Professional Documents
Culture Documents
Disusun oleh:
A. LATAR BELAKANG
Dalam menjalankan dan mengembangkan usahanya, perusahaan memiliki
berbagai alternatif sumber pendanaan untuk menambah modal usahanya. Salah satu
alternatif sumber pendanaan yang berasal dari luar perusahaan yaitu, melalui
penambahan jumlah kepemilikan saham dengan cara menjual saham perusahaan ke
publik (go public) (Jogiyanto,2008:30).
Dalam proses go public, penawaran saham secara perdana kepada masyarakat
melalui pasar primer disebut sebagai Initial Public Offering (IPO). Masalah yang
sering kali timbul saat Initial Public Offering (IPO) adalah apabila harga penawaran
saham saat IPO cenderung lebih rendah dibandingkan dengan harga yang terjadi pada
hari pertama diperdagangkan di pasar sekunder (Bursa Efek). Terjadinya selisih
positif antara harga penawaran dan harga penutupan tersebut disebut sebagai
underpricing. Perusahaan yang melakukan penawaran perdana menghindari terjadinya
underpricing, karena underpricing membuat perusahaan tidak bisa mendapatkan dana
yang maksimal dari penjualan saham perdananya. Namun apabila terjadi overpricing
atau adanya selisih negatif akan membuat investor merasa dirugikan.
Dampak underpricing yang berbeda terhadap investor dan emiten ini menjadi
dasar untuk melakukan penelitian. Pemilihan variabel ROE digunakan karena
merupakan ukuran profitabilitas yang memberikan informasi kepada para investor
tentang seberapa besar tingkat pengembalian modal investor dari perusahaan yang
berasal dari kinerja perusahaan dalam menghasilkan laba, sebab ROE diasumsikan
sebagai tingkat ekspektasi pengembalian dana investor atas dana yang ditanamkan
pada perusahaan yang IPO. Menurut Brigham dan Houston (2006: 109)
B. TEORI TERKAIT
Rasio Retun On Equity (ROE) disebut juga dengan laba atas equity. Rasio ini
mengkaji sejauh mana suatu perusahaan mempergunakan sumber daya yang dimiliki
untuk mampu memberikan laba atas ekuitas (Fahmi, 2012:137).
ROE merupakan salah satu rasio profitabilitas, yaitu rasio yang menunjukkan
seberapa efektifnya perusahaan beroperasi sehingga menghasilkan keuntungan atau
laba bagi perusahaan. ROE digunakan untuk mengukur efektifitas perusahaan dalam
menghasilkan keuntungan dengan cara memanfaatkan ekuitas yang dimilikinya.
semakin besar profitabilitas (ROE) maka investor akan tertarik membeli atau mencari
saham perusahaan IPO tersebut karena berharap di kemudian hari akan mendapatkan
pengembalian yang besar atas penyertaannya. Nilai ROE yang tinggi merupakan
informasi penting bagi investor sebagai pertimbangan dalam menanamkan modalnya.
C. PENGUKURAN
Return on Equity (ROE) adalah perbandingan antara laba setelah pajak dengan
total ekuitas yang dimiliki oleh perusahaan. Rasio ini menunjukkan kemampuan
perusahaan dalam mengelola ekuitas untuk menghasilkan laba. Informasi ROE
perusahaan penting bagi investor untuk digunakan sebagai pertimbangan berinvestasi.
Jika modal yang digunakan besar, angka ROE akan semakin kecil. Sebaliknya, jika
modal yang digunakan kecil, angka ROE akan semakin besar (Joko Salim,
2010).Rumus ROE dinyatakan sebagai berikut.
Earning After Tax (EAT)
ROE = x 100%
Total Equity
E. SIMPULAN
Dari beberapa jurnal yang meneliti pengaruh ROE terhadap Underpricing dapat
disimpulkan bahwa:
1. Terdapat tiga jurnal yang menyatakan bahwa ROE tidak berpengaruh terhadap
underpricing, ketiga jurnal tersebut masing-masing diteliti oleh Adriansyah
(2014), Apriliani (2015), dan Yustisia (2014).
2. Terdapat tiga jurnal yang menyatakan bahwa ROE tidak berpengaruh signifikan
terhadap underpricing, ketiga jurnal tersebut masing-masing diteliti oleh Siregar
dan Purwanti (2017), Rachmadhanto (2014), dan Aini (2012).
3. Terdapat satu jurnal yang menyatakan bahwa ROE berpengaruh terhadap
underpricing, jurnal tersebut diteliti oleh Ratnasari dan Hudiwinarsih (2012).
4. Terdapat satu jurnal yang menyatakan bahwa ROE berpengaruh negatif signifikan
terhadap underpricing, jurnal tersebut diteliti oleh Haska (2015).
