You are on page 1of 19

TUGAS

ANALISIS RASIO KEUANGAN

PT. BEKASI ASRI PEMULA TBK (BAPA)

PERIODE 31 DESEMBER 2016 s/d 31 MARET 2017 (Q1)

Disusun oleh

NOVIANTO

16506509

MANAJEMEN 4C

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI

WIDYA DHARMA PONTIANK

Tahun Ajaran 2017/2018


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi yang memberikan gambaran
tentang keadaan posisi keuangan, hasil usaha, serta perubahan dalam posisi keuangan suatu
perusahaan. Laporan keuangan juga merupakan kesimpulan dari pencatatan transaksi yang
dilakukan oleh suatu perusahaan. Laporan keuangan adalah media yang paling penting untuk
menilai kondisi ekonomi dan prestasi manajemen. Laporan keuangan disusun berdasarkan
Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang telah ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI).
SAK memberikan fleksibilitas bagi manajemen dalam memilih metode maupun estimasi
akuntansi yang dapat digunakan. Wardhani (2008) menyatakan fleksibilitas tersebut akan
mempengaruhi perilaku manajer dalam melakukan pencatatan akuntansi dan pelaporan transaksi
keuangan perusahaan.

Dalam rangka membantu pengguna laporan keuangan dalam memahami dan menginterpretasikan
laporan keuangan maka perlu dibuat analisis laporan keuangan. Analisis laporan keuangan
dimaksudkan untuk membantu bagaimana memahami laporan keuangan, bagaimana menafsirkan
angka-angka dalam laporan keuangan, bagaimana mengevaluasi laporan keuangan dan
bagaimana menggunakan informasi keuangan untuk pengambilan keputusan. Teknik analisis
yang sering digunakan dalam menganalisis laporan keuangan adalah Analisis Rasio. Analisis
Rasio adalah teknik analisis untuk mengetahui hubungan matematis dari pos-pos tertentu dalam
setiap elemenlaporan keuangan. Hasil dari perhitungan rasio akan dibandingkan dengan tahun
sebelumnya, agar dapat diketahui perubahan yang terjadi, apakah mengalami kenaikan atau
penurunan.

Analisis laporan keuangan menggunakan perhitungan rasio-rasio agar dapat mengevaluasi


keadaan finansial perusahaan dimasa lalu, sekarang dan masa yang akan datang. Rasio dapat
dihitung berdasarkan sumber datanya yang terdiri dari rasio-rasio neraca yaitu rasio yang disusun
dari data yang berasal dari neraca, rasio-rasio laporan laba-rugi yang disusun dari data yang
berasal dari perhitungan laba-rugi, dan rasio-rasio antar laporan yang disusun berasal dari data
neraca dan laporan laba-rugi. Laporan keuangan perlu disusun untuk mengetahui apakah kinerja
perusahaan tersebut meningkat atau bahkan menurun dan didalam menganalisis laporan
keuangan diperlukan alat analisis keuangan, salah satunya adalah dengan menggunakan rasio-
rasio keuangan. Rasio keuangan tersebut meliputi rasio likuiditas, rasio solvabilitas (leverage),
rasio aktivitas, rasio profitabilitas, dan rasio pertumbuhan.
A. Rumusan Masalah
1. Bagaimana kinerja keuangan perusahaan PT Bekasi Asri Pemula Tbk Periode 31 Des
2016 s/d 31 Maret 2017
2. Bagaimana analisa keuangan perusahaan PT Bekasi Asri Pemula Tbk Periode 31 Des
2016 s/d 31 Maret 2017

B. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui kinerja keuangan perusahaan PT Bekasi Asri Pemula Tbk Periode 31 Des
2016 s/d 31 Maret 2017
2. Mengetahui analisis keuangan perusahaan PT Bekasi Asri Pemula Tbk Periode 31 Des
2016 s/d 31 Maret 2017
3. Mengetahui Apakah Saham PT Bekasi Asri Pemula Tbk layak untuk diinvestasikan oleh
para investor
4. Memenuhi Tugas Struktur Manajemen Keuangan II
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Laporan Keuangan
Pengertian Laporan Keuangan
Laporan keuangan adalah laporan yang berisi informasi keuangan sebuah organisasi. Laporan
keuangan yang diterbitkan oleh perusahaan merupakan hasil proses akuntansi yang dimaksudkan
sebagai sarana mengkomunikasikan informasi keuangan terutama kepada pihak eksternal.
Menurut PSAK No.1 Paragraf ke 7 (Revisi 2009), “ Laporan Keuangan adalah suatu penyajian
terstuktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas”. Menurut Soemarsono (2004:
34) “Laporan keuangan adalah laporan yang dirancang untuk para pembuat keputusan, terutama
pihak diluar perusahaan, mengenai posisi keuangan dan hasil usaha perusahaan”. Menurut Kieso,
dkk (2007:2), “Laporan keuangan merupakan sarana yang bisa digunakan oleh entitas untuk
mengkomunikasikan keadaan terkait dengan kondisi keuangannya kepada pihak-pihak yang
berkepentingan baik yang berasal dari internal entitas maupun eksternal entitas”.

B. Tujuan Laporan Keuangan


Menurut PSAK No.1 Paragraf ke 7 (Revisi 2009), “tujuan laporan keuangan adalah memberikan
informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi
sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam pembuatan keputusan ekonomi”. Laporan
keuangan juga menunjukkan hasil pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber
daya yang dipercayakan kepada mereka. Menurut PSAK No.1 Paragraf ke 7 (Revisi 2009),
“dalam rangka mencapai tujuan laporan keuangan, laporan keuangan menyajikan informasi
mengenai entitas yang meliputi: asset, liabilitas, ekuitas, pendapatan dan beban termasuk
keuntungan dan kerugian, kontribusi dari dan distribusi kepada pemilik dalam kapasitasnya
sebagai pemilik dan arus kas”.

