You are on page 1of 3

A.

ANALISA SWOT
Analisis SWOT yaitu identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan
strategi suatu perusahaan atau orgainisasi. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat
memaksimalkan kekuatan (strength) dan peluang (opportunity), namun secara bersamaan
dapat meminimalkan kelemahan (weaknesses) dan ancaman (threat) (Rangkuti, 2002).
Berdasarkan hasil kegiatan pengumpulan data di Ruang Dahlia RSUD Dr. Doris Sylvanus,
maka analisis SWOT nya dapat disampaikan sebagai berikut :

1. Identifikasi Faktor Internal


1) Kekuatan (Strength)
a. Adanya Visi dan Misi Rumah Sakit untuk meningkatkan kualitas
pelayanan.
b. Tenaga pelaksana keperawatan di Ruang Dahlia terdiri 20 perawat namun
yang terkaji hanya 7 perawat, dari 7 perawat didapatkan dari perawat yang
berpendidikan dari S1 Ners 1 orang dan Diploma III keperawatan 6 orang.
c. 4 tenaga keperawatan di Ruang Dahlia memiliki pengalaman kerja 6-10
tahun dan 3 tenaga kesehatan memiliki pengalaman kerja 1-5 tahun.
d. Ruangan bersih, nyaman, ventilasi cukup dengan sarana dan prasara cukup
memadai.
e. Dari 26 pasien di Ruang Dahlia, 21 dari 26 pasien merasa puas dengan
sikap perawat, 17 dari 26 pasien merasa puas dengan kecepatan dan
ketanggapan perawat, 21 dari 26 pasien merasa puas dengan penyampaian
informasi oleh perawat, dan 23 dari 26 pasien merasa puas dengan
penampilan perawat.

2) Kelemahan (Weaknesses)
a. Visi dan Misi Ruangan tidak ada.
b. Ruangan masih menggunakan sistem fungsional dan belum menerapkan
sistem MPKP
c. Jumlah tenaga keperawatan yang ada di Ruang Dahlia adalah 20 orang, dan
jika ingin menerapkan sistem MPKP di ruangan jumlah perawat seharusnya
melebihi dari 20 orang.
d. Pendokumentasian asuhan keperawatan kurang efektif dan efisien,
pendokumentasian asuhan keperawatan pada status pasien masih kurang
lengkap.

2.Identifikasi Faktor Ekstrnal


1) Peluang(Opportunity)
a. Adanya kerja sama yang baik antara institusi pendidikan kesehatan dan
rumah sakit dalam kegiatan praktek klinik mahasiswa.
b. Adanya kebijakan rumah sakit memberikan kesempatan bagi perawat untuk
meningkatkan pendidikan.

2) Ancaman (Threat)
Meningkatnya sikap kritis masyarakat terhadap mutu pelayanan kesehatan atau
keperawatan.
B. PRIORITAS PENYELESAIAN MASALAH MANAJEMEN KEPERAWATAN
Prioritas masalah dilakukan dengan teknik kriteria matriks dengan memperhatikan
aspek-aspek sebagai berikut :
- Magnitude (Mg), yaitu kecenderungan dan seringnya masalah terjadi,
- Severity (Sv), yaitu besarnya kerugian yang ditimbulkan,
- Manageability (Mn), yaitu kemampuan menyelesaikan masalah masalah,
- Nursing Concern (Nc), yaitu fokus pada Keperawatan,
- Affordabilility (Af), yaitu ketersedian sumber daya.
Setiap masalah diberikan nilai dengan rentang 1-5 dngan kriteria sebagai berikut :
- Nilai 1 = sangat kurang sesuai,
- Nilai 2 = kurang sesuai,
- Nilai 3 = cukup sesuai,
- Nilai 4 = sesuai
- Nilai 5 = sangat sesuai.

Prioritas Masalah Manajemen Keperawatan


No Masalah Mg Sv Mn Nc Af Skor
1 Visi, misi dan filosofi 2 2 4 4 4 256
belum terbentuk
2 Pelaksanaan Ronde 2 2 2 2 2 32
Keperawatan di ruang
Dahlia belum
dilaksanakan
3 Operan belum berjalan
4 3 4 3 3 144
dengan baik
4 Belum ada tersedia
leaflet dischard
planning untuk di 2 3 3 2 4 144
bawa pulang oleh
pasien
Dari tabel diatas maka dibuat prioritas masalah sebagai berikut :
1. Visi, misi dan filosofi belum terbentuk
2. Pelaksanaan Ronde Keperawatan di ruang Dahlia belum dilaksanakan
3. Operan belum berjalan dengan baik
4. Belum ada tersedia leaflet dischard fleaning untuk di bawa pulang oleh pasien

Alternatif Penyelesaian Masalah


Dari masalah-masalah yang berhasil diidentifikasi, dengan mempertimbangkan
sumberdaya, waktu, kewenangan dan kemampuan untuk mengatasi masalah yang ada,
maka masalah yang diatasi hanya 4 masalah, dan berdasarkan prioritas masalah diatas
maka skor tertinggi akan dilakukan rencana tindak lanjut (masalah 1 sampai masalah 4.
Tindak lanjut yang akan diambil melakukan pembentukan visi dan misi ruangan

Seleksi Alternatif Penyelesaian masalah.


Seleksi alternatif penyelesaian masalah menggunakan pembobotan CARL, yaitu :
- C = Capability, artinya kemampuan melaksanakan alternatif,
- A = Accesability, artinya kemudahan dalam melaksanakan alternatif
- R = Readiness, artinya kesiapan dalam melaksanakan alternatif,
- L = Leverage, artinya daya ungkit alternatif tersebut dalam menyelesaikan
masalah.
Rentang nilai 1 sampai 5 dengan kriteria sebagai berikut :
- Nilai 1 = sangat kurang sesuai,
- Nilai 2 = kurang sesuai,
- Nilai 3 = cukup sesuai,
- Nilai 4 = sesuai
- Nilai 5 = sangat sesuai.

Seleksi Alternatif Penyelesaian Masalah


N Alternatif Penyelesaian Masalah C A R L Tota
o l
1 Membuat visi misi ruangan 4 4 4 4 256
2 Melaksanakan Ronde 4 4 4 3 214
Keperawatan
3 Membuat sop operan dan 4 3 4 4 192
pelaksaannya setiap hari
4 Membuat leaflet dischard planning 4 3 4 4 192
untuk pasien
Dari tabel diatas maka dibuat prioritas penyelesaian masalah sebagai berikut :
1. Membuat visi misi ruangan
2. Membuat buku catatan harian
3. Membuat sop operan dan pelaksaannya setiap hari
4. Membuat leaflet dischard planning

You might also like