You are on page 1of 22

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA NY. S DENGAN POST PARTUM OPERASI SC P2A0

DI RUANG CEMPAKA RSUD dr. SOERATNO GEMOLONG SRAGEN

1. Pengkajian
A. Identitas Pasien
Nama : Ny. S
Umur : 25 th
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Brangkal,Gemolong
Agama : Islam
Suku Bangsa : Jawa
Status Pernikahan : Kawin
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Tanggal Masuk RS : 17 mei 2017
No. Registrasi : 066xxx

Identitas Penanggung Jawab

Nama : Tn.S
Umur : 38 th
Jenis Kelamin : Laki - laki
Agama : Islam
Pekerjaan : Swasta
Pendidikan : SD
Hubungan Dengan Pasien : Suami
Alamat : Brangkal, Gemolong

2. Keluhan Utama
Pasien mengatakan nyeri pada perut luka bekas jahitan SC.

3. Riwayat Kesehatan Sekarang

Pasien datang ke RSUD dr. Soeratno Gemolong pada Rabu 17 mei 2017, pertama

kali pasien datang ke poli obgyn, dari hasil pemeriksaan USG dokter meminta pasien

dipindahkan ke bangsal cempaka. Kemudian pada pukul 06:50 WIB pasien datang di

bangsal Cempaka, pada pukul 07:30 WIB dilakukan operasi SC. Kemudian pada

pukul 09:30 WIB pasien dipindahkan ke bangsal cempaka. Dilakukan pengkajian


dengan data Tanda – tanda vital TD : 110/70, N: 80 x/menit, T: 36 ° C, RR : 20

x/menit. Tangan kiri pasien terpasang infus RL 20 tpm.

4. Riwayat Penyakit Dahulu

Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit menurun,menular dan penyakit

menahun.

5. Riwayat Penyakit Keluaarga

Pasien mengatakan tidak ada riwayat penyakit keluarga atau penyakit menurun

lainnya seperti hipertensi,gimjal,paru dan jantung.

6. Riwayat Obstetri

P2A0
Riwayat Menstruasi
Menarche : 13 Tahun
Siklus Haid : 28 – 36 hari
Lamanya : 7 Hari
HPHT : 21 Agustus 2016
HPL : 28 Mei 2017
Usia Kehamilan : 39 Minggu

7. Riwayat Kehamilan dan Persalinan

Anak pertama lahir secara spontan dengan jenis kelamin perempuan, Berat

badan saat lahir 2800 gram dan sekarang berumur 5 tahun. Tidak mengalami

gangguan apapun saat lahir.

Anak kedua lahir secara SC dengan jenis kelamin laki-laki, lahir pada pukul

08.20 dengan LK : 32 cm, LD : 30 cm, PB : 48 cm, BB : 27.50 kg, APGAR Score : 6-

7-8 dan tidak mengakami gangguan apapun saat lahir.

8. Pengkajian Pola Fungsional


a). Pola Persepsi dan Management Kesehatan

Pasien mengatakan bahwa sehat itu mahal harganya, jika seseorang sehat maka

mereka dapat melakukan aktivitas sehari - hari. Apabila terdapat anggota keluarganya

yang sakit langsung dibawa ke pusat pelayanan kesehatan terdekat.

b). Pola Nutrisi Metabolik

Sebelum di Rumah Sakit :

Pasien mengatakan bahwa pola makannya teratur yaitu 3x sehari dengan porsi cukup,

nafsu makan baik, pasien suka makan dengan nasi dan sayur, pasien mengatakan

tidak ada makanan pantangan untuk dimakan tidak ada alergi makanan, dan minum

air putih ± 1500 mL per hari, pasien juga mengatakan sering minum air teh manis

setiap pagi kurang lebih 100 mL per hari.

Selama di Rumah Sakit

Pasien mengatakan selama sakit pasien makan 2x sehari dengan porsi sedikit

berkurang dari biasanya. Pasien menghabiskan setengaah porsi makan dari rumah

sakit dan ditambah pasien mengkonsumsi buah pisang. Pasien mengatakan nafsu

makanya berkurang karena merasakan nyeri pada perutnya.

