You are on page 1of 18
HL. TINJAUAN PUSTAKA. ‘Tanaman Lengkeng ik Tanaman Lengkeng adalah tanaman yang berasal dari daratan China dengan nama Latin uphoria tongana Lam. (Nephelium longanum WIGHT, N.Liong Yan BL.), (Heyne. 87) £ —Gferheij dan Coronel (1997) menyatakan bahwa berdasarkan klasifikasinya, Sonam ini masih satu famili dengan rambutan, kapulasan, leci. Secara singkat, & \ccemak lemgheng dapat diuraikan sebagai berikut Divisi Spermatophyta Sub Divisi = Angiospermae elas Dicotyledone Drdo Sapindales Famili Sapindaceae Se i Species: Nephelium loneanum (Buphoria longana \ aa) : Bub Species: longan z Svarictas Baw { Sebagei tanaman Keres, lengkeng mempunysi batang kayo yang kust 5 erwara merah dengan batang tegak, ketinggian bisa mencapai 20-25 m, diameter = | balang dapat meneapai 1m pada ketinggian setinggi dada (+ 1.30 m dari muka 5 | tanah) Tajuk pohon berbentuk bulat, berdaun rimbun dengan percabangan banyak, | Sos cap wet. Umumya panjang dan bisa berbuah secara produkt hingga berumur ') (50 tahun. Populasi lengkeng di Kabupaten Semarang, terutama daerah sndu‘an - Ambarawa, umumnya didominasi oleh tanaman yang tua dengan >vodukgpmaksimum ada yang mencapai 500 kg/pohon, (Setyowati, 1993), Aysuaaiun jeanynou6' Lengkeng mempunyai daun majemuk dengan 3 sampai 6 pasang helai daun di ‘lop tanekai, Bentuk daun bulet panjang, ujungnya agak runcing, tidak berbulu, Eepinya rata, dan permukaan daun yang tua dilapisi lilin. kuncup daunnya kuning Fehijeuon. Ujung -ujung ranting yang siap berbunga memiliki bunga lengkeng yang Berbentuk malai berwarna kuning muda atau putih kekuningan dan ukuran bunga Smurnya sangat kecil @anaman lengkeng diketahui memiliki beberapa varictas dan jenis bunga, ofbngan pertama adalah berdasarkan jenis bunga dalam hal ini kelamin bunga sada sau pohon. Penggolongan kedua dibedakan dari jenis varietasnya. Golongan Bist car emt jens, vata +1 Lengheng yang havya rermperyal buns janion unga. Poerwanto (1997) menyebutkan bahwa beberapa perubshan terjadi selama nduksi bunga akibat stress air dan suhu rendah, antara Jain Ferjadinya hidrolisis pati menjadi gula sederhana, sebagai sumber energi untuk pembentukan calon mata tunas generatit ‘cxjgdinya hidrolilsis protein menjadi asam amino seperti prolin, tryptophan, dan phenBalanine yang diperkiraken berperan dalam induksi bungs. TerjqQi panurunan sintesis atau aktivitas hormon gobberellin, schingga merayygsang induksi bunga coff2: dormansi mata tunas, sehingga indukst pembungaan berlangsung. Ayisuaaiun jeany Chaikiditives er a (1994 ) ekatey Batten dan Me Conchie (1995) memperoleh hesinidalan babwa detisit air tidak menginduksi bunga pada leei dan mangya saat sul (Gidah terjadi. Sebaliknya pada jerak citrus (lemon) terdapat respon terhadap eoE Batten dan Me Conehie (1995), dalam penefitian yang menggunakan leci dan 224 manuga menyeburkan bahwa pada leci. inisiasi bunga secara nyata adalah 39 hari dari $2 3 Broa povalihan ke suhu rendah, sedangkan pada mangga 30 hari dari saat transfer he £23 Qocho rendah. Hal tersebur mengindikasikan bahwa induksi bunga terjadi seeara cepat feet 2 © F Spada beberapa