Professional Documents
Culture Documents
LAPORAN KASUS
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. N
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 40 tahun
Alamat : Desa Talaga Damsol
Pekerjaan : IRT
Agama : Islam
Tanggal masuk RS : 19 Oktober 2017
II. ANAMNESIS
A. Keluhan utama :
Benjolan pada leher
B. Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien masuk RSD Madani dengan keluhan benjolan pada leher sejak 4
tahun yang lalu dan tidak terasa nyeri. Awalnya pasien hanya merasakan
benjolan kecil dan lama kelamaan menjadi besar. Pasien tidak mengeluhkan
nyeri menelan, penurunan berat badan disangkal. Riwayat suara serak tidak
ada, sesak nafas tidak ada, mual tidak ada, muntah tidak ada, demam tidak
ada. Riwayat mulut berbau disangkal pasien. Riwayat hipertensi(-),
diabetes(-), alergi(-), asma(-), riwayat operasi sebelumnya (-)
V. PEMERIKSAAN PENUNJANG
2
VI. KESIMPULAN
1. Berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik, maka dapat disimpulkan :
2. Diagnosis pre operatif : Struma
3. Status Operatif : ASA II, Mallampati I
4. Jenis Operasi : Tiroidektomi
5. Jenis Anastesi : General Anastesi
F. POST OPERATIF
- Pasien masuk ruang pemulihan dan setelah itu dibawa ke Bangsal
Nangka
- Observasi tanda- tanda vital dalam batas normal
Kesadaran : Compos Mentis
TD : 110/60 mmHg
Nadi : 88x/min
Saturasi : 100%
Skor Total 10
≥ 9 : Pindah dari unit perawatan pasca anestesi
≥ 8 : Dipindahkan ke ruang perawatan bangsal
≥ 5 : dipindahkan ke ruang perawatan intensif (ICU)
Pada pasien ini didapatkan nilai aldrete skor 10, pasien dipindahkan ke ruang
perawatan bangsal untuk dilakukan observasi lebih lanjut.
G. Terapi Cairan
1. Berat Badan : 40 kg
2. Jumlah Cairan yang masuk : 1200 cc
- Preoperatif (RL 500 cc)
- Durante operatif (RL 700 cc )
3. Jumlah cairan keluar :
a. Darah = ±150 cc
- Perdarahan dari kasa uk 4x4 = 10 buah (15 x 10 = 150 cc)
4. Estimated Blood Volume (EBV) dengan BB pasien 40 kg
BB (Kg) x 70 ml/kgBB
= 75 cc/kg BB x 40 kg
= 3000 cc
% Perdarahan = Jumlah Perdarahan : EBV x 100%
= 150 : 3000 x 100%
= 0,05 x 100%
= 5 %.
5. Perhitungan Cairan
a. Input yang diperlukan selama operasi
1. Cairan Maintanance
(M) = (4x10) + (2x10) + (1x20)
= 40+ 20 + 20
=80 ml/jam
Kesimpulan
3) Anestesi umum (General anesthesia) disebut juga Narkose Umum (NU)
adalahtindakan meniadakan nyeri secara sentral disertai hilangnya kesadaran
dan bersifatreversible berdasarkan trias anesthesia yang ingin diperoleh yaitu
hipnotik,analgesia, dan relaksasi otot.
4) Prosedur anastesi umum dan monitoring pasien tidak hanya dilakukan pada
saatoperasi tetapi juga mencakap persiapan pra anastesia (kunjungan dan
premedikasi)dan pasca anastesia.
5) Pemilihan teknik intubasi pada anastesi umum didarkan pada jenis operasi
yangakan dilakukan, usia, jenis kelamin, status fisik pasien, keterampilan
pelaksanaanastesi, ketersediaan alat, serta permintaan pasien.
DAFTAR PUSTAKA
1. Latief SA, Suryadi KA, Dachlan MR. 2009. Petunjuk Praktis Anestesiologi
EdisiKedua. Penerbit Bagian Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI: Jakarta.
2. Muhardi, M, dkk. (1989). Anestesiologi, Bagian Anastesiologi dan Terapi
Intensif,FKUI. CV Infomedia: Jakarta.
3. Burton MJ, Towler B, Glasziou P. Tonsillectomy versus non-surgical
treatment forchronic/recurrent acute tonsillitis (Cochrane Review). In: The
Cochrane Library, Issue2004. Chichester, UK: John Wiley & Sons, Ltd.
4. Pasternak LR, Arens JF, Caplan RA, Connis RT, Fleisher LA, Flowerdew R,
et al.Practice advisory for preanesthetic evaluation. A report by the American
Society ofAnesthesiologists Task Force on Preanesthesia Evaluation 2003.
5. Mangku, Gde dan Tjokorda Gde Agung S. 2010. Buku Ajar Ilmu Anastesi
danReanimasi. Indeks : Jakarta.
6. Ganiswara, Silistia G. Farmakologi dan Terapi (Basic Therapy
Pharmacology). AlihBahasa: Bagian Farmakologi FKUI. Jakarta, 1995
7. Wrobel M, Werth M.2009. Pokok-pokok Anestesi. Edisi pertama. Jakarta.
PenerbitBuku Kedokteran EGC.
8. Omoigui S. 2012.Obat-obatan Anestesia. Edisi kedua. Jakarta. Penerbit
BukuKedokteran EGC.
9. Syarif,Amir,et al. 2009.Farmakologi dan Terapi Edisi Kelima.
DepartemenFarmakologi dan Terapeutik FKUI: Jakarta