You are on page 1of 11

TUGAS KASUS

PENATALAKSANAAN GIZI BURUK

Dibuat oleh :

Nama : Noviyanti Puspita Putri

NIM : PO.62.31.3.15.100

PRODI : D III GIZI

REGULER : XVI

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN PALANGKARAYA
2016 – 2017
Latihan Kasus 2
Anak Banu, laki-laki 18 bulan, BB 5.900 gr, PB 70 cm, datang di Puskesmas dengan keluhan
muntah dan diare sejak 2 hari. Tidak demam, tidak edema, masih sadar, tetapi anak tampak
haus dan lemas. Nadi dan pernafasan normal.
a. Bagaimana status gizi Banu?
b. Perlukah dirawat inap?
c. Apa kondisi klinis yang terdapat pada Banu?
d. Bagaimana cara mengatasinya?
e. Berapa banyak ReSoMal dan F-75 yang harus diberikan dan cara pemberiannya?
f. Kapan perubahan frekuensi pemberian makanannya?
g. Apa yang perlu diberikan kepada Banu :
 Obat ?
 Rencana pemberian makanan sampai fase tindak lanjut !

a. Status Gizi
Indeks BB menurut TB
BB = 5,9 kg Median = 8,6 kg
+ 1SD = 9,3 kg - 1SD = 7,9 kg
5,9−8,6 −2,7
Z-SCRORE = 8,6−7,9 = = −3,8 SD (sangat kurus)
0,7

b. Perlu, karena anak mengalami muntah dan diare yang perlu ditangani agar kondisi
tersebut tidak menjadi semakin serius.
c. Muntah, diare sejak 2 hari, anak tampak haus dan lemas.
d. Untuk mengatasi kondisi klinis pada anak maka dipilih rencana III dengan kondisi
muntah dan atau diare atau dehidrasi.
e. – ReSoMal : Pada 2 jam pertama, setiap 30 menit diberikan sebanyak 5 ml/kg BB yaitu 5
ml x 5,9 kg = 29,5 ml.
Pada 10 jam berikutnya, berikan berselang seling dengan pemberian F75
setiap 1 jam diberikan sebanyak 5-10 ml/ kg BB yaitu sebanyak 5-10 ml x
5,9 kg = 29,5 – 59 ml.
Selanjutnya bila sudah Rehidrasi :
* Diare (-) : Hentikan ReSoMal
* Diare (+) : Setiap diare berikan ReSoMal :
- Anak < 2 th : 50-100 ml/setiap diare
- Anak > 2 th : 100-200 ml/setiap diare
- F75 : Pada 2 jam pertama tidak dilakukan pemberian F75.
Pada 10 jam berikutnya dilakukan pemberian F75 diselingi pemberian ReSoMal,
pemberian F75 dilakukan setiap 2 jam. Diberikan sesuai dosis menurut BB (pada
tabel F-75 dengan atau tanpa edema Buku I hal. 23-24), yaitu sebanyak 65 ml.
Bila diare atau muntah berkurang, dan anak dapat menghabiskan F-75, ubah
pemberian F-75 menjadi setiap 3 jam, yaitu sebanyak 95 ml.
Selanjutnya bila tidak ada diare dan anak dapat menghabiskan F-75 ubah
pemberian F-75 menjadi setiap 4 jam, yaitu sebanyak 130 ml.
f. Perubahan frekuensi pemberian makanannya terjadi pada perubahan jam pemberian
makannya yaitu dari setiap 2 jam menjadi setiap 3 jam terjadi perubahan frekuensi
pemberian dan perubahan jumlah makanan yang diberikan. Dan dari setiap 3 jam
menjadi setiap 4 jam terjadi perubahan frekuensi pemberian dan perubahan jumlah
makanan yang diberikan.
g. Yang perlu diberikan kepada Banu :
 Obat : karena Banu tidak ada komplikasi makan maka dilakukan pemberian antibio
tik Kotrimoksasol per oral (25 mg sulfametoksasol + 5 mg trimetoprim/kgBB)
Setiap 12 jam selama 5 hari. Dosis pemberian disesuaikan dengan berat badan Banu
yaitu 5,9 kg
25 mg Tablet : 100 mg
Kotrimoksasol sulfametoksasol + 5 SMX + 20 mg 1 tablet
(sulfametoksasol + mg TMP
trimetoprim) / (SMX trimetoprim/kgBB Sirup : 200 mg
+ TMP) Setiap 12 jam SMX + 40 mg 2,5 ml
selama 5 hari. TMP per 5 ml
 Rencana permberian makan sampai fase tindak lanjut
 FASE STABILISASI
1. Tahapan pelaksanaan rencana III
 Segera berikan 50 ml glukosa atau larutan gula pasir 10% (oral/NGT)
 2 jam pertama :
 Berikan ReSoMal secara oral/NGT setiap 30 menit, dengan dosis : 5 ml/kg
BB setiap kali pemberian.
 Catat nadi, frekuensi nafas dan dan pemberian ReSoMal setiap 30 menit
pada tabel monitoring.

