You are on page 1of 6

Kriteria penilaian dapat dilakukan sebagai berikut :

1) Jika seorang siswa memperoleh skor 26-38 dapat ditetapkan sangat


kompeten
2) Jika seorang siswa memperoleh skor 21-28 dapat ditetapkan kompeten
3) Jika seorang siswa memperoleh skor 16-20 dapat ditetapkan cukup
kompeten
4) Jika seorang siswa memperoleh skor 0-15 dapat ditetapkan tidak kompeten
Penilaian Sikap
a. Pengertian
Sikap bermula dari perasaan (suka atau tidak suka) yang terkait dengan
kecenderungan seorang dalam merespon sesuatu/objek. Sikap juga sebagai
ekspresi dari nilai – nilaia tau pandangan hidup yang dimiliki oleh
seseorang . Sikap dapat dibentuk, sehingga terjadi perilaku atau tidankana
yang di inginkan.
Sikap terdiri dari tiga komponen, yakni : efektif, kognitif, dan konatif.
Komponen efektif adalah perasaan yang dimiliki oleh seseorang atau
penilaiannya terhadap sesuatu objek. Komponen kognitif adalah
kepercayaana tau keyakinan seseorang mengenai . Adapun komponen
konatif adalah kecenderungan untuk berperilaku atau berbuat dengan cara
– cara tertentu berkenaan dengan kehadiran objek sikap.
Secara umum, objek sikap ayng perlu dinilai dalam proses pembelajaran
berbagai mata pelajarana dalah sebagai berikut :
 Sikap terhadap materi pelajaran, peserta didik perlu memiliki sikap
positif terhadap materi pelajaran. Dengan sikap positif dalam diri
peserta didika kan tumbuh dan berkembang minat belajar, akan lebih
mudah diberi motivasi, dan akan lebih mudah menyerap materi
pelajaran yang diajarkan.
 Sikap terhadap guru / pengajar. Peserta didik perlu memiliki sikap
positif terhadap guru. Peserta didik yang tidak memiliki sikap positif
terhadap guru akan cenderung mengabaikan hal – hal ayng diajarkan.
Dengan demikian, peserta didik yang memiliki sikap negatif terhadap
guru/pengajar akan sukar menyerap materi pelajaran ayng diajarkan
oleh gurut ersebut.
 Sikap terhadap proses pembelajaran. Peserta didik juga perlu memilki
sikap positif terhadap proses pembelajaran yang berlangsung. Proses
pembelajaran mencakup suasana pembelajaran, strategi, metodologi,
dan teknik pembelajaran yang digunakan. Proses pembelajaran yang
menarik, nyaman dan menyenangkan dapat menumbuhkan motivasi
belajar peserta didik, sehingga dapat mencapai hasil belajar yang
maksimal.
 Sikap berkaitan dengan nilaia tau norma yang berhubungan dengan
mutu materi pelajaran. Misalnya kasus atau masalah lingkungan hidup,
berkaitan dengan materi biologi atau geografi. Peserta didik juga perlu
memiliki sikap yang tepat, ayng dilandasi oleh nilai – nilai positif
terhadap kasus lingkungan tertentu (kegiatan pelestarian/kasus
perusakan lingkungan hidup). Misalnya, peserta didik memiliki sikap
positif terhadap program perlindungan satwa liar. Dalam kasus yang
lain, peserta didik memiliki sikap negatif terhadap kegiatan ekspor
kayu glondongan ke luar negeri.
 Sikap berhubungan dengan kompetensi afektif lintas kurikulum yang
relavan dengan mata pelajaran.
b. Teknik Penilaian Sikap
Penilaian sikap dapat dilakukan dengan beberapa cara atau teknik.
Teknik – teknik tersebuta ntara lain : observasi perilaku, pertanyaan
langsung, dan laporan pribadi. Teknik – teknik, pertanyaan langsung, dan
laporan pribadi. Teknik – teknik tersebut secara ringkas dapat diuraikan
sebagai berikut :
1) Observasi perilaku
Perilaku seorang pada umumnya menunjukkan kecenderungan
seseorang dalam sesuatu hal. Misalnya orang yang biasa minum kopi
dapat dipahami sebagai kecenderungannya yang senang kepada kopi.
Oleh karena itu, guru dapat melakukan observasi terhadap peserta
didik yang dibinanya. Hasil pengamatan dapat dijadikan sebagai
umpan balik dalam pembinaan.
Observasi perilaku di sekolah dapat dilakukan dengan
menggunakan buku catan khusus tentang kejadian – kejadian berkaitan
dengan peserta didik selama di sekolah. Berikut contoh format buku
catatan harian.

