Professional Documents
Culture Documents
Nama Kelompok 6
1. Haryanti
2. Heni Listyowati
3. Hilda Novaliana Ayu Ningtyas
4. Huriah
5. I Gusti Ngurah Kardisaputra
6. I Putu Suarnawa
7. I Wayan Erditayasa
UNGARAN
2015
A. Patofisiologi Ileus Paralitik
Akumulasi isi usus,cairan,dan gas terjadi di daerah di atas usus yang
mengalami obstruksi. Distensi dan retensi cairan mengurangi absorbsi cairan dan
merangsang lebih banyak sekresi lambung. Dengan peningkatan distensi, tekanan
dalam lumen usus meningkat, menyebabkan penurunan tekanan kapiler,vena dan
arteriola. Pada gilirannya hal ini akan menyebabkan edema,kongesti,nekrosis,dan
akhirnya ruptur atau perfosi dari dinding usus, dengan akibat peritonitis.
Muntah refluks dapat terjadi akibat distensi abdomen. Muntah mengakibatkan
kehilangan ion hidrogen dan kalium dari lambung,serta menimbulkan penurunan
klorida dan kalium dalam darah, yang akhirnya mencetuskan alkalosis metabolik.
Dehidrasi dan asidosis yang terjadi kemudian, disebabkan karena hilangnya cairan
dan natrium. Dengan kehilangan cairan akut, syok hipovolemik dapat terjadi.
Kekurangan volume
cairan Kehilangan cairan Asupan nutrisi tidak
dan elektrolit adekuat
Penurunan volume
cairan intra sel
Ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari
kebutuhan
Resiko syok Resiko
(hipovolemik) ketidakseimbangan
elektrolit
Obstruksi yang terjadi karena suplai saraf otonom mengalami paralisis dan
peristaltik usus terhenti sehingga tidak mamu mendorong isi sepanjang usus.
Contohnya amiloidosis,distropi otot,gangguan endokrin seperti diabetes
melitus,atau gangguan neurologis seperti penyakit parkinson.
(Hardhi Kusuma.2013)
B. Etiologi
1. Sepsis
2. Obat-obatan
3. Gangguan elektrolit dan metabolik
4. Infark miokard
5. Pneoumonia
6. Trauma (patah tulang,iga,cedera spinal)
7. Cedera kepala
8. Inflamasi intraabdomen dan peritonitis
9. Hematoma retroperitoneal
C. Manisfestsai Klinis
Gejala awal biasanya berupa nyeri kram yang terasa seperti gelombang dan
bersifat kolik. Pasien dapat mengeluarkan darah dan mukus, tetapi bukan material
fekal dan tidak terdapat flatus. Terjadi muntah. Pola ini adalah karakter yang sering
muncul.
D. Penatalaksanaan
1. Pengobatan dan Terapi Medis
a. Pemberian anti obat antibiotik, analgetika,anti inflamasi
b. Obat-obatan narkose mungkin diperlukan setelah fase akut
c. Obat-obat relaksan untuk mengatasi spasme otot
d. Bedrest
2. Konservatif
Laparatomi Adanya strangulasi ditandai dengan adanya lokal peritonitis
seperti takikardia, pireksia (demam), lokal tenderness dan guarding, rebound
tenderness. Nyeri lokal, hilangnya suara usus lokal, untuk mengetahui secara pasti
hanya dengan tindakan laparatomi.
Asuhan Keperawatan
A. Pengkajian
1. Identitas
a. Identitas Pasien
Nama Pasien
Jenis Kelamin/Umur
Tempat Dan Tanggal Lahir
Pendidikan Terakhir
Pekerjaan
Status Perkawinan
Gol Darah
TB/BB
Diagnosa Medis
Diagnosa Keperawatan
Alamat
b. Identitas penanggung jawab
Nama
Jenis kelamin/Umur
Status Perkawinan
Pekerjaan
2. KeluhanUtama
Pada anamnesa keluhan utama yang lazim didapat adalah keluhan
kembung dan tidak bisa flaktus bersifat akut disertai mual,muntah,anoreksia,dan
nyeri ringan pada abdomen.
3. RiwayatPenyakit
Perawat mengkaji pembedahan abdominal, jenis pembenahan, penyebab
adanya intervensi bedah, kondisi klini pre operatif,pengetahuan mobilisasi dini
pada pasien preoperatif dan adanya penyakit sistemik yang memperberat seperti
adanya sepsis gangguan metabolik,penyakit jantung,prosedur bedah saraf dan
trauma abdominal berat.
a. RiwayatPenyakitDahulu
Biasanyakliensebelumnyamenderitapenyakitapa
b. RiwayatPenyakitKeluarga
Ada keluargadenganriwayat atresia illeumdanyeyenum.
c. Activity Daily Life
Pola nutrisi dan metabolik
Gejala : anoreksia,mual/muntah, penurunan berat badan,tidak toleran
terhadap diet/sensitif mis.,buah segar/sayur.produk susu,makanan
berlemak
Tanda : penrunan lemak subkutan/masa otot
Kelemahan,tonus ototdan turgor kulit buruk
Membran mukosa pucat;luka;inflamasi rongga mulut
Eliminasi : Klienmengalamikonstipasidantidakbisa flatus
karenaperistalticususmenurun/ berhenti.
Istirahat : Tidakbisatidurkarenanyerihebat, kembungdanmuntah.
Kelemahan, kelelahan, cepat leleh,insomnia,dan merasa gelisa
Aktivitas : Badanlemahdankliendianjurkanuntukistirahatdengantirah
baring sehinggaterjadiketerbatasanaktivitas.
