You are on page 1of 17

KARAKTERISTIK LINGKUNGAN BISNIS GLOBAL

Makalah Ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sistem


Pengendalian Manajemen
Dosen Pengampu : Amalia M.SM

Disusun Oleh:
Audina Putri Pratami
11150810000006

JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF
HIDAYATULLAH JAKARTA
2018

i
ii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Swt. yang
telah melimpahkan rahmat, hidayah dan karuni-Nya, juga shalawat serta salam
semoga tercurah kepada Nabi Besar Muhammad Saw., keluarga, sahabat, dan
pengikutnya hingga akhir zaman, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas
makalah ini. Adapun maksud dan tujuan tugas makalah ini diajukan untuk
memenuhi salah satu tugas mata kuliah Sistem Pengendalian Manajemen.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis ingin menyampaikan terima kasih
kepada Ibu Amalia M.S.M selaku dosen Sistem Pengendalian Manajemen yang
telah membimbing penulis dalam pembuatan makalah ini.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi para
pembaca umumnya. Penulis menyadari sepenuhnya masih banyak kekurangan
pada tugas makalah ini, yang disebabkan karena terbatasnya kemampuan dan
pengetahuan yang penulis miliki. Saran dan kritik yang bersifat membangun
dari pembaca sangat penulis harapkan.

Jakarta, Februari 2018

Penulis

DAFTAR ISI
iii

Kata Pengantar ...................................................................................... i


Daftar Isi ................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................................. 1
C. Tujuan Penulisan ................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................... 2
A. Zaman Globalisasi Ekonomi .............................................................. 2
B. Zaman Teknologi Informasi ............................................................... 5
C. Zaman Strategic Quality Management............................................... 8
D. Zaman Revolusi Management............................................................ 9
E. Pergeseran Paradigma Manajemen .................................................. 10
BAB III PENUTUP ............................................................................. 12
A. Kesimpulan ...................................................................................... 12
B. Saran ................................................................................................. 12
Daftar Pustaka..................................................................................... 13
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Bab ini menggambarkan karakteristik linkungan bisnis yang dimasuki oleh
perusahaan masa kini dan masa depan Oleh karena sekarang ini kita hidup di
empat zaman sekaligus zaman globalisasi ekonomi, zaman teknologi
informasi, zaman strategic quality management, dan zaman revolusi
manajemen. Kita perlu memahamai karakteristi setiap zaman tersebut dan
dampakanya terhadap prinsip-prinsip manajemen. Gambaran bisnis di masa
depan yang diuraikan dalam bab ini disajikan untuk kepentingan pergeseran
pradigma manajemen ke paradigma yang sesuai dengan lingkungan bisnis
global tersebut. Paradigm inilah yang akan menjadi landasan untuk mendesain.
Sistem Pengendalaian Manajemen agar sesuai dengan tuntutan lingkungan
bisnis yang dimasuki perusahaan.

B. RUMUSAN MASALAH
Ada beberapa permasalahan yang muncul, yang berkaitan dengan judul
makalah ini,permasalah tersebut antara lain:
1. Bagaimanakah zaman globalisasi ekonomi?
2. Bagaimanakah zaman teknologi informasi?
3. Bagaimanakah zaman strategic quality management?
4. Bagaimanakah zaman revolusi management?
5. Bagaimanakah pergeseran paradigma manajemen?

C. TUJUAN MASALAH
Adapun tujuan penyusunan makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui zaman globalisasi ekonomi.
2. Untuk mengetahui zaman teknologi informasi.
3. Untuk mengetahui zaman strategic quality management.
4. Untuk mengetahui zaman revolusi management.
5. Untuk mengetahui pergeseran paradigma manajemen.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. ZAMAN GLOBALISASI EKONOMI


