Professional Documents
Culture Documents
OLEH :
ADRIANUS OLA WUAN S.Si
2
PATOGENESIS INFEKSI BAKTERI
6
PENYEBARAN INFEKSI
q Manifestasi klinis dari penyakit (mis; diare, batuk, dan
kelaianan genital) dihasilkan oleh mikroorganisme yang sering
mendukung penyabaran agen
q Contoh dari sindrom klinis dan bagaimana peningkatan
penyebaran bakteri adalah berikut :
v Vibrio cholera dapat menyebabkan diare berat yang
kemungkinan dapat mencemari air; air minum
atau
makanan laut seperti udang; minum air atau makanan laut
yang terkontaminasi.
v Kontaminasi produk makanan oleh sampah yang
mengandung E.coli yang menyebabkan diare merupakan
cara penyebaran bakteri
v Mycobacterium tuberculosis secara alami hanya
menginfeksi manusia;bakteri ini dapat
menimbulkan
penyakit pernapasan dengan batuk dan produksi aerosol,
dapat menyebarkanj bakteri dari satu orang ke orang yang
v Beberapa bakteri disebarkan dari
orang ke orang yang
lain melalui tangan.
v Seseorang sebagai pembawa
S.aureus dalam nares
anterior pada rongga hidungnya,
kemungkinan saat
menggosok hidung,membawa
Staphylococcus pada
tangannya, dan menyebarkan bakteri
tersebut ke bagian
tubuh orang lain, sehingga menimbulkan
infeksi.
v Beberapa organisme patogen
oportunistik yang
menyebabkan infeksi nosocomial
disebarkan dari satu
pasien ke pasien lain melalui tangan
personel rumah
sakit
v Pencucian tangan kemudian menjadi
komponen penting
dalam mengendalikan infeksi
8
q Jalan masuk bakteri patogen yang paling sering kedalam
tubuh adalah sisi dimana membran mukosa bertemu
dengan kulit;
q Pernapasan (saluran napas dan saluran nafas bawah dari
jalan udara)
q Gastrointestinal (terutama mulut)
q Genital dan saluran urin
q Kulit dan membran mukus yang normal memberihkan
pertahanan utama melawan bakteri
q Untuk menyebabkan penyakit ,patogen harus melewati
rintangan ini
9
PROSES INFEKSI
1.Faktor Perlekatan
16
TOKSIN BAKTERI
endotoksin
17
EKSOTOKSIN
• Bebera bakteri gram positif dan gram negatif
kepentingan medik.
23
PATOGENESIS
} C.tetani bukan merupakan organisem yang
invasif
} Infeksi tetap terlokalisasi pada daerah
jaringan yang rusak
(luka,luka bakar,cedera,ujung
umbilikus,jahitan,bedah)
tempat spora masuk
} Luas jaringan yang terinfeksi adalah kecil
dan penyakit ini
kebanyakan merupakan toksemia
} Toksin yang dilepaskan dari sel-sel
vegetatif dapat
mencapai susunan saraf pusat melalui
transpor akson
secara retrograd atau melalui aliran darah
24
Gambaran Klinis
} Masa inkubasi dapat berkisar 4-5 hari sampai
berminggu-
minggu
} Penyakit ini ditandai dng kontraksi tonik otot-
otot bergaris
(voluntary musce).
} Kejang otot sering terjadi,mula-mula pada
daerah luka dan
infeksi kemudian otot-otot rahang (trimus,rahang
terkunci,lock
jaw) yang berkontraksi sedemikian sehingga
mulut tidak dapat
dibuka.
} Lambat laut otot-otot bergaris lainnya
terserang,
mengakibatkan kejang tonik
} Setiap rangsangan dari luar dapat menimbulkan
serangan tetani
} Kematian biasanya terjadi akibat gangguan
mekanisme
pernapasan
25
Clostridium Botulinum
} Menyebabkan Botulisme
} Ditemukan dalam tanah atau air dan mungkin
tumbuh dalam
makanan ( makanan kaleng,tempat vakum) jika
lingkungan yang
anaerobik.
} Toksin yang sangat kuat (toksin yang diketahui
paling kuat)
dihasilkan
} Toksin ini labil terhadap panas dan dirusak
dengan panas yang
cukup tahan pada suhu 100 derajad selama paling
lama 3-5 jam
} Daya tahan terhadap panas berkurang pada pH
asam atau bila
konsentrasi garam tinggi
} Toksin botulinum diserap oleh usus dan ikatan
pada reseptor
membran prasipnatik neuron motor sistem saraf
perifer dan saraf
kranial.
26
Toksin C.botulinum
} Selama pertumbuhan C.botulinum dan
selama otolisis
bakteri, toksin dikeluarkan kedalam
lingkungan sekitarnya.
} Dikenal 7 variasi antigenik toksin (A-G).
