You are on page 1of 21

CONTOH ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

PADA PASIEN ISPA

ASUHAN KEPERAWATN PADA PASIEN ISPA

A. Pengkajian Keluarga

a. Nama kepala keluarga : Tn “S”


b. Umur : 35 thn
c. Jenis kelamin : Laki-laki
d. Pendidikan : SMP
e. Pekerjaan : Buruh harian
f. Agama : Islam
g. Suku : Makassar
h. Alamat : Jl. A. Tondro Lr.2 RT 02 RW 10

i. Komposisi kelurga
No Nama Umur JK Hubungan Pekerjaan Pendidikan
1 Ny “B” 35 P Istri IRT SMP
2 An “S” 14 L Anak Tidak ada SD
3 An “S” 10 P Anak Sekolah SD
4 An ”Z” 5 thn L Anak BS _
1bln

Genogram

j. Tipe keluarga
Keluarga Tn “S” merupakan tipe keluarga inti (nuclear family) yaitu keluarga terdiri dari ayah,
ibu dan 3 orang anak.

k. Latar belakang keluarga


Suku keluarga Tn “S” adalah suku Makassar, dimana keluarga tinggal dalam suatu lingkungan
yang sifatnya heterogen artinya lingkungan tempat tinggal keluarga Tn “S” terdiri dari berbagai
macam jenis pekerjaan, agama, suku dan budaya. Keluarga Tn “S” mengatakan apabila ada
anggota keluarganya yang sakit keluarga membawanya ke Puskesmas atau rumah sakit.
l. Agama
Agama yang dianut oleh keluarga Tn “S” adalah agama Islam, keluarga mengatakan tidak pernah
mengikuti kegiatan keagamaan dan keluarga juga mengatakan tidak ada nilai-nilai agama yang
dapat mempengaruhi kesehatannya.

m. Status sosial
Yang mencari nafkah dalam keluarga adalah Tn “S” yang bekerja sebagai buruh harian yang
berpenghasilan +Rp. 450.000 – Rp. 500.000 perbulan.

n. Rekreasi
Kegiatan waktu luang keluarga adalah nonton TV bersama.

II. Riwayat Perkembangan Keluarga


a. Tahap perkembangan keluarga Tn ” S ” saat ini
Keluarga Tn “S” saat ini menghadapi tahap perkembangan anak usia sekolah.
Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi dan kendalanya
Tahap memenuhi kebutuhan keluarga, membantu anak bersosialisasi dan tahap pengaturan
penggunaan penghasilan keluarga.

b. Riwayat kesehatan keluarga inti


Keluarga Tn “S” terbentuk kurang lebih 16 tahun yang lalu dan telah dikaruniai oleh 3 orang
anak, anggota keluarga Tn “S” yang mengalami gangguan kesehatan saat ini adalah An.”Z” yang
menderita penyakit Infeksi saluran pernafasan atas (ISPA)

c. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya


Kedua orang tua tidak pernah mengalami gangguan atau masalah kesehatan yang mengganggu
aktivitas sehari –hari. Dan tiap bulan An.”Z”menderita penyakit ISPA dengan gejala seperti
batuk,pilek, dan demam..

III. Lingkungan
a. Jenis bangunan rumah Tn “S” adalah semi permanen dengan luas bangunan 3 m x 4 m. Lantai
rumah terbuat dari semen, status pemilikan rumah kontrakan, atap rumah seng, ventilasi rumah
tidak ada, penerangan rumah menggunakan listrik.
b. Kebersihan rumah
Ruang tamu dan kamar tidur nampak pakaian yang bergantungan, banyak sampah yang
berserakan di ruang dapur, dapur nampak kurang bersih, keluarga mengatakan tidak mengetahui
kondisi lingkungan yang memenuhi syarat kesehatan.
c. Pemakaian air
Sumber air yang digunakan oleh keluarga Tn “S” adalah air PAM dimana air PAM digunakan
untuk keperluan sehari-hari, keadaan fisik air tidak berwarna, tidak berbau dan berasa.

d. Pembuangan air limbah keluarga


Keluarga mempunyai sarana pembuangan air limbah yang mengalir langsung ke selokan, dimana
selokan tersebut banyak terdapat sampah plastik dan airnya tidak mengalir, keluarga mempunyai
jamban jenis angsa latring yang berjarak + 3 meter dari air PAM.

