You are on page 1of 15

SKENARIO TIMBANG TERIMA

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


MANAJEMEN KEPERAWATAN
Dosen : Ns. Endah Suprihatin, S.Kep, Ns, M.Kep

Oleh :
Kartika Dwi Rahayu
P27820115060

Tingkat III Reguler B

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN SOETOMO


JURUSAN KEPERAWATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN SURABAYA
2018
SKENARIO TIMBANG TERIMA

1. Pelaksanaan Operan
a. Hari/ Tanggal : Jumat, 09 Maret 2018
b. Pukul : 14.00 WIB
c. Topik : Timbang terima laporan pasien dari
perawat jaga sore kepada perawat jaga
malam
d. Tempat : Nurse Station Ruang Tropik Laki-laki
RSUD Dr. Soetomo Surabaya
2. Media
a. Status klien
b. Buku operan
c. Alat tulis
d. Sarana dan prasarana perawatan
3. Pengorganisasian
a. Kepala Ruangan : Ibu R
b. Perawat Primer (sore) : Ibu A
c. Perawat Primer (malam) : Ibu B
d. Perawat Associate (sore) : Ibu C
e. Perawat Associate (sore) : Ibu D
f. Perawat Associate (malam) : Ibu E
g. Perawat Associate (malam) : Ibu F
4. Uraian Tugas
a. Kepala Ruangan:
1) Membuka timbang terima
2) Fasilitator timbang terima
b. Perawat Primer
1) Membuat intervensi selanjutnya
2) Melakukan validasi data
c. Perawat Associate
1) Menjelaskan data pasien
2) Menjelaskan implementasi yang sudah dilakukan
3) Menjelaskan intervensi yang akan dilakukan
4) Melakukan evaluasi (soap)
5. Uraian Kegiatan
Pada hari Jumat, 09 Maret 2018 seluruh perawat (PP dan PA) shift sore dan
malam serta kepa ruangan berkumpul di nurse station untuk melakukan
timbang terima.
PRE KONFERENS
(Nurse Station)
Kepala Ruangan : Assalamualaikum wr. wb. Sebelum kita melakukan
timbang terima, marilah kita ucapkan puji syukur atas
kehadirat Allah swt karena rahmat serta karunianyalah kita
dapat berkumpul disini dalam keadaan sehat walafiat.
Saya ucapkan terima kasih pada perawat shift sore yang
sudah menjaga pasien dengan baik dan perawat shift
malam yang sudah datang untuk melanjutkan menjaga
pasien pada hari ini. Seperti biasanya sebelum pergantian
shift, mari kita lakukan timbang terima. Kepada perawat
primer yang dinas sore dipersilahkan menjelaskan kondisi
masing-masing pasien saat ini ke perawat pelaksana yang
dinas malam. Dan untuk perawat primer yang shift malam
saya persilahkan untuk memvalidasi data yang sudah ada
untuk merencanakan tindakan keperawatan selanjutnya.
PA 1 (shift sore) : Assalamualaikum wr. wb. Terima kasih untuk
kesempatan yang diberikan kepada saya untuk
menjelaskan kondisi pasien saat ini. Jumlah seluruh pasien
saat ini adalah 8 pasien dengan jumlah tempat tidur
seluruhnya 15 tempat tidur. Ketergantungan dari 8 pasien
sebagai berikut ketergantungan minimal: 5 pasien,
ketergantungan parsial 2 pasien, dan ketergantungan total
1 pasien. Dengan penjelasan sebagai berikut (PP
membacakan perkembangan pasien saat ini)
1. Pasien pertama
Pasien pertama bernama Tn. Z, umur 35 tahun, GCS
4.5.6, tingkat ketergantungan minimal, dengan
diagnosa medis demam thypoid. Hari rawat ke 2. DPJP
dr. H. Keadaan umum pasien masih demam. TTV
terakhir pukul 12.00 WIB tensi 120/90 mmHg, suhu
39.1°C, RR 20x/ menit, nadi 89x/menit. Terpasang
infus pada tangan kanan. Saat ini pasien masih
mengeluh panas dan mual. Masalah keperawatan yang
ditemukan antara lain:
a. Hipertermi
b. Mual
c. Risiko kekurangan cairan dan elektrolit
Implementasi yang sudah dilakukan adalah:
a. Kompres dingin yang dilakukan oleh keluarga
b. Pemberian cairan infus NaCl 0,9% sebanyak
1500 cc/ 24 jam dengan pemberian 14 tpm.
Sudah masuk 500 cc pertama dan ini sudah