IMT = = = 20,41

Kriteria :

>18 Underweight

18 - 24 Normal

25 – 30 Obesitas 1
31 – 35 Obesitas 2

<35 Obesitas 3

c). Pola Eliminasi

Sebelum di Rumah Sakit

Pasien mengatakan sebelum sakit dia BAB 1x sehari dengan konsistensi lunak,

berwarna normal, dan BAK sehari ±1500 mL (Terpasang DC), berbau khas urin dan

berwarna kuning, tidak sakit saat BAB dab BAK.

Selama di Rumah Sakit

Pasien mengatakan selama dirumah sakit pasien belum BAB karena perut nya sakit

saaat digunakan untuk bergerak , pasien takut untuk bergerak. BAK dengan

menggunakan selang kateter ,saat dilakukan pengkajian jumlah urine 300 ml.

d). Pola Aktifitas dan Latihan


Sebelum sakit Saat Sakit

Aktivitas 0 1 2 3 4 Aktivitas 0 1 2 3 4

Fooding √ Fooding √

Toileting √ Toileting √

Dressing √ Dressing √

Mobilisasi √ Mobilisasi √

Keterangan: 0 : Mandiri

1 : Bantuan alat

2 : Bantuan orang lain

3 : Bantuan orang lain + alat


4 Tergantung total

e). Pola Istirahat dan Tidur

Sebelum di Rumah Sakit

Pasien mengatakan setiap hari rata- rata tidur 8 jam/hari, dan tidak ada masalah saat

tidur. Pasien tidak terbiasa tidur di siang hari.

Selama di Rumah Sakit

Pasien mengatakan tidak bisa tidur ,karena merasakan perutnya terasa perih dan

panas. Pasien hanya tidur sekitar 4 jam dan sering terbangun.

f). Pola Perceptual

Sebelum Sakit

Pasien mengatakan tidak ada gangguan pendengaran, penglihatan, penciuman,alat

gerak, dan indra lainya semuanya dalam kondisi baik dan normal

Selama Sakit

Penciuman, pendengaran, penglihatan tidak terganggu .

g). Pola Persepsi dan Konsep Diri

Pasien mengatakan bahagia dengan kelahiran anak keduanya.

h). Pola Reproduksi dan Seksualitas

Pasien mengatakan tidak ada masalah dengan reproduksi dan seksualitasnya.


i). Pola Peran dan Hubungan

Sebelum di Rumah Sakit

Pasien mengatakan hubungan antar keluarga baik, tetangga dan masyarakat

disekitarnya juga harmonis dan rukun.

Selama di Rumah Sakit

Pasien mengatakan hubungan dengan keluarga, tetangga harmonis dan rukun dan,saat

ia dirawat tetangga menjenguknya,komunikasi berjalan dengan baik. Pasien

mengatakan sekarang peranya sebagai ibu dari

j). Pola Mangement dan Koping Stress

Pasien mengatakan bahwa ia takut untuk bergerak,karena setiap digunakan untuk

bergerak perutnya terasa nyeri seperti tertusuk – tusuk.Saat itu pasien berusaha untuk

menahanya dengan menarik nafas.

k). Sistem Nilai dan Keyakinan

Pasien mengatakan bahwa ia beragama islam berusaha untuk menjalankan

kewajibanya sebagai seorang muslim,akan tetapi saat ini pasien tidak menjalankan

ibadah dikarenakan dalam kondisi masa nifas.

9. Pemeriksaan Fisik

1. Keadaan umum : Pasien terlihat lemah, tampak meringis menahan nyeri


2. Kesadaran : composmentis
3. Tanda – tanda vital : TD : 110/70, N: 80 x/menit, T: 36 ° C, RR : 20
4. IMT = 20,41 (normal)
5. Pemeriksaan fisik
a. Kepala : Mesochepal, tidak ada benjolan, rambut hitam dan bersih.
b. Mata : Simetris, konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik.
c. Telinga : Bentuk simetris, tidak ada serumen, tidak ada gangguan

pendengaran, tidak memakai alat bantu pendengaran.


d. Hidung : Lubang kanan kiri simetris, lubang hidung bersih tidak terpasang

NGT dan kanull O2.


