You are on page 1of 74

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM

DAN PERUMAHAN RAKYAT

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR


PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT (PUPR) TAHUN 2018
DI PROVINSI BANTEN

Oleh:
Ir. Rido Matari Ichwan, MCP
Kepala Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah

Disampaikan dalam:
MUSRENBANG RPJMD Provinsi Banten Tahun 2017-2022

Banten, 20 Juni 2017


Outline

Tantangan Pengembangan
1
Infrastruktur PUPR

Kebijakan Pengembangan
2 Infrastruktur PUPR

Pendekatan Kewilayahan
3
Dalam Pengembangan
Infrastruktur PUPR 2015-2019

Program Terpadu
4 Pengembangan Infrastruktur
PUPR Di Provinsi Banten Tahun
2018
1
TANTANGAN PENGEMBANGAN
INFRASTRUKTUR PUPR 2015-2019
PELUANG GLOBAL SEBAGAI BAGIAN WILAYAH ONE BELT ONE ROAD
Sumber : China Britain Bussiness Council

Silk Road Economic


 One Belt One Road (OBOR) Belt
diinisiasi oleh China pada tahun
2013
 Fokus pada peningkatan dan
penciptaan jalur-jalur
perdagangan baru, keterkaitan-
keterkaitan dan peluang-peluang
usaha dengan Cina
 Mencakup hampir 60 negara di
Maritime Silk Road of the
Asia, Eropa dan Timur Tengah dan
21st Century
Afrika, termasuk INDONESIA
Indonesia sebagai bagian
dari Maritime Silk Road
 OBOR mencakup 2 (dua) elemen : One Belt: The Silk Road Economic Belt , and One Road: The 21st-
Century Maritime Silk Road
 One Belt : Peningkatan dan pengembangan jalur darat, membangun “Jembatan Daratan Eurasian” –
rantai logistic dari pantai timur China sampai ke Rotterdam/Eropa Barat; dan mengembangkan
sejumlah koridor ekonomi yang menghubungkan China dengan Mongolia dan Rusia, Asia Tengah dan
Asia Tenggara.
 One Road: The 21st-Century Maritime Silk Road : Ini adalah rute laut (merujuk pada Maritime Silk
Road lama) yang membentang dari barat pantai timur China ke Eropa melalui Laut Cina Selatan dan
Samudra Hindia. 4
ANTISIPASI PELUANG GLOBAL ASEAN CONNECTIVITY DAN
MASYARAKAT EKONOMI ASEAN

141,000 km;North-
32 negara
Indonesia ASEAN East
Asia
Penduduk 251,5 Juta 625 Juta
(2016) (40 %)
2002
Central Jalan Tol
GDP US$ 873 US $ 2.459 Asia Trans
Miliar (35 %) Milliar Sumatera
1995

Luas 1,9 Juta Km2 4,5 Juta Km2


WIlayah (42 %)
Jalan Tol Trans Jawa

Kesepakatan Regionalisasi yang didukung penguatan konektivitas, baik secara fisik,


ekonomi dan kelembagaan di wilayah ASEAN membuka peluang pasar yang lebih besar

5
PDB Indonesia per Pulau tahun 2013

TANTANGAN
PEMBANGUNAN NASIONAL
Disparitas antar wilayah, terutama antara
Kawasan Barat Indonesia (KBI) dan
Kawasan Timur Indonesia (KTI)
1. a.l. Utara – SelatanKabBanten, serta masih adanya
dengan status Tertinggal
Sumber: BPS, 2014

Urbanisasi yang tinggi (meningkat 6 kali dalam 4 dekade)


belum dapat diimbangi pemenuhan infrastruktur
pendukungnya
a.l kawasan perkotaan Cilegon, Pandeglang, Serang 2.
Pemanfaatan sumber daya masih belum
optimal terutama mendukung kedaulatan
pangan dan energi, serta masih rendahnya 3.
nilai tambah SDA
a.I masih terjadi genangan di beberapa lokasi strategis
Prov. Banten

Belum mantapnya konektivitas antara


infrastruktur di darat dan laut, serta
pengembangan kota maritim atau pantai 4.
DAYA SAING INFRASTRUKTUR MEMBAIK.....
TETAPI DAYA SAING GLOBAL MENURUN....

Indeks Daya Saing Indeks Daya Saing Walaupun daya saing infrastruktur
Global Indonesia (GCI) Infrastruktur Indonesia (GCI) semakin membaik, pengembangan
Tahun Ranking Tahun Ranking infrastruktur PUPR juga dihadapkan
pada tantangan untuk menuntaskan
2011 - 2012 46 2011 - 2012 82
konstruksi pekerjaan-pekerjaan
2012 - 2013 50 2012 - 2013 92 sebelum 2015 yang belum selesai,
2013 - 2014 38 2013 - 2014 82 seperti penyelesaian jalan tol trans
2014 - 2015 34 2014 - 2015 72 Jawa, pembangunan 16 bendungan
(Bendungan Jatigede dan Nipah)
2015 - 2016 37 2015 - 2016 64
2016 - 2017 41 2016 - 2017 60

Indonesia Singapura Malaysia Thailand Vietnam Filipina


Keseluruhan 80 2 19 72 85 112
Infrastruktur
Jalan 75 2 20 60 89 106
Rel Kereta Api 39 5 15 77 52 89
Pelabuhan 75 2 17 65 77 113
Transportasi 62 1 20 42 86 116
Udara
Sumber: The Global Competitiveness Report 2016-2017 (World Economic Forums) 7
DISPARITAS ANTAR DAERAH MASIH LEBAR KBI DAN KTI,
MESKI EKONOMI TUMBUH TINGGI :

KALIMANTAN: 5,7% thd PDB


Pertambangan, Industri, Pertanian

11,1% SULAWESI: 3,4% thd PDB


6.5 % Pertanian, konstruksi, perdagangan
4,9% 4,1 % 22,0%
7,5%
SUMATERA: 19,4% thd PDB 11,0% 4,0%
Pertanian, Industri pengolahan,
pertambangan
14,7% PAPUA: 1,5% thd PDB
6,0 % 5,8 %
Pertambangan, pertanian, dan
administrasi pemerintahan
10,1 %

BALI & NUSRA: 1,8% thd PDB


Pertanian, pariwisata, perdagangan
JAWA: 57,0% thd PDB Industri
pengolahan, perdagangan, konstruksi

Pertumbuhan PDRB, rata-rata 2006-2015, YoY Tingkat Kemiskinan Daerah, per September 2016
Source: BPS Source: BPS
5

8
TANTANGAN KAWASAN PERKOTAAN YANG TUMBUH PESAT :
ANTISIPASI DUKUNGAN INFRASTRUKTUR PUPR AGAR KAWASAN EKOLOGI PERKOTAAN
PERKOTAAN BERPERAN SEBAGAI “Engine of Growth” SECARA CLIMATE CHANGE
67,7% 0,73-0,76 cm
BERKELANJUTAN
Cakupan pelayanan Kenaikan Muka Air
DEMOGRAFI & KOHESI SOSIAL penyediaan Laut per tahun
air bersih 75% Emisi Gas Rumah Kaca
TATA KELOLA PERKOTAAN
Penduduk Perkotaan: Tingkat Urbanisasi: 83,6% RTRW Kota telah ditetapkan dalam Perda
dalam 4 dekade (1970 – 2010), 53,6% ~ 137,5 juta jiwa (2015)
meningkat 6 kali lipat Belum optimalnya Desentralisasi
pemanfaatan IMB sebagai
49,8% ~ 119,8 juta jiwa (2010) peraturan
66,7% ~ 203,4 juta jiwa (2035) Instrumen kontrol land use
berdasarkan prinsip
Rata-rata pertumbuhan otonomi daerah
Pilkada Serentak tahun 2015
per tahun 1.49%

EKONOMI PERKOTAAN
PENATAAN RUANG PERKOTAAN
Kesenjangan
Kontribusi terhadap
PDRB Nasional 74% Antara kota-desa,
KBI & KTI
Jaringan Infrastruktur Regional mendukung Aliran
Barang & Jasa dan Jaringan Infrastruktur dalam Kota

PERUMAHAN & PERMUKIMAN

Penjalaran kota yang tak


terkendali terutama di kota- 38,000 ha 7,6 juta BACKLOG
PERUMAHAN
Luas Permukiman
kota metro dan besar Cakupan pelayanan
Mis: Jakarta dan sekitarnya
Kumuh
pengelolaan sampah 56% 9
TANTANGAN MENGADOPSI PENGEMBANGAN JALAN LINGKAR DI
KONSEPSI
KAWASAN JALAN TOL PERKOTAAN
PERKOTAAN

Control of through traffic Direct movement Dispersion of traffic

MANFAAT JALAN LINGKAR:


London Berlin Paris Washington D.C
 Mengurangi 20% dari waktu perjalanan
 pengurangan volume lalu lintas
 Memperpendek 38% dari jarak tempuh
 Menurunkan 4% angka kecelakaan lalu lintas
 Pengurangan emisi dan kebisingan
Plan Plan
DAMPAK PEMBANGUNAN JAPAN BELTWAY :
Amsterdam Tokyo Beijing Seoul
 Tokyo: reduction of 200~300 million ton
CO2 annually
 Nagoya: reduction of 60,000 ton CO2
annually
 Saitama: reduction of 10% CO2 emissions
 Hiroshima: increase of average speed
(reduction of 3.5 billion yen delay cost)
Use
10
Plan Total

Sumber : Pusat Pengembangan Perkotaan, BPIW 10


2
KEBIJAKAN PENGEMBANGAN
INFRASTRUKTUR PUPR 2015-2019
NAWACITA
DAN VISI-MISI PRESIDEN

VISI MISI PRESIDEN

AGENDA NASIONAL
“Terwujudnya Indonesia Yang Berdaulat,
Mandiri, dan Berkepribadian Berlandaskan Visi JW-JK
Gotong Royong”

Mewujudkan Bangsa yang


Misi JW-JK
Berdaya Saing (M5)

Membangun Indonesia dari PINGGIRAN dengan


MEMPERKUAT DAERAH-DAERAH DAN DESA
DALAM KERANGKA NEGARA KESATUAN
(NC3), Meningkatkan Kualitas Hidup Manusia
Indonesia (NC5) dan Meningkatkan produktivitas Nawa Cita
rakyat dan daya saing di pasar internasional
(NC6), Mewujudkan kemandirian ekonomi
dengan menggerakan sektor-sektor strategis
.
ekonomi domestik (NC7).

Penguatan Konektivitas Nasional untuk Isu Prioritas


Mencapai Keseimbangan Pembangunan RPJMN

12
PERAN INFRASTRUKTUR BIDANG PUPR
(Sesuai RENSTRA PUPR 2015-2019)

Meningkatkan ketahanan air, kedaulatan pangan dan energi guna


menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik dalamVISI MISI
rangka
JOKO WIDODO – JUSUFdaya
kemandirian ekonomi (Pengelolaan SDA; Pendayagunaan SDA; dan Pengendalian KALLA
rusak
air)

Dukungan terhadap konektivitas nasional guna meningkatkan


produktivitas, efisiensi, dan pelayanan sislognas bagi penguatan daya
saing bangsa di lingkup global yang berfokus pada konektivitas daratan
dan maritime (Penyelenggaraan jalan)

Dukungan terhadap peningkatan kualitas dan cakupan pelayanan


infrastruktur dasar permukiman di perkotaan dan perdesaan
(Pembinaan dan pengembangan infrastruktur permukiman; Penyediaan perumahan;
dan Pembiayaan Perumahan)

Untuk meningkatkan keseimbangan pembangunan antardaerah,


terutama di kawasan tertinggal, kawasan perbatasan, dan kawasan
perdesaan (keterpaduan infrastruktur wilayah; serta Pembinaan konstruksi nasional
dan fasilitasi pengusahaan infrastruktur)
13
RENCANA STRATEGIS KEMENTERIAN PUPR TAHUN 2015-2019

Disusun Berdasarkan
Permen PUPR No. 131
Tahun 2015

Saat ini sedang dalam


proses review

14
TARGET OUTPUT INFRASTRUKTUR BERDASARKAN
RENSTRA PUPR 2015-2019

3.073 km 29.859 m DUKUNGAN SEKTOR JALAN


Peningkatan
Pembangunan terhadap pembangunan 24 Pelabuhan baru
kapasitas jalan
nasional
jembatan terhadap pelabuhan penyeberangan di 60 lokasi SEKTOR PERUMAHAN
terhadap restrukturisasi jaringan jalan perkotaan
terhadap pembangunan jalan lingkar perkotaan di
19.951 m 1.000 km Metropolitan dan kota besar • Fasilitasi PSU untuk Pembangunan
Peningkatan Pembangunan terhadap 15 kawasan industri prioritas Rumah Umum Tapak Layak Huni:
jembatan jalan tol
terhadap kawasan pariwisata pada 25 KSPN 676.950 unit
(pemerintah & • Pembangunan Rumah Khusus:
swasta) prioritas
terhadap pembangunan 15 Bandara baru 50.000 unit
2.650 km terhadap intermoda dengan jalur KA • Pembangunan Rumah Susun untuk
Pembangunan MBR: 550.000 unit
jalan baru
• Bantuan Stimulan Pembangunan
Rumah Swadaya: 450.000 unit

