You are on page 1of 6

MAKALAH GANGGUAN REPRODUKSI

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan
karunianya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Adapun tujuan penulisan
makalah ini,untuk memenuhi tugas Ilmu Gizi serta untuk menambah Ilmu Pengetahuan.
Kami menyadari karena keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang kami miliki, maka
makalah ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu,kritik dan saran yang sifatnya membangun
sangat kami harapkan.Akhir kata kami mengucapkan banyak terima kasih dan mohon maaf
atas segala kesalahan dan kekurangan dalam penyelesaian makalah ini.

Purwokerto,14 November 2013

Penulis

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kesehatan reproduksi adalah suatu keadaan sejaktera fisik, mental dan social secara
utuh, tidak semata-mata bebas dari penyakit atau kecacatan dalam semua hal yang berkaitan
dengan system reproduksi. ( Azwar,2001).
Indonesia diperkirakan 55% perempuan usia produktif yang tersiksa oleh nyeri selama
haid. (Anomim,2008). Angka kejadian Dismenore tipe primer di Indonesia adalah sekitar
54,89% sedangkan sisanya adalah penderita dengan tipe sekunder.
Setiap bulan, secara periodic, seseorang wanita normal mengalami mentruasi. Di
dalam mentruasi, terkadang disertai nyeri haid (Disminore). Disminore adalah nyeri haid
yang merupakan suatu gejala dan bukan suatu penyakit tumbul akibat kontraksi disritmik
miomentrium yang menampilkan satu atau lebih gejala mulai dari ringan sampai berat pada
perut bagian bawah, bokong, dan nyeri spamodik pada sisi medial paha. (Nurmasitoh, 2008).
Beberapa tahun yang lalu, nyeri haid hanya dianggap sebagai penyakit psikosomatik.
Akan tetapi, karena keterbukaan informasi dan pesatnya ilmu pengatahuan berkembang, nyeri
haid mulai banyak di bahas. Banyak ahli yang telah menyumbangkan pikiran dan temuannya
untuk mengatasi nyeri haid.
Dahulu, wanita yang menderita nyeri haid hanya bias menyembunyikan rasa sakitnya
tanpa mengetahui apa yang harus dilakukannya dan kemana ia harus mengadu. Keadaan itu
diperburuk oleh orang di sekitar mereka yang menganggap bahwa nyeri haid adalah rasa sakit
yang dibuat-buat oleh wanita bahkan beberapa orang menganggap bahwa wanita yang
menderita nyeri haid hanyalah wanita yang mencari perhatian atau kurang diperhatikan.
Anggapan seperti ini sudah mulai hilang beberapa tahun yang lalu. Sekarang baru di ketahui
bahwa nyeri haid adalah konisi medis yang nyata yang diderita wanita. Banyak metode yang
telah dikembangkan oleh ahli dibidangnya yang bertujuan untuk mengatasi nyeri haid.

B. TUJUAN PEMBUATAN MAKALAH


Adapun tujuan pembuatan makalah ini yaitu:
1. Untuk mengetahui apa itu dismenore
2. Untuk mengetahui apa penyebab Dismenore
3. Untuk mengetahui gelaja-gejala dismenore

C. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana yang dimaksud dengan Dismenore..?
2. Bagaimana penyebab Dismenore ?
3. Bagaimana gejala dismenore ?

BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN DISMENORHEA
Dismenore (dysmenorrheu) berasal dari bahasa yunani. Kata dys yang berarti sulit,
nyeri, abnormal : meno yang berarti bulan ; dan rrhea yang berarti aliran. Dismenore adalah
kondisi medis yang terjadi sewaktu haid/menntruasi yang dapat mengganggu aktivitas dan
memerlukan pengobatan yang ditandai dengan nyeri atau rasa sakit di daerah perut maupun
pinggul.
Menurut kamus kesehatan, dismenore adalah nyeri mentruasi yang mungkin disertai
kram perut, kejang (spasme), dan nyeri punggung.
Dismenore adalah nyeri haid menjelang atau selama haid, sampai wanita tersebut
tidak dapat bekerja dan harus tidur.Nyeri bersamaan dengan rasa mual, sakit kepala, perasaan
mau pingsan, lekas marah (Mansjoer, 2003).

