You are on page 1of 27

Landasan Pelaksanaan Program Pengendalian

Resistensi Antimikroba di Indonesia

Dra. R. Dettie Yuliati, M.Si., Apt


Direktur Pelayanan Kefarmasian

Disampaikan pada pertemuan :


Simposium Nasional
Upaya Peningkatan Kesadaran Pencegahan Penyakit dan Penggunaan Antimikroba yang Baik dan Benar
“More Protection, Less Antimicrobial”
Jakarta, 27 Februari 2018
MENINGKATKAN
KUALITAS HIDUP
MANUSIA
INDONESIA

PROGRAM INDONESIA SEHAT


PARADIGMA PENGUATAN JAMINAN
SEHAT YANKES KESEHATAN
• Upaya promotif- • Peningkatan
NASIONAL
preventif akses • Kendali mutu
• Pemberdayaan • Peningkatan • Kendali biaya
masyarakat mutu
GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT
(Inpres Nomor 1 Tahun 2017)

Suatu tindakan sistematis dan terencana yang dilakukan


secara bersama-sama oleh seluruh komponen bangsa
dengan kesadaran, kemauan, dan kemampuan berperilaku
sehat untuk meningkatkan kualitas hidup

kesehatan masyarakat terjaga, jika sehat maka


Tujuan produktivitas akan meningkat, terciptanya lingkungan
yang bersih serta biaya yang dikeluarkan untuk berobat
akan berkurang.
Resistensi antimikroba 
tantangan kesehatan global
• AMR menyebabkan dampak terhadap peningkatan jumlah
kematian dan beban ekonomi, karena perpanjangan lama
rawat inap, penggunaan antimikroba yang lebih mahal dan
lebih lama

• Kematian akibat AMR diperkirakan sekitar 700.000 jiwa,

Pada tahun 2050, AMR menyebabkan:


• kematian 10 juta jiwa/tahun
• total GDP yang hilang 100 triliun dolar.
Trend perkembangan antimikroba

Penemuan antimikroba baru menurun,


Kejadian resistensi antimikroba meningkat
Penyebab utama mikroorganisme resisten
Penggunaan antimikroba yang tidak tepat
pada manusia, misalnya:
Penggunaan
Kurangnya kesadaran dan pemahaman
masyarakat antimikroba yang bijak

dengan ..
CEGAH
Penggunaan antimikroba yang tidak tepat Patuh terhadap
pada hewan (peternakan, perikanan) standard
pencegahan/keamanan
Pembuangan limbah antimikroba ke
lingkungan
Masalah resistensi antimikroba membutuhkan upaya holistik
dan multisektoral dengan pendekatan One Health,
antara kesehatan manusia, kesehatan hewan, ketahanan-
keamanan pangan, dan lingkungan
Meningkatkan kesadaran dan pemahaman terhadap
pengendalian resistensi antimikroba melalui
komunikasi, pendidikan dan pelatihan yang efektif
Meningkatkan pengetahuan dan data melalui
surveilans dan penelitian
Global Action Plan on Antimicrobial
Resistance_eng.pdf Menurunkan insiden infeksi melalui sanitasi,
higiene dan pencegahan pengendalian infeksi yang
efektif
Mengoptimalkan penggunaan antimikroba secara
bijak pada manusia dan hewan
Membangun investasi penemuan obat, alat diagnostik
dan vaksin baru untuk menurunkan pengunaan
National Action Plan on
Antimicrobial Resistance Indonesia antimikroba
2017-2019.pdf
Strategi Peningkatan POR dalam rangka
Pengendalian Resistensi Antimikroba di Indonesia
Regulasi/Kebijakan
• Pembatasan penyediaan Antimikroba (khususnya Antibiotika) melalui
Kebijakan FORNAS
• Standar dan Pedoman
• Regulasi dan kebijakan bidang produksi, distribusi dan penyerahan obat

Edukasi/Pembinaan
Pedoman Pelayanan Kefarmasian
• Edukasi dan pemberdayaan masyarakat untuk terapi antibiotik.pdf
• Penyebaran informasi melalui berbagai media
• Workshop dan seminar SASARAN:
Manajerial • TENAGA KESEHATAN
• MASYARAKAT
• Advokasi
• Monitoring dan evaluasi
Pedoman Umum Penggunaan Antibiotik
* Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 2406/MENKES/PER/XII/2011

• Pedoman Umum Penggunaan Antibiotik memuat


informasi dan pedoman umum mengenai penggunaan
antibiotik
 Prinsip penggunaan antibiotik
 Penggolongan antibiotik
 Penggunaan antibiotik
 Penilaian penggunaan antibiotik di RS
 Antimicrobial Stewardship Program pada fasyankes

• Sedang dalam proses revisi (tahun 2018)


PMK 2406_2011_Pedoman Umum Penggunaan Antibiotik.pdf
Program Pengendalian Resistensi Antimikroba
(PPRA)
*Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 8 Tahun 2015

• Setiap RS harus melaksanakan PPRA secara optimal


• Pelaksanaan PPRA dilakukan melalui:
 Pembentukan tim pelaksana PPRA
 Penyusunan kebijakan dan panduan penggunaan
antibiotik
 Melaksanakan penggunaan antibiotik secara bijak
 Melaksanakan prinsip pencegahan pengendalian
antibiotik

