You are on page 1of 11

i

MAKALAH
KEPERAWATAN KELUARGA
TUJUAN DASAR KELUARGA

Dosen: Ns. Dewi Apriliyanti, M.Kep

Disusun Oleh:
Kelompok 1
1. Are Asie Nim: 2017C06b0078
2. Buddy Pramono Nim: 2017C06b0080
3. Elvry Marthalina Nim: 2017C06b0088
4. Intan Kusuma Fabriyani Nim: 2017C06b0095
5. Samiatie Nim: 2017C06b0104
6. Tania Shinta Nim: 2017C06b0108
7. Tanti Setiawati Nim: 2017C06b0109
8. Wulandari Yupiani Nim: 2017C06b0117
9. Yosua Tambunan Nim: 2017C06b0118

YAYASAN EKA HARAP PALANGKA RAYA


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
PROGSUS S1 KEPERAWATAN
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya kepada kita, sehingga dalam menyusun makalah
Keperawatan Keluarga yang berjudul “Tujuan Dasar Keluarga” ini kita mampu
mempelajari dengan baik serta menyelesaikannya dengan lancar.
Makalah ini disusun untuk pembaca memperluas pengetahuan mengenai
Tujuan Dasar Keluarga. Walaupun makalah ini kurang sempurna dan memerlukan
perbaikan, tapi juga memiliki detail yang cukup jelas bagi pembaca dalam
penyusunan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat memberikan pengetahuan yang lebih luas kepada
pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penulis
membutuhkan kritik dan saran dari pembaca yang membangun. Terimakasih.

Palangka Raya, 16 Maret 2018


Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i


DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................ 1
1.3 Tujuan Penulisan .............................................................................................. 1
1.3.1 Tujuan Umum ................................................................................................ 1
1.3.2 Tujuan Khusus ............................................................................................... 1
1.4 Manfaat Penulisan ............................................................................................ 2
1.4.1 Manfaat Teoritis............................................................................................. 2
1.4.2 Manfaat Praktis .............................................................................................. 2
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Keluarga ............................................................................................. 3
2.2 Tujuan Dasar Keluarga .................................................................................... 3
2.3 Konsep Tahap Perkembangan Keluarga .......................................................... 4
2.4 Fungsi Keluarga ............................................................................................... 6
BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan ...................................................................................................... 7
3.2 Saran ................................................................................................................ 7
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada saat ini, penerapan teori keperawatan kedalam praktik keperawatan
keluarga belum lengkap, tapi berkembang secara mengesankan. Teori-teori
keperawatan sangan menjanjikan apabila diterapkan dalam keluarga. Teori-teori
keluarga memiliki gambaran yang jauh lebih lengkap dan memiliki kekuatan lebih
dalam menjelaskan tentang perilaku keluarga (teori ilmu sosial keluarga) dan
intervensi keluarga (teori terapi keluarga) tapiperlu dirumuskan ulang atau
diadaptasi ulang sehingga teori-teori tersebut cocok dengan perspektif
keperawatan.
Salah satu teori keperawatan keluarga yang sering digunakan adalah teori
Friedman. Model pengkajian keluarga Friedman merupakan integrasi dari teori
sistem, teori perkembangan keluarga, dan teori struktural fungsional sebagai teori-
teori utama yang merupakan dasar dari model dan alat pengkajian keluarga. Teori-
teori lain ikut berperan kedalam dimensi struktural dan fungsional adalah teori
komunikasi, peran dan stress keluarga.
1.2 Rumusan Masalah
Dari pemaparan latar belakang tersebut, maka didapatkan rumusan-rumusan
masalah sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan definisi keluarga?
2. Apa saja tujuan dasar keluarga?
1.3 Tujuan Penulisan
1.3.1 Tujuan Umum
Mahasiswa diharapkan mampu memahami tentang tujuan dasar keluarga
dan untuk memenuhi salah satu mata kuliah Keperawatan Keluarga.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Mahasiswa mampu memahami definisi keluarga.
2. Mahasiswa mampu memahami tujuan dasar keluarga.
3. Mahasiswa mampu memahami konsep tahap perkembangan keluarga.
4. Mahasiswa mampu memahami fungsi dari keluarga.

