Professional Documents
Culture Documents
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Intensive Care Unit (ICU) merupakan ruang rawat rumah sakit dengan
staf dan perlengkapan khusus ditujukan untuk mengelola pasien dengan
penyakit, trauma atau komplikasi yang mengancam jiwa. Peralatan standar di
Intensive Care Unit (ICU) meliputi ventilasi mekanik untuk membantu
usaha bernapas melalui Endotrakeal Tube (ETT) atau trakheostomi. Salah
satu indikasi klinik pemasangan alat ventilasi mekanik adalah gagal napas
(Musliha, 2010).
STIKES PUANGRIMAGGALATUNG
Perubahan Saturasi..., Fera Juniarti, PROGRAM STUDI STRATA SATU KEPERAWATAN, 2018
2
STIKES PUANGRIMAGGALATUNG
Perubahan Saturasi..., Fera Juniarti, PROGRAM STUDI STRATA SATU KEPERAWATAN, 2018
3
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah dijelaskan diatas
STIKES PUANGRIMAGGALATUNG
Perubahan Saturasi..., Fera Juniarti, PROGRAM STUDI STRATA SATU KEPERAWATAN, 2018
4
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui sejauh mana perubahan saturasi oksigen pada pasien
kritis yang dilakukan tindakan suction endotracheal tube di ICU RSUD
Tenriawaru Kelas B Kabupaten Bone.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui saturasi oksigen pada pasien sebelum dilakukan
tindakan suction.
b. Mengetahui saturasi oksigen pada pasien sesudah dilakukan
tindakan suction.
c. Menganalisis perubahan saturasi oksigen pada pasien kritis sebelum
dan sesudah dilakukan tindakan suction.
d. Mengidentifikasi respon pasien pada saat mengalami perubahan
saturasi oksigen.
D. Manfaat Penelitian
STIKES PUANGRIMAGGALATUNG
Perubahan Saturasi..., Fera Juniarti, PROGRAM STUDI STRATA SATU KEPERAWATAN, 2018
5
STIKES PUANGRIMAGGALATUNG
Perubahan Saturasi..., Fera Juniarti, PROGRAM STUDI STRATA SATU KEPERAWATAN, 2018
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. TINJAUAN TEORI
1. Saturasi Oksigen
a. Oksigen
STIKES PUANGRIMAGGALATUNG
Perubahan Saturasi..., Fera Juniarti, PROGRAM STUDI STRATA SATU KEPERAWATAN, 2018
7
(Harahap, 2005).
b. Saturasi Oksigen
STIKES PUANGRIMAGGALATUNG
Perubahan Saturasi..., Fera Juniarti, PROGRAM STUDI STRATA SATU KEPERAWATAN, 2018
8
STIKES PUANGRIMAGGALATUNG
Perubahan Saturasi..., Fera Juniarti, PROGRAM STUDI STRATA SATU KEPERAWATAN, 2018
9
Alat yang digunakan adalah oksimetri nadi yang terdiri dari dua
diode pengemisi cahaya (satu cahaya merah dan satu cahaya
inframerah) pada satu sisi probe, kedua diode ini mentransmisikan
cahaya merah dan inframerah melewati pembuluh darah, biasanya
pada ujung jari atau daun telinga, menuju fotodetektor pada sisi lain
dari probe (Welch, 2005).
