You are on page 1of 11

ANALISA JURNAL

A. Substansi Penelitian
1. Judul Penelitian
Penelitian ini berjudul “Pengaruh Terapi Musik Klasik Mozart Terhadap Berat
Badan Pada Bayi BBLR Di Ruang Perinatologi Rumah Sakit Wangaya”.

2. Tahun Penelitia
Penelitian dilakukan pada tahun 2015

3. Nama Penelit
Penelitian ini dilakukan oleh Made Wiwin Sumawidayanti, Ni Luh Kompyan
Sulisnadewi dan Ni Luh K Yuni Suntari

4. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di ruang perinatologi rumah sakit Wangaya

5. Alamat Jurnal
Vol 3, No. 3 Edisi September-Desember 2015

6. Pendahuluan
Dari jurnal telah dijelaskan bahwa menurut WHO angka kelahiran BBLR dua
kali lebih banyak di negara berkembang dibandingkan dengan negara maju,
dengan angka kejadian 72% terjadi di Asia. Seperti yang kita ketahui Negara
Indonesia merupakan salah satu Negara berkembang yang ada di Asia. Pengertian
BBLR adalah bayi baru lahir dengan berat badan kurang dari 2500 gram. Seorang
bayi akan mengalami adaptasi terhadap lingkungan, perubahan sirkulasi darah,
dan mulai berfungsinya organ-organ tubuh. Selain itu pada masa bayi
pertumbuhan dan perubahan fisik yang cepat disertai dengan perubahan dalam
kebutuhan zat gizi, dengan demikian pada masa ini bayi sepenuhnya tergantung
pada perawatan dan pemberian makanan oleh ibunya dengan cara menyusui,
namun pada bayi BBLR mempunyai masalah menyusui, dimana reflek
menghisapnya masih lemah, hal ini dapat berdampak pada pertumbuhan dan
perkembangan bayi salah satunya adalah berat badan bayi.

Membantu meningkatkan refleks mengisap pada bayi dapat dilakukan dengan


menggunakan terapi komplementer. Terapi komplementer yang digunakan
peneliti pada jurnal adalah terapi music klasik muzath. Terapi musik adalah
rangsangan suara yang terdiri dari melodi, ritme, harmoni, bentuk dan gaya yang
diorganisir sedemikian rupa hingga tercipta musik yang bermanfaat untuk

1
2

kesehatan fisik dan mental (Sari, 2013). Reflek bayi menggambarkan fungsi
sistem persarafan. Musik yang diterima pendengaran mempengaruhi sistem
limbik (hipotalamus) yang berfungsi memberi efek pada emosional dan perilaku,
maka pemberian terapi musik dapat mempengaruhi metabolisme dan kemampuan
fisiologis otak pada reflek termasuk reflek hisap bayi.

Berdasarkan jurnal yang kami analisa penulis meneliti pengaruh terapi musik
klasik Mozart terhadap peningkatkan reflek menghisap pada bayi BBLR sehingga
nutrisi bayi dapat terpenuhi serta dapat meningkatkan berat badan bayi

7. Metodelogi Penelitian
a. Populasi dan sample
Berdasarkan tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh pemberian terapi
musik klasik Mozart pada bayi BBLR di Ruang Perinatologi Rumah Sakit
Wangaya, maka populasi pada penelitian ini adalah bayi BBLR yang dirawat
di ruang Perinatologi Rumah Sakit Wangaya yang ditemui beneliti sejak
tanggal 13 April sampai dengan 13 Mei 2015. Teknik pengambilan sample
pada penelitian ini adalah nonprobability sampling yaitu berupa purposive
sampling. Sehingga sample pada penelitian ini adalah bayi BBLR yang
dirawat di ruang Perinatologi Rumah Sakit Wangaya dan memenuhi criteria
inklusi dan eksklusi. Terdapat 20 sampel yang memenuhi kriteria, sehingga
responden berjumlah 20 orang dengan 10 orang pada kelompok perlakuan
dan 10 orang pada kelompok kontrol.

