You are on page 1of 4

ROAD MAP PENELITIAN

ANALISIS KESESUAIAN PERAIRAN UNTUK BUDIDAYA IKAN KERAPU BEBEK (Chromileptes altivelis) MENGGUNAKAN
PARAMETER FISIKA DAN KIMIA DI PERAIRAN SITUBONDO, JAWA TIMUR
(Agung Syahbana / 26020115140071)

No. Judul / Pengarang / Penerbit Hasil penelitian / Kesimpulan


Dari hasil penelitian ini, maka dapat disimpulkan kerapu bebek selama fase
 Mengenal Lebih Dekat Kerapu Bebek
yuwana (umur 2-3 bulan) dapat dijadikan sebagai kandidat ikan hias dengan
(Cromileptes Altivelis) Hasil Budidaya
performasi tubuh yang memiliki bintik hitam pada permukaan tubuhnya.
Pematangan dan pembentukan gonad jantan pada kerapu bebek hasil budidaya
1  Ida Komang Wardana dan Tridjoko
dapat dipacu dengan rangsangan hormonal dan pemberian pakan segar dengan
kualitas yang baik. Kerapu bebek hasil budidaya dapat memijah dengan baik dan
 Balai Besar Penelitian dan Pengambangan menghasilkan turunan generasi kedua (F2), akan tetapi kualitas telur dan larva
Budidaya Laut yang dihasilkan belum sebaik dari hasil pemijahan induk alam.
Aktivitas budidaya ikan sistem KJA yang dikelola secara intensif memberikan
 Budidaya Ikan Sistem Keramba Jaring
beban sisa pakan yang cukup besar terhadap lingkungan perairan waduk. Satu
Apung Guna Menjaga Keberlanjutan
petak KJA menghasilkan 23 kg beban P per tahun dan dalam setahun jumlah KJA
Lingkungan Perairan Waduk Cirata
yang beroperasi 44.987 petak KJA yang menghasilkan 900 ton beban P yang
2 terbuang ke perairan waduk. Budidaya sistem KJA yang dibutuhkan dalam
 Idil Ardi
meminimalisasi sisa pakan: meningkatkan pembinaan terhadap pembudidaya
tentang manajemen pakan, mengontrol kualitas pakan secara berkala, serta
 Pusat Penelitian dan Pengembangan menggunakan benih unggul atau mencari komoditas yang sesuai dengan kondisi
Perikanan Budidaya lingkungan perairan waduk.
 Budidaya Ikan Kerapu (Serranidae) pada
Berdasarkan atas hasil analisis diperoleh petunjuk bahwa kecepatan pertumbuhan
Keramba Jaring Apung (KJA)
panjang dan berat ikan kerapu bebek dan kerapu macan relatif sama. Namun,
pertumbuhan berat ikan kerapu macan sedikit lebih cepat bila dibandingkan
 Langkosono
3 dengan pertumbuhan kerapu bebek. Sementara itu, kondisi perairan pada lokasi
budidaya ini nampaknya cukup menunjang pertumbuhan ikan kerapu. Oleh karena
 UPT Loka Pengembangan Bioindustri Laut, itu, disarankan agar penelitian ini dapat dilanjutkan untuk memperoleh informasi
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia mengenai kecepatan pertumbuhan optimal kedua jenis ikan kerapu tersebut
(LIPI)
 Analisis Kesesuaian Lahan Budidaya
Kerapu Sistem Keramba Jaring Apung Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara umum lingkungan perairan Teluk
Dengan Aplikasi Sistem Informasi Ambon Dalam sesuai digunakan sebagai kawasan budidaya laut sistem keramba
Geografis Di Perairan Teluk Ambon Dalam jaring apung. Terdapat tiga parameter kualitas perairan yang melebihi baku mutu
4 lingkungan perairan untuk biota laut yaitu nitrat, fosfat dan oksigen terlarut.
 Lutfi Hardian Murtiono, Dody Yunianto, Tingkat kesesuaian perairan Teluk Ambon Dalam untuk kegiatan budidaya kerapu
Wa Nuraini dengan sistem keramba jaring apung adalah seluas 504,29 ha (kategori sesuai dan
sangat sesuai) atau 44,92% dari keseluruhan luas perairan.
 Balai Perikanan Budidaya Laut Ambon
 Fishers’ resource mapping and goliath metodologi Pemetaan dapat memainkan peran penting dalam survei LEK, serta
grouper Epinephelus itajara (Serranidae) menghasilkan hipotesis penelitian baru untuk pendekatan ichthyologic
conservation in Brazil konvensional. Pemetaan sumber daya nelayan menyediakan sarana untuk bertukar
informasi di antara berbagai disiplin ilmu sambil tetap menjaga ketelitian
 Leopoldo Cavaleri Gerhardinger, Mauricio metodologis. Ini juga memberikan cara yang jelas untuk menyajikan data yang
5 Hostim-Silva, Rodrigo Pereira Medeiros, dikumpulkan dari LEK. Dengan demikian, diyakini dapat memfasilitasi
José Matarezi, Áthila Andrade Bertoncini, keterlibatan efektif LEK dalam proses pengambilan keputusan inisiatif konservasi
Matheus Oliveira Freitas and Beatrice laut. Selanjutnya, kesederhanaan dan waktu singkat yang dibutuhkan untuk
Padovani Ferreira menghasilkan peta ini dapat membuat metodologi ini sesuai untuk pendekatan
pengelolaan bersama yang adaptif, di mana penilaian ulang lingkungan yang sering
 Neotropical Ichthyology dibutuhkan diperlukan.
 Suitability analysis of Lampung Bay waters
Berdasarkan hasil analisis spasial, Teluk Lampung sangat tepat untuk lokasi
for grouper Epinephelus sp. farming
budidaya ikan kerapu. Areal yang sesuai untuk budidaya ikan kerapu di jaring
activities
apung terapung adalah 33.847,12 ha dengan tingkat komposisi kesesuaian
termasuk sangat sesuai (S1) yaitu 15.712,6 ha, cukup sesuai (S2) yaitu 13.294,7 ha
6  Herman Yulianto, Agus Hartoko, Sutrisno
dan sedikit sesuai (S3) yaitu 4.209,82 ha . Perairan Teluk Lampung yang sangat
Anggoro, Qadar Hasani, Dwi Mulyasih,
cocok untuk kawasan budidaya kerapu di jaring apung terapung terletak di sekitar
Putu Cinthia Delis
Pulau Puhawang, Pulau Kelagian, Pulau Maitem, Pulau Tegal sampai Teluk
Hurun.
 Jurnal Akuakultur Indonesia
 Site selection for grouper mariculture in Studi ini menunjukkan bahwa kawasan konservasi seperti Taman Nasional
7
Indonesia Wakatobi dapat digunakan untuk kegiatan konservasi dan kegiatan mata
pencaharian yang berkelanjutan yang penting bagi masyarakat setempat jika
 W. Brian Szuster and Hatim Albasri pertimbangan yang tepat dialokasikan untuk berbagai faktor biofisik dan
sosioekonomi. Kawasan konservasi yang penting ini mendapat tekanan dari
 International Journal of Fisheries and penangkapan ikan secara ilegal dan kegiatan yang tidak berkelanjutan lainnya,
Aquaculture namun tekanan ini berpotensi dapat dikurangi dengan budidaya kerapu yang
menimbulkan dampak minimal pada lingkungan sekitar. Namun, harus ditekankan,
bahwa kemampuan situs dan analisis kesesuaian situs hanyalah langkah pertama
dalam mengembangkan bentuk budidaya laut yang berkelanjutan karena jenis
analisis ini hanya membahas pertanyaan yang berkaitan dengan lokasi fasilitas
yang diinginkan. Ini tidak menjawab pertanyaan terkait operasi pertanian (contoh,
sumber benih dan pakan) atau menangani masalah daya dukung.
 A Study on Potential Application of
Geographic Information Systems (GIS) in Penelitian retro, baik penelitian maupun analisis dalam strategi pengelolaan
Fisheries and Aquaculture of Bangladesh perikanan dapat dikategorikan ke dalam tiga luapan: biologis, sosial dan ekonomi.
Rata-rata, bukti di masing-masing wilayah dianalisis secara terpisah, memberikan
8  Rumana Yasmin, Mehady Islam and Md. semacam disagregasi buatan informasi terkait. Untuk meningkatkan persepsi kita
Jobaer Alam tentang hubungan sosial, ekonomi dan ekologi, sangat penting untuk melibatkan
masyarakat ke lingkungan perikanan dan mewujudkan tanggung jawab manusia
 World Journal of Fish and Marine Sciences dan masyarakat manusia mengenai pengelolaan berbasis ekosistem.

