You are on page 1of 15

Nilai:

(ACC Asisten)

LAPORAN PRATIKUM
TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN AGRIBISNIS
PENGUKURAN DENSITAS DAN SPESIFIC GRAVITY
SERTA PENGUKURAN SUDUT GESER DAN ANGLE OF REPOSE

Oleh:
Nama : Muchammad Edwin Nugraha
NPM : 150610100081
Hari, Tanggal Praktikum : Rabu, 13 Maret 2013
Waktu : 14.00 WIB
Co.Ass : 1. Rahmi Fathonah
2. Tb. M. Gumilang Sinatria
3. Dwi Septiani Lestari

LABORATORIUM PASCA PANEN DAN TEKNOLOGI PROSES


TEKNIK DAN MANAJEMEN INDUSTRI PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2013
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Proses penangangan komoditas pertanian memiliki hubungan dengan
beberapa bentuk perlakuan seperti suhu ataupun gaya (gaya gesek dan gaya
tekan). Untuk mendapatkan hasil yang bermutu, maka setiap perlakuan yang
diberikan terhadap bahan harus dijaga untuk menghindari kerusakan. Oleh karena
itu, pengetahuan dan pemahaman mengenai karakteristik sifat pertanian sangat
diperlukan dalam perancangan ataupun pengoperasian berbagai alat yang
diperlukan dalam proses penanganan maupun pengolahan.
Komponen-komponen karakteristik fisik komoditas pertanian antara lain
densitas dan spesific gravity, serta pengukuran sudut geser dan angle of repose.
Densitas dan gravitasi berperan dalam perhitungan difusivitas panas dalam pindah
panas, penentuan bilangan Reynold dalam penangan pneumatic atau hidrolik,
pemisahan produk dari bahan yang tidak diinginkan dan pendugaan struktur fisik
serta komposisi kimia, komoditas bahan dengan bentuk yang tidak biasa dan
porus bisa mempersulit dalam melakukan pengukuran volume dan densitas.

1.2. Tujuan Pratikum


 Menentukan kerapatan kamba (bulk density), spesific gravity serta
sudut repos (angle of repose) suatu bahan
 Mempelajari cara pengukuran densitas produk pertanian yang
berbentuk tidak beraturan serta bersifat porus
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Kerapatan Kamba (Bulk Density)


Kerapatan kamba merupakan salah satu sifat fisik bahan yang umum
digunakan untuk perancangan suatu penyimpanan dan volume alat pengolahan.
Dalam penentuan kerapatan kamba pertama perlu diketahui volume solid suatu
bahan, yaitu dengan membagi berat air yang dipindahkan dengan densitas air.
Apabila komoditas bersifat higroskops, maka digunakan media lain seperti
tepung. Dalam penanganan bahan hasil pertanian istilah densitas dibendakan
menjadi dua macam, yaitu densitas massa atau kerapatan massa (mass density)
dan densita kamba atau kerapatan kamba (bulk density)
a. Kerapatan massa adalah kerapatan bahan yang diukur tanpa menyertakan
ruang-ruang kosong di antara bahan atau dengan pengertian
lain perbandingan massa sebuah bahan dengan volumenya.
b. Kerapatan kamba adalah kerapatan bahan yang diukur dengan
menyertakan ruang kosong di antara bahan atau dengan pengertian
lain perbandingan antara massa bahan dengan volume bahan beserta
ruang-ruang kosong di antara bahan.

Berat satuan bahan-bahan butiran (bulk solid) dibedakan menjadi:


a. Berat satuan partikel (γ butiran tunggal) disebut solid particle density (γp)
b. Berat satuan curah (bulk density) yaitu berat bahan curah dibagi volume
total bahan termasuk pori-pori. Macam-macam bulk density yaitu:
1) Apparent/Loose Bulk Density, yaitu densitas bahan curah tanpa
pemadatan (γa)
2) Compacted/Tapped Bulk Density, yaitu densitas bahan curah
dengan pemadatan (γb)
3) Working/Dynamic Bulk Density, yaitu densitas bahan curah untuk
penanangan bahan curah
Rumus untuk mengukur kerapatan kamba adalah sebagai berikut:
massa bahan
Bulk density (γ) =
volume bahan
2.2. Spesific Gravity
Pengertian berat jenis (spesific gravity) adalah perbandingan berat bahan
terhadap berat air yang volumenya sama dengan bahan. Spesific gravity (berat
jenis) menunjukkan kerapatan massa yang dipengaruhi oleh gravitasi. Spesific
gravity memiliki peranan penting dalam penanganan komoditas pertanian seperti
pengeringan dan penyimpanan biji-bijian, stabilitas makanan ringan, penentuan
kemurnian biji, sortasi dan grading, evaluasi kemasakan buah, tekstur dan
kemasakan buah, estimasi ruang udaradi dalam jaringan tanaman, serta evaluasi
kualitas produk seperti pada jagung manis, kacang-kacangan, kentang dan lain-
lain. Penentuan specific gravity dapat menggunakan rumus sebagai berikut:
massaba h an di udara
Spesific Gravity (BJ) = x spesific gravity air
massa air yang dipinda h kan

