You are on page 1of 9

KOMITE AUDIT, AUDIT INTERNAL, DAN AUDIT EKSTERNAL SEBAGAI

PENGAWAS SOLVABILITAS PERUSAHAAN ASURANSI

Endang Etty Merawati


Iha Haryani Hatta

Universitas Pancasila, Jl. Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan 12640


Surel: iha.haryani@yahoo.com

http://dx.doi.org/DOI: 10.18202/jamal.2015.04.6002
Abstrak: Komite Audit, Audit Internal, dan Audit Eksternal sebagai
Pengawas Solvabilitas Perusahaan Asuransi. Tujuan penelitian adalah
menelaah hubungan dan pengaruh komite audit, audit internal, dan
audit eksternal dalam pengawasan solvabilitas perusahaan asuransi.
Penelitian ini termasuk penelitian explanatory dengan menggunakan 38
pejabat sebagai responden dari 11 perusahaan asuransi yang tercatat di
BEI tahun 2012. Data dikumpulkan dengan metode survey. Hasil pene-
litian ini menunjukkan bahwa komite audit, audit internal, dan audit
eksternal mempunyai hubungan dalam pengawasan perusahaan. Secara
simultan komite audit, audit internal dan audit eksternal berpengaruh
terhadap solvabilitas perusahaan. Secara parsial hanya audit eksternal
yang mempunyai pengaruh signifikan  terhadap solvabilitas.
Jurnal Akuntansi Multiparadigma
JAMAL
Abstract: Audit Committee, Internal Audit and External Audit as
Volume 6
Nomor 1 Supervisors of Solvability in Insurance Companies.  The purpose of
Halaman 1-174 this research is to study the relation and impacts of audit committee, inter-
Malang, April 2015
ISSN 2086-7603
nal audit and external audit in supervising the solvability of the insurance
e-ISSN 2089-5879 companies. This is an explanatory research by taking 38 executives  as
respondents from 11 insurance companies listed in BEI in 2012. Data were
Tanggal Masuk: accumulated by a survey method. Result of this study shows that audit
27 Februari 2015 committee, internal audit, and external audit have relation in supervising
Tanggal Revisi: the company. Simultaneously, audit committee, internal audit, and exter-
6 April 2015 nal audit have an impact towards solvability. However, partially, it is only
Tanggal Diterima: external audit that has a significant impact towards solvability.
16 April 2015
Kata Kunci: Komite Audit, Audit Internal, Audit Eksternal, Solvabilitas.

Peraturan Pemerintah tentang asuransi awasan komite audit, audit internal, dan
mengharuskan perusahaan asuransi menja- audit eksternal diharapkan perkembangan
ga tingkat solvabilitas (Kesehatan Keuangan) kinerja perusahaan asuransi khususnya
yang dihitung berdasarkan metode Modal solvabilitas akan lebih terkendali dan dapat
Berbasis Risiko (Peraturan Menteri Keuang­ memenuhi ketentuan keuangan yang di-
an No. 53 Tahun 2012). Sekalipun banyak syaratkan pemerintah.
perusahaan asuransi telah menerapkan Penelitian terdahulu tentang pengaruh
pemenuhan Modal Berbasis Risiko sebesar fungsi pengawasan komite audit, audit in-
120%, akan tetapi penetapan rasio tersebut ternal, dan audit eksternal terhadap kinerja
masih dirasa memberatkan. perusahaan menunjukkan belum ada kon-
Pada saat ini, Otoritas Jasa Keuangan sistensi pengaruh antar variabel tersebut.
(OJK) telah menerbitkan Peraturan No. 2/ Temuan Klein (2002) membuktikan bahwa
POJK.5/2014 sebagai pengganti Peraturan terdapat hubungan negatif antara komite
Menteri Keuangan No. 152 Tahun 2012 ten- audit independen dan akrual tidak nor-
tang Tata Kelola Perusahaan Asuransi yang mal. Temuan De Zoort dan Salterio (2002)
baik di Indonesia. Perusahaan diwajibkan mengindikasikan bahwa komite seharus-
mempunyai komite audit, audit internal, nya beranggotakan pihak indepeden serta
dan audit eksternal. Melalui fungsi peng­ memiliki pengetahuan audit dan pelaporan