keiadian dimana tanaman ditransfer ke suhu rendah seperti subu pada eee S58 Ensim dingin untuk merangsang induksi bunga, maka aktivasi pertumbuhan wnas- ie ss @jtsa lebih konsisten Saat tanaosan dengan sunastunas sans mash Benakuran EL Fhcol Giranster ke shu yang lebiy rendah, maka inflorescence gayat rerbentuk Sige pungiika saat dipindahkan tunas cukup besar maka akan terbentuk inflorescence se 2 © 2 Fccnwaitdaun-daun dasar pendukungnya dan bunga-bunga terminal be Flatten dan Mc Conchie (1995) juga menyebutkan bahwa _pembungaan BEE ccriagiesudah periode subu rendah relatif dengan atau tanpa adanya detisit air : zg E 3 «pir tetapi tidak terhadap suhu rendah, Batten dan Me Conchie (1995) jusa menyeButkan bahwa daun adalah sumber dari bahan-bahan yang ditranslokasikan soli phloem sebagai stimulus bunga vang menginduksi umas-tunas Kebentuk veheian bunga (inflorescence). Pembelahan sel pada daerah meristematik selama oquine uospngafuaus op uoyunqucavau! ody n dan didukung adanya daun-daun dewasa. menunjukkan balsa Induksi mungkin terjadi pada tunas-tunas dorman yang sedang beralih dari tase Phe uenerarit Penelitian yang dilakukan oleh Stern er af (19 hultivar lei di Is o ‘alu dus undo yang 4c}op sna BA YUN NGA UDYage eKuodPedAU UDP UoX MUNG dD 13) dengan menugunakan > acl. menyebutkan adanya korelasi kuat dan konsisten amara {Gs pembunwaan dan hesil produksinga Hasitpenelitian rersebur Giikasikan bahwa intensitas pembungaan adalah faktor dominan untuk neninghatkan hasil sebagai akibat stre QHengarun suhu dikemukakan oleh Batten dan Lahay (1994) Pengaruh air yang diberikan pada musim semi ‘ope raons wonojuy noo a uoRINad uDsedoyuounsnuad I peBiiur maksioum, minimum, dan optimum ditemuken pada perumbuhan flush Ayissaaiun yeany sou pucuk oleh kecepatan pembentukan dan pelepasan tunas-tunas terminal, Selama 4 sonsisi dari fase juyenil ke fase dewasa, suhu sangat mempengaruhi perkembangan JE conaman tei Daun dan pucuk juga mengalami perubahan morfologiselama SZ cvubahan fase tersebut Hasil analisis pada daun juga menunjukkan bane subs £2 10 (°C untok suku minimum dan 30/S0°C untuk suby maksimumnya menyebabkan 45 (cyadinya perubahan elongasi daun dan perubahan proses pertumbuhan lainnya vang e ui proses pertumbuhan di atas adalah Pertumbuhan vegetatif pada leci pada periode rertentu sebelum periode cuaca dingin. akan menyebabkan susugaya bu Induksi bunga yang terjadi pada tunas-tunas dorman kadany in ‘uopun-Buopun ung n tumbuh menunjang periode istirahat adele terjadi walaupun fingkun ”! ‘2 fom Bu uobuuaday oyna opt undue fog uosued ‘uonmeiad tossed wobunjuadee amin oso wodnEuag 2 9, Bengatue Tumba 1 Gibbereltin (dalam hal ini GAS) saa int diketahué ada koran dengan struktur dan fangsi tsiologis yang berbeda Gibberellin terdapae dalam berbayai organ tanaman seperti: akar, batang. sungs. daun, tunas buno® bintil akar hnah dan kalus Fongsi fisiolagis gibberellin cangat bervariaci soi lain, mendorong pembentukan buah partenokarp. menggantikan perlakuan uiaendah pada 1 naman vang membutuhkan perlakuan tersebut ba: pembungaan, pemecahkan dormansi biji dan tunas pada sejumlah tanaman