2.3. Sudut Repos (Angle of Repose)


Karakteristik friksi yang perlu diketahui dalam perancangan mesin-mesin
pasca panen dari bahan hasil pertanian terutama biji-bijian adalah sudut repos
(angle of repose). Biasanya sudut repos diperlukan untuk menentukan sudut
kemiringan corong pengumpan (hopper) atau kemiringan saringan mesin sortasi.
Sudut repos adalah sudut yang terbentuk antara bidang alas dan bidang
miring dari suatu bentuk segitiga pada saat bahan curah (biji-bijian) dijatuhkan
secara bebas atau sampai bahan mulai jatuh bergulir. Sudut repos terbagi dua,
yaitu:
a. Sudut repos statik, yaitu sudut gesek antar bijian diambang batas gerak.
b. Sudut repos dinamik, yaitu sudut antara lereng timbunan bijian dengan
permukaan horizontal.Menurut Sahay dan Singh (1994), nilai sudut repos
dari suatu bahan dipengaruhi oleh bentuk, ukuran, kadar air, dan orientasi
bahan

2.5. Densitas
Densitas adalah sifat intensif suatu zat, densitas didefinisikan sebagai
massa persatuan volume. Sifat intensif tergantung pada jumlah dan volume.
Kalibrasi pipet dan gelas ukur juga menentukan densitas suatu zat (zat cair, zat
padat dengan bentuk tertentu). Pengukuran harus di catat dan dilakukan koreksi
untuk menentukan ketelitian dari pengukuran. Perhitungan di lihat dari hasil
pengukuran dan koreksinya yang berasal dari alat yang di gunakan. Pengukuran di
laboratorium kimia menggunakan pengukuran massa dan volume untuk
menghitung densitas suatu zat.
a. Pengukuran massa, massa adalah besaran yang menyatakan banyaknya
zat, massa bersifat tidak bergantung besaran lain seperti suhu, tempat dan
waktu. Satuan massa adalah Kg (Kilogram) satu kilogram adalah sama
dengan massa satu liter air murni pada suhu 4°C.
b. Pengukuran volume, Volume bisa juga di sebut kapasitas adalah
perhitungan seberapa banyak ruang yang di tempati dalam suatu objek,
objek bisa beberapa benda yang beraturan dan tidak beraturan.
Pada densitas objek yang tidak berbentuk tidak bisa di ukur menggunakan
penggaris jadi sarana yang di gunakan menggunakan air karena bersifat cair yaitu
pemindahan air.
BAB III
METODOLOGI

3.1. Alat dan Bahan


3.1.1 Alat:
• Timbangan analitik
• Gelas ukur
• Baker glass
• Alat pengukur sudut repos
3.1.2 Bahan :
• Kacang hijau
• Jagung
• Air

