You are on page 1of 4

TUGAS BIOLOGI MOLEKULER

PROSES TRANSKRIPSI PADA PROKARIOTIK

Barends Y Unwakolly 201540023

Catherine P Salhuteru 201540007

Yohanis Tuasuun 201540036

Hesly Z Apituley 201540038

Jesisca Nivaan 201440015

Riedle Kumagap 201440035

UNIVERSITAS PATTIMURA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
AMBON
2017
PROSES TRANSKRIPSI PADA PROKARIOTIK DAN EUKARIOTIK

Transkripsi merupakan proses sintesis RNA menggunakan salah satu untai molekul
DNA sebagai tempaltenya.

MEKANISME TRANSKRIPSI PADA PROKARYOT

Transkripsi pada dasarnya adalah proses penyalinan urutan nukleotida yang terdapat
pada molekul DNA. Dalam proses transkripsi, hanya salah satu untaian DNA yang disalin
menjadi urutan nukleotida RNA (transkip RNA). Urutan nukleotida pada transkrip RNA
bersifat komplemeter dengan urutan DNA cetakan (DNA template), tetapi identik dengan
urutan nukleotida DNA pada untaian pengkode (coding DNA strand/nontemplate strand). Hal
ini dapat digambarkan dengan skema sederhana berikut ini: 5’-ATG GTC CTT TAC TTG
TCT GTA TTT -3’ Untaian DNA pengkode dan 3’-TAC CAG GAA ATG AAC AGA CAT
AAA -5’ Untaian DNA cetakan.

Pada prokaryot, transkripsi dimulai dengan penempelan RNA polimerase holoenzim


pada bagian promoter suatu gen. Pada awal penempelan, RNA polimerase masih belum
terikat secara kuat dan struktur promoter masih dalam keadaan tertutup (closed promoter
complex). Selanjutnya, RNA polimerase akan terikat secara kuat dan ikatan hydrogen
molekul DNA pada bagian promoter mulai terbuka (membentuk struktur open promoter
complex). Pada prokaryot, RNA polimerase menempel secara langsung pada DNA di daerah
promoter tanpa melalui suatu ikatan dengan protein lain. Dalam proses penempelan promoter
tersebut, subunit σ berperan dalam menemukan bagian promoter suatu gen sehingga RNA
polimerase dapat menempel. Diduga, proses pengenalan suatu promoter oleh RNA
polimerase diawali dengan penempelan enzim tersebut secara tidak spesifik pada molekul
DNA. Selanjutnya, RNA polimerase akan mencari bagian DNA yang mempunyai struktur
khas suatu promoter. Struktur khas tersebut berupa suatu kelompok ikatan hydrogen anatara
kedua untaian DNA pada posisi -35 dan -10. kecepatan suatu polimerase dalam menemukan
promoter diperkirakan mencapai 1.000 pasangan basa per detik.

Pada ada prokariot, translasi molekul mRNA sering kali dimulai sebelum proses
transkripsi usai. Hal ini disebabkan molekul mRNA disintesis dan ditranslasi pada jarak 5’-
3’dan juga dapat disebabkan karena tidak adanya membran inti yang memisahkan transkripsi
dengan translasi seperti pada eukariot.
Pada prokariot, translasi terjadi sebelum transkripsi sepenuhnya dirampungkan. Hal
ini dimungkinkan karena pada prokariot molekul mRNA di translasikan berdasarkan arah
dari ujung 5` ke ujung 3`. Selain dari itu, pada prokariot tidak terdapat membran inti,
sehingga tidak ada yang memisahkan transkripsi dan translasi (sebagaimana yang terjadi pada
eukariot) sehingga translasi dapat segera dilakukan.

Transkripsi Pada Prokariot


1. Pada prokariot, gen terdiri atas 3 bagian utama : daerah pengendali (promoter); bagian
struktural dan terminator. Promoter merupakan bagian gen yang berperanan dlm
mengendalikan proses transkripsi dan terletak pada ujung 5’.
Promoter pd prokariot juga terdiri atas operator. Bagian Struktural adalah bagian gen
yang terletak disebelah hilir (downstream) dari promoter. Bagian inilah yg
mengandung urutan DNA spesifik (kode-kode genetik) yg akan ditranskripsi.
Terminator adalah bagian gen yg terletak disebelah hilir dari bagian struktural yg
berperanan dlm pengakhiran (terminasi) proses transkripsi. Fungsi terminator adalah
memberikan sinyal pd enzim RNA polimerase agar menghentikan proses transkripsi.
Proses terminasi transkripsi pd prokariot dpt dikelompokkan menjadi 2 kelas, yaitu
terminasi yg ditentukan oleh urutan nukleotida tertentu (rho-independent) dan diatur
oleh suatu protein (faktor rho) atau disebut rho-dependent.
2. Gen pada prokariot diorganisasikan dalam struktur operon. Contoh : operon lac
(operon yg mengendalikan kemampuan metabolisme laktosa pada bakteri Escherichia
coli). Adanya sistim operon karena satu promotor mengendalikan seluruh gen
struktural.
3. Saat ditranskripsi, operon lac menghasilkan satu mRNA yg membawa kode-kode
genetik untuk 3 macam polipeptida yg berbeda : mRNA polisistronik, artinya dalam
satu transkrip dapat terkandung lebih dari satu rangkaian kodon (sistron) untuk
polipeptida yang berbeda. Dengan demikian, masing-masing polipeptida akan
ditranslasi secara independen dari satu untaian mRNA yg sama.
4. Ciri utama gen struktural pd prokariot adalah mulai dari sekuens inisiasi translasi
(ATG) sampai kodon terakhir sebelum titik akhir translasi (kodon STOP yaitu
TAA/TAG/TGA) akan diterjemahkan menjadi rangkaian asam amino.
Jadi, jika gen struktural terdiri atas 900 nukleotida maka gen tersebut akan mengkode
300 asam amino karena satu asam amino dikode oleh tiga sekuens nukleotida yang
berurutan. Jadi, pada prokariot tidak ada intron (sekuens penyisip) kecuali pada
beberapa archaea tertentu.
5. Pada prokariot, RNA polimerase menempel secara langsung pada DNA di daerah
promoter tanpa melalui suatu ikatan dengan protein lain (yang membedakan dengan
eukariot)
6. Pada prokariot, proses transkripsi dan translasi berlangsung hampir secara serentak,
artinya sebelum transkripsi selesai dilakukan, translasi sudah dpt dimulai.
7. Urutan nukleotida RNA hasil sintesis adalah urutan nukleotida komplementer dengan
cetakannya. Misal : urutan ATG pada DNA, maka hasil transkripsinya adalah UAC.
Molekul DNA yg ditranskripsi adalah untai ganda, namun yang berperanan sebagai
cetakan, hanya salah satu untaiannya

8. Tahapan transkripsi pada prokariot meliputi:

 Inisiasi transkripsi (terbentuk gelembung transkripsi),


 Pemanjangan
 Terminasi (tergantung faktor rho dan tidak tergantung faktor rho)

You might also like