You are on page 1of 3

Hasil

Survei tempat dilakukan pada Lembaga Pemasyarakatan Wanita Penfui


Kupang pada bulan Juni dan didapatkan data jumlah Narapidana sebanyak 30
orang. Dilakukan pengambilan darah di Lembaga Pemasyarakatan Wanita Penfui
Kupang pada tanggal 2 Juli 2015 sesuai dengan ijin dari Kepala Kantor Wilayah
Hukum dan Hak Asasi Manusia Provinsi NTT dan Kepala Lembaga
Pemasyarakatan Wanita. Responden dalam penelitian ini adalah narapidana
perempuan yang bersedia mengikuti penelitian dan menandatangi lembar
persetujuan sesuia dengan ijin Etik dengan nomor UN 15050018 yaitu sebanyak
20 sampel.

Adapun di dapat hasil pemeriksaan HbsAg yaitu dapat terlihat pada tabel:

Status HbsAg
NO Umur Reaktif Non Reaktif
n % n %
1 20-44 tahun 1 7,14 13 92,85
2 45-54 tahun 1 25 3 75
3 55-56 tahun 0 0 2 100

Berdasarkan data tersebut dari 20 sampel didapat 2 sampel dengan status


HbsAg reaktif dan 18 sampel dengan status HbsAg non reaktif (10%). Umur 20-
44 didapatkan 1 sampel reaktif (7,14%), umur 45-54 didapatkan 1 sampel reaktif
(25%) dan umur 55-56 tidak ada sampel reaktif (0%).

Pembahasan

Sampel dari 20 orang responden yaitu narapidana perempuan di Lembaga


Pemasyarakatan Wanita Penfui Kupang pada tahun 2015 di periksa di Palang
Merah Indonesia (PMI) dengan metode ELISA Sandwich mengunakan Kit yang
memiliki prinsip ikatan antibodi dan antigen.

Hasil pemeriksaan pada 20 sampel didapatkan 2 sampel reaktif (10%) .


Hal ini menunjukkan bahwa dari 100 orang didapati 10 orang dengan HbsAg
reaktif dan presentase terbesar terdapat pada rentang umur 45-54 tahun. Sesuai
Data Riskesdas Tahun 2013 menunjukkan, Nusa Tenggara Timur merupakan
provinsi dengan prevalensi hepatitis tertinggi (4,1%) (Riskesdas 2014,
Balitbangkes, Kemenkes). Hasil Riskesdas Biomedis tahun 2007 dengan jumlah
sampel 10.391 menunjukkan bahwa presentase HbsAg reaktif 9,4%, presentase
Hepatitis B tertinggi pada kelompok umur 45-49 tahun (11,92%), umur >60 tahun
(10,57%) dan umur 10-14 tahun (10,02%). Penelitian sebelumnya juga dilakukan
oleh Andi Muslalifah, dkk pada tahun 2012 didapatkan hasil bahwa presentase
Hepatitis B tertinggi pada kelompok umur 49-55 tahun.

Penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya tentang penularan


hepatitis pada anggota keluarga di Mataram, ditemukan HBsAg (+)
sebanyak 75 orang (20,29%) dari 370 sampel. Peneliti lain juga
melaporkan bahwa riwayat keluarga merupakan faktor resiko terhadap
penularan Hepatitis B dengan prevalensi (19,1%) (Andi Muslalifah,dkk
2012). Angka penularan secara vertikal dari ibu pengidap Hepatitis B
kepada bayinya cukup tinggi. Berdasarkan penelitian beberapa rumah sakit
di Indonesia, prevalensi HbsAg pada ibu hamil berkisar 2,1 – 5,2%
(Soewignyo, 1992) dan data dari RSUP Sanglah Denpasar menunjukkan
bahwa dari 3.943 ibu hamil didapatkan hasil 80 ibu hamil dengan HbsAg
positif, prevalensinya 2,03%. (Surya, 1995). Potensi penularan hepatitis B
juga sangat besar pada pengguna darah donor, menurut hasil penilitian
Arsunan Arsin menunjukkan sebanyak 18,4% responden beresiko tinggi
karena adanya riwayat tranfusi darah , dan penelitian Pareira et al (2009)
menemukan prevalensi Hepatitis B 3 kali lebih besar pada mereka yang
memiliki riwayat transfusi darah. Faktor resiko penularan Hepatitis B juga
pada pemakai narkoba, yang telah diteliti oleh Nindya Eryawati yaitu
infeksi Virus Hepatitis B pada pelaku tindak pidana narkotika di Lembaga
Pemasyarakatan Kedungpane Semarang sebanyak 84 narapidana
didapatkan 13 kasus Hepatitis B (15,5%).
Narapidana wanita di Lembaga Pemasyarakatan Wanita tinggal
bersama dalam satu tempat dengan waktu tertentu. Individu yang
terinfeksi akan mudah menularkan ke individu yang lain yang masih
rentan terhadap infeksi virus Hepatitis B. Wanita 3 kali lebih rentan
terkena infeksi virus Hepatitis B dibandingkan dengan pria dan wanita
dengan status HbsAg reaktif akan beresiko sangat besar kepada anggota
keluarga yaitu kepada suaminya melalui hubungan seksual, kepada anak
melalui plasenta dan air susu.
HbsAg adalah protein permukaan dari Virus Hepatitis B. HbsAg
dapat dideteksi dalam serum setelah terinfeksi dan 1-6 minggu sebelum
muncul gejala klinis. Uji untuk membuktikan keberadaan HbsAg ini
adalah cara standar yang digunakan untuk mengidentifikasi infeksi awal
oleh virus Hepatitis B. Perjalanan penyakit hepatitis B dapat berkembang
menjadi hepatitis akut maupun hepatitis kronis. Hepatitis B akut terjadi
jika perjalanan penyakit kurang dari 6 bulan sedangkan hepatitis B kronis
bila penyakit menentap, tidak menyembuh secara klinis atau laboratorium,
atau pada gambaran patologi anatomi selama 6 bulan.
Kesimpulan
Berdasarkan data hasil pemeriksaan HbsAg pada semua Narapidana
Perempuan di Lembaga Pemasyarakatan Wanita Penfui Kupang tahun
2015 dari 20 sampel didapatkan 2 sampel dengan HbsAg reaktif (10%).
Saran
Perlu adanya perhatian dari Lembaga Pemasyarakatan Wanita untuk
dilakukan pemeriksaan awal status HbsAg dari para narapidana
perempuan.