Informasi tersebut, beserta informasi lainnya yang terdapat dalam catatan atas laporan keuangan,
membantu pengguna laporan dalam memprediksi arus kas masa depan dan khususnya, dalam hal
waktu dan kepastian diperolehnya kas dan setara kas.

C. Manfaat Laporan Keuangan


Menurut Statement of Financial Accounting Concept No. 1, tujuan dan manfaat laporan
keuangan adalah sebagai berikut :
1. Pelaporan keuangan harus menyajikan informasi yang dapat membantu investor, kreditor dan
pengguna lainnya yang potensial dalam membuat keputusan lain yang sejenis secara rasional.
2. Pelaporan keuangan harus menyajikan informasi yang dapat membantu investor, kreditor, dan
pengguna lain yang potensial dalam memperkirakan jumlah waktu dan ketidakpastian
penerimaan kas di masa yang akan datang yang berasal dari pembagian deviden ataupun
pembayaran bunga dan pendapatan dari penjualan.
3. Pelaporan keuangan harus menyajikan informasi tentang sumber daya ekonomi perusahaan.
Klaim atas sumber daya kepada perusahaan atau pemilik modal.
4. Pelaporan keuangan harus menyajikan informasi tentang prestasi perusahaan selama satu
periode. Investor dan kreditor sering menggunakan informasi masa lalu untuk membantu
menaksir prospek perusahaan.

D. Penguna Laporan Keuangan Dan Tujuan Penggunaannya


1. Investor, penanam modal dan penasihat mereka berkepentingan dengan risiko yang melekat
serta hasil pengembangan dari investasi yang mereka lakukan. Mereka membutuhkan
informasi untuk membantu menentukan apakah harus membeli, menahan atau menjual
investasi tersebut. Pemegang saham juga tertarik pada informasi yang memungkinkan mereka
untuk menilai kemampuan perusahaan untuk membayar dividen.
2. Karyawan, karyawan dan kelompok yang mewakili mereka tertarik pada informasi mengenai
stabilitas dan profitabilitas perusahaan, juga tertarik dengan informasi untuk~ menilai
kemampuan perusahaan dalam memberikan balas jasa, imbalan pasca kerja dan kesempatan
kerja.
3. Pemberi pinjaman, pemberi pinjaman tertarik dengan informasi keuangan yang
memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah pinjamari serta bunganya dapat dibayar
pada saat jatuh tempo.
4. Pemasok dan kreditor usaha lainnya, pemasok dan kreditor usaha lainnya tertarik dengan
informasi yang memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah jumlah yang kewajibannya
akan dibayar pada saat jatuh tempo. Kreditor usaha berkepentingan pada perusahaan dalam
tenggang waktu yang lebih pendek daripada pemberi pinjaman kecuali kalau sebagai
pelanggan utam rnereka bergantung pada kelangsungan hidup perusahaan.
5. Stakeholders, para pemegang saham berkepentingan dengan informasi mengenai kemajuan
perusahaan, pembagian keuntungan yang diperoleh dan penambahan modal untuk bussiness
plan selanjutnya.
6. Pelanggan, para pelanggan berkepentingan dengan informasi mengenai kelangsungan hidup
perusahaan, terutama kalau mereka terlibat dalam perjanjian jangka panjang dengan atau
bergantung pada perusahaan.
7. Pemerintah, pemerintah dan berbagai lembaga yang berada dibawah kekuasaannya
berkepentingan dengan alokasi sumberdaya dan karena itu berkepentingan dengan aktivitas
perusahaan. Mereka juga membutuhkan informasi untuk mengatur aktivitas perusahan,
menetapkan kebijakan pajak, dan sebagai dasar menyusun statistik pendapatan nasional dan
statisti lainnya
8. Masyarakat, perusahaan mempengaruhi anggota masyarakat daiam berbagai cara. Misalnya
perusahaan dapat memberikan kontribusi berarti pada perekonomian nasional, termasuk
jumlah orang yang dipekerjakan dan perlindungan kepada penanam modal domestik. Laporan
keuangan dapat membantu masyarakat dengan menyediakan informasi kecenderungan (trend)
dan perkembangan terakhir kemakmuran perusahaan dan rangkaian aktivitasnya.

E. Komponen-komponen Laporan Keuangan


PSAK No. 1 (2012, p. 6) menyatakan bahwa laporan keuangan yang lengkap yang disusun oleh
manajemen suatu perusahaan harus meliputi komponen-komponen berikut ini:
1. Neraca (laporan posisi keuangan pada akhir periode)
2. Laporan laba rugi
3. Laporan perubahan ekuitas
4. Laporan arus kas
5. Catatan atas laporan keuangan.

1. Neraca
Menurut PSAK No. 1 (2012, p.) laporan posisi keuangan adalah suatu laporan yang sistematis
tentang aktiva (assets), hutang (liabilities) dan modal sendiri (owner’s equity).
Soemarso (2004, p. 34) menjelaskan bahwa neraca merupakan laporan keuangan yang berisi
mengenai jumlah harta (assets), kewajiban (liability), dan modal (owner’s equity) pada akhir
periode akuntansi. Neraca dapat memberi informasi tentang sumber-sumber daya yang dimiliki
perusahaan dan sumber pembelanjaan untuk memperolehnya. Laporan ini menyajikan posisi
keuangan perusahaan.