e. Pembuangan sampah terakhir keluarga


Sampah keluarga ditampung dikantong plastik lalu dibuang dibelakang rumah.dan kemudian di
bakar.

f. Kandang ternak
Keluarga Tn “S” tidak mempunyai hewan ternak.

g. Pencemaran lingkungan
Jenis pencemaran lingkungan yaitu pembuagan limbah rumah tangga langsung ke SPAL terbuka
dengan keadaan airnya warna hitam dan berbau.
h. Denah rumah

Keterangan :
1.
3

Ruang tamu

2.
4

Ruang tidur
3.
3

Dapur
4. Wc
5. Kamar mandi
IV. Struktur keluarga
a. Pola komunikasi
Proses komunikasi dalam keluarga cukup baik dan terbuka. Penerimaan pesan baik, bahasa yang
digunakan dalam berkomunikasi adalah bahasa Makassar dan kadang-kadang menggunakan
bahasa Indonesia.
b. Struktur kekuatan keluarga
Pengambilan keputusan dalam keluarga yaitu Tn “S” selaku kepala keluarga.

c. Struktur peran
Tn “S” sebagai kepala keluarga berperan sebagai mencari nafkah sedangkan Ny “B” sebagai
pengasuh anak dan mensosialisasikan anak, serta sebagai ibu rumah tangga.
d. Nilai dan norma keluarga
Tidak ada nilai-nilai keluarga yang dianut oleh keluarga yang dapat mempengaruhi kesehatan.
V. Fungsi keluarga
a. Fungsi afektif
Keluarga cukup rukun dan perhatian dalam membina rumah tangga
b. Fungsi biologis
Keluarga selalu mengatakan makan makanan yang bergizi seperti tempe,telur, ikan dan sayur
mayur .
c. Fungsi perawatan kesehatan
Keluarga selalu memperhatikan dan berupaya selekas mungkin mencari bantuan pelayanan
kesehatan bila ada anggota keluarga yang mengalami gangguan kesehatan
d. Fungsi sosial
Keluarga selalu mengajarkan dan menanamkan sikap dan perilaku yang baik bagi anak-anaknya
e. Fungsi ekonomi
Kepala keluarga yaitu Tn ”S” bekerja sebagai buruh harian dalam mencari nafkah untuk
memenuhi kebutuhan keluarga
f. Fungsi reproduksi
Tn ”S” berusia 35 tahun dan Ny “ B “ berusia 35 tahun merupakan usia produktif, saat ini Ny “
B“ menggunakan alat kontrasepsi suntik
VI. Koping Keluarga
a. Stres jangka panjang yang dihadapi keluarga adalah cemas dengan kondisi An.”Z” yang
menderita penyakit Infeksi Saluran pernafasan atas dan masa depan anak-anaknya. Sedangkan
stres jangka pendek yang dihadapi keluarga adalah keluarga tidak mempu mengenal dan
merawat penyakit An.”Z”
b. Usaha yang dilakukan oleh keluarga untuk menanggulangi stres yakni keluarga membawa
An.”Z” ke Puskesmas.
c. Batas kemampuan keluarga dalam menghadapi stres yakni keluarga masih dapat mengerti
tentang masalah yang dihadapi dan terus berusaha agar masalah kesehatan dapat diatasi.

VII. Pengkajian Fisik Anggota Keluarga


a. Riwayat kesehatan medis anggota keluarga
1. Keluhan yang dirasakan anggota keluarga pada saat ini
An.”Z” menderita penyakit infeksi saluran pernafasan atas dengan gejala seperti deman, batuk,
dan pilek yang dirasakan kurang lebih 5 hari yang lalu. Upaya yang dilakukan dalam mengatasi
keluhan adalah dengan memeriksakan kesehatan anaknya ke puskesmas dan minum obat
paracetamol dan istirahat yang cukup
b. Keluarga berencana
Ny “B” memakai alat kontrasepsi suntikan, Ny “B” mengatakan tidak ada keluhan.
c. Pemeriksaan fisik pada anggota keluarga yang bermasalah (An.”Z”)
1. Tanda-tanda vital An.”Z”
2. TD : 90/60 mmHg
N : 100x/i
S : 38,5 0C
P : 30x/i
3. BB : 15kg
TB : 98cm
4. Kebersihan rambut dan kepala
Rambut berwarna hitam, rambut pendek dan kulit kepala nampak bersih, frekuensi mencuci
rambut 2 x seminggu, tidak ada nyeri tekan.
5. Keadaan kulit
Warna kulit kuning langsat , kulit nampak bersih .