1. Proses Globalisasi Ekonomi
Secara garis besar, globalisasi ekonomi ditandai dengan empat proses
berikut:
a. Mobilitas
Jika di masa lalu, hanya modal yang mengalir secara lancar di hampir
seluruh pelosok dunia, globalisasi ekonomi sekarang telah memperluas
proses mobilitas ke angkatan kerja (tenaga kerja) dan ide.
b. Keserentakan
Perkembangan pesat telekomunikasi dan transportasi memungkinkan
setiap perubahan di negara maju hampir secara serentak dapat diikuti
oleh negara-negara lain.
c. Pencarian jalan bebas hambatan
Pencarian jalan bebas hambatan Proses pencarian jalan bebas hambatan
menjadi semakin meluas dalam zaman globalisasi ekonomi. Setiap
hambatan, baik yang disebabkan oleh monopoli atau peraturan
pemerintah, dipecahkan oleh bisnis melalui pencarian jalan bebas
hambatan. Monopoli pengiriman surat dan barang oleh pos dipecah
oleh bisnis pengiriman surat dan barang seperti Federal Express dan
DHL.
d. Kemajemukan (pluralisme)
Zaman globalisasi ekonomi ditandai dengan meningkatnya proses
kemajemukan yang menjadikan pusat tidak mampu lagi mengendalikan
semua urusan. Dengan semakin turbulennya lingkungan bisnis,
perusahaan-perusahaan memerlukan kecepatan respons terhadap setiap
perubahan yang terjadi. Situasi demikian hanya dapat terjadi jika
organisasi mendesentralisasikan wewenang pengambilan keputusan
kepada pimpinan yang dekat dengan lingkungan bisnis yang
dihadapinya.

2
3

2. Gambaran Perubahan Lingkungan Bisnis di Jaman Globalisasi Ekonomi


Globalisasi ekonomi berdampak terhadap 3C: Customer, Competition dan
Change. Perusahaan-perusahaan dipaksa memasuki suatu daerah yang di
dalamnya 3C tersebut mengalami perubahan yang sangat berbeda dengan
keadaannya di masa yang lalu.
a. Customer memegang kendali bisnis
Akibat globalisasi ekonomi, terjadi pergeseran kekuasaan dalam pasar.
Keadaan yang sebelumnya produser yang menentukan produk dan jasa
apa yang harus disediakan di pasar, berubah menjadi customer yang
menentukan produk dan jasa apa saja yang mereka butuhkan, yang
harus dipenuhi oleh produser.
b. Kompetisi semakin tajam.
Globalisasi ekonomi tidak hanya menambah jumlah pesaing di pasar,
namun juga menyebabkan bervariasinya persaingan. Persaingan global
diwarnai oleh keadaan yang di dalamnya perusahaan yang memiliki
kinerja yang baik mendesak keluar perusahaan yang buruk.
Persaingan global tidak lagi menganut “live and let live” namun
berubah menjadi “live and let die”. Perusahaan-perusahaan baru
muncul, tidak mau mengikuti atutan bisnis yang sudah ada, namun
membawa dan membuat aturan bisnis baru, yang memaksa perusahaan-
perusahaan yang sudah ada sebelumnya harus memilih: terus hidup
dengan mengikuti atursn bisnis baru baru atau mati karena tidak mampu
mengikuti aturan bisnis baru tersebut.
c. Perubahan menjadi berubah.
Jika di masa lalu orang hanya mengenal bahwa yang konstan di dunia
ini adalah perubahan, sekarang perubahan pun telah mengalami
perubahan menjadi konstan, pesat, radikal, serentak dan pervasif.
3. Perubahan Jalan Pikiran Produser ke Logika Customer
Salah satu cara untuk mengubah jalan pikiran produser agar cocok dengan
zaman yang di dalamnya customer memegang kendali bisnis ini adalah
dengan memahami perbedaan logika produser dan logika consumer.
Berikut ini disajikan perbedaan logika produser dan logika consumer
4

menurut Rosabeth Moss Kanter dalam bukunya yang berjudul World Class:
Thriving Locally in the Global Economy:
a. Produsen berpikir bahwa mereka membuat produk. Consumer berpikir
bahwa mereka membeli jasa.
b. Produser menginginkan untuk memaksimumkan pengembalian (return)
atas sumber daya yang mereka miliki. Customer memedulikan tentang
apakah sumber daya yang digunakan oleh produser memberikan
manfaat pada customer, bukan pada pemiliknya.
Contohnya: Nokia dulu hanya mementingkan keuntungan untuk
perusahaan, tanpa memeikirkan apa yang sebenarnya di butuhkan oleh
customer, sehingga yang dilakukan Nokia menyebabkan penurunan
atas pedapatan yang di terima.
c. Produser khawatir atas kekeliruan yang terlihat. Customer
meninggalkan produser karena kekeliruan yang tidak terlihat.
Contohnya: karena Nokia terlalu fokus untuk mendaptkan profit
sehingga ketika ada blackberry masuk mereka tidak berantisipasi
dengan adanya perubahan, sehingga produsen meninggalkan Nokia dan
beralih ke blackberry. Begitu juga dengan blackberry tergantikan oleh
android.
d. Produser berpikir bahwa teknologi mereka menciptakan produk.
Customer berpikir bahwa kebutuhan merekalah yang menciptakan
produk.
e. Produser mengorganisir kegiatan untuk kenyamanan internal mereka.
Customer menginginkan kenyamanan mereka yang diutamakan
4. Prinsip-prinsip Manajemen dalam Zaman Globalisasi Ekonomi
a. Pusat tidak lagi berkuasa penuh. Organisasi tidak lagi mengandalkan
keputusan terpusat di tangan manajemen puncak, namun
memberdayakan karyawan untuk memungkinkan mereka mengambil
keputusan atas pekerjaan yang menjadi tanggung jawab mereka.
b. Semua perusahaan akan menjadi perusahaan global dalam operasi
bisnis mereka. Pasar domestik tidak hanya dilayani oleh perusahaan
5