3.2. Prosedur Percobaan


1) Menentukan Bulk Density
a. Timbanglah sejumlah bahan dengan menggunakan timbangan
analitik.
b. Ukurlah volume bahan yang telah ditimbang tersebut dengan
menggunkan gelas ukur atau gelas baker.
c. Hitunglah bulk density bahan dengan menggunakan persamaannya
2) Menentukan Spesific Gravity
a. Timbanglah bahan dengan menggunakan timbangan analitik
b. Masukkan air ke dalam gelas ukur atau gelas baker kemudian
timbanglah gelas yang telah diisi air (massa wadah + air)
c. Masukkan bahan ke dalam gelas ukur yang telah diisi oleh air dan
catatlah massanya (massa wadah + air + bahan)
d. Hitunglah spesific gravity-nya
3) Menentukan Sudut Repos
a. Letakkan bahan pada permukaan bidang atas (seng) dari alat
pengukur sudut repos
b. Naikkanlah lapisan atasndari alat bpengukur sudut repos sedikit
demi sedikit sampai dengan bahan mulai bergulir jatuh dan amati
busur derajat untuk melihat besarnya sudut yang terbentuk antara
lapisan bawah dan lapisan atas dari alat pengukur sudut repos
c. Pada saat bahan mulai bergerak, catatlah sudut yang terbentuk
(sudut repos bahan)
d. Ulangi pengukuran pada permukaan yang berbeda dan juga bahan
yang berbeda dengan masing-masing permukaan diulang sebanyak
10 kali
4) Mengukur densitas bahan pertanian porus berbentuk tak menentu
dengan pelapisan lilin
a. Siapkan sampel dan timbang beratnya, ms
b. Siapkan air dan ukur volumenya, Vs
c. Panaskan lilin hingga mencair
d. Setelah lilin mencair, celupkan sampel ke dalam lilin kemudian
timbang berat sampel berlapis lilin, msl
e. Masukan sampel berlapis lilin ke dalam air. Ukur volume air
ditambah sampel dan lilin, Vs-1+a
f. Hitung volume lilin, Vl
g. Hitung volume sampel berdasarkan persamaan Vs = Vs+l+a – Vl –
Va
h. Hitung densitas sampel ρs = ms / Vs
BAB IV
HASIL PERCOBAAN

4.1. Pengukuran Bulk Density


Bahan Percobaan Massa (gram) Volume (ml) Bulk Density
1 4,9 7,5 0,65
2 5,02 7,25 0,69
Jagung
3 5,15 7,6 0,67
Rata-rata ± SD 0,67 ± 0,02

Perhitungan:
massa 4,9
 Percobaan 1: = =0,65
volume 7,5
massa 5,02
 Percobaan 2: = =0,69
volume 7,25
massa 5,15
 Percobaan 3: = =0,67
volume 7,6

4.2. Menentukan Spesific Gravity (Kacang Hijau ± 5 gram)


M air + MB + wadah + M air yang Spesific
Percobaan MB
wadah air dipindahkan Gravity
1 4,94 103,09 108,09 5 0,98
2 5,02 103,14 108,09 4,95 1,014
3 4,99 103,53 108,5 4,98 1,002
Rata-rata ± SD 1,001 ± 0,017

Perhitungan:
massabahan di udara
 Percobaan 1: x SG air =
massa air yang dipindahkan

4,94
x 1=0,98
5
massabahan di udara
 Percobaan 2: x SG air =
massa air yang dipindahkan

5,02
x 1=1,014
4,95
massabahan di udara
 Percobaan 3: x SG air =
massa air yang dipindahkan

4,99
x 1=1,002
4,98
4.3. Pengukuran Sudut Repos pada Bidang Mika
Percobaan Kacang Hijau Jagung
1 6º 11 º
2 4º 14 º
3 7º 15 º
4 7º 18 º
5 9º 6º
6 4º 16 º
7 6º 11 º
8 3º 15 º
9 6º 6º
10 3º 9º
Rata-rata ± SD 5,5 º ± 1,957 12,1 º ± 4,175

Perhitungan:
Total Jumlah Sudut Repose
 Rata-rata sudut repose pada kacang hijau: =
Banyaknya Percobaan

55
=5,5
10
Total Jumlah Sudut Repose
 Rata-rata sudut repose pada jagung: =
Banyaknya Percobaan

121
=12,1
10

4.4. Pengukuran Sudut Repos pada Bidang Seng


Percobaan Jagung Kacang Hijau
1 13o 10o
2 17o 6o
3 22o 11o
4 16o 10o
5 19o 6o
6 10o 5o
7 8o 5o
8 9o 6o
9 16o 8o
10 10o 7o
Rata-rata ± 14o ± 4,71 7,4o ± 2,22
SD

Perhitungan:
Total Jumlah Sudut Repose
 Rata-rata sudut repose pada kacang hijau: =
Banyaknya Percobaan

74
=7,4
10
Total Jumlah Sudut Repose
 Rata-rata sudut repose pada jagung: =
Banyaknya Percobaan

140
=14
10

4.5. Mengukur Densitas Bahan Pertanian Porus Berbentuk Tak Menentu


dengan Pelapisan Lilin
Perc. Ms Vair Msl Vsla Ml Vl Vs ρ sampel
1 3,29 15 3,47 20 0,18 0,193 4,807 0,684
2 3,1 15 6,06 21 2,96 3,182 2,818 1,1
3 2,76 15 5,23 21 1,894 2,036 3,964 0,696
0,827 ±
Rata-rata ± SD
0,237
BAB V
PEMBAHASAN