6. Kesehatan mata
Konjungtiva tidak anemis, simentris kiri dan kanan, pergerakan bola mata kanan dan kiri normal,
sklera tidak ikterus.
7. Hidung
Tidak ada pernapasan cuping hidung, tidak ada epistaksis, tidak ada nyeri tekan dan ada sekret
yang menghalangi penciuman.
8. Telinga
Simetris kiri dan kanan, tidak ada serumen yang menghalangi pendengaran, klien tidak ada
gangguan pendengaran
9. Kebersihan gigi dan mulut
Gigi tampak bersih frekuensi mennggosok gigi 2 x /sehari
Bibir klien nampak lembab,tidak ada stomatitis,tidak ada gangguan menelan
10. Pemeriksaan thoraks
a. Jantung
Bunyi jantung S1 lup di dengarkan pada interkosta 2dan 3 dan bunyi jantung S2 dup terdengar
pada interkosta 4dan 5 murni tidak ada suara tambahan.
b. Dada/paru
Dada nampak simetris kiri dan kanan pergerakan mengikuti pola napas, frekuensi pernapasan
30x/i bunyi nafas ronchi

11. Pemeriksaan abdomen


Tidak ada nyeri tekan, perut tidak kembung
12. Struktur dan bentuk tulang belakang normal, tidak ada kelainan bentuk tulang belakang seperti
lordosis, kiposis, dan skoliosis
13. ekstremitas atas dapat berfungsi dengan baik,tidak ada oedema pada tangan, sedangkan
ekstremitas bawah juga dapat berfungsi dengan baik,klien mampu berjalan,tadak ada
oedema(pembengkakan) pada kaki dan lutut.

ANALISA DATA
N Data Masalah Kesehatan Masalah Keperawatan
o
1 DS : ISPA pada An.”Z” 1. Hipertermia
- Ibu An. “Z” mengatakan anaknya keluarga Tn.”S” pada An.”Z” keluarga
demam sejak 5 hari yang lalu Tn.”S”berhubungan
- Ibu klien mengatakan anaknya dengan :
batuk-batuk dan suka menangis Ketidak mampuan
- Ibu An.”Z” mengatakan anaknya keluarga mengenal
pilek masalah ISPA
DO
- Klien nampak rewel
- badan An.”Z” teraba panas
-nampak ada pengeluaran sekret
cair
tanda-tanda vital
TD : 90/60 mmHg
N : 100x/i P:30x/i
S : 38,5 oC

DS:
- Keluarga mengatakan tidak
2 mengerti tentag syarat – syarat 2. Resiko
. rumah sehat Terjadinya berbagai
DO: Sanitasi lingkungan macam penyakit
- jenis SPAL terbuka yang tidak memenuhi menular (DHF, Diare
- selokan kotor syarat pada keluarga dan Thypoid) pada
- Ventilasi tidak ada Tn.”S” keluarga Tn. “S”
- Rumah nampak kotor berhubungan dengan
- nampak ruang dapur kotor dan ketidak mampuan
perabotan tidak tertata dengan keluarga mengenal
rapi sanitasi lingkungan yang
memenuhi syarat
kesehatan.

SKALA PRIORIHTAS MASALAH


Dx. Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) pada An.”Z” keluarga Tn. “S” b/d ketidak
mampuan keluarga mengenal masalah
No. Kriteria Perhitungan Skor
1. Sifat masalah 3/3 x 1 1
Tidak / kurang sehat
2. Kemungkinan masalah dapat diubah 2/2 x 2 2
Mudah
3. Potencial masalah umntuk cegah 3/3 x 1 1
Tinggi
4. Menonjolnya masalah 2/2 x 1 1
Madalah besar harus segera
ditangani
Total 5
Dx. Resiko terjadinya berbagai macam penyakit menular (DHF, Diare dan Thypoid) pada
keluarga Tn. “S” b/d sanitasi lingkungan yang tidak memenuhi syarat kesehatan
No. Kriteria Perhitungan Skor
1. Sifat masalah 2/3 x 1 2/2
Ancaman kesehatan
2. Kemungkinan masalah dapat diubah 2/2 x 2 2
Mudah
3. Potencial masalah untuk cegah 3/3 x 1 1
Tinggi
4. Menonjolnya masalah 2/2 x 1 1
Masalah besar harus ditangani
Total 3 2/3

