You are on page 1of 10

1

BAB I
TEORI UMUM TENTANG MASJID

1.1 Pengertian Masjid


Masjid berarti tempat beribadah. Akar kata masjid adalah sajada dimana
sajada berarti sujud atau tunduk. Kata masjid sendiri berakar dari bahasa arab.
Diketahui pula bahwa, kata masgid ditemukan dalam sebuah inskripsi dari abad
ke-5 sebelum masehi yang berarti “tiang suci” atau “tempat sembahan”. Masjid
dapat diartikan sebagai tempat dimana saja untuk bersembahyang orang muslim,
seperti sabda Nabi Muhammad saw. Sebagai berikut:” Di manapun engkau
bersembahyang, tempat itulah masjidnya”.
Hakikat dari masjid adalah tempat melakukan segala aktivitas berkaitan
dengan kepatuhan kepada Allah semata. Oleh karena itu masjid dapat diartikan,
bukan hanya tempat shalat dan bertayamum (berwudlu) namun juga sebagai
tempat melaksanakan segala aktivitas kaum muslimin berkaitan dengan kepatuhan
kepada Allah SWT.

1.2 Sejarah Berdirinya Masjid


Masyarakat madinah yang dikenal berwatak lebih halus lebih bisa
menerima syiar Nabi Muhammad saw. Mereka dengan antusias mengirim utusan
sambil mengutarakan ketulusan hasrat mereka agar Rasulullah pindah saja ke
Madinah. Nabi setuju setelah dua kali utusan datang dua tahun berturut-turut
dimusim haji dalam dua peristiwa yang dikenal dengan bai’at Aqabah I dan II.
Saat yang dirasa tepat oleh nabi untuk berhijrah itu pun tiba, dengan
mengambil rute jalan yang tidak biasa, diseling persembunyian disebuah gua,
Nabi sampai di Desa Quba yang terletak sebelah barat Laut Yastrib, kota yang di
belakang hari berganti nama menjadi “Madinatur Rasul”,”Kota Nabi”, atau “
Madinah” saja.
Di Desa itu Nabi beristirahat selama empat hari. Dalam tempo pendek itu
Nabi membangun masjid, bersam para sahabat beliau dari Makkah yang sudah
menunggu. Ali bin Abi Thalib yang datang menyusul nabi ikut serta mengangkat
dan meletakan batu, sehingga tampak sekali keletihan pada wajah beliau. Jerih
payah nabi dan para sahabat menghasilkan sebuah masjid yang sangat sederhana
yang disebut dengan masjid Quba.
Bangunan masjid Quba terdiri dari pelepah kurma, berbentuk persegi
empat, dengan enam serambi bertiang. Masjid pertama dalam sosialisasi Islam itu
hanya sekedar tempat untuk bersujud, tempat shalat, dan tempat berteduh dari

1
2

panas terik matahari di padang pasir yang tandus. Sejarah mencatat, masjid Quba
berdiri pada tanggal 12 rabiul Awal tahun pertama hijriah. Keberadaan masjid
merupakan tonggak kokoh syiar keislaman periode awal.
Di sinilah Nabi bersama sahabat melakukan shalat berjamaah. Di masjid
ini pula nabi menyelenggarakan shalat jum’at yang pertama kali. Selanjutnya nabi
membangun masjid lain di tengah Kota Madinah yakni masjid Nabawi, yang
kemudian menjadi pusat aktivitas Nabi dan pusat kendali seluruh masalah umat
muslimin.

1.3 Fungsi Masjid


bahwa sepanjang perjalanannya, masjid yang pertama kali didirikan tidak
kurang dari sepuluh fungsi yang diembannya yaitu sebagai berikut:
1. Temopat ibadah (shalat dan dzikir)
2. Tempat konsultasi dan komunikasi ( maslah ekonomi, sosial, dan budaya)
3. Tempat pendidikan
4. Tempat santunan sosial
5. Tempat latihan militer dan persiapan alat-alatnya
6. Tempat pengobatan para korban perang
7. Tempat perdamaian dan pengadilan sengketa
8. Aula tempat menerima tamu
9. Tempat menawan tahanan dan pusat penerangan dan pembelaan agama.

