You are on page 1of 59

LSK PKP PNF

LEMBAGA SERTIFIKASI KOMPETENSI


PENDIDIK KURSUS DAN PEATIHAN NONFORMAL

EVALUASI HASIL BELAJAR


DIKLAT UJI KOMPETENSI
PENDIDIK KURSUS DAN PELATIHAN PENDIDIKAN
NONFORMAL

Sekretariat: Jl. Flores Blok D No.19 Perumahan Jatibening Indah,


Pondok Gede, Kota Bekasi, Jawa Barat.Kode Pos17412
Telp. 021.84972644, E-mail: lsk pkp pnf@gmail; samanta_jtb@yahoo.com
BIODATA
Nama Panggilan : HENDRA
No. Handphone : 08211.9694.550
Pin BB : 7E6 BA 41B
Tempat, Tgl Lahir : Bandung, 02 Juli 1969
Pendidikan : S2
Alamat Rumah : Puri Budi Asri Blok D-4
Cihanjuang - Bandung Barat
Nama Lembaga : LPPK / LKP / LP3 LPKII / ATN
Alamat Lembaga : Jl. MK. Wiganda Sasmita No. 4 Cimahi
No. Telp./Fax. : (022) 664.9684 / 664.9685
Pekerjaan : Wiraswasta, Konsultan Pendidikan, Instruktur, Dosen,
Training of trainer (TOT), Nara Sumber, Asesor, Master
Penguji Pendidik PNF, Master Trainer by EO, SEO dll
Organisasi : HISPPI, HIPKI, HILLSI, AISI, TUK PKP, TUK TIK, PHD
Konsultan, LSK PKP, BAP PAUD dan PNF Jabar
HASIL BELAJAR
Seperangkat kompetensi yang dimiliki
seseorang setelah menjalani suatu
pengalaman belajar
Kompetensi yang dimaksud adalah
kemampuan yang dimiliki seseorang terkait
dengan
 aspek pengetahuan (knowledge),
 keterampilan (skills), dan
 sikap (attitude) yang mendasari kebiasaan
dalam bertindak.
EVALUASI HASIL BELAJAR
1. PENGERTIAN
2. TUJUAN DAN FUNGSI
3. EVALUASI HASIL BELAJAR
4. ALAT PENILAIAN
5. TEKNIK PENILAIAN
6. TEKNIK PENULISAN SOAL
7. PENYUSUNAN KISI-KISI
8. MEMBUAT SOAL TEORI YANG BAIK
9. PENGEMBANGAN INSTRUMEN EHB
Terima Kasih
PENGERTIAN EVALUASI HASIL
BALAJAR
 adalah serangkaian kegiatan untuk
memperoleh, menganalisis, dan
menafsirkan data tentang hasil belajar
peserta didik yang dilakukan secara
sistematis dan berkesinambungan
sehingga menjadi informasi yang
bermakna dalam pengambilan keputusan.
JENIS EVALUASI PENDIDIKAN
Berdasarkan Fungsinya Berdasarkan waktu
 Formatif pelaksanaannya
 Sumatif  Pre-Test
 Penempatan  Post-Test
 Diagnostik  Embedded-Test
TUJUAN HASIL BELAJAR

 Mengetahui pencapaian
tujuan pembelajaran
 Membuat keputusan
secara tepat
 Pengambilan kebijakan
secara bertanggung jawab
 Seleksi dan penempatan
 Mendiagnosa kelemahan
dan kesulitan belajar
FUNGSI PENILAIAN HASIL
BELAJAR
 Alat untuk mengetahui tercapai-tidaknya
tujuan pembelajaran
 Sebagai diagnosis kesulitan/masalah
belajar, kesiapan dan pengelompokan
peserta didik
 Unpan balik bagi perbaikan proses belajar
mengajar
 Dasar dalam penyusunan laporan
kemajuan belajar peserta didik kepada
orang tuanya.
PESERTA DIDIK

