Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
aliran lender ke sekum. Salah satu maslah dari gangguan system pencernaan
bagian bawah yang merupakan akibat dari obstruksi yang akan penulis bahas
berpangkal di sekum (perbatasan antara usus halus dan usus kasar). Dari
diketahui tetapi diperkirakn akibat virus, selain itu obstruksi juga bias menjadi
penyebab fekali atau masa lekat padat. Kfekali sering terjadi pada
1995).
Penatalaksanaan yang paling penting pada klien dengan Appendiksitis
adalah timbulnya nyeri yang hebat pada abdomen kuadran kanan bawah dan
muncul saat post of Appendikstomy adalah nyeri yang diakibatkan luka bekas
operasi. Salah satu cara menanggulangi nyeri tersebut adalah kita sebagai
analgesik.
RSI Fataimah, klien Appendiksitis bulan januari 2006 sampai januari 2007 di
RSI Fatiamah Ruang Marwah ada 50 orang dan 25 orang diantaranya klien
Appendiksitis akut atau sekitar 25%. (Medical Racer RSI Fatimah. 2006).
terjadi perforasi usus dengan perencanaan operasi segera. Selain itu perawat
B. BATASAN MASALAH
C. TUJUAN PENULISAN
1. Tujuan Umum
2. Tujuan khusus
Tujuan khusus yang diharapkan dari penyusunan karya tulis ini penulis
mampu:
keperawatan.
pada Tu.R.
Metode yang dipakai dalam penyusunan karya tulis ini adalah metode
dari klien, keluarga, orang terdekat, masyarakat, grafik, rekam medik ( Carol
1. Wawancara
2. Observasi
3. Pemeriksaan fisik
4. Dokumentasi
harus dilakukan.
BAB III : Tinjauan kasus, yang membahas laporan nyata dan langkah-
TINJAUAN PUSTAKA
A. KONSEP DASAR
1. Pengertian
semua lapisan dinding organ tersebut yang sifatnya mendadak karena suatu
1994:401).
Dengan menghilangkan selaput lender pada bagian itu, maka radang akan
1983:1076)
2. Etiologi
Secara khsus tidak ada penyebab yang spesifik dari Appendiks tetapi
disebabkan oleh :
- Biji cabe
- Batu kecil (krikil)
- bakteri streptococcus
- bakteri staphylococcus
- Echericia coli
terletak pada dinding abdomen di bawah titik Mc. Burney dicari dengan
menarik garis spina iliaka anterior superior dextra ke umbilicus. Titik tengah
Struktur Appendiks seperti usus yang lain yaitu terdiri dari serosa,
illial.
Fungsi Appendiks sampai saat ini belum diketahui, secara pasti. (Siti
1
2
Keterangan :
Umbillikus
Titik Mc. Burney
Sias Dextra ( Patofisiologi, 1994)
Gambar : Titik Mc. Burney
Keterangan :
Obstruksi
Trombus arteri
Gangguan kebutuhan istirahat & tidur
Dinding appendiks oedemotus & rapih
Perforasi
Tindakan psikologis cemas
Tindakan operasi
a. nyeri perut
d. Konstipasi/diare
6. Penatalaksanaan
1. sebelum operasi
a. Oservasi
ketat perlu dilakukan. Pasien diminta tirah baring dan dipuaskan. Laksatif
darah (leukosit & hitung jenis) diulang secara periodik. Foto abdomen dan
c. Antibiotik.
3. Pasca Operasi
sonde lambung bila pasien telah sadar sebagai aspirasi cairan lambung
dapat dicegah.baringkan pasien dalam posisi fowlar.pasien dikatakan baik
7. Komplikasi
- Peritonitis umum
- Tromboflebitis supuratif
- Perforasi Appendiks
- Obstruksi Instestinal
B. Tinjauan Keperawatan
1. Pengkajian
a. Biodata
sampai usia 25 tahun yaitu pada laki-laki lebih besar dari perempuan
b. Keluhan Utama
diperut kanan bawah tepatnya dititik Mc. Burney. Nyeri berkurang bila
klien istirahat dengan posisi paha kanan ditekuk sedikit. Nyeri semakin
sumbatan Appendiks.
