Professional Documents
Culture Documents
-250 a t (waktu)
Q = mL
Q = panas yang diserap atau dihasilkan,
L = panas yang diserap atau dihasilkan per satuan massa
Panas yang diperlukan untuk mencair disebut panas lebur, sedangkan
untuk penguapan disebut panas penguapan.(Anonim,2014)
Panas adalah energi yang ditransfer dari suatu benda ke benda karena
beda temperatur. Dalam abad ke tujuh belas, Galileo, Newton, dan ilmuwan
lain umumnya mendukung teori ahli atom Yunani kuno, yang menganggap
bahwa panas sebagai wujud gerakan molekuler. Pada abad berikutnya,
metode-metode dikembangkan untuk melakukan pengukuran jumlah panas
yang meninggalkan atau masuk ke sebuah benda secara kuantitatif, dan
ditemukan bahwa bila dua benda sama dengan jumlah panas yang memasuki
benda lain. Penemuan ini mengarah ke perkembangan teori yang tampaknya
berhasil tentang panas sebagai zat materi yang kekal –Suatu fluida yang tak
tampak yang dinamakan “caloric”- yang tidak diciptakan dan dimusnahkan,
tetapi hanya mengalir keluar dari benda ke benda lain (Tipler, 1998).
Sampai pada abad pertengahan abad 18, orang masih menyamakan
pengertian suhu dan kalor. Baru pada tahun 1760, Joseph Black membedakan
pengertian kalor dan suhu. Suhu adalah sesuatu yang diukur melalui
termometer, sedangkan kalor adalah sesuatu yang mengalir (fluida) dari
benda yang panas ke benda yang dingin dalam rangka mencapai
kesetimbangan termal. Thompson kemudian menyimpulkan bahwa kalor
bukan fluida, tetapi kalor dihasilkan oleh usaha yang dilakukan oleh kerja
mekanis (misalnya gesekan). Satu kalori (satuan kalor waktu itu) adalah
banyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu sebesar 100 C
(Foster,2000).
Azas Percobaan
1. Panas lebur es dapat dicari dengan memasukan es yang sudah ditimbang
ke dalam kalorimeter yang berisi air yang sudah diketahui massanya,
kemudian amatilah suhu awal dan suhu akhirnya. Misalnya massa es
yang bersuhu 0oC adalah m, massa air didalam kalorimeter ma, suhu awal
tm dan suhu akhit Ta, sesuai azas Black bahwa panas diserap senilai
panas dilepas, sehingga didapat persamaan
ma(Tm–Ta) = m(Le+Ta)
dimana panas lebur es (Le) adalah tetapan yang dicari.
2. Panas penguapan air dapat dicari dengan menguapkan air yang berada
dalam kalorimeter dengan kawat pemanas, tenaga yang diberikan oleh
kawat pemanas sama dengan panas yang diterima oleh air. Dengan
mengamati perubahan massa air, panas yang terjadi pada waktu air telah
mendidih, maka dapat dihitung panas penguapan dari air tersebut. Jika
suhu air panas Tm, suhu air mendidih Ta, tegangan kawat pemanas V,
arus yang lewat kawat pemanas i pada waktu t dengan perubahan masa
air Δma, pada tetapan panas penguapan Lu,dipenuhi kaitan
Vit = Δma(Lu + Ta - Tm)
V. ALAT DAN BAHAN
A. Alat:
1. Kalorimeter : 1 buah
2. Termometer batang : 1 buah
3. Voltmeter : 1 buah
4. Ampere meter : 1 buah
5. Sakalar : 1 buah
6. Stopwacth : 1 buah
7. Timbangan : 1 buah
B. Bahan :
1. Es batu : secukupnya
2. Air : secukupnya
VI. CARA KERJA
A. Teoritis :
1) Menimbang berat wadah (Kalorimeter).
2) Menimbang berat wadah berisi es batu.
3) Mehitung massa benda dengan cara berat wadah berisi es batu
dukurangi dengan berat wadah dalam keadaaan kosong.
4) Memasukkan wadah dengan es batu kedalam kalori meter.
5) Melihat penunjukkan suhu pada thermometer dan penunjukan
amperemeter dan voltmeter.
6) Menambahkan es batu kedalam wadah dan timbang beratnya.
7) Memasukkan kedalam kalorimeter, aduk dan amati selama 30 detik.
8) Melihat kembali penujukkan suhu, amperemeter dan voltmeternya.
Dan mengulangi langkah 6, 7 dan 8 sampai 3 kali..
B. Skematis:
1) Ditimbang kalorimeter dengan keadaan kosong. Kemudian di isi air
dan di timbang lagi, setelah ditimbang pasanng termometer dan catat
hasilnya.
2) Diambil es secukupnya dan isikan ke kalorimeter kemudian timbang
lagi dan catat.
1. 0 10,5 2,8 4℃ 4℃
2. 30 11 2,6 4℃ 5℃
3. 60 11 2,5 4℃ 6℃
Percobaan II
Massa awal : 376 gr
Massa akhir : 761 gr
1. 0 11,5 2,8 6℃ 7℃
2. 30 11 2,6 6℃ 8℃
3. 60 11 2,6 6℃ 6℃
Percobaan III
Massa awal : 376 gr
Massa akhir : 626 gr
1. 0 11 2,8 2℃ 8℃
2. 30 11 2,6 2℃ 9℃
3. 60 11 2,4 2℃ 11℃
2. Panas penguapan
Percobaan I
Massa awal : 376 gr
Massa akhir : 671 gr
Percobaan II
Massa awal : 376 gr
Massa akhir : 612 gr
Percobaan III
Massa awal : 376 gr
Massa akhir : 671 gr
Ma( Tm – Ta ) = M( Le + Ta)
Ma = massa awal
Tm = suhu awal
Le = panas lebur
M = massa akhir
Ta = suhu akhir
Percobaan I
Ma( Tm – Ta ) = M ( Le + Ta)
376( 4 – 6 ) = 671 ( Le + 6 )
376 (-2) = 671 Le + 4026
-752 = 671 Le +4026
-752 – 4026 = 671 Le
-4778 = 671 Le
-7,12 = Le
Percobaan II
Ma( Tm – Ta ) = M ( Le + Ta)
376( 6 – 7 ) = 761 ( Le + 7 )
376 (-1) = 761Le + 5327
-376 – 5327 = 676 Le
-5703 = 761Le
-7,49 = Le
Percobaan III
Ma( Tm – Ta ) = M ( Le + Ta)
376( 6 – 9 ) = 626 ( Le + 9 )
-1128 = 626 Le + 5634
-6762 = 626 Le
-10,7 = Le
Ralat Perhitungan Panas Lebur
Perlakuan Xn Xn –𝑥̅ |Xn -𝑥̅ | |Xn -𝑥̅ |2
1 -7,12 1,316 1,316 1,723
2 -7,49 0.946 0,946 0,894
3 -10,7 2,264 2,264 5,125
Ʃ -25,31 0,016 4,526 7,742
a) Rata-rata (𝑥̅ )
∑𝑋𝑛 25,31
𝑥̅ = = = 8,435
𝑛 3
b) Deviasi rata-rata ( a )
∑│𝑋𝑛−𝑥̅ │ 4,526
a= = = 1,508
𝑛 3
c) Deviasi standar ( s )
2
∑│𝑋𝑛−𝑥̅ │ 7,742
s=√ =√ = √29,9 = 5,47
𝑛−1 2