UMPAN-BALIK GURU
(FEEDBACK)
ORANG TUA

KESULITAN BELAJAR

KESIAPAN SISWA UNTUK


PENGALAMAN BELAJAR BARU
DIAGNOSIS
PERLU TIDAKNYA SISWA TERTENTU
MASUK KE DALAM KELOMPOK/
KELAS KHUSUS

MASALAH YANG DIHADAPI PESERTA


FUNGSI DIDIK
EVALUASI
GURU DALAM MELAKUKAN PERTIM-
BANGAN, MEMBUAT KEPUTUSAN,
PENGENDALI DAN MELAKSANAKAN TINDAKAN
(STEERING)
PESERTA DIDIK DALAM
MENGARAHKAN BELAJARNYA

KEMAMPUAN DAN KECAKAPAN


PESERTA DIDIK
DASAR PENYUSUNAN KEDUDUKAN PESERTA DIDIK DALAM
LAPORAN KEMAJUAN KELOMPOKNYA
BELAJAR
KELEMAHAN DAN MASALAH YANG
DIHADAPI PESERTA DIDIK

KETERACAPAIAN TUJUAN
PEMBELAJARAN
PENDEKATAN DALAM
EVALUASI BELAJAR

PENILAIAN ACUAN PATOKAN (PAP):


SEBELUM DILAKUKAN EVALUASI TERLEBIH
DAHULU DITETAPKAN KRITERIA SECAGAI
PATOKAN KEBERHASILAN BELAJAR. SEBAGAI
KRITERIA ADALAH TUJUAN PEMBELAJARAN
YANG TELAH DITETAPKAN

PENILAIAN ACUAN NORMATIF (PAN):


EVALUASI MENGGUNAKAN UKURAN RELATIF.
KEBERHASILAN BELAJAR DIDASARKAN PADA
ACUAN NORMA KELOMPOK ATAU RAT-RATA
KEBERHASILAN KELOMPOK
EVALUASI HASIL BELAJAR
1. SAHIH (VALID)
Butir soal yang hanya mengukur 1 (satu) aspek
2. HANDAL (RELIABLE)
Setiap alat ukur/tes harus dapat memberikan
hasil yang tepat, cermat dan ajek
3. ADIL
Alat ukur berlaku sama bagi setiap peserta tes
(tidak membedakan satu sama lain)
KETERKAITAN PERKEMBANGAN
DAN KOMPETENSI
Dimensi/Perkembangan Kompetensi
Accepting
Responding
Valuing Afektif Sikap
Organizing/Internalizing
Characterizing/Actualizing

Knowing/ Remembering
Understanding
Applying
Analyzing Kognitif Pengetahuan
Evaluating
Creating

Imitation
Manipulation
Precision Motorik Keterampilan
Articulation
Naturalisation
ALAT PENILAIAN
1. ASSESSMENT / PENILAIAN :
Penilaian untuk memperoleh informasi
tentang kemampuan peserta didik
2. EVALUTION / EVALUASI :
Penilaian program telah berhasil dan
efisien atau tidak
3. MEASUREMENT / PENGUKURAN :
Suatu kegiatan untuk memperoleh
informasi secara kuantitatif
TEKNIK PENILAIAN
TEKNIK PENILAIAN MELALUI TES

1. TES TERTULIS a) Tes Obyektif terdiri


Tes yang soal-soal dari :
harus dijawab  Bentuk Pilihan
peserta didik dengan Ganda
memberikan  Jawaban Singkat
jawaban tertulis. atau Isian
 Benar – Salah
Terdiri dari:  Bentuk
Menjodohkan
TEKNIK PENILAIAN MELALUI TES

1. TES TERTULIS b) Tes Uraian yang


Tes yang soal-soal terbagi atas :
harus dijawab peserta  Tes Uraian Obyektif
didik dengan (Penskorannya dapat
dilakukan secara
memberikan jawaban
obyektif)
tertulis.
 Tes Uraian Non-
Obyektif
Terdiri dari: (Penskorannya sulit
dilakukan secara
obyektif)
TEKNIK PENILAIAN MELALUI TES

