Professional Documents
Culture Documents
Oleh :
David Fajar Subakti
1610631170243
ABSTRACT
This thesis discuss about Maximum Flow Problem. This problem is problem of looking for
Maximum Flow which could flow through the network with a source and a sink by Cloning-Based
algorithm which is on Novi Tri Nurhantini’s research on 2010 is able to solve Travelling Salesman
Problem well. Therefore, we proposed solving Maximum Flow Problem with Cloning-Based algorithm
whether it will produce solution as well as on Travelling Salesman Problem by Djikstra method as the
comparer because it has the step that almost the same.
Key Words: Maximum flow, Cloning-based
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji serta syukur kehadirat Allah SWT atas karunia dan Rahmat-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Adapun judul dari ini adalah “Pengenalan Plat
Nomor Kendaraan Menggunakan Algoritma Viola Jones ” ini dapat diselesaikan dengan baik.
Disadari bahwa tanpa bantuan dan dukungan beberapa pihak, skripsi ini tidak dapat diselesaikan dengan
baik.
.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ....................................................................................................... 2
HASIL ................................................................................................................................. 4
Langkah-langkah Algoritma Cloning-based ....................................................................... 4
Penerapan Algoritma Cloning-based .................................................................................. 5
Langah 1: sisi S – A ............................................................................................................ 5
Langkah 2: sisi S – B........................................................................................................... 6
Kelebihan algoritma cloning-based..................................................................................... 6
PEMBAHASAN ................................................................................................................. 7
Deskripsi Algoritma Cloning-based .................................................................................... 7
Penerapan Algoritma Cloning-based .................................................................................. 7
Keunggulan Algoritma Cloning-based dibanding metode Djikstra Analisis Data ............. 8
KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 10
LATAR BELAKANG
Dalam kehidupan sehari-hari Teori graph, khususnya maximum flow problem, dapat digunakan
dalam pendistribusian produk dari pusat ke cabang dengan mengetahui jumlah kendaraan maksimal
yang dikirimkan sekali periode pengiriman sehingga tidak menyebabkan kemacetan jalan, terutama di
kota-kota besar. Penyelesaian maximum flow problem akan menjadi mudah dan efektif jika
menggunakan algoritma Banyak penelitian yang telah dilakukan oleh berbaai praktisi pendidikan
maupun mahasiswa dalam penyelesaian masalah maximum flow. Salah satunya adalah skripsi berjudul
“Aplikasi Seleksi klon pada Travelling Salesman Problem” yang ditulis oleh Novi Tri Nurhantini tahun
2010 yang membahas tentang bagaimana Algoritma Cloning-Based dapat menyelesaikan permasalahan
dalam Travelling Salesman Problem. Sehingga memicu gagasan utuk menerapkan aplikasi ini dalam
permasalahan maximum flow problem dengan langkah yang hampir sama. Berikutnya yaitu skripsi yang
berjudul “Penerapan Model Maksimum Flow dalam Teori Graph pada Lalu Lintas Kendaraan” yang
ditulis oleh Rosyidah tahun 2006 yang membahas penerapan model maximum flow pada lalulintas
kendaraan dengan kapasitas terbesar dari suatu titik asal ke titik tujuan yang telah ditentukan. Dari
beberapa kajian dan manfaat yang telah dijelaskan, maka penelitian ini mengambil judul “Penyelesaian
Maximum Flow Problem dengan Algoritma Cloning-Based”. Judul ini dipilih karena penulis
mengaplikasikan dan mengimplementasikan penyelesaian maximum flow problem dengan menggunakan
Algoritma Cloning-Based. Berdasarkan latar belakang, penulisan ini mempunyai tujuan yaitu untuk (1)
Untuk mengetahui langkahlangkah penyelesaian maximum flow problem dengan menggunakan
Algoritma Cloning-Based. (2) Untuk mengetahui analisa hasil dari penyelesaian maximum flow problem
dengan menggunakan Algoritma Cloning-Based.
Pada tubuh manusia sistem kekebalan berfungsi untuk mendeteksi masuknya benda asing atau
patogen ke dalam tubuh seperti virus, bakteri yang dapat mengganggu kestabilan tubuh. Sistem
kekebalan tubuh tidak dapat mendeteksi secara langsung adanya patogen yang masuk ke dalam tubuh,
tetapi dapat dideteksi melalui bagian dari patogen yang disebut dengan antigen. Jika terdeteksi adanya
patogen, sistem kekebalan tubuh bertugas untuk mengeleminasinya dari tubuh. Agar proses eliminasi
patogen berlangsung dengan baik dan benar, sistim kekebalan tubuh harus mampu untuk membedakan
antara antigen pada patogen yang selanjutnya disebut dengan nonself-antigen dengan antigen yang
dimiliki sel-sel tubuh yang disebut dengan self-antigen. Sel-sel kekebalan tubuh yang fungsinya khusus
mendeteksi adanya patogen adalah limfosit. Ada dua tipe limfosit yaitu B-cells dan T-cells. Kedua tipe
limfosit mempunyai molekul pada permukaan sel-nya, yang disebut sebagai receptor, yang berfungsi
untuk mengikat molekul antigen dari patogen. Receptor dari Tcells disebut dengan TCR sedangkan
receptor B-cell disebut dengan BCR atau biasa dikenal dengan antibody (Sasongko,2008).
HASIL
Hasil temuan didasarkan pada tujuan yakni untuk mengetahui langkahlangkah penyelesaian
maximum flow problem dengan menggunakan Algoritma Cloning-Based dan untuk menganalisa hasil
dari penyelesaian maximum flow problem dengan menggunakan Algoritma Cloning-Based.