e. Mulut : Tidak ada stomatitis, simetris, bersih.
Bibir : Normal, tidak sumbing
Lidah : Bersih, tidak ada gangguan pengecapan
Gigi : Bersih, tidak ada gangguan saat mengunyah.
f. Leher : Normal, tidak ada benjolan, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, nadi

teraba.
g. Payudara : Puting menonjol, payudara kenyal, belum keluar ASI daerah aerola

bersih.
h. Fundus Uteri : 1 cm di bawah umbilicus
i. Abdomen : Inspeksi :Tampak luka jahitan tertutup kasa +/- 10 cm .
Auskultasi : Peristaltik usus 15 x/menit
Palpasi : Terdapat nyeri tekan
Perkusi : Perut timpani
j. Kulit : Tidak ada lesi, turgor kulit baik
k. Genetalia : Warna lokhea rubra, bau amis, perdarahan keluar ganti pembalut 2

kali.
l. Ekstremitas :
Atas kiri terpasang infus 20 tpm
Bawah kanan kiri lemah
m. Pengkajian Nyeri
P : Nyeri akibat luka post SC
Q: Seperti tertusuk - tusuk
R: Abdomen
S:6
T : Terus menerus

10. Data Penunjang


Hasil Laboratorium tanggal 17 Mei 2017

PEMERIKSAAN HASIL NILAI NORMAL

Hemoglobin 11.5 gr/Dl P: 12-14 gr/100

Leukosit 13.000/mm 5.000-10.000/mm

Eritrosit 4.19 jt/mm P: 4-5 jt/mm


Trombosit 245.000 rb/mm3 150-400 rb/mm3

Hematokrit 35.3% P: 37-43 VOL%

Pembekuan (CT) 1’04” 1-3 mnt

Pendarahan (BT) 1’39” 1-6 mnt

RAPIO HIV NON REAKTIF

NON REAKTIF

Hasil Laboratorium tanggal 18 Mei 2017

PEMERIKSAAN HASIL NILAI NORMAL

Hemoglobin 12,8 gr/dl P: 12-14 gr/100

Leukosit 11.200/mm 5.000-10.000/mm

Eritrosit 4.23 jt/mm P: 4-5 jt/mm

Trombosit 255.000 rb/mm3 150-400 rb/mm3

Hematokrit 35.6% P: 37-43 VOL%

Pembekuan (CT) 1’08” 1-3 mnt

Pendarahan (BT) 1’46” 1-6 mnt

RAPID HIV NON REAKTIF

NON REAKTIF

11. Program Terapi

H-0

Infus RL 20 tpm

Injeksi IV Ketorolac 30 mg/8 jam

Injeksi IV Cefriaxone 2 gr/24 jam


Injeksi IV Asam Tranexamat 500 mg/8 jam

Injeksi IV Vitamin C 200 mg / 24 jam

H +1

Infus RL 20 tpm

Injeksi IV Ketorolac 30 mg/8 jam

Injeksi IV Cefriaxone 2 gr/24 jam

Injeksi IV Asam Tranexamat 500 mg/8 jam

Injeksi IV Vitamin C 200 mg/ 24 jam

H +2

Infus RL 20 tpm

Injeksi IV Cefriaxone 2 gr/24 jam

Injeksi IV Ketorolac 30 mg/8 jam

12. Data Fokus

Data Objektif Data Subjektif

- Pasien terlihat menahan sakit ditandai - Pasien mengatakan nyeri pada

dengan meeringis sambil memegani perutnya terlebih saat ditekan


- Pasien mengatakan badanya terasa
perutnya.
- Pengkajian Nyeri lemas
P : Nyeri akibat luka post SC - Pasien mengatakan aktivitasnya
Q: Seperti tertusuk - tusuk
R: Abdomen terkadang dibantu keluarga
S:6
T : Terus menerus
- Keadaan umum : Pasien terlihat lemah,

terlihat meringis menahan nyeri.


- Tampak luka jahitan post SC tertutup

kasa +/- 10 cm di abdomen


- Tanda – tanda vital :
TD : 110/70, N: 80 x/menit,
T: 36 ° C, RR : 20
-

Aktivitas 0 1 2 3 4

Fooding √

Toileting √

Dressing √

Mobilisasi √

13. Analisa Data

No Data Fokus Problem Etiologi


DS :Pasien mengatakan nyeri
1. Nyeri Agen injury fisik
pada bekas luka operasi SC

DO:

-.Pasien terlihat menahan

sakit ditandai dengan

meeringis sambil memegangi

perutnya.
-.Pengkajian Nyeri

P : Nyeri akibat luka operasi

SC

Q: Seperti tertusuk-tusuk

R: Abdomen

S:6

T : Terus-menerus

DS : Pasien mengatakan
2. Intoleransi Kelemahan Fisik
badanya terasa lemas
DO : Aktivitas
- Keadaan umum :