dan lain seb: oquine uospngafuaus op uoyunqucavau! ody Respon terhadap yibberellin dapat melalui peningkatan pembelahan sel dan pembesaran sel (Prawiranata er ah, 1989) Beberapa GA diketahui_memainkan peranan pening pada _pembui an ‘salu dus undo yang uc}op sha BA Gruner NERO UOYoge ehuodPedAU UDP UoX MUNG dD Pemba yan atau lebih tepatnya _perkembar in reproduktif. terdisi dari beberapa osgp Nang terkoordinasi dengan baik dan berdiei sendiri Proses - proses yang ©M@ seperti proses fisiolosi, biokimia dan motekular dari perkembangan con@uktif perl diketahui disamping pemahaman mengenai_pengaruh faktor pubbngan terhadap perkembangan reproduktit ‘Fase induksi atau disebut june weratit he fase a sebagai fase transisi dari an sangat penting dipahami, Karena berkaitan dengan keberhasilan ‘ope rons wonojuy noo a uoRINad uDsedo uounsnuad Aysuaaiun jesnyyo. vanster dari daun ke pucuk yang menyebabkan transisi ke pembentukan bunga. ££ Gonol ini didefinisikan sebagai floral stimulus/pemacu pembungean dan termasuk aslamnya adalah hormon pembungaan. Sejalan dengan adanya floral stimulus, {isbury dan Ross (1992) menyebutkan bahwa beberapa_penelitian cnemufan adanya kaitan GAs dan beberapa GAs aktif lainnya berhubungan Gnduksi bunga pada Taxodiaceae dan menstimulasi pembungnan pada naceac) GArdan GAs sebagai GA yang lebih polar bekerja pada primordia lateral ‘au meristem apikal dan menyebabkan differensiasi atau inisiasi Ling (1952) dalam Ryugo (1988), menyebutkan bahwa pada jeruk proses fan meliputi banyak proses fisiologi. Salah satu proses fisiologi adalah ‘Zaitan dengan zat pengatur tumbuh gibberellin, Gibberellin dapat menjadi ehamfpat pembungaan dalam tanaman (secara endogen) dan kejadian altemate nearing gihuhungkan dengan Kemsentrnsi gibbercilin endogen dari pohon berbuah Ba ¥ Spembur \Sbat pada musim sebelumnya. Studi lanjut tentang gibberellin endogen pada sbungan joruk telah dilakukan. Senyawa GA1 dan GA4 ditemukan pada pemanjfifen pucul de Citrus sinensis "St. Ives Valensia" dan senyawa ini terdapat { Folam Konsentrasi yang lebih tinggi pada pucuk vegetatif dibandingkan pada pucuk >unga, Selain itu kedua GA di atas ditemukan pada konsentrasi yang rendah pada E soat cerjadinya pembungeaan Poerwanto dan Inoue (1990) menyatakan adanya senyawa dengan aktivitas minip qijpereliin pada tanaman jeruk Satsuma yang terinduksi bunganya, lebih Goanding dengan yang tidak terinduksi. Untuk menghambat biosintesis -Giapat dilakukan dengan cara pemberian zat anti gibberellin secara eksogen salle satunya adalah pemberian paclobutrazol scbagai zat anti gibberellin, Srmadi‘€2000) dalam penelitian menggunakan rambutan (Nephelium lappacewn 1.) mempergich hasil adanya penckanan pertumbuhan vegetatif tanaman dan Ayssenuy jesny|rBr: menyebabkan pembungaan diluar musim dengan memajukan pembungaan 18 hari lebih cepat dari tanaman kontrol. Pemberian paclobutrazol juga dapat menghambat E biosintesis gibberellin sehingga dapat menstimulasi pembungaan di luar musim dan juga dapat meningkatkan C/N rasio yang mendorong terjadinya pembungaan. Kinet e7 ai. (19856) menyebutkan bahwa fungsi gibberellin mencakup