Professional Documents
Culture Documents
ABSTRAK
I. PENDAHULUAN
Derajat kesehatan sangat ditentukan oleh kesehatan ibu dan anak.
World Health Organization (WHO) memperkirakan di seluruh dunia setiap
tahunnya lebih dari 585.000 meninggal saat hamil atau bersalin (Kepmenkes,
2012). Hasil penelusuran Departemen Kesehatan tahun 2011, Angka
Kematian Ibu (AKI) di Indonesia adalah 214 per 100.000 kelahiran hidup
sedangkan AKI Propinsi Jawa Tengah tahun 2012 berdasarkan hasil Survey
Kesehatan Daerah sebesar 116 per 100.000 kelahiran hidup dan jumlah
kematian maternal di Kabupaten Klaten sebanyak 19 kematian (Dinkes
Jateng, 2012).
Penyebab langsung kematian ibu adalah perdarahan 28%, eklampsi
24%, infeksi 11%, partus lama 5%, abortus 5% dan lain-lain (Kepmenkes,
2012). Angka kematian ibu hingga saat ini belum menunjukkan penurunan
yang pasti. Salah satu penyebab kematian ibu adalah persalinan yang tak
normal atau adanya penyulit. Terjadinya persalinan yang tak normal ini
dipengaruhi oleh umur kehamilan, umur ibu, komplikasi kehamilan dan
paritas ibu (Kepmenkes 2003).
Proses persalinan pada ibu bersalin normal berlangsung dalam waktu
kurang dari 24 jam, dimana terbagi dalam empat kala. Kala I pada fase laten
berlangsung selama delapan jam dan fase aktif berlangsung selama tujuh
jam. Persalinan kala II biasanya berlangsung dua jam pada primi dan satu
jam pada multigravida, kala III berlangsung kurang dari 30 menit sedangkan
kala IV dimulai dari saat lahirnya plasenta sampai dua jam pertama post
partum (Saifuddin, 2006).
Lamanya proses persalinan dapat dipengaruhi oleh tiga hal yaitu
tenaga, jalan lahir dan janin. Sampai saat ini yang dapat dikendalikan adalah
masalah tenaga atau power, yaitu ditingkatkan dengan senam hamil. Senam
atau latihan selama kehamilan memberikan efek positif terhadap pembukaan
serviks dan aktivitas uterus yang terkoordinasi saat persalinan, juga
ditemukan secara bermakna onset persalinan yang lebih awal dan lama
persalinan yang lebih singkat dibandingkan dengan yang tidak melanjutkan
senam hamil. Senam hamil dapat membantu persalinan sehingga ibu dapat
melahirkan tanpa kesulitan, serta menjaga ibu dan bayi sehat setelah
melahirkan (Ida, 2012).
Senam hamil adalah program kebugaran yang diperuntukkan bagi ibu
hamil sehingga memiliki prinsip-prinsip gerakan khusus yang disesuaikan
dengan kondisi ibu hamil. Latihan senam hamil dirancang khusus untuk
menyehatkan dan membugarkan ibu hamil, mengurangi keluhan yang timbul
selama kehamilan serta mempersiapkan fisik dan psikis ibu dalam
Nur Aini Rahmawati, Sutaryono, Sri Lestari, Hubungan Senam Hamil …. 31
2. Analisis bivariat
Tabel 4.3 Hubungan Senam Hamil Terhadap Lamanya Proses Persalinan
Pada Ibu Bersalin di Wilayah Kerja Puskesmas Bayat Klaten
No Pelaksanaan Lamanya proses Total
senam hamil persalinan X2 p
Cepat Lama
f % F % f %
1. Ya 12 27,3 4 9,1 16 36,4 6,286 0,012
2. Tidak 10 22,7 18 40,9 28 63,6
Jumlah 22 50 22 50 44 100
Sumber: Data Sekunder 2014
B. Pembahasan
Penelitian ini dilakukan pada 35 responden yaitu ibu hamil yang
melakukan kunjungan hamil di Puskesmas Jogonalan I Kabupaten
Klaten. Hasil penelitian pelaksanaan senam hamil diperoleh bahwa
sebanyak 16 responden (36,4%) yang melaksanakan senam hamil
sedangkan yang tidak melaksanakan senam hamil sebanyak 40
responden (90,9%). Hasil ini didukung oleh penelitian Wulandari
(2006), bahwa sebesar 62,5% responden pada penelitiannya tidak
melakukan senam hamil. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ibu
hamil belum begitu faham tentang senam hamil sehingga fakta pada
penelitian di lapangan lebih banyak ditemukan ibu yang tidak melakukan
senam hamil. Menurut Depkes (2009), senam hamil merupakan suatu
terapi latihan gerak untuk mempersiapkan seorang ibu hamil baik fisik
maupun mental pada persalinan yang cepat, aman dan spontan.
Ida (2012), menyebutkan bahwa senam hamil apabila dilakukan
dengan benar dan teratur maka dapat memperlancar proses persalinan.
Teori tersebut mendukung hasil penelitian ini, dimana banyaknya
responden yang tidak melakukan senam hamil menyebabkan lamanya
34 Jurnal Involusi Kebidanan, Vol. 6, No. 11, Januari 2016
B. Saran
1. Bagi institusi pelayanan kesehatan
Dinas kesehatan disarankan untuk meningkatkan motivasi kepada ibu
hamil untuk melaksanakan senam hamil baik melalui penyuluhan,
demonstrasi langsung maupun dengan leaflet dan poster.
2. Bagi bidan
Meningkatkan pemberian pelatihan pelaksanaan senam hamil pada ibu
hamil agar proses persalinan berlangsung lebih cepat.
3. Bagi responden
Dapat menerapkan pelaksanaan senam hamil secara teratur pada
kehamilan berikutnya agar proses persalinan dapat lebih cepat.
4. Bagi peneliti selanjutnya
Dapat mengembangkan penelitian lebih lanjut dengan menambah
jumlah variabel dan jumlah sampel serta melakukan penelitian
eksperimen dengan memberikan pelatihan senam hamil secara
langsung kepada ibu hamil dan mengobservasi langsung proses
persalinannya.
5. Bagi institusi pendidikan
Menjadikan hasil penelitian ini sebagai literatur kaitannya dengan
hubungan senam hamil dengan lamanya proses persalinan pada ibu
bersalin.
Nur Aini Rahmawati, Sutaryono, Sri Lestari, Hubungan Senam Hamil …. 37
DAFTAR PUSTAKA