Contoh halaman sampul Buku Catatan Harian :

BUKU CATATAN HARIAN TENTANG PESERTA DIDIK


Nama Sekolah

Mata Pelajaran :
…………………………………………………………………..
Kelas :
…………………………………………………………………..
Program :
…………………………………………………………………..
Tahun Pelajaran :
…………………………………………………………………..
Nama Guru :
…………………………………………………………………..

Jakarta, 2006
Contoh Halaman sampul Buku Catatan Harian :

Nama Peserta
No Hari/Tanggal Kejadian
Didik

Kolom kejadian diisi dengan kejadian positif maupun negatif.


Catatan dalam lembaran buku tersebut, selain bermanfaat untuk merekam
dan menilai perilaku peserta didik sangat bermanfaat pula untuk menilai
sikap peserta didik serta dapat menjadi bahan dalam penilaian
perkembangan peserta didik secara keseluruhan.
Selain itu, dalam observasi perilaku dapat juga digunakan daftar
cek yang memuat perilaku – perilaku tertentu yang diharapkan muncul
dari pserta didik pada umumnya atau dalam keadaan tertentu, Berikut
contoh format penilaian sikap.

Contoh Format Penilaian Sikap dalam Praktek IPA :


Perilaku
No Nama Bekerja Penuh Bekerja Nilai Keterangan
Berinisiatif
sama perhatian Sistematis
1. Ruri
2. Tono
3.

Catatan :
a. Kolom perilaku diisi dengan angka yang sesuai dengan criteria
berikut :
1 = sangat kurang
2 = kurang
3 = sedang
4 = baik
5 = amat baik
b. Nilai merupakan jumlah dari skor – skor tiap indicator perilaku
c. Keterangan diisi dengan criteria berikut :
Nilai 18-20 berarti amat baik
Nilai 14-17 berarti baik
Nilai 10-13 berarti sedang
Nilai 6-9 berarti kurang
Nilai 0-5 berarti sangat kurang

2. Pertanyaan langsung
Kita juga dapat menanyakan secara langsung atau wawancara tentang
sikap seseorang berkaitan dengan sesuatu hal. Minyalnya, bagaimana
tanggapan peserta didik tentang kebijakan ayng baru diberlakukan di sekolah
mengenai “ Peningkatan Ketertiban “.
Berdasarkan jawaban dan reaksi lain yang tampil dalam memberi jawaban
dapat dipahami sikap peserta didik itu terhadap objek sikap. Dalam penilaian
sikap peserta didik disekolah, guru juga dapat menggunakan teknik ini dalam
menilai sikap dan membina peserta didik.
3. Laporan Pribadi
Melalui penggunaan teknik ini di sekolah, peserta didik diminta membuat
ulasan yang berisi pandangan atau tanggapannya tentang suatu masalah,
keadaan, atau hal yang menjadi objek sikap, Misalnya, peserta didik diminta
menulis pandangannya tentang “ kerusuhan Anteretnis” yang terjadi akhir –
akhir ini di Indonesia. Dari ulasan yang dibuat oleh peserta didik tersebut dapat
dibaca dan dipahami kecenderungan sikap yang dimilikinya.
Untuk menilai perubahan perilaku atas sikap peserta didik secara
keseluruhan, khususnya kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia,
kewarganegaraan dan kepribadian, estetika, dan jasmani, semua catatan dapat
dirangkum dengan menggunakan Lembar Pengamatan berikut :

Contoh Lembar Pengamatan :


(Kelompok Mata Pelajaran : Agama, Kewarganegaraan, Estetika, Jasmani)
Perilaku/Sikap yang diamati : ………………………………..
Nama Peserta Didik:……….. Kelas:……….. Semester
:………………….
Deskripsi Perilaku Deskripsi Perubahan Capaian
No
Awal Pertemuan….Hari/Tgl ST T R SR