65 1 juta hektar
Pembangunan
waduk
Pembangunan jaringan
irigasi baru
SEKTOR CIPTA KARYA
KONDISI TARGET
3.000 km 3 juta hektar AKHIR AKHIR
SEKTOR Pembangunan Rehabilitasi jaringan THN 2014 THN 2019
SUMBER sarana &
prasarana
irigasi
Akses Air Minum
DAYA pengendali
Layak 70 % 100 %
banjir
67,52 m3/detik
AIR Pembangunan/ Kawasan
peningkatan sarana & permukiman kumuh 38.431 Ha 0 ha
500 km prasarana pengelolaan air
Pembangunan dan baku perkotaan
peningkatan sarana &
prasarana pengamanan Akses Sanitasi
62 % 100 %
pantai Layak

15
SANDINGAN ALOKASI ANGGARAN KEMENTERIAN PUPR
ANTARA RENSTRA DAN DIPA TAHUN 2015-2019
250.000.000

221.026.005 217.102.154
209.163.188
Renstra
200.000.000
RP (DALAM JUTA)

169.450.944
Gap
Gap
Gap -108.399.491
-115.988.216
150.000.000 -107.666.673
119.656.604 Gap
-71.421.943
Gap 4.822.264
DIPA
100.000.000 114.834.340
98.029.001 101.496.515 105.037.789 *) 108.702.663 *)

50.000.000

-
2015 2016 2017 2018 2019
TAHUN
*) 2018-2019 Angka Prakiraan Maju
Renstra DIPA

16
TARGET DAN CAPAIAN RENSTRA PUPR 2015-2019 MENDUKUNG
KETAHANAN AIR, KEDAULATAN PANGAN DAN ENERGI

Pembangunan
16 13 8 9 19 (29%) 65 Bendungan
Bendungan
52.519 84.000
Pembangunan
182.000 681,481 (68,1%) 1.000.000 ha
Jaringan Irigasi
288.496
Rehabilitasi
480.000 310.000 1.921.505 (64,1%) 3.000.000 ha
Jaringan Irigasi

Pembangunan
Embung/Bangunan 332 387 105 264 (24,3%) 1.088 buah
Penampung Air Lainnya

Pembangunan/Peningkat-
an Sarana & Prasarana 8,74 6,15 4,45 48,18 (71,4%) 67,52 m3/dtk
Pengelolaan Air Baku

Pembangunan
Pengendalian Lahar 149 38 6 113 (36,9%) 306 buah
Pembangunan/Peningkat- 33,57
an Sarana & Prasarana 62,34 21 408 (77,7%) 525 km
Pengamanan Pantai
Pembangunan Sarana
& Prasarana Pengendali 288,61 228 154 2.420 (78,3%) 3.090 km
Banjir

Lanjutan dari
Capaian 2015 Capaian 2016 Target 2017 Target 2018-2019 17
periode sebelumnya
TARGET DAN CAPAIAN RENSTRA PUPR 2015-2019 MENDUKUNG
KONEKTIVITAS NASIONAL

Pembangunan
Jalan Tol (km)
(Pemerintah dan 153 65 138 644 (64,4%) 1.000 km
Swasta)
27 (1%)
Pembangunan
Jalan Nasional 1.286 559,05 778,38 2.650 km
(km)

Pembangunan 6.258,17
Jembatan (m)
7.970,00 6.982,31 8.648,52
(21%) 29.859 m

Peningkatan
Kapasitas Jalan 1.928,83 1.176,78 824,95 3.073 km
Nasional (km) (Telah tercapai)

Peningkatan
Kapasitas 8.048 4.005 5.956 1.908
(9.6%) 19.953 m
Jembatan (m)

Capaian 2015 Capaian 2016 Target 2017 Target 2018-2019


18
TARGET DAN CAPAIAN RENSTRA PUPR 2015-2019 MENDUKUNG
PENINGKATAN KUALITAS HIDUP
70,97
Peningkatan 72,77
Cakupan Pelayanan 68,11% 27,23 (85,4%) 100%
Akses Air Minum (Baseline)
71,66
9,18 8,14
Penurunan Luasan
Permukiman Kumuh 10% 8,14 (81,4%) 0%
Perkotaan (baseline)
8,44
62,14 67,64
Peningkatan
Pelayanan Akses 61,06% 32,36 (83,1%)
100%
Sanitasi (Baseline)
64,07
10.497
13.253
Pembangunan Rumah
Susun untuk MBR
(94,3%)
518.510 (96,7%) 550.000 unit
7.740
Pembangunan Rumah
Khusus 6.713 6.048 5.083 32.156 (64,3%) 50.000 unit
82.254 110.000
Pembangunan Rumah
Swadaya
1.459.858 (83,4%) 1.750.000 unit
97.888
29.959 14.000
PSU untuk mendukung
penyediaan rumah 606.110 (89,5%) 676.950 unit
bagi MBR 26.884
Capaian 2015 Capaian 2016 Target 2017 Target 2018-2019 19
ALOKASI APBN PUPR DI KAWASAN BARAT INDONESIA (KBI)
TAHUN 2015-2017

APBN 2015 APBN 2016 APBN 2017 TOTAL


No PROVINSI
(Rp Miliar) (Rp Miliar) (Rp Miliar) (Rp Miliar)
1 NAD 1.843 2.635 2.231 6.709
2 Sumatera Utara 2.908 3.344 3.618 9.871
3 Sumatera Barat 1.950 2.847 2.448 7.245
4 Riau 998 1.376 1.125 3.499
5 Kepulauan Riau 758 961 798 2.517
6 Jambi 1.557 1.715 1.500 4.773
7 Sumatera Selatan 2.111 2.583 2.636 7.330
8 Bangka Belitung 583 627 561 1.771
9 Bengkulu 980 1.165 1.197 3.342
10 Lampung 2.229 2.048 1.855 6.132
11 Banten 1.470 1.326 1.535 4.330
12 Jawa Barat 5.467 2.783 22.285 30.535
13 Jawa Tengah 5.701 5.860 6.535 18.095
14 DI Yogyakarta 940 6.625 8.089 15.653
15 Jawa Timur 2.846 1.348 1.922 6.115
16 DKI Jakarta 16.405 3.405 3.450 23.261
17 Bali 1.220 1.186 1.027 3.433
TOTAL KBI 49.965 41.835 62.813 154.614 20
ALOKASI APBN PUPR DI KAWASAN TIMUR INDONESIA (KTI)
TAHUN 2015-2017

APBN 2015 APBN 2016 APBN 2017 TOTAL


No PROVINSI
(Rp Miliar) (Rp Miliar) (Rp Miliar) (Rp Miliar)
1 Kalimantan Barat 3.278 2.423 2.456 8.157
2 Kalimantan Tengah 1.746 1.650 1.304 4.699
3 Kalimantan Selatan 1.553 1.794 1.867 5.215
4 Kalimantan Timur 2.157 2.456 2.346 6.959
5 Kalimantan Utara 1.549 1.756 1.229 4.534
6 Sulawesi Utara 2.607 2.875 2.834 8.316
7 Gorontalo 1.536 1.666 1.696 4.899
8 Sulawesi Tengah 2.555 2.214 2.272 7.041
9 Sulawesi Selatan 3.630 3.998 3.893 11.521
10 Sulawesi Barat 1.406 1.371 866 3.643
11 Sulawesi Tenggara 2.229 1.878 1.791 5.897
12 Nusa Tenggara Barat 2.304 2.185 1.842 6.332
13 Nusa Tenggara Timur 3.192 2.938 3.192 9.322
14 Maluku 3.002 2.841 1.859 7.702
15 Maluku Utara 2.151 1.590 1.586 5.327
16 Papua 4.939 5.616 5.013 15.568
17 Papua Barat 3.580 3.207 2.638 9.425
TOTAL KTI 43.414 42.458 38.684 124.555
21
PROPORSI APBN PUPR DI KBI DAN KTI TAHUN 2015-2017

PULAU/KEPULAUAN APBN 2015 (Rp Triliun) APBN 2016 (Rp Triliun) APBN 2017 (Rp Triliun)
SUMATERA 15,92 (17,0%) 19,30 (22,9%) 17,97 (17,7%)
JAWA-BALI 34,05 (36,5%) 22,53 (26,7%) 44,84 (44,2%)
KALIMANTAN 10,28 (11,0%) 10,08 (12,0%) 9,20 (9,1%)
SULAWESI 13,96 (15,0%) 14,00 (16,6%) 13,35 (13,2%)
NUSA TENGGARA 5,50 (5,9%) 5,12 (6,1%) 5,03 (5,0%)
MALUKU 5,15 (5,5%) 4,43 (5,3%) 3,44 (3,4%)
PAPUA 8,52 (9,1%) 8,82 (10,5%) 7,65 (7,5%)
TOTAL 93,38* 84,29* 101,49 22
*: tidak termasuk anggaran untuk Satker Pusat
2.000.000.000
4.000.000.000
6.000.000.000
8.000.000.000

-
10.000.000.000
12.000.000.000
Rp (dalam ribu)
Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Kepulauan Riau
Bengkulu
Jambi
Sumatera Selatan
Kep. Bangka Belitung
Lampung
Banten
Jawa Barat
Jawa Tengah
DIY
Jawa Timur
Bali
NTB
NTT
Kalimantan Barat
Kalimantan Utara
Kalimantan Tengah
Kalimantan Selatan
Kalimantan Timur
Gorontalo
Sulawesi Utara
PER PROVINSI TA.2015-2017 DAN RENCANA 2018

Sulawesi Barat
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Maluku Utara
Maluku
REKAPITULASI ALOKASI ANGGARAN KEMENTERIAN PUPR

Papua Barat
Papua
2017
2016
2015
*Pagu Anggaran TA 2018 belum final

Rencana 2018

23
CAPAIAN RENSTRA KEMENTERIAN PUPR
PROVINSI BANTEN TAHUN 2015-2016

Total Capaian
Capaian
No. Kegiatan Utama Renstra PUPR 2015-2019 Unor Hingga 2016
2015 2016 Volume Satuan
1 Pembangunan jalan tol BM 0,00 0,00 0,00 Km
2 Pembangunan jalan nasional BM 0,00 0,00 0,00 Km
3 Pembangunan jembatan BM 782,00 0,00 782,00 m
4 Peningkatan kapasitas jalan nasional BM 75,50 4,90 80,40 Km
5 Peningkatan kapasitas jembatan BM 214,30 160,00 374,30 m
6 Pembangunan bendungan SDA 1,00 1,00 2,00 Buah
7 Pembangunan jaringan irigasi SDA 0,00 0,00 0,00 Ha
8 Rehabilitasi jaringan irigasi SDA 7.430,00 5.442,00 12.872,00 Ha
Pembangunan embung/bangunan penampung air
9 SDA 0,00 0,00 0,00 Buah
lainnya
Pembangunan/peningkatan sarana dan prasarana
10 SDA 0,14 0,08 0,22 m3/det
pengelolaan air baku
11 Pembangunan pengendalian lahar SDA 0,00 0,00 0,00 Buah
Pembangunan/peningkatan sarana dan prasarana
12 SDA 17,45 1,00 18,45 Km
pengaman pantai
13 Pembangunan sarana dan prasarana pengendali banjir SDA 262,48 1,98 264,46 Km
14 Pembangunan Rumah Susun untuk MBR PP 1.328,00 1.117,00 2.445,00 Unit
15 Pembangunan Rumah Khusus PP 88,00 63,00 151,00 Unit
16 Pembangunan/Peningkatan Kualitas Rumah Swadaya PP 0,00 2.000,00 2.000,00 Unit
Sumber: emonitoring.pu.go.id, 2017

24
3
PENDEKATAN KEWILAYAHAN DALAM PENGEMBANGAN
INFRASTRUKTUR PUPR TERPADU 2015-2019
Konsep Pengembangan Wilayah (Poernomosidhi) (1)
Wilayah Nasional Terdiri Atas Beberapa Satuan Wilayah Pengembangan (SWP)
dan didukung oleh kota-kota berhirarki sebagai simpul distribusi

Wilayah Administrasi Wilayah Nasional


Daerah Keterkaitan SWP dan Wilayah Nasional
 Wilayah Nasional adalah wilayah dalam batas yang jelas
sebagai wilayah yang menjadi kekuasaan negara
Daerah A  Satuan Wilayah Pengembangan (SWP) dapat diartikan sebagai
Daerah B
SWP produk dari proses ‘berkembangnya wilayah’ yang membentuk
dalam satu
daerah suatu wilayah fungsional tertentu (terdapat interaksi SDA, SDM,

Daerah D
Modal, dll)
 Wilayah Nasional dapat terbagi habis oleh Wilayah Adminstrasi
Daerah C SWP lintas Daerah akan tetapi tidak selalu terbagi habis oleh SWP-SWP
daerah
(satu SWP dalam mencakupi bagian dari satu daerah atau
beberapa daerah)
Daerah E  SWP terbentuk melalui mekanisme tertentu baik sengaja
maupun alamiah yang dipengaruhi oleh lokasi yang didasarkan
atas aspek ‘kemudahan’
Satuan Wilayah Pengembangan (SWP)
Sistem dalam Satuan Wilayah Pengembangan (SWP)

SWP  Interaksi antara sumber daya alam dan manusia berimplikasi


pada terjadinya arus barang yang berdampak pada
Simpul Distriibusi
(Kota) Orde I munculnya simpul-simpul jasa distribusi (kota) yang berfungsi
Simpul Distriibusi memasarkan hasil produksi kepada konsumen akhir.
(Kota) Orde II
 Akibat perkembangan, simpul-simpul distribusi berkembang
Simpul Distriibusi
(Kota) Orde III dengan munculnya simpul-simpul baru (kota kecil) yang
Wilayah Pengembangan
mendukung simpul yang telah ada (munculnya orde).
Partial (Pengaruh Simpul) 26
Konsep Pengembangan Wilayah (Poernomosidhi) (2)
Wilayah Nasional Terdiri Atas Beberapa Satuan Wilayah Pengembangan (SWP)
dan didukung oleh kota-kota berhirarki sebagai simpul distribusi

Wilayah Administrasi Wilayah Nasional


Daerah

Daerah A
Daerah B

Tanpa memperhatikan SWP beserta struktur
SWP dalam pengembangannya berarti tidak
satu daerah
berkemampuan untuk memberikan arah
Daerah D
pada perkembangan/pertumbuhan
Daerah C SWP lintas kegiatan-usaha dalam suatu wilayah.
daerah
Tingkat Pertumbuhan suatu daerah diukur

Daerah E melalui tingkat perkembangan SWP yang


menguasai daerah bersangkutan.