11
12 Jurnal Akuntansi Multiparadigma, Volume 6, Nomor 1, April 2015, Hlm. 11-19

keuang­ an. Lebih lanjut, pengujian empiris Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk, dan PT
belum mampu menunjukkan signifikansi Panin Life Tbk. Teknik pengambilan sampel
pengaruh penerapan corporate governance adalah purposive sampling. Responden ter-
pada kinerja perusahaan dengan pendekat­ pilih adalah para pejabat di lingkungan pe-
an ROA dan ROE (Sugiarto 2006). Hasil rusahaan asuransi yang bersedia diwawan­
penelitian Komala (2009) menunjukkan cara. Kuesioner disusun dengan menggu-
bahwa komite audit, audit internal, serta nakan skala Likert dengan pilihan jawaban
dewan komisaris dan direksi mempunyai responden pada pernyataan yaitu jawaban
hubungan positif dalam mencapai tujuan sangat setuju dengan nilai 5, setuju den-
perusahaan. Variabel-variabel tersebut juga gan nilai 4, ragu-ragu dengan nilai 3, tidak
secara sendiri-sendiri maupun bersama- setuju dengan nilai 2, sangat tidak setuju
sama memengaruhi pe­ ngendalian internal. dengan nilai 1. Penyusunan butir-butir per-
Penelitian Efendi (2011) menunjukkan bah- nyataan pada kuesioner dilakukan dengan
wa keberadaan komite audit sangat penting mengacu kepada definisi operasional varia-
dalam rangka meningkatkan kinerja kerja bel penelitian. Data yang terkumpul diolah
perusahaan terutama dari aspek pengen- dengan program SPSS.
dalian. Penelitian Najjar dan Salman (2013) Variabel pada penelitian ini terdiri dari
membuktikan terdapat pengaruh signifikan variabel bebas yaitu Komite Audit (KA), Au-
Corporate governance terhadap kinerja peru- dit Internal (AI), dan Audit Eksternal (AE).
sahaan asuransi di Bahrain. Variabel tidak bebas yaitu Solvabilitas (SO).
Penelitian yang telah ada belum Menurut Sensi (2006), solvabilitas adalah
melakukan pengujian secara komprehensif kemampuan membayar hutang pada saat
fungsi pengawasan pada pencapaian sol­ jatuh tempo. Ada 2 konsep tentang sol­
vabilitas perusahaan asuransi yang meliputi vabilitas. Pertama, konsep liquidating basis
komite audit, audit internal dan audit ekster- di mana nilai kewajiban dan aktiva adalah
nal. Berdasarkan penjelasan tersebut, maka nilai yang dibayar atau diterima oleh likuida-
penelitian ini bertujuan menguji dan menga- tor. Jika likuidator masih mampu membayar
nalisis hubungan antara komite audit, audit hak pemegang saham, maka perusahaan
internal serta audit eksternal dalam melak- dinyatakan sehat (Solvent). Kedua, konsep
sanakan pengawasan terhadap kegiatan op- going concern basis di mana perusahaan din-
erasional perusahaan asuransi. Selain itu, yatakan solven apabila ia mampu membayar
penelitian ini juga menguji pe­ngaruh komite semua hutang yang jatuh tempo, yaitu mem-
audit, audit internal dan audit eksternal bayar klaim dengan pendapat­ an preminya,
baik secara parsial maupun simultan terha- meskipun jumlah aktivanya mungkin tidak
dap solvabilitas perusahaan asuransi. mencukupi untuk membayar sisa kewa-
jibannya. Solvabilitas merupakan rasio un-
tuk mengukur tingkat kesehatan keuangan
METODE
perusahaan (Sawitri 2007). Sol­vabilitas diu-
Penelitian ini adalah penelitian
kur dengan Metode Modal Ber­basis Risiko,
eksplana­tori (explanatory research) karena
yang merupakan alat pengukur­ an pen­ ting
menjelaskan hubungan kausal antara varia-
bagi perusahaan asuransi (Sensi 2006).
bel yang satu dengan variabel lainnya. Pe­
Modal Berbasis Risiko adalah modal mini-
ngumpulan data dilakukan dengan cara
mum yang harus disediakan oleh setiap pe-
survei langsung ke lokasi guna memperoleh
rusahaan asuransi untuk menutup setiap
data dan informasi.
kemungkinan kegagalan pengelolaan asset
Populasi pada penelitian ini adalah
dan berbagai risiko lainnya. Batas tingkat
eksekutif (direktur utama, direktur keuang­
minimum Modal Berbasis Risiko yang harus
an, komisaris independen, komite audit,
dicapai perusahaan asuransi adalah 120%.
dan audit internal) perusahaan asuransi
Apabila Modal Berbasis Risiko berada di
yang tercatat di Bursa Efek Indonesia ta-
bawah 120% maka perusahaan dapat terke-
hun 2012, yaitu PT Asuransi Bina Dana Arta
na berbagai jenis pembatasan kegiatan dan
Tbk, PT Asuransi Bintang Tbk, PT Asuransi
diwajibkan untuk menyampaikan rencana
Dayin Mitra Tbk, PT Asuransi Harta Aman
pemulihan tingkat solvabilitas. Apabila Mo­
Pratama Tbk, PT Asuransi Jasa Tania Tbk,
dal Berbasis Risiko di bawah posisi 100%,
PT Lippo General Insurance Tbk, PT Asuran­
perusahaan asuransi akan mendapatkan
si Multi Artha Guna Tbk, PT Panin Insu­
surat peringatan dari regulator. Semakin
rance Tbk, PT Asuransi Ramayana Tbk, PT
besar Modal Berbasis Risiko sebuah peru-
Merawati, Hatta, Komite Audit, Audit Internal, dan Audit Eksternal... 13