Keterangan :
a. Kolom capaian diisi dengan tanda centang sesuai perkembangan perilaku
b. ST = Perubahan sangat tinggi
c. T = Perubahan Tinggi
d. R = Perubahan Rendah
e. SR = Perubahan sangat rendah
f. B. Informasi tentang deskripsi perilakud iperoleh dari :
g. 1) Pertanyaan langsung
h. Laporan pribadi
i. Buku Catatan Harian
a. Pengertian
Penilaian secara tertulis dilakukan dengan tes tertulis. Tes Tertulis
merupakan tes dimana soal dan jawaban yang diberikan kepada peserta
didik dalam bentuk tulisan. Dalam menjawab soal peserta didik tidak
selalu merespon dalam bentuk menulis jawaban tetapi dapat juga dalam
bentuk yang lain seperti memberi tanda, mewarnai, menggambar dan lain
sebagainya.
b. Teknik penilaian
Ada dua bentuk soal tes tertulis, yaitu :
1. Memilih jawaban, yang dibedakan menjadi
1) Pilihan ganda
2) Dua pilihan (benar-salah, ya-tidak)
3) Menjodohkan
4) Sebab-akibat
2. Mensuplai jawaban, dibedakan menjadi :
1) Isian atau melengkapi
2) Jawaban singkat atau pendek
3) Uraian
Dari berbagai alat penilaian tertulis, tes memilih jawaban benar
salah, isian singkat, menjodohkan dan sebab akibat merupakan alat
yang hanya menilai kemampuan berfikir rendah, yaitu kemampuan
mengingat (pengetahuan). Tes pilihan ganda dapat digunakan untuk
menilai kemampuan mengingat dan memahami dengan cakupan materi
yang luas. Pilihan ganda mempunyai kelemahan, yaitu peserta didik
tidak mengembangkan sendiri jawabannya tetapi cenderung mengetahui
jawaban yang benar, maka peserta didik akan menerka. Hal ini
menimbulkan kecenderungan peserta didik tidak belajar untuk
memahami pelajaran tetapi menghafalkan soal dan jawabannya. Selain
itu pilihan ganda kurang mampu memberikan informasi yang cukup
untuk dijadikan umpan balik guna mendiagnosis atau memodifikasi
pengalaman belajar. Karena itu kurang dianjurkan pemakaiannya dalam
penilaian kelas.
Tes tertulis bentuk uraian adalah alat penilaian yang menuntut
peserta didik untuk mengingat, memahami, dan mengorganisasikan
gagasannya atau hal – hal yang sudah dipelajari. Peserta didik
mengemukakan atau mengekspresikan gagasan tersebut dalam bentuk
uraian tertulis dengan menggunakan kata – katanya sendiri. Alat ini
dapat menilai berbagai jenis kompetensi, misalnya mengemukakan
pendapat, berpikir logis, dan menyimpulkan. Kelemahan alat ini antara
lain cakupan materi yang ditanyakan terbatas.
Dalam menyusun instrument penilaian tertulis perlu
dipertimbangkan hal – hal berikut :
a. Karakteristik mata pelajaran dan keluasan ruang lingkup materi
yang akan diuji;
b. Materi, misalnya kesesuaian soal dengan standar kompetensi,
kompetensi dasar indicator pencapaian dan kurikulum;
c. Konstruksi, misalnya rumusan soal atau pertanyaan harus jelas
dan tegas;
d. Bahasa, misalnya rumusan soal tidak menggunakan
kata/kalimat yang menimbulkan penafsiran ganda.

Contoh penilaian Tertulis


Mata Pelajaran : Geografi
Kelas/Semester : X/1
Mensuplai jawaban (Bentuk Uraian)
1. Jelaskan proses terjadinya alam semesta menurut teori Big
Bang
2. …..

Cara Penskoran :
Skor diberikan kepada peserta didik tergantung dari ketepatan dan
kelengkapan jawaban yang diberikan. Semakin lengkap dan tepat
jawaban, semakin tinggi perolehan skor.

You might also like