1.4 Pengelolaan Masjid


1. Pengelolaan serta pengembangan Sarana, Prasarana, dan Fasilitas
Semua sarana, prasarana, dan fasilitas masjid yang sudah ada harus
dikelola dengan baik dan tepat penggunaannya, karena hal itu merupakan bagian
dari amanat umat. Di samping itu semua saprafas yang ada hendaknya di
kembangkan sedemikian rupa.
Banyak cara yang dapat dilakukan untuk melaksanakan pengembangan
sarana prasarana fasilitas masjid, diantaranya dapat dilaksanakan melalui cara-
cara sebagai berikut:
a. Menambahkan jumlah sarana prasarana fasilitas masjid yang masih kurang
b. Memperluas lahan atau ruangan
c. Memperbaiki sarana,prasarana fasilitas yang masih dapa digunakan
d. Mengganti sarana prasarana fasilitas yang sudah rusak
e. Menyelenggarakan pelatihan dan pendidikan bagi SDM untuk meningkatkan
kualitas pengurus atau pengelolaan masjid

2
3

f. Melakukan penelitian sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan dalam rangka


pengembangan masjid
g. Bekerja sama dengan pihak terkait dalam rangka mengembangkan seluruh
sarana prasarana fasilitas.
2. Pengelolaan dan pengembangan SDM
Tampaknya tak perlu diragukan lagi bahwa pengurus masjid sekarang
semakin baik. Para pendahulu kita banyak yang bijak dalam mengelola potensi
umat. Kini pun tidak sedikit pengelola potensi umat yang menyamai kualitasnya
khususnya yang berkiprah melalui kegiatan-kegiatan dalam rangka memakmurkan
masjid.
Tiga hal yang mendasari pengelolaan dan pengembangan agar lebih efisien
dan efektif yaitu rapat pengurus, pengajian, dan kaderisasi. Sesungguhnya dapat
dirangkum dalam satu kegiatan yaitu pengajian rutin. Adapun pengajian rutin itu
sebaiknya di bagi menjadi 5 bagian:
a. Pengajian rutin pengurus masjid
b. Majlis ta’lim ibu-ibu
c. Pengajian “IRMA”
d. Pengajian anak-anak
e. Pengajian rutin bagi para jamaah

3. Pengelolaan dan pengembangan keuangan masjid


Untuk pengembangan keuangan masjid sebaiknya dilakukan hal-hal
sebagai berikut:
a. Melakukan usaha-usaha produktif yang sesuai dengan syariat
b. Budidaya umat
c. Mengembangkan kerjasama melalui silaturahmi antar pengurus dan atau antar
jamaah masjid.

1.5 Keuangan Masjid


Ada cara mengumpulkan dana ada beberapa cara diantaranya:
1. Mengadakan bazar amal
2. Mengadakan pertunjukan
3. Menjual kalender hijriah
4. Lelang bahan bangunan masjid
5. Menjual piagam

