Professional Documents
Culture Documents
TINJAUAN PUSTAKA
menjadi masalah utama kesehatan pada lebih dari 100 negara tropis dan
(Wibisono, 2014)
II.1.2 Epidemiologi
World Health Organization (WHO) menyebutkan, kejadian DBD
diperkiraan mencapai 390 juta infeksi dengue per tahun (95% interval
6
yang dapat dipercaya 284-528 juta), 96 juta (67-136 juta)
kasus tahunan. Jumlah kasus yang dilaporkan meningkat dari 2,2 juta
di tahun 2010 menjadi 3,2 juta pada tahun 2015 (WHO, 2017).
dengue yang parah. Penyakit ini sekarang endemik di lebih dari 100
Pada tahun 2016 ditandai oleh wabah DBD yang besar di seluruh
dunia. Wilayah Amerika melaporkan lebih dari 2,38 juta kasus pada
tahun 2016, dimana Brasil sendiri menyumbang sedikit kurang dari 1,5
juta kasus, kira-kira 3 kali lebih tinggi dari pada tahun 2014.
7
demam berdarah di beberapa Negara Anggota di Pasifik, serta
kasus dari 58 kasus menjadi 158.912 kasus. Hingga saat ini Indonesia
8
Berdasarkan data dari Kementrian Kesehatan Indonesia tahun 2012
kasus dengan jumlah kematian 816 orang (Indeks Rate/IR= 37,27 per
19.663 kasus diikuti oleh Jawa Timur (8.177 kasus), Jawa Tengah
(7.088 kasus) dan DKI Jakarta (6.669 kasus) dan Lampung (5.207
penyakit dengue.
II.1.3 Etiologi
Biasanya nyamuk aedes menggigit pada siang hari (Brooks & Carroll,
2012).
9
Virus dengue termasuk dalam arbovirus yang dikelompokkan ke
Carroll, 2012).
klinis dan laboratoris. Berikut ini tanda dan gejala penyakit DBD yang
dapat dilihat dari penderita kasus DBD dengan diagnosa klinis dan
laboratoris:
1. Diagnosa Klinis
a. Demam tinggi mendadak 2 sampai 7 hari (38 – 40 º C).
b. Manifestasi perdarahan dengan bentuk: uji Tourniquet positif ,
10
dalam kulit), Ekimosis, Perdarahan konjungtiva (pendarahan
2. Diagnosa Laboratoris
a. Trombositopeni pada hari ke-3 sampai ke-7 ditemukan
perdarahan lain
11
sekitar mulut, kulit dingin dan lembab, dan anak tampak
gelisah
II.1.5 Penatalaksanaan
dipertahankan.
Terdapat protokol penatalaksanaan DBD pada pasien DBD dewasa
Dengue
12
Nyamuk Aedes betina biasanya terinfeksi virus dengue pada saat
selama 4-6 hari) timbul gejala awal penyakit secara mendadak, yang
Viraemia biasanya muncul pada saat atau persis sebelum gejala awal
13
dimulainya penyakit. Saat-saat tersebut merupakan masa kritis dimana
(Green L, 2005):
sebagainya.
3. Pemukiman baru di pinggir kota, karena dilokasi ini, penduduk
digolongkn menjadi 10 :
1. Distribusi menurut umur, jenis kelamin dan ras
14
88% jumlah penderita adalah anak-anak dibawah 15 tahun. Faktor
pengaruhnya.
oleh air.
kota, tetapi sejak tahun 1975 penyakit ini juga terjangkit di daerah
tinggi.
15
Kegiatan program pemberantasan penyakit DBD meliputi:
dalam radius 100 m atau lebih kurang 20 rumah, serta di sekolah jika
demam tanpa sebab yang jelas dan atau ditemukan 1 kasus yang
meninggal karena sakit DBD dalam radius 100 m atau lebih kurang
tersebut.
16
Hasilnya kemudian dicatat pada form PE untuk digunakan sebagai
PE;
17
Hasil PE dilaporkan kepada kepala Puskesmas dan selanjutnya
seperlunya.
3. Penyuluhan
18
meningkatkan pengetahuan, kesadaran, kemauan dan praktek
Walaupun 3-M adalah cara yang mudah dan bisa kita lakukan karena
dengue ini masih kurang. Karena itu, pemerintah harus lebih aktif
19
dengan menggunakan berbagai media seperti surat kabar dan
televisi. Jika tidak, kasus dengue tidak akan pernah teratasi, bahkan
Fendona 30 EC.
20
hidup lainnya.Bila nyamuk jenis lain bertelur dan menetaskannya
Karena itu tidak heran bila nyamuk penyebab demam berdarah ini
Aedes aegypti yang dipengaruhi lagi oleh ada tidaknya genangan air
sehingga cara ini bukanlah cara yang efektif untuk jangka panjang.
Untuk jangka pendek, cara ini masih bisa digunakan. Cara kedua
21
adalah membuat nyamuk transgenik supaya tidak terinfeksi oleh
virus dengue. Jika nyamuk tidak bisa diinfeksi oleh virus dengue,
efektif yang bisa kita lakukan dengan kondisi kita saat ini.
daur hidup nyamuk Aedes aegypti adalah 8-10 hari. Jika PSN
22
dilakukan seminggu sekali maka rantai pertumbuhan dari mulai telur
meliputi :
masyarakat,
melaksanakan PSN-DBD.
23
Penggerakan PSN-DBD di sekolah dan tempat umum lainnya;
24
kelurahan. Untuk evaluasi/penilaian kualitas kegiatan pemeriksaan
25
masyarakat dalam melaksanakan pencegahan penyakit DBD, sangat
lingkungannya
e. Dapat merubah serta mengembangkan pengetahuan dan praktek
PSN .
(Hiswani,2013) :
serangga.
2. Memberantas jentik aedes aegypti dengan ; pemberantasan sarang
bekas yang dapat menampung air hujan seperti kaleng bekas; ganti
seminggu sekali, perbaiki saluran dan talang air yang tidak lancar,
26
tutup lubang-lubang pada potongan bambu atau pohon dengan
DBD adalah :
1. Faktor Internal
Faktor internal meliputi ketahanan tubuh atau stamina seseorang.
daya tahan cukup kuat dari infeksi baik yang disebabkan oleh
bakteri, parasit, atau virus seperti penyakit DBD. Oleh karena itu
hujan dan pancaroba. Pada musim itu terjadi perubahan cuaca yang
2. Faktor Eksternal
Faktor eksternal merupakan faktor yang datang dari luar tubuh
27
ditempat penampungan air, karena kondisi ini memberikan
28
mengubur (3M) sangat tepat dan perlu dukungan luas dari
objek.
29
II.2 Diagnosis Komunitas
Diagnosis komunitas, sering juga disebut public health assessment,
30
II.2.1 Langkah-langkah Diagnosis Komunitas
1. Definisi komunitas
2. Karakteristik komunitas
3. Prioritas masalah
Dari masalah yang ada, ditentukan masalah yang paling penting dalam
komunitas.
31
Masalah yang terpilih dianalisa dengan mempertimbangkan faktor-
faktor yang terkait dan strategi serta fasilitas yang ada untuk rencana
intervensi.
5. Intervensi
6. Evaluasi
yang diberikan.
2012).
32
33