Adapun criteria inklusi pada penelitian ini adalah BBL dengan berat badan
lahir 1500-2500 gram yang dirawat di ruang Perinatologi Rumah Sakit
Wangaya, usia bayi saat penelitian satu hari paska lahir sampai dua minggu
paska lahir, dan diberikan izin oleh orang tuanya untuk dilakukan terapi.
Sedangkan kriteria eklusi penelitian ini yaitu bayi BBLR dengan distress
pernafasan dan bayi BBLR yang mengalami infeksi, sepsis, dan
hiperbilirubin.

b. Cara pemberian terapi


Pada penelitian ini terapi diberikan dengan cara memperdengarkan music
klasik Mozart menggunakan MP3 selama 30 menit dan dilakukan selama
tujuh hari pada setia responden pada kelompok perlakuan yang sebelumnya
3

telah dilakukan pre-test. Sedangkan pada kelompok kontrol dilakukan


pengamatan selama 7 hari pada setiap responden.

c. Parameter pengingkatan berat badan bayi


Untuk mendapatkan parameter peningkatan berat badan bayi yang objektif
peneliti menggunakan lembar observasi dan timbangan bayi sebagai
instrument. Pada kedua kelompok dilakukan pre-test yaitu pengukuran berat
badan sebelum diberikannya intervensi, setelah dilakukan terapi pada
kelompok perlakuan dan pengamatan pada kelompok control peneliti
selanjutnya melakukan post-test pada kedua kelompok dengan pengukuran
berat badan untuk mengetahui pertambahan berat badan pada setiap
responden pada kedua kelompok

d. Analisa statistic
Uji statistic dengan paired samples t-test digunakan untukmelihat perbedaan
berat badan sebelum dan sesudah perlakukan pada kelompok kontrol dan
kelompok perlakukan. Nilai p ≤ dianggap bermakna dengan 95% interval
kepercayaan.

8. Hasil
a. Karakteristik Responden Penelitian
Tabel 1. Distribusi Usia Kelompok Perlakuan dan Kelompok Kontrol Pada
Bayi BBLR

Usia Usia
Rata-
Variabel Jumlah Terendah Tertinggi
rata
(hari) (hari)
Usia Bayi 20 3,10 1 hari 14 hari

Tabel 2. Distribusi Jenis Kelamin Kelompok Perlakuan dan Kelompok


Kontrol Pada Bayi BBLR
4

Jenis Kelamin Frekuensi Persentase


Bayi (n) (%)
Laki-laki 12 60%
Perempuan 8 40%

Tabel 3. Distribusi Berat Badan Lahir Kelompok Perlakuan dan Kelompok


Kontrol Pada Bayi BBLR

BBL BBL
Variabel Jumlah Rata-rata Terendah Tertinggi
(gram) (gram)
Berat Badan
20 2172,50 1500 2500
Lahir

Karakteristik responden penelitian diperlihtkan pada tabel 1,2,3. Rata usia


bayi pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol adalah 3,10 hari.
Frekuensi jenis kelamin pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol
paling banyak berjenis kelamin laki-laki yaitu 12 orang (60%). Rata-rata
berat badan lahir pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol adalah
2172,50 gram.

b. Hasil Analisi Berat Badan


Tabel 4. Hasil Analisis Rata-Rata Berat Badan Pre-test dan Post-test pada
kelompok perlakuan dan kelompok kontrol

Berat Badan Kelompok Perlakuan dan


Waktu Kontrol
Mean ±SD Min-Max p value
BB sebelum perlakuan 2065,00 ± 102,212 1500-2500
0,033
BB setelah perlakuan 2220,00 ± 98,376 1600-2500

BB sebelum kontrol 2280,00 ± 73,351 1700-2500


0,343
BB setelah kontrol 2290,00 ± 66,999 1800-2500
5

Tabel 4. Menunjukkan bahwa berdasarkan data pre-test rata-rata berat badan


pada kelompok perlakuan 2065,00 gram, sedangkan pada kelompok kontrol
rata-rata berat badan 2280,00 gram dan berdasarkan rata-rata berat badan
post-test adalah 2220,00 gram pada kelompok perlakuan, sedangkan pada
kelompok kontrol 2290,00 gram.

