Professional Documents
Culture Documents
DEPARTEMEN DALAM
DALAM NEGERI
NEGERI
DIREKTORAT
DIREKTORAT JENDERAL
JENDERAL BINA
BINA ADMINISTRASI
ADMINISTRASI KEUANGAN
KEUANGAN DAERAH
DAERAH
TAHUN
TAHUN 2006
2006
Dasar pemikiran yg terkandung dalam
PERMENDAGRI NO 13 TAHUN 2006
DASAR HUKUM :
UU 17/2003 UU 25/2004
UU 1/2004 UU 32/2004
UU 10/2004 UU 33/2004
UU 15/2004
3
Pokok-pokok Perbedaan
Pokok-pokok
PP 105/2000 dengan PP 58/2005
Kekuasan Pengelolaan Keuangan Daerah
KEPMENDAGRI
PERMENDAGRI 13/2006
29/2002
Kekuasaan umum Mendesentralisasikan pelaksanaan
pengelolaan keuda kekuasan pengelolaan keuangan
daerah kepada:
ditangan kepala daerah
a. Kepala SKPKD selaku pejabat
pengelola keuangan daerah.
b. Kepala SKPD selaku pejabat
pengguna anggaran/pengguna
barang daerah.
c. Sekda selaku koordinator
pengelola keuda.
4
PEMEGANG KEKUASAAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
8
Pejabat Pengguna Anggaran/Pengguna Barang
Mempunyai tugas:
Mempunyai tugas:
menyusun RKA
menyusun RKA-SKPD dan DPA
-SKPD dan DPA-SKPD;
-SKPD;
melakukan tindakan
melakukan tindakan yang
yang mengakibatkan
mengakibatkan pengeluaran
pengeluaran atas
atas beban
beban bel
belanja;
anja;
melaksanakan anggaran
melaksanakan anggaran SKPD;
SKPD;
menguji tagihan
menguji tagihan dan
dan memerintahkan
memerintahkan pembayaran;
pembayaran;
melaksanakan pemungutan
melaksanakan pemungutan penerimaan
penerimaan bukan
bukan pajak;
pajak;
mengadakan ikatan/perjanjian
mengadakan ikatan/perjanjian kerjasama
kerjasama dengan
dengan pihak
pihak lain
lain dalam
dalam bbatas anggaran yang
atas anggaran yang
ditetapkan;
ditetapkan;
menandatangani SPM;
menandatangani SPM;
mengelola utang
mengelola utang dan
dan piutang
piutang yang
yang menjadi
menjadi tanggung
tanggung jawab
jawab SKPD
SKPD
mengelola barang
mengelola barang milik
milik daerah/kekayaan
daerah/kekayaan daerah
daerah yang
yang menjadi
menjadi tangg
tanggung jawab SKPD
ung jawab SKPD
yang dipimpinnya;
yang dipimpinnya;
menyusun dan
menyusun dan menyampaikan
menyampaikan laporan
laporan keuangan
keuangan SKPD;
SKPD;
mengawasi pelaksanaan
mengawasi pelaksanaan anggaran
anggaran SKPD;
SKPD;
melaksanakan tugas
melaksanakan tugas-tugas pengguna anggaran/pengguna
-tugas pengguna anggaran/pengguna barang
barang lainnya
lainnya berdasarkan
berdasarkan
kuasa yang
kuasa yang dilimpahkan
dilimpahkan KDHKDH
Bertanggung jawab
Bertanggung jawab atas
atas pelaksanaan
pelaksanaan tugasnya
tugasnya kepada
kepada KDH
KDH melalui
melalui SSEKDA.
EKDA.
9
KUASA PENGGUNA ANGGARAN/
PENGGUNA BARANG
10
Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan SKPD
Pejabat
Pejabat pengguna
pengguna anggaran/pengguna
anggaran/pengguna barang
barang dan
dan kuasa
kuasa pengguna
pengguna ang garan/kuasa
anggaran/kuasa
pengguna
pengguna barang
barang dalam
dalam melaksanakan
melaksanakan program
program dan
dan kegiatan
kegiatan menunjuk
menunjuk pejabat
pejabat
pada
pada unit
unit kerja
kerja SKPD
SKPD selaku
selaku PPTK
PPTK berdasarkan
berdasarkan pertimbangan
pertimbangan kompet ensi jabatan,
kompetensi jabatan,
anggaran
anggaran kegiatan,
kegiatan, beban
beban kerja,
kerja, lokasi,
lokasi, dan/atau
dan/atau rentang
rentang kendali
kendali dan
dan pertimbangan
pertimbangan
objektif
objektif lainnya.
lainnya.