masuk cairan yang kedua.
c. Injeksi pragesol 5 ml.
d. Injeksi ranitidin 10 ml.
e. Injeksi metronidazole 10 ml.
f. Paracetamol 250 mg per oral
Intervensi yang belum terlaksana pengambilan darah
vena yang digunakan untuk pemeriksaan darah lengkap
formulir belum ada.
Evaluasi:
S: klien mengatakan masih panas dan mual
O: suhu klien 39,0°C, mual namun tidak muntah.
A: masalah belum teratasi
P: intervensi dilanjutkan
2. Pasien kedua
Pasien kedua bernama Tn. Y, umur 29 tahun, GCS
4.5.6, tingkat ketergantungan minimal, dengan
diagnosa medis gastritis. Hari rawat ke 4. DPJP dr. M.
Keadaan umum cukup baik. TTV terakhir pukul 12.00
WIB tensi 100/80 mmHg, suhu 37.1°C, RR 18x/ menit,
nadi 85x/menit. Terpasang infus pada tangan kanan.
Saat ini pasien masih mengeluh mual, tadi muntah 2
kali, dan sakit perut dengan skala 3. Masalah
keperawatan yang ditemukan antara lain:
a. Mual
b. Nyeri akut
c. Risiko kekurangan cairan dan elektrolit
Implementasi yang sudah dilakukan adalah:
a. Kompres hangat pada perut yang sakit
dilakukan oleh keluarga
b. Pemberian cairan infus NaCl 0,9% sebanyak
2000 cc/ 24 jam dengan pemberian 14 tpm.
Sudah masuk 1000 cc pertama dan ini sudah
masuk cairan yang ketiga.
c. Injeksi ranitidin 10 ml.
d. Injeksi omeprazole 10 ml.
e. Injeksi metronidazole 10 ml.
Intervensi yang belum dilakukan tidak ada, advis dokter
dilanjutkan.
Evaluasi:
S: klien mengatakan masih mual namun tidak muntah,
nyeri perut skala 3
O: mual namun tidak muntah, skala nyeri 3, klien
meringis
A: masalah teratasi sebagian
P: intervensi dilanjutkan
3. Pasien ketiga
Pasien ketiga bernama Tn. X, umur 21 tahun, GCS
4.5.6, tingkat ketergantungan minimal, dengan
diagnosa medis gastritis. Hari rawat ke 3. DPJP dr. M.
Keadaan umum baik. TTV terakhir pukul 12.00 WIB
tensi 110/80 mmHg, suhu 37.2°C, RR 22x/ menit, nadi
90x/menit. Terpasang infus pada tangan kanan. Saat ini
pasien tidak ada keluhan. Masalah keperawatan yang
ditemukan antara lain: tidak ada.
Implementasi yang sudah dilakukan adalah:
a. Pemberian cairan infus NaCl 0,9% sebanyak
1500 cc/ 24 jam dengan pemberian 14 tpm.
Sudah masuk 500 cc pertama dan ini sudah
masuk cairan yang kedua.
b. Injeksi ranitidin 10 ml.
c. Injeksi omeprazole 10 ml.
d. Injeksi metronidazole 10 ml.
Intervensi yang belum dilakukan tidak ada, advis dokter
dilanjutkan dan rencana pulang.
Evaluasi:
S: klien mengatakan tidak ada keluhan
O: klien baik, tidak ada tanda-tanda yang
mengkhawatirkan.
A: masalah teratasi sebagian
P: intervensi dilanjutkan
4. Pasien keempat
Pasien kedua bernama Tn. X, umur 29 tahun, GCS
4.5.6, tingkat ketergantungan minimal, dengan
diagnosa medis gastroentritis. Hari rawat ke 3. DPJP dr.
M. Keadaan umum pasien masih demam. TTV terakhir
pukul 12.00 WIB tensi 120/80 mmHg, suhu 37.1°C, RR
18x/ menit, nadi 85x/menit. Terpasang infus pada
tangan kiri. Saat ini pasien masih mengeluh mual, tadi
muntah 2 kali, dan sakit perut dengan skala 4. Masalah
keperawatan yang ditemukan antara lain:
a. Mual
b. Nyeri akut
c. Risiko kekurangan cairan dan elektrolit
Implementasi yang sudah dilakukan adalah:
a. Kompres hangat pada perut yang sakit
dilakukan oleh keluarga
b. Pemberian cairan infus NaCl 0,9% sebanyak
2500 cc/ 24 jam dengan pemberian 14 tpm.
Sudah masuk 1000 cc pertama dan ini sudah
masuk cairan yang ketiga.
c. Ambil darah vena untuk pemeriksaan darah
lengkap.
d. Injeksi ranitidin 10 ml.
e. Injeksi omeprazole 10 ml.
f. Injeksi metronidazole 10 ml.
Intervensi yang belum dilakukan tidak ada, advis dokter
dilanjutkan.