Personal Hygiene : klientidakmampumerawatdirinya,bau badan
Nyeri/kenyamanan : nyeri tekan abdomen/distensi.
(Marilynn E.Doenges Mary Frances Moohouse Alice C.Geissler thn.2002, hlm.472)
(http://adysusanto48.blogspot.com/2014/09/lp)
B. Diagnosa Keperawatan
1. Pre operasi :
a. Kekurangan volume cairan b/d output berlebihan,mual dan muntah
(Nur Arif Amin Huda, Kusuma Hardhi. 2013. Aplikasi Asuhan Keperawatan
Berdasarkan Diagnosa Medis dan NANDA NIC NOC.Hlm 627)
b. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d gangguan
absorbsi nutrisi
(Nur Arif Amin Huda, Kusuma Hardhi. 2013. Aplikasi Asuhan Keperawatan
Berdasarkan Diagnosa Medis dan NANDA NIC NOC.Hlm 654)
c. Konstipasi b/d Hilangnya kemampuan intestinal dalam pasase material feses
(Nur Arif Amin Huda, Kusuma Hardhi. 2013. Aplikasi Asuhan Keperawatan
Berdasarkan Diagnosa Medis dan NANDA NIC NOC.Hlm 655)
2. Post op
a. Nyeri b/d intestinal,distensi abdominal
(Nur Arif Amin Huda, Kusuma Hardhi. 2013. Aplikasi Asuhan Keperawatan
Berdasarkan Diagnosa Medis dan NANDA NIC NOC.Hlm 660)
b. Ansietas b/d kecemasan pemenuhan kebutuhan informasi
(Nur Arif Amin Huda, Kusuma Hardhi. 2013. Aplikasi Asuhan Keperawatan
Berdasarkan Diagnosa Medis dan NANDA NIC NOC.Hlm 573)
C. Intervensi
Pre-Operasi
Ileus Abstruksi
Akumulasi isi usus,cairan,dan gas didaerah diatas usus yang mengalami abstruksi
peritonitis Refluk
Lengkung usus menjadi melekat pada area yang sembuh secara lambat atau
pada jaringan parut setelah pembedahan abdomen.
2. Intusepsi
Salah satu bagian dari usus menyusup kedalam bagian lain yang ada
dibawahnya akibat penyempitan lumen usus.
3. Volvulus
4. Hernia
Protusi usus melalui area yang lemah dalam usus atau dinding dan otot
abdomen.
5. Tumor
Tumor yang ada dalam dinding usu meluas kelumen usus atau tumor diluar
usus menyebabkan tekanan pada dinding usus.
6. Kelainan kongenital
B. Manifestasi Klinis
1 Nyeri tekan pada abdomen
2 Muntah
3 Konstipasi (sulit BAB).
4 Distensi abdomen.
5 BAB darah dan lendir tapi tidak ada feces dan flatus
(Kapita Selekta, 2000, hal 318).
C. Penatalaksanaan
Dekompresi usus melalui selang usus halus atau nasogastrik. Apabila usus
tersumbat secara lengkap, maka strangulasi yang terjadi memerlukan intervensi
bedah. Sebelum pembedahan, terapi intravena diperlukan untuk mengganti penipisan
air,natrium,klorida,dan kalium.
Tindakan pembedahan terhadap obstruksi usus sangat tergantung pada
penyebab obstruksi. Penyebab paling umum dari obstruksi, seperti hernia dan
perlekatan, prosedur bedah mencakup perbaikan hernia atau pemisahan perlekatan
pada usus tersebut.
A. Pengkajian
Pengkajianadalahtahapawaldariproseskeperawatandanmerupakanupayauntukp
engumpulandata secaralengkapdansistematismulaidaripengumpulan data,
identitasdanevaluasi status kesehatanklien.
(Nursalam, 2001)
1. Identitas
a. Identitas Pasien
Nama Pasien
Jenis Kelamin/Umur
Tempat Dan Tanggal Lahir
Pendidikan Terakhir
Pekerjaan
Status Perkawinan
Gol Darah
TB/BB
Diagnosa Medis
Diagnosa Keperawatan
Alamat
b. Identitas penanggung jawab
Nama
Jenis kelamin/Umur
Status Perkawinan
Pekerjaan
Hub. Dgn Pasien
Alamat
B.Diagnosa Keperawatan
a. Pre Operasi
1. Gangguan rasa nyaman nyeri b.d distensi abdomen
2. Resiko kekurangan volume cairan kurang dari kebutuhan tubuh b.d output
berlebih
3. Gangguan eliminasi bowel konstipasi b.d mal absorbsi usus
4. Ansietas b.d kurang pengetahuan tentang penyakit, pemeriksan diagnosa dan
tindakannya.
(Nur Arif Amin Huda, Kusuma Hardhi. 2013. Aplikasi Asuhan Keperawatan
Berdasarkan Diagnosa Medis dan NANDA NIC NOC)
b. Post Operasi
1. Gangguan rasa nyaman nyeri b.d insisi bedah
2. Resiko kekurangan volume cairan dan elektrolit b.d ouput yang berlebih
3. Resiko infeksi b.d ketidakadekuatan pertahanan primer, tindakan invasif, adanya
insisi bedah
4. ketidakseimbanagn nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d pembedahan
abdomen
(Nur Arif Amin Huda, Kusuma Hardhi. 2013. Aplikasi Asuhan Keperawatan
Berdasarkan Diagnosa Medis dan NANDA NIC NOC)
B. Intervensi
Pre-Operasi