 Potential and Risk of Grouper ( Epinephelus


Menurut percobaan ini, ukuran pelepasan minimum yang direkomendasikan secara
spp., Epinephelidae) Stock Enhancement in
resmi sebelumnya (10 cm) terlalu rendah dan harus ditingkatkan menjadi 15 cm
Indonesia
untuk E. fuscoguttatus, dan memerlukan penyesuaian rekomendasi resmi yang
akan digunakan di masa mendatang. Pemeriksaan parasitik terhadap ikan yang
9  Irfan Yulianto, Cornelius Hammer, Budy
dilepaskan dilakukan untuk menganalisis potensi risiko yang ada. Tidak ada parasit
Wiryawan, Harry W. Palm
makro yang bisa diamati, membatasi risiko penyebaran parasit dan penyakit di
kepulauan Indonesia. Namun, banyak parasit E. fuscoguttatus tersebar luas dan
 Journal of Coastal Zone Management dapat menginfeksi spesies kerapu yang berbeda
 Studi penentuan lokasi budidaya kerapu Bedasarkan hasil kajian pada Kuta Batu (Simeulue Timur), Sambai (Teluk Dalam)
10 menggunakan keramba jaring apung di dan Pulau Bengkalak (Teupah Selatan) dapat diketahui bahwa nilai parameter
perairan Timur Simeulue utama, yaitu: suhu berkisar 28-29 °C, pH 7,76-7,83, DO 5,1-5,8 mg/l, kecerahan
4,5-6,5 m, kedalaman 7-11 m, salinitas 25-30 ‰, arus 10-12,5 cm/s. Analisis
 Syahrul Purnawan, Muhammad Zaki, T.M. matriks kesesuaian menunjukkan stasiun Kuta Batu dan Sambai berada dalam
Asnawi, Ichsan Setiawan kategori sangat layak, sementara Pulau Bengkalak berada dalam kategori layak.
Ditemukan kondisi salinitas yang cenderung rendah pada stasiun Sambai dan
 ISSN 2089-7790 Pulau Bengkalak diakibatkan adanya runoff sungai yang berada di sekitar perairan
tersebut. Penentuan jenis kerapu yang memiliki adaptasi terhadap kondisi salinitas
rendah diperlukan untuk keberhasilan kegiatan budidaya

You might also like