PRIORITAS MASALAH
Berdasarkan hasil pembahasan diatas :
Maka urutan prioritas masalah :
1. Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) pada An.”Z” keluarga Tn. “S” b/d ketadak mampuan
keluarga mengenal masalah ISPA skor (5).
2. Resiko terjadinya berbagai macam penyakit menular (DHF, Diare dan Thypoid) pada keluarga
Tn. “S” b/d sanitasi lingkungan yang tidak memenuhi syarat kesehatan skor (3 2/3).
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

No Masalah Diagnosa Tujuan Kriteria Standar Rencana tindakan


Kesehatan Keperawatan Umum Khusus
1 2 3 4 5 6 7 8
1. ISPA pada An. Hipertermia Setelah Setelah melakukan Respon Masalah 1.1 Kaji tingkat
“Z” Keluarga pada An.”Z” melakukan intervensi verbal kesehatan pengetahuan
Tn. “S” keluarga Tn. intervensi keluarga di yang terkait keluarga tentang
“S” keperawatan harapkan : dengan ISPA penyakit ISPA
berhubungan keluarga 1. keluarga mampu :
dengan : An. ”Z” mengenal masalah 1.Hipertermi
- ketidak tidak penyakit ISPA. 2. Gangguan 1.2 Beri penjelasan
mampuan mengalami pola nafas tentang ISPA
keluarga ISPA.
mengenal
masalah

2.1 Motivasi keluarga


2. Keluarga mampu dalam mengambil
mengambil keputusan untuk
keputusan membawa
An.”Z” ke
posyandu atau
ke puskesmas

3.1. Anjurkan orang


tua klien untuk
3. Keluarga mampu memberikan
m kompreks air
hangat

3.2.Anjurkan untuk
minum air hangat
bila ada sekret
4. Keluarga mampu
menciptakan 3.3 Anjurkan klien
lingkungan rumah untuk banyak
yang sehat istirahat
4.1. Motivasi keluarga
untuk
menciptakan
lingkungn rumah
yang bersih
5. Keluarga mampu suasana rumah
memanfaatkan yang tenang dan
fasilitas kesehatan. nyaman
5.1. Motivasi keluarga
untuk mengontrol
kesehatan An.
”Z” ketempat
pelayanan
kesehatan
terdekat
5.2. Anjurkan kepada
lekuarga untuk
memeriksakan
kesehatan
kepuskesmas
minimal sebulan
1x

Setelah melakukan 1.1 Kaji pngetahuan


intervensi klien tentang
keperawatan pengertian
keluarga di sanitasi linkungan
harapkan : .1.2.Beri penyuluhan
1. Keluarga mampu tentang kesehatan
mengenal masalah lingkungan dan
kesehatan yang syarat –syarat
terkait dengan rumah sehat
kesehatan
2.1.Motivasi
lingkungan
keluarga untuk
membersihkan
2. Keluarga mampu
SPALnya
menganbil
keputusan yang 2.2 .Motivasi
tepat mengenai keluarga untuk
lingkungan yang menutup
2. Sanitasi Resiko Setelah memenuhi syarat Respon SPALnya yang
lingkungan pada terjadinya melakukan kesehatn verbal Masalah terbuka
keluarga Tn. “S” penyakit intevensi kesehatan
menular (DHF, keperawatan yang terkait 3.1.Motivasi
diare, dan keluarga Tn.3. Keluarga mampu dengan keluarga untuk
Thypoind) ”S” di merawat kesehatan memelihara dan
pada keluarga harapkan lingkungan lingkuangan : menciptakan
Tn. ”S” tidak terjadi rukmah yang 1. Dampak yang lingkungan
berhubungan penyakit memenuhi syarat timbul dari rumah yang
dengan : menular kesehatan sanitasi sehat.
Ketidak lingkungan
mampuan yang tidak
keluarga memenui 3.2.Motivasi
mengenal syarat keluarga untuk
pentingnya kesehatan menata perabotan
kesehatan rumah tangga
lingkungan dengan baik
yang 4.1. Motivasi keluarga
memenuhi 4. Keluarga mampu untuk
syarat menciptakan membersihkan
kesehatan lingkungan rumah rumah setiap hari
yang bersih dan anjurkan agar
tidak membuang
sampah
disembarang
tempat