F. DAFTAR PUSTAKA
Adriansyah, Surya. 2014. Pengaruh Reputasi Underwriter, Return on asset, Return
On Equity, Debt To Equity Ratio, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Tingkat
Underpricing Pada Penawaran Umum Perdana di BEI Periode 2011-2013.
Jurnal Ekonomi. Universitas Maritim Raja Ali Haji. Tanjungpinang.
Aini, Shoviyah Nur, 2012. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Underpricing Saham
Pada Perusahaan IPO di BEI Periode 2007-2011.Jurnal Ekonomi. Universitas
Negeri Surabaya. Surabaya.
Altensy, Mica. 2015. Pengaruh Informasi Keuangan, Non Keuangan Dan Ekonomi
Makro Terhadap Underpricing Pada Perusahaan Yang Melakukan Initial
Public Offering (Ipo) Periode 2011 – 2013 Di Bursa Efek Ondonesi. Jurnal Jom
FEKON VOL. 2 No. 2.
Apriliani, Kukuh Muktia, 2015. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Underpricing Ketika IPO di BEI Tahun 2008-2012. Naskah Publikasi.
Universitas Muhammadiyah Surakarta. Surakarta.
Asrini. 2017. Model Underpricing Pada Penawaran Umum Perdana (IPO) Pada
Perusahaan Go Public.
Assari, Hestytia Nirmala., Ahmad Juanda., Eny Suprapti. 2014. Pengaruh Financial
Leverage, Roi, Roe, Reputasi Auditor, dan Reputasi Underwriter terhadap
Tingkat Underpricing Saham pada Saat IPO di BEI. ISSN: 2088-0685. Vol.4
No. 1.
Haska, Dea. 2015. Pengaruh Resiko Investasi, ROE, dan Proceeds terhadap
Underpricing Dengan Reputasi Underwriter Sebagai Variabel Moderasi Pada
Perusahaan Non Keuangan Yang IPO di BEI Periode 2010-2014. Universitas
Riau. Pekanbaru.
Lestari, Fransiska Aprilia., dan Sri Sulasmiyati. 2017. Pengaruh Informasi Keuangan
Terhadap Underpricing (Studi Pada Perusahaan Yang Melaksanakan Ipo Pada
Bursa Efek Indonesia Tahun 2012). Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 46
No. 2.
Noviani, Chaerun Nisa. 2017. Pengaruh Informasi Keuangan Dan Non Keuangan
Terhadap Underpricing Pada Perusahaan Yang Melakukan Initial Public
Offering (Ipo) Di Bursa Efek Indonesia (Studi Kasus Pada Perusahaan Non
Perbankan Periode 2010-2016). SKRIPSI. UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA.
Purwanto., Rokhima Esti Mahyani. 2016. Faktor-faktor Penyebab IPO Underpricing
Di Indonesia. Fokus Manajerial 2016 – Vol. 14 No.1 Hal. 67-76.
Rachmadhanto, David Tri. 2014. Analisis Pengaruh Faktor Fundamental Perusahaan
dan Kondisi Ekonomi Makro Terhadap Tingkat Underpricing Saat Penawaran
Umum Perdana pada Perusahaan Go Publik yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Tahun 2008-2011. ISSN. Jurnal Akuntansi. Universitas Diponegoro.
Vol.3, No. 4, 2337-3806.
Ratnasari, Anggita dan Hudiwinarsih, Gunasti. 2012. Analisis Pengaruh Informasi
Keuangan, Non Keuangan Serta Ekonomi Makro Terhadap Underpricing Pada
Perusahaan Ketika IPO. STIE Perbanas. Surabaya.
Risqi, Indita Azisia., Puji Harto. 2013. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Underpricing Ketika Initial Public Offering (Ipo) Di Bursa Efek Indonesia.
ISSN: 2337-3806. Volume 2, Nomor 3, Halaman 17.
Siregar, dan Purwanti. 2017. Analisis Faktor yang Mempengaruhi Tingkat
Underpricing Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia Periode 1996-
2015. ISSN. Jurnal Aplikasi Manajemen, Ekonomi dan Bisnis. Universitas
Muhammadiyah Jakarta. Vol. 2, No.1, 2541-1438.
Witjaksono , Lydia Soeryadjaya. 2012. Analisis Faktor-Faktor Keuangan Yang
Mempengaruhi Fenomena Underpricing Pada Perusahaan Sektor Keuangan
Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia 2002-2010. Berkala Ilmiah
Mahasiswa Akuntansi – Vol 1, No. 1.
Yustisia. 2014. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Underpricing Saham
Perdana Pada Perusahaan Non Keuangan Go Public. ISSN 2088-2106.