2. Laporan Laba Rugi Komprehensif


Menurut PSAK No.1 (2012, p.) laporan laba rugi komprehensif merupakan suatu laporan
sistematis yang menyajikan seluruh pos pendapatan dan beban yang diakui dalam satu periode.
Laporan laba rugi komprehensif perusahaan disajikan sedemikian rupa yang menggambarkan
berbagai unsure kinerja keuangan selama suatu periode tertentu.
Kasmir (2011, p. 29), mengungkapkan bahwa laporan laba rugi merupakan laporan keuangan
yang menggambarkan hasil usaha perusahaan dalam suatu periode tertentu. Laporan laba rugi ini
merupakan ringkasan yang logis dari hasil penghasilan dan biaya dari suatu perusahaan untuk
periode tertentu. Laba bersih yang dihasilkan dari perhitungan laporan laba rugi merupakan
selisih total penerimaan atas total pengeluaran. Jika total pengeluaran lebih besar dari total
penerimaan, maka perusahaan akan melaporkan sebagai rugi bersih yang dapat mengurangi
modal awal. Begitu juga sebaliknya, jika total penerimaan perusahaan lebih besar daripada total
pengeluaran, maka perusahaan akan melaporkannya sebagai laba bersih yang dapat menambah
modal awal perusahaan.

3. Laporan Arus Kas


Menurut Baridwan (2004, p. 40) laporan arus kas adalah laporan yang menyajikan informasi
yang relevan tentang penerimaan dan pengeluaran kas yang berasal dari kegiatan investasi,
pembelanjaan, dan kegiatan usaha pada suatu periode.
Arus kas dari aktivitas operasi merupakan arus kas yang langsung berhubungan dengan laba,
seperti penerimaan kas dari pelanggan dan pembayaran gaji karyawan perusahaan. Arus kas yang
berasal dari aktivitas investasi mencakup arus kas yang terkait dengan akuisisi atau penjualan aset
produktif perusahaan, seperti pembelian dan penjualan aset tetap perusahaan. Arus kas pendanaan
merupakan arus kas yang berhubungan langsung dengan pendanaan perusahaan, seperti
penerimaan dan pembayaran utang kepada investor dan kreditor.

4. Laporan Perubahan Ekuitas


Soemarso (2004, p. 54). mengungkapkan bahwa laporan perubahan ekuitas adalah ikhtisar
tentang perubahan modal suatu perusahaan yang terjadi selama jangka waktu tertentu. Laporan
perubahan modal melaporkan bagaimana laba bersih dan dividen mempengaruhi posisi laporan
keuangan perusahaan dalam suatu periode akuntansi. Laba bersih yang diperoleh setiap tahun
akan meningkatkan saldo laba ditahan, sedangkan pembagian dividen kepada pemegang saham
akan mengurangi saldo laba ditahan. Proses meningkat dan mengurangnya saldo laba ditahan ini
menunjukkan hubungan antara laporan laba rugi dengan neraca, di mana saldo laba ditahan pada
akhir periode akan dibawa ke saldo awal laba ditahan pada tahun berikutnya.

5. Catatan atas Laporan Keuangan


PSAK No.1 (2012, p. 8) menjelaskan bahwa suatu catatan atas laporan keuangan adalah catatan
yang disajikan secara sistematis untuk menghasilkan informasi dasar penyusunan laporan
keuangan dan kebijakan akuntansi yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan serta
memberikan informasi yang relevan untuk memahami laporan keuangan.
Menurut Kasmir (2011, p. 31), “laporan catatan atas laporan keuangan merupakan laporan yang
memberikan informasi apabila ada laporan keuangan yang memerlukan penjelasan tertentu”.
Artinya terkadang ada komponen atau nilai dalam laporan keuangan yang perlu diberi penjelasan
terlebih dahulu sehingga jelas. Hal ini dilakukan agar pihak-pihak yang berkepentingan tidak
salah dalam menafsirkannya.
F. Analisis Rasio Keuangan
Pengertian Analisis Rasio Keuangan
Menurut Jumingan (2011, p. 118), “analisis rasio keuangan adalah angka yang menunjukkan
hubungan antara suatu unsur dengan unsur lainnya dalam laporan keuangan. Hubungan antara
unsur-unsur laporan keuangan tersebut dinyatakan dalam bentuk matematis yang sederhana.
Secara individual rasio itu kecil artinya kecuali jika dibandingkan dengan suatu rasio standar
yang layak dijadikan dasar pembanding. Apabila tidak ada standar yang dipakai sebagai dasar
pembanding dari penafsiran rasio-rasio suatu perusahaan, penganalis tidak dapat menyimpulkan
apakah rasio-rasio itu menunjukkan kondisi yang menguntungkan atau tidak menguntungkan”
Dalam bukunya Harahap (2008, p.297) juga menjelaskan bahwa angka yang didapatkan dalam
analisis rasio keuangan adalah hasil dari satu laporan keuangan dengan pos lainnya yang
mempunyai hubungan yang relevan dan signifikan. Rasio keuangan ini hanya menyederhanakan
informasi yang menggambarkan hubungan antara pos tertentu dengan pos lainnya. Dengan
penyederhanaan tersebut dapat ternilai secara cepat.
Menurut Bambang Riyanto (1992 : 329), analisis rasio keuangan adalah proses penentuan operasi
yang penting dan karakteristik keuangan dari sebuahperusahaan dari data akuntansi dan laporan
keuangan. Tujuan dari analisis ini adalah untuk menentukan efisiensi kinerja dari manajer
perusahaan yang diwujudkan dalam catatan keuangan dan laporan keuangan. Dalam
menggunakan analisis rasio keuangan pada dasarnya dapat melakukannya dengan dua macam
perbandingan, yaitu :
1. Membandingkan rasio sekarang (present ratio) dengan rasio-rasio dari waktu yang telah lalu
(histories ratio) atau dengan rasio-rasio yang diperkirakan untuk waktu yang akan datang dari
perusahaan yang sama.
2. Membandingkan rasio-rasio dari suatu perusahaan dengan rasio-rasio sejenis dari perusahaan
yang lain yang sejenis. Dengan demikian manfaat suatu angka rasio sepenuhnya tegantung
kepada kemampuan atau kecerdasan penganalisis data menginterprestasikan data yang
bersangkutan.