2. TES LISAN KELEBIHAN


Tes yang a) Dapat menilai kemampuan
pelaksanaannya dan tingkat pengetahuan
dilakukan dengan serta peserta karena
mengadakan tanya
jawab secara berhadapan langsung.
langsung antara b) Dapat menolong peserta
penguji dan peserta yang lambat memahami
didik pertanyaan /soal dapat
menanyakan atau minta
diulang kembali.
c) Hasil tes dapat langsung
diketahui oleh peserta
TEKNIK PENILAIAN MELALUI TES

2. TES LISAN KELEMAHAN


Tes yang a) Dapat bersifat subyektif
pelaksanaannya b) Waktu pelaksanaan
dilakukan dengan diperlukan cukup lama
mengadakan tanya
jawab secara
langsung antara
penguji dan
peserta didik
TEKNIK PENILAIAN MELALUI TES

3. TES PERBUATAN Penilaian dilakukan dari


Tes yang mulai persiapan,
penugasannya melaksanakan tugas
disampaikan dalam hingga sampai hasil akhir
bentuk lisan atau
tertulis dan
pelaksanaan tugasnya
dinyatakan dengan
perbuatan atau
penampilan.
TEKNIK PENILAIAN MELALUI NON TES
(OBSERVASI ATAU PENGAMATAN)
Kegiatan yang dilakukan untuk
mendapatkan informasi tentang
peserta dengan mengamati
tingkah laku dan
kemampuannya
TEKNIK PENILAIAN MELALUI
WAWANCARA
Sama dengan tes lisan
hanya ini untuk
menelusuri kesukaran
yang dialami peserta
tanpa ada maksud untuk
menilai
TEKNIK PENULISAN SOAL
Agar menghasilkan soal / bahan ujian yang handal dan sahih
maka harus dilakukan langkah-langkah berikut :
1. Menentukan Tujuan Tes (ulangan harian / kelulusan atau
seleksi)
2. Menentukan Kompetensi dan Materi essential yang akan
diujikan (urgensi, kontinuitas, relevansi, keterpakaian,
dalam kehidupan sehari-hari bagi peserta didik)
3. Menyusun kisi-kisi
4. Menulis butir soal
5. Memvalidasi butir soal / menelaah secara kualitatif
6. Merakit soal menjadi perangkat tes
7. Menyusun Pedoman penskornya
8. Uji coba butir soal
9. Analisis butir soal secara kuantitatif dari data empirik hasil
uji coba
10. Perbaikan soal berdasar hasil analisis
PENYUSUNAN KISI-KISI
Kisi-kisi merupakan deskripsi kompetensi / indikator dan
materi yang akan diujikan
Tujuan penyusunan kisi-kisi adalah untuk menentukan
ruang lingkup dan tekanan tes yang setepat-tepatnya,
sehingga dapat menjadi petunjuk dalam menulis soal.
Fungsi kisi-kisi adalah sebagai pedoman penulisan soal
dan perakitan tes.
Bentuk Soal pada Ujian Teori
adalah :
1.Pilihan Ganda
2.Benar – Salah
3.Isian / Jawaban singkat
4.Tes Uraian (Essay)
5.Menjodohkan
PENULISAN SOAL
BENTUK PILIHAN GANDA
Merupakan soal yang telah disediakan pilihan jawabannya,
peserta hanya memilih 1 (satu) jawaban yang benar dari
pilihanjawaban yang disediakan

Langkah-langkah untuk menulis soal pilihan ganda adalah :


Menuliskan Pokok Soal
Menuliskan kunci jawaban
Menuliskan pengecohnya

Contoh, Zat gizi yang diperlukan oleh tubuh terdiri dari :


a) Zat besi, kalsium, mineral
b) Protein, karbohidrat, lemak
c) Vitamin, air, lemak
d) Protein, vitamin, mineral
KAIDAH PENULISAN
BUTIR TES PILIHAN-GANDA
• Butir tes hanya mengukur kompetensi yang benar-
benar harus dikuasai testi.
• Stem atau kalimat pokok harus jelas, singkat, dan tidak
mengecoh.
• Hindari kata “kecuali”, dan penggunaan kata negatif
yang berulang.
• Jumlah pilihan jawaban (option) harus konsisten serta
terdiri dari satu jawaban dan yang lainnya pengecoh
(distructor).
• Semua option harus seimbang.
• Hindari option “semua benar” atau “semua salah”
PG Sebab-
Akibat
PG
PG Biasa
Kompleks