timbulnya Appendiksitis.
f. Riwayat Psikosial
nyaman.
g. Riwayat Spiritual
h. Aktivitas sehari-hari
terasa nyeri yang terus menerus, tapi bila nyeri hilang klien dapat
tidak ada gangguan. Pada saat klien mengalami mual, muntah dan
nutrisi.pola tidur sebelum sakit tidak ada gangguan. Pada saat sakit
pad tidur terganggu karena adanya rasa nyeri atau psikologis klien.
Pola eliminasi mengalami konstipasi / diare. Kebersihan diri klien
i. Pemeriksaan fisik.
1) Keadaan umum
kelenjar tiroid
4) Pemeriksaan Thorax
jantung tidak ada pulsasi, Ictus coordis tidak lebih dari Ictus
Cordis V-VI Mid clavikula, denyut jantung kurang dari 100 X/menit
regular.
5) Pemeriksaan Abdomen
Terasa nyeri bila dengan fleksi pada sendi lutut punggung tungkai
7) Pemeriksaan Neurologis
8) Pemeriksaan Genetalia
J. Pemeriksaan Penunjang
1) Pemeriksaan Laboratorium
a) Darah
b) Urin
kelaianan ginjal.
2) Pemeriksaan Radiologi
Foto polos abdomen dilakukan bila hasil fisik dari riwayat penyakit
2. Diagnosa Keperawatan
manusia (status kesehatan atau resiko perubahan pola) dari individu atau
3. Perencanaan
- Kriteria hasil :
- Intervensi :
baik
nyeri berkurang.
4. Kaji tingkat nyeri
diderita klien
nyeri berkurang
- Kriteria hasil :
- Intervensi :
diraskan klien
4. Diskusikan kemungkinan penyebab gangguan kebutuhan istirahat
dan tidur
selanjutnya.
menurun
terpenuhi.
- Kriteria standart :
makan
intra abdomen
3. Sajikan makanan dalam keadaan hangat dan menarik
lambung
Rasional : porsi kecil tapi sering membuat klien tidak enak dan
muntah
sesuai kondisi
- Kriteri Hasil:
mandiri
- Intervensi
selanjutnya
hari
sehari- harinya
Kriteria standart :
N= 80x / menit
RR= 20 x/ menit
S= 36,50 C
1. Monitor TTV
indikasi infeksi
pembentukan pus.
dietnya
kesehatan lain.
5. Evaluasi
dan tim kesehatan lain. Tolak ukur keberhasilan evaluasi ditentukan dengan
dan tujuan tidak tercapai. Hal ini untuk memberikan umpan balik terhadap
TINJAUAN KASUS
A. PENGKAJIAN
1. Biodata
a. Nama : Tn. T
b. Umur : 44 Tahun
d. Agama : Islam
g. Pekerjaan : Petani
h. No Register : 53400
a. Nama : Tn. S
b. Umur : 34 Tahun
d. Pendidikan : Guru
e. Agama : Islam
f. Suku/bangsa : Jawa/Indonesia
berlangsung 30 menit.
Januari 2007 pasien merasakan lagi sesak yang tambah berat dan
ke poli jantung RSUD Blambangan dan ditandai oleh dr. Didit dan
dianjurkan untuk rawat inap ICU, di ICU mendapat terapi cedocard drip,
deritanya saat ini dan sebelumnya tidak pernah memiliki latar belakang
a. Riwayat Psikososial
angin biasa dan mengenai kelima panca indra pasien tidak mengalami
b. Riwayat Sosial
c. Aspek Spiritual
ibadah sholat karena rasa nyeri dialami, tapi pasien selalu berdoa
kepada Tuhan-Nya.
