You are on page 1of 9

BANK INDONESIA DAN INFLASI

Inflasi sebagai ‘single objective’

Melalui amanat yang tercakup di Undang Undang tentang Bank Indonesia, tujuan Bank Indonesia fokus pada penca
yaitu mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah. Kestabilan nilai rupiah ini mengandung dua aspek, yaitu kestab
serta kestabilan terhadap mata uang negara lain. Aspek pertama tercermin pada perkembangan laju inflasi, sementara
nilai tukar rupiah terhadap mata uang Negara lain.

Perumusan tujuan tunggal ini dimaksudkan untuk memperjelas sasaran yang harus dicapai oleh Bank Indonesia serta
Dengan demikian, tercapai atau tidaknya tujuan Bank Indonesia ini kelak akan dapat diukur dengan mudah. Dalam upa
pengendalian inflasi perlu diselaraskan untuk mencapai hasil yang optimal dan berkesinambungan dalam jangka panja
pencapaian pertumbuhan ekonomi dan pengendalian inflasi perlu diselaraskan untuk mencapai hasil yang optimal dan

1 Undang-Undang Terkait Bank Indonesia

Tahun Undang-undang/PERPU
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2009 Tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Penggant
2009
Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999 Tentang Bank Indonesia Menjadi Unda
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2008 Tentang Perubahan
2008
1999 Tentang Bank Indonesia [pdf]
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2004 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Republik I
2004
Indonesia [pdf]
Penjelasan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2004 [pdf]
1999 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia [pdf]
Penjelasan atas Undang-undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia [pdf]
Ikhtisar Undang-undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia [pdf]
1968 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 1968 Tentang Bank Sentral [pdf]
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 84 Tahun 1958 Tentang Pengubahan Pasal-pasal 16 Dan 19 Undan
1958
undang No. 11 Tahun 1953) [pdf]
1953 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 1953 Tentang Penetapan Undang-undang Pokok Bank In

2 Undang-Undang No. 21 Tahun 2008

Undang-Undang Republik Indonesia No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah (pdf)
Ikhtisar Undang-undang Republik Indonesia No.21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah (pdf)

3 Undang-Undang No. 24 Tahun 1999

Undang-Undang Republik Indonesia No. 24 Tahun 1999 tentang Lalu Lintas Devisa dan Sistem Nilai Tukar (pdf)

4 Undang-Undang Tentang Perbankan

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 tahun 1992 Tentang Perbankan Sebagaimana diubah dengan Undang

5 Undang-Undang Tentang Transfer Dana

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2011 Tentang Transfer Dana (pdf)
:: Undang-Undang Terkait

1 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2011 Tentang Mata Uang


2 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2011 Tentang Otoritas Jasa Keuangan
3 Undang-Undang No. 15 Tahun 2002 tentang Tindak Pidana Pencucian Uang
3.a Undang-undang Republik Indonesia No.15 tahun 2002 tentang Tindak Pidana Pencucian Uang sebagaimana te
3.b Undang-undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2002 Tentang Tindak Pidana Pencucian Uang (HTML)
3.c Penjelasan atas Undang-undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2002 Tentang Tindak Pidana Pencucian
4 Undang-Undang No.24 Tahun 2002 Tentang Surat Utang Negara
4.a Undang-Undang Republik Indonesia No.24 Tahun 2002 Tentang Surat Utang Negara (PDF)
5 Undang-Undang No.25 Tahun 2003 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang No. 15 Tahun 2002 tentang Tindak Pi
5.a Undang-Undang Republik Indonesia No.25 Tahun 2003 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang No. 15 Tahun
5.b Penjelasan atas Undang-Undang Republik Indonesia No.25 Tahun 2003 Tentang Perubahan Atas Undang-Und
6 Undang-Undang No.24 Tahun 2004 Tentang Lembaga Penjamin Simpanan
6.a Undang-Undang Republik Indonesia No.24 Tahun 2004 Tentang Lembaga Penjamin Simpanan (PDF)
6.b Penjelasan atas Undang-Undang Republik Indonesia No.24 Tahun 2004 Tentang Lembaga Penjamin Simpanan
7 Undang-Undang No.25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal
7.a Undang-Undang Republik Indonesia No.25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal (PDF)
8 Undang-Undang No.20 Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
8.a Undang-Undang Republik Indonesia No.20 Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (PDF)
9 Undang-Undang No.19 Tahun 2008 Tentang Surat Berharga Syariah Negara
9.a Undang-Undang Republik Indonesia No.19 Tahun 2008 Tentang Surat Berharga Syariah Negara (PDF)

:: Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang

1 Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang No.3 tahun 2008 tentang Perubahan atas Undang-Undang No.24
1.a Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang No.3 tahun 2008 tentang Perubahan atas Undang-Undang N
2 Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang No.4 tahun 2008 tentang Jaring Pengaman Sistem Keuangan
2.a Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang No.4 tahun 2008 tentang Jaring Pengaman Sistem Keuanga
DAN INFLASI

ndonesia fokus pada pencapaian sasaran tunggal atau ‘single objective-nya’,


ung dua aspek, yaitu kestabilan nilai mata uang terhadap barang dan jasa,
ngan laju inflasi, sementara aspek kedua tercermin pada perkembangan

oleh Bank Indonesia serta batas-batas tanggung jawabnya.


dengan mudah. Dalam upaya pencapaian tujuannya,
bungan dalam jangka panjang. Bank Indonesia menyadari bahwa
apai hasil yang optimal dan berkesinambungan dalam jangka panjang.