sahaan asuransi, semakin sehat kondisi sol­ grafik, jika menyebar di sekitar garis diago-
vabilitas perusahaan tersebut (Sensi 2006). nal dan mengikuti arah garis diagonal, maka
Ukuran yang digunakan untuk mengukur model regresi tersebut memenuhi asumsi
solvabilitas adalah aspek keuangan dan non normalitas; Uji Multi kolinearitas adalah uji
keuangan (Sensi 2006) model regresi bebas dari problem Multi ko-
Komite audit adalah sejumlah orang linearitas. Apabila nilai Variance Factor ( VF)
terpilih yang melaksanakan perannya se- tidak lebih dari 10 dan nilai Tolerance ( TOL )
cara efektif sesuai kriteria prinsip good cor- lebih dari 0,1 (Gunadi 2003); Uji Autokorela-
porate governance, memiliki kompetensi dan si (Sekaran 2006) di deteksi dari nilai Durbin
pengalaman (Arens et al. 2008). Komite ini Waston (dw), dengan kriteria 0 < dw < di ter-
dibentuk dewan komisaris yang bertugas se- dapat autokorelasi positif, di < dw ≤ du tidak
bagai pengawas untuk melindungi kepentin- ada keputusan, du ≤ dw ≤ (4− du) tidak ada
gan para pemegang saham dalam hal mem- autokorelasi, (4− du) ≤ dw ≤ (4− di) tidak ada
beri laporan keuangan yang akurat, lengkap, keputusan, (4− di) < 4 terdapat autokorelasi
andal, dan tepat waktu (Alijoyo dan Subarto negatif;
2004). Ukuran yang digunakan untuk meng­ Besarnya pengaruh dan signifikansi
ukur komite audit adalah tugas dan tang- antar variabel penelitian, di presentasikan
gung jawab, struktur organisasi, dan keang- oleh koefisien korelasi dan koefisien jalur
gotaan, serta pelaporan (Arens et al. 2008). yang dapat diperoleh dari hasil pengolahan
Menurut Agoes (2007), audit inter- data dengan program SPSS. Berdasarkan
nal adalah pemeriksaan terhadap laporan struktur model hubungan antar variabel pe-
keuangan dan catatan akuntansi perusa- nelitian, maka terdapat dua pengujian se-
haan, maupun ketaatan terhadap kebijakan bagai berikut: Pengujian Pertama, mengi-
manajemen yang telah ditentukan. Ukuran dentifikasikan hubungan antara variabel
yang digunakan untuk mengukur audit in- Komite Audit (KA), Audit Internal (AI), dan
ternal adalah tanggung jawab, wewenang, Audit Eksternal (AE) dalam melaksanakan
dan persyaratan auditor.
peran masing-masing untuk mencapai tu-
Audit eksternal adalah pihak ahli dan
juan perusahaan. Hubungan variabel terse-
independen yang memberikan nilai tambah
but dianalisis dengan menggunakan koefi-
bagi laporan keuangan perusahaan, karena
sien ko­relasi Product Moment dari Pearson,
pada akhirnya ia akan memberikan pendapat
program SPSS. Selanjutnya untuk menguji
mengenai kemajuan posisi keuangan, hasil
signifikansi hubungan (Supriyadi 2011)
usaha, perubahan ekuitas, dan laporan arus
tersebut adalah uji statistik atau memban­
kas (Agoes 2007). Audit eksternal dilakukan
dingkan antara ρ value dengan tingkat risiko
oleh KAP. Ukuran yang digunakan untuk
kesalah­an (α), jika ρ value lebih kecil dari α,
mengukur audit eksternal adalah standar
maka korelasi signifikan dan sebaliknya jika
umum dan standar pelaporan (Agoes 2007).
ρ value lebih besar dari α, tidak signifikan;
Data yang terkumpul terlebih dahulu
diuji validitas dan reliabilitasnya. Menurut Pengujian Kedua, berupa Pengujian Par-
Sekaran (2006), uji validitas dilakukan un- sial (Uji t-statistik) bertujuan untuk melihat
tuk mengetahui apakah alat ukur yang disu- tingkat signifikasi parsial dari setiap variabel
sun benar-benar mengukur apa yang perlu bebas dalam menjelaskan variabel tidak be-
diukur. Suatu alat ukur yang validitasnya basnya; Pengujian Simultan (Uji F-Statistik),
tinggi, akan mempunyai varian kesalahan dilakukan untuk melihat adanya dan se-
yang kecil, sehingga data yang terkum- berapa besar pengaruh dari variabel bebas
pul merupakan data yang dapat dipercaya. terhadap variabel terikat dalam model se-
Jika korelasi Spearman Brown > 0,3 maka cara bersamaan (multiple), atau setidaknya
data ukuran tersebut valid. Uji reliabilitas ada satu variabel independen yang dapat
menunjukkan konsistensi dan stabilitas alat menjelaskan variabel dependennya. Persa-
ukur yang digunakan. Jika koefisien Spear- maan dalam uji ini dilakukan dengan regresi
man Brown > 0,7 maka alat ukur tersebut menurut asumsi Ordinary Least Square. Uji
reliabel. F-statistik digunakan untuk mengetahui
Model regresi yang dihasilkan agar ti- apakah semua variabel independen yang ter-
dak bias, dilakukan pengujian asumsi klasik dapat dalam persamaan regresi secara ber­
yaitu Uji Normalitas Residual. Berdasarkan sama-sama memengaruhi variabel dependen
penyebaran dua titik pada sumbu diagonal (Supriyadi 2011).
14 Jurnal Akuntansi Multiparadigma, Volume 6, Nomor 1, April 2015, Hlm. 11-19