Tabel 5. Perbedaan Berat Badan Rata-Rata Pada Kelompok Perlakuan dan


Kelompok Kontrol Setelah Diberikan Terapi Musik Klasik Mozart
di Ruang Perinatologi Rumah Sakit Wangaya

Mean ±SD Min-Max p value

Setelah
Perlakuan 2220,00 ± 98,376 1600-2500
0,003
Kontrol 2290,00 ± 66,999 1800-2500

Tabel 5. menunjukkan terdapat perbedaan yang bermakna antara selisi berat


badan rata-rata dua kelomppok dengan nilai p < α (0,003 < 0,05).
Berdasarkan hasil tersebut maka H0 ditolak, yang artinya terdapat pengaruh
pemberian terapi musik klasik Mozart terhadap berat badan pada bayi BBLR
di Ruang Perinatologi Rumah Sakit Wangaya.
9. Pembahasan
Berdasarkan hasil analisi statistik menggunakan paired samples t-test didapatkan
nilai p < α (0,003 < 0,05). Dari hasil analisa tersebut dapat diketahui data berat
badan rata-rata dari kelompok perlakuan menunjukkan bahwa ada perbedan berat
badan yang signifikan antara sebelum dan setelah terapi musik. sedangkan hasil
analisis perbedaan rata-rata berat badan pada kelompok kontrol menunjukkan
tidak terlihat adanya perbedaan sebelum dan setelah pengamatan. Sehingga dapat
disimpulkan dari penelitian yang dilakukan oleh penulis bahwa terapi musik
klasik Mozart berpengaruh terhadap peningkatan berat badan bayi BBLR,
sehingga terapi terapi musik klasik Mozart dapat digunakan sebagai suatu
intervensi keperawatan dalam perawatan bayi BBLR khususnya pada bayi BBLR
yang refleks hisapnya masih lemah.
6

Hasil penelitian ini sejalan dengan pendapat dari Standley, et al (2010) yang
membuktikan kemampuan menghisap pada bayi premature meningkat 2,43 kali
lebih besar dibandingkan dengan kelompok yang tidak diberi terapi musik.
Reflek bayi menggambarkan sistem persarafan, musik yang diperdengarkan akan
memperngaruhi sistem limbik (hipotalamus) yang berfungsi memberi efek pada
emosional dan perilaku, maka pemberian musik dapat mempengaruhi
metabolisme dan kemampuan fisiologis otak termasuk reflek hisap pada bayi,
yang akan berdampak pada pemberian nutrisi dan pengingkatan berat badan bayi.

B. Analisa Jurnal (PICO)


1. Patient and Clinical Problem
Penelitian ini dilakukan pada 20 sampel (10 orang pada kelompok perlakuan dan
10 orang pada kelompok control) yang merupakan bayi BBLR.

2. Intervention
Setelah dilakukan pre-test pada kelompok perlakuan dan kelompok control,
peneliti memperdengarkan music klasik Mozart menggunakan MP3 selama 30
menit dan dilakukan selama tujuh hari pada setia responden pada kelompok
perlakuan dan pada kelompok control hanya dilakukan pengamatan selama 7 hari
pada setiap responden tanpa diperdengarkan music klasik Mozart. Setelah
dilakukan terapi pada kelompok perlakuan dan pengamatan pada kelompok
control peneliti selanjutnya melakukan post-test pada kedua kelompok dengan
pengukuran berat badan untuk mengetahui pertambahan berat badan pada setiap
responden pada kedua kelompok

