You are on page 1of 9

PERENCANAAN PENGADAAN OBAT DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

(RSUD) KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI


Oleh :
ROMAULI
Pembimbing: Drs. H. Chalid Sahuri, MS
Jurusan Ilmu Administrasi – Prodi Administrasi Publik
Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik
Universitas Riau
Kampus bina widya jl. H.R. Soebrantas Km. 12,5 Simp. Baru Pekanbaru 288293
Telp/Fax. 0761-63277

Abstract
Medicine procurement planning is an activity that is conducted in order to compile a list of
Medicine -related needs of a guideline on the basis of the concept of systematic activities with
a logical sequence in achieving the goals or objectives that have been set. Medicine
procurement planning carried out by the regional general hospital have not been part of the
Island District felt the maximum because there is still a case of the vacuum medicine. The
purpose of this research is to find out and analyze how the implementation planning for the
procurement of Medicines in general hospitas. District Areas of the Islands and to find out
the factors that influence the implementation of Medicine procurement planning in the area
of public hospitals Island Regency.

The concept of the theory is a theory that the author use Moch Imron, there are 3 (Three)
planning indicators, namely : policy, procedure and budget. This research uses qualitative
research methods with the study of descriptive data. In data collection, the author uses
interview techniques, observation and documentation. With the use of key informants as a
source of information and technique of triangulation as a source in the validity of the data.

The results of this study showed that the Medicine procurement planning in the area of public
hospital have not been part of the Island District is running optimally, attested from the
occurrence of the vacancy still a Medicine that took place from 2013, remains the lack of
medical personnel, which resulted in patterns of prescribing change – change thereby
affecting Medicine consumption patterns with planning that have been made, and the lack of
a budget that affect the amount of the Medicine that will be conducted by the Meranti’s
hospital is part of Island District. The factors that inhibit the Medicine procurement planning
in the area of public hospital Island Regency is still the lack of medical personnel, facilities
and infrastructure as well as material Medicines that do not exist in the distributor so that
the Medicine can't be held.

Key Words: Planning, Procurement, Medicine


.

PENDAHULUAN dimana posisi kesehatan sangatlah penting


Kesehatan dalam kehidupan dalam meningkatkan kehidupan
bermasyarakat adalah keadaan sejahtera bermasyarakat. Kesehatan merupakan
dari badan, jiwa, dan sosial yang salah satu pembangunan nasional yang
memungkinkan setiap orang hidup diutamakan . Tujuan pembangunan
produktif secara sosial dan ekonomis, kesehatan adalah tercapainya kemampuan

