tumbuhan, maka benteng alam
pun berubah.
Karena penambangan dilakukan di daerah yang masih banyak hutan,
maka berdampak langsung pada flora dan fauna disana. Tumbuhan endemic
menghilang sehingga hewan-hewan pun mencari tempat baru yang lebih
nyaman.
Namun adanya rekuitmen tenaga untuk melakukan kegiatan ini.
Berarti masyarakat diberi kesempatan untuk bekerja dan mencari nafkah.
Selain positifnya masyarakat sekutar akan merasakan keresahan karena debu
yang bertebangan dan suara bising alat alat yang digunakan.

3. MOBILITAS PERALATAN
Dalam proses ini, alat alat yang dibutuhkan misalnya alat berat, mesin
pengolahan, bahan bangunan, dll diangkut dan ditempatkan di lokasinya.
Dampaknya, tanah yang dilalui alat berat akan menerima gaya yang
besar maka tanah atau jalan yang dilewati akan mudah rusak didukung
dengan kontur tanah di Sangatta bergelombang sehingga mudah berubah
saat dikenai gaya besar. Selain berdampak pada tanah akan menghasilkan
debu karena panasnya Sangatta dan kondisi jalan yang dileawti kendaraan
yang mengangkut peralatan.
Dalam kegiatan ini dibutuhkan jasa untuk pengangkutan peralatan
yang dibutuhkan. Terjadi rekuitmen tenaga kerja lagi. Namun dengan
masalahnya yang sama pada masayarakat yaitu debu yang ditimbulkan dari
kendaraan.

4. REKUITMEN
Dalam tahap ini adalah perekuitmen tenaga kerja untuk
pembangunan kontruksi jalan, jembatan,dan bangunan yang digunakan
untuk menunjang kegiatan penambangan. Dampaknya terhadap masyarakat
dilakukan rekuitmen besar besaran. Karena memerlukan tenaga yang banyak
untuk membangun kontruksinya.

5. PEMBANGUNAN JALAN DAN JEMBATAN


Dalam proses ini adalah proses pembuatan jalan menuju lokasi
penambangan, perkantoran, dan pengolahan. Jika terdapat sungai yang
hatus dilewati maak akan dibuat jembatan.
Dampaknya, tanah akan dirombak tidak menjadi seperti semua. Akan
terjadi pengembangan tanah yang aman kekuatan tanah akan berkurang.
Tempat resapan air juga hilang karena daerah menjadi jalan. Akan banyak
menghasilkan debu dari proses ini. Yang awalnya hutan berubah menjadi
jalan.
Jika hutan maka akan otomatis flora akan menghilang dan fauna
mencari tempat tinggal yang lain atau bahkan mengganggu warga karena
tempat tinggalnya menghilang.
Banyak reuitmen tenaga kerja unutuk pekerjaan ini dan kkeresahan
warga karena suara ynga bising saat proses pembuatan jalan dan jembatan
dan debu yang dihasilkan.

6. PEMBANGUNAN PERKANTORAN
Perkatoran digunakan untuk mengurus segala administrasi kegiatan
pertambangan dan hal-hal yang harsu dilakukan di ruangan. Perkantoran
juga digunakan sebagai tempat istirahat para karyawan dan tempat singgah
sementara untuk bekerja di wilayah lain. Maka sangat penting adanya
perkantoran dibangunlah perkantoran untuk menunjang kegiatan
pertambangan ini.
Dampak yang ditimbulkan dari pembangunan perkantoran adalah
sama dengan dampak dari pembangunan jalan dan jembatan. Karena sama-
sama proses kontruksi.

7. PEMBANGUNAN PABRIK
Pengolahan adaalh proses penting dalam pertambangan ini. Karena
batu yang akan di ditribusi harus sesuai dengan permintaan konsumen.
Sedangkan untuk pasir tidak terlalu rumit karena dari awal sudah memenuhi
permintaan konsumen. Maka sangat penting untuk dibuat pabrik atau
disebut tempat pengolahan.
Dampak yang ditimbulkan dari pembangunan tempat pengolahan
adalah sama dengan dempal dari pembangunan jalan dan jembatan. Karena
sama-sama prosesn kontruksi.

8. REKUITMEN
Proses ini adalah rekuitmen karyawan yang memiliki ahi dalam
pertambangan dan kontraktor-kontraktornya. Karena setelah ini akan masuk
ke tahap penambangan dan pengolahannya. Maka diperlukan para ahlinya.
Sehingga banyak membutuhkan tenaga juga. Biasanya darisini banyak
berdatangan para pendatang dari luar Sangatta.

9. PENYEMPROTAN DAN PEMBONGKARAN


Dalam proses ini adalah penyemprotan bahan galian yaitu pasir
dengan air yang memiliki keceptaan tinggi sehingga dapat meimidahkan psair
dari tempatnya. Sedangkan untuk batunya dilakukan pembongkaran baik
denga backhoe maupun peledakan.
Dampak yang ditimbulkan adalah, karena adanya air
bertekanan tinggi mengakibatkan rawan longsor daerah sekitar atau tererosi
sehingga tanah menjadi tidak stabil.Maka diperlukan ahli tambang untuk
merekayasa jalan dan tempat penambangan agar tetap aman. Karena tidak
ada tumbuhan maka iar pun tidak banyak cadangan didalam tanah. Masih
ada debu pada proses ini akibat dari alat alat yang digunakan dan peledakan
yang dilakukan. Benteng alampun yang awalnya hutan bewarna hijau
sekarang menjadi tanah lapang banyak lalu lalang alat berat.
Untuk flora dan fauna dampak yang ditumbulkan masih sama. Karena
memang tidak ada tempat untuk mereka lagi.