Bentuk
Tes PG
SOAL PILIHAN GANDA BIASA

 Teste dituntut untuk mengidentifikasi jawaban


benar dari sejumlah pilihan jawaban
(option),. Misal jika terdiri atas empat option:
A. Pilihan jawaban 1
B. Pilihan jawaban 2
C. Pilihan jawaban 3
D. Pilihan jawaban 4
Jawaban benar hanya satu dari empat Pilihan
tersebut, yang lainnya pengecoh.
CONTOH
SOAL PILIHAN GANDA BIASA
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah:
A. Rencana kegiatan sebagai acuan bagi pendidik
dalam melaksanakan tugasnya
B. Rencana yang menggambarkan prosedur dan
pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai
satu kompetensi dasar
C. Rancangan program pembelajaran yang memuat
pokok-pokok bahan ajar
D. Langkah-langkah kegiatan pembelajaran untuk
mencapai tujuan
SOAL PILIHAN GANDA
SEBAB-AKIBAT
 Teste dituntut untuk mengidentifikasi
hubungan sebab-akibat antara pernyataan
pertama yang merupakan akibat dan
pernyataan kedua yang merupakan sebab
 Kedua pernyataan (pertama dan kedua)
dihubungkan dengan kata “sebab“
PILIHAN JAWABAN
SOAL PILIHAN GANDA SEBAB-AKIBAT
PETUNJUK
A. Jika pernyataan pertama betul, pernyataan
kedua betul dan kedua-duanya mempunyai
hubungan sebab- akibat
B. Jika pernyataan pertama betul, pernyataan
kedua betul , tetapi kedua-duanya tidak
mempunyai hubungan sebab- akibat
C. Jika salah satu dari kedua pernyataan salah
D. Jika kedua pernyataan salah
CONTOH SOAL
PILIHAN GANDA SEBAB-AKIBAT
Seorang pendidik harus memiliki karakteristik
kepribadian mantap, berakhlak mulia, arif dan
bijaksana, berwibawa, stabil, dewasa, terbuka,
disiplin, dan Jujur
SEBAB
Kompetensi pendidik meliputi kompetensi
pedagogi, sosial, kepribadian, dan profesional
SOAL PILIHAN GANDA
KOMPLEKS
 Teste dituntut untuk mengidentifikasi jawaban
benar dari empat alternatif jawaban:
(1) Alternatif jawaban 1
(2) Alternatif jawaban 2
(3) Alternatif jawaban 3
(4) Alternatif jawaban 4
Jawaban benar bisa tiga, dua (pasangan), atau
hanya satu.
ALTERNATIF JAWABAN SOAL PILIHAN
GANDA KOMPLEKS
 PETUNJUK
PILIHLAH :
A. Jika (1), (2), dan (3) betul
B. Jika (1), dan (3) betul
C. Jika (2) dan (4) betul
D. Jika hanya (4) betul
ALTERNATIF JAWABAN SOAL PILIHAN
GANDA KOMPLEKS
Peran yang dapat dimainkan pendidik dalam
menanamkan nilai-nilai karakter kepada peserta didik
adalah:
1) menjadi contoh tauladan kepada peserta didiknya
dalam berprilaku dan bercakap
2) mendorong peserta didik aktif dalam pembelajaran
melalui penggunaan metode pembelajaran yang
variatif
3) membantu mengembangkan emosi dan kepekaan
sosial peserta didik
4) membantu peserta didik dengan berbagai macam
cara agar mencapai nilai baik
PENULISAN SOAL
BENTUK BENAR - SALAH
Pernyataan dalam soal harus disusun dengan pernyataan yang betul-
betul Benar atau pernyataan yang betul-betul Salah bukan pernyataan
yang meragukan. Pernyataannya atau soalnya harus dinyatakan dengan
benar atau salah.