HASIL DAN PEMBAHASAN atau 1,32 ≤ dw ≤ 2,680, berarti tidak ada au-
Ada 38 pejabat tinggi di perusahaan tokorelasi, lihat Tabel 2.
asuransi yang tercatat di Bursa Efek Indone- Untuk menetapkan hubungan an-
sia (11 perusahaan) yang bersedia menjadi tar variabel, interprestasi koefisien atau
responden dengan mengisi kuesioner. Peng­ hubung­ an tersebut didasarkan pada
ujian data dengan menggunakan program pendapatan builford (Komala 2009) dengan
SPSS versi 17. Berdasarkan hasil uji validi- kriteria sebagai berikut: ≤ 0.20 = Hubungan
tas diperoleh informasi bahwa ada indika- rendah sekali, sangat rendah; 0.20 – 0.40
tor yang memiliki t-hitung > 0.334, sehingga = Hubungan rendah; 0.40 – 0.70 = Hubu­
indikator tersebut valid yaitu 17 indikator ngan cukup, sedang; 0.70 – 0.90 = Hubu­
variabel pengawasan Komite Audit, 8 indi- ngan tinggi, kuat; ≥ 0.90 = Hubungan sangat
kator variabel pengawasan Audit Internal, 7 tinggi, kuat sekali.
indikator variabel pengawasan Audit Ekster- Berdasarkan nilai koefisien korelasi,
nal, dan 6 indikator variabel Solvabilitas. maka tampak secara keseluruhan bahwa
Hasil Uji reliabel diperoleh informasi bahwa hubungan atau korelasi antara variabel in-
variabel Komite Audit, Audit Internal dan dependen penelitian ini berada dalam kate­
Audit Eksternal serta Solvabilitas tersebut gori sedang atau cukup dan signifikan di-
memiliki Cronbach’s Alpha > 0.60. Variabel antara level 5%-10%.Besarnya hubungan
tersebut adalah variabel reliabel, artinya ter- antar variabel bebas penelitian ini sebagai
dapat konsistensi jawaban responden atas berikut: Pengawasan yang dilakukan Komite
pernyataan. Audit (KA) dengan Audit Internal (AI) ter-
Hasil uji asumsi klasik diperoleh infor- dapat hubungan positif, nilai koefisien kore-
masi bahwa data yang diperoleh berdistri- lasi sebesar 0.629. Hubungan antara Komite
busi normal, data menyebar di sekitar garis Audit dengan Audit Internal masuk dalam
diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, katagori sedang dan signifikan pada level
lihat Gambar 1. 0.000 dan α = 0,05; Pengawasan yang dilaku-
kan Komite Audit (KA) dengan Audit Ekster-
Berdasarkan hasil uji multikolinearitas
nal (AE) terdapat hubungan positif, nilai
menunjukkan bahwa nilai Variance Factor
koefisien korelasi sebesar 0.218. Hubungan
berada di bawah 10 dan nilai Tolerance dia-
antara Komite Audit dengan Audit Eksternal
tas 0,1 sehingga penelitian ini tidak terdapat
masuk dalam kategori lemah dan signifikan
multikolinearitas, lihat Tabel 1.
pada level 0.094 dan α = 0,10; Pengawasan
Juga data yang diperoleh tidak mem-
yang dilakukan Audit Internal (AI) dengan
bentuk pola tertentu, sehingga model regresi
Audit Eksternal (AE) terdapat hubungan
tersebut memenuhi asumsi Heterokedastisi-
positif, nilai koefisien korelasi sebesar 0.537.
tas, lihat Gambar 2. Hubungan antara Audit Internal dengan Au-
Hasil uji autokorelasi diperoleh bahwa dit Eksternal masuk dalam kategori sedang
dw = 1,509 berada diantara du dan (4-du), dan signifikan pada level 0.000 dan α = 0,05