7. Kebiasaan sehari-hari
a. Pola Nutrisi
1) Sebelum sakit
07.00 WIB, makan siang jam 12.00 WIB dan makan malam
2) Saat sakit
b. Pola Eliminasi
1) Eliminasi BAB
a) Sebelum Sakit
b) Saat Sakit
a) Sebelum Sakit
b) Saat sakit
1500cc/hari.
c. Pola Kebersihan Diri
1) Sebelum sakit
saat mandi pagi dan sore juga pada saat sebelum tibur dan pasien
2) Saat sakit
1) Sebelum sakit
2) Saat sakit
1) Sebelum sakit
Pasien mengatakan tidur 7-8 jam per hari. Pada malam hari mulai
tidur jam 21.00 WIB sampai dengan 04.00 WIB pagi. Sedangkan
pada siang hari tidak tentu kadang tidur kadang tidak. Pada waktu
Pasien mengatakan sulit tidur karena nyeri pada luk operasi dan
hanya tidur 3-4 jam pada malam hari mulai jam 23.00 WIB sampai
jam 03.00 pagi sedangkan siang hari klien tidak bisa tidur.
8. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum
1) Keadaan sakit
b. Tanda-tanda Vital
T = 130/80 mm Hg
RR = 24 x / menit
N = 96 x / menit
S = 37,8 oC
a) Kulit kepala bersih, tidak ada lesi, tidak ada luka, ubun-ubun
tidak cekung
bau.
2) Hidung
3) Telinga
pendengaran
teraba massa.
4) Mata
penglihatan.
Bibir agak kering, tidak ada luka, tidak ada karang gigi, warna
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan vena jugularis, tidak ada
a) Pemeriksaan paru
peradangan.
krepitasi.
b) Pemeriksaan Jantung
condis di ICS 5.
clavicula sinistra.
8) Pemeriksaan Abdomen
Kekuatan otot 5 5
5 5
10) Pemeriksaan Neurologi
9. Pemeriksaan Penunjang
a. Hb = 12,7 mg/dl
b. Hematokrit = 35,7 %
c. Leukosit = 13,500/cmm
d. Trombosit = 163.000/cmm
j. Urea/BUN = 45
k. Kretinin = 1,0
m. Faal hati
- Total = 0,9
n. SGOT = 55
o. SGPT = 61
10. Penatalaksanaan
a. Infus RL 20 tetes/mnt.
ANALISA DATA
Nama Px : Tn. R
No. Reg :-
No. Kelompok Data Masalah Etiologi
1 Ds : Gangguan rasa Pembedahan
klien menyatakan nyeri pada luka nyaman nyeri
operasi saat dibawa gerak (sedang) Discontinuitas
DO : jaringan kulit
- K/u bawah
- klien merintih menahan sakit disaat Nyeri
gerak sedikit
- Terdapat luka operasi di perut
kanan bawah
- TTV
T : 130/mmHg, S: 37,80c
N : 96x/mnt, RR : 24x/mnt
- Gerakan berhati-hati
2 Ds : Gangguan Pembedahan
- klien menyatakan sulit tidur karena kebutuhan
menahan nyeri pada daerah istirahat Discontinuitas
operasi jaringan kulit
- klien mengatakan hanya tidur 3-4
jam Nyeri
DO :
- K/u lemah Gangguan
- selera hiperemi kebutuhan istirahat
- mata sayu dan tidur
- klien sering menguap
- disaat tidur sering terbangun
3 Ds : Gangguan Penurunan
klien mengatakan badanya masih aktivitas komponen sekuler
terasa panas untuk suplai O2 dan
DO : nutrisi
- klien tidak dapat aktivitas penuh
karena karena nyeri pada daerah Perfusi jaringan
bekas operasi
- untuk memenuhi kebutuhan sehari- Kelelahan/malaise
hari klien dibantu perawat/keluarga
Gangguan aktivitas
- ekpresi wajah klien tampak
menahan sakit
- aktivitas klien sehari-hari terganggu
karena badanya lemas.
