You are on page 1of 3

KESIMPULAN DAN PANDANGAN/SARAN DARI KELOMPOK KAMI

TENTANG PERKEMBANGAN IFRS DAN PENERAPANNYA DI


INDONESIA :
A. KESIMPULAN
Internasional Financial Reporting Standard (IFRS) merupakan standar pencatatan
dan pelaporan akuntansi yang berlaku secara internasional yang dikeluarkan oleh
International Accounting Standard Boards (IASB), sebuah lembaga internasional yang
bertujuan untuk mengembangkan suatu standar akuntansi yang tinggi, dapat dimengerti,
diterapkan, dan diterima secara internasional. Sejumlah besar perusahaan secara sukarela
mengadopsi standar pelaporan keuangan internasional (IFRS). Banyak negara yang telah
mengadopsi IFRS secara keseluruhan dan menggunakan IFRS sebagai dasar standar
nasional. Banyak pro dan kontra dalam penerapan standard internasional, namun seiring
waktu, standard internasional telah bergerak maju dan menekan negara-negara yang
kontra.
Indonesia merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari bisnis internasional atau
global tentu saja juga akan menghadapi permasalahan dalam standard maupun praktek
akuntansinya yang mau tidak mau harus menyesuaikan diri dengan perkembangan
akuntansi yang berlaku secara internasional. Indonesia harus mengadopsi standar
akuntansi internasional untuk memudahkan perusahaan asing yang akan menjual saham
di negara ini atau sebaliknya. Hal ini diharapkan akan semakin membawa perusahaan-
perusahaan di Indonesia dapat bersaing dengan perusahaan internasional lainnya.
Dalam melakukan konvergensi IFRS, terdapat dua macam strategi adopsi, yaitu big
bang strategy dan gradual strategy. Big bang strategy mengadopsi penuh IFRS
sekaligus, tanpa melalui tahapan-tahapan tertentu. Strategi ini digfunakan oleh negara-
negara maju. Sedangkan pada gradual strategy, adopsi IFRS dilakukan secara bertahap.
Strategi ini digunakan oleh negara-negara berkembang seperti Indonesia. Konvergensi
PSAK dengan IFRS dapat membawa manfaat bagi iklim investasi di Indonesia.
Kemudahan para investor untuk membandingkan informasi-informasi keuangan dari
perusahaan di Indonesia dengan perusahaan di negara lain.
Ada tiga permasalahan utama yang dihadapi oleh Indonesia dalam melakukan
adopsi penuh IFRS. Permasalahan pertama adalah kurang siapnya infrastruktur seperti
DSAK sebagai financial accounting standard setter di Indonesia. Permasalahan yang
kedua adalah kondisi peraturan perundang-undangan yang belum sinkron dengan IFRS.
Permasalah yang ketiga adalah kurang siapnya sumber daya manusia dan dunia
pendidikan di Indonesia.

B. PANDANGAN/SARAN
Kita tidak bisa menolak arus globalisasi karena bagaimana pun juga agar negara kita
dapat disetarakan dalam kegiatan perekonomian internasional, dan dalam pembuatan
laporan keuangan yang dapat diakui secara internasional. Dapat dilihat dari semakin
banyaknya investasi asing yang masuk ke Indonesia. Dimana kita harus siap bersaing
dengan tenaga asing, khususnya akuntan luar negeri yang akan berdatangan sehubungan
akan tingginya permintaan akuntan berstandar internasional. Secara tidak langsung
negara kita pun tidak mau ketinggalan dalam bersaing oleh karena itu kita harus segera
mengejar target konvergensi IFRS tersebut.
Saran yang dapat kami berikan adalah :
1. Standar Akuntansi Keuangan Indonesia perlu mengadopsi IFRS karena kebutuhan
akan info keuangan yang bisa diakui secara global untuk dapat bersaing dan
menarik investor secara global.
2. Saat ini, adopsi yang dilakukan oleh PSAK Indonesia sifatnya adalah
harmonisasi, belum adopsi secara utuh. Adopsi ini wajib diterapkan terutama bagi
perusahaan publik yang bersifat multinasional, untuk perusahaan non publik yang
bersifat lokal tidak wajib diterapkan.
3. Perlu dipertimbangkan lebih jauh lagi sifat adopsi apa yang cocok diterapkan di
Indonesia, apakahadopsi secara penuh IFRS atau adopsi IFRS yang bersifat
harmonisasi yaitu mengadopsi IFRS disesuaikan dengan kondisi ekonomi, politik,
dan sisstem pemerintah di Indonesia.
4. Kalangan akademisi khususnya bidang akuntansi harus siap terlebih dahulu
terhadap perubahan ini dengan cara melakukan penyesuaian kurikulum dan
literatur.
5. Pemerintah Indonesia harus menyiapakn staf-staf pengajar yang memiliki
kompetensi dan keahlian terhadap IFRS di Universitas-universitas di Indonesia.
Hal ini untuk menunjang pengetahuan tentang IFRS.
TUGAS KELOMPOK, OLEH:
 ELVIDA RIANI TEFA
 FRISKILA NORISTA
 THERESIA DADA GOLE

You might also like