JOM FISIP Vol. 3 No. 1 – Februari 2016 Page 1


untuk hidup sehat bagi seluruh masyarakat yang sangat berpengaruh terhadap
yang berada di dalam sebuah Negara, jadi pelayanan yang diterima oleh pasien. Hal
pemerintah merupakan salah satu yang ini ditujukan untuk memenuhi harapan
bertangung jawab dalam mewujudkan masyarakat terhadaap pelayanan yang
pembangunan kesehatan penduduk secara diberikan.
optimal, yang didalam pelaksanaanya Manajemen obat yang kurang
berkewajiban dalam menyediakan sarana optimal bisa mengakibatkan ketidaksedian
pelayanan kesehatan . obat di RSUD Kabupaten Kepulauan
Tujuan dari pembangunan Meranti yang nantinya akan merugikan
kesehatan adalah : pihak masyarakat. Hal ini didukung
a. Peningkatan kemampuan dengan adanya peringatan dari Bupati
masyarakat untuk menolong Kabupaten Kepulauan Meranti agar RSUD
dirinya sendiri dalam bidang Kabupaten Kepulauan Meranti bebenah
kesehatan. dalam meningkatkan pelayanan dan
b. Perbaikan mutu lingkungan hidup kinerja agar tidak terjadinya kekosongan
yang dapat menjamin kesehatan. obat di RSUD yang banyak dikeluhkan
c. Peningkatan status gizi masyarakat. masyarakat, seperti penerita malaria di
d. Pengurangan kesakitan Selatpanjang yang terpaksa membeli obat
(morbiditas) dan kematian sendiri karna RSUD Meranti kehabisan
(mortalitas). stok obat – obatan.
e. Pengembangan keluarga sehat Manajemen obat di Rumah Sakit
sejahtera dengan makin merupakan salah satu aspek penting dari
diterimanya norma keluarga kecil Rumah Sakit, ketidakefesienan akan
yang bahagia dan sejahtera. memberikan dampak negative terhadap
Berdasarkan UU No. 36 Tahun Rumah Sakit. Untuk itu manajemen obat
2009 tentang kesehatan mengatakan dapat dipakai sebagai proses pengerak dan
bahwasanya kesehatan adalah keadaan pemberdayaan sumber daya yang dimiliki
sehat, baik secara fisik, mental, spiritual untuk dimanfaatkan dalam rangka
maupun sosial yang memungkinkan setiap memwujudkan ketersedian obat setiap
orang untuk hidup produktif secara sosial dibutuhkan agar operasional berjalan
dan ekonomis. Sumber daya di bidang efektif dan efesien. Tujuan dari
kesehatan adalah segala bentuk dana, manajemen obat di Rumah Sakit yaitu agar
tenaga, perbekalan kesehatan, ketersedian obat yang diperlukan tersedia setiap saat,
obat dan alat kesehatan serta fasilitas dalam jumlah yang cukup untuk
pelayanan kesehatan dan teknologi yang mendukung pelayanan serta memberikan
dimanfaatkan untuk menyelenggarakan manfaat bagi pasien dan Rumah Sakit.
upaya kesehatan yang dilakukan oleh Manajemen obat dimulai dengan
pemerintah, pemerintah daerah dan atau suatu tahap perencanaan yang merupakan
masyarakat. Perkembangan pelayanan dasar dari pengelolaan obat untuk
kesehatan Rumah Sakit di Negara menentukan kebutuhan obat. Perencanaan
Indonesia masih tergolong rendah dilihat merupakan proses kegiatan dalam
dari banyaknya keluhan masyrakat pemilihan jenis, jumlah, dan harga
terhadap tingkat pelayanan yang diberikan perbekalan farmasi yang sesuai dengan
oleh Rumah Sakit . Rumah Sakit dapat kebutuhan dan anggaran , untuk
dikatakan telah berhasil dalam memenuhi menghindari kekosongan dengan
standar kepuasan pelayanan jika telah mengunakan metode yang dapat
melengkapi fasilitas secara medis, tenaga dipertanggung jawabkan. Adapun tujuan
medis, dan terutama sumber daya manusia dari perencanaan yaitu :