1
2

1.4 Manfaat Penulisan


1.4.1 Manfaat Teoritis
Hasil penulisan makalah ini dijadikan dasar untuk mengembangkan ilmu
pengetahuan khususnya dibidang keperawatan.
1.4.2 Manfaat Praktis
1. Bagi Institusi Pendidikan
Digunakan sebagai sumber informasi, khasanah wacana kepustakaan serta
dapat digunakan sebagai referensi bagi penulis makalah selanjutnya.
2. Bagi Penulis
Dapat menambah wawasan dan pemahaman tentang anatomi dan fisiologi
sistem sensori.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Keluarga


Banyak definisi yang diuraikan tentang keluarga sesuai dengan
perkembangan sosial masyarakat. Berikut ini akan dikemukakan pengertian
keluarga:
1. Keluarga adalah perkumpulan dua atau lebih individu yang diikat oleh
hubungan darah, perkawinan atau adopsi, dan tiap-tiap anggota keluarga
selalu berinteraksi satu sama lain.
2. Menurut Duvall, keluarga adalah sekumpulan orang yang dihubungkan oleh
ikatan perkawinan, adopsi, kelahiran yang bertujuan menciptakan dan
mempertahankan budaya yang umum: meningkatkan perkembangan fisik, mental,
emosional, dan sosial dari tiap anggota.
3. Menurut Bergess (1962), keluarga terdiri atas kelompok orang yang mempunyai
ikatan perkawinan, keturunan/hubungan sedarah atau hasil adopsi, anggota
tinggal bersama dalam satu rumah, anggota berinteraksi dan komunikasi dalam
peran sosial, serta mempunyai kebiasaan/kebudayaan yang berasal dari
masyarakat, tetapi mempunyai keunikan tersendiri.
4. Menurut Helvie (1981), keluarga adalah sekelompok manuasia yang tinggal
dalam satu rumah tangga dalam kedekatan yang konsisten dan hubungan yang
erat.
5. Menurut Departemen kesehatan RI, 1998 keluarga adalah unit terkecil dari suatu
masyarakat yang terdiri dari atas kepala keluarga dan beberapa orang yang
terkumpul dan tinggal disuatu tempat dibawah suatu atap dalam keadaan saling
ketergantungan.
2.2 Tujuan Dasar Keluarga
Secara umum tujuan pelayanan keperawatan keluarga adalah
mengoptimalkan fungsi dan kemampuan keluarga dalam mengatasi masalah
kesehatan dan mempertahankan status kesehatan anggotanya. Sedangkan tujuan
khusus yang ingin dicapai adalah peningkatan kemampuan keluarga dalam:
1. Keluarga mampu melaksanakan tugas pemeliharaan kesehatan keluarga dan
menangani masalah kesehatan meliputi:

3
4

1) Mengenal masalah kesehatan keluarga


2) Memutuskan tindakan yang cepat dan tepat untuk mengatasi masalah
kesehatan keluarga
3) Melakukan tindakan perawatan kesehatan yang tepat kepada anggota
keluarga yang sakit, mempunyai gangguan fungsi tubuh dan/atau keluarga
yang membutuhkan bantuan sesuai dengan kemampuan keluarga
4) Memelihara dan memodifikasi lingkungan keluarga (fisik, psikis dan
sosial) sehingga dapat meningkatkan kesehatan keluarga
5) Memanfaatkan sumber daya yang ada di masyarakat untuk memperoleh
pelayanan kesehatan sesuai kebutuhan keluarga
2. Keluarga memperoleh pelayanan keperawatan sesuai kebutuhan
3. Keluarga mampu berfungsi optimal dalam memelihara hidup sehat anggota
keluarganya.
4. Memujudkan semua harapan dan kewajiban masyarakat dengan memenuhi
kebutuhan setiap anggota keluarga serta menyiapkan peran masyarakat
5. Membentuk anggota keluarga sebagai anggota masyarakat yang sehat
biopsikososial spiritual
6. Memenuhi kewajiban-kewajiban sebagai anggota masyarakat
7. Memperhatikan secara total segi-segi kehidupan anggotanya
8. Membentuk identitas dan konsep dari individu-individu yang menjadi
anggotanya
2.3 Konsep Tahap Perkembangan Keluarga
Tahap perkembangan keluarga:
1. Tahap I (keluarga pasangan baru/beginning family)
Keluarga baru di mulai pada saat masing-masing individu, yaitu suami istri
membentuk keluarga melalui perkawinan yang sah dan meninggalkan keluarga
masing-masing, secara psikologis keluarga tersebut sudah memiliki keluarga baru.
2. Tahap II (keluarga dengan kelahiran anak pertama/child bearing family)
Tahap II mulai dengan kelahiran anak pertama dan berlanjut sampai bayi
berusia 30 bulan. Transisi ke masa menjadi orangtua adlah salah satu kunci dalam
siklus kehidupan keluarga. Dengan kelahiran anak pertama, keluarga menjadi
kelompok trio, membuat sistem yang permanen pada keluarga untuk pertama
5