Satuan Wilayah Pengembangan (SWP)


Wilayah yang dilewati arus barang
SWP berpotensi berkembang.
Simpul Distriibusi
(Kota) Orde I - Poernomosidi Hadjisaroso
Simpul Distriibusi Konsepsi Dasar Pengembangan Wilayah di Indonesia
(Kota) Orde II
Simpul Distriibusi
(Kota) Orde III
Wilayah Pengembangan
Partial (Pengaruh Simpul) 27
MEKANISME PERKEMBANGAN WILAYAH:
KAITANNYA DENGAN PENETAPAN WILAYAH PENGEMBANGAN STRATEGIS (WPS)

Wilayah II
1 Wilayah
2
Pusat Pertumbuha
Kegiatan Inti n Wilayah Wilayah
Pertumbuhan-I Pertumbuhan-II

Kawasan
Strategis - b

Kawasan
Strategis - a
Wilayah
Wilayah I
Suatu Wilayah pada dasarnya memiliki pusat
kegiatan inti (Kota) yang kemudian diikuti Wilayah-wilayah pertumbuhan pada masing-masing wilayah yang berbeda perlu
oleh munculnya pusat-pusat kegiatan baru mendapatkan prioritas karena fungsinya sebagai pemicu (trigger) pengembangan
(kawasan - kawasan strategis). Hubungan wilayahnya masing-masing. Konektivitas antar wilayah pertumbuhan juga menjadi
fungsional antar pusat kegiatan inti dan pusat penting untuk menciptakan keterkaitan antar wilayah pertumbuhan yang juga akan
kegiatan pendukungnya beserta merangsang pertumbuhan diluar/antar wilayah pertumbuhan (komplementaritas)
konektivitasnya membentuk suatu wilayah
pertumbuhan
Wilayah II

Pengelompokan wilayah-wilayah pertumbuhan menjadi satu koridor


wilayah pengembangan bertujuan agar:
1. Arus pergerakan barang, jasa, dan orang dapat dengan mudah
bergerak dari wilayah pertumbuhan-I ke wilayah pertumbuhan-
II tanpa ada ikatan batas administrasi;
2. Menjadi wilayah pengembangan infrastruktur prioritas karena
3
fungsinya sebagai trigger pertumbuhan wilayah. Penentuan
skala prioritas ini juga dimaksudkan sebagai strategi apabila
terdapat keterbatasan pendanaan infrastruktur.
3. Arah investasi dapat fokus masuk dalam koridor wilayah
Wilayah I
pertumbuhan (memberikan dampak yang besar).
4. Koridor wilayah pertumbuhan diharapkan dapat memberikan Koridor wilayah pertumbuhan inilah yang disebut dengan
dampak pada wilayah di luar koridor pengembangan
Wilayah Pengembangan Strategis 28
MANFAAT WILAYAH PENGEMBANGAN STRATEGIS
DALAM PENGEMBANGAN WILAYAH

5
1 Skala Ekonomi
Peningkatan skala ekonomi akan
Sinergitas terwujud karena perubahan fokus
Sinergitas ditunjukkan dengan dari yang hanya satu wilayah
kolaborasi pengembangan pertumbuhan menjadi lebih luas
infrastruktur untuk mendukung kepada beberapa wilayah
wilayah-wilayah pertumbuhan dari pertumbuhan dalam satu koridor
beberapa sektor seperti sektor wilayah pengembangan yang
pemerintahan, swasta, dan ditetapkan. Skala ekonomi yang
masyarakat serta dari berbagai besar mengakibatkan
tingkatan seperti pusat dan produktifitas yang efektif dan
daerah. efisien yang akan berdampak
pada daya saing yang lebih
kompetitif

2 4
Spesialisasi
Keadaan ini memungkinkan wilayah
3 Aglomerasi
Pengembangan yang terfokus dan
memiliki kekhususan wilayah
pertumbuhan dan berbeda dengan
Komplementaritas terpadu memungkinkan adanya
Suatu keadaan dimana wilayah-wilayah perkembangan antara pusat
wilayah lainnya. Bentuk spesialisasi
pertumbuhan dapat saling melengkapi. kegiatan atau pusat kota dengan
ini dapat berupa spesialisasi
industri, pariwisata dan kategori Wujud komplementaritas juga dapat kawasan-kawasan hiterland di
lainnya. ditunjukkan pembangunan infrastruktur sekitarnya yang membentuk suatu
yang dapat memberikan beberapa kawasan metropolitan hingga
dampak sekaligus (multiplayer effect). megapolitan.

29
PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PUPR
DIFOKUSKAN DI 35 WPS

WPS sebagai basis perencanaan


dan pemrograman infrastruktur
Pengembangan PUPR secara terpadu untuk
mengurangi kesenjangan antar-
Strategis (WPS) wilayah dan meningkatkan daya
saing

30
STRUKTUR KONEKTIVITAS DALAM
WILAYAH PENGEMBANGAN STRATEGIS (WPS)

METROPOLITAN
Pembangunan infrastruktur PUPR difokuskan
pada 35 Wilayah Pengembangan Strategis
(WPS) yang mencakup 97 kawasan strategis,
untuk meningkatkan daya saing dan mengurangi
PERKOTAAN
disparitas antar wilayah
PARIWISATA Esensi:

ARUS
1. pengembangan wilayah terpadu dengan
KAWASAN PANGAN

PERDAGANGAN “market driven”.


EKSPOR & 2. daya dukung dan daya tampung lingkungan
PELABUHAN ANTARWILAYAH
PERDESAAN

DARATAN
HUB 3. memfokuskan pengembangan infrastruktur
menuju wilayah strategis
4. mendukung percepatan pertumbuhan
kawasan-kawasan pertumbuhan di WPS
5. mengurangi disparitas antar kawasan di dalam
PERKOTAAN WPS.
INDUSTRI
Untuk itu diperlukan:
KAWASAN • Keterpaduan Perencanaan antara
PERKOTAAN
Infrastruktur dengan pengembangan kawasan
strategis dalam WPS.
PERKOTAAN • Sinkronisasi Program antar infrastruktur
INDUSTRI (Fungsi, Lokasi, Waktu, Besaran, dan Dana).
ARUS PERDAGANGAN
EKSPOR & ANTARWILAYAH • Koordinasi dan Sinkronisasi Pelaksanaan
HUB
31
KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PUPR DENGAN PRIORITAS
NASIONAL 2015-2019

Cth : Sei Mangkei,


17 KAWASAN Ketapang, Bitung

Cth : Jabodetabek,
INDUSTRI PRIORITAS
Mebidangro, Mamminasata + 10 KAWASAN
EKONOMI KHUSUS Cth : Danau

PELABUHAN 12 + 10 10 Toba, Tj.Lesung


Candi
KAWASAN Borobudur,
(Cth : Bitung, Tanjung KAWASAN STRATEGIS STRATEGIS Mandalika
Priok, Kuala Tanjung) METROPOLITAN + PARIWISATA
KOTA BARU
NASIONAL
PELABUHAN
PERIKANAN
(Cth : Belawan, Cilacap, DUKUNGAN
Bitung) INFRASTRUKTUR 40
ASDP KONEKTIVITAS PUPR KAWASAN
(Cth : Bakauheni, Merak, MULTIMODA PERDESAAN
Ketapang) PRIORITAS
NASIONAL
BANDARA
(Cth: Kulon Progo, Perbatasan
15 Cth : Kubu (Sungai
Samarinda Baru, PROVINSI Ambawang), Muncar
Nasional di (Banyuwangi),
Kertajati) LUMBUNG
Kalimantan, NTT, PANGAN
Komodo (Labuan Bajo)
KERETA API dan Papua serta
(Cth : Sulawesi Selatan,
Sumatera Utara,
Double track Jawa)
10 PKSN Cth : Jawa Barat, Jawa Timur,
Sumatera Utara, Sulawesi
Selatan
32
KETERPADUAN TERHADAP PENGEMBANGAN LUMBUNG PANGAN
NASIONAL DI 15 PROVINSI (MENDUKUNG KEDAULATAN PANGAN)

Keterangan
>1jt Ha
Aceh 500rb Ha - 1Jt Ha
0-500rb Ha
Sumut

Kalbar Sulteng
Sumbar
Sumsel Kalsel

Lampung
Sulsel
Jateng
Banten Jabar
Jatim
NTB NTT

Provinsi Luas Panen (Ha)


Provinsi Luas Panen (Ha) Provinsi Luas Panen (Ha)
Nusa Tenggara Timur 483.497
Jawa Timur 2.136.872 Sumatera Selatan 871.815 Aceh 467.398
Jawa Tengah 1.869.310 Sumatera Utara 753.996 Kalimantan Barat 464.031
Jawa Barat 1.861.716 Lampung 708.046 Nusa Tenggara Barat 456.395
Sulawesi Selatan 1.056.229 Kalimantan Selatan 519.256 Banten 432.330

Sumber : BPS 2015, Bappenas 2016 Sumatera Barat 513.022 Sulawesi Tengah 216.945 33
KETERPADUAN TERHADAP PENGEMBANGAN METROPOLITAN
2015-2019 (PERKOTAAN)

MEBIDANGRO CEKUNGAN BANJARBAKULA BIMINDO


(4,8 Jt Jiwa) BANDUNG (1,9 Jt Jiwa) (0,8 Jt Jiwa)
(8,1 Jt Jiwa)

PALAPA MAMMINASATA
(1,3 Jt Jiwa) (2,7 Jt Jiwa)

SARBAGITA
PATUNG RAYA AGUNG (2,4 Jt Jiwa)
(3,5 Jt Jiwa)

JABODETABEK
(14, 1 Jt Jiwa)
MATARAM
KEDUNGSEPUR RAYA
(6,2 Jt Jiwa) GREBANGKERTOSUSILA (1,6 Jt Jiwa)
(9,7 Jt Jiwa)

Kota Metropolitan Eksisting


Total Jumlah Penduduk
Kota Metropolitan Baru
Juta
Kota Metropolitan di Banten 74,2 Jiwa 34
KETERPADUAN TERHADAP PENGEMBANGAN KOTA BARU 2015-2019
(PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN)

SEI MANGKEI PONTIANAK TANJUNG SELOR MANADO SOFIFI SORONG

PADANG

PALEMBANG

KOTA MAJA
KEMAYORAN
Lokasi Pembangunan Kota Baru Alternatif RPJMN
Studi pengembangan oleh Kementerian PUPR
BANJAR BARU MAKASSAR JAYAPURA

Terdapat 10 Lokasi Pengembangan Kota Baru Alternatif dalam RPJMN 2015-2019


Kota Baru di Banten

35
KETERPADUAN TERHADAP 40 KAWASAN PERDESAAN PRIORITAS
NASIONAL (KPPN)
IDI RAYEUK, PEUNARON, TOWUTI, BUNGKU BARAT,
LEDO, SIMPANG HILIR, JAWAI, RANTAU PULUNG, POSO PESISIR UTARA
PEUREULAK, PEUREULAK SANGKULIRANG BUNGKU SELATAN,
BARAT/TIMUR,RANTAU JAWAI SELATAN, SAMBAS (POSO)
(SAMBAS) (SANGATA) TINANGGEA
PEUREULAK (PEUREULAK) (KOLONEDALE)
KUBU, RASAU JAYA, PULAU DERAWAN, SAMBALIUNG
SUNGAI AMBAWANG, (TANJUNG REDEB) KAWASAN DARUBA
KERAJAAN, AJIBATA, MOMUNU, TILOAN
BONATUA LUNASI
SADANIANG KPPN: MOROTAI SELATAN
(RASAU JAYA) (BUOL)
(SIDIKALANG) KAB. KAYONG UTARA MABA TENGAH, WASILE,
SUKADANA, TELUK (GERBANG KAYONG)
WASILE TIMUR (MABA)
BATANG (SUKADANA)
TOMMO, KAROSSA, WONOSARI, MOOTILANGO, HERAM, MUARA TAMI
PULAU BESAR, SELAT TOBADAK (MAMUJU) TOLANGOHULA, ANGGREK, (ARSO)
NASIK, TJ PANDAN, KWANDANG (KWANDANG)
MANGGAR KEPULAUAN 9, MISOOL,
(TANJUNG PANDAN) SALAWATI (MISOL)

SERAM UTARA TIMUR SETI,


BULA, BULA BARAT (BULA)
KAWMANOKWARI
IV JURAI, KOTO I TARUSAN,
BARAT, PRAFI, SIDEY
LUNANG, SILAUT (MANOKWARI)
(TAPAN)

AIR SALEK, BANYUASIN I-II,


MUARA TELANG
(TANJUNG SIAPIAPI)