G. Tujuan Analisis Rasio Keuangan


Wild (2005, p. 36) mengemukakan bahwa terdapat beberapa keunggulan dalam analisis laporan
keuangan, antara lain :
1. Melalui perhitungan rasio keuangan diharapkan agar informasi yang terkandung di dalam
laporan keuangan lebih mudah dibaca dan ditafsirkan.
2. Lebih memudahkan untuk mengetahui posisi perusahaan di tengah industri lain.
3. Sebagai bahan dalam pengambilan keputusan dan model prediksi.
4. Mengukur standar perusahaan.
5. Lebih mudah membandingkan perusahaan dengan perusahaan lain atau melihat
perkembangan perusahaan secara periodik.
6. Lebih memudahkan perusahaan dalam melakukan prediksi di masa yang akan datang.

H. Manfaat Analisis Rasio Keuangan


Menurut Brigham dan Houston (2006 : 119), manfaat dari Analisis Rasio Keuangan terbagi
menjadi tiga kelompok utama adalah sebagai berikut:
1. Manajer, yang menerapkan rasio untuk membantu menganalisis, mengendalikan, dan
kemudian meningkatkan operasi perusahaan,
2. Analis Kredit, termasuk petugas pinjaman bank dan analis peringkat obligasi, yang
menganalisis rasio-rasio untuk membantu memutuskan kemampuan perusahaan untuk
membayar utang-utangnya, dan
3. Analis Saham, yang tertarik pada efisiensi, risiko, dan prospek pertumbuhan perusahaan.

I. Keunggulan Analisis Rasio Keuangan


Harahap (2008, p. 298) berpendapat bahwa rasio keuangan mempunyai beberapa keunggulan,
antara lain :
1. Rasio merupakan angka-angka atau ikhtisar statistik yang lebih mudah dibaca dan ditafsirkan
2. Merupakan pengganti yang lebih sederhana dari informasi yang disajikan laporan keuangan
yang sangat rinci dan rumit
3. Mengetahui posisi perusahaan di tengah industri lain
4. Sangat bermanfaat untuk bahan dalam model-model pengambilan keputusan
5. Lebih mudah memperbandingkan perusahaan dengan perusahaan lain atau melihat
perkembangan perusahaan secara periodik
6. Lebih mudah melihat trend serta melakukan prediksi di masa yang akan datang.

J. Keterbatasan Analisis Rasio Keuangan


Harahap (2013, p.298) mengungkapkan bahwa selain memiliki beberapa keunggulan, analisis
rasio keuangan juga memiliki beberapa keterbatasan, yaitu:
1. Kesulitan dalam memilih rasio yang tepat yang dapat digunakan untuk kepentingan
pemakainya
2. Keterbatasan yang dimiliki akuntansi atau laporan keuangan juga menjadi keterbatasan teknik
seperti ini seperti,
a. Bahan pelindung rasio atau laporan keuangan itu banyak mengandung taksiran
dan judgment yang dapat dinilai bias atau subjective,
b. Nilai yang terkandung dalam laporan keuangan dan rasio adalah nilai perolehan (cost)
bukan harga pasar,
c. Klasifikasi dalam laporan keuangan bisa berdampak pada angka rasio,
d. Metode pencatatan yang tergambar dalam standar akuntansi bisa diterapkan berbeda oleh
perusahaan yang berbeda,
3. Jika tidak menghitung rasio tidak tersedia, akan menimbulkan kesulitan menghitung rasio,
4. Sulit jika data yang tersedia tidak sinkron.
5. Dua perusahaan dibandingkan bisa saja teknik dan standar akuntansi yang dipakai tidak sama.
oleh karena itu jika dilakukan perbandingan bisa menimbulkan kesalahan.

K. Jenis-Jenis Rasio Keuangan


Menurut Rahardjo (2007:104) rasio keuangan perusahaan diklasifikasikan menjadi lima
kelompok, yaitu :
1. Rasio Likuiditas yaitu jenis rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan untuk
memenuhi kewajiban jangka pendek.
2. Rasio Solvabilitas yaitu jenis rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan untuk
memenuhi seluruh kewajibannya baik jangka pendek ataupun jangka panjang.
3. Rasio Aktivitas yaitu jenis rasio yang menunjukkan tingkat efektifitas penggunaan aktiva atau
kekayaan perusahaan.
4. Rasio Profitabilitas dan Rentabilitas yaitu jenis rasio yang menunjukkan tingkat imbalan atau
perolehan (keuntungan) dibanding penjualan atau aktiva.
5. Rasio Investasi yaitu jenis rasio yang menunjukkan rasio investasi dalam surat berharga atau
efek, khususnya saham dan obligasi.
BAB III
PEMBAHASAN

