Professional Documents
Culture Documents
Disusun oleh
NOVIANTO
16506509
MANAJEMEN 4C
A. Latar Belakang
Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi yang memberikan gambaran
tentang keadaan posisi keuangan, hasil usaha, serta perubahan dalam posisi keuangan suatu
perusahaan. Laporan keuangan juga merupakan kesimpulan dari pencatatan transaksi yang
dilakukan oleh suatu perusahaan. Laporan keuangan adalah media yang paling penting untuk
menilai kondisi ekonomi dan prestasi manajemen. Laporan keuangan disusun berdasarkan
Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang telah ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI).
SAK memberikan fleksibilitas bagi manajemen dalam memilih metode maupun estimasi
akuntansi yang dapat digunakan. Wardhani (2008) menyatakan fleksibilitas tersebut akan
mempengaruhi perilaku manajer dalam melakukan pencatatan akuntansi dan pelaporan transaksi
keuangan perusahaan.
Dalam rangka membantu pengguna laporan keuangan dalam memahami dan menginterpretasikan
laporan keuangan maka perlu dibuat analisis laporan keuangan. Analisis laporan keuangan
dimaksudkan untuk membantu bagaimana memahami laporan keuangan, bagaimana menafsirkan
angka-angka dalam laporan keuangan, bagaimana mengevaluasi laporan keuangan dan
bagaimana menggunakan informasi keuangan untuk pengambilan keputusan. Teknik analisis
yang sering digunakan dalam menganalisis laporan keuangan adalah Analisis Rasio. Analisis
Rasio adalah teknik analisis untuk mengetahui hubungan matematis dari pos-pos tertentu dalam
setiap elemenlaporan keuangan. Hasil dari perhitungan rasio akan dibandingkan dengan tahun
sebelumnya, agar dapat diketahui perubahan yang terjadi, apakah mengalami kenaikan atau
penurunan.
B. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui kinerja keuangan perusahaan PT Bekasi Asri Pemula Tbk Periode 31 Des
2016 s/d 31 Maret 2017
2. Mengetahui analisis keuangan perusahaan PT Bekasi Asri Pemula Tbk Periode 31 Des
2016 s/d 31 Maret 2017
3. Mengetahui Apakah Saham PT Bekasi Asri Pemula Tbk layak untuk diinvestasikan oleh
para investor
4. Memenuhi Tugas Struktur Manajemen Keuangan II
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Laporan Keuangan
Pengertian Laporan Keuangan
Laporan keuangan adalah laporan yang berisi informasi keuangan sebuah organisasi. Laporan
keuangan yang diterbitkan oleh perusahaan merupakan hasil proses akuntansi yang dimaksudkan
sebagai sarana mengkomunikasikan informasi keuangan terutama kepada pihak eksternal.
Menurut PSAK No.1 Paragraf ke 7 (Revisi 2009), “ Laporan Keuangan adalah suatu penyajian
terstuktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas”. Menurut Soemarsono (2004:
34) “Laporan keuangan adalah laporan yang dirancang untuk para pembuat keputusan, terutama
pihak diluar perusahaan, mengenai posisi keuangan dan hasil usaha perusahaan”. Menurut Kieso,
dkk (2007:2), “Laporan keuangan merupakan sarana yang bisa digunakan oleh entitas untuk
mengkomunikasikan keadaan terkait dengan kondisi keuangannya kepada pihak-pihak yang
berkepentingan baik yang berasal dari internal entitas maupun eksternal entitas”.
Informasi tersebut, beserta informasi lainnya yang terdapat dalam catatan atas laporan keuangan,
membantu pengguna laporan dalam memprediksi arus kas masa depan dan khususnya, dalam hal
waktu dan kepastian diperolehnya kas dan setara kas.
1. Neraca
Menurut PSAK No. 1 (2012, p.) laporan posisi keuangan adalah suatu laporan yang sistematis
tentang aktiva (assets), hutang (liabilities) dan modal sendiri (owner’s equity).
Soemarso (2004, p. 34) menjelaskan bahwa neraca merupakan laporan keuangan yang berisi
mengenai jumlah harta (assets), kewajiban (liability), dan modal (owner’s equity) pada akhir
periode akuntansi. Neraca dapat memberi informasi tentang sumber-sumber daya yang dimiliki
perusahaan dan sumber pembelanjaan untuk memperolehnya. Laporan ini menyajikan posisi
keuangan perusahaan.