Pasien terlihat lemah


- Tanda – tanda vital :
TD : 110/70, N: 80

x/menit,
T: 36 ° C, RR : 20

Aktivitas 0 1 2 3 4

Fooding √

Toileting √

Dressing √

Mobilisasi √

DS: - Risiko infeksi


3 Luka bekas

DO : operasi SC

- Tampak luka jahitan

post SC tertutup kasa


+/- 10 cm di abdomen
- HB 11.5 gr/Dl
- AL 13.000/mm
- AE 4.19 jt/mm
- AT 245.000 rb/ml3
- HCT 35.3%

14. Diagnosa Keperawatan

1. Nyeri berhubungan dengan agen injury fisik


2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan fisik.
3. Risiko Infeksi berhubungan dengan luka bekas operasi SC

15. Intervensi Keperawatan

No Tujuan Dan Hasil Intervensi Rasional

1. Setelah dilakukan tindakan a. Ukur TTV tiap 6 jam a. Mengetahui TTV


keperawatan selama 3x24 jam, b. Observasi dan ukur
pasien
masalah nyeeri dapat teratasi PQRST b. Mengetahui tingkat
dengan kriteria hasil : c. Berikan posisi
nyeri pasien
a. Nyeri dapat berkurang
nyaman (berbaring) c. Agar pasien merasa
dari skala sebelumnya d. Ajarkan teknik
rileks
(0-10) relaksasi napas dalam d. Agar nyeri dapat
b. Pasien tidak tampak e. Anjurkan pasien
berkurang dari skala
menahan nyeri untuk melakukan
sebelumnya
c. Pasien merasa nyaman
relaksasi napas dalam e. Agar pasien
d. Tanda-tanda vital dalam
f. Kolaborasi dengan
menerapkan teknik
batas normal
dokter dalam
TD : 120/80 mmHg relaksasi napas dalam
N : 80 – 100 x/m pemberian terapi obat f. Membantu proses
S : 36,5 – 37,5 C
analgetik penyembuhan pasien,
Rr : 16-24 x/m
dan mengurangi rasa
nyaman
2. Setelah dilakukan tindakan a. Observasi dan ukur a. Mengetahui TTV
keperawatan selama 3x24 jam, TTV tiap 6 jam pasien
masalah intoleransi dapat b. Bantu pasien untuk b. Mengetahui
teratasi dengan kriteria hasil :
mengidentifikasikan kemampuan pasien
a. Pasien mampu
aktivitas yang dalam beraktivitas
beraktivitas/ ADL
c. Melatih pasien dalam
mampu dilakukan
secara mandiri
c. Ajarkan pasien untuk beraktivitas
b. Berpartisipasi dalam
d. Menjangkau pasien
posisi miring kanan
aktivitas fisik tanpa
dalam pengambilan
miring kiri
disertai peningkatan
d. Dekatkan alat-alat alat-alat yang
tekanan darah, nadi,
yang dibutuhkan dibutuhkan
suhu dan RR e. Membantu klien dalam
pasien
TD : 120/80 mmHg
e. Kolaborasi dengan memenuhi kebutuhan
N : 80-100 x/m
S : 36,5-37,5°C keluarga untuk aktivitas
RR : 16-24 x/m )
membantu setiap
c. Pasien mampu
aktivitas pasien
berpindah : dengan atau
tanpa bantuan alat

3. Setelah dilakukan tindakan a. Observasi tanda a. Mengetahui adakah


keperawatan selama 3x24 jam, -tanda infeksi tanda-tanda infeksi
masalah risiko infeksi dapat b. Ukur TTV tiap 6 jam b. Mengetahui hasil
teratasi dengan kriteria hasil : c. Jelaskan pasien cara
TTV
a. Pasien merasa nyaman
mencuci tangan yang c. Agar pasien dapat
b. Leukosit dalam batas
benar menjelaskan kembali
normal 5.000-10.000
d. Ajarkan pasien cara
cara mencuci tangan
rb/mm
mencuci tangan yang
c. Tidak terdapat tanda- yang benar
benar d. Agar pasien dapat
tanda infeksi seperti
e. Anjurkan pasien
melakukan cara cuci
rubor/merah,
untuk mencuci tangan
tangan yang benar
kolor/panas, dolor/
sebelum dan sesudah e. Agar pasien dapat
nyeri, tumor/ bengkak
menyentuh sesuatu menerapkan cara cuci
dan functio laesa f. Kolaborasi dengan
tangan yang benar
d. TTV dalam rentang
dokter dalam f. Membantu dalam
normal :
pemberian antibiotik proses penyembuhan
TD : 120/80 mmhg
N : 80-100 x/menit dan mencegah
S : 36,5 – 37,5 °C
terjadinya infeksi
RR : 16-20x/menit
16. Implementasi :

