You are on page 1of 5

TUGAS MATRA LAUT DAN UDARA

Disusun Oleh:
Widya Armadesthia A (1610107)
S1-2A

PRODI S1 KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN STIKES HANGTUAH SURABAYA
2017-2018
KESEHATAN MATRA UDARA

Kesehatan Matra Udara/ Kedirgantaraan

Kesehatan kedirgantaraan sebagaimana dimaksud di atas meliputi :


· Kesehatan penerbangan di dirgantara
· Kesehatan dalam operasi dan latihan militer di dirgantaran
· Penyakit akibat matra kedirgantaraan beserta stressor
Stressor matra kedirgantaraan antara lain dengan adanya faktor geofisika, geografi, biologi, sosial,
mekanik dan fisika.

Gangguan atau penyakit yang dapat timbul antara lain :

A. Gaya akselerasi
Yaitu perubahan dari kecepatan besar dan arah yang besar. Dampak dari gaya akselerasi :
1. Pandangan kabur menyempit (Grayout)
2. Pandangan gelap (Black out)
3. Kongesti retina (Red out)
4. Syok, tidak sadar, kejang dan aritmia
5. Gangguan pernapasan, nyeri, pembuluh darah robek
6. Kesulitan gerak, keterampilan menurun

B.Teknik perlindungan dari gaya akselerasi yang berlebihan adalah dengan cara :
 StrainingManeuvers atau M1 - L1
 G Suit
 Reorientasi posisi tubuh
 PositivePressureBreathing.

C. Penyakit dekompresi
1. Yaitu gejala yang timbul sebagai akibat dari penguapan gas atau pengembangan gas dalam
rongga tubuh,pada waktu tekanan udara luar menurun. Dapat dicegah dengan :
a. Mempertahankan berat badan ideal
b. Tingkat kesamaptaan jasmani yang tinggi
c. Denitrogenasi.
2. Pengobatan dekompresi dengan cara :
a. Masker O2 100%
b. Segera mendarat
c. Posisi terlentang
d. Tindakan medis yang sesuai gejala.
D.Hipoksia di penerbangan
Yaitu suatu sindrom yang terjadi secara akut sebagai akibat dari tidak
adekuatnyaoksigenisasi jaringan yang merupakan kelanjutan dari menurunnya tekanan parsial
oksigen dalam udara yang dihisap pada pernapasan. Dapat menyebabkan gangguan,kerusakan
bahkan kematian sel otak. Kumpulan gejala yang biasa dijumpai antara lain :
a. Perasaan aneh atau pusing
b. Euphoria, sikap dan psikis yang tidak menentu
c. Gangguan penglihatan (hilangnya penglihatan tepi,suram,kabur dan
berkurangnya penglihatan malam)
d. Respons yg berkurang pada komunikasi verbal
e. Pelupa dan bertindak masa bodoh
f. Kesulitan mengontrol pesud
g. Sakit kepala dan mual (hipoksia ringan)
h. Hilang kesadaran (hipoksia berat)
2. Pencegahan dan penangulanganhipoksia :
a. Pengobatan adalah pemberian O2 100% pada udara inhalasi
b. Bila pernapasan terhenti pernapasan artifisial perlu diberikan bersama-sama
dengan pemberian 100% O2
c. Bila ada kegagalan sirkulasi perifer maka sebabnya harus dicari dahulu baru
pengobatan diberikan sesuai dengan apa yang ditemukan
d. Pencegahan hiperventilasi pada personil penerbangan terletak pada
e. indoktrinasi, pengajaran pemakaian perlengkapan oksigen dengan tepat
f. Recoveryhypoxia akan berlangsung cepat bila kebutuhan O2 segera diberikan
g. Ambang kesadaran individu akan segera dicapai setelah pemberian O2 dalam
waktu 15 detik
h. Pengalaman memperlihatkan bila penderita hipoksia bernapas dalam
menggunakan O2 dia mungkin mengalami rasa pusing sejenak, tetapi akan segera
hilang dan disertai dengan kembalinya semua fungsi menjadi normal namun
performance dapat terganggu untuk waktu 1 sampai 2 jam setelah hipoksia berat

Bising atau fibrasi


Yaitu suara yang tidak nyaman, tidak dikehendaki dan dapat merusak fungsi pendengaran.
Dapat dilakukan pencegahan dengan :

Ø Menggunakan alat pelindung telinga


 Earplug
 Earmuff
 Helmet
Ø Ruangan kedap suara
Ø Ceramah dan pamflet
Ø Medex.