JOM FISIP Vol. 3 No. 1 – Februari 2016 Page 2


1. Mendapatkan jenis sediaan farmasi dan kesehatan pada rawat inap di RSUD
Alkes Habis Pakai yang sesuai Kabupaten Kepulauan Meranti.
kebutuhan Berdasarkan observasi penulis melihat
2. Menghindari terjadinya kekosongan beberapa fenomena – fenomena yang
obat atau penumpukan obat. tampak di RSUD Kabupaten Kepulauan
Dalam proses perencanaan terdapat Meranti yakni :
prosedur yang harus dilakukan yaitu : a. Dalam proses penggadaan obat yang
1. Persiapan alat : dilakukan sekali dalam setahun belum
2. Pelaksanaan : bisa memenuhi ketersedian obat karena
a. Memilih sediaan farmasii dan AHP masalah kekosongan obat.
yang berkualitas dengan harga yang b. Pengangaran Dana yang tidak sesuai
murah dengan kebutuhan rill dalam mencukupi
b. Menghindari kesamaan jenis sediaan ketersediaan obat di RSUD Kabupaten
farmsi dan AHP Kepulauan Meranti.
c. Menghitung kebutuhsn dengan cara : c. Dalam proses perencanaan obat yang
a) Pengumpulan dan pengolahan tidak dapat memperkirakan berapa
data kebutuhan obat yang digunakan tiap
b) Analisa data untuk informasi satu tahun, dikarenakan meningkatkan
dan evaluasi jumlah pasien yang berobat dan resep
c) Pergitungan perkiraan dokter yang berubah – ubah.
kebutuhan sediaan farmasi
d) Penyesuaian jumlah sedian 1. Manajemen
farmasi dan alokasi dana. Menurut Harold Koontz dalam
Amirullah dan Haris Budiyono (2004:7)
Tabel 1.1 Jumlah Pasien Rawat Jalan manajemen adalah usaha mencapai suatu
dan Rawat Inap di RSUD Kabupaten tujuan tertentu melalui kegiatan orang lain.
Kepulauan Meranti Dengan demikian manajer mengadakan
Jumlah Pasien koordinasi atas sejumlah aktivitas orang
No. Tahun Rawat Rawat Total lain yang meliputi perencanaan,
Jalan Inap pengorganisasian, penggerakan, dan
1. 2009 21.439 1.367 22.806 pengendalian. Menurut Malayu Hasibuan
2. 2010 22.897 1.609 24.506 (2005 : 1) manajemen berasal dari kata “
3. 2011 14.519 2.347 16.866 to manage “ yang artinya mengatur.
4. 2012 19.340 2.479 21.819 Pengaturan dilakukan melalui proses dan
5. 2013 20.736 2.410 23.146 diatur berdasarkan urutan dari fungsi –
6. 2014 16.989 2.157 19.146 fungsi manajemen.
Jumlah 115.920 12.369 128.289 Menurut Gde Muninjaya (2004 :
Sumber : RSUD Kabupaten Kepulauan 17) manajemen adalah ilmu atau seni
Meranti 2015 tentang bagaimana menggunakan
Setiap tahunnya masyarakat yang sumberdaya secara efesien, efektif, dan
menggunakan jasa pelayanan kesehatan rasional untuk mencapai tujuan organisasi
pada RSUD Kabupaten Kepulauan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Meranti semakin meningkat, namun Sedangkan Gullick dalam
peningkatan yang terjadi tiap tahun tidak Dharma Setyawan Salam (2002 : 13)
begitu nampak karena masalah kurangnya mengatakan bahwa fungsi manajemen ada
ketersedian obat di RSUD kabupaten 7 yang disingkat dengan akronim
Kepulauan Meranti, bahkan terjadi POSDCORB, yaitu :
penurunan penggunaan jasa pelayanan a. Planning ( perencanaan )

JOM FISIP Vol. 3 No. 1 – Februari 2016 Page 3


b. Organizing ( pengorganisasian ) alternative kegiatan untuk mencapainya.
c. Staffing ( penyusunanpegawai ) Tanpa ada fungsi perencanaan, tidak akan
d. Directing ( pengarahan ) ada kejelasan kegiatan yang akan
e. Coordinating ( pengkoordinasian ) dilaksanakan oleh staf untuk mencapai
f. Reporting ( pelaporan ) tujuan organisasi.
Menurut Moch Imron (2010 : 3 )
2. Perencanaan sebuah perencanan harus berdasarkan pada
Perencanaan menurut Winardi ( :
2009 : 27 ) adalah Fungsi yang membantu a. Kenyataan akan adanya data dan
sesuatu organisasi untuk merumuskan dan informasi kongkrit.
mencapai sasaran – sasarannya.Para b. Tidak berpegang pada “ bagaimana
manajer melalui rencana – rencana mereka maunya kita, keinginan kita dsb.
menyajikan garis besar yang harus c. Perencanaan adalah suatu
dilakukan sesuatu agar organisasi tersebut pekerjaan mental yang memerlukan
berhasil. pemikiran, imajinasi dan
Sedangkan menurut Dharma kemampuan untuk melihat
Setyawan Salam (2002:14) perencanaan kedepan.
merupakan suatu tindakan dari berbagai d. Perencanaan yang baik harus dapat
alternatife yang mungkin dapat tersedia membuat antisipasi kedepan,
yang meliputi : apabila yang dilakukan terbentur
a. Strategi adanya suatu rintangan yang
b. Kebijakan muncul tiba – tiba, atau kesulitan
c. Program lain yang menggangu
d. Proyek pelaksanaannya.
e. Prosedur Sementara itu , menurut Moch
Menurut Dharma Setyawan Imron (2010:33) aspek –aspek yang
Salam (2002:15) biasanya dalam sangat berperan dalam membuat suatu
penyelenggaraan pemerintah, proses perencanaan yaitu :
perencanaan yang baik harus melalui a. Kebijakan
langkah – langkah berikut yang merupakan b. Prosedur
siklus perencanaan : collection and c. Anggaran
processing of data, diagnosis, formulation d. Program
of policy, assessment of future needs,
costing of needs, target – setting, plan
formulation, plan elaboration, plan 3. Pengadaan
implementation, evaluation, and revision Menurut Ade Maman Suherman ( 2010 :
and replanning sebagai bahan collection 241 ) bahwa dalam pengadaan barang/ jasa
and processing of data.Perencanaan wajin menerapkan prinsip – prinisp :
menurut Schermerhon dalam Sri 1. Efesien
Wiludjeng (2007 : 9) adalah sebuah 2. Efektif
kegiatan yang meliputi pemilihan misi dan 3. Terbuka
tujuan organisasi serta cara terbaik untuk 4. Transparan
mencapainya. 5. Adil
Sedangkan menurut Gde 6. Akuntabel
Muninjaya (2004:25) perencanaan Pengadaan barang dan jasa
merupakan sebuah proses yang dimulai pemerintah yang ideal sudah semestinya
dengan merumuskan suatu tujuan mengutamakan prinsip efesiensi dan
organisasi, sampai dengan menetapkan transparasi. Mengapa hal tersebut mnjadi