A. Sejarah Singkat Perusahaan


PT. Bekasi Asri Pemula Tbk merupakan perusahaan properti pengembang perumahan di kawasan
Bekasi dan Pamulang dengan fokus segmen pasar pada golongan konsumen menengah. PT
Bekasi Asri Pemula Tbk didirikan tahun 1993. Hingga saat ini memiliki dua anak perusahaan
yaitu PT Karya Graha Cemerlang dan PT Puri Ayu Lestari.
Pengembangan Perumahan yang telah berjalan diantaranya perumahan Bumi Serpong Residence
bagi kelas menengah keatas dan perumahan Taman Alamanda dan Alamanda Regency bagi kelas
menengah ke bawah. Daerah tersebut merupakan daerah industri sekaligus daerah perumahan
sehingga target pasar yang ada telah sesuai dengan fokus pelanggan yang menjadi target pasar
Perseroaan. Selain itu, dengan masih luasnya lahan di kedua daerah tersebut membuat Perseroan
masih mempunyai potensi yang luas untuk mengembangkan usahanya di masa mendatang.
Perkembangan sektor perumahan sangat dipengaruhi oleh tingkat inflasi serta tingkat suku bunga
terutama suku bunga KPR (Kredit Pemilikan Rumah).
Sebagian besar pembeli rumah Perseroaan, yang merupakan penduduk dengan tingkat
pendapatan menengah dan bawah, bergantung pada fasilitas KPR untuk mendapat rumah produk
Perseroaan. Terdapat di Bursa Efek Indonesia sejak tahun 2008, Perseroaan berkomitmen untuk
menciptakan nilai bagi pemegang saham, pelanggan dan masyarakat dalam menjalankan
usahanya dan tanggung jawab yang tinggi.
LAPORAN KEUANGAN PT BEKASI ASRI PEMULA TBK
ANALISIS RASIO KEUANGAN
PT BEKASI ASRI PEMULA TBK DAN ENTITAS ANAK
UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2017

1. Likuiditas Perusahaan
a. Current Ratio
𝐀𝐤𝐭𝐢𝐯𝐚 𝐋𝐚𝐧𝐜𝐚𝐫
𝐂𝐮𝐫𝐫𝐞𝐧𝐭 𝐑𝐚𝐭𝐢𝐨 = 𝐱𝟏𝟎𝟎%
𝐇𝐮𝐭𝐚𝐧𝐠 𝐋𝐚𝐧𝐜𝐚𝐫
𝟏𝟑𝟐. 𝟕𝟒𝟎. 𝟓𝟐𝟔. 𝟗𝟏𝟗
𝐂𝐑 𝟑𝟏 𝐃𝐞𝐬 𝟐𝟎𝟏𝟔 = 𝐱𝟏𝟎𝟎% = 𝟐𝟏𝟖%
𝟔𝟎. 𝟖𝟏𝟔. 𝟎𝟒𝟖. 𝟓𝟏𝟖
𝟏𝟑𝟑. 𝟐𝟒𝟒. 𝟕𝟖𝟐. 𝟕𝟕𝟏
𝐂𝐑 𝟑𝟏 𝐌𝐚𝐫 𝟐𝟎𝟏𝟕 = 𝐱𝟏𝟎𝟎% = 𝟐𝟒𝟒%
𝟓𝟒. 𝟓𝟔𝟐. 𝟕𝟔𝟏. 𝟏𝟐𝟔

b. Quick Ratio
𝐀𝐤𝐭𝐢𝐯𝐚 𝐋𝐚𝐧𝐜𝐚𝐫 − 𝐏𝐞𝐫𝐬𝐞𝐝𝐢𝐚𝐚𝐧
𝐐𝐮𝐢𝐜𝐤 𝐑𝐚𝐭𝐢𝐨 = 𝐱𝟏𝟎𝟎%
𝐇𝐮𝐭𝐚𝐧𝐠 𝐋𝐚𝐧𝐜𝐚𝐫
𝟏𝟑𝟐. 𝟕𝟒𝟎. 𝟓𝟐𝟔. 𝟗𝟏𝟗 − 𝟏𝟐𝟔. 𝟖𝟓𝟓. 𝟒𝟗𝟐. 𝟕𝟏𝟓
𝐐𝐑 𝟑𝟏 𝐃𝐞𝐬 𝟐𝟎𝟏𝟔 = 𝐱𝟏𝟎𝟎 = 𝟗, 𝟔𝟖%
𝟔𝟎. 𝟖𝟏𝟔. 𝟎𝟒𝟖. 𝟓𝟏𝟖
𝟏𝟑𝟑. 𝟐𝟒𝟒. 𝟕𝟖𝟐. 𝟕𝟕𝟏 − 𝟏𝟐𝟔. 𝟏𝟕𝟕. 𝟓𝟗𝟖. 𝟎𝟏𝟖
𝐐𝐑 𝟑𝟏 𝐌𝐚𝐫 𝟐𝟎𝟏𝟕 = 𝐱𝟏𝟎𝟎% = 𝟏𝟐, 𝟗𝟓%
𝟓𝟒. 𝟓𝟔𝟐. 𝟕𝟔𝟏. 𝟏𝟐𝟔