Biasanya dipergunakan untuk menanyakan fakta, ide dan konsepsi


yang tidak kompleks.

Contoh
1. Kredo adalah alat untuk menggosok kuku (B - S)
2. Agar make up terlihat asli dan natural
dipakai bedak translucent (B - S)
PENULISAN SOAL BENTUK ISIAN /
JAWABAN SINGKAT / MELENGKAPI
Bentuk soal yang memerlukan jawaban singkat
dapat berupa satu atau dua kata, simbol
matematika atau angka, atau merupakan suatau
jawaban singkat atau melengkapi suatu pernyataan.

Contoh
1. Gerakan urut yang dilakukan pada dagu rangkap
adalah …
2. Sebelum masker diangkat, wajah harus di… lebih
dulu agar kulit tidak tertarik dan sakit
TES URAIAN (ESSAY)

 Tes uraian merupakan jenis tes tertulis yang


mengandung permasalahan atau persoalan
yang menuntut jawaban dari testi berupa
uraian.
 Secara umum dapat dibedakan ke dalam dua
jenis tes uraian, yaitu tes uraian
terbatas/singkat dan tes uraian luas/panjang
PEDOMAN UMUM MENYUSUN
TES URAIAN (1)
 Pelajari kembali dengan seksama bahan/ materi
yang akan diteskan agar butir tes yang hendak
ditulis tidak keliru secara konseptual.
 Tulis butir tes menggunakan kalimat yang efektif
 Rumuskan persoalan/masalah yang ditanyakan
secara eksplisit agar tidak ambigo.
 Usahakan kalimat-kalimat yang digunakan tidak
persis sama dengan kalimat yang ada pada buku
teks bahan ajar atau catatan.
 Usahakan kata tanya yang digunakan bervariasi
seperti: “Jelaskan”, “Mengapa”, dan “bagaimana”.
PEDOMAN UMUM MENYUSUN
TES URAIAN (2)
 Sedapat mungkin usahakan masalah yang ditanyakan
tidak dalam bentuk meminta pendapat testi.
 Hindari pertanyaan yang menggunakan kata tanya
“seberapa jauh” “seberapa banyak”.
 Usahakan tidak diberi kesempatan testi untuk memilih
soal. Misal memilih 5 soal dari 8 soal yang disediakan.
 Buat petunjuk yang jelas dan batasi waktu penyelesian
soal dengan tegas.
 Buat kunci jawaban saat membuat butir-butir soal.
CONTOH SOAL URAIAN

 Membandingkan dua hal atas dasar aspek


tertentu:
 Bandingkan apa kelebihan dan kekurangan antara tes
uraian dan tes objektif dari segi lingkup materi yang
diteskan!
 Membandingkan dua hal secara umum: Jelaskan
perbedaan yang prinsip antara pendekatan PAN dan
PAP dalam penilaian hasil belajar!
 Menganalisa:
 Jelaskan, apa faktor-faktor yang mempengaruhi testi
saat mengerjakan tes?
PENULISAN SOAL
BENTUK MENJODOHKAN
Bentuk ini terdiri dari 2 kelompok atau 2 kolom. Peserta
mencari pasangan yang tepat dalam kedua kelompok tersebut
atau mencocokkan antara kejadian dengan tanggal kejadian
yang tepat, kejadian dengan orang, istilah dengan difinisi, alat
dan penggunaannya dll

Contoh
1. Vitamin yang berperan dalam proses a. Vibrasi
pembekuan darah … b. Vitamin K
2. Gerakan pengurutan yang dilakukan c. Efluorage
disekitar mata … d. Vitamin D
BAGAIMANA MEMBUAT SOAL TEORI
YANG BAIK ?
POKOK KALIMAT HARUS JELAS, Contoh
Sifat-sifat rambut yang dapat pegangan disebut …
a. tekstur rambut
b. densitas rambut
c. porositas rambut
d. elastisitas rambut

Pokok kalimat pada soal diatas kurang jelas,


seharusnya:
Sifat-sifat rambut yang dapat ditentukan dengan
pegangan atau perabaan disebut…
Atau bila terjadi pengulangan kata baik di depan
maupun di belakang pengecoh, maka kata tersebut
dinaikkan ke pokok kalimat seperti dibawah ini.