dalam negeri, namun dipenuhi kebutuhannya oleh perusahaan luar


negeri.
c. Perusahaan akan memfokuskan semua struktur dan proses sistem
manajemen mereka ke customer.
d. Karena lingkungan bisnis sangat turbulen, posisi kompetitif perusahaan
hanya akan dicapai melalui improvement (perbaikan) berkelanjutan
terhadap sistem dan proses yang digunakan oleh perusahaan untuk
menghasilkan value bagi customer.

B. ZAMAN TEKNOLOGI INFORMASI


1. Lima Tren Sebagai Tanda Zaman Teknologi Informasi
a. Tren Pergeseran dari Hard Automation Technology ke Teknologi
Informasi
Di dalam hard automation, apa yang harus dikerjakan dan bagaimana
mengerjakannya telah disetel dalam mesin sehingga hanya memerlukan
pekerja terampil dan terdapat keterpisahan antara pekerja dan alat
produksinya. Smart technology tidak menentukan apa yang harus
dikerjakan oleh pekerja, apalagi menentukan bagaimana
mengerjakannya. Contohnya komputer tidak akan berjalan kecuali ada
perangkat lunaknya, namun itu juga tidak menghasilkan apapun jika
pemakainya tidak mempunyai pengetahuan, ide atau kreatifitas yang
dapat diolah dengan menggunakan perangkat lunak tersebut. Dengan
demikian, smart technology hanya akan produktif jika dimanfaatkan
oleh smart people atau sering disebut knowledge workers.
b. Tren Pergeseran ke Knowledge-Based Works
Dengan semakin meluasnya smart technology dalam bisnis, semakin
banyak knowledge workers yang dibutuhkan untuk menghasilkan
produk dan jasa bagi customer. Produk dan jasa tersebut sangat
ditentukan oleh kandungan pengetahuan yang dapat diwujudkan oleh
personel melalui smart technology tersebut. Knowledge-based work
memerlukan suasana kerja yang merangsang inovasi, toleran terhadap
6

eksperimen hal yang baru, dan kesediaan manajemen untuk menerima


kegagalan eksperimen.
c. Tren Pergeseran ke Responsibility-Based Organization
Kemampuan shared database oleh smart technology menuntut
restrukturisasi organisasi dari komando dan pengendalian ke
information-based organization. Dalam organisasi yang pengumpulan
informasinya dipusatkan di bawah penguasaan manajemen puncak,
keputusan hanya dapat dilakukan oleh manajemen puncak.
Di dalam information-based organization, informasi yang dikumpulkan
disimpan dalam database sehingga dapat diakses oleh siapa saja yang
diberi wewenang untuk itu, sehingga memungkinkan siapa saja
melakukan information-judgment dalam pengambilan keputusan.
d. Perdagangan berjalan melalui jalan raya elektronik
Transaksi bisnis menjadi tidak lagi dilaksanakan melalui kertas, namun
dilaksanakan dengan memanfaatkan shared database, electronic fund
transfer, electronic data interchange dan electronic commerce
(ecommerce).
Teknologi informasi memungkinkan pembangunan kemitraan usaha
diantara organisasi di perusahaan (antara perusahaan dengan para
pemasoknya dan para mitra bisnisnya, serta dengan customer).
e. Kekayaan lebih banyak dihasilkan dari human assets dibandingkan dari
financial assets
Teknologi informasi hanya dapat produktif di tangan knowledge
workers yang mendesain produk dan jasa sesuai kebutuhan customer
secara cost effective dan memasarkan produk dan jasa tersebut secara
efektif. Dengan demikian, produk dan jasa yang bersaing tersebut
memiliki kandungan pengetahuan untuk memenuhi kebutuhan
customer.
f. Intangible assets menjadi kekayaan perusahaan yang paling berharga
Jika di masa lalu, tanah, mesin dan aktiva berwujud merupakan
penghasil utama pendapatan perusahaan, dimasa sekarang ini aktiva tak
berwujud seperti customer confidence, brand name, kecanggihan
7