} Tipe A,B,dan E (kadang2 F) adlah
penyebab utama
penyakit pada manusia
} Tipe A,B dihubungkan dengan berbagai
makanan, dan tipe
E terutama pada hasil ikan
} Tipe C menyebabkan leher lemas pada
unggas
} Tipe D botulisme pada mamalia
27
Patogenesis
} Walaupun C.botulinum tipe A dan B
sangat terkait
dengan luka yang terinfeksi dan botulisme,
sebagian besar
penyakit bukanlah suatu infeksi
} Botulisme merupakan keracunan akibat
memakan
makanan dimana C.botulisme tumbuh dan
menghasilkan
toksin
} Penyebab yang paling sering adalah
makanan kaleng yang
bersifat basa,dikemas kedap
udara,diasap,diberih rempah-
rempah yang dimakan tanpa dimasak lagi
} Didalam makanan ini spora C.botulinum
tumbuh;dalam
keadaan anaerob,bentuk vegetatif
tumbuh dan
menghasilkan toksin
28
Gambaran Klinis
} Gejala-gejala dimulai 18-24 jam setelah
makan makanan
yang beracun
} Dengan gangguan penglihatan
(inkoordinasi otot-otot
mata,penglihatan ganda),
ketidakmampuan untuk
menelan,dan kesulitan bicara
} Tanda-tanda berjalan progresif dan
kematian terjadi
karena paralisis pernapasan atau berhentinya
jantung
} Gejala gastrointestinal biasanya tidak
menonjol
} Tidak demam,penderita tetap sadar
sepenuhnya sampai
menjelang mati
29
Clostridium perfringens
} Spora C.perfringens masuk kedalam luka yang
terkontaminasi
dengan tanah atau feces.
} Dalam jaringan nektorik (lingkungan
anaerobik), spora
berkecambah dan sel vegetatif dapat
menghasilkan beberapa
toksin yang berbeda.
} Beberapa diantaranya dapat menimbulkan
nekrosis dan
hemolitik.
} Toksin alfa dari C.perfringens adalah sebuah
lecithinase yang
merusak membran sel dan memecah
lecithin menjadi
phosphylcholine dan diglycerida
} Kerja enterotoksin C.perfringens meliputi
hiperseksresi dalam
jejenum dan ileum disertai kehilangan cairan
dan elektrolit
pada diare
30
Patogenesis
} Pada infeksi clostridia yang menyebar, spora
mencapai jaringan
melalui kontaminasi pada daerah-daerah
yang terluka
(tanah,feses) atau saluran usus
} Spora berkembang biak pada keadaan potensial
reduksi-reduksi
rendah; sel-sel vegetatif berkembang,meragikan
karbohidrat
yang terdapat dalam jaringan dan membentuk
gas
} Peregangan jaringan dan gangguan aliran darah,
bersama-sama
dengan sekresi toksin yang menyebabkan
nekrosis dan enzim
hialurinidase,mempercepat pertumbuhan bakteri
} Nekrosis jaringan bertambah luas,memberih
kesempatan untuk
peningkatan pertumbuhan bakteri,anemia
hemolitik dan
akhirnya toksemia berat dan kematian
31
terbuka, uterus postpartum)
} infeksi menyebar 1-3 hari dan menimbulkan
menyebar,demam,hemolisis,toksemia,syok dan
demam)
} Penyakit ini hanya berlaqngsung1-2 hari
32
Staphylococcus aureus
• Beberapa strain S.aureus tumbuh pada
membran mukus (mis vagina dlm hub dgn
menstruasi), atau pada luka, menghasilkan
toxic shock syndrom toksin 1 (TSST 1)
• Penyakit ini ditandai dengan syok, demam
tinggi,dan bercak-bercak merah difus yang
kemudian menjadi desquamasi.
• TSST 1 adalah superantigen dan
merangsang limfosit untuk memproduksi
sejumlah besar IL-1 dan TNF.
33
ENDOTOKSIN
• Lipopolisakarida bakteri gram negatif
(LPS,endotoksin)
Disekresi oleh sel hidup,konsentrasinya tinggi dalam bagian integral dari dinding bakteri gram
negatif. Dilepas
pertumbuhan
Diproduksi oleh bakteri gram positif dan bakteri gram negatif Ditemukan hanya pada bakteri gram negatif
Relatif tidak stabil;toksisitas sering dirusak oleh panas pada Relatif stabil.dengan kedudukan panas
pada temperatur
antitoksin yang tinggi,antitoksin menetralkan toksin Hubungan antar titer antibodi dan proteksi
dari penyakit lain
Diubah menjadi antigenik, toksoid non toksik dengan Tidak Diubah menjadi toksoid
Toksik tinggi;fatal untuk binatang dalam jumlah mikrogram Toksik sedang, fatal untuk binatang dalam
jumlah ratusan
Biasanya berikatan dengan reseptor spesifik dalam sel Reseptor spesifik tidak ditemukan dalam sel
Biasanya tidak menghasilkan demam pada tubuh inang Biasanya menghasilkan demam pada tubuh
inang dengan
Frekuensi dikontrol oleh gen kromosom mis plasmid Sintetis dilangsungkan oleh gen kromosom
35
• Bakteri Gram Positif
(exotoksin)
: Corinebakterium diphtheriae,
Clostridium
tetani, Clostridium botulinun, Staphylococcus
sp.
36
Beberapa Toksin yg diproduksi oleh
bakteri37
Bakteri Penyakit Toksin
Bacillus anthracis Antraks Toksin edema,toksin
letal
Clostridium botulinun Botulisme Toksin botulisme
Clostridium difficile Pseudomembranous Enterotoksin
colitis
Clostridium perfringens Gangren α-toksin, enterotoksin,
hialuronidase
Clostridium tetani Tetanus Tetanospasmin
Corinebacterium Difteri Toksin difteri
diphterise
Escherichia coli Diare, kolitis berdarah Toksin yg tahan panas,d
tidak, verotoksin
Pseudomonas Inf.oportunistis,inf. Eksotoksin A
aeuroginosa Nosokonial
Staphylococcus aureus Inf,opt, keracunan α- y –toksin, toksin
makanan, inf.pd kulit, renjat,enterotoksin,eks
sindrom kulit melepuh ofoliatin
38
TUGAS II
1. APA YANG DIKETAHUI TENTANG FLORA NORMAL PADA