sengontrolan pada perkembangan bunga mawar, Penurunan pada GA dapat berko(@jasi dengan adanya aborsi tunas bunga, dan GA eksogen yang diberikan dapat mencegah gagalnya bunga akibat kondisi tingkungan yang tidak sesuai. Sebaliknya, perkermbangan inflorescence awal yang dimulai saat pucuk terinduksi, berkorelasi Jenea# penurunan GA endogen. Dalstn hal yang berkaitan dengan pertumbuhan nflorescence, GAss7 lebih efektif daripada GAs dalam merangsang stadia lanjut perk fangan rangkaian bunga ( inflorescence) SPenelitian yang dilakukan Liferdi (2000) pada empat varietas rambutan S/ium lappaceum \..) memperlihatkan hasil analisis kandungan gibberellin daun pad Kondisi dorman dan trubus bunga dengan metode HPLC. GAs meningkat nyata, ari tage dorman ke fase trubus, sedangkan GAs dan GA7 mengalami penurinan GA) sfhgat memegang peranan dalam pertumbuhan vegetatif, sehingga tingginya kondnian GAs saat trubus bunga ini menyebabkan bunga muncul dibarengi dengan daun bart, sementara pada saat dormansi, pertumbuhan tunas terhenti sama sekali Vingginya kandungan GAs tidak menghambat tanaman rambutan untuk berbunga, Marca penurunan GA diperlukan pads fase induksi pembungaan bukan pada saat vunculnya bunga. tokinin. Sitokinin dan derivatnya, umumnya banyak terdapat pada daerah ujung akar, dan daerah -daerah meristem yang mengalami pembelahan sel cepat, sens liyak terdapat pada dacrah-daerah yang sedang berkembang, Fungsi fisiologis jokin) antara lain berkaitan crat dengan pembelahan sel, perbesaran sel, penghagabatan penuaan pada tumbuhan (senescence), dan penghambatan perombakan ioro®Bpada daun yang telah dipetk 3 Ayisuaaiun jeany Produksi bunga berkorelasi tinggi dengan aktivitas sitokinin pada ujung pucuk Pucuk yang terinduksi untuk menghasilkan bunga banyak memiliki Jungan sitokinin yang lebih tinggi dibanding pucuk yang tidak menghasilkan Perkembangan bunga selanjutnya juga berasosiasi dengan kandungan Sliran @jokinin meningkat terus sampai dengan stadia perkembangan bunga, clanjulfiya saat antesis akan menurun lagi. Penurunan ini mungkin dihasilkan dari Penehewian pertumbuhan akar yang terjadi bersamaan dengan pembentukan FpNoresgenee (Kinet ef a, 1985) Galisbury dan Ross (1992) mengemukakan bahwa sitokinin merangsang pembe ndakan ‘bunga pada beberapa spesies. Kombinasi sitokinin (benzyl adenin) dan 2 3 | CAs mainpu menginduksi pembungaan pada Chrysanthemum. Pada kultivar lainnya, benzyl Adenin dapat mensubstitusi bagian-bagian tertentu dari fotoinduksi, Zeatin, veng didlplikasikan untuk pembentukan akar Anagillis arvensis akan menghambat ia sedara kuat merangsang pembungaan, tergantung pada konsentrasi dan tahap pembenfiikan akar, Eenetitian Inin yang menggunakan tanaman anggur menghasilkan fenomena anya sitokinin mendorong differensiasi primordia menjadi inflorescence (Kinet ef E§ al., 1985b). Hal i ge 3 mungkin terjadi melalui peningkatan sink yang dirangsang oleh sitokinin, dan dapat dipahami karena inflorescence anggur yang sedang berkembang, merupakan sink yang lemah dan tidak dapat bersaing dengan daun-daun muda tanpa { adanya sitokinin, Selanjutnya fotosintesis dapat dipahami akan berperan sebagai © (aklor peinbatas bagi differensiasi. 