JOM FISIP Vol. 3 No. 1 – Februari 2016 Page 4


penting disebabkan oleh beberapa alasan, Kepulauan Meranti maka diawali dengan
yaitu bahwa pengadaan barang dan jasa perencanaan pengadaan obat yang optimal,
dilaksanakan seefesien mungkin efesien, efektif agar setiap kebutuhan yang
mengingat anggaran yang digunakan diperlukan dapat terpenuhi dan masyarakat
berasal dari dana masyarkat yang menjadi lebih percaya untuk berobat ke
disetorkan kepada pemerintah melalui Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)
pembayaran pajak, sumber dana Kabupaten Kepulauan Meranti.
pemerintah dimungkinkan berasal dari
utang luar negeri yang pembayaranya
harus ditanggung oleh semua warga negara A. Kebijakan
menurut Ade Maman Suherman ( 2010 : Kebijakan merupakan rangkaian
241 ) konsep dan asas yang menjadi garis dan
dasar rencana yang dijadikan sebagai
4. Pelayanan pedoman dalam menentukan arah dalam
Pelayanan publik tidak lagi dapat bertindak. Dalam proses perencanaan
hanya melihat lembaga pengadaan obat di Rumah Sakit Umu
penyelenggarannya, yaitu pemerintah atau Daerah (RSUD) Kabupaten Kepulauan
swasta. Pelayanan publik tidak lagi tepat Meranti dapat diketahui bahwa RSUD
untuk dipahami sebagai pelayanan dari merupakan Rumah Sakit milik pemerintah
pemerintah, begitu juga pelayanan swasta maka dalam proses pengadaan barang/jasa
yang tidak dapat dipahami hanya sebagai (obat) maka sesuai dengan kebijakan yang
pelayanan yang diberikan oleh lembaga berlaku Peraturan Perpres Nomor 54
non pemerintah. Pelayanan publik harus Tahun 2010 tentang Pengadaan
dilihat dari karakteristik dan sifat dari Barang/Jasa Pemerintah.
pelayanan itu sendiri, bukan dari
karakteristik lembaga penyelenggarannya B. Prosedur
atau sumber pembiayaannya semata Prosedur merupakan suatu urut –
berdasarkan Agus Dwiyanto ( 2012 : 18 ) urutan yang tepat dari tahapan – tahapan
instruksi yang menerangkan apa yang
harus dikerjakan, siapa yang mengerjakan,
HASIL PENELITIAN DAN kapan dikerjakan dan bagaimana
PEMBAHASAN mengerjakanya. Dalam prosedur
Sebagaimana yang telah dijelaskan perencanaan pengadaan obat dalam
didalam latar belakang, tentang pelaksanaanya yaitu memilih sediaan
Perencanaan Pengadaan Obat di Rumah farmasi dan alkes habis pakai yang
Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten berkualitas dengan harga murah,
Kepulauan Meranti, yaitu terjadinya menghindari kesamaan jenis, serta
kekosongan obat di Rumah Sakit Umum menghitung kebutuhan dengan cara (
Daerah yang berdampak pada tidak pengumpulan dan pengolahan data, analisa
terpenuhi nya kebutuhan masyarakat data untuk informasi dan evaluasi,
dalam meningkatkan kesehatan. perhitungan perkiraan kebutuhan sediaan
Masyarakat menjadi lebih memilih untuk farmasi, penyesuaian jumlah sedian
berobat keluar negeri seperti ( Malaysia, farmasi dna alokasi dana.
Singapura ) atau memilih berobat keluar
kota seperti (Pekanbaru). C. Anggaran
Untuk mencegah agar tidak Anggaran merupakan suatu
terjadinya kekosongan obat di Rumah rencana yang disusun secara sistematis
Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten dalam bentuk angka dan dinyatkan dalam