1. Likuiditas Perusahaan
a. Current Ratio
𝐀𝐤𝐭𝐢𝐯𝐚 𝐋𝐚𝐧𝐜𝐚𝐫
𝐂𝐮𝐫𝐫𝐞𝐧𝐭 𝐑𝐚𝐭𝐢𝐨 = 𝐱𝟏𝟎𝟎%
𝐇𝐮𝐭𝐚𝐧𝐠 𝐋𝐚𝐧𝐜𝐚𝐫
𝟏𝟑𝟐. 𝟕𝟒𝟎. 𝟓𝟐𝟔. 𝟗𝟏𝟗
𝐂𝐑 𝟑𝟏 𝐃𝐞𝐬 𝟐𝟎𝟏𝟔 = 𝐱𝟏𝟎𝟎% = 𝟐𝟏𝟖%
𝟔𝟎. 𝟖𝟏𝟔. 𝟎𝟒𝟖. 𝟓𝟏𝟖
𝟏𝟑𝟑. 𝟐𝟒𝟒. 𝟕𝟖𝟐. 𝟕𝟕𝟏
𝐂𝐑 𝟑𝟏 𝐌𝐚𝐫 𝟐𝟎𝟏𝟕 = 𝐱𝟏𝟎𝟎% = 𝟐𝟒𝟒%
𝟓𝟒. 𝟓𝟔𝟐. 𝟕𝟔𝟏. 𝟏𝟐𝟔
b. Quick Ratio
𝐀𝐤𝐭𝐢𝐯𝐚 𝐋𝐚𝐧𝐜𝐚𝐫 − 𝐏𝐞𝐫𝐬𝐞𝐝𝐢𝐚𝐚𝐧
𝐐𝐮𝐢𝐜𝐤 𝐑𝐚𝐭𝐢𝐨 = 𝐱𝟏𝟎𝟎%
𝐇𝐮𝐭𝐚𝐧𝐠 𝐋𝐚𝐧𝐜𝐚𝐫
𝟏𝟑𝟐. 𝟕𝟒𝟎. 𝟓𝟐𝟔. 𝟗𝟏𝟗 − 𝟏𝟐𝟔. 𝟖𝟓𝟓. 𝟒𝟗𝟐. 𝟕𝟏𝟓
𝐐𝐑 𝟑𝟏 𝐃𝐞𝐬 𝟐𝟎𝟏𝟔 = 𝐱𝟏𝟎𝟎 = 𝟗, 𝟔𝟖%
𝟔𝟎. 𝟖𝟏𝟔. 𝟎𝟒𝟖. 𝟓𝟏𝟖
𝟏𝟑𝟑. 𝟐𝟒𝟒. 𝟕𝟖𝟐. 𝟕𝟕𝟏 − 𝟏𝟐𝟔. 𝟏𝟕𝟕. 𝟓𝟗𝟖. 𝟎𝟏𝟖
𝐐𝐑 𝟑𝟏 𝐌𝐚𝐫 𝟐𝟎𝟏𝟕 = 𝐱𝟏𝟎𝟎% = 𝟏𝟐, 𝟗𝟓%
𝟓𝟒. 𝟓𝟔𝟐. 𝟕𝟔𝟏. 𝟏𝟐𝟔
c. Cash Ratio
𝐊𝐚𝐬 + 𝐒𝐞𝐭𝐚𝐫𝐚 𝐊𝐚𝐬
𝐂𝐚𝐬𝐡 𝐑𝐚𝐭𝐢𝐨 = 𝐱𝟏𝟎𝟎%
𝐇𝐮𝐭𝐚𝐧𝐠 𝐋𝐚𝐧𝐜𝐚𝐫
𝟑. 𝟔𝟎𝟎. 𝟓𝟐𝟕. 𝟒𝟗𝟏
𝐂𝐚𝐬𝐡 𝐑𝐚𝐭𝐢𝐨 𝟑𝟏 𝐃𝐞𝐬 𝟐𝟎𝟏𝟔 = 𝐱𝟏𝟎𝟎% = 𝟓, 𝟗𝟐%
𝟔𝟎. 𝟖𝟏𝟔. 𝟎𝟒𝟖. 𝟓𝟏𝟖
𝟑. 𝟗𝟏𝟖. 𝟐𝟖𝟓. 𝟗𝟎𝟕
𝐂𝐚𝐬𝐡 𝐑𝐚𝐭𝐢𝐨 𝟑𝟏 𝐌𝐚𝐫 𝟐𝟎𝟏𝟕 = 𝐱𝟏𝟎𝟎% = 𝟕, 𝟏𝟖%
𝟓𝟒. 𝟓𝟔𝟐. 𝟕𝟔𝟏. 𝟏𝟐𝟔
2. Solvabilitas Perusahaan
a. Total Debt to Total Assets Ratio
𝐓𝐨𝐭𝐚𝐥 𝐇𝐮𝐭𝐚𝐧𝐠
𝐃𝐞𝐛𝐭 𝐑𝐚𝐭𝐢𝐨 = 𝐱𝟏𝟎𝟎%
𝐓𝐨𝐭𝐚𝐥 𝐀𝐤𝐭𝐢𝐯𝐚
𝟕𝟐. 𝟎𝟒𝟎. 𝟔𝟎𝟑. 𝟒𝟓𝟎
𝐃𝐞𝐛𝐭 𝐑𝐚𝐭𝐢𝐨 𝟑𝟏 𝐃𝐞𝐬 𝟐𝟎𝟏𝟔 = 𝐱 𝟏𝟎𝟎% = 𝟒𝟎, 𝟏𝟗%
𝟏𝟕𝟗. 𝟐𝟔𝟎. 𝟖𝟕𝟖. 𝟏𝟏𝟔
𝟔𝟓. 𝟖𝟗𝟎. 𝟑𝟕𝟔. 𝟓𝟗𝟖
𝐃𝐞𝐛𝐭 𝐑𝐚𝐭𝐢𝐨 𝟑𝟏 𝐌𝐚𝐫 𝟐𝟎𝟏𝟕 = 𝐱 𝟏𝟎𝟎% = 𝟑𝟔, 𝟓𝟗%
𝟏𝟖𝟎. 𝟎𝟕𝟒. 𝟑𝟒𝟐. 𝟐𝟓𝟓
𝑬𝒌𝒖𝒊𝒕𝒂𝒔
C. 𝑩𝑽𝑺 = 𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝑺𝒂𝒉𝒂𝒎 𝑩𝒆𝒓𝒆𝒅𝒂𝒓
𝑯𝒂𝒓𝒈𝒂 𝑷𝒂𝒔𝒂𝒓
D. 𝑷𝑩𝑽 = 𝑩𝑽𝑺
𝟏𝟎𝟎
𝑷𝑩𝑽 𝟑𝟏 𝑫𝒆𝒔 𝟐𝟎𝟏𝟔 = = 𝟎, 𝟔𝟐
𝟏𝟔𝟐, 𝟎𝟐
𝟏𝟎𝟎
𝑷𝑩𝑽 𝟑𝟏 𝑴𝒂𝒓 𝟐𝟎𝟏𝟕 = = 𝟎, 𝟓𝟖
𝟏𝟕𝟐. 𝟓𝟒
BAB IV
KESIMPULAN
Dilihat dari Rasio Likuiditas PT Bekasi Asri Pemula Tbk pada periode 31 Desember 2016 s/d 31
Maret 2017 menunjukkan bahwa Current Ratio mengalami peningkatan dari 218% ke 244%
menunjukkan kinerja perusahaan sangat baik karena aktiva lancar dapat menjamin kewajiban
lancarnya sedangkan pada Quick Ratio dan Cash Ratio juga mengalami peningkatan namun
kinerja perusahaan kurang baik karena perusahaan tidak mampu melunasi hutang lancar tanpa
dibantu dengan nilai persediaan dan juga tidak mampu memaksimalkan aktiva lancar berupa kas,
bank, dan deposito. Hal ini dapat dilihat angka rasio Quick Ratio dan Cash Ratio yang sangat
rendah yaitu berada dibawah 100%.
Dilihat dari Rasio Solvabilitas, Debt to Equity Ratio mengalami penurunan sehingga
menunjukkan kinerja perusahaan tersebut sangat baik karena kekayaan bersih jauh lebih besar