Ritme sirkardian atau jet lag


Yaitu stres yang dialami setelah melewati beberapa daerah waktu (time zone) dengan
menggunakan pesawat udara. Gejala yang dapat timbul bervariasi tergantung individu, antara lain:
Ø Gangguan pola tidur
Ø Konsentrasi terganggu
Ø Pola pikir berubah
Ø Motivasi dan kinerja berkurang
Ø Lelah, letih, lesu, lemah dan dehidrasi

Jet lag yang bersifat normal, berlangsung sementara dan dapat cepat pulih dalam waktu
singkat. Jet lag dapat mengenai setiap penumpang pada penerbangan jarak jauh (long haul
flight), 94% penumpang mengalaminya dan 45% dengan kategori jet lag berat. Upaya
meringankan jet lagdiantaranya :
 Diet anti jet lag
 Pengaturan tugas terbang
 Waktu istirahat
 Waktu tidur
 Obat-obat untuk mengurangi pengaruh jet lag
Motionsickness
Yaitu suatu kumpulan gejala yang terdiri dari :
 Lemas
 Pucat
 Keringat dingin
 Menguap
 Sakit kepala
 Daya pikir menurun
 Mual dan muntah
Sebagai reaksi terhadap rangsangan gerak yang belum terbiasa. Tindakan yang dapat dilakukan
apabila terjadi motionsickness adalah :
Latihan
1) Adaptasi, tingkatkan jam terbang
2) Motivasi terbang diciptakan

Penyesuaian ringan
1) Makan sedikit
2) Usahakan suhu udara dalam kokpit tetap dingin
3) Melihat kedalam atau keluar kokpit
4) Terbang lurus dan bertingkat

Obat Anti Mabuk


1) Kombinasi parasimpatolitik dengan simpatomimetik
2) TransdermScopolamine 0,5 mg (Koyo pada postauricularpatch)

Teknik Relaksasi
1) Desensitisasibiofeedback
2) Mental imagery
3) Pengendalian pernapasan

Disorientasi
Yaitu berkurangnya kemampuan (interaksi = instrument-manusia-media) seseorang untuk
menentukan posisinya terhadap permukaan bumi, atau dengan benda-benda di lingkungan
sekitarnya. Tindakan yang dapat dilakukan apabila disorientasi terjadi adalah :
a. Kewaspadaan untuk menghadapinya bila hal tersebut terjadi
b. Mata merupakan satu-satunya alat orientasi yang dapat dipercaya
c. Latih keterampilan terbang instrumen.

Nightflight
Yaitu kemampuan mata penerbang untuk :
 Visual acuity : dapat menemukan sasaran
 Colorvision : dapat mengidentifikasi signalflares
 Deepperception : mampu mendarat dan tinggal landas dengan aman
 Nightvision : berguna maksimal pada operasi malam
Berikut ini adalah ciri khas penglihatan malam :
 Ketajaman penglihatan sangat rendah, hanya tampak bayangan hitam atau siluet
 Susah membedakan warna
 Pusat penglihatan tidak pada fokus (sentral), melainkan terkonsentrasi pada bagian
perifer ±20° dari sentral (tidak memandang langsung)
 Dengan kekuatan cahaya yang sama dan diturunkan perlahan-lahan maka warna yang
menghilang lebih dahulu adalah merah, oranye, kuning, hijau, biru kemudian violet
 Warna merah dapat membantu adaptasi gelap
 Hipoksia menurunkan kemampuan melihat
 Mengalami Night Myopia dan Autokinetik Phenomenon (waspada).

Fungsi Tugas Kesehatan Udara


Melaksanakan dukungan kesehatan udara pada :
1.Pertolongan pertama
2.Seleksi korban
3.Evakuasi
4.Laporan admin

Kegiatan Kesehatan Udara


1.Breefing (pilot dokter,perawat,pasien)
2.Masukan pasien ke pesawat
3.Siapkan obat selama perjalanan
4.Perawatan dalam penerbangan
5.Serah terima korban

You might also like