JOM FISIP Vol. 3 No. 1 – Februari 2016 Page 5


unit moneter yang meliputi seluruh perencanaan pengadaan obat di Rumah
kegiatan perusahaan untuk jangka waktu Sakit Umum Daerah (RSUD) kabupaten
(periode) tertentu dimasa yang akan Kepulauan Meranti Sumber daya manusia
datang. Dengan adanya penyusunan mempengaruhi perencanaan pengadaan
anggaran maka usaha – usaha akan lebih obat di Rumah Sakit. Yaitu :
banyak yang berhasil terlebih jika a) Kualitas Tenaga Kerja
ditunjang oleh kebijaksanaan - Kualitas tenaga kerja adalah salah
kebijaksanaan yang terarah dan dibantu satu modal utama untuk melakukan
oleh perencanaan-perencanaan yang perencanaan pengadaan obat. Hal ini
matang. Dalam melaksankan pengadaan merupakan kunci keberhasilan yang mana
obat di RumahSakit Umum Daerah kualitas bearti sudah memenuhi SOP dan
(RSUD) Kabupaten kepulauan Meranti tentunya berkompeten dalam bidang
maka diperlukan penyusunan anggaran masing – masing.
sehingga dapat diketahui berapa dana yang b) Jumlah Tenaga kerja
tersedia dan berapa dana yang dibutuhkan Jumlah Tenaga Kerja sangat
dalam proses pengadaan obat itu. berpengaruh karna jika jumlah tenaga
kerja tidak memenuhi maka hasil dari
1. Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi kegiatan pengadaan obat itu tidak akan
Perencanaan Pengadaan Obat di maksimal dan berdampak pada
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) kekosongan stock obat
Kabupaten Kepulauan Meranti.
Dalam melaksanakan sebuah b. Sarana dan prasarana
perencanaan tentu akan mengalami Sarana dan prasarana fasilitas
berbagai kendala atau hambatan yang kesehatan yang memadai harus dimiliki
dihadapi. Faktor-faktor penghambat timbul oleh para pelaksana yang sesuai dengan
dalam proses perencanaan pengadaan standar kesehatan. Sarana dan prasarana
yang dilaksanakan. Faktor penghambat yang dimiliki juga sudah tersedia dahulu
dapat mempengaruhi keberhasilan dan diperlukan untuk menjamin lancarnya
terhadap pencapaian tujuan yang telah kegiatan perencanaan pengadaan obat di
ditetapkan. Munculnya masalah-masalah Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)
yang dapat menghambat proses Kabupaten Kepulauan Meranti.
perencanaan tersebut dapat bersumber
pada internal maupun c. Material Obat
eksternal..Berdasarkan hasil penelitian Material adalah mencakup setiap
dilapangan ditemukan berbagai macam zat yang dipentingkan keberadaanya,
hambatan-hambatan yang dapat penempatanya dalam ruang, dan sifat –
menghalangi keberhasilan dari sifat misalnya bahan bangunan, bahan
perencanaan antara lain sebagai berikut: untuk membuat mesin dan peralatan,
bahan perabot, bahan pengemas, bahan
a. Sumber Daya Manusia (SDM) pengisi dalam berbagai bidang (makanan,
Sumber daya manusia adalah obat, kosmetik ). Obat merupakan hal yang
seluruh potensi kemampuan yang dimili sangat penting dalam menunjang
oleh manusia serta karakteristik, social dan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit
ekonomi yang dapat dimanfaatkan untuk Umum Daerah (RSUD) Kabupaten
keperluan organisasi. Dalam sebuah Kepulauan Meranti, tanpa adanya obat
organisasi faktor sumber daya manusia bagaimana sebuah RSUD dapat
sangatlah mempengaruhi kinerja dari memberikan pelayanan kesehatan kepada
organisasi tersebut, begitu juga dengan masyarakat yang datang ke RSUD.