dari jumlah kewajiban yang dimiliki. Sedangkan pada Total Debt to Total Assets Ratio
mengalami peningkatan. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan kemampuan perusahaan
dalam menjamin total hutang yang berasal dari jumlah kewajiban lancar ditambah dengan jumlah
kewajiban tidak lancar terhadap total aktiva.
Dilihat Rasio Rentabilitas, perusahaan ini termasuk dalam keadaan baik. Hal ini dapat dilihat dari
terjadinya peningkatan dari semua rasio-rasio yang ada pada rasio rentabilitas. Selain itu,
perusahaan tersebut dapat dikatakan berada di zona aman. Karena menurut surat ketetapan BI
No.23/67/KEP/DIR nilai batas minimal ROA adalah 1%. Jika nilai ROA berada dibawah 1%
maka perusahaan berada di zona tidak aman, sedangkan perhitungan ROA perusahaan ini lebih
dari 3%.
Dilihat dari Market Value Ratio, menunjukkan bahwa nilai EPS mengalami peningkatan
menunjukkan bahwa kinerja perusahaan semakin membaik, sedangkan nilai PER mengalami
penurunan menunjukkan bahwa lama waktu dibutuhkan untuk mendapat return dari modal yang
telah dikeluarkan. Kemudian pada nilai PBV juga mengalami penurunan sehingga menunjukkan
bahwa harga saham perusahaan tersebut sangat murah karena nilai PBV dibawah 1.
Kesimpulan dari hasil analisis rasio keuangan perusahaan PT. Bekasi Asri Pemula Tbk
menunjukkan bahwa perusahaan PT. Bekasi Asri Pemula Tbk masih dalam keadaan sehat dan
saham dari perusahaan tersebut layak untuk dinvenstasikan oleh para investor.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.bekasiasripemula.com/
http://vienovidelusion.blogspot.co.id/2014/06/makalah-analisis-laporan-keuangan.html
http://www.idx.co.id/data-pasar/data-saham/daftar-saham/
http://www.teguhhidayat.com/2011/07/tips-menganalisis-debt-to-equity-ratio.html
http://lilie-lianysweet86.blogspot.co.id/2010/02/pt-bekasi-asri-pemula-anak-perusahaan.html
http://www.akuntansilengkap.com/keuangan/pengertian-analisis-rasio-keuangan-5-jenis-dan-
rumusnya-menurut-para-ahli/