PPTK
PPTK yang yang ditunjuk
ditunjuk oleh
oleh pejabat
pejabat pengguna
pengguna anggaran/pengguna
anggaran/pengguna barangbarang
bertanggung
bertanggung jawab
jawab atas
atas pelaksanaan
pelaksanaan tugasnya
tugasnya kepada
kepada pengguna
pengguna angg aran/pengguna
anggaran/pengguna
barang
barang
PPTK
PPTK yangyang ditunjuk
ditunjuk oleh
oleh kuasa
kuasa pengguna
pengguna anggaran/kuasa
anggaran/kuasa pengguna
pengguna baran g
barang
bertanggung
bertanggung jawab jawab atas
atas pelaksanaan
pelaksanaan tugasnya
tugasnya kepada
kepada kuasa
kuasa penggun
pengguna a
anggaran/kuasa
anggaran/kuasa pengguna
pengguna barang.
barang.
Tugas PPTK ::
¾ mengendalikan
¾ mengendalikan pelaksanaan
pelaksanaan kegiatan;
kegiatan;
¾ melaporkan
¾ melaporkan perkembangan
perkembangan pelaksanaan
pelaksanaan kegiatan;
kegiatan; dan
dan
¾ menyiapkan
¾ menyiapkan dokumen
dokumen anggaran
anggaran atas
atas beban
beban pengeluaran
pengeluaran pelaksanaan
pelaksanaan kegiatan
kegiatan
mencakup
mencakup dokumen
dokumen administrasi
administrasi kegiatan
kegiatan maupun
maupun dokumen
dokumen administrasi
administrasi
yang
yang terkait
terkait dengan
dengan persyaratan
persyaratan pembayaran
pembayaran yang
yang ditetapkan
ditetapkan sesuai
sesuai dengan
dengan
ketentuan
ketentuan perundang-undangan.
perundang-undangan.
11
Pejabat Penatausahaan Keuangan SKPD
(PPK -SKPD)
(PPK-SKPD)
Untuk
Untuk melaksanakan
melaksanakan anggaran
anggaran yang
yang dimuat
dimuat dalam
dalam DPA -SKPD, kepala
DPA-SKPD, kepala SKPD
SKPD menetapkan
menetapkan
pejabat
pejabat yang
yang melaksanakan
melaksanakan fungsi
fungsi tata
tata usaha
usaha keuangan
keuangan pada
pada SKPD
SKPD ssebagai
ebagai PPK-SKPD.
PPK-SKPD.
PPK-SKPD mempunyai
PPK-SKPD mempunyai tugas:
tugas:
meneliti
meneliti kelengkapan
kelengkapan SPP -LS pengadaan
SPP-LS pengadaan barang
barang dan
dan jasa
jasa yang
yang disampaikan
disampaikan oleh
oleh
bendahara
bendahara pengeluaran
pengeluaran dan
dan diketahui/
diketahui/ disetujui
disetujui oleh
oleh PPTK;
PPTK;
meneliti
meneliti kelengkapan
kelengkapan SPP -UP, SPP
SPP-UP, -GU, SPP
SPP-GU, -TU dan
SPP-TU dan SPP -LS gaji
SPP-LS gaji dan
dan tunjangan
tunjangan PNS
PNS
serta
serta penghasilan
penghasilan lainnya
lainnya yang
yang ditetapkan
ditetapkan sesuai
sesuai dengan
dengan ketentua
ketentuann perundang
perundang--
undangan
undangan yang
yang diajukan
diajukan oleh
oleh bendahara
bendahara pengeluaran;
pengeluaran;
melakukan
melakukan verifikasi
verifikasi SPP;
SPP;
menyiapkan
menyiapkan SPM;
SPM;
melakukan
melakukan verifikasi
verifikasi harian
harian atas
atas penerimaan;
penerimaan;
melaksanakan
melaksanakan akuntansi
akuntansi SKPD;
SKPD; dan
dan
menyiapkan
menyiapkan laporan
laporan keuangan
keuangan SKPD.
SKPD.