3
4

1.6 Upaya Memakmurkan Masjid


Membangun dan mendirikan masjid tampaknya dapat saja diselesaikan
dalam tempo yang tak terlalu lama.alangkah sia-sianya jika diatas masjid yang
didirikan itu tak disertai dengan orang-orang yang memakmurkan.
Berbagai macam usaha berikut ini, bila benar-benar dilaksanakan dapat
diharapkan memakmurkan masjid secara material dan spiritual, yaitu:
1. Kegiatan Pembangunan
Bangunan masjid perlu dipelihara dengan sebaik-baiknya. Apabila ada yang
rusak diperbaiki atau diganti dengan yang baru, yang kotor dibersihkan,
sehingga masjid senantiasa berada dalam keadaan bagus, bersih, indah, dan
terawat. Kemakmuran masjid dari segi material ini mencerminkan tingginya
kualitas hidup dan kadar iman umat disekitarnya.
2. Kegiatan Ibadah
Meliputi shalat berjamaah lima waktu, shalat jum’at, dan shalat taraweh. Shalat
berjamaah ini sangat penting artinya dalam usaha mewujudkan persatuan dan
ukhuwah islamiyahdi antara sesama umat islam yang menjadi jamaah masjid
tersebut. Kegiatan spiritual lain yang sangat baik dilakukan didalam masjid
mencakup berdzikir, berdoa, ber’itikaf, mengaji al-Qur’an, berinfaq,
bersedekah.
3. Kegiatan Keagamaan
Meliputi kegiatan pengajian rutin, khusus ataupun umum yang dilaksanakan
untukmu meningkatkan kualitas iman dan menambah penegtahuan. Seperti
peringatan hari isra mi’raj dan sebagainya.
4. Kegiatan-Kegiatan Lainnya
Banyak kegiatan yang juga perlu dilaksanakan dalam usaha memakmurkan
masjid. Sebut saja seperti menyantuni anak fakir miskin, kegiatan olahraga,
kesenian dan sebagainya.

4
5

BAB II
ISI
2.1 Cara Memakmurkan Masjid
Seperti yang telah dibahas pada bab sebelumnya, sesungguhnya
memakmurkan masjid adalah bagian terbesar untuk taqarub kepada Allah
Subhanahu wa Ta’ala. Di antara bagian dari memakmurkan masjid adalah
membangun, membersihkan, membentangkan permadani, meneranginya dan
masih banyak lagi bagian-bagian dari pemerliharaan masjid. Adapula
memakmurkan masjid dengan i’tikaf di dalamnya, shalat dan senantiasa
mendatanginya dengan berjama’ah, mengajarkan ilmu-ilmu yang bermanfaat,
membaca Al-Qur’an, belajar dan mengajarkannya. As-Sunnah telah menjelaskan
keutamaan dan balasan yang besar dalam memakmurkan, membangun dan
memelihara masjid.
Berikut beberapa kegiatan dalam memakmurkan masjid, khususnya masjid
Al-muta’alimin FT. UNTIRTA
1. Menjaga kebersihan masjid dari kotoran

Imam Muslim rahimahullah meriwayatkan di dalam Shahihnya :

5
6

‫ارت ُ َها‬ ِ ‫اق فِي ْال َمس ِْج ِد خ‬


َ ‫َطيئ َةٌ َو َكفه‬ ُ َ‫سله َم ْالبُز‬
َ ‫علَ ْي ِه َو‬َ ُ‫َّللا‬‫صلهى ه‬ ُ ‫ع ْن أَن َِس ب ِْن َمالِكٍ قَا َل قَا َل َر‬
‫سو ُل ه‬
َ ِ‫َّللا‬ َ
‫دَ ْفنُ َها‬

Dari Anas bin Malik -radhiyallahu’anhu- dia berkata; Rasulullah


shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Berludah di masjid adalah
kesalahan dan peleburnya adalah dengan menguburkannya.” (HR. Muslim
dalam Kitab al-Masajid wa Mawadhi’ as-Shalah)

2. Merapikan Dalam Masjid

6
7

3. Menjaga Kebersihan Lingkungan Masjid

7
8

4. Menjaga Kerapian Lingkungan Masjid Agar Sedap Dipandang

8
9

5. Mengikuti Kegiatan Yang Bersifat Meramaikan Masjid

Pada foto tersebut, diambil ketika FT. UNTIRTA mengadakan mabit


(malam bina iman dan taqwa). Mabit merupakan salah satu kegiatan dalam
meramaikan masjid, dimana kita semua harus berpartisipasi dalam meningkatkan
kualitas dan kuantitas dalam beribadah kepada Allah subhanahu wa ta’ala.
“Hanyalah yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang
yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta tetap mendirikan sholat,
menuaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah, maka
merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang
mendapat petunjuk.” (QS. at-Taubah:18)
6. Memakmurkan mesjid dengan cara berinfaq

9
10

7. Memakmurkan masjid dengan cara kultum

10

You might also like