• Sedang disusun Permenkes tentang PPRA di FKTP


peraturan-menteri-kesehatan-ri-no-8-tahun-2015-tentang-pengendalian-resistensi-antimikroba-di-rumah-sakit.pdf
Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit
Edisi 1
• PROGRAM NASIONAL
SASARAN KESELAMATAN PASIEN
Sasaran IV Pengendalian Resistensi
Antimikroba
STANDAR STANDAR PELAYANAN BERFOKUS
NASIONAL PADA PASIEN  Standar 4 : Rumah sakit
AKREDITASI menyelenggarakan pengendalian resistensi
RUMAH
antimikroba sesuai peraturan perundang-
SAKIT STANDAR MANAJEMEN RS
ED 1 undangan
PONEK  Standar 4.1 : Rumah sakit (Tim/Komite
HIV/AIDS
PROGRAM NASIONAL TB PPRA) melaksanakan kegiatan
PPRA
GERIATRI
pengendalian resistensi antimikroba
INTEGRASI PENDIDIKAN
KESEHATAN DALAM PELAYANAN RS
Edukasi pada Masyarakat
 Gema Cermat

Pencanangan GeMa CerMat oleh Menkes RI


Jakarta, 13 Nov 2015
SK Menkes No. 427/2015
*SK Menteri Kesehatan RI Nomor HK.02.02/MENKES/427/2015
Termasuk penggunaan antibiotik secara bijak
Sasaran Gema Cermat

SASARAN Dinas terkait, Fasilitas


kesehatan
PKK, Dharma wanita, Kader Jurnalis media
kesehatan, Ormas lain massa, blogger

PERGURUAN TINGGI,
IYPG, ISMAFARSI,
IAI, PAFI, IDI, IBI, AKADEMI, SEKOLAH,
PRAMUKA (SBH), dll
PPNI, dll dll
Ruang lingkup
Peningkatan kesadaran, pengetahuan dan keterampilan masyarakat
tentang : penggunaan obat secara benar, termasuk cara memilih,
memperoleh, menyimpan dan membuang obat secara benar di
rumah tangga, termasuk penggunaan antibiotik secara bijak
perubahan perilaku
Termasuk obat bebas (OTC) dalam swamedikasi dan obat keras
(ethical) yang diperoleh melalui resep dokter  Antibiotik
Prinsip BENAR --> sesuai petunjuk tenaga kesehatan dan referensi
yang tepat dan akurat, bukti ilmiah terkini, termasuk informasi pada
kemasan obat
MATERI EDUKASI MASYARAKAT

DAGUSIBU dan Cara


Penggolongan Obat
Penggunaan Obat

POR dan TANYA LIMA O dan


Penggunaan Informasi pada
Antibiotik Bijak Kemasan Obat
PENGGUNAAN ANTIBIOTIK BIJAK
oleh Masyarakat (5T)
Tidak MEMBELI antibiotik sendiri
1 (TANPA RESEP DOKTER)
Tidak MENGGUNAKAN antibiotik
2 untuk selain INFEKSI BAKTERI
Tidak MENYIMPAN antibiotik di rumah selain
3
dalam masa pengobatan
4 Tidak MEMBERI antibiotik SISA kepada orang lain
Tanyakan pada APOTEKER informasi
5 obat antibiotik
Materi Edukasi Masyarakat  Media Cetak &
Elektronik

VIDEO PENGGUNAAN ANTIBIOTIK


BIJAK DI YOUTUBE
https://youtu.be/KZ_ow0qJ7e4
Materi Edukasi Masyarakat  Media Sosial
Edukasi Masyarakat
melalui Media Sosial

Diskusi Grup
Telegram
(DISGRAM)
Penutup
Salah satu penyebab resistensi antimikroba adalah penggunaan antibiotik secara tidak tepat
oleh masyarakat dan tenaga kesehatan
Masyarakat diharapkan dapat menggunakan antibiotik secara bijak dalam upaya
pengendalian resistensi antimikroba :
• Tidak MEMBELI antibiotik sendiri (TANPA RESEP DOKTER)
• Tidak MENGGUNAKAN antibiotik untuk selain infeksi bakteri
• Tidak MENYIMPAN antibiotik di rumah
• Tidak MEMBERI antibiotik SISA kepada orang lain
• Tanyakan pada APOTEKER informasi obat antibiotik
Untuk meningkatkan penggunaan obat rasional, termasuk penggunaan antibiotik bijak,
pada masyarakat dilaksanakan Gerakan Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat (GeMa
CerMat)  perlu dukungan dan keterlibatan semua pihak
GeMa CerMat
Cerdas Gunakan Obat (Fanpage)
@gemacermat
@gemacermat
gemacermat@kemkes.go.id
TERIMA KASIH
@cerdasgunakanobat (channel telegram)

Grup Diskusi Interaktif


GeMa CerMat
@diskusiobat
Gerakan Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat

Diskusi Obat (GeMa CerMat)


#GemaCermat
www.kemkes.go.id
www.binfar.kemkes.go.id
#CerdasGunakanObat

You might also like