B. KLASIFIKASI DISMENORHEA
Dismenore dapat digolongkan berdasarkan jenis nyeri dan ada tidaknya kelainan atau
penyebab yang dapat diamati, berikut adalah klasifikasi dismenore :
1. Dismenore berdasarkan ada tidaknya kelainan atau sebab
a. Dismenorhea Primer
Dismenore primer biasanya dimulai dalam 6 hingga 12 bulan
setelah menarche (pertama kali menstruasi). Saat menstruasi, pelepasan sel-sel endometrium
akan diikuti dengan dikeluarkannya prostaglandin yang akan menyebabkan timbulnya
iskemia, kontraksi miometrium dan vasokonstriksi. Ternyata dari penelitian tersebut
menunjukkan bahwa wanita dengan dismenorhea berat, terjadi peningkatan prostaglandin
pada darah menstruasinya.

Keadaan di bawah ini akan meningkatkan risiko mengalami dismenorhea primer


yaitu:
1) Wanita yang merokok
2) Wanita yang minum alkohol selama menstruasi karena alkohol akan memperpanjang nyeri
pada saat menstruasi
3) Wanita yang kelebihan berat badan dan obesitas
4) Wanita yang tidak memiliki anak
5) Menarche dini (wanita yang pertama menstruasi sebelum umur 12 tahun)
6) Mempunyai riwayat yang sama dalam keluarga
b. Dismenorhea Sekunder
Dismenorhea sekunder bisa terjadi kapanpun setelah menarche, tetapi paling sering
ketika wanita berumur 20an atau 30an tahun, setelah beberapa tahun mengalami siklus
normal tanpa rasa nyeri. Peningkatan prostaglandin juga ikut berperan di sini, akan tetapi
disertai adanya kelainan atau penyakit pada pelvic (panggul). Penyebab tersering adalah
endometriosis, leiomioma, adenomiosis, polip endometrial, chronic pelvic inflammatory
disease (PID), dan pemakaian IUD.
2. Dismenore berdasarkan jenis nyeri
a. Dismenore spasmodik
Dismenore spamosdik adalah nyeri yang dirasakan di bagian bawah perut dan terjadi
sebelum atau segera setelah haid dimulai. Dismenore spasmodic dapat dialami oleh wanita
muda maupun wanita berusai 40 tahun ke atas. Sebagian wanita yang mengalami dismenore
spasmodik tidak dapat melakukan aktivitas. Adapun tanda dismenore spamodik antara lain
sebagai berikut :
i. Pingsan
ii. Mual
iii. Muntah
Dismenore spamosdik dapat diobati atau di kurangi dengan melahirkan bayi pertama,
walaupun tidak semua wanita mengalami hal tersebut.

b. Dismenore Kongestif
Dismenore kongestif dapat diketahui beberapa hari sebelum haid datang. Gejala yang
ditimbulkan berlangsung 2 dan 3 hari sampai kurang dari 2 minggu. Pada saat haid dating,
tidak terlalu menimbulkan nyeri, bahkan setelah hari pertama haid. Penderita dismenore
kongestif akan merasa lebih baik di bandingkan dengan dismenore spasmodik. Adapun gejala
yang ditimbulkan pada dismenore kongestif antara lain :
i. Pegal (pegal pada paha)
ii. Sakit pada payudara
iii. Lelah
iv. Mudah tersinggung
v. Kehilangan keseimbangan
vi. Ceroboh
vii. Gangguan tidur dan timbul memar dipaha dan lengan atas.
C. PENYEBAB/ETIOLOGI DISMENORHEA
Penyebab dari nyeri haid ini belum ditemukan secara pasti meskipun telah banyak
penelitian yang dilakukan untuk mencari penyebabnya.
1. Etiologi atau penyebab dari dismenore primer
a. Faktor Psikologis
Biasanya terjadi pada remaja dengan emosi yang tidak stabil, mempunyai ambang nyeri
yang rendah, sehingga sangat sedikit rasa nyeri dapat merasakan kesakitan.
b. Factor Endokrin
Pada umumnya hal ini di hubungkan dengan kontraksi usus yang tidak baik. Hal ini
sangat erat kaintannya dengan pengeruh hormonal. Peningkatan produksi prostaglandin akan
menyebabkan terjadinya kontraksi uterus yang tidak terkoordinasi sehingga menimbulkan
nyeri.
2. Etiologi Dismenore Sekunder
Dalam dismenore sekunder, etiologi yang mungkn terjadi adalah :
a. Factor Konstitusi Seperti Anemia
Pemakaian kontrasepsi IUD, benjolan yang menyebabkan penderahan, tumor atau
fibroid.
b. Anomali Uterus kongenital
Anomali Uterus kongenital,Seperti rahim yang terbalik, peradangan selaput lender
rahim.
c. Endometriosis
Penyakit yang ditandai dengan adanya pertumbuhan jaringan endometrium diluar
rongga rahim. Endometrium adalah jaringan yang membatasi bagian dalam rahim. Saat siklus
metruasi, lapisan endometrium ini akan bertambah sebagai lapisan terjadinya kehamilan. Bila
kehamilan tidak terjadi, maka lapisan ini akan terlepas dan di keluarkan sebagai mentruasi.