/PERPU
turan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2008
nk Indonesia Menjadi Undang-Undang [pdf]
un 2008 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 1999 Tentang Bank

Bank Indonesia [pdf]


donesia [pdf]

asal-pasal 16 Dan 19 Undang-undang Pokok Bank Indonesia (Undang-

ang-undang Pokok Bank Indonesia [pdf]

Sistem Nilai Tukar (pdf)

ana diubah dengan Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998 (pdf)


ucian Uang sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang No. 25 tahun 2003 (PDF)
Pencucian Uang (HTML)
g Tindak Pidana Pencucian Uang (PDF)

hun 2002 tentang Tindak Pidana Pencucian Uang


ndang-Undang No. 15 Tahun 2002 tentang Tindak Pidana Pencucian Uang (PDF)
erubahan Atas Undang-Undang No. 15 Tahun 2002 tentang Tindak Pidana Pencucian Uang (PDF)

n Simpanan (PDF)
mbaga Penjamin Simpanan (PDF)

dan Menengah (PDF)

ariah Negara (PDF)

atas Undang-Undang No.24 tahun 2004 Tentang Lembaga Penjamin Simpanan


han atas Undang-Undang No.24 tahun 2004 Tentang Lembaga Penjamin Simpanan (PDF)
aman Sistem Keuangan
Pengaman Sistem Keuangan (PDF)
PENGENDALIAN INFLASI
Kebijakan moneter Bank Indonesia ditujukan untuk mengelola tekanan harga yang berasal dari sisi permintaan aggregat (de
relatif terhadap kondisi sisi penawaran. Kebijakan moneter tidak ditujukan untuk merespon kenaikan inflasi yang disebabkan
yang bersifat kejutan yang bersifat sementara (temporer) yang akan hilang dengan sendirinya seiring dengan berjalannya w

Sementara inflasi juga dapat dipengaruhi oleh faktor yang berasal dari sisi penawaran ataupun yang bersifat kejutan (shocks
minyak dunia dan adanya gangguan panen atau banjir Dari bobot dalam keranjang IHK, bobot inflasi yang dipengaruhi oleh
kelompok volatile food dan administered prices yang mencakup kurang lebih 40% dari bobot IHK.

Dengan demikian, kemampuan Bank Indonesia untuk mengendalikan inflasi sangat terbatas apabila terdapat kejutan (shock
seperti ketika terjadi kenaikan harga BBM di tahun 2005 dan 2008 sehingga menyebabkan adanya lonjakan inflasi.

Dengan pertimbangan bahwa laju inflasi juga dipengaruhi oleh faktor yang bersifat kejutan tersebut maka pencapaian sasara
kerjasama dan koordinasi antara pemerintah dan BI melalui kebijakan makroekonomi yang terintegrasi baik dari kebijakan fi
Lebih jauh, karakteristik inflasi Indonesia yang cukup rentan terhadap kejutan-kejutan (shocks) dari sisi penawaran memerlu
khusus untuk permasalahan tersebut.

Dalam tataran teknis, koordinasi antara pemerintah dan BI telah diwujudkan dengan membentuk Tim Koordinasi Penetapan
Pemantauan dan Pengendalian Inflasi (TPI) di tingkat pusat sejak tahun 2005. Anggota TPI, terdiri dari Bank Indonesia dan
terkait di Pemerintah seperti Departemen Keuangan, Kantor Menko Bidang Perekonomian, Badan Perencanaan Pembangu
Departemen Perdagangan, Departemen Pertanian, Departemen Perhubungan, dan Departemen Tenaga Kerja dan Transmig
Menyadari pentingnya koordinasi tersebut, sejak tahun 2008 pembentukan TPI diperluas hingga ke level daerah. Ke depan,
Pemerintah dan BI diharapkan akan semakin efektif dengan dukungan forum TPI baik pusat maupun daerah sehingga dapa
rendah dan stabil, yang bermuara pada pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan dan berkelanjutan.
i sisi permintaan aggregat (demand management)
aikan inflasi yang disebabkan oleh faktor
seiring dengan berjalannya waktu.

yang bersifat kejutan (shocks) seperti kenaikan harga


inflasi yang dipengaruhi oleh faktor kejutan diwakili oleh

pabila terdapat kejutan (shocks) yang sangat besar


anya lonjakan inflasi.