2 o i 9 @Q Karbotidrat dan Nitrogen hetosintesis dan asimilat fotosintesis sangat berperan penting dalam P nbufi@aan, Karena berkaitan dengan cadangan kandungan karbonidrat sebagay cumber@nergi yang diperlukan untuk proses yang berlangsung pada pembentukan Aysusaiun jeanyyn dan perkembangan organ-organ gencretit, Perkembongan sistem reprodusi akan teria sejalan dengan adanya peningkatan intensisitas cahaya dan suhu. Salah satu Eyonaruh pada perkembangan bunga adalah pada sistem fisiologi,dimana subu yang Grmeningkat akan mendorong peningkatan loju redistibust asimilat ke arah orescence yang sedang berkembang, Karena edanya signal yaog dipcagaruhi erubahan beberapa Kandungan endogen tanaman sebagai pengaruh deri perubahan suhu e intensitas cahaya (Kinet e¢ al., 1985 b). $erubahan dalam transportas\asimilt Ke jringan meristematik pucuk batane dan akigt merupakan suatu komponen yang pentng dari indus! pembungaan. Pucuk rinddfsi merupakan sink yang lebih kust daripade inflorescence yang sedang ibang, sehingga memungkinkan aliran karbohidrat menuju ke ujung batang anaman telah terinduksi penuh, tetapi sebelum terjadi perubahan morfologi ristem pucuk, gula-gula tereduksi meningkat pada pucuk batang dan terjadi fedistribusi_gula di dalam tanaman. Gula-gula ini kemungkinan_ besar dihas ian melalui hidrolisis cadangan - cadangan pati dibagian basal dari sistem batangs Selain itu disebutkan j pembuggaan adalah lebih tinggi daripada kebutuhan untuk inisiasi daun (Kinet et al., 1o8sa), ga hahwa kebntnhan sukrosa untuk inisiasi Hasil penelitian yang dilakukan Liferdi (2000) menunjukkan_perbedaan hondunpan karbohidrat pada beberapa organ tanaman yaitu; daun, kulit dan kayu Porsentase karbohidrat tertinggi terdapat pada kulit kayu saat fruit set, sedangkan andungan karbohidrat terendah terdapat pada kaya saat buah maksimurn Pingeinya persentase karbohidrat pada Kculit kayu disebabkan adanya jaringan phloem pode yt tersebut yang merupakan organ penyimpanan fotosintat sementara dari dau» ogyiranata era, 1989) QB Akiivitas enzim GoPDH tin eoQin towsimtesis. dimana salah -hasil lanjutannya berupa GoP- yane dapat \)uBRakan seb: verGhut dieksport sebagai substiat GoPDH dalam jalur pentosa fosfat melalui phioens pada saat tanaman masih muda dan berkaian i prekusor biosintesis pati Pada daun-daun dewasa, hasil forosintar 1 tanaman heterotropik yang membutubkan seperti daun-daun muda, akar Ayssaaiuy jesnyjao) Pada saat tanaman terinduksi, pucuk sebagai sink yang, cukup kuat akan menggunakan sebagian besar cadangan pati, sukrosa dan sebagainya Zuntuk kebutuhan energi, pembentukan dinding sel dan kebutuhan inisiasi bunga foinnya. Pada saat itu kecepatan perombakan untuk menghasilkan energi akan lebih esa dibanding pembentukan fotosintat pada dacrah-daerah sumber, schingga jabisnya substrat yang akan dirombak menyebabkan aktivitas G6PDH juga rendah (Kamyiiprer et al., 1998), FAatalase. Katalase (H.O, : H,0, Oksidoreduktase, E.C.1.11.1.6) adalah cnzira $nengandung besi (heme) yang mengkatalisis dismutasi hidrogen peroksida