Professional Documents
Culture Documents
TINJAUAN TEORITIS
2 Manfaat Pengorganisasian
Ada beberapa manfaat pengorganisasian dalam manajemen
keperawatan, yaitu
a. Pembagian tugas untuk perorangan dan kelompok
b. Hubungan organisatoris antara orang-orang didalam
organisasi tersebut melalui kegiatan yang dilakukannya
c. Pendelegasian wewenang
d. Pemanfaatan staff dan fasilitas fisik
3 Tahapan Pengorganisasian
a. Tujuan organisasi harus dipahami staf, tugas ini sudah
teruang dalam fungsi manajemen
b. Membagi habis pekerjaan dalam bentuk kegiatan pokok
untuk mencapai tujuan
c. Menggolongkan kegiatan pokok ke dalam satuan-satuan
kegiatan yang praktis
d. menetapkan berbagai kewajiban yang harus dilakukan oleh
staf dan menyediakan fasilitas yang diperlukan
e. Penugasan personil yang tepat dalam melaksanakan tugas
dan
f. Mendelegasikan wewenang
4 Contoh Penerapan
Ns. Novi sudah selesai dengan perencanaan yang dibuatnya,
kemudian Ns. Novi melanjutkan dengan penyusunan struktur
organisasi ruangan cinta beserta pembagian tugas masing-msing
perawat pelaksana.
DIRUT DIREKTUR UTAMA DIRUT KEUANGAN
KEPERAWATAN
Kepala Instalasi
2 Fungsi Ketenagaan
a. Rekrutmen
Rekrutmen adalah upaya pencarian sejumlah calon karyawan
yang memenuhi syarat dalam jumlah tertentu, sehingga dari
organisasi dapat menyeleksi orang-orang yang paling tepat
mengisi lowongan pekerjaan yang ada. Selain itu rekrutmen
harus dapat memenuhi kebutuhan para calon. Terdapat dua
jenis rekrutmen yang dapat dilakukan yaitu rekrutmen
interrnal (internal recruitment) dan rekrutmen eksternal
(external recruitment atau outsourcing). Kegiatan rekrutmen
dalam manajemen keperawatan merupakan suatu proses
yang dilakukan layanan keperawatan untuk mencari dan
menemukan perawat yang dibutuhkan, merupakan aktivitas
manajemen kepegawaian. Kegiatan rekrutmen sebagai suatu
proses selalu di ikuti dengan seleksi untuk menemukan
kesesuain kebutuhan dengan kemampuan pribadi sumber
daya manusia keperawatan.
Kegiatan ini perlu direncanakan dan dilaksanakan dengan
serius, karena menyangkut kualifikasi yang dipunyai oleh
perawat, baik kualifikasi dibidang pengetahuan maupun
ketrampilannya. Jadi, rekrutmen merupakan proses mencari
dan memikat pelamar kerja sesuai dengan pengetahuan,
keterampilan dan kepribadian yang dibutuhkan oleh
organisasi.
b. Kegiatan Seleksi
Seleksi tenaga kerja adalah langkah selanjutkan yang harus
dilakukan setelah menetapkan jenis rekrutmen yang akan
dilakukan, apak internal maupun eksternal. Paling tidak ada
beberapa yang biasanya dilakukan yang terkait dengan
proses seleksi, yaitu seleksi administrasi, seleksi kualifikasi
dan seleksi sikap dan perilaku. Proses seleksi sebagai proses
menduga yang paling baik (best quists) bahwa seorang
pelamar akan mampu melaksanakan tugas pekerjaannya
dengan baik. Pada seleksi sikap dan perilaku, calon tenaga
kerja diuji dari sisi sikap dan perilakunya sebagai pribadi,
tenaga kerja, maupun ketika bekerja secara tim. Institusi
layanan keperawatan berusaha memperoleh informasi yang
memadai mengenai sisi psikologis dari tenaga perawat,
kemampuannya untuk bersikap baik dan konsisten dalam
pekerjaan, termasuk kesiapannya untuk bekerja secara tim.