DAFTAR MASALAH
Nama Px : Tn. R
No. Reg :-
TGL Muncul Diagnosa Keperawatan TGL Teratasi TT
13 januari 2007 Gangguan rasa nyaman nyeri (sedang) 15 Januari 2007
berhubungan dengan discontinuitas
jaringan kulit yang ditandai dengan :
- Nyeri pada luka operasi
- K/U lemah
- Klien merintih menahan sakit
- Terdapat luka operasi
- TTV :
T : 130/mmHg, RR : 24x/mnt
N : 96x/mnt, S: 37,80c
13- 3 Setelah -klien mengatakan 1.lakukan pendekatan dengan 1.pendekatan dapat membuat klien
01-‘07 menjelaskan badanya segar klien/keluarga kooperatif
pada klien -klien dapat 2.observasi tingkat 2.dengan diketahuinya tingkat
pentingnya beraktivitas penuh ketergantungan klien ketergantungan klien dapat
aktivitas, -klien dapat memudahkan melakukan intervensi
selama 15 memenuhi selanjutnya
menit klien kebutuhan sehari- 3.beritahu keluarga untuk 3.dengan melibatkan keluarga klien
dapat hari secara mandiri membantu klien memenuhi dapat memotivasi untuk melakukian
mengerti dan -ekspresi wajah klien aktivitas sehari-hari seperti : aktivitas sendiri
berusaha rileks makan, minum, personal
beraktivitas hygiene
sesuai kondisi 4.dekatkan pada klien barang- 4.memudahkan klien untuk menjangkau
barang yang diperlukan keperluan sehari-harinya
klien sehari-hari 5.aktivitas bertahap mencegah atau
5.motivasi dan anjurkan pada menghindari kelelahan klien
klien untuk latihan aktivitas
secara bertahap
CATATAN KEPERAWATAN
Nama Px : Tn. R
No. Reg :
No 13 Januari 2007 14 Januari 2007 15 Januari 2007
Px
1 S: S: S:
- klien mengatakan nyeri pada luka operasi - klien mengatakan nyeri sedikit - klien mengatakan nyeri pada luka
O : keadaan umum bawah berkurang operasi sudah hilang
- klien tampak menahan rasa sakit O: O:
- terlihat luka pada perut kanan bawah - keadaan umum cukup - Keadaan umum baik
A : masalah belum teratasi - klien sedikit menahan rasa sakit - klien sudah tidak menahan sakit
P : lanjutkan intervensi 2,3,4,5 - terlihat luka pada perut kanan - terlihat luka pada perut kanan
bawah bawah
A : masalah teratasi sebagian A : masalah teratasi
P : Lanjutkan intervensi 3,4,5 P : Intervensi dipertahankan
2 S: S: S:
- Klien mengatakan sulit tidur karena - Klien mengatakan tidurnya agak - Klien mengatakan tidurnya nyaman
menahan rasa sakit nyaman karena nyeri berkurang karena tidak merasakan nyeri
- Klien mengatakan hanya tidur 3-4 jam - Klien mengatakan tidur 5-6 jam - Klien mengatakan tidur 7-8 jam
PEMBAHASAN
dengan landasan teori yang tercantum dalam Bab II, telah ditemukan beberapa
kesenjangan antara teori dan kasus nyata yang dapat penulis uraikan sebagai berikut :
A. Pengkajian
1. Post operasi
Pada pengkajian keluhan utama secara teori dijelaskan bahwa gejala awal
dari appendiksitis akut adalah rasa nyeri pada daerah titik Mc Burnay, juga
adanya rasa mual dan muntah. Pada kasus nyata keluhan utama Tn.R adanya
nyeri pada daerah titik Mc Burnay atau daerah perut bagian kanan bawah dan
keluhan utama saat pengkajian adanya nyeri pada daerah bekas operasi, akan
tetapi klien tidak tidak mengalami mual dan muntah hal ini mungkin karena klien
menganggap Cuma sakit biasa dan klien tetap beraktivitas. Pengkajian pola
aktivitas sehari-hari klien appendiksitis akut pada teori dijelaskan bahwa klien
mengalami ganguan pemenuhan kebutuhan nutrisi oleh karena itu klien merasa
mual dan muntah sehingga menurunkan nafsu makan. Sedangkan dalam kasus
nyata klien hanya mengalami penurunan porsi makan dari sebelum sakit karena
merasa nyeri pada daerah abdomen….kanan bawah dan setelah oprasi nyeri
terjadi boustipasi dan kadang terjadi diare, sedangkan dalam kasus nyata klien
tidak mengalami boustipasi pada aktivitas klien cukup meskipun agak berkurang
karena rasa nyeri, sehingga peristaltik usus masih dalam batas normal dan
intake makanan klien diimbangi minum air putih yang cukup banyak, jadi
labolaturium yaitu pemeriksaan darah, pemeriksaan urin dan radiology yaitu foto
polos abdomen. Sedangkan pada kasus nyata pemeriksaan radiology dan foto
polos tidak dilakukan, hal ini disebabkan karena dengan pemeriksaan fisik dan
leukosit dalam darah. Hal ini disebabkan karena itu sudah mendapatkan terapi
sebelumnya.