Gambar 1. Distribusi Normal


Merawati, Hatta, Komite Audit, Audit Internal, dan Audit Eksternal... 15

Hasil pengolahan data dengan mengguna­ Antara Audit Internal dengan Audit Ekster-
kan program aplikasi SPSS, tampak dalam nal, juga terdapat hubungan positif dalam
Gambar 4. kategori sedang dan signifikan. Hal ini mem-
Komite Audit, Audit Internal dan Au- punyai makna bahwa semakin besar Audit
dit Eksternal mempunyai hubungan dalam Internal dan Audit Eksternal melaksanakan
rangka melaksanakan pengawasan atas peran mereka masing-masing secara efek-
kegiatan operasional perusahaan perasu­ tif, maka semakin besar fungsi pengawasan
ransian. Antara Komite Audit dengan Au- yang dapat ditingkatkan.
dit Internal, terdapat hubungan positif da- Pengaruh Komite Audit, Audit Internal
lam kategori sedang dan signifikan. Hal ini serta Audit Eksternal secara parsial maupun
mempunyai makna bahwa semakin besar simultan terhadap Solvabilitas terlihat pada
Komite Audit dan Audit Internal melaksana- Gambar 4. Hasil pengolahan data pada Tabel
kan peran mereka masing-masing secara 3 menunjukkan pengaruh simultan Komite
efektif, maka semakin besar fungsi penga- Audit, Audit Internal, dan Audit Eksternal
wasan yang dapat ditingkatkan. Antara Ko- terhadap Solvabilitas. Pengaruh secara si-
mite Audit dengan Audit Eksternal, terdapat multan Komite Audit (KA), Audit Internal (AI)
hubungan positif dalam kategori lemah dan serta Audit External (AE) terhadap Solvabili-
signifikan. Lemahnya hubungan komite au- tas (SO) adalah signifikan pada R2= 18,3%
dit dengan Audit External, dalam penelitian dan p-value 0.019 (karena nilainya lebih ren-
ini dapat disebabkan Komite Audit belum dah dari α = 0,05). Sisanya sebesar 81,7%
maksimum melaksanakan perannya sesuai merupakan pengaruh faktor-faktor lain dilu-
Piagam Komite Audit. Hal ini, mengingat ke- ar kegiatan pengawasan oleh Komite Audit,
beradaan komite audit di perusahaan pera- Audit Internal dan Audit Eksternal.
suransian didasarkan pada kewajiban un- Hasil pengolahan data pada Tabel 4
tuk memenuhi regulasi pasar modal yang menunjukkan pengaruh langsung secara
berlaku, sehingga perlu ditingkatkan kesa- individu antar variabel independen. (Penga-
daran akan pentingnya peran Komite Audit was Komite Audit, Audit Internal, dan Audit
untuk menunjang fungsi Dewan Komisaris. Eksternal) terhadap Solvabilitas.