Membaik Memburuk (Renjatan/syok)

Segera infus lihat RENCANA I Tanpa


pemberian bolus glukosa

10 jam berikutnya :
 Teruskan pemberian ReSoMal berselang seling dengan F75 setiap 1 jam
 ReSoMal : 5 – 10 ml/kg BB/ setiap kali pemberian
 F75 setiap 2 jam dengan dosis menurut BB (pada tabel F-75 dengan atau
tanpa edema Buku I hal. 23-24)
 Catat denyut nadi dan frekuensi nafas pada tabel monitoring
Bila sudah rehidrasi :
 Diare (-) : Hentikan ReSoMal
 Diare (+) : Setiap diare berikan ReSoMal :
- Anak < 2 th : 50-100 ml/setiap diare
- Anak > 2 th : 100-200 ml/setiap diare
 Bila anak masih menyusu, berikan ASI diselingi dengan pemberian F75

 Bila diare atau muntah berkurang, dan anak dapat menghabiskan F75, ubah
pemberian F-75 menjadi setiap 3 jam
 Selanjutnya bila tidak ada diare dan anak dapat menghabiskan F75 ubah
pemberian F-75 menjadi setiap 4 jam
 Bila anak masih menyusu, berikan ASI diselingi dengan pemberian F75
2. Tabel monitoring pemberian cairan ReSoMal dan F75
2 Jam Pertama 10 Jam Berikutnya
MONITORING
Awal 30 60 90 120 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Waktu 8.00 8.30 9.00 9.30 10.00 11.00 12.00 13.00 14.00 15.00 16.00 17.00 18.00 19.00 20.00
Pernafasan               
Denyut/Nadi               
Produksi Urin :
              
Ada/Tidak
Frekuensi BAB               
Frekuensi Muntah               
Tanda rehidrasi               
Glukosa 50 ml atau
larutan gula pasir 10% 50 ml - - - - - - - - - - - - - -
(oral/NGT)
Asupan ReSoMal (ml) 29,5 29,5 29,5 29,5 29,5
29,5 29,5 29,5 29,5 - - - - -
– 59 – 59 – 59 – 59 – 59
Asupan F75 (ml) - - - - - 65 - 65 - 65 - 65 - 65
 12 jam berikutnya dengan tanda rehidrasi sudah tidak ada, maka pemberian ReSoMal
dihentikan.
 Pemeriksaan pernafasan, nadi, produksi urin, frekuensi BAB, frekuensi muntah
dilakukan setiap 2 jam sekali.
12 Jam Berikutnya (dengan pemberian setiap 2 jam)
MONITORING
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Waktu 21.00 22.00 23.00 24.00 1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 6.00
Pernafasan -  -  -  -  - 
Denyut/Nadi -  -  -  -  - 
Produksi Urin :
-  -  -  -  - 
Ada/Tidak
Frekuensi BAB -  -  -  -  - 
Frekuensi Muntah -  -  -  -  - 
Asupan F75 (ml) - 65 - 65 - 65 - 65 - 65

 Diare atau muntah Banu sudah berkurang, dan Banu sudah dapat menghabiskan F75,
maka pemberian F75 diubah menjadi setiap 3 jam
 Pemeriksaan pernafasan, nadi, produksi urin, frekuensi BAB, frekuensi muntah
dilakukan mengikuti pemberian F75, setiap 3 jam.
Berikutnya (dengan pemberian setiap 3 jam)
MONITORING
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Waktu 7.00 8.00 9.00 10.00 11.00 12.00 13.00 14.00 15.00 16.00
Pernafasan - -  - -  - -  -
Denyut/Nadi - -  - -  - -  -
Produksi Urin :
- -  - -  - -  -
Ada/Tidak
Frekuensi BAB - -  - -  - -  -
Frekuensi Muntah - -  - -  - -  -
Asupan F75 (ml) - - 95 - - 95 - - 95 -
 Sudah tidak terjadi diare dan Banu sudah dapat menghabiskan F75 maka pemberian F75
diubah menjadi setiap 4 jam
 Pemeriksaan pernafasan, nadi, produksi urin, frekuensi BAB, frekuensi muntah
dilakukan mengikuti pemberian F75, setiap 4 jam.
Berikutnya (dengan pemberian setiap 4 jam)
MONITORING
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Waktu 17.00 18.00 19.00 20.00 21.00 22.00 23.00 24.00 1.00 2.00
Pernafasan - -  - - -  - - -
Denyut/Nadi - -  - - -  - - -
Produksi Urin :
- -  - - -  - - -
Ada/Tidak
Frekuensi BAB - -  - - -  - - -
Frekuensi Muntah - -  - - -  - - -
Asupan F75 (ml) - - 130 - - - 130 - - -

 Evaluasi kenaikan BB pada fase stabilisasi selama 2 hari :


