You are on page 1of 9

TUGAS ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

KUMPULAN RESUME JURNAL RETURN ON EQUITY (ROE)

Disusun oleh:

1. Andri Yuliyanto (B200140221 / E)


2. Anindita Kusumastuti (B200140222 / E)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2017
Anggota:

1. Andri Yuliyanto (B200140221 / E)


2. Anindita Kusumastuti (B200140222 / E)

PENGARUH RETURN ON EQUITY (ROE) TERHADAP UNDERPRICING SAHAM

A. LATAR BELAKANG
Dalam menjalankan dan mengembangkan usahanya, perusahaan memiliki
berbagai alternatif sumber pendanaan untuk menambah modal usahanya. Salah satu
alternatif sumber pendanaan yang berasal dari luar perusahaan yaitu, melalui
penambahan jumlah kepemilikan saham dengan cara menjual saham perusahaan ke
publik (go public) (Jogiyanto,2008:30).
Dalam proses go public, penawaran saham secara perdana kepada masyarakat
melalui pasar primer disebut sebagai Initial Public Offering (IPO). Masalah yang
sering kali timbul saat Initial Public Offering (IPO) adalah apabila harga penawaran
saham saat IPO cenderung lebih rendah dibandingkan dengan harga yang terjadi pada
hari pertama diperdagangkan di pasar sekunder (Bursa Efek). Terjadinya selisih
positif antara harga penawaran dan harga penutupan tersebut disebut sebagai
underpricing. Perusahaan yang melakukan penawaran perdana menghindari terjadinya
underpricing, karena underpricing membuat perusahaan tidak bisa mendapatkan dana
yang maksimal dari penjualan saham perdananya. Namun apabila terjadi overpricing
atau adanya selisih negatif akan membuat investor merasa dirugikan.
Dampak underpricing yang berbeda terhadap investor dan emiten ini menjadi
dasar untuk melakukan penelitian. Pemilihan variabel ROE digunakan karena
merupakan ukuran profitabilitas yang memberikan informasi kepada para investor
tentang seberapa besar tingkat pengembalian modal investor dari perusahaan yang
berasal dari kinerja perusahaan dalam menghasilkan laba, sebab ROE diasumsikan
sebagai tingkat ekspektasi pengembalian dana investor atas dana yang ditanamkan
pada perusahaan yang IPO. Menurut Brigham dan Houston (2006: 109)

B. TEORI TERKAIT
Rasio Retun On Equity (ROE) disebut juga dengan laba atas equity. Rasio ini
mengkaji sejauh mana suatu perusahaan mempergunakan sumber daya yang dimiliki
untuk mampu memberikan laba atas ekuitas (Fahmi, 2012:137).
ROE merupakan salah satu rasio profitabilitas, yaitu rasio yang menunjukkan
seberapa efektifnya perusahaan beroperasi sehingga menghasilkan keuntungan atau
laba bagi perusahaan. ROE digunakan untuk mengukur efektifitas perusahaan dalam
menghasilkan keuntungan dengan cara memanfaatkan ekuitas yang dimilikinya.
semakin besar profitabilitas (ROE) maka investor akan tertarik membeli atau mencari
saham perusahaan IPO tersebut karena berharap di kemudian hari akan mendapatkan
pengembalian yang besar atas penyertaannya. Nilai ROE yang tinggi merupakan
informasi penting bagi investor sebagai pertimbangan dalam menanamkan modalnya.

C. PENGUKURAN
Return on Equity (ROE) adalah perbandingan antara laba setelah pajak dengan
total ekuitas yang dimiliki oleh perusahaan. Rasio ini menunjukkan kemampuan
perusahaan dalam mengelola ekuitas untuk menghasilkan laba. Informasi ROE
perusahaan penting bagi investor untuk digunakan sebagai pertimbangan berinvestasi.
Jika modal yang digunakan besar, angka ROE akan semakin kecil. Sebaliknya, jika
modal yang digunakan kecil, angka ROE akan semakin besar (Joko Salim,
2010).Rumus ROE dinyatakan sebagai berikut.
Earning After Tax (EAT)
ROE = x 100%
Total Equity