BATIK NAU, KETAHUN, DUAMPANUA, KABANGKA, KONTU


ARGAMAKMUR,PADANG JAYA LANSIRANG, KOWUNA, MAGINTI (RAHA)
(BATIK NAU) MATIRO SOMPE,
SUPPA (PINRAG)
SIKAP DALAM, BELITANG, WANGI2 SELATAN
BUAY PEMUKA PELIUNG (WANGI-WANGI)
(BATURAJA)

BALUSU, MALLUSETASI,
MESUJI, MESUJI TIMUR, RAWA PITU MARITENGAE (BARRU)
SELATAN/TIMUR, RAWA PITU
(MESUJI) LARANGAN,
PAMEKASAN, ENDE, KELIMUTU, SOA
SAMPANG (ENDE)
KORONCONG (CIBALIUNG)
(PAMEKASAN)
ARUT SELATAN,/UTARA, KUMAI, PANGKALAN KURIK, MALIND, TANAH
BANTENG, PANGKL LADA MIRING (MERAUKE)
(PANGKALAN BUN) MUNCAR
DOMPU, HU’U
(BANYUWANGI)
(RABA)

MARTAPURA, NJIR PASAR, JEJANGKIT, KERAMBITAN, SALAMADEG


DAHA SELATAN (MARABAHAN) KOMODO (LABUAN BAJO)
TIMUR,/BARAT (TABANAN)
MOYO HILIR, MOYO UTARA,
UTAN (SUMBAWA)
PRAYA BARAT, KERUAH,
SURASI (PRAYA)
Kawasan Perdesaan Prioritas di Banten
36
KETERPADUAN TERHADAP KAWASAN EKONOMI KHUSUS,
INDUSTRI, DAN PARIWISATA

KI KUALA TANJUNG KI LANDAK, KI BATULICIN KEK MBTK KEK BITUNG


MANDOR
KI MOROWALI KI BULI

1 KI JORONG KEK-KI
1 2 PARIWISATA MOROTAI
PALU
KEK-KI SEI MANGKEI
1
1 2 KEK INDUSTRI SORONG
1
PARIWISATA 2
PARIWISATA D. TOBA PARIWISATA
KEP. SERIBU
WAKATOBI 1
2
2 1 3
KEK PARIWISATA TJ
KELAYANG 1 3
3 3 KI TELUK
KI KETAPANG 2 BINTUNI
KEK PARIWISATA
KI TANGGAMUS 3 WISATA 1 MOROTAI
2
BOROBUDUR
2
1 KI BANTAENG KI KONAWE
KEK PARIWISATA TJ. 2
LESUNG PARIWISATA LABUHAN
1 2 BAJO

BROMO – TENGGER – SEMERU


KEK PARIWISATA
MANDALIKA
→ PELABUHAN HUB Kriteria prioritas pendanaan:
1 2 3 → PRIORITAS PENGEMBANGAN KAWASAN STRATEGIS
→ PELABUHAN FEEDER a. Prioritas Tinggi (1,2,3)
b. Debottlenecking (Gresik/Pasuruan, Dumai, Serang,
Berau, Tanjung Buton, Tanah Kuning)
Sumber: diolah dari workshop internal industri dan pariwisata, 2016
c. Kesiapan Tinggi (KEK, diluar a dan b)

Sumber: Bappenas, Konsep RKP 2018

KEK, KI, & KSPN di Sumatera Utara


37
DUKUNGAN PENGUATAN KONEKTIVITAS PADA 24 PELABUHAN – TOL LAUT
( ANTISIPASI “ONE BELT ONE ROAD” )
Malahayati, Karingau,
Balikpapan Palaran,
Banda Aceh Belawan/ Samarinda
Kuala Tanjung Pontianak Banjarmasin
Kuala Tanjung
Batu Ampar, Bitung
Sampit Pantoloan, Ternate
Batam
Palu
Bitung Sorong

Teluk Bayur, Jayapura


Padang
Patimban
Jambi

Palembang Jalur Rencana Pelabuhan Hub


Jalur Rencana Pelabuhan Feeder Kendari Ambon
Prioritas Pelabuhan Utama
Panjang, Makassar
Bandar Lampung
Island Tanjung Priok,
Seaport Island Seaport
Jakarta
1. Malahayati 17.Makasar )* Prioritas Pelabuhan Hub Internasional
Tanjung Perak,
2. Belawan )* 18.Pantoloan (Hasil Rakor dengan Dirjen Perhubungan
Sulawesi Surabaya
Kuala Tanjung )* Patimban* 29.Kendari
3. Teluk Bayur Tanjung Emas, 20.Bitung )*
Laut tanggal 20 Agustus 2015):
Sumatera Tenau,
4. Panjang Semarang 21.Ternate: A. Yani
Maluku
1. Pelabuhan Kuala Tanjung, merupakan
Kupang
5. Batu Ampar 22.Ambon pelabuhan hub tol laut untuk Indonesia
6. Jambi: Talang Duku 23.Sorong
7. Palembang: Boom Baru
Papua
24.Jayapura
Bagian Barat
8. Tanjung Priok )* 2. Pengganti Pel Cilamaya (Pel Patimban
Java 9. Tanjung Perak )* Pelabuhan yang sudah didukung jalan akses atau sudah Indramayu), disiapkan untuk
10.Tanjung Emas terhubung dengan jalan nasional tercatat sebanyak 165
11.Sampit Pelabuhan dengan rincian sebagai berikut:
mengurangi beban Pelabuhan Tanjung
Kalimantan
13.Samarinda • 40 pelabuhan utama (PU); Priok, yang akan segera dibangun
14.Balikpapan: Kariangau • 122 pelabuhan pengumpul (PP);(58 pelabuhan yang 3. Pelabuhan Bitung, dipersiapkan untuk
15.Pontianak sudah terbangun tapi aksesnya belum memadai
• 5 pelabuhan hub. hub internasional laut.
Bali-Nustra 16.Kupang 38
TOL LAUT / POROS MARITIM UNTUK PERBAIKAN
PERTUMBUHAN EKONOMI SPASIAL

“Untuk mengurangi ketimpangan dan penurunan biaya logistik, diperlukan pengembangan kawasan-kawasan industri
pengolahan dan meningkatkan produktivitas daerah-daerah potensial terutama di Kawasan Timur (Sulawesi yang memiliki
pertumbuhan >> rata-rata nasional) yang terintegrasi dengan tol laut sebagai tulang punggung distribusi logistik”

39
Pembangunan & Pengembangan Intermoda
akses terminal, dermaga, pelabuhan & bandara

• Surat Menteri Perhubungan PEMETAAN KEBUTUHAN AKSES JALAN SESUAI SURAT MENTERI PERHUBUNGAN
No:UM.208/10/20PHB’2016 Lokasi Simpul Kebutuhan sesuai Penanggungjawab Prioritas untuk
tanggal 13 April 2016 kepada Surat Kemenhub Kemen-PUPERA Pemda (DAK) Kemanfaatan
Menteri Pekerjaan Umum dan Bandara 8 8 0 8
Perumahan Rakyat perihal Terminal 4 4 0 3
Dukungan jalan akses terhadap Pelabuhan 41 12 28 40
infrastruktur perhubungan. Dermaga
24 3 21 5
Penyeberangan
Terminal Bandara Terminal Menado
Meulaboh Kualanamu Pelabuhan Bandara
Simanggaris Pelabuhan Bitung
Ujung Jabung Morowali Disamping itu, terdapat kebutuhan
Bandara Pelabuhan
Bandara Muara Palaran Pelabuhan Bandara Akses Jaringan Kereta Api Menuju
Folley Tambraw
Anambas Bandara/Pelabuhan Tahun 2018:
Kuala
Tungkal
1. Lanjutan konstruksi KA Bandara
Bandara
Siau
Soekarno-Hatta, Kualanamu
Pelabuhan
Pelabuhan 2. Reaktivasi akses KA Pelabuhan
Bahaur
Parlimbungan Cirebon, Tanjung Emas, Tanjung
Perak,
Bandara SMB
Bandara
Pelabuhan
Sebuku
3. Akses KA ke Bandara Raden
Bandara
Bandara Kertajati
Bulu
Intan Lampung, Kulonprogo,
Soetta
Pelabuhan Kunik Bandara Kertajati, Adi
Tanjung Pacitan
Priok Sumarmo, Juanda dan LRT
Palembang
→ Akses Jaringan Jalan/Jalan Tol Menuju Bandara/Pelabuhan
→ Akses Kereta Api Menuju Bandara/Pelabuhan

40
4
PROGRAM PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR PUPR
TERPADU DI PROVINSI BANTEN TAHUN 2018
FOKUS PEMBANGUNAN DAN PRIORITAS NASIONAL 2018

TEMA RENCANA KERJA PEMERINTAH 2018 :


“Memacu Investasi dan Infrastruktur untuk Pertumbuhan dan Pemerataan”
Upaya Menjaga Pertumbuhan Ekonomi 2017 dan Mendorong Pertumbuhan Ekonomi 2018 Memprioritaskan Belanja Pemerintah
• Memperbaiki Kualitas Belanja. Untuk Pencapaian Sasaran Prioritas Nasional
• Peningkatan iklim usaha dan iklim investasi yang lebih kondusif
• Peningkatan daya saing dan nilai tambah industri
melalui penyusunan program/kegiatan prioritas K/L
• Peningkatan peran swasta dalam pembiayaan dan pembangunan infrastruktur

Pendekatan
Holistik, Tematik, Integratif Dan Spasial
Money Follow Program
10 PRIORITAS
NASIONAL

Pengembangan Infrastruktur, Politik, Hukum,


Perumahan dan Ketahanan Ketahanan Penanggulangan Pembangunan
Pendidikan Kesehatan Pemukiman
Dunia Usaha dan Kemiskinan
Konektivitas& dan Pertahanan
Pariwisata Energi Pangan Kemaritiman wilayah Keamanan

•Pendidikan •Peningkatan •Penyediaan •Pengembanga •EBT dan •Peningkatan •Jaminan dan •Pengembang •Pembangunan •Penguatan
Vokasi Kesehatan Perumahan n 3 Kawasan Konservasi Produksi Bantuan an Sarana Wilayah Pertahanan
Ibu dan Layak Pariwisata Energi pangan Sosial Tepat dan Perbatasan dan
•Peningkatan (dari 10) •Stabilitas
kualitas guru Anak •Air Bersih •Pemenuhan •Pembanguna Sasaran Prasarana Daerah Politik dan
•Pengembanga
•Pencegahan dan Sanitasi Kebutuhan n sarana dan •Pemenuhan Transportasi Tertinggal Keamanan
n 5 KEK dari 10
dan Energi prasarana Kebutuhan (darat, laut, •Pembangunan •Kepastian
•Pengembanga
Penanggulan n 3 Kawasan pertanian Dasar udara, dan Perdesaan Hukum
gan Penyakit Industri (KI) (termasuk •Peningkatan inter-moda) •Reforma •Reformasi
•Preventif (dari 14) irigasi) Daya Saing •Pengembang Agraria Birokrasi
dan •Perbaikan UMKM dan an •Pencegahan
Promotif Iklim Investasi Koperasi Telekomunik dan
(Gerakan dan asi dan
Penciptaan Penanggulanga
Masyarakat Informatika n Bencana
Lapangan Kerja
Hidup Sehat) •Percepatan
Pembangunan
Papua

Sumber: Bappenas, Konsep RKP 2018


42
PRIORITAS KEMENTERIAN PUPR TAHUN 2018

1
PEMBANGUNAN BERBASIS WILAYAH 2
PELAKSANAAN PEKERJAAN
YANG SUDAH COMMITTED
3 (MYC DAN PHLN)
KETAHANAN AIR DAN
KEDAULATAN PANGAN,
PEMBANGUNAN: 11 4
BENDUNGAN BARU, 87.124 HA
KONEKTIVITAS, PEMBANGUNAN: 881 KM JALAN
IRIGASI, 193 KM SARPRAS
NASIONAL, 27 KM JALAN TOL, 7.644 M
BANJI, 27 KM SARPRAS PANTAI
JEMBATAN, 3.911 M FO/UP, JALAN TRANSPAPUA,
PERBATASAN KALIMANTAN, PAPUA, & NTT
5 PENINGKATAN KUALITAS
KEHIDUPAN: 12.082 L/DTK AIR 6 PROGRAM KERAKYATAN (PISEW,
MINUM, 1.390.758 KK SANITASI,
1.806.969 KK PERSAMPAHAN, PAMSIMAS, SANIMAS, P3TGAI,
17.500 UNIT RUSUN, 159RB UNIT Embung, BSPS, RTLH, Jmbt
RUMAH SWADAYA Gantung, Pelatihan Jakon)
43
STRUKTUR PERWILAYAHAN WPS DAN PROVINSI

KPS METROPOLITAN Jabodetabek - Tangerang

KOTA OTONOM Cilegon

KOTA BARU Kawasan Maja

KAWASAN EKONOMI KHUSUS Tanjung Lesung

KAWASAN INDUSTRI KI Cilegon


PULAU WPS
KAWASAN STRATEGIS
Tanjung Lesung, Krakatau
PARIWISATA NASIONAL
ANTAR
WPS KAWASAN PERDESAAN
Karoroncong (Cibaliung)
PRIORITAS NASIONAL
Kabupaten Serang, Kota Serang, Kabupaten
ANTAR KAWASAN
Tangerang Serang, Tangerang
44
PROSES PEMROGRAMAN