Gambar 2. Heterokedastisitas
16 Jurnal Akuntansi Multiparadigma, Volume 6, Nomor 1, April 2015, Hlm. 11-19

Dari tabel 4 terlihat pengaruh an- akan menyebabkan penurunan Solvabilitas


tar variabel tersebut yaitu: Hasil pengujian sebesar 0,27 unit. Hal ini menggambarkan
statistik menunjukkan bahwa pengaruh bahwa peningkatan peran pengawasan oleh
Komite Audit (KA) terhadap Solvabilitas (SO) audit internal tidak menjamin tingkat Sol­
adalah tidak signifikan dengan p value sebe- vabilitas perusahaan asuransi akan menjadi
sar 0.315. Pada hasil regresi terlihat bahwa lebih baik. Pengaruh negatif Audit Internal
koefisien dari variabel independen Komite terhadap Solvabilitas, menunjukkan bahwa
Audit adalah 0,091. Nilai koefisien menun- Audit Internal mempunyai keterbatasan
jukkan bahwa hubungan antara variabel dalam melakukan pengawasan atas tingkat
Komite Audit dan variabel Solvabilitas adalah Solvabilitas perusahaan. Hal ini dapat dise-
positif dimana setiap kenaikan pengawasan babkan adanya kelemahan dalam kewenan-
Komite Audit sebesar satu satuan, ceteris gan, independensi serta kompetensi Audit
paribus, akan menyebabkan peningkatan Internal tentang Solvabilitas perusahaan
Solvabilitas sebesar 0,091 unit. Pengaruh asuransi yang dihitung berdasarkan Mo­
positif ini mengindikasikan bahwa peran dal Berbasis Risiko. Disisi lain, perusahaan
pengawasan oleh Komite Audit dapat me- harus memperhatikan kecukupan jumlah
ningkatkan posisi Solvabilitas perusahaan. personil yang melaksanakan tugas penga-
Walaupun demikian, komite audit bukan wasan tersebut. Sesuai regulasi, keberadaan
faktor yang signifikan dalam menentukan Audit Internal didasarkan pada kewajiban
Solvabilitas perusahaan. Hasil penelitian perusahaan untuk memenuhi ketentuan
ini sejalan dengan pandangan atau konsep Pemerintah yang berlaku. Kegiatan Audit In-
yang menyatakan bahwa pelaksanaan tu- ternal akan menimbulkan beban biaya bagi
gas Komite Audit dengan berpedoman pada perusahaan.
Piagam Komite Audit akan menyebabkan Audit Eksternal (AE) memberikan pe­
posisi Solvabilitas akan lebih terjaga dan ngaruh signifikan terhadap Solvabilitas (SO)
memenuhi ketentuan Pemerintah. pada tingkat p value sebesar 0,14. Pada
Audit Internal (AI) memberikan penga- hasil regresi terlihat bahwa koefisien dari
ruh tidak signifikan terhadap Solvabilitas variabel independen Audit Eksternal adalah
(SO), dimana p value sebesar 0,759. Pada sebesar 0,428. Nilai koefisien ini menunjuk-
hasil regresi terlihat bahwa koefisien dari kan bahwa hubungan antara variabel Audit
variabel independen adalah sebesar -0,27. Eksternal dan variabel Solvabilitas adalah
Nilai koefisien tersebut menunjukkan bah- positif, dimana setiap kenaikan pengawasan
wa hubungan antara variabel Audit Inter- Audit Eksternal sebesar satu satuan, ceter-
nal dan Solvabilitas adalah negatif, dimana is paribus, akan meningkatkan Solvabilitas
setiap peningkatan pengawasan Audit In- sebesar 0,428 unit. Hal ini menggambarkan
ternal sebesar satu satuan, ceteris paribus, bahwa peningkatan peran pengawasan au-