PPK -SKPD tidak
PPK-SKPD tidak boleh
boleh merangkap
merangkap sebagai
sebagai pejabat
pejabat yang
yang bertugas
bertugas melakuk an pemungutan
melakukan pemungutan
penerimaan
penerimaan negara/daerah,
negara/daerah, bendahara,
bendahara, dan/atau
dan/atau PPTK.
PPTK.
12
MODEL 1
Struktur Organisasi SKPD
KEPALA SKPD
Pengguna Anggaran
Kabag TU
Kasubbag TUK
PPK-SKPD
Ka UPT Kabid
Kuasa Pengguna Angg. Kuasa Pengguna Angg.
Kasubbid Kasubbid
PPTK PPTK
13
MODEL 2
Struktur Organisasi SKPD
KEPALA SKPD
Pengguna Anggaran
Kabag TU
Kasubbag TUK
PPK-SKPD
14
MODEL 3
Struktur Organisasi SKPD
Khusus Sekretariat Daerah
SEKDA
Pengguna Anggaran
KARO/KABAG
Kuasa Pengguna Angg.
Kasubbag
PPTK
Kabag/
Kasubbag TU
PPK-SKPD
15
Bendahara Penerimaan dan
Bendahara Pengeluaran
Diusulkan PPKD kepada KDH untuk ditetapkan sebagai bendahara bendahara unt uk
untuk
melaksanakan tugas kebendaharaan dalam rangka rangka pelaksanaan
pelaksanaan anggar an
anggaran
SKPD.
Bendahara penerimaan dan bendahara pengeluaran adalah pejabat fu ngsional.
fungsional.
Baik secara langsung maupun tidak langsung dilarang
dilarang melakukan
melakukan ke giatan
kegiatan
perdagangan,
perdagangan, pekerjaan
pekerjaan pemborongan
pemborongan dan penjualan
penjualan jasa
jasa atau
atau berti ndak
bertindak
sebagai penjamin atas kegiatan/pekerjaan/penjualan,
kegiatan/pekerjaan/penjualan, serta
serta membuk
membuka a
rekening/giro pos atau menyimpan uang pada suatu bank atau lemba ga
lembaga
keuangan lainnya atas nama pribadi.
D alam melaksanakan
Dalam melaksanakan tugasnya
tugasnya dapat
dapat dibantu
dibantu oleh bendahara penerima an
penerimaan
pembantu dan/atau bendahara pengeluaran pembantu.
Secara fungsional bertanggung jawab kepada PPKD selaku BUD.
Secara administratif bertanggung jawab kepada kepala SKPD.
16
FUNGSI APBD
Fungsi
Fungsi otorisasi
otorisasi mengandung
mengandung arti
arti bahwa
bahwa APBD menjadi dasar untuk
melaksanakan pendapatan dan belanja pada tahun yang bersangkutan
bersangkutan..
Fungsi perencanaan mengandung
mengandung arti
arti bahwa
bahwa APBD
APBD menjadi
menjadi pedoman
pedoman bagi
bagi
manajemen dalam merencanakan kegiatan pada tahun yang bersangkutan.
bersangkutan.
Fungsi pengawasan mengandung
mengandung arti
arti bahwa
bahwa APBD
APBD menjadi
menjadi pedoman
pedoman untuk
untuk
menilai
menilai apakah
apakah kegiatan
kegiatan penyelenggaraan
penyelenggaraan pemerintahan daerah sesu ai dengan
sesuai
ketentuan yang telah ditetapkan.
Fungsi
Fungsi alokasi
alokasi mengandung
mengandung arti
arti bahwa
bahwa APBD
APBD harus
harus diarahkan
diarahkan untuk
untuk
menciptakan lapangan kerja/mengurangi pengangguran dan pemborosa n
pemborosan
sumber daya, serta meningkatkan efisiensi dan efektivitas pereko nomian.
perekonomian.
Fungsi
Fungsi distribusi
distribusi mengandung
mengandung arti bahwa kebijakan
kebijakan APBD
APBD harus
memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan.
Fungsi
Fungsi stabilisasi
stabilisasi mengandung
mengandung arti
arti bahwa APBD menjadi alat untuk
memelihara dan mengupayakan keseimbangan fundamental perekonomia
perekonomiann
daerah.