kalinya (yaitu, sistem berlangsung tanpa memerhatikan hasil akhir dari


pernikahan).
3. Tahap III (keluarga dengan anak prasekolah/families with prescholl)
Tahap III siklus kehidupan keluarga dimulai ketika anak pertama berusia
21/2 tahun dan diakhiri ketika anak berusia 5 tahun. Keluarga saat ini dapat terdiri
dari tiga sampai lima orang, dengan posisi pasangan suami-ayah, istri-ibu, putra-
saudara laki-laki, dan putri-saudara perempuan. Keluarga menjadi lebih kompleks
dan berbeda.
4. Tahap IV (keluarga dengan anak sekolah/families with children)
Tahap ini dimulai pada saat anak tertua memasuki sekolah pada usia 6 tahun
dan berakhir pada usia 12 tahun. Pada fase ini umumnya keluarga mencapai
jumlah anggota keluarga maksimal, sehingga keluarga sangat sibuk. Selain
aktifitas sekolah, masing-masing anak memiliki aktifitas di sekolah, masing-
masing akan memiliki aktifitas dan minat sendiri. Demikian pula orang tua yang
mempunyai aktifitas berbeda dengan anak.
5. Tahap V (keluarga dengan anak remaja/families with teenagers)
Ketika anak pertama berusia 13 tahun, tahap V dari siklus atau perjalanan
kehidupan keluarga dimulai. Biasanya tahap ini berlangsung selama enam atau
tujuh tahun, walaupun dapat lebih singkat jika anak meningglakan keluarga lebih
awal atau lebih lama jika anak tetap tinggal di rumah pada usia lebih dari 19 atau
20 tahun. Anak lainnya yang tinggal di rumah biasanya anak usia sekolah. Tujuan
utama keluarga pada tahap anak remaja adalah melonggrakan kebebasan remaja
yang lebih besar dalam mempersiapkan diri menjadi seorang dewasa muda.
6. Tahap VI (keluarga dengan anak dewasa/launching center families)
Tahap ini dimulai pada saat anak terakhir meninggalkan rumah. Lama tahap
ini bergantung pada jumlah anak dalam keluarga atau jika anak yang belum
berkeluarga dan tetap tinggal bersama orangtua. Tujuan utama pada tahap ini
adalah mengorganisasi kembali keluarga untuk tetap berperan dalam melepaskan
anaknya untuk hidup sendiri.
7. Tahap VII (keluarga usia pertengahan/middle age families)
Tahapan ini dimulai pada saat anak yang terakhir meningglakan rumah dan
berakhir saat pensiun atau salah satu pasangan meninggal. Beberapa pasangan
6

pada fase ini akan dirasakan sulit karena masalah usia lanjut, perpisahan dengan
anak, dan perasaan gagal sebagai orang tua. Pada tahap ini semua anak
meninggallkan rumah, maka pasangan berfokus untuk mempertahankan kesehatan
dengan berbagai aktifitas.
8. Tahap VIII (keluarga usia lanjut)
Tahap terakhir siklus kehidupan keluarga dimulai dengan pensiun salah satu
atau kedua pasangan, dan berakhir dengan kematian pasangan lainnya.
2.4 Fungsi Keluarga
1. Fungsi Afektif
Memfasilitasi stabilisasi kepribadian orang dewasa, memenuhi kebutuhan
psikologis anggota keluarga.
2. Fungsi Sosialisasi
Memfasilitasi sosialisasi primer anak yang bertujuan menjadikan anak
sebagai anggota masyarakat yang produktif serta memberikan status pada anggota
keluarga.
3. Fungsi Reproduksi
Untuk mempertahankan kontinuitas keluarga selama beberapa generasi dan
untuk keberlangsungan hidup masyarakat.
4. Fungsi Ekonomi
Menyediakan sumber ekonomi yang cukup dan alokasi efektifnya.
5. Fungsi perawatan kesehatan
Menyediakan kebutuhan fisik-makanan, pakaian, tempat tinggal, perawatan
kesehatan.
BAB 3
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Salah satu teori keperawatan keluarga yang sering digunakan adalah teori
Friedman. Model pengkajian keluarga Friedman merupakan integrasi dari teori
sistem, teori perkembangan keluarga, dan teori struktural fungsional sebagai teori-
teori utama yang merupakan dasar dari model dan alat pengkajian keluarga. Teori-
teori lain ikut berperan kedalam dimensi struktural dan fungsional adalah teori
komunikasi, peran dan stress keluarga.
3.2 Saran
Mungkin dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk
itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun. Demi
kesempurnaan makalah ini, agar dalam penulisan makalah kedepannya bisa lebih
baik dan mahasiswa pun dapat mengetahui pentingnya belajar tentang
Keperawatan Keluarga.

7
8

DAFTAR PUSTAKA

Andarmoyo.2012.Keperawatan Keluarga.Jogjakarta:Graha Ilmu.


Harmako.2012.Asuhan Keperawatan Keluarga.Jogjakarta:Pustaka Pelajar.
Dessy, Rossyta.2014.Laporan Pendahuluan Keperawatan Keluarga.From:
https://www.academia.edu/9829715/Laporan_Pendahuluan_Keperawatan_
Keluarga.(Diakses 16 Maret 2018).

You might also like