No.Dx Hari/tanggal Implementasi Respon TTD

1 Rabu Mengajarkan teknik DS: pasien mengatakan nyeri luka

relaksasi nafas dalam post op SC


17 Mei 2017

DO: pasien tampak masih menahan


10.00
nyeri

1,2,3 10.10 Mengukur TTV dan DS: pasien mengatakan bersedia

memonitor KU
DO:

KU: Sedang

TD: 130/100 mmHg

N: 80 x/menit

RR: 20 x/menit

T: 36.7 °C

3 12.00 Memberikan injeksi DS: pasien mengatakan bersedia

Cefriaxone 2 g disuntik

D0: injeksi Cefriaxone 2 g masuk

melalui intravena

2 13.00 Mengajarkan miring DS: Pasien mengatakan badannya

kanan kiri masih sakit untuk dimiringkan

DO: Pasien tampak kesulitan untuk

merubah posisi badannya dan


tampak menahan sakit

Aktivitas 0 1 2 3 4

Fooding √

Toileting √

Dressing √

Mobilisasi √

3 15.00 Menganjurkan untuk DS: pasien mengatakan bersedia

menjaga kebersihan tubuh


DO: pasien tampak selalu disibin

saat pagi hari dan juga sore hari

1 16.00 Memberikan injeksi DS: pasien mengatakan nyeri saat

Ketorolax 30 mg disuntik

DO: Ketorolax 30 mg masuk

melalui intravena

2 17.00 Menjelaskan pentingnya DS: pasien mengatakan paham

aktivitas bagi tubuh dengan apa yang dijelaskan

DO: pasien tampak mampu

menjelaskan kembali tentang

pentingnya aktivitas bagi tubuh

2 20.00 Mengajarkan pasien 6 DS: pasien mengatakan merasa

langkah cuci tangan bersih setelah cuci tangan dengan 6

langkah

DO: pasien tampak hafal dan bisa

melakukan tindakan cuci tangan 6

langkah
1 24.00 Memberikan injeksi DS: pasien mengatakan masih nyeri

ketorolac 30 mg
DO: ketorolac 30 mg masuk melalui

intravena

1,2,3 Kamis, 18 Mengukur TTV DS: pasien mengatakan bersedia

Mei 2017
DO:

05.00
KU : sedang

TD : 120/80 mmHg

RR : 20 x/menit

T : 36,2°C

1 07.30 Menganjurkan pasien DS: Pasien mengatakan bersedia

untuk relaksasi napas


DO: Pasien tampak lebih nyaman
dalam

1 07.45 Memonitor PQRST DS: pasien mengatakan masih nyeri

DO:

Pasien tampak menahan nyeri

P: luka bekas operasi sc

Q: seperti tertusuk-tusuk

R: abdomen

S: 5

T: hilang timbul

1 08.05 Memberikan injeksi DS: pasien mengatakan bersedia


ceftriaxone 2 gr disuntik

DO: ceftriaxone 2 gr masuk melalui

intravena

3 08.10 Memberikan injeksi DS: pasien mengatakan nyeri

ketorolac 30 mg berkurang

DO: ketorolac 30 mg masuk melalui

intravena

2 09.00 Memonitor tingkat DS: Pasien mengatakan sudah

aktivitas pasien mampu miring kanan kiri

DO: Pasien tampak sudah bisa

memiringkan badannya

Aktivitas 0 1 2 3 4

Fooding √

Toileting √

Dressing √

Mobilisasi √

1 10.15 Memberikan posisi DS: pasien mengatakan lebih

nyaman (berbaring miring nyaman

kiri miring kanan)


