Professional Documents
Culture Documents
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Kenyataan menunjukkan bahwa makhluk hidup penghuni planet bumi kita sangat
beranekaragam yang tertampak dari struktur tubuh, fungsi-fungsi tubuh, dan perilaku setiap
jenis (spesies) makhluk. Walaupun di antara jenis-jenis makhluk hidup itu beranekaragam,
namun kemiripan dalam hal-hal tertentu masih juga terlihat. Bukankah, sebagai contoh,
antara singa dengan kucing terdapat perbedaan ukuran tubuh dan warna bulu (rambut) pada
badan, namun secara keseluruhan tampang mereka amat mirip ? Berlandaskan pada
kenyataan yang demikian ini para ilmuwan mencoba untuk menafsirkan bahwa jenis-jenis
yang beraneka-ragam itu terlihat pola yang sama, sehingga diduga berasal dari moyang yang
sama. Dengan kata lain, antara jenis satu dengan yang lain ada hubungan kekerabatan.
Pendapat ini merupakan paham dalam teori evolusi.
Evolusi merupakan proses perubahan makhluk hidup secara lambat dalam waktu yang
sangat lama, sehingga berkembang menadi berbagai spesies baru yang lebih lengkap struktur
tubuhnya. Menurut teori evolusi, makhluk hidup yang sekarang berbeda dengan makhluk
hidup zaman dahulu. Tumbuhan dan hewan yang ada sekarang bukanlah makhluk hidup
yang pertama kali berada di bumi, tetapi berasal dari makhluk hidup di masa lampau.(Isahi,
2010)
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah definisi dan penyebab dari variasi genetik?
2. Bagaimana prinsip Hukum Herdy-Weinberg?
3. Bagaimana proses evolusi yang meliputi perubahan genetic?
4. Bagaimana proses evolusi yang meliputi seleksi alam?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Memenuhi tugas mata kuliah biologi umum pada bab genetika dan evolusi.
2. Memberikan informasi mengenai genetika dan evolusi yang meliputi penyebab variasi
genetic, prinsip hukum herdy-weinberg, proses evolusi yang meliputi perubahan genetic
dan seleksi alam.
BAB II
Pembahasan
Pengertian dan Penyebab Variasi Genetik
1. Pengertian variasi genetik
Variasi adalah istilah yang digunakan untuk mendeskripsikan perbedaan karakteristik
spesies dalam satu populasi (Lee Ching, 2008). Perbedaan ini bisa disebabkan oleh faktor
internal yaitu genetik dan faktor eksternal atau lingkungan. Sedangkan variasi genetik adalah
istilah yang digunakan untuk menggambarkan variasi dalam urutan DNA disetiap genom
individu. Variasi genetik pada populasi sangat penting bagi suatu spesies dalam menghadapi
perubahan lingkungannya. Jika semua spesies dalam suatu populasi secara genotip sama maka
fenotip spesies dipopulasi tersebut juga menunjukkan ciri yang sama. Ini menunjukkan bahwa
proses fisiologis semua spesies tersebut juga sama, hal ini akan menjadi masalah ketika terjadi
perubahan pada lingkungan mereka. Mereka mungkin bisa beradaptasi pada kondisi
lingkungan yang optimal, tetapi mereka bisa saja gagal beradaptasi saat terjadi perubahan
lingkungan yang ekstrem. Hal ini dapat mengancam kelestarian suatu populasi, utamanya bagi
suatu spesies.
2. Penyebab variasi genetik
Lee Ching (2008), menjelaskan bahwa secara umum variasi genetik dapat disebabkan
oleh lima hal, antara lain.
a. Rekombinasi
Komposisi gen pada suatu organisme diwariskan pada keturunannya melalui proses
reproduksi seksual. Pada reproduksi aseksual komposisi genetik keturunannya sama
dengan induknya. Pada reproduksi seksual perubahan susunan gen pasti akan terjadi
karena adanya pindah silang pada tahap akhir profase I atau awal metafase I meiosis I.
Penggabungan gamet selama fertilisasi merupakan sumber terjadinya variasi genetik pada
organisme disuatu populasi.