5 gram / kg BB / hari
Kenaikan BB = 0,005 kg / hari
Jadi BB Banu setelah 2 hari fase stabilisasi yaitu 5,9 kg + 0,005 kg + 0,005 kg = 5,910 kg
 Dilanjutkan ke fase transisi.
 FASE TRANSISI
1. Tabel monitoring pemberian makanan
 F-75 diganti dengan F-100 setiap 4 jam dengan dosis sesuai BB pada tabel F-75 tanpa edema, buku I dan pertahankan selama 2 hari
 Catat nadi, frekuensi napas dan asupan F-100 setiap 4 jam
MONITORING Interval monitoring : tiap 4 jam
Waktu 08.00 12.00 16.00 20.00 00.00 04.00 08.00 12.00 16.00 20.00 00.00 04.00 08.00
Pernafasan             
Denyut/Nadi             
Produksi Urin :
            
Ada/Tidak
Frekuensi BAB             
Asupan F100 (ml) 130 130 130 130 130 130 130 130 130 130 130 130 130

 Hari ke 3, berikan F-100 dengan dosis sesuai berat badan seperti dalam tabel F-100 pada buku I.
 4 jam berikutnya, dosis dinaikkan 10 ml hingga anak tidak mampu menghabiskan jumlah yang diberikan (tidak melebihi dosis
maksimal pada tabel F-100.
MONITORING Interval monitoring : tiap 4 jam
Waktu 12.00 16.00 20.00 00.00 04.00 08.00 12.00 16.00
Pernafasan        
Denyut/Nadi        
Produksi Urin :        
Ada/Tidak
Frekuensi BAB        
Asupan F100 (ml) 145 155 165 175 185 195 205 215

 Hari ke 4, berikan F-100 setiap 4 jam dengan dosis sesuai berat badan (pertahankan sampai hari ke 7-14 atau sesuai dengan kondisi
anak.
MONITORING Interval monitoring : tiap 4 jam (sampai hari ke-7)
Waktu 12.00 16.00 20.00 00.00 04.00 08.00 12.00 16.00
Pernafasan        
Denyut/Nadi        
Produksi Urin :
       
Ada/Tidak
Frekuensi BAB        
Asupan F100 (ml) 215 215 215 215 215 215 215 215

 Evaluasi kenaikan BB pada fase transisi selama 7 hari :


5 gram / kg BB / hari
Kenaikan BB = 0,005 kg / hari
Jadi BB Banu setelah 7 hari fase transisi yaitu 5,910 kg + (0,005 kg x 7) = 5,910 kg + 0,0035 kg = 5,945 kg
 Dilanjutkan ke fase rehabilitasi

.
 FASE REHABILITASI
 BB Banu < 7 kg maka Banu diberikan F100, makanan bayi/lumat dan sari buah.
 Perhitungan energi dan protein untuk kebutuhan Banu (BB = 5,9 kg) :
- Protein = 5,9 x 5 gram = 29,5 gram
- Energi = 5,9 x 200 kkal = 1180 kkal
 Pemberian cairan dan makanan pada fase rehabilitasi :
- F100 : 4 x 100 cc 4 x 100 kkal = 400 kkal
- Makanan bayi/lumat 3 kali 3 x 250 kkal = 750 kkal
- Sari buah : 1 x 100 cc 1 x 45 kkal = 45 kkal +
= 1195 kkal
 Menu makanan untuk Banu pada fase rehabilitasi :
- Makanan bayi/lumat
- Makanan lunak/lembik
WAKTU MENU
Formula tempe
06.00 WIB
ASI
F100
08.00 WIB
ASI
Formula tahu ayam
10.00 WIB
ASI
F100
12.00 WIB
ASI
Formula tempe
14.00 WIB
ASI
F100
16.00 WIB
Sari Buah
Formula kentang
20.00 WIB
ASI
22.00 WIB Sari buah

 Evaluasi kenaikan BB pada fase rehabilitasi selama 4 minggu :


50 gram / kg BB / minggu
Kenaikan BB = 0,05 kg / minggu
Jadi BB Banu setelah 4 minggu melewati fase rehabilitasi yaitu 5,945 kg + (0,05 kg x
4) = 5,945 kg + 0,2 kg = 6,145 kg
 Dilanjutkan ke fase tindak lanjut
 FASE TINDAK LANJUT
 Berikan makanan lembik untuk anak
 Berikan makanan dalam porsi kecil tapi sering
 Contoh menu :
WAKTU MENU
Makan pagi Bubur/nasi lunak/nasi tim
06.00 WIB Telur ceplok air/telur rebus
Snack pagi
Bubur kacang hijau
09.00 WIB
Makan siang Bubur/nasi lunak/nasi tim
12.00 WIB Sup tahu + ayam + wortel
Snack sore
Kue nagasari/puding
15.00 WIB
Makan malam Bubur/nasi lunak/nasi tim
18.00 WIB Perkedel daging sapi
Snack malam
Buah/sari buah
20.00 WIB

 Evaluasi kenaikan BB pada fase tindak lanjut selama 5 bulan :


50 gram / kg BB / minggu
Kenaikan BB = 0,2 kg / bulan
Jadi BB Banu setelah 5 melewati fase tindak lanjut yaitu 6,145 kg + (0,2 kg x 5) =
6,145 kg + 1,0 kg = 7,145 kg
 Diharapkan BB Banu tetap meningkat agar dapat mengejar pertumbuhan dan
perkembangnya sesuai dengan usianya.

You might also like