DO: pasien tampak rileks

3 11.10 Memonitor tanda gejala DS: Pasien mengatakan setiap pagi

infeksi dan sore selalu disibin

DO: pasien tampak tidak memiliki

tanda gejala ifeksi

2 13.00 Menganjurkan pasien DS: pasien mengatakan sudah bisa


untuk berlatih duduk duduk secara mandiri

DO: pasien tampak sudah bisa

duduk diatas tempat tidur

1 16.00 Memberikan injeksi DS: pasien mengatakan nyeri

ketorolac 30 mg berkurang

DO: ketorolac 30 mg masuk melalui

intravena

2 20.00 Menganjurkan pasien DS: pasien mengatakan bersedia

untuk beristirahat
DO: pasien tampak berbaring

ditempat tidur

1 24.00 Memberikan injeksi DS: pasien mengatakan nyeri

ketorolac 30 mg berkurang

DO: ketorolac 30 mg masuk melalui

intravena

3 Jumat, 18 Memberikan injeksi DS: pasien mengatakan bersedia

Mei 2017 Ceftriaxone 2 gr


DO: Ceftriaxone 2 gr masuk melalui

08.00 intravena

2 10.00 Kolaborasi dengan DS: keluarga pasien mengatakan

keluarga membantu faham

meningkatkan aktivitas
DO: keluarga pasien tampak
pasien
membantu pasien meningkatkan

aktivitas fisik dengan membantu

untuk ke kamar mandi


1,2,3 14.10 Mengukur TTV dan DS: pasien mengatakan bersedia

observasi KU
DO:

KU: sedang

TD: 110/70 mmHg

N: 80 x/menit

RR: 20 x/menit

T: 36°C

1 15.00 Mengajarkan teknik DS: pasien mengatakan nyeri sudah

relaksasi nafas dalam berkurang

DO: pasien tampak rileks setelah

relaksasi nafas dalam

2 16.00 Momonitor aktivitas DS: pasien mengatakan sudah

pasien mampu berjalan kaki secara mandiri

DO: pasien tampak mampu berjalan

mandiri ke kamar mandi

3 17.00 Menganjurkan pasien DS: pasien mengatakan sudah

menjaga kebersihan tubuh mandi dan tidak disibin lagi

DO: pasien tampak sudah bisa

mandi secara mandiri ke kamar

mandi

1 19.00 Mengobservasi kembali DS: pasien mengatakn nyeri sudah

skala nyeri berkurang


DO:

P: luka bekas operasi sc

Q: seperti tertusuk-tusuk

R: abdomen

S: 3

T: hilang timbul

2 20.00 Memonitor kembali tanda DS: pasien mengatakan bersedia

gejala infeksi
DO: pasien tampak tidak memiliki

tanda gejala infeksi

3 20.30 Memonitor status ADL DS : Pasien mengatakan sudah bisa

pasien berjalan disekitar ruangan pasien

DO:

Aktivitas 0 1 2 3 4

Fooding √

Toileting √

Dressing √

Mobilisasi √

17. Evaluasi

No.Dx Hari/Tanggal Evaluasi TTD

1 Jumat, 19 Mei S : Pasien mengatakan nyeri sedikit berkurang


2017 O : - Pasien tampak lebih tenang dan nyaman.

20.45 - P : Luka jahitan post SC


Q : Seperti tertusuk-tusuk
R : Abdomen
S:3
T : Hilang timbul

A : Masalah nyeri berhubungan dengan agen injury

fisik teratasi sebagian

P : Intervensi di lanjutkan.

1. Ajarkan pasien teknik relaksasi napas dalam

2. Ukur PQRST

2 Jumat, 19 Mei S : Pasien mengatakan aktivitasnya mampu

2017 dilakukan secara mandiri.

20.45 O:

Aktivitas 0 1 2 3 4

Fooding √

Toileting √

Dressing √

Mobilisasi √

KU : Sedang

TD: 110/70 mmHg

N: 80x/menit

RR: 20x/menit
T: 36°C

A : Masalah Intoleransi aktivitas berhubungan

dengan kelemahan fisik teratasi

P : Intervensi dihentikan

3 Jumat, 19 Mei S : Pasien mengatakan sudah merasa nyaman

2017
O : Luka jahitan pasien tampak bersih, kering dan

20.45 tidak ada tanda-tanda infeksi seperti rubor, dolor,

kalor, tumor, maupun functio laesa.

A : Masalah risiko infeksi berhubungan dengan luka

bekas operasi teratasi

P : Intervensi dihentikan

You might also like