You are on page 1of 4

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Era globalisasi saat ini membuat kebutuhan akan informasi dan

komunikasi menjadi suatu keharusan. Begitu juga dengan dunia usaha yang

juga mengalami perubahan, dari persaingan industri menjadi persaingan

informasi. Kondisi ini membuat perusahaan tidak dapat lagi menghasilkan

keunggulan bersaing yang berkesinambungan jika tidak menerapkan teknologi

baru dengan cepat.

Pengambilan keputusan (decision making) adalah salah satu asfek

penting dalam fungsi kepemimpinan (leadership) manajemen adalah

Pengambilan keputusan menjadi bagian integral dari keberhasilan atau

kegagalan seorang manajer (Sahmuddin, 2003). Pengambilan keputusan

berarti melakukan penilaian dan menetapkan pilihan. Keputusan diambil

setelah melalui beberapa perhitungan dan pertimbangan alternatif mengingat

bahwa fungsi pengambilan keputusan berorientasi ke masa depan.

Penelitian-penelitian yang berkaitan dengan pengambilan keputusan di

bidang ekonomi biasanya beranggapan bahwa pengambil keputusan adalah

seorang yang rasional. Beberapa penelitian menemukan bahwa asumsi

rasionalitas tersebut sering “dilanggar”. Seringkali manajer membuat

keputusan yang memperlihatkan bahwa dia lebih mementingkan kepentingan

individu dibandingkan kepentingan perusahaan. Namun, kadang kala manajer


2

sendiri tidak sadar bahwa keputusan yang diambilnya merugikan perusahaan

(Effriyanti, 2005).

Pembuatan keputusan muncul sebagai reaksi atas sebuah masalah

(problem), artinya ada ketidaksesuaian antara perkara saat ini dan keadaan

yang diinginkan, yang membutuhkan pertimbangan untuk membuat beberapa

tindakan alternatif (Robbins dan Judge, 2008). Faktor-faktor berpengaruh

terhadap perilaku pengambilan keputusan tersebut memungkinkan keragaman

keputusan yang dibuat oleh individu dalam menghadapi suatu masalah yang

sama.

Pengambilan keputusan (decision making) menjadi salah satu faktor

penentu keberhasilan atau kegagalan seorang manajer dalam menetapkan

pilihan untuk melanjutkan atau menghentikan proyek investasi. Arfan Ikhsan

Lubis (2010: 271) menjelaskan “pengambilan keputusan merupakan suatu

proses memilih salah satu pilihan di antara berbagai alternatifalternatif

tindakan yang akan berpengaruh terhadap masa depan. Manajer sebagai agen

dari pemilik perusahaan harus memperhitungkan dan mempertimbangkan

pilihan yang akan ditetapkan agar pilihan tersebut bukan merupakan keputusan

yang salah untuk perusahaan”.

Eskalasi sering dikaitkan dengan perilaku pengabaian atas sinyal

kegagalan. (Rizkianto,2012) menyebutkan bahwa “timbulnya fenomena

eskalasi diantaranya dipengaruhi oleh faktor – faktor seperti spikologis, sosial,

faktor organisasi dan proyek. Faktor spikologis dan sosial menunjukkan pada

kehadiran ego dan keinginan untuk menjaga reputasi diri yang membuat
3

seseorang enggan mengakui kesalahan dan kegagalan. Faktor organisasi

menunjukkan adanya permainan politik yang membawa pada minat

terselubung yang ditunjukkan oleh beberapa orang berpengaruh dalam

organisasi. Sementara itu, faktor proyek lebih menunjukkan pada tingkat return

kegiatan bisnis yang tidak segera dicapai”.

Oleh karena itu, berdasarkan uraian di atas, maka penulis melakukan

penelitian yang berjudul “ Pengaruh Informasi Akuntansi Terhadap

Pengambilan Keputusan (Eskalasi Komitmen)”

1.2 Rumusan masalah.

Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah diuraikan tersebut, adapun

rumusan masalah yang dapat dirangkum sebagai berikut: Apakah terdapat

pengaruh informasi akuntansi yang (Tidak ambigu, kemajuan, serta

keuntungan) terhadap pengambilan keputusan eskalasi komitmen.

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.3.1 Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui apakah pengaruh informasi akuntansi yang (Tidak

ambigu, kemajuan, serta keuntungan) terhadap pengambilan keputusan

eskalasi komitmen.

1.3.2 Manfaat

1. Manfaat Teoritis

1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan

konseptual bagi peneliti sejenis maupun akademika lainnya.


4

2. Penelitian ini dalam rangka mengembangkan ilmu pengetahuan

untuk kemajuan dunia pendidikan.

2. Manfaat Praktis

1. Manfaat bagi peneliti

Penelitian ini untuk memperluas pengetahuan peneliti, mengasah

kemampuan berpikir dan keterampilan sehingga dapat berguna

untuk masa depan.

2. Manfaat bagi mahasiswa

Mahasiswa sebagai calon manajer di masa depan sehingga dapat

mengetahui, teliti dan tepat untuk mengambil keputusan.

Seandainya, mereka mengalami kasus dengan kondisi atau situasi

yang sama agar tidak merugikan organisasi atau perusahaan.

3. Manfaat bagi peneliti lain

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi penelitian

selanjutnya dan penalaran untuk merumuskan masalah yang baru

guna memperluas pemahaman. Penelitian ini juga dapat

digunakan untuk menambah wawasan sebagai pengetahuan di

bidang Akuntansi khususnya mengenai Akuntansi Manajemen

dan Akuntansi Keperilakuan.

You might also like