Evaluasi:
S: klien mengatakan masih mual dan muntah 2 kali,
nyeri perut skala 4.
O: klien lemas, klien meringis, skala nyeri 4.
A: masalah teratasi sebagian
P: intervensi dilanjutkan
5. Pasien kelima
Pasien pertama bernama Tn. W, umur 20 tahun, GCS
4.5.6, tingkat ketergantungan minimal, dengan
diagnosa medis demam thypoid. Hari rawat ke 5. DPJP
dr. H. Keadaan umum pasien masih demam. TTV
terakhir pukul 12.00 WIB tensi 110/80 mmHg, suhu
39.4°C, RR 20x/ menit, nadi 90x/menit. Terpasang
infus pada tangan kiri. Saat ini pasien masih mengeluh
panas dan keringat dingin. Masalah keperawatan yang
ditemukan antara lain:
a. Hipertermi
b. Risiko kekurangan cairan dan elektrolit
Implementasi yang sudah dilakukan adalah:
a. Kompres dingin yang dilakukan oleh keluarga
b. Pemberian cairan infus NaCl 0,9% sebanyak
1500 cc/ 24 jam dengan pemberian 14 tpm.
Sudah masuk 500 cc pertama dan ini sudah
masuk cairan yang kedua.
c. Injeksi pragesol 5 ml.
d. Injeksi metronidazole 10 ml.
e. Paracetamol 250 mg per oral
Intervensi yang belum terlaksana pengambilan darah
vena yang digunakan untuk pemeriksaan darah lengkap
formulir belum ada.
S: klien mengatakan demam
O: suhu 39,2°C, klien berkeringat dingin.
A: masalah teratasi sebagian
P: intervensi dilanjutkan
6. Pasien keenam
Pasien pertama bernama Tn. U, umur 16 tahun, GCS
4.5.6, tingkat ketergantungan parsial, dengan diagnosa
medis DHV. Hari rawat ke 4. DPJP dr. K. Keadaan
umum pasien masih demam. TTV terakhir pukul 12.00
WIB tensi 100/80 mmHg, suhu 39.1°C, RR 16x/ menit,
nadi 98x/menit. Terpasang infus pada tangan kanan.
Saat ini pasien masih mengeluh panas dan keringat
dingin. Masalah keperawatan yang ditemukan antara
lain:
a. Hipertermi
b. Risiko kekurangan cairan dan elektrolit
Implementasi yang sudah dilakukan adalah:
a. Kompres dingin yang dilakukan oleh keluarga
b. Pemberian cairan infus NaCl 0,9% sebanyak
2500 cc/ 24 jam dengan pemberian 14 tpm.
Sudah masuk 1000 cc pertama dan ini sudah
masuk cairan yang ketiga.
c. Injeksi pragesol 5 ml.
d. Injeksi metronidazole 10 ml.
e. Paracetamol 250 mg per oral.
f. Ambil darah vena
Intervensi yang belum terlaksana tidak ada, advis
dokter dilanjutkan.
Evaluasi:
S: klien mengatakan demam dan berkeringat dingin.
O: suhu 38,9°C, klien keringat dingin.
A: masalah teratasi sebagian
P: intervensi dilanjutkan
7. Pasien ketujuh
Pasien pertama bernama Tn. P, umur 22 tahun, GCS
4.5.6, tingkat ketergantungan total, dengan diagnosa
medis talasemia. Hari rawat ke 5. DPJP dr. S. Keadaan
umum pasien masih lemas. TTV terakhir pukul 12.00
WIB tensi 90/70 mmHg, suhu 37.4°C, RR 20x/ menit,
nadi 90x/menit. Terpasang infus pada tangan kanan.
Saat ini pasien masih mengeluh badan lemas dan nyeri
kepala skala 4. Masalah keperawatan yang ditemukan
antara lain:
a. Intoleransi aktivitas
b. Nyeri akut
Implementasi yang sudah dilakukan adalah:
a. Pemberian cairan infus NaCl 0,9% sebanyak
1500 cc/ 24 jam dengan pemberian 14 tpm.
Sudah masuk 500 cc pertama dan ini sudah
masuk cairan yang kedua tetapi dihentikan.
b. Terpasang transfusi PRC 2 bag. Saat ini masih
berjalan 1 bag, masih sisa 1 bag ada di kulkas.
c. Injeksi pragesol 5 ml.
d. Injeksi metronidazole 10 ml.
e. Pengambilan darah lengkap, hasil sudah ada.
Intervensi yang belum terlaksana:
a. Lanjutkan transfusi.
b. Koreksi transfusi.
Evaluasi:
S: klien mengatakan badan lemas dan nyeri kepala
dengan skala 4.
O: klien lemas, skala nyeri 4.
A: masalah teratasi sebagian
P: intervensi dilanjutkan
8. Pasien kedelapan
Pasien pertama bernama Tn. I, umur 36 tahun, GCS