1) Hemoglobin (Hb)
2) Sirkulasi
STIKES PUANGRIMAGGALATUNG
Perubahan Saturasi..., Fera Juniarti, PROGRAM STUDI STRATA SATU KEPERAWATAN, 2018
10
3) Aktivitas
f. Prosedur pengukuran
1) Persiapan Alat
a) Oksimetri nadi
b) Sensor probe
2) Persiapan Pasien
g. Pelaksanaan
1) Cuci tangan
STIKES PUANGRIMAGGALATUNG
Perubahan Saturasi..., Fera Juniarti, PROGRAM STUDI STRATA SATU KEPERAWATAN, 2018
11
11) Yakinkan bahwa batas alarm alat sudah sesuai dengan kondisi
yang diperlukan
STIKES PUANGRIMAGGALATUNG
Perubahan Saturasi..., Fera Juniarti, PROGRAM STUDI STRATA SATU KEPERAWATAN, 2018
12
2. Pasien ICU
a. Pengertian Pasien
STIKES PUANGRIMAGGALATUNG
Perubahan Saturasi..., Fera Juniarti, PROGRAM STUDI STRATA SATU KEPERAWATAN, 2018
13
b. Definisi ICU
STIKES PUANGRIMAGGALATUNG
Perubahan Saturasi..., Fera Juniarti, PROGRAM STUDI STRATA SATU KEPERAWATAN, 2018
14
STIKES PUANGRIMAGGALATUNG
Perubahan Saturasi..., Fera Juniarti, PROGRAM STUDI STRATA SATU KEPERAWATAN, 2018
15
STIKES PUANGRIMAGGALATUNG
Perubahan Saturasi..., Fera Juniarti, PROGRAM STUDI STRATA SATU KEPERAWATAN, 2018
16
yang lebih besar. Kedua, ICU tingkat II yang terdapat pada rumah
sakit umum yang lebih besar di mana dapat dilakukan ventilator
yang lebih lama yang dilengkapi dengan dokter tetap, alat diagnosa
yang lebih lengkap, laboratorium patologi dan fisioterapi. Yang
ketiga, ICU tingkat III yang merupakan ICU yang terdapat di rumah
sakit rujukan dimana terdapat alat yang lebih lengkap antara lain
hemofiltrasi, monitor invasif termasuk kateterisasi dan monitor
intrakranial. ICU ini dilengkapi oleh dokter spesialis dan perawat
yang lebih terlatih dan konsultan dengan berbagai latar belakang
keahlian ( Rab, 2007).
g. Perawat ICU
STIKES PUANGRIMAGGALATUNG
Perubahan Saturasi..., Fera Juniarti, PROGRAM STUDI STRATA SATU KEPERAWATAN, 2018
17
yang telah mendapat latihan sampai dua belas bulan, perawat yang
telah mendapat sertifikat pengobatan kritis (critical care certificate),
dan perawat sebagai pelatih (trainer) (Rab, 2007).
3. Suction
a. Pengertian Suction
b. Jenis Suction
STIKES PUANGRIMAGGALATUNG
Perubahan Saturasi..., Fera Juniarti, PROGRAM STUDI STRATA SATU KEPERAWATAN, 2018
18
STIKES PUANGRIMAGGALATUNG
Perubahan Saturasi..., Fera Juniarti, PROGRAM STUDI STRATA SATU KEPERAWATAN, 2018
19
3) Remaja-dewasa : 10-16F
Tabel. 2.1
Tekanan Suction
STIKES PUANGRIMAGGALATUNG
Perubahan Saturasi..., Fera Juniarti, PROGRAM STUDI STRATA SATU KEPERAWATAN, 2018
20
STIKES PUANGRIMAGGALATUNG
Perubahan Saturasi..., Fera Juniarti, PROGRAM STUDI STRATA SATU KEPERAWATAN, 2018
21
perlu.
f) Memakai sarung tangan steril pada tangan dominan dan
sarung tangan tidak steril di tangan nondominan untuk
melindungi perawat
g) Pegang suction catether di tangan dominan, pasang kateter
ke pipa penghisap.
h) Suction catether tersebut diberi pelumas.
(1) Menggunakan tangan dominan, basahi ujung catether
dengan larutan garam steril.
(2) Menggunakan ibu jari dari tangan yang tidak dominan,
tutup suction catheter untuk menghisap sejumlah kecil
larutan steril melalui catether. Hal ini untuk mengecek
bahwa peralatan hisap bekerja dengan benar dan
sekaligus melumasi lumen catether untuk memudahkan
penghisapan dan mengurangi trauma jaringan selama
penghisapan, selain itu juga membantu mencegah
sekret menempel ke bagian dalam suction catether.
i) Jika klien memiliki sekret yang berlebihan, lakukan
pemompaan dengan ambubag sebelum penyedotan.