You might also like

  • Contoh Pendapat
    Contoh Pendapat
    Document29 pages
    Contoh Pendapat
    Meity Marlha Suki
    No ratings yet
  • Vitamin
    Vitamin
    Document4 pages
    Vitamin
    Meity Marlha Suki
    No ratings yet
  • Biokimia 2
    Biokimia 2
    Document30 pages
    Biokimia 2
    Meity Marlha Suki
    No ratings yet
  • Laporan
    Laporan
    Document8 pages
    Laporan
    Meity Marlha Suki
    No ratings yet
  • Bab 5
    Bab 5
    Document2 pages
    Bab 5
    Meity Marlha Suki
    No ratings yet
  • SK Monitoring
    SK Monitoring
    Document2 pages
    SK Monitoring
    Meity Marlha Suki
    No ratings yet
  • Rokok
    Rokok
    Document23 pages
    Rokok
    Meity Marlha Suki
    No ratings yet
  • Rokok
    Rokok
    Document23 pages
    Rokok
    Meity Marlha Suki
    No ratings yet
  • Contoh Pendapat
    Contoh Pendapat
    Document29 pages
    Contoh Pendapat
    Meity Marlha Suki
    No ratings yet
  • Surat Kuasa
    Surat Kuasa
    Document1 page
    Surat Kuasa
    Meity Marlha Suki
    No ratings yet
  • Sa 8 Naioni
    Sa 8 Naioni
    Document47 pages
    Sa 8 Naioni
    Meity Marlha Suki
    No ratings yet
  • April
    April
    Document4 pages
    April
    Meity Marlha Suki
    No ratings yet
  • ST
    ST
    Document4 pages
    ST
    Meity Marlha Suki
    No ratings yet
  • April
    April
    Document4 pages
    April
    Meity Marlha Suki
    No ratings yet
  • April
    April
    Document4 pages
    April
    Meity Marlha Suki
    No ratings yet
  • ST Lansia Yang Baru 2018
    ST Lansia Yang Baru 2018
    Document1 page
    ST Lansia Yang Baru 2018
    Meity Marlha Suki
    No ratings yet
  • April
    April
    Document4 pages
    April
    Meity Marlha Suki
    No ratings yet
  • Lagu Rohani
    Lagu Rohani
    Document4 pages
    Lagu Rohani
    Meity Marlha Suki
    No ratings yet
  • GEGEG
    GEGEG
    Document2 pages
    GEGEG
    Meity Marlha Suki
    No ratings yet
  • PD Bab 1
    PD Bab 1
    Document2 pages
    PD Bab 1
    Meity Marlha Suki
    No ratings yet
  • Sop Pemeriksaan HB
    Sop Pemeriksaan HB
    Document2 pages
    Sop Pemeriksaan HB
    Meity Marlha Suki
    No ratings yet
  • April
    April
    Document4 pages
    April
    Meity Marlha Suki
    No ratings yet
  • Kuliah I
    Kuliah I
    Document67 pages
    Kuliah I
    Meity Marlha Suki
    No ratings yet
  • Bab 2 PD
    Bab 2 PD
    Document2 pages
    Bab 2 PD
    Meity Marlha Suki
    No ratings yet
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Document2 pages
    Daftar Pustaka
    Meity Marlha Suki
    No ratings yet
  • Tugas Sela 2
    Tugas Sela 2
    Document6 pages
    Tugas Sela 2
    Meity Marlha Suki
    No ratings yet
  • Narkoba 1
    Narkoba 1
    Document5 pages
    Narkoba 1
    Meity Marlha Suki
    No ratings yet
  • Antipornografi 4
    Antipornografi 4
    Document6 pages
    Antipornografi 4
    Meity Marlha Suki
    No ratings yet
  • Antipornografi 2
    Antipornografi 2
    Document11 pages
    Antipornografi 2
    Meity Marlha Suki
    No ratings yet