D. ANALISIS DAN HASIL


1. Penelitian yang telah dilakukan oleh Adriansyah (2014)
Mendapatkan hasil penelitian secara parsial variabel return on equity
memiliki tingkat signifikansi 0,752 > 0,05 dengan nilai thitung sebesar 0,318 dan
ttabel sebesar 2,012 (df=52-5-1= 46), jadi 0,318 < 2,012, maka hipotesis H0
diterima dan Ha ditolak, sehingga dapat disimpulkan variabel return on equity
tidak berpengaruh secara signifikan terhadap underpricing.
Koefisien regresi return on equity, Nilai koefisien regresi variabel return
on equity diperoleh sebesar 0.073. Hasil ini menunjukkan bahwa variabel return
on equity mempunyai pengaruh positif terhadap underpricing. jika variabel return
on equity ditingkatkan satu satuan maka underpricing akan meningkat sebesar
0.073 dengan asumsi variabel independen lainnya tetap.
Penelitian ini menunjukkan return on equity tidak berpengaruh terhadap
underpricing. Namun Penemuan ini tidak menyatakan adanya hubungan yang
signifikan antara return on equity dengan underpricing.
2. Penelitian yang telah dilakukan oleh Siregar dan Purwanti (2017)
Return on Equity (ROE) memiliki nilai thitung sebesar -1,187 dan
signifikansi 0,245 (> 0,05), dengan demikian ROE berpengaruh negatif tidak
signifikan terhadap variabel dependen.
Analisis Model Regresi Berganda koefisien Regresi ROE Nilai koefisien
regresi Return on Equity (ROE) sebesar -0,180. Hal ini menunjukkan bahwa
setiap kenaikan satu satuan Return on Equity akan mengakibatkan penurunan
terhadap tingkat underpricing sebesar -0,180.
Penelitian ini menunjukan Return on Equity (ROE) tidak berpengaruh
signifikan terhadap tingkat underpricing perusahaan manufaktur yang IPO pada
periode 1996-2015.
3. Penelitian yang telah dilakukan oleh Apriliani (2015)
Koefisien ROE (β2) sebesar 0,115 dengan nilai positif, berarti setiap
terjadi peningkatan ROE maka tingkat underpricing akan meningkat dengan
asumsi variabel yang lain konstan.
ROE mempunyai 𝑡hitung0,828 lebih kecil dari 𝑡tabel sebesar 2,030 dan
diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,414 lebih besar dari taraf signifikansi 0,05
(0,414 > 0,05). Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa ROE tidak berpengaruh
terhadap tingkat underpricing, H2 ditolak
Penelitian ini menunjukan Return On Equity (ROE) tidak berpengaruh
terhadap tingkat underpricing perusahaan yang IPO pada tahun 2008-2012
4. Penelitian yang telah dilakukan oleh Rachmadhanto (2014)
Berdasarkan hasil analisis statistik deskriptif yang ditunjukkan Variabel
Return on Equity menunjukkan nilai rata-rata sebesar 18,10 dan standar deviasi
sebesar 24,22. Nilai maksimum sebesar 122,67 dan nilai minimum adalah 0,13.
Hasil pengujian menunjukkan bahwa variabel return on equity (ROE) tidak
berpengaruh signifikan positif terhadap tingkat underpricing dengan nilai
signifikansi 0,114.
Hasil analisis yang menunjukkan ROE tidak berpengaruh signifikan
terhadap tingkat underpricing pada Perusahaan Go Publik yang Terdaftar di BEI
Tahun 2008-2011, hal ini dapat disebabkan oleh beberapa hal. Salah satunya jenis
industri yang berbeda menyebabkan kemampuan perusahaan dalam menciptakan
profit berbeda pula.
5. Penelitian yang telah dilakukan oleh Ratnasari dan Hudiwinarsih (2012)
Dari hasil uji deskriptif dapat dilihat bahwa rata-rata tingkat underpricing
antara tahun 2007-2011 sebesar 0,3373 dengan standar deviasi 0,2847. Ratarata
ROE 0,1552 dengan standar deviasi 0,1485.
Koefisien regresi ROE (X1) = -0,437 artinya setiap penambahan ROE
sebesar 1%, jika variabel lainnya dianggap konstan, maka akan menurun kan
tingkat underpricing sebesar 0,437 yang secara statistic dapat dibuktikan secara
signifikan,
Variabel ROE menunjukkan signifikansi sebesar 0.040.Nilai signifikansi