Kegiatan Prioritas yang belum


tersedia dananya
• Direktif
Presiden
• Menteri
• DPR/DPD
• RPJMN dan RKP

RTRWN MP (10 thn)- PROGRAM PROGRAM 3 PROGRAM


DP (5 thn) 5 TAHUN TAHUN APBN TAHUNAN
Proses
RTRWP
RTRW • Kawasan • APBN • Fungsi • Readiness
DIPA
• WPS • APBD • Lokasi
Kab/Kota • Antar WPS
Criteria
• KPBU • Besaran

Budget
Pelaksanaan
Constraint

• New Development (Belanja tidak mengikat)

• Kegiatan Lanjutan Proses Unor

Keterpaduan Rencana Sinkronisasi Program Sinkronisasi Pelaksanaan 45


USULAN PROGRAM ALOKASI APBN 2018
SDA BM CK PnP Total
Provinsi
Keg Baseline Keg Baseline Keg Baseline Keg Baseline Keg Baseline
Aceh 269 1.546,8 469 1.091,0 189 499,1 2 11,1 929 3.147,9
Sumatera Utara 272 1.744,7 1376 4.178,8 136 860,9 27 129,9 1811 6.688,9
Sumatera Barat 477 1.024,8 890 1.556,7 138 477,7 20 185,4 1525 3.244,6
Riau 88 323,2 494 1.258,6 183 722,1 17 105,6 782 2.409,4
Jambi 316 663,5 456 1.101,6 87 538,1 17 155,2 876 2.458,4
Sumatera Selatan 222 1.269,0 821 1.923,0 139 849,3 18 115,3 1200 4.156,5
Bengkulu 219 334,1 392 1.380,2 124 496,6 7 118,5 742 2.329,4
Lampung 267 1.589,3 620 1.018,9 137 534,5 18 178,2 1042 3.320,9
Kep. Bangka Belitung 76 247,9 179 286,8 84 312,1 12 76,3 351 923,2
Kepulauan Riau 188 459,4 281 748,0 81 386,7 4 47,1 554 1.641,3
DKI Jakarta 128 618,7 104 277,2 21 171,2 4 1.548,0 257 2.615,1
Jawa Barat 1169 5.889,9 1616 2.324,2 164 643,3 19 302,5 2968 9.160,0
Jawa Tengah 1274 5.156,3 1346 3.595,3 202 1.760,6 28 164,7 2850 10.676,9
DI Yogyakarta 167 516,0 259 520,3 106 503,5 11 88,0 543 1.627,8
Jawa Timur 618 3.148,9 1852 2.472,7 178 1.596,6 17 363,9 2665 7.582,0
Banten 266 1.819,6 356 741,1 121 521,0 38 314,9 781 3.396,6
Bali 282 566,6 506 751,2 76 479,5 12 145,8 876 1.943,1
Nusa Tenggara Barat 329 1.323,2 100 706,7 135 668,9 15 162,2 579 2.861,0
Nusa Tenggara Timur 226 1.570,2 654 3.089,6 135 1.013,2 23 300,2 1038 5.973,3
Kalimantan Barat 194 574,5 945 2.556,5 78 1.095,7 40 344,9 1257 4.571,5
Kalimantan Tengah 123 247,9 755 2.064,2 94 444,4 17 170,0 989 2.926,4
Kalimantan Selatan 184 994,4 804 1.467,4 104 568,4 21 212,1 1113 3.242,3
Kalimantan Timur 215 423,9 322 1.840,5 89 883,1 20 192,0 646 3.339,5
Kalimantan Utara 41 215,9 114 1.577,7 83 478,2 10 107,0 248 2.378,9
Sulawesi Utara 275 852,3 300 2.661,1 139 539,9 39 345,9 753 4.399,2
Sulawesi Tengah 341 695,3 1374 1.907,6 54 456,8 34 351,5 1803 3.411,2
Sulawesi Selatan 917 2.681,7 1041 1.412,1 170 955,5 54 449,3 2182 5.498,7
Sulawesi Tenggara 56 736,5 1099 1.273,9 131 598,4 39 271,6 1325 2.880,4
Gorontalo 256 693,8 404 968,7 84 246,7 17 194,4 761 2.103,5
Sulawesi Barat 255 480,8 408 917,3 107 340,6 22 125,9 792 1.864,7
Maluku 241 671,0 1056 1.708,0 106 340,0 19 202,5 1422 2.921,5
Maluku Utara 175 429,8 889 1.987,6 109 723,8 23 425,0 1196 3.566,1
Papua Barat 45 531,1 142 1.765,8 102 591,1 40 593,9 329 3.481,9
Papua 332 699,1 491 6.460,1 79 736,9 26 435,0 928 8.331,1
Total 10503 40.740,1 22915 59.590,1 3965 22.034,5 730 8.933,7 38113 131.298,3 46
ASPEK PENDANAAN

Terdapat gap 58,7% dipenuhi melalui sumber non-anggaran pemerintah -> PINA (Pembiayaan Investasi Non APBN)
Kebutuhan Paradigma Baru Pembangunan
Pendanaan Infrastruktur
Infrastruktur • Kepastian Usaha
SWASTA • Perizinan
• Insentif

APBN + APBD: Peluang Pemanfaatan UPT yang sudah mendapat keuntungan


Rp. 1.978,6 T PPP KPBU: Perpres 38/2015 dapat di KPBU-kan, sumber APBN adalah
last resource
(41,3%)
• Dibentuk Special Purpose Company (SPC) Untuk Proyek Yang
JV BUMN Sudah Beroperasi
Kebutuhan
Investasi
(brownfield) • Dilakukan Divestasi Saham SPC
• Meningkatkan Kemampuan Ekspansi BUMN Tanpa PMN
Infrastruktur*
BUMN:
2015-2019: JV BUMN • Dibentuk SPC Untuk Proyek yang Sedang Disiapkan
Rp. 1.066,2 T • Dilakukan Kerjasama dengan Swasta dalam SPC tersebut
(22,2%) (greenfield) • Meningkatkan Kemampuan Ekspansi BUMN Tanpa PMN
Rp. 4.796,2 T

BUMN PMN Untuk Penugasan


PARTISIPASI
SWASTA:
Rp. 1.751,5 T
(36,5%) APBN/APBD

*) Dihitung berdasarkan tingkat kinerja infrastruktur yang diperlukan untuk pencapaian posisi negara berpendapatan menengah (middle income country) pada tahun 2025.
Sumber: Bappenas- JICA, 2014: Background Study for RPJMN 2015-2019, Analisa Tim Kementerian PPN/Bappenas

47
PENGUATAN KONEKTIVITAS MENDUKUNG PELUANG ASEAN CONNECTIVITY : TRANS
SUMATERA, TRANS JAWA, DAN TRANS KALIMANTAN (1)

“ ASEAN Highway (AH)


• Trans Sumatera, Trans Jawa,
dan Trans Kalimantan telah
diprogramkan dalam Renstra
Kementerian PUPR dan RPJM
2015-2019
• Trans Sumatera yang sudah
tahap konstruksi adalah ruas:
Bakauheni-Terbanggi Besar, Kayu
Agung-Palembang-Betung,
Palembang-Indralaya,
Pekanbaru-Kandis-Dumai,
Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi
dan Medan-Binjai
• Trans Jawa yang sudah operasi
227 km (35% dari 649 km) dan
sisanya (65%) masih dalam tahap
Kementerian Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat
konstruksi
• Trans Kalimantan sepanjang
4.746,48 Km dimana terdapat
Jalan Tol Balikpapan-Samarinda
sepanjang 33,12 Km (sedang
tahap konstruksi)
48
RENCANA DAN PROGRES TOL TRANS SUMATERA
MENDUKUNG ASIAN & ASEAN HIGHWAY

TRANS SUMATERA
Takengon Panjang
MEBIDANGRO Jalan Tol
(Km)
Trans Sumatera 2.865

Tol Feeder 792

Progres
Panjang
Ruas Konstruksi
(Km)
(%)
PEKANSIKAWAN Bakauheni-Terbanggi
155 29,92
Besar
Terbanggi Besar-
PALAPA Pematang Panggang- 185 -
Kayu Agung

Legenda Kayu Agung-


112 6
Palembang-Betung
Trans Sumatera
Palembang-Indralaya 24,5 61,49
Jalan Lintas Timur
Palembang-Tanjung
Jalan Lintas Tengah 70 -
Api-Api
Jalan Lintas Barat PATUNGRAYA AGUNG Pekanbaru-Kandis-
135 0,17
Dumai
Jalan Penghubung Lintas
Kuala Tanjung-Tebing
60 -
Kota Metropolitan Tinggi-Parapat
Medan-Kualanamu-
62 64,45
Kota Besar Tebing Tinggi
Kota Sedang-Kecil Medan-Binjai 17 59,26
Sumber: Bina Marga, 2017
49
PROGRAM JANGKA PANJANG
INFRASTRUKTUR PUPR 2025 PULAU JAWA-BALI
7 Jakarta-Bogor-Ciawi-Sukabumi 10 Yogyakarta-Solo-Semarang 13 Malang-Surabaya-Bangkalan

8 Jakarta-Bandung-Cirebon-Semarang 11 Semarang-Surabaya 14 Surabaya-Pasuruan-


Bendungan Sindang Banyuwangi
heula 9 Tanjung Lesung-Sukabumi-Pangandaran- Yogyakarta-Prigi-Blitar- 15 Denpasar-Gilimanuk-Padang
JABODETABEK 12
Cilacap Malang Bay
Serang Bendungan
Bendungan Wilayah Pengembangan Strategis (WPS) Pulau Jawa Bali
Sukamahi
Cikampek Jatigede
Bendungan
Tj. Lesung 7
8 Bendungan KEDUNGSEPUR Logung
Kuningan Rembang Bendungan
Bogor
Tegal Nipah
Bendungan
Karian Pelabuhan Ratu Prupuk Cepu
CEKUNGAN
11
BANDUNG Ngawi GERBANGKERTOSUSILA
9 Purwokerto
10
Cidaun Madiun
Cilacap Surakarta Bendungan
13 Telaga Waja
Yogyakarta Trenggale 14
Legenda k
Bendungan 12
Jalan Lintas Utara Kawasan Metropolitan Bener Bendungan
Malang Banyuwangi
15
Jalan Lintas Tengah Kota Besar-Sedang Pidekso Prigi
Bendungan Bendungan
(PKN)
Jalan Lintas Selatan Kota Sedang-Kecil Tukul Tugu
Bendungan
Jalan Penghubung (PKW) Bajumati SARBAGITA
Lintas Kota Kecil (PKL)
Jalan Tol JALAN NASIONAL EKSISTING
Rencana Jalan Tol Waduk Telah Operasi
1 Lintas Utara 1.341 km 4 Lintas Pantai Selatan 1.405,66 km
Waduk Rencana
2 Lintas Tengah 1.197 km 5 Penghubung Lintas 1.034,67 km
JALAN TOL JAWA-BALI YANG SUDAH BEROPERASI SEPANJANG
3 Lintas Selatan 888,47 km TOTAL 5866.8km
924 KM
RENCANA PEMBANGUNAN JALAN TOL JAWA-BALI (on-going)
1 Pejagan-Pemalang 57.50 km 5 Solo-Ngawi 90.10 km 9 Ciawi-Sukabumi 54 km 13 Pasir Koja-Soreang 10.57 km
2 Pemalang-Batang 39.20 km 6 Ngawi-Kertosono 87.02 km 10 Gempol-Pasuruan 34.15 km 14 6 Ruas Tol DKI Jakarta 69,77 km
3 Batang-Semarang 75 km 7 Mojokerto-Kertosono 40.50 km 11 Pasuruan-Probolinggo 31.30 km TOTAL 716.22km
4 Semarang-Solo 72.64 km 8 Mojokerto-Surabaya 36.27 km 12 Warau-Tj. Perak 18.20 km

50
ISU STRATEGIS PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR PUPR
DI PROVINSI BANTEN

1. Kebutuhan dukungan akses jalan untuk mengembangkan pusat-pusat pertumbuhan baru


(sektor pariwisata dan industri) di wilayah selatan, khususnya di Tanjung Lesung, Bayah,
dan Malingping. Dalam mendukung KEK Tanjung Lesung, saat ini akan dibangun Jalan
Tol Serang-Panimbang sepanjang 83,6 Km.
2. Dalam mendukung program kedaulatan pangan, ketahanan air dan energi, di Provinsi
Banten tengah dibangun 2 Waduk yang termasuk dalam Proyek Strategis Nasional, salah
satunya adalah Waduk Karian. Percepatan pembangunan Waduk Karian menjadi salah
Isu
satu isu strategis, karena waduk ini bermanfaat untuk penyediaan air RKI (rumah tangga,
Strategis
perkotaan, dan industri) di Provinsi Banten. Waduk ini juga berfungsi untuk
mengendalikan banjir di daerah-daerah hilir yang biasanya terdampak banjir, seperti di
sekitar Jalan Tol Jakarta-Merak.
3. Saat ini sektor perumahan sedang dikembangkan untuk di Kawasan Maja untuk
mendukung perkembangan ekonomi di kawasan tersebut. Perumnas dan pengembang
lainnya telah melaksanakan pembebasan lahan dengan ketersediaan lahan eksisting
mencapai 3.566 Ha.
KAWASAN DI WPS PUSAT PERTUMBUHAN TERPADU – WPS 6:
MERAK – BAKAUHENI – BANDAR LAMPUNG – PALEMBANG – TANJUNG API-API
6.1 Kawasan Ekonomi Terpadu 7