17
Prinsip -Prinsip Penganggaran
Prinsip-Prinsip
Semua penerimaan baik dalam bentuk uang, barang
dan/atau jasa dianggarkan dalam APBD
Seluruh pendapatan, belanja dan pembiayaan dianggarkan
secara bruto
Jumlah pendapatan merupakan perkiraan terukur dan dpt
dicapai serta berdasarkan ketentuan per -UU-an
per-UU-an
Penganggaran pengeluaran harus didukung dengan adanya
kepastian tersedianya penerimaan dalam jumlah cukup dan
harus didukung dengan dasar hukum yang melandasinya
18
Struktur APBD
KEPMENDAGRI 29/2002 PERMENDAGRI 13/2006
19
STRUKTUR PENDAPATAN
A. Pendapatan Asli Daerah:
1. Pajak
Pajak Daerah
Daerah
2. Retribusi
Retribusi Derah
Derah
3. Hasil
Hasil Pengelolaan
Pengelolaan Kekayaan
Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan
4. Lain-lain PAD yang sah
Lain-lain
B. Dana Perimbangan :
1. Dana Bagi Hasil
Hasil
2. Dana Alokasi
Alokasi Umum
Umum
3. Dana Alokasi
Alokasi Khusus
21
Struktur Belanja
KEPEMENDAGRI 29/2002 PERMENDAGRI 13/2006
Belanja Modal
B. Pengeluaran Pembiayaan
Pembiayaan::
1.
1. Pembentukan
Pembentukan Dana Cadangan
2. Penyertaan Modal Pemerintah Daerah
3. Pembayaran Pokok
Pokok Utang
Utang
4. Pemberian Pinjaman
Pembiayaan Neto (A – B)
23
Dana Cadangan
Dibentuk
Dibentuk guna
guna mendanai
mendanai kegiatan
kegiatan yang
yang penyediaan
penyediaan dananya
dananya tidak
tidak ddapat
apat
sekaligus/sepenuhnya
sekaligus/sepenuhnya dibebankan
dibebankan dalam
dalam satu
satu tahun
tahun anggaran
anggaran yang
yang dditetapkan
itetapkan dengan
dengan
PERDA.
PERDA.
PERDA
PERDA tentang
tentang dana
dana cadangan
cadangan mencakup
mencakup penetapan
penetapan tujuan
tujuan pembentuk
pembentukan an dana
dana
cadangan,
cadangan, program
program dandan kegiatan
kegiatan yang
yang akan
akan dibiayai
dibiayai dari
dari dana
dana cada ngan, besaran
cadangan, besaran dan
dan
rincian
rincian tahunan
tahunan dana
dana cadangan
cadangan yang
yang harus
harus dianggarkan
dianggarkan dandan ditrans fer ke
ditransfer ke rekening
rekening
dana
dana cadangan,
cadangan, sumber
sumber danadana cadangan,
cadangan, dandan tahun
tahun anggaran
anggaran pelaksan aan dana
pelaksanaan dana
cadangan.
cadangan.
RAPERDA
RAPERDA dana dana cadangan
cadangan dibahas
dibahas bersamaan
bersamaan dengan
dengan pembahasan
pembahasan RAPERD
RAPERDA A tentang
tentang
APBD.
APBD.
Penetapan
Penetapan RAPERDA
RAPERDA tentang tentang pembentukan
pembentukan dana dana cadangan
cadangan ditetapkan
ditetapkan K DH
KDH
bersamaan
bersamaan dengan
dengan penetapan
penetapan RAPERDA
RAPERDA tentang
tentang APBD.
APBD.
Dana
Dana cadangan
cadangan dapat
dapat bersumber
bersumber dari
dari penyisihan
penyisihan atas
atas penerimaan
penerimaan da erah, kecuali
daerah, kecuali dari
dari
dana
dana alokasi
alokasi khusus,
khusus, pinjaman
pinjaman daerah
daerah dan
dan penerimaan
penerimaan lain yang pe nggunaannya
penggunaannya
dibatasi
dibatasi untuk
untuk pengeluaran
pengeluaran tertentu
tertentu berdasarkan
berdasarkan peraturan
peraturan perund ang-undangan.
perundang-undangan.
Dana
Dana cadangan
cadangan ditempatkan
ditempatkan padapada rekening
rekening tersendiri.
tersendiri.
Penerimaan
Penerimaan hasil
hasil bunga/deviden
bunga/deviden rekening
rekening dana cadangan dan penemp penempatanatan dalam
portofolio
portofolio dicantumkan
dicantumkan sebagai
sebagai penambah
penambah dana
dana cadangan
cadangan berkenaan
berkenaan dalam
dalam daftar
daftar
dana
dana cadangan
cadangan pada
pada lampiran
lampiran RAPERDA
RAPERDA tentang
tentang APBD.