Variasi genetik akibat rekombinasi gen
Sumber: Snustard, 2012
b. Mutasi
Mutasi adalah terjadinya perubahan struktur DNA pada suatu organisme. Mutasi
tersebut dapat mengubah kumpulan gen suatu populasi dengan cepat. Mutasi ini terjadi
secara acak. Hampir setiap gen bisa jadi pernah mengalami mutasi sekali pada saat proses
pembelahan sel pembelahan (Sastrodihardjo, 1980). Kecepatan mutasi bervariasi pada
setiap gen yang berbeda. Alel yang lebih stabil, frekuensinya akan cenderung bertambah
banyak, sedangkan alel yang mudah bermutasi frekuensinya akan cenderung berkurang.
Mutasi yang akhirnya menyebabkan variasi genetik pada organisme ini sangat penting
bagi evolusi karena mutasi mempertinggi viabilitas suatu organisme di lingkungannya.
c. Hanyutan genetik
Hanyutan genetik adalah perubahan frekuensi gen pada suatu populasi kecil akibat
kejadian acak (Hendriani, 2008). Secara ideal suatu populasi harus berukuran besar agar
hanyutan genetik tidak mempengaruhi kumpulan gennya. Pada umumnya hanyutan
genetik disebabkan oleh bencana besar dan pembentukan koloni baru oleh sejumlah kecil
individu.
Bencana besar misalnya letusan gunung berapi dan tsunami bisa mengurangi ukuran
populasi secara drastis, akibatnya struktur genetik populasi yang tersisa tidak mewakili
struktur populasi semula. kondisi ini biasanya disebut sebagai efek leher botol (bottleneck
effect). Hilangnya sebagian besar alel dari kumpulan gen akan mengurangi
keanekaragaman genetik dalam suatu populasi. Efek leher botol juga menjelaskan
mengapa populasi Cheetah memperlihatkan variasi genetik yang sangat sedikit.
variasi genetik pada populasi cheetah akibat bottleneck effect
Sumber: Dada, 2007
Hanyutan genetik juga dapat terjadi ketika pembentukan koloni baru oleh beberapa
individu yang menempati suatu habitat terisolasi. Semakin kecil ukuran populasi koloni
baru, maka semakin kecil kemungkinan susunan genetiknya akan mewakili kumpulan gen
populasi asalnya. Hanjutan genetik dalam suatu koloni baru dikenal sebagai efek pendiri
(pendahulu) (founder effect). Contohnya, penduduk Afrika keturunan Belanda yang
menempati Afrika Selatan adalah keturunan dari koloni baru. Sekarang, penduduk Afrika
memiliki gen yang frekuensinya sangat tinggi yang menimbulkan penyakit Huntington,
karena penjajah Belanda yang datang awal membawa gen yang frekwensinya sangat
tinggi. Akibatnya sangat mudah dikenali dalam penyakit genetika, tetapi tentu saja,
frekuensi dari semua jenis gen dipengaruhi oleh peristiwa pendahulunya.
d. Seleksi alam
Kita mengetahui bahwa setiap populasi di alam terdiri dari individu-individu yang
bervariasi. Beberapa individu varian menghasilkan keturunan yang lebih banyak
dibanding dengan individu non varian. Keberhasilan yang berbeda dalam reproduksi ini
adalah bagian dari proses seleksi alam. Tentunya hal ini dipengaruhi oleh viabilitas dan
kemampuan reproduksi spesies.
Pada The American Heritage Science Dictionary, seleksi alam adalah suatu proses
dimana organisme-organisme yang mampu beradaptasi terhadap lingkungan akan
menghasilkan keturunan yang lebih banyak dibandingkan yang lain. Sebagai hasil dari
seleksi alam, proporsi organisme suatu spesies dengan karakteristik yang bersifat adaptif
terhadap lingkungan akan meningkat pada setiap generasi. Oleh karena itu, seleksi alam
secara tidak langsung memodifikasi variasi asal dari genetik suatu spesies sehingga alel-
alel yang bersifat adaptif akan mendominasi, sedangkan alel-alel yang tidak adaptif akan
berkurang.