10. PENGANGKUTAN
Dalam proses ini adalah pengangkut bahna galian yaitu pasir dan batu
dari tambang ke proses pengolahan atau ke tempat pengolahan untuk
dilakukan proses selanjutanya.
Dalam hal ini dampak yang terjadi adalah, tanah yang alalui alat yang
mengangkut pasir dan batu akan ambles jika terlalu sering dilalui. Melihat
kontur tanah di Sangatta. Makaitu perlu ahli tamabang yang bisa
mengatasinya. Menimbulkan banyak debu diamna mana karena adanya
gesekan antara ban dan jalan yang dialalui alat pengangkut.
Dalam proses ini perusahaan membutuhkan bantuan tennag kerja
masyakat. Sehingga membantu ekonomi masyarakat. Namun masih
menimbulkan kecemasan masyarakat yaitu debu yang merajalela.

11. PENGOLAHAN
Dalam proses ini adalah bahan galian yang sudah diangkut dialkukan
pengolahan. Untuk batu dilakukan crushing dengan gyratory crusher atau
dipotong dengan alat potong dan diayak agar mengelompok berdasarkan
ukuran. Untuk pasir dilakukan pengayakan agar ukuran yang dikumpulkan
sama.
Dalam proses in dampak yang ditimbulkan adalah, debu yang
dihasilkan. Karena pasti ada butiran bahan galian yang berterbangan selama
proses pengolahan. Yang masih menjadi kecemasan warga sekitar.

12. PEMBONGKARAN
Dalam proses ini sudah termasuk tahap pra pernambangan. Namun
tidak dilakukan pekuitmen karena dalam tahap pra penambangan ini massih
menggunakan ahli yang sama. Pembongkaran yang dilakukan adalah
pembongkaran wilayah tambang untuk dipersipkan melakukan tahap
reklamasi, pembongkaran daerah perkantoran jika dimungkinkan bahwa
kantor memang tidak dipakai lagi, dan untuk jalan danjembatan apabila
masih bisa digunakan warga baiknya dibiarkan saja.
Dampak yang terjadi, tanah diubah lagi, diuruk lagi sehingga merubah
volume dan mengakibatkan adanya pengembangan yang membuat tanah
gembur sehingga tak kuat menahan beban berat. Maka diperlukannya
pemadatan. Debu masih menjadi masalah yang muncul dalam proses ini.

13. REKLAMASI
Setelah apa yang telah dilakukan kegiatan penambangan pada alam
di daerah sekitar sungai Sangatta, maka tugas selanjutnya adalah melakukan
reklamasi yaitu mengembalikan keadaan seperti sebelum di tambang.
Menanam kembali pohon –pohon yang tumbuh disekitar sungai yang
menjadi wilayah penambangan dan wilayah bangunan.
Agar tempat hidup flora dan fauna yang telah sementara hilang hadir
kembali. Mengembalikan habibatnya, ini sangat penting karena sebnarnya
kegiatan tambang bukan merusak pada akhirnya sete;ah apa yang telah kita
ambil dan manfaatkan.
Tanah menjadi kuat lagi karena banyak pohon-pohon yang tumbuh,
cadangan air tanah bertambah karena adanya resapan dari pohon-pohon,
udara leboh segar kembalik karena adanya banyak pohon, dan kembali
benteng alam yang dahulu hutan lalu menjadi tanah kosong yang dipenuhi
alat berat menjadi hijau kembali.
Warga sekitar merasa suatu perubahan, debu mulai berkurang udara
membaik maka kecemasan warg apun hilang.

14. MOBILITAS PERALATAN


Peralatan yang telah digunakan dipindahkan dari tempatnya
ketempat yang membutuhkan lagi. Karena alat juga sebagai investasi
perusahaan dilihat dari harga yang dikerlurkan untuk memiliki alat sangat
mahal. Ketika perusahaan tidak menambnag lagi bisa diseakan kepada
perusahaan yang membutuhkan.
Dampak yang ditimbulkan pada tanah adalah tanah kemungkinan
bisa ambles karena ditimpa beban berat saat pengangkutan alat beratnya.
Debu juga pasti ada ketika pengangkkutan namunsudah dikurangi dengan
adanya penghalang yaitu pohon-pohon.
Masayarakat merasa tempatnya kembali seperti semula. Karena
kegiatan tambang sudah berakhir.
BAB V
PENUTUP

Inilah analisis dampak yang timbul akibat adanya kegiatan penambangan


pasir dan batu di daerah Sangatta.
Dengan komponen abiotik dan biotik yang awalnya dirusak dan diubah lalu
pada akhirnya dikembalikan seperti semula. Adalah kewajiban mutlak kegiatan
pertambangan.
Dampaknya terhadap masyarakat sekitar adalah membuka peluang
pekerjaan. Yang awalnya pekerjaan masyarakat adalah nelayan, petani,dan dagang
ada yang beralih menjadi pegawai. Dengan demikian menambah variasi pekerjaan
tidak menumpuk di bidang tertentu saja. Sehingga persaingan tidak telalu ketat dan
bisa mengambil keuntungan yang lebih.
Dampak selanjutnya adalah menambah pendapatan daerah. Karena tidak
dipungkiri bahwa kegiatan pertambangan diusatu daerah menambah devisa daerah
cukup besar.
Indonesia adalah Negara yang sangat kaya denga sumber daya. Maka dari itu
kita sebagai warga Negara wajib memanfaatkan kekayaan alam itu dengan bijak.
Dengan adanya perusahaan tambang PT. Indonesia Bangga kebutuhan akan bahan
bangunuan berupa pasir dan batu untuk daerah Sangatta dan Kalimantan umumnya
Indonesia. Karena kami tidak hanya berkembang sampai di satu provinsi tetapi se
Indonesia bahkan dunia.
LAMPIRAN

You might also like