APBD.
Pembentukan
Pembentukan dana dana cadangan
cadangan dianggarkan
dianggarkan pada
pada pengeluaran
pengeluaran pembiayaa
pembiayaan n dalam
dalam tahun
tahun
anggaran
anggaran yang
yang berkenaan.
berkenaan.
24
URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH FUNGSI KEUANGAN NEGARA
URUSAN WAJIB
Pendidikan
Kesehatan
Pekerjaan Umum • Pelayanan umum
Perumahan
Penataan Ruang
Perencanaan Pembangunan • Pertahanan *)
Perhubungan
Lingkungan Hidup
Pertanahan
Kependudukan dan Catatan Sipil
• Ketertiban dan ketentraman
Pemberdayaan Perempuan
Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera
Sosial • Ekonomi
Tenaga Kerja
Koperasi dan Usaha Kecil Menengah
Penanaman Modal • Lingkungan hidup
Kebudayaan
Pemuda dan Olah Raga
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri • Perumahan dan fasilitas umum
Pemerintahan Umum
Kepegawaian
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa • Kesehatan
Statistik
Kearsipan
Komunikasi dan Informatika • Pariwisata dan budaya
URUSAN PILIHAN
Pertanian • Agama *)
Kehutanan
Energi dan Sumberdaya Mineral
Pariwisata • Pendidikan
Kelautan dan Perikanan
Perdagangan
Perindustrian • Perlindungan sosial 25
Transmigrasi
Penyusunan Rancangan APBD
KEPMENDAGRI 29/2002 PERMENDAGRI 13/2006
Jadual tahapan penyiapan dokumen
Jadual tahapan penyiapan dokumen penyusunan APBD diatur secara rinci dan
penyusunan APBD tidak diatur secara ketat utk mencapai target persetujuan
rinci DPRD paling lambat 1 bulan sebelum TA
dilaksanakan
AKU=rencana tahunan daerah disusun KUA disusun oleh KDH berdasarkan RKPD
KDH bersama DPRD bersumber dari hasil yang diformulasikan dari hasil JARING
JARING ASMARA berpedoman pada ASMARA (MUSRENBANGDA) dan hasil
RENSTRADA/dokumen perencanaan evaluasi kinerja masa lalu mengacu pada
daerah lainnya utk disepakati bersama RPJMD & RKP serta pedoman penyusunan
DPRD APBD utk disepakati bersama DPRD
Penyusunan Strategi dan Prioritas APBD
PPAS disusun oleh KDH dan dibahas
berdasarkan AKU yg telah disepakati dgn
dengan DPRD utk disepakati bersama yg
DPRD sepenuhnya menjadi kewenangan
selanjutnya KUA & PPA dijadikan sebagai
pemda utk dijadikan sebagai dasar
pedoman penyusunan RKA-SKPD
penyusunan RASK
26
Jadwal Penyusunan APBD
27
28
SINKRONISASI PENYUSUNAN RANCANGAN APBD & APBN
(UU 17/2003, UU 25/2004 UU 32/2004, UU 33/2004)
RPJMD RPJM
5 tahun 5 tahun
Renstra
SKPD
5 tahun
1 tahun 1 tahun
Renja
RKPD RKP
SKPD
1 tahun 1 tahun
Dibahas
bersama
KUA PPAS DPRD
PEDOMAN
RKA-SKPD PENYUSUNAN
RKA-SKPD
TAPD
RAPERDA
1 tahun
APBD 29
Penyusunan & Penetapan Perda APBD
30
KEPMENDAGRI 29/2002 PERMENDAGRI 13/2006
Alur pengerjaan RASK membutuhkan
waktu dan tahapan yg panjang dan Alur pengerjaan RKA-SKPD disederhanakan
kompleks (11 tahap pd SKPD & 14 (5 tahap pd SKPD & 7 tahap pd SKPKD)
tahap pd SKPKD)
RKA-
RKA-SKPD Rincian Anggaran Belanja Tidak
2.1 Langsung SKPD
Rekapitulasi Rincian Anggaran Belanja
RKA-
RKA-SKPD
Langsung menurut
2.2
Program dan Kegiatan SKPD
Rincian Anggaran Belanja Langsung
RKA-
RKA-SKPD
menurut Program
2.2.1
dan Per Kegiatan SKPD
RKA-
RKA-SKPD Rincian Penerimaan Pembiayaan
3.1 Daerah
RKA-
RKA-SKPD Rincian Pengeluaran Pembiayaan
3.2 Daerah
32
Kode Rekening Penganggaran
Setiap urusan pemerintahan daerah dan organisasi yang
dicantumkan dalam APBD menggunakan kode urusan
pemerintahan daerah dan kode organisasi.