teknologi informasi, kapabilitas dan komitmen personel menjadi


pemicu utama nilai pasar perusahaan.
2. Prinsip-prinsip Manajemen dalam Zaman Teknologi Informasi
Prinsip-prinsip manajemen dalam zaman teknologi informasi dipengaruhi
oleh dua faktor:
a. Dampak pemerkerjaan knowledge workers terhadap prinsip manajemen
Pemerkerja knowledge workers berdampak terhadap sebagai berikut:
1) Organisai
Keberhasilan organisasi zaman teknologi informasi ditentukan oleh
empat faktor berikut:
a) Kecepatan
b) Fleksibilitas
c) Integrasi
d) Inovasi
Tabel 2.1
Pergeseran Paradigma keberhasilan organisasi

DULU SEKARANG

Ukuran Kecepatan
Kejelasan Peran Fleksibelitas
Spesialisasi Integritas
Pengendalian Inovasi

2) Pengendalian
Pengendalian organisasi dengan mengurangi batas-batas vertikal
(mengurangi jenjang fungsional) dan horizontal (melalui
pendekatan lintas fungsional) sehingga kreativitas knowledge
workers dapat terpacu.
3) Subsidarity
Sistem wewenang dimana manajer bertanggung jawab untuk
melakukan pemberdayaan dan pelibatan knowledge workers dalam
melakukan perbaikan berkelanjutan dalam organisasi perusahaan.
8

b. Dampak penyediaan fasilitas information sharing terhadap prinsip


manajemen
Prinsip-prinsip manajemen yang digunakan untuk mengelola jejaring
organisasi-organisasi dengan sedikit jenjang, dan organsasi lintas
fungsional sangat berbeda dengan prinsip-prinsip manajemen yang
dikembangkan dalam manajemen tradisional. Oleh karena itu, dalam
mendesain system pengendalaian manajemen, dampak zaman
teknologi informasi terhadap prinsip-prinsip manajemen perlu
dipertimbangkan agar system tersebut efektif dalam lingkungan bisnis
yang secara ekstensif memanfaatkan teknologi informasi.

C. ZAMAN STRATEGIC QUALITY MANAGEMENT


1. Evolusi Pandangan Produsen terhadap Kualitas Produk dan Jasa
a. Zaman inspeksi
Dalam zaman ini, kulaitas produk hanya terbatas pada atribut yang
melekat pada produk. Oleh karena itu, kualitas hanya dipandang sebagai
masalah yang berkaitan dengan produk rusak, cacat, atau penyimpangan
yang terjadi dalam atribut yang melekat pada produk.
Manajemen puncak sama sekali tidak menaruh perhatian terhadap
kualitas produk, tanggung jawab kualitas produk didelegasikan ke
departemen inspeksi.
b. Zaman pengendalian kualitas secara statistik (statistical quality control
era)
Jika di zaman sebelumnya kualitas produk hanya dideteksi melalui
inspeksi atribut produk yang dihasilkan proses produksi, dalam zaman
ini hasil deteksi yang menunjukkan penyimpangan signifikan secara
statistik sudah mulai digunakan oleh Departemen Produksi untuk
memperbaiki proses dan sistem yang digunakan untuk mengolah
produk.
c. Zaman jaminan kualitas (qualitu assurance era)
Dalam zaman ini konsep kualitas mengalami perluasan dari konsep yang
sempit, hanya terbatas pada tahap produksi, ke tahap desain dan
9

koordinasi dengan Departemen Jasa (seperti bengkel, energi,


perencanaan, pengendalian produksi dan pergudangan).
d. Zaman manajemen kualitas secara stategik (strategic quality
management)
Penanganan kualitas dalam zaman ini mengakomodasi semmua unsur-
unsur penanganan kualitas yang dikembangkan di zaman sebelumnya.
Konsep kuallitas produk tidak lagi terbatas pada kepentingan intern
perusahaan, namunsuadah mulai memasukan kebutuhan customer
didalam penanganan kulaitas.