(1) Panggil asisten untuk prosedur ini
(2) Menggunakan tangan non dominan, nyalakan oksigen
ke 12-15 l/menit.
(3) Jika pasien terpasang trakeostomi atau
ett, sambungkan ambubag ke tracheascanul atau ett
(4) Pompa dengan Ambubag 3 - 5 kali, sebagai inhalasi,
hal ini sebaiknya dilakukan oleh orang kedua yang bisa
menggunakan kedua tangan untuk memompa, dengan
demikian volume udara yang masuk lebih maksimal.
(5) Amati respon pasien untuk mengetahui kecukupan
ventilasi pasien.
(6) Bereskan alat dan cuci tangan
6) Komplikasi
STIKES PUANGRIMAGGALATUNG
Perubahan Saturasi..., Fera Juniarti, PROGRAM STUDI STRATA SATU KEPERAWATAN, 2018
22
4. Endotracheal Tube
a. Pengertian Endotracheal Tube
Endotracheal Tube adalah alat yang digunakan untuk
mengamankan jalan napas atas. ETT digunakan atas indikasi
kepentingan anestesi umum dan pembedahan atau perawatan pasien
sakit kritis di unit rawat intensif untuk kepentingan pengelolaan jalan
napas (airway management) (Handayanto, 2013).
b. Indikasi Pemasangan Endotracheal Tube
1) Hilangnya refleks pernafasan
2) Obstruksi jalan nafas besar (epiglotitis, corpus alienum, paralisis
pita suara) baik secara anatomis maupun fungsional.
3) Perdarahan faring (luka tusuk, luka tembak pada leher)
4) Tindakan profilaksis (pasien yang tidak sadar untuk pemindahan
ke rumah sakit lain atau pada keadaan di mana potensial terjadi
kegawatan nafas dalam proses transportasi pasien) (dr.
Catharina, 2015).
c. Alat dan bahan
1) Laryngoscope lengkap dengan handle dan blade-nya
STIKES PUANGRIMAGGALATUNG
Perubahan Saturasi..., Fera Juniarti, PROGRAM STUDI STRATA SATU KEPERAWATAN, 2018
23
STIKES PUANGRIMAGGALATUNG
Perubahan Saturasi..., Fera Juniarti, PROGRAM STUDI STRATA SATU KEPERAWATAN, 2018
24
STIKES PUANGRIMAGGALATUNG
Perubahan Saturasi..., Fera Juniarti, PROGRAM STUDI STRATA SATU KEPERAWATAN, 2018
25
e. Komplikasi
1) Pipa ET masuk ke dalam esofagus dapat menyebabkan hipoksia.
2) Luka pada bibir dan lidah akibat terjepit antara laringoskop
dengan gigi.
3) Gigi patah.
4) Laserasi pada faring dan trakea akibat stilet pada ujung pipa.
5) Kerusakan pita suara.
6) Perforasi pada faring dan esofagus.
7) Muntah dan aspirasi.
8) Pelepasan adrenalin dan noradrenalin akibat rangsangan intubasi
sehingga terjadi hipertensi, takikardi, dan aritmia.
9) Pipa masuk ke salah satu bronkus, umumnya masuk ke bronkus
kanan. Untuk mengatasinya, tarik pipa 1-2 cm sambil dilakukan
inspeksi gerakan dada dan auskultasi bilateral.
5. Hemodinamika
Hemodinamika dapat didefinisikan sebagai pemeriksaan aspek fisik
dari sirkulasi darah, termasuk fungsi jantung dan karakteristik fisiologis
vaskular perifer. Pemantauan hemodinamika merupakan pusat dari
perawatan pasien kritis. Pengukuran hemodinamika penting untuk
menegakkan diagnosis yang tepat, menentukan terapi yang sesuai,
memantau respon terhadap terapi yang diberikan, dan mendapatkan
informasi keseimbangan homeostatik tubuh. Pengukuran hemodinamik
ini terutama dapat membantu untuk mengenali syok sedini mungkin
dimana pemberian dengan segera bantuan sirkulasi adalah yang paling
penting.