Kode pendapatan, kode belanja dan kode pembiayaan yang
digunakan dalam penganggaran menggunakan kode akun
pendapatan, kode akun belanja, dan kode akun pembiayaan.
Setiap program, kegiatan, kelompok, jenis, obyek serta rincian
obyek yang dicantumkan dalam APBD menggunakan kode
program, kode kegiatan, kode kelompok, kode jenis, kode
obyek dan kode rincian obyek.
Untuk tertib penganggaran semua kode dihimpun menjadi satu
kesatuan kode anggaran yang disebut kode rekening.
33
BAGAN KODE REKENING
KEPMENDAGRI 29/2002 PERMENDAGRI 13/2006
X XX XX XX XX XX XX X XX XX XX XX XX XX XX XX XX
35
Penetapan APBD
KEPMENDAGRI 29/2002 PERMENDAGRI 13/2006
Tdk secara rinci mengatur jadwal Jadwal penyampaian, pembahasan Raperda
penyampaian, pembahasan Raperda APBD kpd DPRD dan pengambilan
APBD kpd DPRD dan persetujuan keputusan bersama terhadap Raperda APBD
terhadap Raperda APBD oleh DPRD. dgn DPRD serta proses evaluasi .
Membuat
RAPERGUB GUBERNUR
RAPERDA Sebesar
Pengesahan
Tidak menetapkan
APBD
Setuju Pagu APBD MDN
PER-GUB
Tahun Lalu (30 Hari)
(15 hari)
Dibahas bersama
DPRD DPRD & Pemda
GUBERNUR
menetapkan
Penyempurnaan
PERDA &
(7 Hari)
Melewati PER-GUB
Setuju Batas WKT Tdk Sesuai
Evaluasi Dgn UU
Tdk
Disempurnakan
RAPERGUB Penyampaian
PENJABARAN APBD RAPERDA APBD &
Hasil
RAPERGUB MDN Evaluasi MDN membatalkan
APBD (15 hari) Berlaku Pagu APBD
(3 hari) Sebelumnya
Sesuai
dgn UU
37
PROSES
PROSES EVALUASI
EVALUASI PERDA
PERDA APBD
APBD KAB/KOT
KAB/KOT &
&
PERATURAN
PERATURAN BUP/WAL
BUP/WAL TTG
TTG PENJABARAN
PENJABARAN APBD
APBD
Membuat
RAPERBUP/WAL Bupati/Walikota
RAPERDA Sebesar Pengesahan
APBD Tidak Setuju Gubernur
menetapkan
Pagu APBD
(30 Hari) PER-BUP/WAL
Tahun Lalu
(15 hari)
Dibahas bersama
DPRD DPRD & Pemda
Bupati/Walikota
menetapkan
Penyempurnaan
PERDA &
(7 Hari)
Melewati PER-BUP/WAL
Setuju Batas waktu Tdk Sesuai
Evaluasi Dgn UU
Tdk
Disempurnakan
RAPERBUP/WAL Penyampaian
PENJABARAN APBD RAPERDA APBD &
Hasil
RAPERBUP/WAL GUBERNUR
APBD (15 hari)
Evaluasi GUB membatalkan
Berlaku Pagu APBD
(3 hari) Sebelumnya
Sesuai
dgn UU
Laporan kpd
MDN 38
Pelaksanaan APBD
KEPMENDAGRI 29/2002 PERMENDAGRI 13/2006
40
Jadwal Pelaksanaan APBD
41
Bagan Alir Persiapan Pelaksanaan APBD
42
Pelaksanaan & Penatausahaan
NO URAIAN KETERANGAN
1. Memberi persetujuan pengesahan DPA-SKPD SEKDA
2. Mengesahkan DPA-SKPD & Anggaran Kas PPKD
3. Menerbitkan SPD PPKD selaku BUD
4. Penyiapan dokumen SPP-LS PPTK
PEJABAT PENGGUNA
ANGGARAN/KUASA KUASA
SPM BUD
PPK-SKPD SP2D
BENDAHARA
BANK
PENGELUARAN
(SPP-LS)
Uang
FIHAK
PPTK III
(menyiapkan dokumen) Tagihan & Laporan Kegiatan
44
Proses Pencairan & Pembayaran UP
SPM-UP/GU/TU
PEJABAT PENGGUNA
ANGGARAN/KUASA KUASA
BUD
PPK-SKPD
SP2D
SPP-UP/GU/TU
UANG
BENDAHARA
PENGELUARAN BANK
45
Jadwal Perubahan APBD
46
Perubahan APBD
DOKUMEN
LATAR BELAKANG