JOM FISIP Vol. 3 No. 1 – Februari 2016 Page 6


mempengaruhi kesuksesan ataupun
PENUTUP pencapaian tujuan organisasi.
A. Kesimpulan b. Sarana dan prasarana sudah
Berdasarkan hasil penelitian yang mendukung dalam proses
dilakukan oleh penulis yang diuraikan perencanaan pengadaan obat di
pada bab sebelumnya, mengenai RumahSakit Umum Daerah
perencanaan pengadaan obat di Rumah (RSUD) Kabupaten Kepulauan
Sakit Umum Daerah (RSUD) kabupaten Meranti.
Kepulauan Meranti, maka diperoleh c. Seringnya terjadinya material obat/
kesimpulan dari indikator-indikator yang stock obat di penyedia/pemasok
digunakan untuk melihat bagaimana obat kosong sehingga meskipun
kebijakan , prosedur dan anggran dalam pihak Rumah Sakit Umum Daerah
perencanaan pengadaan obat yaitu : (RSUD) Kabupaten Kepulauan
1. Berdasarkan hasil pembahasan bab III Meranti ingin melakukan
dari 3 indikator yang digunakan sebagai pemesanan obat tetap tidak
alat ukur maka dapat disimpulkan tersedia.
bahwa perencanaan pengadaan obat di
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) B. Saran
Kabupaten Kepulauan Meranti belum Dari hasil penelitian dan
berjalan secara maksimal. Hal ini dapat pembahasan mengenai Perencanaan
dilihat dari masih sering terjadinya Pengadaan Obat di Rumah Sakit Umum
kekosongan stock obat di Rumah sakit Daerah (RSUD) Kabupaten Kepulauan
dan prosedur pengadaan yang berubah – meranti penulis dapat memberikan saran
ubah serta banyaknya pegawai tidak sebagai berikut :
tetap di Rumah Sakit Umum Daerah 1. RSUD Kabupaten Kepulauan Meranti
(RSUD), sehingga mempengaruhi diharapkan untuk dapat
proses pereencanaan pengadaan obat di memaksimalkan setiap peluang yang
RSUD terlebih lagi masalah anggaran ada dalam mengatasi masalah
yang terkadang tidak sesuai dengan kekosongan obat seperti dengan
dana yang telah dianggarkan sehingga terdaftarnya sebagai BLUD sehingga
mengakibatkan pihak RSUD harus diharapkan RSUD dapat
mengevaluasi kembali jenis dan jumlah memaksimalkan setiap kinerja dan
obat yang akan diadakan. perencanaan yang dilakukan dan
2. Faktor yang mempengaruhi mengurangi setiap hambatan dan
perencanaan pengadaan obat di kendala yang dihadap RSUD. Dengan
RumahSakit Umum Daerah UD) terdaftarnya RSUD Kabupaten
Kabupaten Kepulauan Meranti dapat Kepulauan Meranti sebagai BLUD
disimpulkan yakni : diharapkan dapat mengatasi masalah
a. Kurangnya jumlah dan kualitas anggaran dalam proses pengadaan
sumber daya manusia yang obat agar masyarakat tidak perlu
memadai di Rumah Sakit Umum membeli obat keluar apalagi bagi
Daerah (RSUD) Kabupaten masyarakat yang kurang mampu.
Kepulauan Meranti. Sehingga Serta RSUD harus menambah jumlah
mengakibatkan hasil yang tidak sumber daya manusia tertutama dokter
maksimal pada perencanaan 2. RSUD Kabupaten Kepulauan Meranti
pengadaan obat. Dalam organisasi meningkatan kualitas pegawai baik
Sumber Daya Manusia medis dan non medis ke jenjang yang
lebih tinggi serta RSUD Kabupaten