di bawah 0.05 maka H0 ditolak dan H1 diterima. Hal ini dapat disimpulkan bahwa
Return on Equity (ROE) berpengaruh terhadap underpricing.
Penelitian ini menyatakan Return On Equity (ROE) berpengaruh terhadap
Underpricing saham perusahaan ketika IPO tahun 2007-2011
6. Penelitian yang telah dilakukan oleh Haska (2015)
Dari hasil uji t variabel ROE memiliki nilai signifikansi 0,023 dimana
lebih kecil dari 0,05 atau 5%, artinya variabel ROE memiliki pengaruh signifikan
terhadap Underpricing .Selanjutnya, dengan ditambahkannya variabel moderasi
atas variabel independen menjadikan variabel ROE tidak berpengaruh signifikan
terhadap tingkat underpricing. Ini tercermin dari nilai signifikansi yang lebih besar
dari 0,05, yakni 0,231.
Variabel ROE sebagai rasio profitabilitas pada penelitian ini berhasil
menunjukkan adanya pengaruh negatif signifikan terhadap tingkat underpricing
pada perusahaan non-keuangan yang IPO di BEI periode 2010-2014
Perusahaan yang memiliki rasio ROE yang baik akan dapat menciptakan
sinyal positif bagi calon investor. Sinyal rasio profitabilitas ROE yang tinggi akan
dinilai calon investor sebagai baiknya pengelolaan modal yang ada terhadap
aktivitas operasional perusahaan. Dari segi profitabilitas, underwriter dapat
memiliki pertimbangan berbeda terhadap
7. Penelitian yang telah dilakukan oleh Yustisia (2014)
Hasil uji t terhadap ROE menyebutkan bahwa thitung sebesar -0,265.
Nilai tersebut berada didaerah penerimaan hipotesis H0 karena thitung < ttabel
yaitu 0,265 < 2,024 dengan signifikansi lebih dari 0,050 yaitu 0,793 >0,050.
Berdasrkan nilai tersebut disimpulkan bahwa ROE tidak berpengaruh terhadap
tingkat underpricing saham.
Penelitian ini menyatakan Return On Equity (ROE) tidak berpengaruh
terhadap tingkat Underpricing saham pada saham non-keuangan go-publik.
8. Penelitian yang telah dilakukan oleh Aini (2012)
Pengujian pada penelitian ini menunjukkan return on equity tidak
berpengaruh terhadap underpricing saham pada perusahaan yang melaksanakan
IPO 2007-2011 dengan nilai signifikansi t sebesar 0,499. Tidak berpengaruhnya
ROE terhadap underpricing disebabkan karena investor menduga bahwa emiten
melakukan kebijakan earnings management yang ditujukan untuk memberikan
sinyal positif kepada pasar tentang perusahaan yang dikelolanya,
Penelitian ini menunjukan bahwa Return On Equity (ROE) tidak
berpengaruh signifikan terhadap underpricing saham pada perusahaan yang
melaksanakan IPO 2007-2011
9. Penelitian yang dilakukan oleh Lydia Soeryadjaya Witjaksono (2012) menyatakan
bahwa Return on Equity (ROE) berpengaruh terhadap underpricing.
10. Penelitian yang dilakukan oleh Indita Azisia Risqi dan Puji Harto (2013)
menyatakan bahwa Return on Equity (ROE) berpengaruh positif terhadap
underpricing.
11. Penelitian yang dilakukan oleh Chaerun Nisa Noviani (2017) menyatakan bahwa
variabel Return on Equity (ROE) berpengaruh signifikan ke arah positif terhadap
underpricing
12. Penelitian yang dilakukan oleh Fransiska Aprilia Lestari dan Sri Sulasmiyati
(2017) menyatakan bahwa Return on Equity (ROE) berpengaruh signifikan
terhadap variabel underpricing.
13. Penelitian yang dilakukan oleh Hestytia Nirmala Assari, Ahmad Juanda, dan Eny
Suprapti (2014) menyatakan bahwa Return on Equity (ROE) tidak berpengaruh
signifikan terhadap tingkat underpricing.
14. Penelitian yang dilakukan oleh Purwantoa dan Rokhima Esti Mahyani (2016)
menyatakan bahwa Return on Equity (ROE) berpengaruh negatif dan signifikan
terhadap underpricing.
15. Penelitian yang dilakukan oleh Asrini menyatakan bahwa Return on Equity (ROE)
berpengaruh terhadap tingkat underpricing.
16. Penelitian yang dilakukan oleh Mica Altensy menyatakan bahwa Return on Equity
(ROE) tidak berpengaruh signifikan terhadap underpricing.

