You are on page 1of 5

ANALISA DATA

No. DATA ETIOLOGI MASALAH


1. Ds: - Ibu klien mengatakan anaknya Gangguan pengiriman Kerusakan pertukaran
sesak oksigen. gas.
Do: - Klien tampak sesak.
- Pernafasan dangkal.
- Klien tampak pucat.
2. Ds: - Penumpukan mucus di Jalan nafas tidak efektif.
Do: - Klien tampak beringus dan jalan nafas.
berlendir.
- Terdengar bunyi ronkhi.
- Stridor pada lapang dada.
- Pergerakan dada tidak simetris.
- TTV: Temp; 36,50 C.
Hr ; 146x/menit.
Rr ; 46x/menit.
3. Ds: - Ibu klien mengatakan anaknya Ketidakmampuan Nutrisi kurang dari
mengalami kesulitan menghisap ASI / menelan atau kesukaran kebutuhan tubuh atau
Susu maupun makanan. dalam makan sekunder tidak efektif dalam
Do: - Klien terpasang OGT. dari kecacatan dan menyusui ASI.
- Labiopalatoskisis (+) pembedahan.
- Lemah (+)
4. Ds: - Bibir mengalami distorsi, Resiko aspirasi.
Do: - Bibir mengalami distorsi. palatum terbelah
- Palatum terbelah. (palatoskiziz).
- Bayi terpasang OGT.
INTERVENSI / RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN.

Nama pasien / umur : An. M Diagnosa Medik : Labiopalatoskisis.

Nama ibu : Ny. R No. RM : 01.04.70.00

Ruangan : Perinatologi Hari rawat inap ke : 3 (Tiga)

No. DIAGNOSA TUJUAN/KRITERIA INTERVENSI RASIONAL


KEPERAWATAN HASIL
1. Kerusakan pertukaran Tujuan: Gangguan - Kaji frekuensi R/ Manifestasi
gas b/d gangguan pertukaran gas dapat kedalaman dan distress pernafasan
pengiriman oksigen. teratasi. kemudahan tergantung pada
Kriteria hasil: bernafas. indikasi derajat
- Tidak tampak keterlibatan paru dan
sianosis. status kesehatan
- Tidak terjadi umum.
sesak. - Observasi R/ Sianosis kuku
- Tidak terjadi warna kulit, menunjukkan fase
hipoksia. membran kontriksi respon
mukosa dan tubuh terhadap
kuku. Catat demam atau
adanya sianosis menggigil namun
perifer atau sianosis pada daun
sianosis sentral. telinga, membran
mukosa dan kulit
sekitar mulut
menunjukkan
hipoksemia sistemik.
2. Jalan nafas tidak Tujuan: Jalan nafas - Kaji frekuensi R/ Takipnea,
efektif b/d efektif. atau kedalaman pernafasan dangkal
penumpukan mucus di Kriteria hasil: pernafasan dan dan gerakan dada
jalan nafas. - Bunyi nafas dalam gerakan dada tidak simetris sering
batas normal. terjadi karena
- Tidak terjadi ketidaknyamanan.
sianosis. - Auskultasi R/ Penurunan aliran
daerah paru, darah terjadi pada
catat area area konsolidasi
penurunan atau dengan cairan.
adanya aliran
udara dan bunyi
nafas.
- Pasang selang R/ Mempermudah
O2 setengah untuk bernafas.
liter permenit.
3. Nutrisi kurang dari Tujuan: Kebutuhan - Beri anak R/ Mempermudah
kebutuhan tubuh atau nutrisi dapat terpenuhi makanan atau untuk memasukkan
tidak efektif dalam dengan baik. nutrisi melalui nutrisi anak melalui
menyusui ASI b/d Kriteria hasil: selang OGT. selang OGT.
ketidakmampuan - Adanya - Pemberian R/ Menambah asupan
menelan atau peningkatan BB. makanan nutrisi untuk anak.
kesukaran dalam dengan
makan sekunder dari frekuensi yang
kecacatan dan sering dalam
pembedahan. porsi kecil.
4. Resiko aspirasi b/d Tujuan: Status - Kaji status R/ Untuk melihat
bibir mengalami pernafasan bayi/ anak pernafasan frekuensi pernafasan.
distorsi, palatum dalam batas normal. selama
terbelah (palatoskisis). Kriteria hasil: pemberian
- Tidak makanan.
menunjukkan - Perhatikan R/ Tidak terjadi
pernafasan yang posisi bayi/anak gangguan pada
tidak normal. saat memberi mekanisme untuk
makanan: menelan makanan.
tegak/ setengah
duduk.
- Lakukan R/ Untuk
personal meningkatkan
higiene baik kenyamanan
oral maupun bayi/anak.
tubuh.
BAB III

PEMBAHASAN

I. KELUHAN UTAMA
Bayi baru lahir tiba di perinatologi jam 12:10 lahir secara operasi SC, bayi sudah pernah dirawat
di perinatologi RSUPM tanggal 10.01.2018 jam 19:05masuk kembali pada tanggal 20.01.2018
dengan keluhan utama sesak (+), sianosis (+), retraksi (+).
BBL: 2600 gr, BBS: 2050 gr, PB: 46 cm, JK: laki-laki, anus (+), labiopalatoskisis(+).

II. RIWAYAT SEKARANG


Pasien mengalami sesak nafas sejak pagi pada pukul 07:30, pasien tiba-tiba henti nafas,
kemudian sesak nafas lagi, cegukan (+). Riwayat penyakit terdahulu: labiopalatoskisis.

III. PEMERIKSAAN FISIK


DAFTAR PUSTAKA

1. Carpenito,L.J. 2000. Buku Saku Diagnosa Keperawatan (Terjemahan). Edisi 8. EGC : Jakart.

2. Betz, Cecily, dkk. 2002. Buku Saku Keperawatan Pedriatik. Jakarta ; EEC.

3. Smeltzer, Suzanne. C. et. all. (2002). Buku Ajar Keperawata Medikal Bedah. Brunner & Suddarth.
Edisi VIII vol 2. Jakarta: EG.

4. Donna, L. Wong. 2003. Pedoman Klinis Keperawatan Pediatrik. Edisi 4. EGC : Jakarta.

5. Hidayat, Aziz Alimul. 2006. Pengantar Ilmu Keperawatan Anak. Jakarta : Salemba Medika.

6. Ngastiyah. 2005. Perawatan Anak Sakit. Jakarta : EEC.

You might also like