c. Cash Ratio
𝐊𝐚𝐬 + 𝐒𝐞𝐭𝐚𝐫𝐚 𝐊𝐚𝐬
𝐂𝐚𝐬𝐡 𝐑𝐚𝐭𝐢𝐨 = 𝐱𝟏𝟎𝟎%
𝐇𝐮𝐭𝐚𝐧𝐠 𝐋𝐚𝐧𝐜𝐚𝐫
𝟑. 𝟔𝟎𝟎. 𝟓𝟐𝟕. 𝟒𝟗𝟏
𝐂𝐚𝐬𝐡 𝐑𝐚𝐭𝐢𝐨 𝟑𝟏 𝐃𝐞𝐬 𝟐𝟎𝟏𝟔 = 𝐱𝟏𝟎𝟎% = 𝟓, 𝟗𝟐%
𝟔𝟎. 𝟖𝟏𝟔. 𝟎𝟒𝟖. 𝟓𝟏𝟖
𝟑. 𝟗𝟏𝟖. 𝟐𝟖𝟓. 𝟗𝟎𝟕
𝐂𝐚𝐬𝐡 𝐑𝐚𝐭𝐢𝐨 𝟑𝟏 𝐌𝐚𝐫 𝟐𝟎𝟏𝟕 = 𝐱𝟏𝟎𝟎% = 𝟕, 𝟏𝟖%
𝟓𝟒. 𝟓𝟔𝟐. 𝟕𝟔𝟏. 𝟏𝟐𝟔

2. Solvabilitas Perusahaan
a. Total Debt to Total Assets Ratio
𝐓𝐨𝐭𝐚𝐥 𝐇𝐮𝐭𝐚𝐧𝐠
𝐃𝐞𝐛𝐭 𝐑𝐚𝐭𝐢𝐨 = 𝐱𝟏𝟎𝟎%
𝐓𝐨𝐭𝐚𝐥 𝐀𝐤𝐭𝐢𝐯𝐚
𝟕𝟐. 𝟎𝟒𝟎. 𝟔𝟎𝟑. 𝟒𝟓𝟎
𝐃𝐞𝐛𝐭 𝐑𝐚𝐭𝐢𝐨 𝟑𝟏 𝐃𝐞𝐬 𝟐𝟎𝟏𝟔 = 𝐱 𝟏𝟎𝟎% = 𝟒𝟎, 𝟏𝟗%
𝟏𝟕𝟗. 𝟐𝟔𝟎. 𝟖𝟕𝟖. 𝟏𝟏𝟔
𝟔𝟓. 𝟖𝟗𝟎. 𝟑𝟕𝟔. 𝟓𝟗𝟖
𝐃𝐞𝐛𝐭 𝐑𝐚𝐭𝐢𝐨 𝟑𝟏 𝐌𝐚𝐫 𝟐𝟎𝟏𝟕 = 𝐱 𝟏𝟎𝟎% = 𝟑𝟔, 𝟓𝟗%
𝟏𝟖𝟎. 𝟎𝟕𝟒. 𝟑𝟒𝟐. 𝟐𝟓𝟓

b. Debt to Equity Ratio


𝐓𝐨𝐭𝐚𝐥 𝐇𝐮𝐭𝐚𝐧𝐠
𝐃𝐞𝐛𝐭 𝐨𝐭 𝐄𝐪𝐮𝐢𝐭𝐲 𝐑𝐚𝐭𝐢𝐨 = 𝐱𝟏𝟎𝟎%
𝐌𝐨𝐝𝐚𝐥
𝟕𝟐. 𝟎𝟒𝟎. 𝟔𝟎𝟑. 𝟒𝟓𝟎
𝐃𝐄𝐑 𝟑𝟏 𝐃𝐞𝐬 𝟐𝟎𝟏𝟔 = 𝐱𝟏𝟎𝟎 % = 𝟔𝟕, 𝟏𝟖%
𝟏𝟎𝟕. 𝟐𝟐𝟎. 𝟐𝟕𝟒. 𝟔𝟔𝟔
𝟔𝟓. 𝟖𝟗𝟎. 𝟑𝟕𝟔. 𝟓𝟗𝟖
𝐃𝐄𝐑 𝟑𝟏 𝐌𝐚𝐫 𝟐𝟎𝟏𝟕 = 𝐱𝟏𝟎𝟎 % = 𝟓𝟕, 𝟕𝟏%
𝟏𝟏𝟒. 𝟏𝟖𝟑. 𝟗𝟔𝟓. 𝟔𝟓𝟕
3. Rasio Rentabilitas
a. Gross Profit Margin
𝐋𝐚𝐛𝐚 𝐊𝐨𝐭𝐨𝐫
𝐆𝐫𝐨𝐬𝐬 𝐏𝐫𝐨𝐟𝐢𝐭 𝐌𝐚𝐫𝐠𝐢𝐧 = 𝐱𝟏𝟎𝟎%
𝐏𝐞𝐧𝐣𝐮𝐚𝐥𝐚𝐧 𝐁𝐞𝐫𝐬𝐢𝐡
𝟕. 𝟕𝟕𝟒. 𝟑𝟐𝟑. 𝟐𝟏𝟕
𝐆𝐏𝐌 𝟑𝟏 𝐃𝐞𝐬 𝟐𝟎𝟏𝟔 = 𝐱 𝟏𝟎𝟎% = 𝟖𝟎, 𝟖𝟐%
𝟗. 𝟔𝟏𝟖. 𝟕𝟔𝟑. 𝟗𝟖𝟒
𝟏𝟏. 𝟓𝟓𝟏. 𝟏𝟏𝟕. 𝟐𝟒𝟖
𝐆𝐏𝐌 𝟑𝟏 𝐌𝐚𝐫 𝟐𝟎𝟏𝟕 = 𝐱 𝟏𝟎𝟎% = 𝟕𝟎, 𝟐𝟒%
𝟏𝟔. 𝟒𝟒𝟒. 𝟐𝟒𝟖. 𝟔𝟕𝟓

