Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
2.1. Pengelasan
Menurut Salim (2017), terdapat beberapa alat keselamatan kerja yaitu sebagai
berikut:
a. Helm Las
Helm Ias maupun tabir las digunakan untuk melindungi kulit muka dan mata
dari sinar las (sinar ultra violet dan ultra merah) yang dapat merusak kulit maupun
mata, Sinar Ias yang sangat terang/kuat itu tidak boleh dilihat dangan mata
langsung sampai jarak 16 meter. Helm las ini dilengkapi dengan kaca khusus yang
dapat mengurangi sinar ultra violet dan ultra merah tersebut. Ukuran kaca Ias
yang dipakai tergantung pada pelaksanaan pengelasan. Untuk melindungi kaca
penyaring ini biasanya pada bagian luar maupun dalam dilapisi dengan kaca putih.
b. Sarung Tangan
Sarung tangan dibuat dari kulit atau asbes lunak untuk memudahkan
memegang pemegang elektroda. Pada waktu mengelas harus selalu dipakai
sepasang sarung tangan.
c. Baju Las atau Apron
Baju las dibuat dari kulit atau dari asbes. Baju las yang lengkap dapat
melindungi badan dan sebagian kaki. Bila mengelas pada posisi diatas kepala,
harus memakai baju las yang lengkap. Pada pengelasan posisi lainnya dapat
dipakai apron.
d. Sepatu Las
Sepatu las berguna untuk melindungi kaki dari semburan bunga api, Bila tidak ada
sepatu las, sepatu biasa yang tertutup seluruhnya dapat juga dipakai.
e. Kamar Las
Kamar Ias dibuat dari bahan tahan.api. Kamar las penting agar orang yang ada
disekitarnya tidak terganggu oleh cahaya las. Untuk mengeluarkan gas, sebaiknya
kamar las dilengkapi dangan sistim ventilasi: Didalam kamar las ditempatkan
meja Ias. Meja las harus bersih dari bahan-bahan yang mudah terbakar agar
terhindar dari kemungkinan terjadinya kebakaran oleh percikan terak las dan
bunga api.
f. Masker Las
Jika tidak memungkinkan adanya kamar las dan ventilasi yang baik, maka
gunakanlah masker las, agar terhindar dari asap dan debu las yang beracun.
III. METODOLOGI
Alat yang digunakan pada praktikum pengelasan yaitu las karbit dan las
listrik 1 fase dan 3 fase.
Bahan yang digunakan pada praktikum pengeboran yaitu besi plat, air,
elektroda dan gas asitilen.
Berdasarkan hasil yang diperoleh maka dapat diketahui bahwa jenis-jenis las
yang digunakan dalam praktikum itu berbeda-beda tergantung bentuk dan
fungsinya masing-masing. Seperti las listrik satu fase berfungsi untuk
menyambungkan logam dengan menggunakan tenaga listrik sebagai sumber
panas, las karbit Untuk menyambungkan logam dengan logam dengan
menggunakan gas karbit sebagai bahan bakar dan las argon untuk
menyambungkan logam dengan menggunakan tenaga listrik sebagai sumber panas
yang diperoleh dari listrik yang dihasilkan oleh mesin las berupa trafo (inverter).
Hal ini sesuai pendapat Salim (2017), yang menyatakan bahwa las busur listrik
atau umumnya disebut dengan las listrik adalah termasuk suatu proses
penyambungan logam dengan menggunakan tenaga listrik sebagai sumber panas.
Jenis sambungan dengan las listrik ini adalah merupakan sambungan tetap. Pada
umumnya las listrk di bedakan menjadi las listrik satu fase dan tiga fase.
Tabel 18. Hasil pengelasan
No Jenis las Hasil Pengelasan
1 Las listrik 1 phase
2 Las listrik 3 phase
3 Las karbit
5.1. Kesimpulan
Adapun saran yang diberikan untuk praktikum pengelasan yaitu agar kiranya
mesin las pada bengkel dapat ditambah lebih banyak serta mesin yang mengalami
kerusakan dan tidak dapat digunakan lagi, sebaiknya diperbaiki atau diganti
sehingga dapat memperlancar terlaksananya proses praktikum.
DAFTAR PUSTAKA