TANJUNG API API


• KEK Tanjung Api-Api 6.2 Kawasn Metropolitan dan
• Pelabuhan Tanjung Api-Api Ekonomi Terpadu PALEMBANG
• Kws Industri Tanjung Api-Api • Kota Palembang (PKN)
• Kota Baru • Kota Baru Palembang
• KSPN Palembang Kota
• Pelabuhan Boom Baru

6.3 Kawasan Lumbung Pangan


MESUJI
• KI Tulang Bawang
• KPS Gunung Sugih, Kab.
Lampung Tengah
• KTM Mesuji

6.4 Kawasan Metropolitan dan


Ekonomi Terpadu BANDAR 6.5 Kawasn Strategis Industri
LAMPUNG CILEGON
• Kota Bandar Lampung (PKN) • Kota Cilegon (PKN)
• KI Tanggamus • Kota Serang (PKN)
• KSPN Way Kambas • KI Cilegon
• Pelabuhan Bakauheni • KSPN Krakatau
• Kampus ITERA • KI Wilmar Cilegon
• Pelabuhan Panjang (Lampung) • Pelabuhan ASDP Merak
• Jalan Tol Terpadu dengan KA
dan Utilitas
• Kawasan Pendidikan LARAIN
• Pelabuhan ASDP Bakaheni
• KTM Rawapitu
52
MASTER PLAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WPS 6 MBBPT 2025
Metropolitan Palembang KEK Tanjung Api-api sebagai
kawasan Industri Terpadu
LRT Metropolitan Palembang

Kawasan Industri Agropolitan


KA TRANS SUMATERA
a. Jalur KA Prabumulih – Kertapati Lempuing
b. Jalur KA Kertapati – Simpang – Tanjung Api-Api
KTM Telang
c. Jalur KA Muara Enim – Pulau Baai
Jalan TOL TRANS SUMATERA
d. Jalur KA Tanjung Enim – Tanjung Api-Api LP
Tanjung Api-Api a. Jalan Tol Bakauheni - Terbanggi Besar
b. Jalan Tol Terbanggi Besar - Pematang Panggang
Kawasan Industri Agropolitan c. Jalan Tol Pematang Panggang - Kayu Agung
Mesuji Palembang d. Jalan Tol Kayu Agung - Palembang - Betung
e. Jalan Tol Palembang - Indralaya
KTM Rambutan Parit
f. Jalan Tol Palembang - Tanjung Api-api

Kawasan Industri Tulang Bawang


Pelabuhan Mesuji
Bendungan Segalaminder
KTM Mesuji
Bendungan Sukaraja III

Bendungan Sukoharjo
KTM Rawapitu Bandara Internasional Raden Inten II

Kawasan Industri Maritim Metropolitan Bandar Lampung


Tanggamus
LP Kawasan Pendidikan Terpadu
Kawasan Pelabuhan Panjang LARAIN

Pelabuhan Bakauheni 10 Bandar Lampung Kawasan Industri Bakauheni


Dermaga
Pelabuhan Merak 10 Dermaga
KEK Tanjung Lesung sebagai Merak
kawasan Wisata bahari Legenda: KSPN Kawasan Industri
Pelabuhan ASDP
Tanjung Lesung Jalan Tol Daerah Irigasi
KPP Minerba Pelabuhan Logistik
Rel KA Hutan Konsrvasi Bandara
Kawasan Industri Cilegon Jalan Nasional S Simpul Sawit
KEK
Sungai K Simpul Karet KTM
DEVELOPMENT PLAN WPS 6 MERAK – BAKAUHENI – BANDAR LAMPUNG – PALEMBANG –
TANJUNG API-API TAHUN 2015-2019

• Pembangunan Ruas Jalan Tol Kota baru


Tanjung Api-Api
Bakauheni -Terbanggi Besar (2015 - • Pembangunan Rumah untuk
2019) MBR di Palembang (2015)
• Pengembangan Ruas Jalan Tol • Pembangunan Rusun dan
Terbanggi Besar-Kayu Agung 185 LP rumah khusu SNVT Lampung
km, (2015-2019) (2016)
• Pembangunan Ruas Jalan Tol • Peningkatan Kualitas Rumah
Palembang – Indralaya 22 km Swadaya Kab. Tulang Bawang
(2015-2019) K Barat, Lampung Tengj dan MBR
• Pembangunan Ruas Jalan Tol Kayu Kab. Pesawaran (2017)
Agung-Palembang-Betung 111 km S • 6
(2015 - 2019)
• Pembangunan Ruas Jalan Tol • Rehabilitasi Rawa Mesuji - Tulang
Bawang (2015)
Palembang - Tanjung Api-api (2017
• Pembangunan Jaringan Tersier D.I.
– 2019) Lempuing Kab OKI (2015)
• Peningkatan Daerah Rawa Pasut
• Penanganan Permukiman Kumuh di
Telang I Kab. Banyuasin 2.300 Ha
Palembang & Pengembangan SPAM
(2015)
dan TPA Regional di Palembang dan
• Pembangunan DI Jabung ,Saluran
Bandar Lampung (2015)
Suplesi Jabung (2016)
• Penataan Bangunan Kws. Jakabaring -
• Pembangunan Bendung Gerak
Mendukung Asian Games XVIII (2016) Way Kambas dsk Jabung , Bendungan Sukoharjo
• Pengembangan kawasan Way Rarem
(2016-2019)
permukiman pedesaan Kab Mesuji
• Rehabilitasi Tanggul Banjir Way
(Pembangunan Jalan Poros Desa Kws
LP Kandis Kanan (2017)
Rawajitu Utara, Pembangunan Jalan Way Jepara

S • Pembangunan Sarana dan


Usaha Tani Kawsan Minapolitan kws G. Tanggamus Prasarana JIAT Perpipaan
Rawajitu Utara, Pembangunan Kota baru Bandar Negara
Kota baru ITERA Kabupaten Lampung Selatan
Sanimas) (2017)
(2017)
• Pembangunan SPAM di Kawasan
• Konstruksi Bendungan Sukaraja II
RSH/Rusuna Kec. TKB, Perum Citra
Kab. Lamteng (2018-2019)
Persada, Kawasan Rawan Air Bangun
• Pembangunan DI Way Pisang
Rejo Kec. Ketapang, Pembangunan
(2018-2020)
SPAM di Kawasan Rawan Air Agung
Krakatau dsk • Pembangunan Bendungan
Kec. Kalianda (2018)
Segalaminder (2018-2020)
• Pengembangan IPAL Kec. Kota Agung
Timur dan Peningkatan TPA KEK Tanjung Lesung
Kalimiring Kec. Kota Agung Timur
(2019)
KAWASAN DI WPS KONEKTIVITAS KESEIMBANGAN PERTUMBUHAN TERPADU – WPS 7:
JAKARTA – BOGOR – CIAWI - SUKABUMI

7.2 Kws. Megapolitan dan Pusat


7.1 Kws. Pertumbuhan
Pertumbuhan Nasional DKI
Pulau Seribu
Jakarta
• KSPN Pulau Seribu
• DKI Jakarta (PKN)
• KSPN Pariwisata Kota Tua
• Kota Baru Kemayoran
• Pelabuhan Tanjung Priok
• Pelabuhan Perikanan
Samudera Nizam Zachman
• KI Pulogadung
• Kawasan Berikat Nusantara
• Cilandak Commercial Estate
• Kws NCICD
• Bandara Int’l Soekarno-Hatta

7.3 Kws. Metropolitan dan Ekonomi


Terpadu BOGOR DEPOK TANGERANG
SUKABUMI
• Kota Tangerang (PKN)
• Kota Tangerang Selatan
(PKN)
• Kota Bogor (PKN)
• Kota Depok (PKN)
• Kota Baru Maja
• KSPN Puncak Gede Pangrango
• Ki Sentul
• Cibinong Center Industrial Estate
• Kota Sukabumi (PKW)
• Pelabuhan Ratu

55
MASTER PLAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR
WPS 7 JAKARTA BOGOR CIAWI SUKABUMI 2025
KSPN
Sodetan Pulau Seribu
Kali
Ciliwung
Pelabuhan
Tanjung Priok
Pelabuhan
Perikanan
KI Marunda
Samudera Nizam
Center
Zachman

KI Tanjung Priok
Bandara
Soekarno
Hatta Jakarta Industrial
Estate Pulogadung

Kereta Api Bandara Halim


Ekspress Perdana
Manggarai- Kusuma
Soekarno
Hatta
Rusunawa di
Berbagai Lokasi
Jalan Tol
Jakarta Bogor

KSPN Puncak
Gede Pangrango
KI Bogor
Cibinong
Jalan Toll Bogor-
Ciawi-Sukabumi
Waduk Ciawi

KI Jalur LRT Cibubur


Pelabuhan Cawang
Ratu
DEVELOPMENT PLAN WPS 7 JAKARTA-BOGOR-CIAWI-SUKABUMI 2015-2019
• Peningkatan Jalan Puncak - Bts. • Pembangunan Sudetan Kali Ciliwung
Kota Cianjur (2015) Ke Kanal Banjir Timur (Jakarta Timur :
• Paket Preservasi Rehabilitasi Mayor 2,17 Km) (Myc) (2015)
Jalan Ciawi (Jln. Raya Tajur) - Benda • Pembangunan Bendung Ciawi (2016)
- Bts. Kota Cianjur (2016) • Pembangunan Pengaman Pantai di
• Pembangunan Jalan Baru Arteri Jakarta Tahap 2 Paket 1&2 (2016)
Sejajar Jalan Tol JORR Segmen 1 • Pembangunan Inlet Dan Outlet
4,36 km (2017) Sudetan Kali Ciliwung Ke Kanal
• Pembangunan Jalan Bebas Banjir Timur Kota DKI Jakarta (2017)
Hambatan Akses Tanjung Priok • Pembangunan Sudetan Kali
(2017) Ciliwung Ke Kanal Banjir Timur
• Pembangunan Overpass Balaraja (2017)
Barat Banten (2017) • Pembangunan pelindung pantai
• Pembangunan Underpass Bulak pada Pulau Pramuka, Pulau
Kapal Jawa Barat (2017) Bidadari, Pulau Harapan (2018-
• Penggantian Jembatan Cisadane 2019)
(Jawa Barat) 23,8 m (2017) • Pembangunan sudetan kali ciliwung
• Pembangunan Jalan Tol Kalimalang ke kanal banjir timur jakarta timur
(Bekasi –Kampung Melayu) (2018- myc lanjutan (2018-2019)
2019)
• Pembangunan Jalan Inspeksi
• Pengadaan Dan Pemasangan Pipa
Tanjung Priok (2018-2019)
Optimalisasi Spam Mbr Ikk Bantar
Gadung Dan Mbr Ikk Cikembar
(2015)
• Peningkatan TPA Rawa Kucing
• Pembangunan Rumah Susun Sewa Kota Tangerang (2016)
Tingkat Tinggi Pasar Rumput, Pasar • Renovasi Istana Olahraga Gelora
Minggu, dan Pondok Kelapa (2016) Bung Karno 12000 m2 (2017)
• Pembangunan Rusunawa Tingkat • Pembangunan TPA Regional
Tinggi Kemayoran Blok D10 (2017) Nambo di Kec Nambo Desa
• Pembangunan Rumah Susun Bogor Lulut420.000 KK (2017)
(2017) • Pembangunan IPAL Pulau
• Bantuan Stimulan Perumahan Pramuka, Pulau Bidadari, Pulau
Swadaya (2017) Harapan (2018-2019)
• Pembangunan rumah pada desa • Pembuatan IPLT pada kawasan
wisata Pulau Pramuka, Pulau permukiman yang ada di Jakarta
Bidadari, Pulau Harapan (2018-2019) Utara (2018-2019)
MASTERPLAN KPS JABODETABEKPUNJUR 2025

IPAL Skala Kawasan 13


Zona DKI Jakarta

Tanggul NCICD
Pelabuhan
Bandara Tanjung Priok
Tanggul A NCICD
Kanal Cikarang
Soekarno-Hatta
TPA Jatiwaringin ` Bekasi Laut Jakarta
1
Dry Port Cikarang
Cengkareng Drain Tangerang
Final Jakarta Emergency
Dredging Initiative (JEDI) Jalan Bebas Hambatan
Setu - Bojongmangu
Kab. Bekasi
Jalan Bebas Hambatan Kab. Tangerang
Serang – Balaraja, Serpong Jalan TOL
Balaraja – Teluknaga – Tambun
Soekarno Hatta Jalan Nasional
Cimanggis Jalan KA
JORR II Setu
Cinere
Rencana Jalan KA
Cileungsi
Pipa Transmisi SPAM Kota Depok
Regional Waduk Karian Sungai
TPA Nambo
Tanggul A NCICD
Jalan Provinsi
Kab. Bogor Pipa Transmisi SPAM
Regional Bogor Kota Inti
Jalan Bebas Hambatan 6
ruas Dalam Kota (Radial) Kota Satelit Mandiri
Kota Bogor
9 Waduk Ciawi dan Kota Sekitar
Rumah Susun MBR Sukamahi
Kawasan Industri

Jalan Bebas Hambatan Kab. Cianjur Bandara


Ciawi - Sukabumi
Pelabuhan

Waduk
DEVELOPMENT PLAN DEVELOPMENT
METROPOLITAN PLAN METROPOLITAN
Usulan program infrastruktur PUPR dan non PUPR hasil
PROGRAM
KONSEP PRIORITAS
PENGEMBANGAN
JABODETABEKPUNJUR 10 TAHUN
KAWASAN JABODETABEKPUNJUR
TAHUN 2015-2019 TAHUN 2015-2019
JABODETABEKPUNJUR
penyusunan development plan Jabodetabekpunjur