5.1 Motivasi
keluarga untuk
5. Keluarga mampu membuang
memanfaatkan sampah pada
fasilitas yang ada tempatnya
di rumah

5.2 Anjurkan
keluarga untuk
membuat lubang
tempat
penampungan
sampah.
CATATAN PERKEMBANGAN

No. Tgl/Hari No DX Tujuan khusus Imlementasi Evaluasi


1. Sabtu /14 1. 1. Keluarga mampu 1.1 Mengkaji tingkat Tanggal 14-06-2008
06 2008 mengenal masalah pengetahuan keluarga Jam 10:00
tentang ISPA tentang penyakit S:
ISPA Keluarga mengatak
1.2 Memberi an belum mengerti
penjelasan tenteng tentang penyakit
ISPA: ISPA
a. Pengertian ISPA Keluarga
adalah infeksi yang mengatakan
disebabkan oleh mengompres
mikroorganisme dan anaknya jika demam
hanya mengenai O : Badan An. ”Z”
saluran pernapasan teraba panas
atas termasuk rongga An. “Z” masih
hidung, faring batuk-batuk
danlaring An. “Z” masih rewel
b. Penyebab ISPA Tanda-tanda vital :
sebagian besar TD : 90/60 mmHg
disebabkan oleh virus N. 100 x /menit
walaupun bakteri juga S : 38,5 C
terlibat. ISPA juga P :30 x/ menit
bisa disebabkan A : Masalah belum
karena kelelahan teratasi
lingkungan yang P : Lanjutkan intervensi
kotor dan perubahan (3.1,3.2,3.3,4dan5)
cuaca
.2.1 Memotivasi
keluarga dalam
mengambil keputusan
untuk membawa
An.”Z” ke posyandu
atau ke puskesmas
2. Keluarga mampu 3.1 Menganjurkan orang
mengambil tua klien untuk
keputusan memberikan
kompreks air hangat
3.2 Menganjurkan untuk
minum air hangat bila
3. Keluarga mampu ada sekret
merawat An. “Z” 3.3 Menganjurkan klien
yang menderita untuk banyak istirahat
penyakit ISPA 3.1 Menganjurkan orang
tua klien untuk
memberikan kompres
air hangat
3.2 Menganjurkan untuk
minum air hangat bila
ada sekret
3.3. Menganjurkan klien Tanggal 15-06-2008
untuk banyak istirahat Jam 08 :00
S : Keluarga
3.. Keluarga mampu mengatakan anaknya
Minggu merawat An. “Z” sudah tidak demam
15-06- yang menderita lagi
2008 penyakit ISPA 4.1 Memotivasi keluarga Keluarga
untuk menciptakan mengatakan selalu
lingkungn rumah memberikan
yang bersih suasana kompres air hangat
rumah yang tenang Keluarga
dan nyaman mengatakan anaknya
diberikan obat
5. Memotivasi keluarga hupagrif sirup 3x1
untuk mengontrol sendok/ hari
kesehatan An. ”Z” O : Badan klien tidak
ketempat pelayanan teraba panas lagi
kesehatan terdekat An. “Z” masih batuk
4. Keluarga mampu (puskesmas tau Tanda-tanda vital
menciptakan posyandu) TD : 90/60 mmHg
lingkungan bersih 4.1 Memotivasi keluargaN : 96x/i
dan suasana rumah untuk menciptakan S : 37 C
yang nyaman lingkungn rumah A : Masalah belum
yang bersih suasana teratasi
rumah yang tenang P : Lanjutkan intervensi
dan nyaman 4 dan 5.
5. Keluarga mampu 5. Memotivasi keluarga
memanfaatkan untuk mengontrol
fasilitas yang ada kesehatan An. ”Z” Tanggal 16-06-2008
ketempat pelayanan Jam 16:30
kesehatan terdekat S
(peskesmas atau : Keluarga mengat
posyandu) akan membawa
1.1 Mengkaji anaknya ke
