Professional Documents
Culture Documents
Audit akun kas umum : dalam menguji saldo akhir tahun pada akun kas umum auditor
harus mengakumulasi bukti yang cukup untuk mengevaluasi apakah kas telah dinyatakan secara
wajar dan diungkapakan secara layak sesuai dengan lima dari delapan tujuan audit yang
berkaitan dengan saldo yang digunakan untuk semua pegujian atas rincian saldo (eksistensi ,
kelengkapan, keakuratan, pisah batas , dan kecocokan perincian).
Tujuan audit terkait saldo dan pengujian umum adalah :
1. Prosedur audit aktual tergantung pada materialitas dan pada resiko yang auditor telah
diidentifikasikan dalam bagian audit yang terkait dengan kas.
2. Karena ada hubungan erat dalam audit yang berkaitan dengan kas yang tercatat di Bank,
dan
3. Karena ada hubungan erat dalam Keakuratan dan dimasukkannya Kas yang ada
(Kelengkapan).
Menetapkan Salah Saji yang Dapat Diterima dan Menilai Risiko Bawaan (Tahap I)
Saldo kas tidak material dalam kebanyakan audit, tetapi transaksi kas yang
memengaruhi saldo ini sifatnya hampir selalu sangat material. Oleh karena itu, sering muncul
potensi salah saji material dalam kas. Oleh karena kas lebih mudah dicuri dibandingkan aset
lainya, terdapat risiko bawaan cukup tinggi untuk tujuan keberadaan, kelengkapan dan akurasi.
Tujuan ini biasanya akan berfokus pada audit saldo kas. Risiko bawaan relatif kecil untuk tujuan
lainya.
Pembuktian kas (proof of cash) meliputi empat tugas rekonsiliasi berikut ini :
1. Rekonsiliasi saldo pada laporan bank dengan saldo buku besar pada awal periode pembuktian
kas.
2. Rekonsiliasi penerimaan kas yang disetorkan ke bank dengan penerimaan yang tercatat dalam
jurnal penerimaan kas pada periode tertentu.
3. Rekonsiliasi kliring cek yang dibatalkan oleh bank dengan yang dicatat dalam jurnal
pengeluaran kas untuk periode tertentu.
4. Rekonsiliasi saldo laporan bank dengan saldo buku besar umum pada akhir periode
pembuktian kas.
Saat melakukan pembuktian kas, auditor menggabungkan pengujian susbtantif atas transaksi
dan pengujian perincian saldo. Pembuktian kas merupakan metode yang sangat baik dalam
membandingkan pencatatan penerimaan dan pengeluaran kas dengan akun bank dan rekonsiliasi
bank. Penerimaan buktu kas adalah pengujian atas transaksi yang tercatat, sementara
rekonsiliasi bank adalah pengujian atasa saldo kas pada suatu waktu tertentu.
Pengujian Transfer Antarbank
Para penggelap biasanya menutupi pencurian kas dengan praktik yang dikenal sebagai
Kitting: mentransfer uang dari satu bank ke bank lainnya dan mencatat transaksi tersebut
dengan tidak benar.
Untuk menguji kitting, dan kesalahan tidak sengaja dalam mencatat transfer antarbank, auditor
dapat mendata semua transfer antarbank yang dilakukan beberapa hari sebelum dan setelah
tanggal neraca serta menelusuri masing-masing ke catatan akuntansi agar pencatatannya benar.
Ada beberapa hal yang perlu diaudit atas jadwal transfer antarbank, yaitu sebagai berikut :
1. Ketepatan informasi pada jadwal transfer antarbank harus diverifikasi. Auditor harus
mempertimbangkan informasi pengeluaran dan penerimaan pada skedul ke pencatatan
pengeluaran dan penerimaan kas untuk memastikan akurasinya.
2. Transfer antarbank harus dicatat, baik di bank penerima maupun bank pengirim.
Asumsikan terdapat Rp 10.000.000 dipindahkan dari bank A ke bank B, tetapi hanya
pengeluarannya yang dicatat, maka ini adalah bukti pencurian uang yang ditutupi.
3. Tanggal pencatatan pengeluaran dan penerimaan untuk setiap transfer harus
dilakukan di tahun fiskal yang sama. Jika penerimaan kas dicatat pada tahun fiskal
berjalan dan pengeluaran kas dicatat setelah tanggal neraca, maka hal tersebut bisa saja
dilakukan untuk menutupi berkurangnya kas.
4. Pengeluaran pada skedul transfer antarbank harus dimasukkan atau dikeluarkan
dengan benar dari rekonsiliasi bank akhir tahun sebagai cek beredar. Dalam akun
kas umum harus dimasukkan sebagai cek beredar pada transfer rekonsiliasi bank.
Kurang saji cek beredar pada rekonsiliasi bank mengindikasikan adanya kemungkinan
kiting.
5. Skedul tranfer antarbank harus dimasukkan atau dikeluarkan dengan benar dari
rekonsiliasi bank akhir tahun sebagai setoran dalam perjalanan. Untuk akun
tabungan dan penggajian harus mengindikasikan setoran dalam perjalanan untuk
transfer rekonsiliasi bank. Lebih saji atas setoran dalam perjalanan pada rekonsiliasi
bank mengindikasikan adanya kemungkinan kiting.
Meskipun pengujian audit atas transfer antarbank biasanya dimaksudkan untuk menemukan
kecurangan, tindakan ini juga bisa dilakukan banyak transfer antarbank tanpa memerhatikan
pengendalian internal. Bila ada kemungkinan kiting, maka dapat mengakibatkan salah
perhitungan antara kas dan utang dagang.