Gambar 3. Besarnya Hubungan Antar Variabel


Merawati, Hatta, Komite Audit, Audit Internal, dan Audit Eksternal... 17

Gambar 4. Pengaruh Antar Variabel

dit eksternal dapat menjamin tingkat Sol­ dapat memotivasi manajemen perusahaan
vabilitas perusahaan asuransi akan menjadi dalam memenuhi tingkat Solvabilitas sesuai
lebih baik. Peran Auditor Eksternal yang ketentuan Pemerintah.
didukung dengan kompetensi maupun inde-
pendensi, dapat memberikan pengaruh yang SIMPULAN
signifikan terhadap tingkat Solvabilitas. Penelitian ini menunjukkan bahwa per-
Komite Audit, Audit Internal dan Audit tama, Komite Audit, Audit Internal dan Au-
Eksternal mempunyai pengaruh terhadap dit Eksternal mempunyai hubungan dalam
Solvabilitas. Secara simultan Komite Audit, rangka melaksanakan pengawasan atas
Audit Internal dan Audit Eksternal berpeng- kegiatan operasional perusahaan asuransi.
aruh signifikan terhadap Solvabilitas. Hal Antara Komite Audit dengan Audit Inter-
ini memberikan makna bahwa jika Komite nal, terdapat hubungan positif. Hal ini se-
Audit dan Audit Internal dapat menjalankan jalan dengan penelitian Komala (2009) yang
perannya secara efektif dan sesuai Piagam menyebutkan bahwa terdapat hubungan
(Charter) yang ada dan mendapat dukungan antara pengawasan Komite Audit dengan
dari Dewan Komisaris, serta Audit Eksternal pengawasan Audit Internal dalam pencapai-
melaksanakan tugasnya memegang teguh an tujuan perusahaan; Antara Komite Audit
prinsip independensi, memperhatikan kua- dengan Audit Eksternal, terdapat hubungan
litas audit dan melaksanakan pengungkap­ positif. Antara Audit Internal dengan Audit
an penuh (full disclosure) dalam pelaporan Eksternal, terdapat hubungan positif dalam
keuang­an, maka posisi Modal Berbasis Ri- melaksanakan pengawasan perusahaan.
siko dapat lebih ditingkatkan. Pengaruh se- Kedua Komite Audit, Audit Internal dan Au-
cara parsial Komite Audit terhadap Solvabili- dit Eksternal secara simultan mempunyai
tas adalah tidak signifikan. Pengaruh secara pengaruh terhadap Solvabilitas. Secara par-
parsial Audit Internal terhadap Solvabilitas sial pengaruh Komite Audit terhadap Sol-
adalah tidak signifikan. Pengaruh yang ti- vabilitas adalah tidak signifikan. Pengaruh
dak signifikan ini, disebabkan Komite Audit secara parsial Audit Internal terhadap Sol-
dan Audit Internal belum berperan maksi- vabilitas adalah tidak signifikan. Pengaruh
mum sesuai Piagam Komite Audit atau Pia- secara parsial Audit Eksternal Terhadap Sol-
gam Audit Internal. Pengaruh secara parsial vabilitas adalah signifikan.
Audit Eksternal Terhadap Solvabilitas ada- Pelaksanaan fungsi Komite Audit, Audit
lah signifikan. Hal ini berarti kualitas au- Internal dan Audit Eksternal perlu di lakukan
dit, independensi dan pengungkapan dalam oleh orang-orang yang independen, profe-
pelaporan khususnya mengenai Solvabilitas sional dan mempunyai komitmen yang tinggi
x18 Jurnal Akuntansi Multiparadigma, Volume 6, Nomor 1, April 2015, Hlm. 11-19

