Professional Documents
Culture Documents
A.TUJUAN UMUM
Setelah membaca prosedur ini diharapkan perawat ruang cath.lab dapat melakukan assintent atau
membantu dokter operator dalam melakukan tindakan diagnostik kateterisasi angiografi coroner
B.TUJUAN KHUSUS
6. Mengetahui posisi X ray yang ideal untuk mendapatkan gambaran koroner yang jelas
C. URUTAN KERJA
I. PENGERTIAN
Angiografi adalah tehnik pemberian zat kontras.Sedangkan angiografi koroner adalah prosedur
diagnostik dengan tehnik pemberian zat kontras ke arteri koroner yang dilakukan untuk mendapatkan
hasil / kelainan dari pembuluh darah arteri koroner baik itu presentase, letak lumen, jumlah kondisi dari
penyempitan lumen, besar kecilnya pembuluh darah, ada tidaknya kolateral dan fungsi ventrikel kiri.
II. INDIKASI
1. Penyakit koroner
- Nyeri dada
2. Infark miocard
- Gagal trombosis
- Shock
- Komplikasi mekanik
b) Post PTCA
c) Penelitian
1. Relatif
- Infeksi / demam
- Elektrolit inbalance
- Kehamilan
- Anti koagulasi
- Keracunan obat
- Gagal ginjal
2. Mutlak
- Tidak cukup perlengkapan / fasilitas
IV. PERSIAPAN
a. Alat
- Abdominal sheet 1
- Lithotomy sheet 1
- I/I cover 1
- Hand towel 2
- Goun 2
- Sigle Layer 1
- Sponge Holder 1
- Towel Clip 4
- Galipot 2
- Kidney disk 2
- Round bowl 1
- Tray 1
5). Syringe 10 cc 2
14).Glove steril 1 pc
16).Dome steril 1
17).Cairan
18). Obat-obatan
- Kontras secukupnya
b. Pasien
- Pasien biasanya di puasakan 4 – 6 jam sebelum tindakan dan dilakukan pemeriksaan lab ( Hb, Ht,
ureum, creatinin)
- Berikan penjelasan tentang tindakan / prosedur yang akan dilakukan, tehnik batuk, nafas dalam dan
hal-hal yang tidak boleh dilakukan selama tindakan berlangsung
c. Administrasi
Informed concent
Status/file pasien
Surat jaminan
V. PROSEDUR TINDAKAN
3. Preparasi daerah yang akan dilakukan pungsi bila FEAR(Femoral arteri right) bersihkan daerah
inguinalis kanan dan kiri dengan betadin 10%secara aseptik dan anti septik
Bila di radialis / brakialis bersihkan dengan betadin 10% daerah sekitarnya .dengan teknik aseptic dan
antiseptik.
4. Tutup daerah ,tusukan dengan duk.lubang,daerah dada dan perut dengan laken dan daerah extremitas
bawah dengan laken besar,semua dalam keadaan steril.
5. Dilakukan anestesi lokal dahulu ,dengan lidocain 2 % kemudian dibuat sayatan /luka kecil.
7. Setelah J wire pendek masukan sheath jarum dicabut wire dipertahankan pada pembuluh darah,
kemudian sheath masuk bersama introduser J wire pendek, dicabut .
8. Spoel sheath dengan NaCL + heparin 2500 iu, sebelumnya .aspirasi ,spoul sampai bersih .
9. Masukan kateter JUDKIN RIGHT 4. 6 F .yang didalam nya sudah ada J wire panjang. masukan sampai +
1/3 bawah lutut dan tahan wire.
10. Bila kateter sudah sampai di sinus valsava, dorong wire panjang pada saat sistolik supaya masuk ke
LV(Left Ventrikel),setelah masuk LV tarik wire panjang .saambung dengan three way aspirasi sedikit
kemudian di lakukan pengukuran dan pullback kateter untuk mengukur gradien .
12. Dilakukan kororanografi dengan posisi RAO(Right Anterior Obliqe) 300 dan LAO(Left Anterior Obliqe)
400, CRANIAL 150 – 200.
• RAO – CAUDAL ( 20 – 20 )
• CRANIAL ( 300 )
• CAUDAL ( 30 )
• ( LAO 45 – CAU 20 )
15. Cabut kateter dan ganti dengan pigtail untuk LV grafi bila diperlukan.
16. Masukkan pigtail sampai LV dan sambung kateter dengan alat injektor dengan ketentuan volume 30
kecepatan 12 ml / sec dengan posisi RAO 30 tekanan 450 Psi
17. Prosedur selesai pasien diberi penjelasan bersihkan daerah tusukan, alat – alat di bersihkan dan di
rendam
References:
Gray, H, H., Dawkins, K, D., Morgan, J, M., Simpson, I, A., (2005). Lecture Notes Cardiologi. Jakarta:
Erlangga.