b. Net Profit Margin


𝐄𝐀𝐓
𝐍𝐞𝐭 𝐏𝐫𝐨𝐟𝐢𝐭 𝐌𝐚𝐫𝐠𝐢𝐧 = 𝐱𝟏𝟎𝟎%
𝐏𝐞𝐧𝐣𝐮𝐚𝐥𝐚𝐧 𝐁𝐞𝐫𝐬𝐢𝐡
𝟐. 𝟔𝟐𝟎. 𝟒𝟔𝟓. 𝟑𝟎𝟔
𝐍𝐏𝐌 𝟑𝟏 𝐃𝐞𝐬 𝟐𝟎𝟏𝟔 = 𝐱𝟏𝟎𝟎% = 𝟐𝟕, 𝟐𝟒%
𝟗. 𝟔𝟏𝟖. 𝟕𝟔𝟑. 𝟗𝟖𝟒
𝟔. 𝟗𝟔𝟑. 𝟔𝟗𝟎. 𝟗𝟗𝟏
𝐍𝐏𝐌 𝟑𝟏 𝐌𝐚𝐫 𝟐𝟎𝟏𝟕 = 𝐱 𝟏𝟎𝟎% = 𝟒𝟐, 𝟑𝟒%
𝟏𝟔. 𝟒𝟒𝟒. 𝟐𝟒𝟖. 𝟔𝟕𝟓

c. Return On Equity (ROE)


𝐄𝐀𝐓
𝐑𝐎𝐄 = 𝐱𝟏𝟎𝟎%
𝐌𝐨𝐝𝐚𝐥 𝐒𝐞𝐧𝐝𝐢𝐫𝐢
𝟐. 𝟔𝟐𝟎. 𝟒𝟔𝟓. 𝟑𝟎𝟔
𝐑𝐎𝐄 𝟑𝟏 𝐃𝐞𝐬 𝟐𝟎𝟏𝟔 = 𝐱𝟏𝟎𝟎% = 𝟐, 𝟒𝟒%
𝟏𝟎𝟕. 𝟐𝟐𝟎. 𝟐𝟕𝟒. 𝟔𝟔𝟔
𝟔. 𝟗𝟔𝟑. 𝟔𝟗𝟎. 𝟗𝟗𝟏
𝐑𝐎𝐄 𝟑𝟏 𝐌𝐚𝐫 𝟐𝟎𝟏𝟕 = 𝐱𝟏𝟎𝟎% = 𝟔, 𝟏𝟎%
𝟏𝟏𝟒. 𝟏𝟖𝟑. 𝟗𝟔𝟓. 𝟔𝟓𝟕

d. Return On Assets (ROA)


𝐄𝐁𝐈𝐓
𝐑𝐞𝐭𝐮𝐫𝐧 𝐎𝐧 𝐀𝐬𝐬𝐞𝐭𝐬 = 𝐱𝟏𝟎𝟎%
𝐓𝐨𝐭𝐚𝐥 𝐀𝐤𝐭𝐢𝐯𝐚
𝟐. 𝟓𝟖𝟐. 𝟒𝟕𝟐. 𝟏𝟖𝟕
𝐑𝐎𝐀 𝟑𝟏 𝐃𝐞𝐬 𝟐𝟎𝟏𝟔 = 𝐱𝟏𝟎𝟎% = 𝟏, 𝟒𝟒%
𝟏𝟕𝟗. 𝟐𝟔𝟎. 𝟖𝟕𝟖. 𝟏𝟏𝟔
𝟔. 𝟗𝟖𝟑. 𝟔𝟕𝟖. 𝟏𝟖𝟏
𝐑𝐎𝐀 𝟑𝟏 𝐌𝐚𝐫 𝟐𝟎𝟏𝟕 = 𝐱𝟏𝟎𝟎% = 𝟑, 𝟖𝟖%
𝟏𝟖𝟎. 𝟎𝟕𝟒. 𝟑𝟒𝟐. 𝟐𝟓𝟓

4. Market Value Ratio


𝑬𝑨𝑻
A. 𝑬𝑷𝑺 = 𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝑺𝒂𝒉𝒂𝒎 𝑩𝒆𝒓𝒆𝒅𝒂𝒓

𝟐. 𝟔𝟐𝟎. 𝟒𝟔𝟓. 𝟑𝟎𝟔


𝑬𝑷𝑺 𝟑𝟏 𝑫𝒆𝒔 𝟐𝟎𝟏𝟔 = = 𝐑𝐩 𝟑, 𝟗𝟔/𝐥𝐞𝐦𝐛𝐚𝐫
𝟔𝟔𝟏. 𝟕𝟖𝟒. 𝟓𝟐𝟎
𝟔. 𝟗𝟔𝟑. 𝟔𝟗𝟎. 𝟗𝟗𝟏
𝑬𝑷𝑺 𝟑𝟏 𝑴𝒂𝒓 𝟐𝟎𝟏𝟕 = = 𝐑𝐩 𝟏𝟎, 𝟓𝟐/𝐥𝐞𝐦𝐛𝐚𝐫
𝟔𝟔𝟏. 𝟕𝟖𝟒. 𝟓𝟐𝟎
𝑯𝒂𝒓𝒈𝒂 𝑷𝒂𝒔𝒂𝒓
B. 𝑷𝑬𝑹 = 𝑬𝑷𝑺
𝟏𝟎𝟎
𝑷𝑬𝑹 𝟑𝟏 𝑫𝒆𝒔 𝟐𝟎𝟏𝟔 = = 𝟐𝟓, 𝟐𝟓
𝟑, 𝟗𝟔
𝟏𝟎𝟎
𝑷𝑬𝑹 𝟑𝟏 𝑴𝒂𝒓 𝟐𝟎𝟏𝟕 = = 𝟗, 𝟓𝟎
𝟏𝟎, 𝟓𝟐