KETERANGAN
PERUBAHAN PENGANGGARAN PELAKSANAAN
RKA-
RKA-SKPD DPA-
DPA-SKPD
Perkembangan asumsi KUA yang Dapat mendahului perubahan atas
tidak sesuai persetujuan DPRD
DPPA-
DPPA-SKPD DPPA-
DPPA-SKPD
RKA-
RKA-SKPD DPA-
DPA-SKPD
Dapat mendahului perubahan dan
Penggunaan Saldo anggaran
DPPA-
DPPA-SKPD DPA-
DPA-SKPD menunggu perubahanÆ
perubahanÆ Atas
dalam tahun anggaran berjalan
persetujuan DPRD
DPAL-
DPAL-SKPD DPAL-
DPAL-SKPD
RKA-
RKA-SKPD DPA-
DPA-SKPD Dapat mendahului perubahan, dan
jika terjadi setelah perubahan
Darurat
ditampung dalam laporan realisasi
DPPA-
DPPA-SKPD DPPA-
DPPA-SKPD
anggaran
RKA-
RKA-SKPD DPA-
DPA-SKPD
Luar biasa >50%
DPPA-
DPPA-SKPD DPPA-
DPPA-SKPD Setelah perubahan kedua APBD
48
Aspek Pelaporan &
Pertanggungjawaban
Laporan keuangan diperiksa BPK sebelum diajukan dalam
bentuk Raperda kepada DPRD
Jenis Laporan Keuangan (yang menggambarkan tentang hak,
kewajiban, dan kekayaan daerah pada akhir tahun serta
sumber dan penggunaan, termasuk pergeseran penyusun
laporan keuangan)
Perubahan muatan hukum dalam dokumen
pertanggungjawaban
Penyusunan kebijakan akuntansi berdasarkan standar akuntansi
Pemerintahan
49
Aspek Pembinaan & Pengawasan
50
Ketentuan Peralihan
Dilaksanakan secara bertahap mulai tahun anggaran 2006 :
Status bendahara sebagai pejabat fungsional. Pasal 14 ayat (1)
Penyusunan anggaran berdasarkan prestasi kerja berdasarkan capaian
kinerja, indikator kinerja, analisis standar belanja, standar satuan harga,
dan standar pelayanan minimal Pasal 90 ayat (2)
Laporan keuangan disusun dan disajikan sesuai dengan Peraturan
Pemerintah tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. Pasal 296 ayat
(4)
51
Ketentuan Peralihan
Dilaksanakan secara bertahap mulai TA 2007 :
Pemerintah daerah menyusun sistem akuntansi pemerintah daerah yang mengacu
kepada standar akuntansi pemerintahan. Pasal 233 ayat (2)
Mulai TA 2009 :
Penyusunan RKA-SKPD dengan pendekatan kerangka pengeluaran jangka
menengah dilaksanakan dengan menyusun prakiraan maju yang berisi perkiraan
kebutuhan anggaran untuk program dan kegiatan yang direncanakan dalam tahun
anggaran berikutnya dari tahun anggaran yang direncanakan dan merupakan
implikasi kebutuhan dana untuk pelaksanaan program dan kegiatan tersebut pada
tahun berikutnya. Pasal 90 ayat (2)
52
Tindak Lanjut
53
Issu Krusial
1. PP tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Daerah
belum final
2. PP tentang Struktur Organisasi Perangkat Daerah belum
final.
3. Keterbatasan pemahaman terhadap pengetahuan
akuntansi dan terbatasnya tenaga akuntan dilingkungan
Pemda
4. Penerapan penganggaran dengan perkiraan maju (MTEF)
(MTEF),,
Standar Pelayanan Minimun, Analisa Standar Belanja
(ASB)
5. Belum adanya pengaturan penatausahaan dan pelaporan
BLUD
54
SEKIAN
&
TERIMA KASIH
55