3. Comparator
Penelitian sebelumnya dilakukan oleh Maratul Mutmainah, Sri Hartini M.A, dan
Achmad Solechan dengan judul penelitian “Efektifitas Pijat Bayi Pemberian
Terapi Musik Klasik Terhadap Reflek Hisap Dan Berat Badan Bayi Prematur”.
Penelitian tersebut dilakukan kepada 30 orang bayi prematur yang terbagi dalam
kelompok kontrol dan perlakuan. Hasil analisa uji statistic non-parametrik
dengan test Mann Whitney dapat ditarik kesimpulan bahwa pemberian terapi
music klasik berpengaruh terhadap kenaikan berat badan bayi prematur dengan
7

nilai p = 0,01, namun tidak berpengaruh terhadap reflek hisap bayi prematur
dengan nilai p = 0,71.

Sedangkan pada jurnal penelitian ini penulis meneliti apakah terapi massage
terhadap berat badan pada bayi premature BBLR, dengan metode penelitian
quasi eksperemen dan uji statistic menggunakan paired samples t-test didapatkan
nilai p < α (0,000 < 0,05), yang berarti

ada pengaruh yang signifikan antara terapi massage terhadap berat badan pada
bayi premature BBLR.

4. Outcome
Music dapat meningkatkan intelegensi karena rangsangan ritmis mampu
meningkatkan fungsi kerja otak manusia, membuat saraf otak bekerja,
menciptakan rasa nyaman dan tenang. Musik yang diterima pendengaran
mempengaruhi sistem limbik (hipotalamus) yang berfungsi memberi efek pada
emosional dan perilaku, maka pemberian terapi musik dapat mempengaruhi
metabolisme dan kemampuan fisiologis otak pada reflek termasuk reflek hisap
bayi. Reflek hisap bayi yang baik dapat membantunya dalam memenuhi nutrisi
yang adekuat sehingga dapat berdampak pada peningkatan berat badan bayi
BBLR.

C. Kritik Jurnal
1. Subtansi
Kelebihan
Jurnal sangat berkontribusi dalam bidang keperawatan pediatric terutama untuk
menambah pengetahuan dalam penaganan dalam meningkatkan berat badan bayi
BBLR.

Kekurangan
Terapi ini sulit dilakukan pada bayi rawat gabung mengingat terapi dilakukan
pada lingkungan yang harus kondusif dan jarak antar bayi yang tidak berdekatan.
8

2. Teori
Kelebuhan
Dalam setiap pembahasan peneliti menyertakan teori-teori yang mendukung
sehingga meemudahkan pembaca untuk menangkap semua hasil yang
didapatkan. Dijelaskan juga mekanisme kerja terapi music sehingga dapat
berdampak pada berat badan bayi BBLR.

Kekurangan
Ada beberapa teori yang kurang pada jurnal ini seperti penyebab bayi BBLR,
penanganan bayi BBLR yang sangat dibutuhkan oleh pembaca untuk
pengetahuan tambahan

3. Metodelogi
Kelebihan
a. Pada jurnal ini penulis sudah mecantumkan metode penelitian yaitu quasi
eksperemen. Penulis juga sudah mencantumkan waktu penelitian, pupolasi
dan teknik pengambilan sample yaitu nonprobability sampling berupa
purposive sampling , criteria inklusi dan eksklusi, instrument penelitian serta
prosedur pengumpulan data dan analisa data yang menggunakan uji statistic
paired samples t-test setelah sebelumnya penulis telah melakukan uji
normalitas. Pada penelitian juga sudah terdapat kelompok perlakuan dan
kelompok control.
b. Untuk mendapatkan parameter berat badan bayi perneliti sudah melakukan
pre-test dan post-test denagan cara menimbang berat badan bayi
menggunakan timbangan bayi.

Kelemahan
Tidak ada kekurangan metodelogi penelitian pada jurnal yang kami analisa.