Pada percobaan pertama dalam mencari bulk density jagung, pada


percobaan satu, dua dan tiga, memiliki kerapatan kamba yang berbeda-beda, yaitu
secara berurutan adalah 0,65, 0,69 dan 0,67. Bisa dilihat dari hasil yang didapat
bahwa kerapatan kamba pada jagung tidak memiliki perubahan yang terlalu besar
antara satu sama lain percobaan satu, dua dan tiga. Besar kecilnya bulk density ini
akan mempengaruhi dengan besar kecilnya gudang penyimpanan,
Selanjutnya adalah di percobaan kedua untuk mencari spesific gravity pada
kacang hijau, telah ditemukan rata-rata spesific gravity pada tiga kali percobaan
yaitu 1,001 dengan standar deviasinya adalah 0,017. Pada percobaan ini,
didapatkan nilai yang paling kecil adalah percobaan pertama yaitu 0,98 maka
pengaruh dari gravitasi yang paling besar adalah saat melakukan percobaan
pertama.
Lalu, pada saat mengukur sudut repos jangung dengan kacang hijau di atas
bidang mika, kita bisa mendapatkan sudut reposnya yaitu jagung memiliki rata-
rata 12,1º dengan standar deviasinya adalah 4,175. Sedangkan pada kacang hijau
telah ditemukan bahwa sudut reposnya memiliki rata-rata 5,5º dengan standar
deviasinya adalah 1,957.
Setelah mengukur sudut repos terhadap jagung dan kacang panjang di atas
bidang seng, mendapatkan sebuah hasil yaitu sudut repos yang dibutuhkan oleh
jagung adalah memiliki rata-rata 14o dan standar deviasinya ± 4,71 dibandingkan
dengan sudut repos dari kacang panjang yaitu dengan rata-rata 7,4 o dan standar
deviasinya ± 2,22. Maka sudut repos yang dibutuhkan oleh jagung lebih besar
dibandingkan dengan kacang panjang.
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN

1. Data kerapatan kamba (bulk density) dan spesific gravity bahan diperlukan
untuk menyimpan biji-bijian, perencanaan silo, bunker, hopper,
perancangan, pengemasan, dan lain-lain. Jika dilihat nilai yang didapat
maka gudang yang digunakan tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil
2. Data volume, densitas, dan spesific gravity bahan diperlukan dalam proses
pengeringan dan penyimpanan biji-bijian, proses sortasi, grading,
pengemasan, rancang bangun alat mesin, dan lain-lain. Dari hasil
perhitungan, nilai spesific gravity paling besar tedapat pada percobaan
kedua. Semakin kecil (percobaan pertama) nilai specific gravity suatu
bahan maka semakin besar pengaruh gravitasinya.
3. Besar kecilnya nilai sudut repos dipengaruhi oleh karakteristik fisik bahan
yang akan diukur sudutnya. Menurut Sahay dan Singh (1994), nilai sudut
repos dari suatu bahan dipengaruhi oleh bentuk, ukuran, kadar air,
danorientasi bahan

Diperhatikan saat melakukan percobaan adalah saat melakukan


pengukuran apapun baik itu seperti massa ataupun volume bahan karena
walaupun pengukuran kadang menggunakan pernyataan kurang lebih (±) tetap
harus mendekati dari perhitungan pada percobaan sebelumnya, karena jika terlalu
jauh nilai yang digunakan kurnag efektif untuk mendapatkan hasil percobaan yang
maksimal.
4.
DAFTAR PUSTAKA

Modul Penuntun Praktikum MK. Teknologi Hasil Pertanian,2013


Syarief R. dan A. Irawati, 1988, Pengetahuan Bahan untuk Industri Pertanian,
Mediyatama Sarana Perkasa, Jakarta
Zain, Sudaryanto., Ujang Suhadi, Sawitri dan Ulfi Ibrahim. 2005.
Teknik Penanganan Hasil Pertanian. Pustaka Giratuna, Bandung.
Mohsenin, N.N. 1980. Physical Properties of Plant and Animal
Materials.
Anonim. 2011. Sifat-Sifat Fisik Bahan-Bahan Pertanian.
http://bambangpurwantana.staff.ugm.ac.id/.../PengBhn01.doc.
(Diakses pada tanggal 18 Maret 2013)
LAMPIRAN

You might also like