4.5.6, tingkat ketergantungan total, dengan diagnosa
medis SLE. Hari rawat ke 3. DPJP dr. L. Keadaan
umum pasien masih demam dan lemah. TTV terakhir
pukul 12.00 WIB tensi 110/80 mmHg, suhu 39,2°C, RR
20x/ menit, nadi 90x/menit. Terpasang infus pada
tangan kiri. Saat ini pasien masih mengeluh panas,
lemah, dan mual. Masalah keperawatan yang
ditemukan antara lain:
a. Hipertermi
b. Risiko kekurangan cairan dan elektrolit
c. Gangguan intoleransi aktivitas
Implementasi yang sudah dilakukan adalah:
a. Kompres dingin yang dilakukan oleh keluarga
b. Pemberian cairan infus NaCl 0,9% sebanyak
1500 cc/ 24 jam dengan pemberian 21 tpm.
Sudah masuk 500 cc pertama dan ini sudah
masuk cairan yang kedua.
c. Injeksi pragesol 5 ml.
d. Injeksi metronidazole 10 ml.
e. Injeksi methlprednisolon 5 ml.
f. Injeksi ketorolac 5 ml.
Intervensi yang belum terlaksana tidak ada, advis
dokter dilanjutkan.
Intervensi yang belum dilakukan tidak ada, advis dokter
dilanjutkan dan rencana pulang.
Evaluasi:
S: klien mengatakan panas, lemah, dan mual.
O: suhu 39,2°C, klien terbaring lemah, klien mual-mual
A: masalah teratasi sebagian
P: intervensi dilanjutkan
Demikian, pasien yang dapat saya sampaikan tentang
keadaan pasien saat ini.
(PA shift sore sudah membacakan laporan timbang terima kepada PP dan PA
shift malam).
Kepala Ruangan : Ya terima kasih kepada perawat primer shift sore yang
sudah membacakan laporannya. Apakah ada yang perlu
di klarifikasikan atas laporan yang sudah disampaikan?
PA 2 (shift sore) : Maaf buk, saya mau menambahkan tadi sepertinya
mau ada pasien masuk ruangan ini dengan diagnosa
medis Difteri, apakah jadi atau tidak buk?
PP (shift sore) : Oh iya terima kasih sudah mengingatkan saya, tadi
memang benar ada telfon dari IRD namun ternyata
pasiennya perempuan buk, sehingga tidak jadi di rawat
di ruangan ini.
Kepala Ruangan : Baik kalau begitu. Bagaimana laporan mengenai alat
kesehatan yang kita punya?
PP (shift sore) : Akan dibacakan oleh PA 2 (shift sore) buk.
Kepala Ruangan : Oh ya silahkan.
PA 2 (shift sore) : Terima kasih buk. Alat kesehatan yang kita punya
dalam keadaan baik semua. Nebulizer berjumlah 2,
suction berjumlah 2, EKG berjumlah 1, tabung oksigen
yang kecil ada 2, dan tabung oksigen yang besar ada 1.
Demikian laporan untuk alat kesehatan.
Kepala Ruangan : Ya terima kasih kepada perawat shift sore hari ini.
Dari perawat shift malam adakah yang mau
ditanyakan? Apa ada yang kurang jelas?
PP (shift malam) : Maaf kepada PA 1 (shift sore) untuk pasien ketiga tadi
ada rencana pulang ya? Itu sudahkah ada advis dokter?
Dan bisa pulang kapan?
PP (shift sore) : Untuk advis sudah ada dan bisa pulang besok pagi.
Tapi tadi masih ada yang perlu diselesaikan masalah
administrasi. Kalau semisal besok pagi sudah selesai
bisa dipulangkan, karena DPJP sudah acc pulang. Dan
sudah menebus resep obat untuk dibawa pulang. Begitu
tadi penjelasan dari DPJP. Dan keluarga sudah tahu.
PP (shift malam) : Jadi, nanti kita menanyakan kepada keluarga apakah
sudah selesai pengurusan administrasinya begitu.
Kepala Ruangan : Ya, alangkah baiknya seperti itu. Sekalian saya
mendelegasikan ke PP (shift malam) untuk memberikan
edukasi apa saja yang harus dilakukan di rumah ya.
PP (shift malam) : Siap bu.
Kepala Ruangan : Ya, terima kasih untuk semua perawat yang sudah
hadir kali ini. Apabila sudah tidak ada lagi yang perlu
dibahas. Langsung saja kita validasi ke pasien satu
persatu dan sebelumnya kita mencuci tangan terlebih
dahulu.
KONFERENS