E. SIMPULAN
Dari beberapa jurnal yang meneliti pengaruh ROE terhadap Underpricing dapat
disimpulkan bahwa:
1. Terdapat tiga jurnal yang menyatakan bahwa ROE tidak berpengaruh terhadap
underpricing, ketiga jurnal tersebut masing-masing diteliti oleh Adriansyah
(2014), Apriliani (2015), dan Yustisia (2014).
2. Terdapat tiga jurnal yang menyatakan bahwa ROE tidak berpengaruh signifikan
terhadap underpricing, ketiga jurnal tersebut masing-masing diteliti oleh Siregar
dan Purwanti (2017), Rachmadhanto (2014), dan Aini (2012).
3. Terdapat satu jurnal yang menyatakan bahwa ROE berpengaruh terhadap
underpricing, jurnal tersebut diteliti oleh Ratnasari dan Hudiwinarsih (2012).
4. Terdapat satu jurnal yang menyatakan bahwa ROE berpengaruh negatif signifikan
terhadap underpricing, jurnal tersebut diteliti oleh Haska (2015).

F. DAFTAR PUSTAKA
Adriansyah, Surya. 2014. Pengaruh Reputasi Underwriter, Return on asset, Return
On Equity, Debt To Equity Ratio, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Tingkat
Underpricing Pada Penawaran Umum Perdana di BEI Periode 2011-2013.
Jurnal Ekonomi. Universitas Maritim Raja Ali Haji. Tanjungpinang.
Aini, Shoviyah Nur, 2012. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Underpricing Saham
Pada Perusahaan IPO di BEI Periode 2007-2011.Jurnal Ekonomi. Universitas
Negeri Surabaya. Surabaya.
Altensy, Mica. 2015. Pengaruh Informasi Keuangan, Non Keuangan Dan Ekonomi
Makro Terhadap Underpricing Pada Perusahaan Yang Melakukan Initial
Public Offering (Ipo) Periode 2011 – 2013 Di Bursa Efek Ondonesi. Jurnal Jom
FEKON VOL. 2 No. 2.
Apriliani, Kukuh Muktia, 2015. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Underpricing Ketika IPO di BEI Tahun 2008-2012. Naskah Publikasi.
Universitas Muhammadiyah Surakarta. Surakarta.
Asrini. 2017. Model Underpricing Pada Penawaran Umum Perdana (IPO) Pada
Perusahaan Go Public.
Assari, Hestytia Nirmala., Ahmad Juanda., Eny Suprapti. 2014. Pengaruh Financial
Leverage, Roi, Roe, Reputasi Auditor, dan Reputasi Underwriter terhadap
Tingkat Underpricing Saham pada Saat IPO di BEI. ISSN: 2088-0685. Vol.4
No. 1.
Haska, Dea. 2015. Pengaruh Resiko Investasi, ROE, dan Proceeds terhadap
Underpricing Dengan Reputasi Underwriter Sebagai Variabel Moderasi Pada
Perusahaan Non Keuangan Yang IPO di BEI Periode 2010-2014. Universitas
Riau. Pekanbaru.
Lestari, Fransiska Aprilia., dan Sri Sulasmiyati. 2017. Pengaruh Informasi Keuangan
Terhadap Underpricing (Studi Pada Perusahaan Yang Melaksanakan Ipo Pada
Bursa Efek Indonesia Tahun 2012). Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 46
No. 2.
Noviani, Chaerun Nisa. 2017. Pengaruh Informasi Keuangan Dan Non Keuangan
Terhadap Underpricing Pada Perusahaan Yang Melakukan Initial Public
Offering (Ipo) Di Bursa Efek Indonesia (Studi Kasus Pada Perusahaan Non
Perbankan Periode 2010-2016). SKRIPSI. UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA.
Purwanto., Rokhima Esti Mahyani. 2016. Faktor-faktor Penyebab IPO Underpricing
Di Indonesia. Fokus Manajerial 2016 – Vol. 14 No.1 Hal. 67-76.
Rachmadhanto, David Tri. 2014. Analisis Pengaruh Faktor Fundamental Perusahaan
dan Kondisi Ekonomi Makro Terhadap Tingkat Underpricing Saat Penawaran
Umum Perdana pada Perusahaan Go Publik yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Tahun 2008-2011. ISSN. Jurnal Akuntansi. Universitas Diponegoro.
Vol.3, No. 4, 2337-3806.
Ratnasari, Anggita dan Hudiwinarsih, Gunasti. 2012. Analisis Pengaruh Informasi
Keuangan, Non Keuangan Serta Ekonomi Makro Terhadap Underpricing Pada
Perusahaan Ketika IPO. STIE Perbanas. Surabaya.
Risqi, Indita Azisia., Puji Harto. 2013. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Underpricing Ketika Initial Public Offering (Ipo) Di Bursa Efek Indonesia.
ISSN: 2337-3806. Volume 2, Nomor 3, Halaman 17.
Siregar, dan Purwanti. 2017. Analisis Faktor yang Mempengaruhi Tingkat
Underpricing Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia Periode 1996-
2015. ISSN. Jurnal Aplikasi Manajemen, Ekonomi dan Bisnis. Universitas
Muhammadiyah Jakarta. Vol. 2, No.1, 2541-1438.
Witjaksono , Lydia Soeryadjaya. 2012. Analisis Faktor-Faktor Keuangan Yang
Mempengaruhi Fenomena Underpricing Pada Perusahaan Sektor Keuangan
Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia 2002-2010. Berkala Ilmiah
Mahasiswa Akuntansi – Vol 1, No. 1.
Yustisia. 2014. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Underpricing Saham
Perdana Pada Perusahaan Non Keuangan Go Public. ISSN 2088-2106.

You might also like