4. Interprestasi
Kelebihan
9

a. Penyajian data sudah disertai table dan keterangannya. Table juga dibuat
secara terpisah dari masing-masing variable sehingga lebih memudahkan
pembaca dalam mengetahui hasil penelitian
b. Sudah terdapat kesimpulan dan saran pada jurnal

Kelemahan
Saran pada penelitian ini hanya ditujukan untuk perawat, petugas kesehatan dan
peneliti selanjtnya, sehingga seolah-olah jurnal hanya ditujukan untuk perawat,
petugas kesehatan dan peneliti selanjutnya bukan untuk masyarakat pada
umumnya.

5. Etika
Kelebihan
Pada jurnal ini peneliti telah memberikan lembar persetujuan menjadi responden
kepada orang tua bayi yang bersedia menjadi responden.

Kekurangan
Belum semua etika penelitian di jelaskan pada jurnal. Menurut Nursalam (2013)
secara umum etika penelitian terdiri dari : (1) prinsip bermanfaat (2) Prinsip
menghargai hak asasi manusia (respect human dignity), (3) Prinsip
Keadilan(right to justice), sedangkan pada etika penelitian yang ada pada jurnal
hanya Prinsip menghargai hak asasi manusia (respect human dignity).

6. Gaya penulisan
Kelebihan
a. Dalam jurnal yang kami analisa gaya penulisan sudah baik,
b. Terdapat keteranagan table dan terdapat penjelasan dari setiap tabelnya
c. Penampilan jurnal rapi
d. Lengkap dari judul, abstrak sampai daftar pustaka, daftar pustaka sesuai abjat
e. Pada abstrak sudah terdapat latar belakang, tujuan, metode serta hasil
penelitian
f. Terdapat alamat jurnal
10

Kekurangan
a. Pada judul tidak terdapat tahun penelitian, menurut Arikunto (2010) judul
penelitian yang lengkap diharapkan mencakup (1) sifat dan jenis penelitian
(2) objek yang diteliti (3) subjek penelitian (4) lokasi/daerah penelitian (5)
tahun/waktu terjadinya peristiwa.
b. Pada abstrak tidak terdapat jumlah daftar rujukan dan tahun daftar rujukan

D. Critical Thinking
Pada bayi BBLR fungsi-fungsi organ termasuk refleks hisap masih lemah, hal ini lah
yang mempengaruhi berat badan bayi, dikarenakan masih kurangnya intake nutrisi,
sedangkan pada bayi baru lahir diperlukan nutrisi yang cukup untuk pertumbuhan
dan perkembangannya. Dalam hal ini diperlukan intervensi yang dapat
mengoptimalkan refleks mengisap bayi.

Membantu bayi untuk meningkatkan reflek menghisapnya dapat dilakukan dengan


pemberian terapi musik. Menurut Wahyuningsri dan Eka (2014) reflek bayi
menggambarkan fungsi sistem persarafan, musik dapat meningkatkan intelegensi
karena rangsangan ritmis mampu meningkatkan fungsi kerja otak manusia, membuat
saraf otak bekerja, menciptakan rasa nyaman dan tenang.

Dari kelompok perlakuan yang telah diberi intervensi didapatkan rata-rata


peningkatan berat badan bayi yang signifikan, sedangkan pada kelompok kontol yang
hanya dilakukan pengamatan tidak terjadi peningkatan berat badan. Hal ini
disebabkan karena refleks hisap menggambarkan sistem persarapan. Terapi music
klasik Mozart yang telah diberikan kepada bayi akan mempengaruhi metabolisme
dan kemampuan fisiologis otaknya, sehingga dapat mengoptimalkan fungsi
neurologis dan mempengaruhi semua refleks primitive bayi termasuk refleks hisap
bayi. Refleks hisap yang baik akan membantu bayi memenuhi kebutuhan nutrisinya.
Pemenuhan nutrisi yang adekuat dapat berdampak pada pertumbuhan dan
perkembangan bayi. Salah satunya bayi akan mengalami peningkatan barat badan.
11

Dari uraian penelitian yang dilakukan oleh penulis diketahui bahwa terapi music
klasik Mozart dapat dijadikan salah satu intervensi non-farmakologi untuk
mengingkatkan berat badan bayi BBLR.

You might also like