5 6
ST 7
6 4
Gambar 1. Network N
Langah 1: sisi S – A
Didapatkan lintasan S – A – T seperti pada graph berikut.
A
5 6
ST
7
6 4
B
Dengan bobot minimumnya adalah:
Min{5,6} = 5
Jadi dari sisi S – A diperoleh maximum flow-nya sebesar 5.
Langkah 2: sisi S – B
Dari titik B agen mengkloning dirinya menjadi 2 yaitu menuju ke titik A dan T. Dari titik A agen
langsung menuju titik T karena tidak ada sisi yang menuju ke titik lain selain T. sehingga diperoleh
lintasan sebagai berikut.
1. S – B – A – T dengan bobot minimum:
Min{6, 7, 1} = 1
2. S – B – T dengan bobot minimum: Min{6, 4} = 4
Berdasarkan lintasan yang diperoleh diatas dengan seleksi negatif diperoleh lintasan S – B – T dengan
bobot minimum 4. Karena sisi bobot S – B belum nol maka lintasan yang tersisa yang melalui sisi
tersebut
adalah S – B – A – T dengan bobot minimum 1 dan diperoleh jaringan sisa sebbagai berikut. A
0 0
S 6 T
1 0
B
Sisi bobot S – B belum nol tetapi tidak ada lintasan yang tersisa yang melalui sisi tersebut yang menuju
ke titik tujuan sehingga memicu seleksi positif sehingga agen dimatikan.
Jadi dari langkah-langkah diatas diperoleh lintasan dan maximum flow-nya seagai berikut.
1. S – A – T dengan bobot minimum 6.
2. S – B – T dengan bobot minimum 4.
3. S – B – A – T dengan bobot minimum 1.
Jadi besar maximum flow yang diperoleh adalah 11.
PEMBAHASAN
Pembahasan didasarkan pada hasil temuan mengenai penyelesaian dan analisis terhadap
algoritma Cloning-based dalam maximum flow. Berikut pembahasan dari masing-masing subbab.
Analogi antara sistem kekebalan tubuh dan masalah optimasi adalah sebagai berikut. Response
dari sistem imun merepresentasikan solusi dan antigen merepresentasikan masalah yang harus
diselesaikan. Lebih tepatnya, Sel B adalah sebagai agen-agen buatan yang menjelajahi dan
mengeksplorasi lingkungan buatan. Patogen adalah sebagai masalah optimasi, dalam kasus ini, masalah
optimasi digambarkan oleh antigen pada patogen. Mekanisme seleksi positif dan seleksi negatif
digunakan untuk mengontrol perbanyakan agen dengan mengeliminasi solusi yang buruk atau tidak
berguna. Jadi, aturan seleksi positif dan seleksi negatif dapat dipertimbangkan sebagai mekanisme yang
tidak hanya memilih solusi yang tepat, tetapi juga mengatur jumlah populasi agen yang tumbuh pada
proses kloning.
Pada Maximum Flow Problem masalah lingkungan buatannya adalah sebagai berikut:
• Titik merepresentasikan tiap kota, yang dianalogikan sebagai antigen pada patogen.
• Sel B adalah agen pencari yang bergerak dari satu kota ke kota tetangganya dan dapat mengkloning
dirinya atau menghancurkan dirinya sendiri berdasarkan kriteria seleksi positif dan seleksi negatif.
• Kapasitas jalan dianalogikan sebagai daya afinitas yang dipunyai Sel B untuk merangsang respon dari
tubuh terhadap patogen.
• Solusi dari permasalahan dianalogikan sebagai afinitas terbesar yang dibutuhkan sampai tubuh
merespon adanya patogen.
Gambar 1. Gambar 2.
Gambar 3.
Tabel perbandingan hasil uji coba
Gambar 3 7 7
Dari perbandingan hasil perhitungan pada tabel terlihat bahwa hasil yang diberikan oleh
Algoritma Cloning-Based lebih optimal dari pada metode Djikstra.
Dari hasil perhitungan manual dan perhitungan melalui program serta analisis terhadap
permasalahan penyelesaian maximum flow dengan menggunakan algoritma cloning-based, dapat
disimpulkan bahwa :
Berdasarkan penjelasan di bab 3 diperoleh perbedaan hasil perhitungan manual antara lagoritma
Cloning-Based dan metode Djikstra terdapat perbedaaan seperti yang terlihat pada Tabel 5.1 berikut.
Tabel Perbandingan hasil manual antara Algoritma Cloning-Based dan metode Djikstra
Dari Tabel terlihat bahwa pada Graph permasalahan algortima Cloning-Based lebih optimal dari metode
Djikstra yaitu pada graph terhubung pada Gambar 3.12, yaitu Algoritma Cloning-Based menghasilkan
maximum flow sebesar 15 sedangkan metode Djikstra sebesar 13.Pembuatan program sebagai alat bantu
perhitungan sangat memudahkan sales dalam menentukan rute perjalanan yang lebih cepat.
Alat bantu program ini masih perlu dikembangkan lebih lanjut yaitu untuk pemilihan titik sisi
awal secara random karena pada program ini pemilihan sisi awal sesuai urutan index titik. Penambahan
variabel yang diteliti misalnya variabel kemacetan, lebar ruas jalan, dan hari kerja akan semakin
membuat hasil akhir dari perhitungan semakin baik, baik itu perhitungan secara manual maupun
perhitungan menggunakan alat bantu.
DAFTAR PUSTAKA