venjadi oksigen dan air. Enzim dengan berat molekul kurang lebih 8000 didapati pada sluruh organisme aerobik dan berperan pada sistem pertahanan organisme davi pengardh toksik H,O,, Tingginya level katalase berkorelasi dengan fotosintesis bersih cningkat, dan ditandai dengan peningkatan suhu atau level O; Sebaga ‘ambalfn, untuk reaksi katalitik (2H,07 —> O, + 2H,0), katalase dapat menggunakan 1,0, uftuk mengoksidasi substrat organik seperti ethanol menjadi asetaldchida (H,0, H.GHLOH —> CH,CHO + 21,0), (Brisson of al, 1998), Xurang lebih 90% berat kering tanaman diturunkan dari asimilsi CO; selama fotosiniesis olch enzim eubisco, Enzim ini juga menghatalisis seuksi denyun oksigen Untuk membentuk fosfoglikolat dan glikolat. Lebih Janjut dimetabolisasi oleh jalur pirasi dengan produksi CO, pada tanaman C3, Aktivitas enzim ‘katalase berkaitan dengan ditemukannya 25 % dari metabolisme glikolat selama fotorespirasi dilepas sebagai CO,. Secara stoikiometri, produks! CO; per mol glikolat yang teroksidasi meningkat pada kondisi yang sesuai untuk fytorespirasi cepat, seperti meningkatnya oksigen dan suhu. Perbandingan jumla}Qmol produk dan substrat dapat juga berubah pada daun dengan adanya aktiviti katalase, sebab ekses H,O; mungkin dengan cepat mendekarboksilasi asam- ssam 1SH0 seperti hidroksipirufat dan glioksiat untuk meregenerasi penambahan CO, (Brisa er al., 1998) ° Ayisuaaiun jeany Hubungan antara aktivitas katalase bagi forosintesis bersih didukung oleh studi pada tembakau mutan, dan diperoleh korelasi antara peningkatan katalase dan penurunan fotorespirasi. Mutan tersebut memiliki aktivitas katalase 1.4 kali lebih tingkat protein katalase juga lebih tinggi, dan fotosimesis bersih meninykat ‘ovorespirasi cepat. Karena adanya peningkatan suhu atau oksigen Beberapa peneliti jus skio@stama dalam pengaturan wansformasi biokimia Katalase adalah enzim a menyatakan bahwa oksigen pada tunas merupakan sksidait yang berfungsi merubah hidrogen peroksida dan menyuplai oksigen untuk arinaG) (Burris, 1963 dalam Thunyarpar, 1997). Peningkatan pada suplai oksizen seat fotorespirasi tinggi akan berpe: nm sebagai “tigger mechani me pemacu induksi bunga yaitu dengan meningkamya sintesa asam glikolar ‘2 fom Bu uobusaday Uoyniau opt uodGueg fad "uo uouninfved yon oie Red ‘uRetad LSP! wbuNdaS Arun Ofvoy wodANEUNe nya oksidase asam alikolat akan mereduksi oksigen menjadi H:0- vans nerupiikan racun jika terakumuiasi dalam sel tumbuban. Suplai oksigen bebas excNG| sccora tidak taryaure akan meninghatian atiitas Matin th 1 ofa yrunes neq uooge yosuoqiedulaw Up uoxununGuals us Sp uuinaua De eo aikan HO; menjadi H.O dan O. Tunas dorman yang ditemukan memiliki \Liiftg Ketalase yang vendah Abtivitas dan sejumlah Komponen isoenzim katalace nneningkat pesat selama pecahnya tunas dan kemudian menuran Sreningkaton aktivitas katalase juga diketcmukan pada tunas bunga peach selmi perkembangannya (Kaminski dan Rom, 1978) Aktivitas dari isoenziny quuns uoapngaou \otalase berhubungan erat dengan pecahnya tnas dan ekspansi tunas ‘gal odie undo aug un 5 z # i i i Ayisuaaiun jeanynouBby 1060g

You might also like