JOM FISIP Vol. 3 No. 1 – Februari 2016 Page 7


Kepulauan Meranti diharapkan untuk Rosemary.1999.Manajemen pelayanan
meningkatkan kuantitas sumber daya Kesehatan
manusia atau tenaga rumah sakit Primer.Jakarta:BukuKedokteran EGC
sesuai dengan standar rumah sakit
agar pelayanan dapat berjalan Sabarguna,SBoy .2007.Knowledge
maksimal terutama dokter spesialis. Management untuk Rumah Sakit.Jakarta
RSUD kabupaten Kepulauan Meranti :SagungSeto
untuk meningkatkan manajemen
Sabarguna,S Boy .2008.Pemasaran
dalam pengadaan obat agar tidak
Pelayanan Rumah Sakit.Jakarta
terjadinya kekosonga obat.
:SagungSeto
Sabarguna,S Boy .2009.Kompetensi
Manajemen Rumah Sakit.Jakarta
DAFTAR PUSTAKA :SagungSeto
Amirullah,danHaris Sabarguna, S Boy.2009.Manajemen
Budiyono.2004.Pengantar Rumah Sakit.Jakarta :SagungSeto
Manajemen.Yogyakarta :GrahaIlmu
Salam, Dharma
Dwiyanto,Agus.2012.Manajemen Setyawan.2002.Manajemen Pemerintahan
Pelayanan Publik.Yogyakarta : Indonesia.Jakarta :Djambatan
GadjahMada University Press
Sarosa,Samiaji.2012.Penelitian Kualitatif
Hasibuan, Malayu.2005.Organisasi dan Dasar – Dasar.Jakarta : Indeks
Motivasi.Jakarta : PT BumiAksara
Sinambela,Lijan Poltak.2006.Reformasi
Imron,Moch.2010.Manajemen Logistik PelayananPublik.Jakarta : BumiAksara
Rumah Sakit.Jakarta : SagungSeto
Siregar,Charles J.P.2004.Farmasi
Kurniawan,Agung.2005.Transformasi RumahSakit.Jakarta : BukuKedokteran
Pelayanan Publik.Yogyakarta: Pembaruan EGC
Maman, Ade Suherman.2010.Pengadaan Suaedi, FalihdanBintoro
Barang dan Jasa( Wardiyanto.2010.Revitalisasi
GovernmentProcurment ).Jakarta : AdministrasiNegara.Yogyakarta
RajawaliPers :Graha Ilmu
Muninjaya, Gde.2004.Manajemen Suarli, danYanyanBahtiar.Manajemen
Kesehatan.jakarta :BukuKedokteran EGD Keperawatan.jakarta :Erlanga
Pohan,S Imbalo.2006.Jaminan Mutu Surjadi.2009.Pengembangan Kinerja
Layanan Pelayanan Publik.Bandung
Kesehatan.Jakarta:BukuKedokteran EGC :RefikaAditama
Rahmayanty, Nina.2010.Manajemen Sugiono.2013.Metode Penelitian
Pelayanan Prima.Yogyakarta :GrahaIlmu Administrasi.Bandung: Alfabeta
Ratminto, dan Atik Septi Wiludjeng,Sri SP.2007.Pengantar
Winarsih.2010.Manajemen Manajemen.Yogyakarta : GrahaIlmu
Pelayanan.Yogyakarta :PustakaPelajar

JOM FISIP Vol. 3 No. 1 – Februari 2016 Page 8


Winardi.2009.Manajemen Perilaku
Organisasi.Jakarta :Kencana
`

Dokumentasi :
Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 58 Tahun 2014 tentang
Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah
Sakit
Permenkes Nomor 56 Tahun 2014
UU Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah
Sakit
340/MENKES/PER/III/2010 tentang
Klasifikasi Rumah Sakit
Peraturan Bupati Daerah Kabupaten
Kepulauan Meranti Nomor 4 Tahun 2011

Website :
http://riauheadline.com/2015/3/Bupati-
Meranti-Minta-RSUD-Selatpanjang-
Berbenah.html
http://riaulive.com/2015/3/bupati-minta-
direktur-rsud-selatpanjang-optimalkan-
pelayanan.html
http://riaupeople.com/2015/3/rsud-
selatpanjang-kehabisan-stok-obat-
malaria.html
http://www.pengertianahli.com/2015/3/pen
gertian-obat-danpenggolongan-obat.html

JOM FISIP Vol. 3 No. 1 – Februari 2016 Page 9

You might also like