sesuai Piagam (Charter), agar maksud dan DAFTAR RUJUKAN


tujuan dibentuknya fungsi-fungsi tersebut Dewan Asuransi Indonesia. 2013. “Himpu-
tercapai. Agar pengawasan atas pemenuhan nan Peraturan Peraturan Dibidang Per-
Solvabilitas dapat terkendali, maka Komite asuransian 1992-2013”.
Audit perlu terus meningkatkan pe­ rannya Alijoyo, A., dan Z. Subarto. 2004. “Komisaris
dalam pengawasan operasional sesuai Pia- Independen”. Jakarta, Indeks Grame-
gam Komite Audit, dengan memperhatikan dia.
hal-hal sebagai berikut: Pelaksanaan tugas Arens, A., Randal, J. dan M. Beasley. 2008.
dan tanggung jawab dibeberapa aspek ope­ “Auditing and Assurance Services An
rasional, seperti: keuangan, kepatuhan, Integrated Approach”. International Edi-
tata kelola perusahaan, manajemen resiko, tion, 11th Edition, New Jersey, Prentice
pengendalian internal, akseptasi, klaim dan Hall Inc.
reasuransi; Meningkatkan independensi Agoes, S. 2007. “Auditing”, Penerbit FE UI.
keanggotaan; Melaksanakan rapat komi- De Zoort, FT dan S. Salterio. 2002. “The Ef-
te secara rutin setiap bulan; Meningkatkan fect of Corporate Governance Experi-
kompetensi dibidang operasional asuransi, ence and Financial Reporting and Audit
standar akuntansi yang berlaku dan perhi- Knowledge on Audit Comittee Members,
tungan berdasarkan modal berbasis risiko; Judgment, Auditing”. A Journal of Prac-
Memahami peraturan pemerintah dibidang tice & Theory.
perasuransian; Memberikan rekomendasi Efendi, A. 2011. “Pengaruh Pengawasan
dan saran yang terkait dengan pengembang­ dan Internal Control Terhadap Good
an Solvabilitas; Melakukan pengkinian atas Governance”. Jurnal Ilmiah Akuntansi
Piagam Komite Audit. “Akuntabilitas”, Vol 11, No 2.
Disamping itu Audit Eksternal dalam Gunadi. 2003. “Peranan dan Hubungan
melaksanakan fungsinya harus memegang Komite Audit dengan Auditor Internal”.
teguh prinsip independensi, menjaga kuali-
Makalah Seminar Forum IKAI, Desem-
tas audit dan pelaporan keuangan. Dalam
ber, Jakarta, ISICOM.
hal ini Audit Eksternal perlu melakukan
Klein, A. 2002. “Audit Committee”. Brand
pengungkapan dilaporan audit yang ter-
of Director Characteristic and Earning
kait dengan posisi Solvabilitas dan keka­
Management, Vol 33, No. 3
yaan di perkenankan (admitted asset). Un-
Komala, L. 2009. “Pengaruh Komite Audit,
tuk memenuhi Peraturan Menteri Keuangan
Audit Internal Serta Dewan Komisaris
53 tahun 2012 tentang kesehatan keuan-
Dan Direksi Terhadap Pengendalian In-
gan, Audit Ekxternal perlu meningkatkan
ternal Dan Kinerja Perusahaan (Survey
pemahaman tentang peraturan dibidang
asuransi agar mampu memberikan opini pada BUMN di Indonesia)”. Disertasi,
tentang hasil pemeriksaan kepatuhan terha- Bandung, Pascasarjana Universitas Pa-
dap perusahaan asuransi. Pengawasan atas jajaran.
pemenuh­an Solvabilitas harus terus diting- Sensi, L. 2006. “Memahami Akuntansi Asur-
katkan, mengingat Solvabilitas perusahaan ansi Kerugian”. CV Prima
perasuransian merupakan suatu hal pokok Najjar dan Salman. 2013. “The Impact of
untuk memenuhi kewajiban yang diperjanji- Corporate Governance On The Insur-
kan dalam polis. Dalam hal ini perusahaan ance Firms Performance In Bahrain”.
asuransi harus melakukan analisis tentang The International Journal of Learning
faktor–faktor yang dapat meningkatkan and Development, ISSN 2164-4063
kekayaan diperkenankan dan mempenga- 2013, Vol 3, No 2.
ruhi perhitungan Minimum Modal Berbasis Sawitri, P. 2007. “Prediksi Tingkat Kesehat-
Risiko (MMBR). an Perusahaan Asuransi Jiwa Terma-
Merawati, Hatta, Komite Audit, Audit Internal, dan Audit Eksternal... x
19

suk Kemungkinan Kebangkrutannya Sugiarto. 2006. “Good Corporate Governance


Dengan Rasio-Rasio Keuangan”. Jur- Mampukah Meningkatkan Kinerja Pe-
nal Ekonomi dan Bisnis (Universitas rusahaan”. Jurnal Ilmiah Akuntansi
Gunadharma) No 2, Vol 7. “Akuntabilitas”, Vol.6.
Sekaran, U. 2006. “Research Methods For
Business”. Edisi 4, John Wily & Song
Ltd, New York.

You might also like