Gambar 2.1
Titik berat penanganan kualitas di Zaman Strategic Quality
Management
jaman strategi quality management

Jaman inspeksi
Jaman
Statistical
Jaman Quality Inspeksi
quality
Assurance
management

Desain Produksi Produ customer


k

2. Prinsip-prinsip Manajemen dalam Zaman Stategic Quality Management


a. Penggunaan value-based strategy
Oleh karena kualitas telah menjadi kepentingan manajemen puncak
sampai dengan karyawan, strategi yang dipilih peruhsaan tidak lagi
diarahkan untuk semata-mata mengalahkan pesaing, namun untuk
menghasilkan value terbaik bagi customer.
b. Keunggulan kompetitif
perusahaan dicapai melalui kinerja dan penerapan pengetahuan Untuk
menjadikan organissasi unggul dari pesaing, perusahaan menjadikan
produktif pengetahuan yang dikuasai oleh karyawan. Di samping itu,
10

untuk menjadi organisasi berbeda, manajemen harus menerapkan


pengetahuan di dalam pengelolaan perusahaan.

D. ZAMAN REVOLUSI MANAJEMEN


1. Tiga Revolusi Besar yang Berkaitan dengan Manajemen
a. Revolusi Industri Untuk pertama kalinya masyarakat menerapkan
pengetahuan ke dalam alat, produk dan proses. Ditemukannya mesin
uap, kemudian dengan tenaga listrik.
b. Revolusi Produktivitas Cara membuat produk yang dikuasai pengrajin
saat itu hanya disebarkan kepada anggota keluarga melalui cara yang
rahasia. Melalui penelitiannya, Taylor mendobrak keyakinan
masyarakat bahwa pekerjaan bukan merupakan sesuatu yang rahasia,
namun pekerjaan dapat dianalisis secara ilmiah dan dapat diajarkan
secara ilmiah kepada semua orang.
c. Revolusi Manajemen Dalam proses pembuatan prosuk terdiri dari tiga
proses utama: alat, pekerjaan dan manajemen. Faktor terakhir ini
merupakan pengetahuan yang digunakan untuk memanfaatkan alat,
pekerjaan dan faktor produksi lain untuk menghasilkan produk.
2. Prinsip-prinsip Manajemen dalam Zaman Revolusi Manajemen
Matthew J. Kiernan membuat perbandingan manajemen abad ke-20 dengan
manajemen abad ke-21 yang dibangun berdasarkan paradigma baru.
Perbandingan tersebut disajikan dalam table berikut ini :
Manajemen Masa Lalu Manajemen Masa yang Akan
(Abad 20) Datang (Abad 21)
Stabilias, predictability Perubahan tidak berkelanjutan
Ukuran dan skala ekonomi Kecepatan dan kemampuan untuk
merespon
Leadership dari puncak Leadership dari setiap orang
Kekakuan organisasi Fleksibelitas permanen
Penegendalian melalui atauran Pengendalian melalui visi dan
dan hirarkhi values
Informasi dijaga tertutup Information sharing
11

Analisis kuantitafi Kreativitas dan intuisi


Kebutuhan tentang kepastian Dapat menerima keraguan
Reaktif: penghindar risiko Proaktif; keberanian menanggung
Indenpedensi perusahaan risiko
Saling ketergantungan di antara
perusahaan
Integrasi vertical Virtual integration
Berfokus ke intern organisasi Berfokus ke lingkungan
Keunggulan kompetitif yang kompetitif
bertahan lama
Bersaing dalam pasar yang telah Bersaing dalam pasar masa depan
ada Kontemporer

E. PERGESERAN PARADIGMA MANAJEMEN


1. Tahap Pergeseran Paradigma
a. Nomalcy
Dalam tahap ini, praktik-praktik manajemen mampu menyelesaikan
masalah yang timbul karena kesesuaian antara praktik-praktik tersebut
dengan paradigm manajemen yang digunakan.
b. Anomali
Dalam tahap ini, berdasarkan pengamatan karasteristik lingkungan
bisnis yang dimasuki oleh berbagai perusahaan, dijumpai berbagai
bukti yang bertentangan dengan asumsi manajemen tentang lingkungan
bisnis yang selama ini digunakan.
c. Penggantian
Dalam tahap ini, paradigma yang sebelumnya digunakan untuk
menjalankan bisnis diganti dengan paradigma baru yaitu paradigma
yang dibangun atas dasar karasteristik lingkungan bisnis baru yang
berhasil diamati..
2. Pergeseran Paradigma Manajemen yang Sedang Berlangsung Sekarang
a. Customer Value Strategy
12