Seleksi sikap dan perilaku ini dapat dilakukan secara tertulis
maupun melalui wawancara.
c. Penempatan Kerja
Adaptasi merupakan hal yang alamiah untuk dlakukan oleh
tenaga keperawatan di temapat layanan keperawatan. Oleh
karena itu, perlu memastikan bahwa perawat yang baru
direkrut telah siap bergabung, tidak saja dilihat dari sisi
kualifikasinya, akan tetapi dari kesiapannya untuk bekerja
secara tim. Oleh karena itu, biasanya dilakukan semacam
program pelatihan orientasi (orientation training) yang
bertujuan untuk mengadaptasikan perawat dengan
lingkungan pelayanan keperawatan.
3 Contoh Penerapan
Ns. Novi membagi kesembilan orang perawat pelaksana yang
berada di ruangan Cinta dengan masing-masing memiliki 8 jam
shift dengan 6 hari kerja. Pada setiap perawat pelaksana jika full
bad maka 1 perawat akan menangani 1 perawat 1 pasien.
1.1.4. Fungsi Pengarahan
1 Definisi
Fungsi manajemen ini lebih menekankan bagaimana manajer
mengarahkan dan menggerakkan semua sumber daya manusia
(manusia dan yang bukan manusia) untuk mencapai tujuan yang
telah disepakati. Untuk menggerakkan dan mengarahkan
sumber daya manusia dalam organisasi, peranan
kepemimpinan, motivasi staf, kerjasama dan komunikasi antar
staf merupakan hal pokok yang perlu mendapat perhatian para
manajer organisasi. Kepemimpinan adalah penggunaan proses
komunikasi untuk mempengaruhi kegiatan-kegiatan seseorang
atau kelompok ke arah pencapaian satu atau beberapa tujuan
dalam suatu kegiatan yang unik dan tertentu. Di dalam
kepemimpinan selalu melibatkan semua elemen dalam sistem
pelayanan kesehatan dan yang mempengaruhi elemen tersebut
adalah seorang pemimpin.
2 Contoh Penerapan
Untuk tetap menjaga semangat kerja semua staf yang ada di
ruangan Cinta, Ns. Novi selalu memberikan reward buat setiap
perawat pelaksana yang ada di ruangan Cinta. Reward yang
diberikan berupa penambahan gaji buat setiap perawat yang
selalu melengkapi semua laporan asuhan keperawatannya. Dan
disetiap minggu saat akhir pekan Ns. Novi selalu membawakan
makanan untuk semua perawat di ruangan Cinta. Ns. Novi
adalah seorang pemimpin yang selalu mendengarkan setiap
masukan dari perawat pelaksana, dalam hal ini dia adalah
seorang pemimpin yang demokratis yang selalu mengambil
keputusan dengan terlebih dahulu mendengar pertimbangan dari
perawat pelaksana.
Model pemberian asuhan keperawatan yang saat ini sedang menjadi trend
dalam keperawatan Indonesia adalah Model Asuhan Keperawatan
Profesional dengan metode pemberian asuhan keperawatan Modifikasi
Primer yang merupakan modifikasi Primary Nursing.
Salah satu kritik yang dikemukanan mengenai model keperawatan ini adalah
terlalu komplek dan teoritisnya, akan tetapi bila seluruh pembicaraan
mengenai model ini mendorong perawat untuk memperjelas keyakinan dan
pekerjaannya, meningkatkan kemampuannya dalam mendiskusikan masalah
tersebut yang melibatkan sikap politis dan pribadi yang lebih terbuka, dan
membantu para perawat tersebut untuk lebih bertanggung gugat secara
profesional terhadap tindakannya, maka kita telah mendapatkannya.
(Salvage, 1985).
Sistem MAKP adalah suatu kerangka kerja yang mendefinisikan empat unsur,
yakni standar, proses keperawatan, pendidikan keperawatan, dan sistem
MAKP. Defenisi tersebut berdasarkan prinsip-prinsip nilai yang diyakini, dan
akan menentukan kualitas produksi/jasa layanan keperawatan. Jika perawat
tidak memiliki nilai-nilai tersebut sebagai sesuatu pengambilan keputusan
yang independen, maka tujuan pelayanan kesehatan/keperawatan dalam
memenuhi kepuasan klien tidak akan dapat terwujud.