pengetahuan klien puskesmas
4. Keluarga mampu tentang pengertian O : An. “Z” tidak
menciptakan sanitasi lingkungan nampak rewel lagi
Senin lingkungan rumah .1.2.Memberikan A : Masalah teratasi
16-06- yang bersih dan penyuluhan tentang P :-
2008 nyaman kesehatan lingkungan
dan syarat –syarat
rumah sehat
5. Keluarga mampu a. Kesehatan lingkungan
memanfaatkan adalah suatu kondisi
fasilitas kesehatan atau keadaan Tanggal 17-06-2008
yang ada lingkungan yang Jam 08 : 00
optimal sehingga S : Keluarga mengatakan
berpengruh positif belum mengetahui
terhadap terwujudnya tentang kesehatan
status kesehatan yang lingkungan yang
1. Keluarga mampu optimal pula memenuhi syarat
mengenal tentang b. Cara pengolahan kesehatan
pentingnya sampah yaitu denganO : Rumah nampak kotor
kesehatan mengumpukan perabotan dapur
Selasa lingjkungan yang sampah di tempat tidak tertata rapi,
17-06- memenuhi syarat sampah di rumah selokan nampak
2008 kesehatan kemudian di buang ke tergenang dan
lingkuangan tempat penampung banyak plastik serta
2. NDX .1 sementara sampah sampah-sampah
dapat di timbun atau berserahkan.
di bakar A : Masalah belum
c. Syarat-syarat air teratasi
limbah adalah tidak P : Lanjutkan intervensi
mencemari air minum 2.1, 2.2, 3.1, 3.2, 4
permukaan tanah dan dan 5
tidak menjadi tempat
berkembangbiakanny
a nyamuk dan lalat.
d. Syarat-syarat rumah
yang sehat
tersedianya air bersih
adanya pembuangan
air limbah jamban
keluarga dan tempat
sampah serta ventilasi
3.1.Memotivasi keluarga
untuk memelihara dan
menciptakan
lingkungan rumah
yang sehat
3.2. Memotivasi keluarga
untuk menata
perabotan rumah
tangga dengan baik
4. Memotivasi keluarga
untuk membersihkan
rumah setiap hari dan
menganjurkan agar
tidak membuang Tanggal 19-06-2008
sampah disembarang Jam 17 : 00
tempat S : Keluarga mengatakan
5. Memotivasi keluarga sudah membersikan
untuk membuang selokan dan
sampah pada membuang sampah
tempatnya pada tempatnya
O : Selokan tidak
2.1.Memotivasi keluarga tergenang lagi dan
untuk membersihkan nampak bersih
SPALnya SPAL masih terbuka,
3. Keluarga mampu 2.2 .Memotivasi keluarga perabot rumah
merawat untuk menutup nampak tertata rapi
lingkungan yang SPALnya yang A : Masalah teratasi
memenuhi syarat terbuka sebagian
kesehatan 3.1.Memotivasi keluargaP : -
untuk memelihara dan
menciptakan
lingkungan rumah
yang sehat
3.2.Memotivasi keluarga
untuk menata
4. Keluarga mampu perabotan rumah
menciptakan tangga dengan baik
lingkungan yang 4.1. Memotivasi keluarga
mamanuhi syarat untuk membersihkan
kesehatan rumah setiap hari dan
anjurkan agar tidak
membuang sampah
disembarang tempat
4.2.Motivasi keluarga
untuk menata
5. Keluarga mampu perabotan dapur
memanfaatkan 5. Memotivasi keluarga
fasilitas yang ada untuk membuang
sampah pada
3. NDX. 1 tempatnya
2. Keluarga mampu 2.1 Memotivasi keluarga
mengambil untukm
keputusan membersihkan
SPALnya