B. Diagnosa keperawatan
Secara teori diaguosa keperawatan pada post oprasi yang muncul adalah
gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan adanya insisi bedah, gangguan
pada kasus nyata diagnosa yang muncul pada klien tidak sesuai dengan teori, yaitu
gangguan rasa nyaman nyeri (sedang) berhubungan dengan post pembedahan, hal
ini disebabkan karena luka bekas oprasi, ganguan istirahat tidur berhubugan dengan
nyeri. Hal ini di sebabkan karena nyeri bekas oprasi, dan gangguan aktifitas
C. Perencanaan
perbedaan dimana setiap perencanaan berorienitasi pada masalah dan etiologi yang
ada.
Adapun pada perencanaan ada diaguosa lain yang muncul dalam kasus
pada prinsipnya sama dengan teori disesuaikan dengan kondisi klien dan srana
D. Pelaksanaan
dengan menyesuaikan situasi dan kondisi baik di jangkau dari segi klien yang
meliputi fisik, psikologis dan sosial eknomi maupun dari segi penyediaan sarana
tindakan yang akan dilakuikan, hal ini disesuaikan dengan pendidikan klien dan
bahasa yang digunakan sehingga klien dapat mengerti dan menerima penjelasan
yang diberikan.
E. Evaluasi
dilakukan penjelasan kepada klien selama 15 menit klien dapat mengerti dan
Dari ketiga diagnosa yang muncul yang dapat diatasi seluruhnya adalah :
sampai hilang dapat teratasi tanggal 15 januari 2007 ditandai dengan klien
kepada klien selama 15 menit klien dapat mengerti dan berusaha beraktifitas
badan segar.
BAB V
PENUTUP
Kesimpulan
akut post appendiksitis, maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut :
nyeri yang disebabkan luka bakar operasi yang dapat mengganggu kebutuhan
2. Masalah keperawatan yang ditemukan pada Tn.R tidak seluruhnya sama dengan
teori tapi tergantung pada respon klien terhadap masalah yang mengganggu
sumber daya dan fasilitas ruangan serta keterlibatan keluarga dalam mendukung
keluarga untuk melaksanakan anjuran yang diberikan serta menjalin kerja sama
5. Kebersihan penanganan masalah-masalah pada klien tidak lepas dari kerja sama
spiritual.
2. Untuk dapat menentukan masalah yang tepat pada klien hendaknya perawat
pendidikan berlanjut.
sesuai dengan kondisi yang ada sehingga tidak akan terlalu membebani klien
dalam pelaksanaan.
6. Dalam evaluasi tentunya juga diusahakan agar dapat diperoleh suatu hasil yang
teratasi.
DAFTAR PUSTAKA
- Ester. Monicca. S.Kp, 2000, Keperawatan Medhical Bedah, Jakarta : Penerbit Buku
Kedokteran, EGC.
- Manzoen, Arif, 2000, Kapita Allen Kedokteran, Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran,
EGC.
Kedokteran, EGC.
- Carol Vesta ????, 1998, Memahami Proses Keperawatan, Jakarta : Penerbit Buku
Kedokteran, EGC.
FKUI.