Professional Documents
Culture Documents
Konsumsi yang dilakukan adalah untuk meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT dan
kebaikan, bukan hanya kepada dirinya tetapi juga kepada masyarakat yang lain. Allah SWT
berfirman: Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezki yang baik-baik yang
Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar kepada-Nya saja
kamu menyembah (QS 2 : 172). Perintah untuk makan atau konsumsi pada ayat di atas
digandengkan dengan perintah untuk bersyukur yang menjadi syarat untuk menjadikannya
bernilai ibadah.
Dalam perilaku konsumsi juga harus memperhatikan aspek manfaat dari konsumsi tersebut
dan juga harus menjauhi sifat israf (royal) dan tabzir (sia-sia).
Rasul SAW bersabda: “makan dan minumlah, bersedekahlah serta berpakailah dengan tidak
berlebihan dan tidak sombong.” (HR. Nasa’i). Dari hadist tersebut menerangkan bahwa bila
kebutuhan dunia telah terpenuhi maka segera hentikanlah konsumsi karena terdapat
kebutuhan akhirat yang harus dibayarkan yaitu bersedekah. Didalam Islam tidak hanya harga
yang dapat mengurangi tingkat konsumsi tetapi juga harus dibutuhkan faktor sosial dan moral
untuk membayar zakat. Dalam hadits tersebut juga mengajarkan agar kita tidak berlebihan
dalam mengkonsumsi dan melarang kita untuk serakah. Karena perbuatan serakah/tamak
merupakan perbuatan yang dilakukan oleh setan. Kita harus melihat oang sekeliling kita yang
serba kekurangan. Janganlah kita sombong dengan apa yang kita miliki, karena apa yang kita
miliki ada sebagian harta milik orang lain yang membutuhkan dan apa yang kita miliki
hanyalah bersifat sementara.