Sifat-sifat rambut yang dapat ditentukan dengan


pegangan atau perabaan disebut… rambut.
a. tekstur
b. densitas
c. porositas
d. elastisitas
PANJANG PENDEKNYA PENGECOH
HARUS SAMA
Pada proses pratata, yang pertama kali dilakukan adalah

a. parting
b. menggulung
c. rambut diberi setting lotion
d. mengeringkan rambut

a. menggulung rambut
b. mengeringkan rambut
c. memberi setting lotion
d. membuat pembagian rambut
PENULISAN ANGKA DISUSUN
DARI KECIL KE BESAR
Pada proses reduksi, ikatan silang yang dipatahkan
berkisar antara ….
a. 10 % - 15 %
b. 15 % - 30 %
c. 24 % - 70 %
d. 30 % - 80 %
PENULISAN SOAL MENGIKUTI KAIDAH-
KAIDAH SEBAGAI BERIKUT
1. Awal kalimat menggunakan huruf besar dan diakhiri
dengan 3 titik plus 1 titik (full stop), pengecoh semua
diawali dengan huruf kecil, kecuali nama kota, nama orang
dan yang dianggap perlu.

Contoh :
Bulan proklamasi pada lambing Negara dilukiskan dengan …
a. 8 buah bulu ekor
b. 8 buah kuku burung
c. 17 buah bulu sayap
d. 45 buah bulu leher dan bulu kaki
PENULISAN SOAL MENGIKUTI KAIDAH-
KAIDAH SEBAGAI BERIKUT
2. Bila jawaban ada di tengah, maka untuk jawaban
disediakan… dan diakhir kalimat 1 titik

Contoh :
Sifat-sifat rambut yang dapat ditentukan dengan
pegangan atau perabaan disebut… rambut.
a. tekstur
b. densitas
c. porositas
d. elastisitas
PENULISAN SOAL MENGIKUTI KAIDAH-
KAIDAH SEBAGAI BERIKUT
3. Bila jawaban ada di awal kalimat, maka kalimat
pokok di awali dengan … dan diakhir kalimat
dengan 1 titik. Pengecoh diawali huruf besar.

Contoh :
… adalah istilah lain dari alopecia areata.
a. Pelade
b. Ophiasis
c. Psoriasis
d. Trichonodosis
PENULISAN SOAL MENGIKUTI KAIDAH-
KAIDAH SEBAGAI BERIKUT
4. Bila pokok kalimat berupa pertanyaan maka
diakhir kalimat diberi tanda tanya saja dan pada
jawaban/pengecoh di awali dengan huruf besar.

Contoh :
Siapakah penemu mesin keriting panas pertama di
dunia?
a. Eugene Suter
b. Charles Nessler
c. Marcel Grateau
d. Arnold F. Willat
PENULISAN SOAL MENGIKUTI KAIDAH-
KAIDAH SEBAGAI BERIKUT
5. Bila pokok kalimat menggunakan kata negative
(kecuali, bukan, tidak) maka tidak dibenarkan
menggunakan 2 kata negative.