D. TANDA DAN GEJALA DISMENORHEA


Dismenore dapat di tandai dengan gajala nyeri pada perut bagian bawah, nyeri yang
dirasakan sebagai kram yang timbul hilang atau sebagai nyeru tumpul yang terus menerus
ada. Nyeri mulai timbul sesaat sesudah atau selama haid, mencapai puncaknya dalam waktu
24 jam dan setelah 2 hari akan menghilang. Dismenore juga sering disertai dengan sakit
kepala, mual, sembelit atau diare dan sering berkemih, dan kadang sampai menjadi muntah.

E. DIAGNOSA DISMENORHEA
Diagnosis dimulai dengan evaluasi ginekologis melalui anamnesis dan pemeriksaan
fisik termasuk pemeriksaan rongga panggul. Diagnosis dismenorhea hanya bisa dipastikan
saat dokter telah mengeliminasi kelainan menstruasi yang lain atau kondisi medis lain dengan
gejala yang sama atau pengobatan yang mungkin bisa menyebabkan kondisi seperti itu.
Sebagai tambahan, prosedur diagnostik untuk dismenorhea termasuk di dalamnya antara lain
dengan USG, MRI, laparoskopi dan histeroskopi.
Dismenorhea primer dengan sekunder dapat dibedakan melalui anamnesis, termasuk
di dalamnya usia pada saat menarche, perdarahan abnormal dari vagina atau cairan abnormal
dari vagina, dispareunia (nyeri saat hubungan seksual) dan riwayat obstetri.

F. CARA MENGATASI DISMENORHEA


Cara untuk mengatasi dismenore dapat dilakukan dengan mengkonsumsi obat anti
peradangan non steroid ( ibuprofen, naprokseen, asam mefenamat). Obat ini akan efektif jika
diminum 2 hari sebelum mentruasi dan dilanjutkan sampai 1-2 hari ketika mentruasi.
Selain dengan obat-obatan, dismenore juga dapat diatasi dengan cara-cara sebagai
berikut :
1. Istirahat cukup
2. Olah raga teratur (terutama jalan)
3. Pemijatan
4. Mengalami orgasme (bagi yang telah menikah)
5. Kompres hangat diarea sekitar perut
6. Banyak mengkonsumsi air putih, hindari konsumsi garam berlebihan serta kafein untuk
mencegah pembengkakan dan retensi cairan
7. Makan makanan kaya zat besi, kalsium, vitamin B kompleks seperti susu, sayuran hijau
8. Tinggikan posisi pinggul melebihi bahu ketika tidur telentang untuk membantu meredakan
dismenore.

BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Makalah yang telah disusun oleh kami merupakan program yang sangat membantu
para teman-teman dalam pembahasan mata kuliah Ilmu Gizi yang didalam makalah ini
berisikan tentang Gangguan Reproduksi pada Wanita (Dismenorhea).Dismenore adalah
kondisi medis yang terjadi sewaktu haid/menntruasi yang dapat mengganggu aktivitas dan
memerlukan pengobatan yang ditandai dengan nyeri atau rasa sakit di daerah perut maupun
pinggul.
Dismenore dapat digolongkan berdasarkan jenis nyeri; yaitu dismenore spasmodic
dan dismenore kongestif, dan ada tidaknya kelainan atau penyebab yang dapat diamati; yaitu
dismedore primer dan dismenore sekunder.
Penyebab dari nyeri haid ini belum ditemukan secara pasti meskipun telah banyak
penelitian yang dilakukan untuk mencari penyebabnya. Ada beberapa factor yang
menyebabkan dismenore yaitu factor psikologis,factor endokrin,factor konstitusi,anomaly
uterus congenital dan endometriosis. Selain itujuga ada tanda dan gejala,diagnose, serta
penanggulangan dismenorhea.

DAFTAR PUSTAKA

http://ferrystoner.blogspot.com/2013/03/makalah-dismenore.html
diakses tanggal 23 Oktober 2013 jam 11.40
http://afriliwanti.wordpress.com/2012/11/09/dismenore/
diakses tanggal 23 oktober 2013 jam 11.50

You might also like