• Penataan Infrastruktur Sanitasi


dan Air Bersih Kawasan Kumuh • Peningkatan kapasitas ruas
Kab. Tangerang Marunda, Cilincing Raya, Cakung
• Pembangunan IPAL Skala Kawasan Drain, Rorotan
DKI Jakarta Zona 1 & Zona 6 • Pembangunan Jalan Bebas
• Peningkatan Kualitas Pengelolaan Hambatan 6 ruas Dalam Kota
Serta Sarana dan Prasarana TPA (Radial)
Jatiwaringin • Pembangunan Jalan Bebas
• Pembangunan IPAL Skala Kawasan Hambatan Akses Tanjung Priok (E2,
Kota Bogor Revitalisasli E2 A, dan NS) Akses Dry Port
Kaw. Publik Kemayoran Cikarang
• Pembangunan SPA Serta Sarana
Pengangkutan Sampah Di Kota
Kanal
Kanal Kanal • Pembangunan JORR II Cibitung-
Banjir Barat Cikarang Bekasi Laut
Bogor, Kab. Bogor, Kota Depok KI Cikupa dll Tangerang
Banjir Timur Cilincing-konstruksi, Cimanggis-
untuk Mendukung TPA Regional
Sudetan Cibitung (seksi II), Cinere-Jagorawi
Terowongan
Nambo (seksi III Kukusan-Cinere); Depok-
• Penataan Infrastruktur Sanitasi Kab. Bekasi Antasari (seksi II Sawangan-
Kab. Tangerang Bojonggede) :; Kunciran-Serpong;
dan Air Bersih Kawasan Kumuh
Kab. Bekasi Serpong/BSD Kunciran-Cengkareng; Ciawi-
• Pembangunan IPAL di Pulau Cibitung Sukabumi (seksi Ciawi-Cigombong)
KI Cikarang
Bidadaro (2018-2019) Kota Baru Publik Maja
• Pembangunan Sanitasi dan Limbah Depok Cimanggis Setu
(2017-2019) • Pembangunan Rusunawa Pasar
• Pembangunan IPAL Komunal Cileungsi Rumput
(2017) • Pembangunan Rusunawa Pasar
• Peningkatan Kualitas Air Bersih di KI Cileungsi Minggu
Pulau Seribu (2016-2018) • Pembangunan Rusunawa (twin
• Penyediaan Prasarana TPA, TPS, block) Kec. Bekasi Timur, Kota
dan TPS-3R (2016-2018) Bekasi
• Pembangunan Rusunawa (twin
block) Kec. Bantar Gebang, Kota
• Pembangunan Pipa Transmisi Bekasi
SPAM Regional Jatiluhur • Pembangunan PSU Rumah Umum
• Perbaikan dan Pengaturan Kanal Bogor Pulau Pramuka (2018-2019)
Cikarang Bekasi Laut Jakarta • Pembangunan Rumah Tapak 50
• Penyelesaian Sudetan Kali Ciliwung unit (2017)
ke KBT Jakarta • Bantuan Stimulan Perumahan
• Pembebasan Lahan Waduk Ciawi Jalan TOL Swadaya (2017-2019)
dan Sukamahi Kab. Cianjur
• Pembangunan Cengkareng Drain 2 Jalan Nasional
Jakarta
• Normalisasi sungai Pesanggrahan, Kota Jalan KA Kawasan Industri
Kali Angke
Rencana Jalan TOL Bandara
• Pembangunan Pelindung Pantai Sungai
Pulau Pramuka, Bidadari, dan
Rencana Jalan Nasional Pelabuhan
Harapan (2018-2019) Rencana Waduk
MASTER PLAN KPS KOTA BARU MAJA 2025
Rumah MBR Bersubsidi Jalan Tol Jalan Tol
Bandara Banten Serpong -
dan Infrastruktur Kunciran -
Selatan, Cinere
Permukiman Serpong
Panimbang
Jalan Tol
Bendungan Pelabuhan
Merak Serpong -
Sindang Heula PELABUHAN Balaraja
CILEGON TANJUNG PRIOK
Pelabuhan
Bendungan Tanjung Priok
Karian Bandara
Soekarno Hatta
Double Track SERANG
BALARAJA
KA Jakarta – CIKANDE
TANGERANG DKI JAKARTA
Maja - Merak TIGARAKSA BEKASI

Jalan Tol PANDEGLANG


Serang – LABUAN RANGKASBITUNG
Panimbang PARUNGPANJANG
DEPOK
KOTA BARU
PUBLIK MAJA JABODETABEK
KSPN, KEK
KSPN dan
& KEK KI Jalan Akses
TANJUNG LESUNG
TANJUNG
PANIMBANG
St. TOD Maja Pamulang –
LESUNG CITEREUP
CIPANAS
BOGOR Maja
Masterplan Kota Baru Maja
CIAWI
SUMUR KOTA BARU PUBLIK MAJA
CIBALIUNG Hunian Berimbang (Inklusif) dengan
CIKEUSIK Basis Agroindustri Karet, teknologi dan CARINGIN
mendukung program 1 juta rumah Jalan Tol
Jalan Nasional

Rencana Jalan Akses Maja

Jalur KA

BAYAH
PELABUHAN Pusat Kegiatan Nasional (PKN)
RATU SUKABUMI
Pelabuhan Perikanan Pusat Kegiatan Wilaayah ( )

Nusantara Pelabuhan Utama (PU)

Bandar Udara
WPS 7: Jakarta – Bogor – Ciawi – Sukabumi
KSPN
WPS 9: Tanjung Lesung – Sukabumi – Pangandaran - Cilacap
Kawasan Industri

• Daya Tampung : 1 Juta Jiwa 60


• Luas: ±18.000 ha (Kab. Tangerang, Kab. Lebak, Kab. Bogor) Waduk
DEVELOPMENT PLAN KPS KOTA BARU MAJA 2015-2019
• Pembangunan SPAM IKK Gunung • Pembangunan Rumah
• Paket Pelebaran Jalan Bts. Kota Kencana Banjarsari Kap (2017) Swadaya Prov Banten
Rangkasbitung - Cigelung (Bts. • Pembangunan SPAM Maja (2018- (2017)
Provinsi Jabar) (2015) 2019) • Pembangunan Rumah
• Jalan Tol Serang-Panimbang (akan • Pembangunan IPLT Maja (2018- Susun Maja (2018-2019)
lelang) (2016) Pelabuhan 2019)
• Jalan Tol Serpong Balaraja (sudah Merak
• Pembangunan TPA Regional
Tanda Tangan Kontrak) (2016) Nambo di Kec Nambo Desa Lulut
• Pelebaran jalan Lebak Selatan CILEGON Pelabuhan
(2018-2019) Tanjung Priok
Muara Binangeun Simpang Sp
Bandara
Bayah Cibarenok (Rekonstruksi Soekarno Hatta
Jalan Bayah Cibarenok) (2017) SERANG
BALARAJA
• Pembangunan Fly Over RE. TANGERANG
CIKANDE DKI JAKARTA
Martadinata (Pamulang) (2017) BEKASI
TIGARAKSA
• Pembangunan Overpass Kemang
Tol Serang Timur Lanjutan Myc PANDEGLANG
(Pembangunan Fly Over dan
LABUAN RANGKASBITUNG PARUNGPANJANG
Underpass Duplikasi Overpass
DEPOK
Kemang) (2017) KOTA BARU
• Pembangunan Overpass Kemang PUBLIK MAJA JABODETABEK
KSPN & KEK PANIMBANG
Kab Serang (2017) TANJUNG
LESUNG
• Jalan Tol Bogor Ring Road (2018- CITEREUP
CIPANAS
BOGOR
2019)
CIAWI
SUMUR
CIBALIUNG

CIKEUSIK CARINGIN
Jalan Tol
Jalan Nasional

Rencana Jalan Akses Maja

Jalur KA

BAYAH
PELABUHAN
• Pembangunan Sarana Air Baku
Pusat Kegiatan Nasional (PKN)
RATU Pedesaan Curug Agung Kab.
Pelabuhan Perikanan SUKABUMI
Pusat Kegiatan Wilaayah ( ) Serang (0,01 m3/det) 2,70 Km
Nusantara (2015)
Pelabuhan Utama (PU)

Bandar Udara WPS 7: Jakarta – Bogor – Ciawi – Sukabumi • Pembangunan Bendungan


Sindangheula lanjutan (2017)
KSPN WPS 9: Tanjung Lesung – Sukabumi –
• Pembangunan Bendungan
Kawasan Industri
Pangandaran - Cilacap Karian Lanjutan (2017)
61
Waduk
• Pembangunan Bendungan Ciawi
(2018-2019)
KAWASAN DI WPS PUSAT PERTUMBUHAN TERPADU – WPS 9:
TANJUNG LESUNG – SUKABUMI – PANGANDARAN – CILACAP

9.1 Kws. Pertumbuhan


Serang Maja
• Kota Serang (PKN)
• Kota Baru Maja

9.2 Kawasan Strategis


Pariwisata dan Maritim
Tanjung Lesung Ujung
Kulon Pel Ratu
• KEK Tj Lesung
• KSPN Ujung Kulon
• Kota Sukabumi (PKW)
• Pelabuhan Perikanan
Nusantara Ratu

9.3 Kws. Strategis Pertanian


Cianjur 9.4 Kws. Strategis Pariwisata dan Maritim
• Kab Cianjur (PKW) Pacangsanak (Pangandaran Kalipucang Sagara
• Lumbung Pangan Cianjur Anakan Nusakambangan)
• Cilacap (PKN)
• Tasikmalaya (PKW)
• KSPN Pantai Pangandaran
• Pelabuhan Tanjung Intan
• Pelabuhan Perikanan Samudera Cilacap
62
MASTER PLAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR
WPS 9 TANJUNG LESUNG – SUKABUMI – PANGANDARAN – CILACAP 2025
Bendungan Karian Bendungan Perkotaan Baru
Sindang Heula (Lanjutan) Maja

KEK Tanjung Bendungan


Lesung Pariwisata Leuwikeris

KSPN Taman
Nasional Ujung
Kulon Pelabuhan
Tanjung
Intan Cilacap

Bandara
Panimbang Bandara
Pandeglang Tunggul Wulung
Cilacap
Jalan Bebas
Hambatan
Serang –
Panimbang Industri Semen
Cilacap

Bandara Citarate
Sukabumi Selatan
KSPN
Pangandaran
Pelabuhan
Industri Bandara Bandara Pelabuhan Perikanan
Perikanan
Semen Wiria Dinata Nusa Wiru Samudera
Nusantara
Bayah Tasikmalaya Pangandaran Bojong Salawe Parigi
Pelabuhan Ratu
DEVELOPMENT PLAN
WPS 9 TANJUNG LESUNG – SUKABUMI – PANGANDARAN – CILACAP 2015-2019
• Pembangunan Pengaman Pantai Tanjung Lesung (2015)
• Pembangunan Bendungan Karian Kab. Lebak (2015)
• Pembangunan Bendungan Leuwi Keris Tasikmalaya-Ciamis (2017-2019)
• Pembangunan Bendungan Matenggeng Ciamis – Cilacap (2018-2020)
• Pembangunan Jaringan Irigasi DI. Leuwigoong AMS 19A dan 19B (2015)
• Pembangunan Pengaman Pantai Pangandaran (2015)
• Pembangunan Check Dam Sungai Cipancar dan Sungai Cikamiri Garut (2016)

• Pembangunan infrastruktur permukiman


kumuh kawasan kareo & Cimenteng dan
Tanjung
kawasan bantaran sungai cianjur & loji
(2015)
Pasir Kopo
Karian • Pembangunan PSD Permukiman
Perdesaan Kws kec. Cigedug dan kec.
Cisurupan Garut (2015)
• Pembangunan lanjutan TPPAS Legok
Ujung Kulon dsk
G. Pangrango
Nangka (2017)
Sukabumi • Penanganan Kawasan Kumuh Kota/Kab
Tasikmalaya, Kab Garut, Ciamis,
Pangandaran, dan Kota Banjar (2017-
Pelabuhan Situ Bagendit
Ratu 2019)
G. Galunggung

G. Tanggamus

G. Cilacap
Papandayan
Pameungpeuk Pangandaran

Cijulang
• Peningkatan Jembatan Ruas Saketi - Bts. Kota Pandeglang (2015)
• Pelebaran jalan Lebak Selatan Muara Binangeun - Simpang - Sp Bayah -
Cibarenok (2017) • Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya di
• Rekonstruksi Bagbagan - Jampangkulon (2017) Kab. Cianjur dan Kab Sukabumi (2017)
• Rekonstruksi/Peningkatan Struktur Jalan Batas Banten - Sukabumi - • Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya di
Pangandaran – Batas Cilacap (2015-2019) Kab.Garut (2017)
• Rekonstruksi/Peningkatan Struktur Jalan Gekbrong (Bts.Kabupaten) - Bts • Pembangunan Rusunawa di Kab/Kota
Kota Cianjur (2015) Tasikmalaya
• Rekonstruksi/Peningkatan Struktur Jalan Bts. Kab. Tasikmalaya/Garut – • Pembangunan Perumahan Swadaya Kab
Rajapolah (2015) Garut (2018)
MASTER PLAN KPS TANJUNG LESUNG TAHUN 2025

Konektivitas Jalan Nasional:


Merak 1. Pandeglang – Panimbang
– Tanjung Lesung road
Bakauheni Merak
2. Cilegon – Tanjung Lesung
Bakauheni road