Contoh :
Hal yang tidak dilakukan pada pengeritingan
rambut adalah sebagai berikut, kecuali ….
a. penyikatan
b. pengurutan
c. penyasakan
d. penggulungan
PENGEMBANGAN INSTRUMEN (1)

1. Kaji kembali pokok-pokok materi dan kompetensi


(standar kompetensi, kompetensi dasar, dan
indikator) yang hendak diukur (lihat kurikulum)
2. Susun kisi-kisi (Blue-print) instrumen.
3. Tetapkan skala pengukuran yang akan digunakan.
a) Tes Tulisan
1) Objektif, skor dikotomis, benar skor 1 & salah skor 0
2) Uraian, skor kontinum 1 – 10 atau 1 – 100
b) Tes Lisan, skor kontinum 1 – 10 atau 1 – 100
c) Tes Perbuatan, skor kontinum 1 – 10 atau 1 – 100
PENGEMBANGAN INSTRUMEN (2)
d) Non-Tes, dapat berupa angket/kuesioner, observasi,
wawancara, skala penilaian, skala sikap, skala minat, dll.
Skor kontinum: Skala Sikap Likert: 1 – 5, Semantic
Defferential: 1 – 7, Thurstone: 1 – 11.
4. Menulis butir-butir instrumen baik berupa pertanyaan
maupun pernyataan
5. Kalibrasi instrumen untuk menentukan validitas dan
reliabilitas, baik secara teoritik maupun empirik
6. Revisi butir-butir instrumen berdasarkan hasil
kalibrasi
7. Penggandaan instrumen
RANAH AFEKTIF
Berkaitan dengan sikap dan nilai. seperti watak perilaku
perasaan, minat, sikap, emosi, dan nilai. Ranah afektif menjadi
lebih rinci lagi ke dalam lima jenjang, yaitu:
1. Receiving atau attending ( menerima atau memperhatikan)
2. Responding (menanggapi) mengandung arti “adanya
partisipasi aktif”
3. Valuing (menilai atau menghargai)
4. Organization (mengatur atau mengorganisasikan)
5. Characterization by evalue or calue complex (karakterisasi
dengan suatu nilai atau komplek nilai)
RANAH KOGNITIF
Ranah kognitif adalah ranah yang mencakup kegiatan
mental (otak). Segala upaya yang menyangkut aktivitas
otak adalah termasuk dalam ranah kognitif. Ranah
kognitif memiliki enam jenjang atau aspek, yaitu:
1. Pengetahuan/hafalan/ingatan (knowledge)
2. Pemahaman (comprehension)
3. Penerapan (application)
4. Analisis (analysis)
5. Sintesis (syntesis)
6. Penilaian/penghargaan/evaluasi (evaluation)
RANAH KOGNITIF
Tujuan aspek kognitif berorientasi pada kemampuan
berfikir yang mencakup kemampuan intelektual yang lebih
sederhana, yaitu mengingat, sampai pada kemampuan
memecahkan masalah yang menuntut siswa untuk
menghubungakan dan menggabungkan beberapa ide,
gagasan, metode atau prosedur yang dipelajari untuk
memecahkan masalah tersebut. Dengan demikian aspek
kognitif adalah subtaksonomi yang mengungkapkan
tentang kegiatan mental yang sering berawal dari tingkat
pengetahuan sampai ke tingkat yang paling tinggi yaitu
evaluasi.
RANAH MOTORIK
Berkaitan dengan keterampilan (skill) atau kemampuan
bertindak setelah seseorang menerima pengalaman
belajar tertentu. Hasil belajar psikomotor ini
sebenarnya merupakan kelanjutan dari hasil belajar
kognitif (memahami sesuatu) dan dan hasil belajar
afektif (yang baru tampak dalam bentuk
kecenderungan-kecenderungan berperilaku). Ranah
psikomotor adalah berhubungan dengan aktivitas fisik,
misalnya lari, melompat, melukis, menari, memukul,
dan sebagainya.
RANAH MOTORIK
Hasil belajar keterampilan (psikomotor) dapat diukur
melalui:
(1) Pengamatan langsung dan penilaian tingkah laku
peserta didik selama proses pembelajaran praktik
berlangsung,
(2) Sesudah mengikuti pembelajaran, yaitu dengan
jalan memberikan tes kepada peserta didik untuk
mengukur pengetahuan, keterampilan, dan sikap,
(3) Beberapa waktu sesudah pembelajaran selesai dan
kelak dalam lingkungan kerjanya

You might also like