𝑬𝒌𝒖𝒊𝒕𝒂𝒔
C. 𝑩𝑽𝑺 = 𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝑺𝒂𝒉𝒂𝒎 𝑩𝒆𝒓𝒆𝒅𝒂𝒓

𝟏𝟎𝟕. 𝟐𝟐𝟎. 𝟐𝟕𝟒. 𝟔𝟔𝟔


𝑩𝑽𝑺 𝟑𝟏 𝑫𝒆𝒔 𝟐𝟎𝟏𝟔 = = 𝟏𝟔𝟐, 𝟎𝟐
𝟔𝟔𝟏. 𝟕𝟖𝟒. 𝟓𝟐𝟎
𝟏𝟏𝟒. 𝟏𝟖𝟑. 𝟗𝟔𝟓. 𝟔𝟓𝟕
𝑩𝑽𝑺 𝟑𝟏 𝑴𝒂𝒓 𝟐𝟎𝟏𝟕 = = 𝟏𝟕𝟐, 𝟓𝟒
𝟔𝟔𝟏. 𝟕𝟖𝟒. 𝟓𝟐𝟎

𝑯𝒂𝒓𝒈𝒂 𝑷𝒂𝒔𝒂𝒓
D. 𝑷𝑩𝑽 = 𝑩𝑽𝑺
𝟏𝟎𝟎
𝑷𝑩𝑽 𝟑𝟏 𝑫𝒆𝒔 𝟐𝟎𝟏𝟔 = = 𝟎, 𝟔𝟐
𝟏𝟔𝟐, 𝟎𝟐
𝟏𝟎𝟎
𝑷𝑩𝑽 𝟑𝟏 𝑴𝒂𝒓 𝟐𝟎𝟏𝟕 = = 𝟎, 𝟓𝟖
𝟏𝟕𝟐. 𝟓𝟒
BAB IV
KESIMPULAN

Dilihat dari Rasio Likuiditas PT Bekasi Asri Pemula Tbk pada periode 31 Desember 2016 s/d 31
Maret 2017 menunjukkan bahwa Current Ratio mengalami peningkatan dari 218% ke 244%
menunjukkan kinerja perusahaan sangat baik karena aktiva lancar dapat menjamin kewajiban
lancarnya sedangkan pada Quick Ratio dan Cash Ratio juga mengalami peningkatan namun
kinerja perusahaan kurang baik karena perusahaan tidak mampu melunasi hutang lancar tanpa
dibantu dengan nilai persediaan dan juga tidak mampu memaksimalkan aktiva lancar berupa kas,
bank, dan deposito. Hal ini dapat dilihat angka rasio Quick Ratio dan Cash Ratio yang sangat
rendah yaitu berada dibawah 100%.
Dilihat dari Rasio Solvabilitas, Debt to Equity Ratio mengalami penurunan sehingga
menunjukkan kinerja perusahaan tersebut sangat baik karena kekayaan bersih jauh lebih besar
dari jumlah kewajiban yang dimiliki. Sedangkan pada Total Debt to Total Assets Ratio
mengalami peningkatan. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan kemampuan perusahaan
dalam menjamin total hutang yang berasal dari jumlah kewajiban lancar ditambah dengan jumlah
kewajiban tidak lancar terhadap total aktiva.
Dilihat Rasio Rentabilitas, perusahaan ini termasuk dalam keadaan baik. Hal ini dapat dilihat dari
terjadinya peningkatan dari semua rasio-rasio yang ada pada rasio rentabilitas. Selain itu,
perusahaan tersebut dapat dikatakan berada di zona aman. Karena menurut surat ketetapan BI
No.23/67/KEP/DIR nilai batas minimal ROA adalah 1%. Jika nilai ROA berada dibawah 1%
maka perusahaan berada di zona tidak aman, sedangkan perhitungan ROA perusahaan ini lebih
dari 3%.
Dilihat dari Market Value Ratio, menunjukkan bahwa nilai EPS mengalami peningkatan
menunjukkan bahwa kinerja perusahaan semakin membaik, sedangkan nilai PER mengalami
penurunan menunjukkan bahwa lama waktu dibutuhkan untuk mendapat return dari modal yang
telah dikeluarkan. Kemudian pada nilai PBV juga mengalami penurunan sehingga menunjukkan
bahwa harga saham perusahaan tersebut sangat murah karena nilai PBV dibawah 1.

Kesimpulan dari hasil analisis rasio keuangan perusahaan PT. Bekasi Asri Pemula Tbk
menunjukkan bahwa perusahaan PT. Bekasi Asri Pemula Tbk masih dalam keadaan sehat dan
saham dari perusahaan tersebut layak untuk dinvenstasikan oleh para investor.
DAFTAR PUSTAKA

http://www.bekasiasripemula.com/
http://vienovidelusion.blogspot.co.id/2014/06/makalah-analisis-laporan-keuangan.html
http://www.idx.co.id/data-pasar/data-saham/daftar-saham/
http://www.teguhhidayat.com/2011/07/tips-menganalisis-debt-to-equity-ratio.html
http://lilie-lianysweet86.blogspot.co.id/2010/02/pt-bekasi-asri-pemula-anak-perusahaan.html
http://www.akuntansilengkap.com/keuangan/pengertian-analisis-rasio-keuangan-5-jenis-dan-
rumusnya-menurut-para-ahli/

You might also like