Oleh karena dalam lingkungan bisnis saat ini customer memegang


kendali bisnis, maka manajemen perusahaan harus mengubah
paradigma mereka kepada strategi penyediaan value terbaik bagi
customer.
b. Continous Improvement
Paradigma continous improvement adalah pandangan bahwa
perusahaan hanya akan mampu bertahan dan bertumbuh dalam jangka
panjang jika mampu secara berkelanjutan melakukan perbaikan
terhadap sistem dan proses yang digunakan untuk menghasilkan value
bagi customer.
c. Organizational System
Paradigma organizational system adalah pandangan bahwa perusahaan
hanya akan mampu bertahan dan bertumbuh dalam jangka panjang jika
sistem organisasi perusahaan harus didesaian sedemikian rupa sehingga
memungkinkan secara berkelanjutan melakukan perbaikan terhadap
sistem dan proses yang digunakan untuk menghasilkan value bagi
customer.
3. Rerangka Pengembangan Ilmu dan Pengetahuan
Kita perlu menyadari bahwa perkembangan sains dan pengetahuan tidak
melalui proses akumulasi, namun melalui pergeseran paradigma. Sains dan
pengetahuan dibangun atas dasar paradigma tertentu. Dulu, bumi dianggap
rata dan datar seperti meja, kemudian diketahui bahwa ternyata bumi itu
bulat seperti bola. Kita sekarang berada dalam masa transisi reformasi
prinsip-prinsip manajemen; perubahan manajemen yang didasarkan pada
paradigma lama ke Total Quality Management yang didasarkan pada
customer value, continuous improvement dan organizational system.
Pengetahuan manajemen disusun kembali sehingga timbullah Revolusi
Manajemen.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Lingkungan bisnis telah dan akan berubah secara pesat, radikal, serentak,
dan pervasive dengan meningkatnya proses globalisasi, semakin ekspansifnya
pemanfaatna teknologi informasi dalam bisnis, semakin banyaknya
perusahaan yang mangadopsi strategic quality management, dan semakin
meluasnya Revolusi Manajemen di seluruh penjuru dunia. Perubahan
lingkungan ini perlu dipetakan dalam suatu paradigm yang pas dengan
kondidi lingkungan tersebut. Pemahaman atas dampak ke empat zaman
(globalisasi ekonomi, strategic quality management, teknologi informasi dan
Revolusi Manajemen) terhadap lingkungan bisnis yang dihadapi oleh
perusahaan-perusahaan disuruh dunia, akan menjadi landasan yang baik
untuk membangun paradigm baru yang pas dengan lingkungan tersebut.
Perusahaan-perusahaan Indonesia menghadapi lingkungan bisnis globa.
Produk dan jasa yang dihadilkan oleh produsen Indonesia bagi masyarakat
harus menghadapi persaingan global, yang menuntuk digunakannya prinsip-
prinsip manajemen baru yang pas untuk kondisi lingkungan bisnis global
tersebut. Untuk mamapu bertahan dan bertumbuh di lingkungan tersebut,
manajemen perusahaan perlu melakukan erubahan radikal terhadapa system
pengendalian manajemen mereka, agar mampu menghasilkan produk dan jasa
yang relavan dengan tuntutan kebutuhan customer yang telah berubah dengan
tingkat perubahan yang pesat.

B. SARAN
1. Di zaman yang sering berubah-berubah apabila perusahaan ingin tetap
berkembang dan bertahan harus mengikuti aturan-aturan terbaru tentang
bisnis global.
2. Perusahaan harus up to date mengenai kebijakan tersebut
3. Pemerintah juga harus dinamis dalam memberikan kebijakan kepada
perusahaan agar tidak menyulitkan perusahaan untuk menjalakan bisnis.

13
DAFTAR PUSTAKA

Mulyadi, Setyawan, Johny. 2001. Sistem Perencanaan dan Pengendalian


Manajemen. Jakarta: Salemba Empat

You might also like