(Ruang rawat pasien)
Kepala Ruangan : Assalamualaikum wr.wb. Bagaimana kabar bapak-bapak
saat ini? Seperti biasa pak, kita disini akan melakukan
kegiatan timbang terima yang rutin setiap pergantian shift.
Tujuan dari timbang terima ini adalah
mengkomunikasikan keadaan bapak sekarang dan
menyampaikan informasi yang penting antar shift jaga.
Perkenalkan kepada perawat pelaksana malam ini ada ibu
B, ibu E, dan ibu F. Nanti ibu B akan menjadi perawat
penanggung jawab pasien malam ini. Dan ibu E dan ibu F
akan membantu ibu A.
(Perawat pelaksana shift malam sudah melakukan validasi langsung ke pasien)
PP (shift malam) : Apa yang dirasakan pak Z saat ini? Apakah sudah ada
perkembangan yang lebih baik dari sebelumnya?
Pasien : Iya suster badan saya masih panas dan mual sekali, tetapi
sudah tidak muntah.
PP (shift malam) : Iya Bapak, panas dan mual yang dirasakan merupakan
bagian dari efek proses penyakit, namun bapak jangan
terlalu cemas karena sudah ada terapi obat pragesol dan
paracetamol untuk demam, metronidazole untuk
antibiotik, dan ranitidin untuk mual yang dirasakan bapak
yang diberikan oleh dokter G untuk mengatasi masalah
yang dirasakan bapak saat ini (perawat memberikan posisi
senyaman mungkin pada pasien dan mengajarkan teknik
relaksasi untuk mengatasi mualnya dan memberikan
kompres yang benar). Baik ya pak, tidak perlu sungkan
apabila memerlukan bantuan, kami akan selalu siap
memberikan pelayanan yang terbaik.
(Demikian perawat pelaksana (shift malam) sudah menanyakan secara
bergantian keluhan dari semua pasien yang ada di ruang Tropik Laki-laki untuk
memvalidasi data yang dilaporkan oleh perawat pelaksana (shift sore)).
Kepala Ruangan : Sebelum saya akhiri mungkin ada tambahan atau koreksi
yang perlu didiskusikan kembali? Jika tidak ada saya
ucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah
mengikuti timbang terima kali ini. Terima kasih.
Wassalamualaikum wr.wb. (sambil berjabat tangan dengan
semua anggota timbang terima sambil meninggalkan
kamar pasien dan akan menuju nurse station).
POST KONFERENS
Kepala Ruangan : Kita sudah bersama-sama melakukan kegiatan tibang
terima, saya berharap dengan adanya kegiatan ini proses
pendelegasian tugas antar shift bisa jelas dan terstruktur.
Mungkin dari pasien tadi ada yang masih harus di
diskusikan lagi?
(Perawat pelaksana shift malam mengklarifikasikan hasil validari kepada
KARU, PP dan PA (shift sore)).
PP (shift malam) : Iya, ada tambahan dari pasien atas nama Tn Z, masih
mengeluhkan panas dan mual.
PA 1 (shift sore) : Iya, namun tadi sudah diberikan injeksi pragesol,
ranitidin, dan metroclopramide, serta ditambahkan
paracetamol per oral. Dan itu sudah sesuai dengan advis
dari DPJP yaitu dokter G.
PP (shift sore) : Baiklah begini saja, untuk intervensi selanjutnya berikan
terus kompres dingin pada lipatan-lipatan tubuh, klien
disuruh minum banyak, dan beri posisi nyaman agar tidak
mual terus. Bila perlu konsulkan lagi ke DPJP yaitu dokter
G tentang terapi obat yang sebelumnya, apakah tetap
diberikan dosis tetap atau bertambah, atau bahkan ganti
obat.
PP (shift malam) : Oh ya sudah, nanti akan kami observasi terus. Dan kami
konsulkan.
Kepala Ruangan : Terima kasih atas kerja samanya dari perawat pelaksana
shift sore dan shift malam. Demikian timbang terima kali
ini, semoga apa yang telah kita lakukan hari ini
memberikan banyak keuntungan bagi kita semua, dan kita
diberikan kelancaran dalam melaksanakan tugas masing-
masing. Demikian saya akhiri. Wassalamualaikum wr.wb.

You might also like