ebut maka pencapaian sasaran inflasi memerlukan


ntegrasi baik dari kebijakan fiskal, moneter maupun sektoral.
dari sisi penawaran memerlukan kebijakan-kebijakan

uk Tim Koordinasi Penetapan Sasaran,


rdiri dari Bank Indonesia dan departmen teknis
dan Perencanaan Pembangunan Nasional,
en Tenaga Kerja dan Transmigrasi.
a ke level daerah. Ke depan, koordinasi antara
aupun daerah sehingga dapat terwujud inflasi yang
erkelanjutan.
PENETAPAN TARGET INFLASI

Target atau sasaran inflasi merupakan tingkat inflasi yang harus dicapai oleh Bank Indonesia, berkoordinasi dengan
Penetapan sasaran inflasi berdasarkan UU mengenai Bank Indonesia dilakukan oleh Pemerintah. Dalam Nota Kese
Pemerintah dan Bank Indonesia, sasaran inflasi ditetapkan untuk tiga tahun ke depan melalui Peraturan Menteri Keu
Berdasarkan PMK No.66/PMK.011/2012 tentang Sasaran Inflasi tahun 2013, 2014, dan 2015 tanggal 30 April 2012
yang ditetapkan oleh Pemerintah untuk periode 2013 – 2015, masing-masing sebesar 4,5%, 4,5%, dan 4% masing-m
deviasi ±1%.

Sasaran inflasi tersebut diharapkan dapat menjadi acuan bagi pelaku usaha dan masyarakat dalam melakukan kegi
ke depan sehingga tingkat inflasi dapat diturunkan pada tingkat yang rendah dan stabil. Pemerintah dan Bank Indon
berkomitmen untuk mencapai sasaran inflasi yang ditetapkan tersebut melalui koordinasi kebijakan yang konsisten d
inflasi tersebut. Salah satu upaya pengendalian inflasi menuju inflasi yang rendah dan stabil adalah dengan memben
ekspektasi inflasi masyarakat agar mengacu (anchor) pada sasaran inflasi yang telah ditetapkan (Lihat Peraturan Me
tentang sasaran inflasi 2013, 2014, dan 2015)

Angka target atau sasaran inflasi dapat dilihat pada web site Bank Indonesia atau web site instansi Pemerintah lainn
Departemen Keuangan, Kantor Menko Perekonomian, atau Bappenas. Sebelum UU No. 23 Tahun 1999 tentang Ban
sasaran inflasi ditetapkan oleh Bank Indonesia. Sementara setelah UU tersebut, dalam rangka meningkatkan kredib
maka sasaran inflasi ditetapkan oleh Pemerintah.

Tabel perbandingan Target Inflasi dan Aktual Inflasi

Inflasi
Target Aktual
Tahun
Inflasi
(%, yoy)
2001 4% - 6% 12,55
2002 9% - 10% 10,03
2003 9 +1% 5,06
2004 5,5 +1% 6,40
2005 6 +1% 17,11
2006 8 +1% 6,60
2007 6 +1% 6,59
2008 5 +1% 11,06
2009 4,5 +1% 2,78
2010 5+1% 6,96
2011 5+1% 3,79
2012 4.5+1% 4,30
2013 4.5+1% 8,38
2014* 4.5+1% 8,36
2015* 4+1%

*) berdasarkan PMK No.66/PMK.011/2012 tanggal 30 April 2012.

Link ke Data Inflasi bulanan


donesia, berkoordinasi dengan Pemerintah.
Pemerintah. Dalam Nota Kesepahaman antara
melalui Peraturan Menteri Keuangan (PMK).
an 2015 tanggal 30 April 2012 sasaran inflasi
r 4,5%, 4,5%, dan 4% masing-masing dengan

yarakat dalam melakukan kegiatan ekonominya


il. Pemerintah dan Bank Indonesia akan senantiasa
nasi kebijakan yang konsisten dengan sasaran
n stabil adalah dengan membentuk dan mengarahkan
ditetapkan (Lihat Peraturan Menteri Keuangan

b site instansi Pemerintah lainnya seperti


No. 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia,
m rangka meningkatkan kredibilitas Bank Indonesia

Aktual Inflasi
DATA INFLASI

Bulan Tahun Tingkat Inflasi


Agustus 2016 2.79%
Juli 2016 3.21%
Juni 2016 3.45%
Mei 2016 3.33%
April 2016 3.60%
Maret 2016 4.45%
Februari 2016 4.42%
Januari 2016 4.14%
Desember 2015 3.35%
Nopember 2015 4.89%
Oktober 2015 6.25%
September 2015 6.83%
Agustus 2015 7.18%
Juli 2015 7.26%
Juni 2015 7.26%
Mei 2015 7.15%
April 2016 6.79%
Maret 2015 6.38%
Februari 2015 6.29%
Januari 2015 6.96%

You might also like