2.2 .Memotivasi keluarga


untuk menutup
3. Keluarga mampu SPALnya yang
merawat terbuka
lingkungan yang 3.1.Memotivasi keluarga
memenuhi syarat untuk memelihara dan
kesehatan menciptakan
lingkungan rumah
Kamis 19- yang sehat
06-2008 3.2.Memotivasi keluarga
untuk menata
perabotan rumah
tangga dengan baik
4. Keluarga mampu 4. Memotivasi keluarga
menciptakan untuk membersihkan
lingkungan yang rumah setiap hari dan
mamanuhi syarat anjurkan agar tidak
kesehatan membuang sampah
disembarang tempat
5.1. Memotivasi
keluarga untuk
membuang sampah
pada tempatnya
5.2.Menganjurkan
kepada keluarga
5. Keluarga mampu untuk membuat
memanfaatkan lubang tempat
4. NDX. 2 fasilitas yang ada penampungan.

2. Keluarga mampu
mengambil
keputusan

3. Keluarga mampu
merawat
lingkungan yang
memenuhi syarat
kesehatan

4. Keluarga mampu
menciptakan
lingkungan yang
mamanuhi syarat
kesehatan
5. Keluarga mampu
memanfaatkan
fasilitas yang ada

5. NDX. 2

6. NDX. 2

RESUME KASUS

Tn”S” berumur 35 tahun mempunyai anggota keluarga 4 orang terdiri dari 3 orang anak
dan seorang istri myang merupakan keluarga inti yang tinggal serumah dilingkungan heterogen,
keluarga Tn”S” adalah suku Makassar yang menganut agama Islam. Dalam pelayanan kesehatan,
keluarga memanfaatkan sarana kesehatan terdekat yaitu puskesmas.
Tahap perkembangan keluarga yaitu berada pada tahap anak sekolah, dimana orang tua
membantu anak untuk bersosialisasi baik dengan tetangga maupun di sekolah serta memenuhi
kebutuhan dan biaya hidup yang semakin meningkat.
Jenis bangunan rumah Tn “S” adalah semi permanen dengan luas bangunan 3 m x 4 m.
Lantai rumah terbuat dari semen, status pemilikan rumah kontrakan, atap rumah seng, dapur
nampak kotor, ventilasi rumah tidak ada, penerangan rumah menggunakan listrik.
Keadaan lingkungan rumah kurang memenuhi syarat dimana halaman nampak kotor,
selokan nampak kotor, dan SPAL terbuka.klien menampung sampahnya di kantong plastik dan
kemudian di buang di tanah kosong disamping rumah dan jika sudah bertumpuk kemudian
dibakar.
Pengkajian fisik pada anggota keluarga yang bermasalah yaitu An.”Z” dengan Infeksi
Saluran Pernafasan Atas dengan TTV : TD : 90/60 mmHg, N : 100 x/I, S : 38,5C, Ibu klien
mengatakan anaknya demam, batuk-batuk, ingusan, dan suka menangis.
Rendahnya tingkat pendidikan dan kurangnya pengetahuan sehingga keluarga tidak
mampu mengenal masalah kesehatan yang terjadi sehingga tidak mampu mencegah dan
mengatasi masalah yang ada.
Adapun diagnosa keperawatan, intervensi, implementasi, serta evaluasi yang dilakukan
yaitu :
1. Hipertimia b/d ketidak mampuan mengenal masalah penyakit ISPA.
Intervensi :
tentang ISPA
da orang tua klien untuk memberikan kompres air hangat..
c. Anjurkan minum air hangat bila ada sekret.
d. Ajarkan posisi yang nyaman (semi fowler) apabila timbul sesak.
e. Anjurkan untuk istirahat yang cukup.
Implementasi yang dilakukan :
a) Memberi penjelasan kepada keluarga tentang penyakit ISPA
b) Menganjurkan ibu klien untuk memberi minum air hangat bila masih ada sekret.
c) Mengajarkan posisi yang nyaman (semi fowler) apabila timbul sesak.
d) Menganjurkan untuk beristirat yang cukup.
Evaluasi :
Setelah melakukan implementasi keluarga mengatakan sudah mengerti tentang manfaat
memberikan kompres air hangat.
Resiko terjadinya penyakit menular (DHF, Diare, Thypoid pada keluarga Tn”S” b/d
ketidakmampuan keluarga mengenal sanitasi lingkungan syarat kesehatan.
Intervensi:
a. Beri penjelasan (HE) tentang kesehatan lingkungan, syarat rumah sehat, dan penyakit yang
ditimbulkan jika sanitasi lingkungan tidak memenuhi syarat kesehatan
b. Jelaskan kepada keluarga tentang penyakit yang ada hubungannya dengan lingkungan yang
kurang bersih,terutama penyakit menular.
c. Motivasi dan anjurkan keluarga untuk memelihara dan membersihkan rumah setiap hari.
d. Anjurkan dan motivasi untuk memelihara dan menciptakan lingkungan rumah yang sehat.
Implementasi yang dilakukan :
a) Memberikan penjelasan tentang kesehatan lingkungan, syarat rumah sehat, dan penyakit yang
ditimbulkan jika sanitasi lingkungan tidak memenuhi syarat kesehatan.
b) Memotivasi keluarga untuk memelihara dan membersihkan rumah setiap hari.
c) Menganjurkan dan memotivasi keluarga untuk memelihara dan menciptakan lingkungan rumah
yang sehat.
Evaluasi :
Setelah melakukan implementasi keluarga mengatakan sudah mengerti tentang sanitasi
lingkungan yang memenuhi syarat kesehatan, dan mengatakan akan membersihkan rumahnya
setiap hari.

You might also like