Jalan Tol Serang –


Gerakan Tanggap Panimbang
Wisatawan di
bidang sosial
Fasilitas air baku
Cilegon Serang
Infrastruktur Pengelolaan
Memadainya
infrastruktur dasar Banjir
(jalan, air bersih, (Jalan Panimbang)
instalasi air kotor,
pelistrikan, Penyusunan KSPN / KEK Tj.
telekomunikasi) di Lesung:
pusat setiap area 1. Pengisian lahan di
aktivitas Pandeglang
kawasan
2. Jalan ke Tanjung Lesung
3. Sistem Suplai Air Minum
regional di Tanjung
Lesung
4. WWTP regional di
Tanjung Lesung

Bandara di Banten
Selatan
DEVELOPMENT PLAN KPS TANJUNG LESUNG TAHUN 2015-2019

1. Preservasi pemeliharaan rutin kondisi


Serang-Sp.Labuan (65,1 km) (2016-
1. DD Rehabilitasi Teluk Lada
2019)
(2016)
2. Preservasi rehabilitasi minor Jalan
2. Rehabilitasi Jaringan Irigasi
Pasauran-Simp Labuan-Cibaliung
DI Ciliman (2016-2017)
(2016-2017)
3. Penyediaan air baku Pulau
3. Preservasi rehabilitasi minor
Peucang (2017-2019)
Citeureup-Tanjung Lesung (2016-
4. Pembangunan pengendali
2017)
banjir Panimbang (2017-
4. Pelebaran jalan Citeureup-Tanjung
2019)
Lesung (2018-2019)
5. SID air baku Ujung Kulon
5. Rehabilitasi & Pelebaran jalan
(2017)
Citeureup-Tanjung Lesung (2017)
6. Pembangunan Waduk Leuwi
6. Preservasi rutin, preventif & rehabilitasi
Kopo (termasuk FS, DED,
minor Pasauran-Labuan (2017)
Lahan) (2017-2019)
7. Preservasi rutin, preventif & rehabilitasi
7. Pengadaan tanah
minor Labuan-Cibaliung (2017)
pembangunan jaringan
8. Peningkatan kualitas Jalan Labuan-
irigasi Teluk Lada (2017)
Citeureup (2018-2019)
8. Detail Design pengaman
9. Preservasi rutin, preventif & rehabilitasi
pantai Panimbang-Tj Lesung
minor & mayor, rekonstruksi
(2017)
Cibaliung-Sumur (2017)
9. Pembangunan pengaman
10.Peningkatan kualitas Jalan Tj Lesung-
pantai Citeureup-Tj Lesung
Sumur (termasuk FS, DED dan
(2018-2019)
pembebasan lahan untuk
pelebaran) (2018-2019)
11.Preservasi dan pelebaran Jalan
Sumur-Cibaliung-Cikeusik-Muara 1. Pembangunan SPAM Kawasan Sumur (2017)
Binuangeun-Simpang-Bayah- 1. Bantuan rumah khusus kawasan Tj Lesung
2. Pembangunan SPAM Kawasan Tj Lesung
Cibarenok-Bts.Jabar (129,7 km) (2016- (2017-2019)
(2017)
2019) 2. Peningkatan kualitas rumah swadaya
3. Pembangunan SPAM Pulau Peucang (2018-
12.Peningkatan kualitas jalan akses dan kawasan Tj Lesung (2017-2019)
2019)
jalan lingk. Kawasan kumuh Desa 3. Pembangunan PSU Rumah Umum kawasan Tj
4. Pembangunan SPAM, IPAL & Jaringan
Sobang & Desa Pangkalan (2016) Lesung (2017-2019)
Drainase Kawasan Tj Lesung (2018-2019)
13.Peningkatan jalan Serang- 4. Bantuan rumah khusus Kec. Sumur(2018-2019)
5. Pembangunan SPAM, IPAL & Jaringan
Pandeglang-Labuan (2018-2019) 5. Peningkatan kualitas rumah swadaya Kec.
Drainase Kawasan Sumur (2018-2019)
14.Pembebasan Lahan untuk Sumur(2018-2019)
6. Perencanaan teknis TPA Cigeulis (2016)
Pembangunan Jalan Tol Serang- 6. Pembangunan PSU Rumah Umum Kec.
7. Pembebasan Lahan dan Pembangunan
Panimbang (2018-2019) Sumur (2018-2019
TPA Cigeulis (2017-2019)
PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR TAHUN 2017
DI PROVINSI BANTEN MENDUKUNG KAWASAN STRATEGIS

• Preservasi rehabilitasi Jalan Bts. Kota


Pandeglang - Rangkasbitung - Cigelung (Bts.
Prov. Jabar) (52,92 km) • Pembangunan Bendungan Karian (Civil
• Preservasi Rehabilitasi Jalan Bts. Kota Serang - Works dan Hydromechanical Works)
Merak • Pembangunan Bendungan Sindang
Saketi - Simp. Labuhan (64,36 km)
• Rehabilitasi jalan bts. Kota Serang - Cikande - Heula
KI Cilegon
Rangkasbitung (rehabilitasi mayor) (6,8 km) • Rehabilitasi Jaringan Irigasi D.I. Cidurian;
• Rehabilitasi Jalan Serang - Cilegon - Merak Kab. Tangerang
dan Serdang - Bojonegara - Merak • Pembangunan Sarana Air Baku Bendung
(rehabilitasi mayor) (5,2 km) Karet Cibama (Lanjutan II); Kab.
• Rehabilitasi Jalan Serang - Cilegon - Merak Pandeglang
dan Serdang - Bojonegara - Merak • Pembangunan Bangunan Pengendali
(pemeliharaan rutin) (48,58 km) Banjir Jasinga Sungai Cidurian
• Rekonstruksi Jalan Bts. Kota Cilegon-Cibaliung Kota Maja • Pembangunan Bangunan Pengendali
dan Citereup-Tanjung Lesung (3,15 km) Sedimen DAS Ciujung Hulu,Kab.Lebak
• Rekonstruksi Jalan Sumur-Cibaliung-Muara
Tanjung Lesung • Pembangunan bangunan pengaman
Binuangeun (2,99 km) Pantai Lontar .Kab Serang banten
BM
SDA
Ujung Kulon

• Penataan Kawasan Pengembangan Destinasi Wisata Kawasan Tanjung


Lesung Kabupaten Pandeglang
• Pembangunan SPAM IKK Rangkasbitung Kap. 50 L/dt
• Pembangunan SPAM Kawasan Kumuh Batu Ceper
• Pembangunan SPAM Kawasan Rawan Air Desa Kaungcaang
• Pembangunan IPLT Kota Cilegon
• Pembangunan TPA Cigeulis Kabupaten Pandeglang
• Peningkatan kualitas permukiman kumuh kawasan (Lebak, Pandeglang,
PnP
• Pembangunan rumah susun Kota
Kota Cilegon dan Kota Tangsel) Tangerang Selatan;
CK • Peningkatan kualitas rumah swadaya
67
PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR TAHUN 2018
DI PROVINSI BANTEN MENDUKUNG KAWASAN STRATEGIS
• Peningkatan dan pembangunan Jalan
Parungpanjang Kota Baru Maja (6 Km) • Ciujung Priority Civil Works Package 2 Right
• Pembangunan Overpass Balaraja Timur Side FMSRB Kab Serang Banten
(60 m) Merak • Ciujung Priority Civil Works Package 2 Left Side
• Pembangunan Fly Over Martadinata FMSRB Kab Serang Banten
Pamulang (500 m)
KI Cilegon • Pembangunan Pengendalian Banjir Sungai
• Pelebaran Jembatan Kolecer 1 (85 m) Cibanten
• Pelebaran Jembatan Kolecer 2 (10 m) • Pembangunan Bangunan Pengendali Sedimen
• Pelebaran Jembatan Cikareo (8 m) Sungai Ciberang Blok Ciladaeun
• Pelebaran Jembatan Bts Desa Betah (85 • Pembangunan Bangunan Pengendali Sedimen
m) Sungai Ciberang Blok Sukasari
• Pengamanan Pantai Jongor Kemuning dan
BM Caringin Kab Pandeglang
Kota Maja
• Pembangunan Bendungan Karian Civil Works
• Pembangunan Bendungan Sindang Heula
Tanjung Lesung • Pembangunan Bendungan Karian
Hydromechanical Works
• Normalisasi Kali Cisadane
SDA
Ujung Kulon

• Pembangunan SPAM IKK Tanjung Lesung


• Pembangunan Kawasan Pariwisata Tanjung Lesung • Pembangunan Rumah
• Penanganan Persampahan Skala Kota Pembangunan TPA Susun di Kota Baru Maja
Bangkonol Kab Pandeglang (114 unit)
• Pembangunan TPA Cihara Kab. Lebak • Pembangunan Rumah
• Pembangunan IPLT Kota Serang Susun di Serua (70 unit)
• Pembangunan SPAM Maja • Peningkatan Kualitas
• Pembangunan SPAM Tanjung Lesung Rumah Swadaya
• Penataan kawasan kumuh Tanjung Jaya Kec Panimbang
• Pembangunan Kawasan Pusaka Kota Tangerang
PnP
CK
68
PROYEK STRATEGIS NASIONAL
DI PROVINSI BANTEN

Perpres No. 3 Tahun 2016 RPJMN 2015-2019


1. Jalan Tol Serang-Panimbang (83,6 1. Pembangunan Jalan Cikande-Rangkasbitung
Km) 2. Pembangunan Jalan Cikande-Serang-Cilegon
2. Jalan Tol Kunciran-Serpong (11,19 3. Pembangunan Jalan Cipanas-Warung banten-Bayah
Km) 4. Pembangunan Jalan Tanjung Lesung-Sumur (24 Km)
3. Jalan Tol Serpong-Cinere (10,14 Km) 5. Jalan tol Serpong-Balaraja
4. Jalan Tol Serpong-Balaraja (30 Km) 6. Pembangunan Jalan Lintas Selatan Banten
5. Bendungan Sindangheula 7. Bendungan Sindangheula
6. Bendungan Karian 8. Bendungan Karian
9. Pengadaan dan Pemasangan Pintu Air Bendung Pasar Baru
Tangerang
10. Pembangunan/Peningkatan Jaringan Irigasi D.I. Cisadane
11. Pembangunan Saluran Pembawa Air Baku Waduk Karian
12. Rehabilitasi Jaringan Irigasi Teluk Lada
13. SPAM wilayah Tangerang
14. SPAM wilayah Serang
15. Penanganan kawasan kumuh Kota Tangerang, Kabupaten
tangerang, dan Kota Tangsel, Kota Cilegon, Kota Serang, Kab
Serang
PROGRESS PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PUPR
PROVINSI BANTEN: BENDUNGAN KARIAN
DATA BENDUNGAN : PROGRES PELAKSANAAN (Status Per Juni 2017):
Lokasi Bendungan : Kab. Lebak, Banten • Progress Fisik : 32,55 %
Masa Pelaksanaan : 2015- 2019 • Progress Keuangan : 32,45 %

DATA TEKNIS :
• Kapasitas Tampung Total : 314,7 x 106 m3
• Luas Genangan : 2.170 Ha
• Penyediaan air irigasi : 21.454 Ha
• Penyediaan air baku : 0.35 m³/det
• Listrik : 1.5 MW

1
70
PROGRESS PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PUPR
PROVINSI BANTEN: BENDUNGAN SINDANG HEULA
PROGRES PELAKSANAAN (Status Per Juni 2017): DATA BENDUNGAN
• Progress Fisik : 26,67 % Lokasi Bendungan : Kab. Serang, Banten.
• Progress Keuangan : 14,03 % DATA TEKNIS:
• Kapasitas Tampung Total : 9.26 x 106 m3
• Luas Genangan : 115 Ha
• Penyediaan air irigasi : 748 Ha
• Penyediaan air baku : 0.80 m³/det
• Reduksi Banjir : 50 m3/det

1
71
PROGRESS PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PUPR
PROVINSI BANTEN: JALAN TOL

No. Ruas Tol Panjang (km) Status per Mei 2017


1 Kunciran-Serpong 11,19 Pengadaan Tanah

2 Serpong-Cinere 10,14 Persiapan Pengadaan


Tanah
3 Serpong - Balaraja 30 Tandatangan PPJT

4 Serang - Panimbang 83,9 Proses Lelang

1
72
PENUTUP

Dukungan infrastruktur PUPR tahun 2015-2019 diharapkan bisa merespon tantangan-


tantangan pembangunan nasional baik secara global maupun regional
Pendekatan kewilayahan telah menjadi acuan dalam pengembangan infrastruktur
PUPR, mulai dari penerapan Teori Purnomosidi pada tahun 1970-an hingga wilayah
pengembangan strategis (WPS) sejak tahun 2015 serta disesuaikan dengan dinamika
arahan prioritas nasional sesuai nawacita dan kebijakan “money follow program
priorities”
Melalui keterpaduan perenanaan dan pemrograman infrastruktur PUPR berbasiskan
pendekatan kewilayahan melalui WPS ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi
dan nilai tambah (pareto effect) investasi publik dalam pengembangan infrastruktur
PUPR, termasuk di Provinsi Banten. Oleh karena itu, diharapkan pemerintah daerah
dapat bersinergi dan menterpadukan arahan perencanaan infrastruktur dan
pengembangan kawasan
Harapan agar Pemda Provinsi Banten dapat terus mengawal dan mendukung
pelaksanaan program-program infrastruktur PUPR, serta menjaga aset-aset
infrastruktur yang sudah dibangun agar tetap fungsional sesuai umur rencana
73

TERIMA KASIH

BADAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH


KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

You might also like