Dasar dari pemantauan hemodinamik adalah perfusi jaringan yang
adekuat seperti keseimbangan antara pasokan oksigen dengan yang
dibutuhkan, mempertahankan nutrisi, suhu tubuh dan keseimbangan
elektrokimiawi sehingga manifestasi klinis dari gangguan hemodinamik
berupa gangguan fungsi organ tubuh yang bila tidak ditangani secara
cepat dan tepat akan jatuh ke dalam gagal fungsi organ multipel.
Pemantauan hemodinamik bertujuan untuk mengenali dan mengevaluasi
STIKES PUANGRIMAGGALATUNG
Perubahan Saturasi..., Fera Juniarti, PROGRAM STUDI STRATA SATU KEPERAWATAN, 2018
26
STIKES PUANGRIMAGGALATUNG
Perubahan Saturasi..., Fera Juniarti, PROGRAM STUDI STRATA SATU KEPERAWATAN, 2018
27
STIKES PUANGRIMAGGALATUNG
Perubahan Saturasi..., Fera Juniarti, PROGRAM STUDI STRATA SATU KEPERAWATAN, 2018
28
B. Kerangka Teori
Pasien Kritis
Dirawat diICU
Gagal Nafas
Pemasangan ET
Sekresi berlebihan
Tindakan Suction
Perubahan Saturasi O2
STIKES PUANGRIMAGGALATUNG
Perubahan Saturasi..., Fera Juniarti, PROGRAM STUDI STRATA SATU KEPERAWATAN, 2018
29
Gambar 2.1
Kerangka Teori
Sumber: (Musliha, 2010), (Hidayat, 2005),
(Menerez, 2012), (Maggiore, et al, 2013)
C. Fokus Penelitian
Tindakan Perubahan
Suction Saturasi O2
Gambar 2.2
Fokus Penelitian
Fokus pada penelitian ini untuk mengetahui perubahan saturasi oksigen
pada pasien kritis yang terpasang endotracheal tube saat dilakukan tindakan
suction.
D. Keaslian Penelitian
Tabel 2.2
Keaslian Penelitian
STIKES PUANGRIMAGGALATUNG
Perubahan Saturasi..., Fera Juniarti, PROGRAM STUDI STRATA SATU KEPERAWATAN, 2018
30
STIKES PUANGRIMAGGALATUNG
Perubahan Saturasi..., Fera Juniarti, PROGRAM STUDI STRATA SATU KEPERAWATAN, 2018
31
BAB III
METODE PENELITIAN
STIKES PUANGRIMAGGALATUNG
Perubahan Saturasi..., Fera Juniarti, PROGRAM STUDI STRATA SATU KEPERAWATAN, 2018
32
1. Tempat
2. Waktu
STIKES PUANGRIMAGGALATUNG
Perubahan Saturasi..., Fera Juniarti, PROGRAM STUDI STRATA SATU KEPERAWATAN, 2018
33
Populasi dalam penelitian ini yaitu semua perawat di ruang ICU RSUD
Tenriawaru Kelas B Kabupaten Bone yang berjumlah 28 orang dengan
kriteria yang sudah ditentukan. Teknik pengambilan sampel dilakukan
dengan menggunakan metode purposive sampling yaitu pengambilan
sampel didasarkan atas berbagai pertimbangan tertentu, dengan
kecenderungan peneliti untuk memilih informannya berdasarkan posisi
dengan akses tertentu yang dianggap memiliki informasi yang berkaitan
dengan permasalahan secara mendalam dan dapat dipercaya sebagai
sumber data yang mantap. Pelaksanaan pengumpulan data sesuai dengan
sifat peneliti yang lentur dan terbuka, pilihan informan dan jumlahnya dapat
berkembang sesuai dengan kebutuhan dan kemantapan peneliti dalam
memperoleh data (Sutopo, 2006).
STIKES PUANGRIMAGGALATUNG
Perubahan Saturasi..., Fera Juniarti, PROGRAM STUDI STRATA SATU KEPERAWATAN, 2018
34
STIKES PUANGRIMAGGALATUNG
Perubahan Saturasi..., Fera Juniarti, PROGRAM STUDI STRATA SATU KEPERAWATAN, 2018
35
STIKES PUANGRIMAGGALATUNG
Perubahan Saturasi..., Fera Juniarti, PROGRAM STUDI STRATA SATU KEPERAWATAN, 2018
36
STIKES PUANGRIMAGGALATUNG
Perubahan Saturasi..., Fera Juniarti, PROGRAM STUDI STRATA SATU KEPERAWATAN, 2018
37
STIKES PUANGRIMAGGALATUNG
Perubahan Saturasi..., Fera Juniarti, PROGRAM STUDI STRATA SATU KEPERAWATAN, 2018
38
E. Analisa Data
Analisa Data merupakan proses pengumpulan data, mengajukan
pertanyaan-pertanyaan dari peneliti dan menulis catatan singkat sepanjang
penelitian. Teknik analisa yang dapat digunakan pada penelitian ini adalah
dengan menggunakan metode collaizi (Polit, 2006).
Adapun langkah-langkah analisa sebagai berikut :
1. Membuat transkip wawancara tentang tentang perubahan saturasi
oksigen pada pasien yang terpasang endotracheal tube saat dilakukan
tindakan suction dari partisipan dalam bentuk narasi yang bersumber
dari wawancara mendalam.
2. Membaca kembali secara keseluruhan deskripsi informasi dari informan
untuk memperoleh perasaan yang sama seperti pengalaman informan
tentang perubahan saturasi oksigen pada pasien yang terpasang
endotracheal tube saat dilakukan tindakan suction. Peneliti melakukan
3-4 kali membaca transkrip untuk merasa hal yang sama seperti
partisipan.
3. Mengidentifikasi kata kunci melalui penyaringan pernyataan informan
yang signifikan tentang perubahan saturasi oksigen pada pasien yang
terpasang endotracheal tube saat dilakukan tindakan suction.
Pernyataan-pernyataan yang merupakan pengulangan dan mengandung
STIKES PUANGRIMAGGALATUNG
Perubahan Saturasi..., Fera Juniarti, PROGRAM STUDI STRATA SATU KEPERAWATAN, 2018
39
F. Keabsahan Data
Dalam pengujian keabsahan data, metode yang digunakan pada
penelitiam ini meliputi :
1. Pengujian Kredibility
Uji kredibilitas data atau kepercayaan terhadap data hasil penelitian
kualitatif antara lain dilakukan dengan perpanjangan pengamatan,
peningkatan ketekunan dalam penelitian, triangulasi, diskusi dengan
teman sejawat, analisis kasus negatif dan member check.
2. Pengujian Transferability
Transferability (validitas eksternal) menunjukkan derajat ketepatan atau
STIKES PUANGRIMAGGALATUNG
Perubahan Saturasi..., Fera Juniarti, PROGRAM STUDI STRATA SATU KEPERAWATAN, 2018
40
G. Etika Penelitian
1. Informed Consent
Peneliti menegaskan kembali mengenai maksud dan tujuan, setelah
partisipan mengerti, peneliti memberikan lembar informed consent
kepada partisipan.
2. Anonimity
Nama partisipan selama penelitian tidak digunakan melainkan diganti
dengan nomor dan inisial penulisan. Nomor dan inisial dari partisipan ini
digunakan dengan tujuan untuk menjaga kerahasiaan partisipan dan
mencegah kekeliruan peneliti dalam memasukkan data.
3. Confidentiality
Peneliti akan menjaga kerahasiaan dari informasi yang diberikan
STIKES PUANGRIMAGGALATUNG
Perubahan Saturasi..., Fera Juniarti, PROGRAM STUDI STRATA SATU KEPERAWATAN, 2018
41
partisipan, data ini hanya digunakan dalam kegiatan penelitian serta tidak
akan dipublikasikan tanpa izin dari partisipan.
(Sugiyono, 2012)
STIKES PUANGRIMAGGALATUNG
Perubahan Saturasi..., Fera Juniarti, PROGRAM STUDI STRATA SATU KEPERAWATAN, 2018