You are on page 1of 10

I.

Anggota Panitia Delapan :

- Ir. Soekarno

- Drs. M. Hatta

- Mr. M. Yamin

- M. Soetardjo Kartohadikoesoemo

- R. Otto Iskandardinata

- Mr. A. Maramis

- Ki Bagoes Hadikoesoemo

- K.H. Wahid Hasjim.

II. Anggota Panitia Sembilan :

- Ir. Soekarno

- Drs. M. Hatta

- Mr. Moh. Yamin

- Mr. A. Maramis

- Mr. A. Soebardjo

- K.H. Wahid Hasjim

- Abdulkahar Muzakkir

- H.A. Salim

- Abi Koesno Tjokrosoejoso


*Istana Gubernur Jenderal (Rumah Dinas Letnan Jenderal imamura
hitoshi)

MARSEKAL TERAUCHI :
Kita tidak perlu bicara yang banyak karena kita memiliki
pandangan yang sama, mari kita melindungi kepentingan masing-
masing, melindungi peperangan Asia Timur Raya dan anda
melindungi upaya untuk mendapatkan kemerdekaan Indonesia

IR. SOEKARNO :
Iya *sambil tersenyum*

LAKSAMANA MAEDA :
Yuriyurigoimutakaya ika deriska

MARSEKAL TERAUCHI :
Bagaimana dengan rumah yang kami sediakan untuk anda Tuan
Soekarno nyaman?

IR. SOEKARNO :
Arigatou gozaimas

(Maeda mengajak Soekarno berjabat tangan sembari berdiri)


(Kemudian Marsekal Maeda mengajak minum teh)

DRS. M. HATTA :
Bung kita harus meyakinkan Jenderal Imamura tentang program-
program yang kita susun

IR. SOEKARNO :
*mengangguk*

*Rumah Dinas Jenderal Hanada

JENDERAL HANADA :
Iwamura giukikane imarosha watasiwha Hanada, oni sukesara

MARSEKAL TERAUCHI :
Beliau adalah Jenderal Hanada dari Batalion Angkatan 16 dari
Wilayah Jawa, beliau menggantikan Jenderal Imamura
*Di teras depan rumah Ir. Soekarno

IR. SOEKARNO :
Masih asik membaca bung

DRS. M. HATTA :
Iya beginilah bung

SOEKARNO :
Jepang sudah menjadikan kita suatu kemerdekaan, kita bisa
berdiri sendiri tetapi saya rasa indonesia belum siap, masih
ada satu dan dua hal yang harus diperbuat

HATTA :
Jelas bung saya rasa demikian, negara ini belum memiliki dasar
yang mantap

SOEKARNO :
Dasar yang mantap, benar indonesia harus seperti negara yang
sudah merdeka. Kita harus punya dasar negara

*Di Ruang Tamu Kediaman Ir. Soekarno

SOEKARNO :
Assalmu’alaikum wr wb

SELURUH ORANG :
Wa’alaikumsalam wr wb

KI BAGUS HADIKOESOEMO :
Benar apa yang dikatakan oleh saudara, bahwa kita harus segera
membentuk dasar negara untuk mengetahui identitas negara ini

SOEKARNO :
Baiklah, saya setuju dengan usul dari saudara. Bagaimana
pendapat dari saudara-saudara sekalian?
K.H WAHID HASYIM :
Benar apa yang dikatakan oleh Ki Bagus tadi. Kalau Bangsa
Indonesia harus cepat mendapatkan identitas negara, agar
Kemerdekaan Indonesia benar-benar diakui oleh negara lai

MR. A. MARAMIS :
Nah, bagaimana kalau kita membentuk panitia-panitia untuk
merumuskan dasar negara tersebut

MR. M. YAMIN :
Benar, saya setuju apa yang dikatakan oleh A. Maramis tadi

MR. SOETARDJO KARTOHADIKOESOEMO :


Iyya, saya bersedia untuk menjadi panitia-panitia tersebut

ABDULKAHAR MUZAKKIR :
Saya juga bersedia untuk menjadi anggota dari panitia-
panitia tersebut

SOEKARNO :
Baiklah, saya selaku pemimpin dari pertemuan pada malam hari
ini, akan membentuk panitia delapan yang berisikan delapan
anggota

R. OTTO ISKANDARDINATA :
Siapa saja yang akan menjadi anggota panitia delapan?

DRS. M. HATTA :
Bagaimana jika anggota panitia delapan adalah kita yang pada
saat ini

SOEKARNO :
Baikla saya setuju, mari kita besok adakan sidang untuk dapat
membahas masalah dasar negara
*Sidang BPUPKI (Gedung Volksraad)

GEDUNG VOLKSRAAD
HARI KE-1

RADJIMAN :
Assalamua’alaikum wr wb

SELURUH ANGGOTA SIDANG :


Wa’alaikumsalam wr wb

RADJIMAN:
Saudara sebangsa dan setanah air, marilah kita mengucap syukur
kepada Allah SWT, atas ridhonya kita dapat berkumpul disini.
Indonesia akan segera menghadapi babak yang baru, babak yang
akan mengubah sejarah dunia dan pandangan luar negeri terhadap
kita. MERDEKA!!!

SELURUH ANGGOTA SIDANG :


MERDEKA!!!
“TEPUK TANGAN”

RADJIMAN:
Gerbang menuju kebebasan yang kita perjuangkan dan cita cita
hidup di tanah mandiri yang saudara sekalian impikan. Oleh
karena itu, dalam rapat ini kita akan membahas dasar-dasar
negara sebagai pondasi bagi bangsa indonesia di masa yang akan
datang. Saya Radjiman widyodiningrat selaku ketua dari BPUPKI
secara resmi membuka rapat ini.

SELURUH ANGGOTA SIDANG :

“TEPUK TANGAN”

“SUASANA TIDAK KONDUSIF”


RADJIMAN :
Saudara-saudara sekalian!”TEPUK MEJA”. Saudara-saudara
sekalian saya mohon ketenangan. Kita semua memiliki tujuan
yang sama disini namun jika anda hanya berbicara dalam
kelompok tak ada gunanya. Jika anda memiliki usulan yang baik
lemparlah ke forum.

AGUS SALIM :
Saya mempunyai usul. Indonesia adalah negara yang kaya akan
tradisi dan budaya, sejarah di indonesia membuktikan bahwa
indonesia adalah negara yang sangat besar. Oleh karena itu,
kita memerlukan sebuah dasar negara yang dapat mengakomodir
semua pihak di indonesia.

ABDULKAHAR MUZAKKIR :
Saya setuju dengan pendapat bung Agus Salim. Kita memang
membutuhkan sebuah ideologi yang dapat mempersatukan segala
pihak.

MR. M. YAMIN :
Saudara sekalian, saya telah mendengarkan beberapa usul yang
telah diutarakan. Dan saya telah membuat sebuah rangkuman.
Menurut saya dasar negara kita dapat dirumuskan dalam bentuk 5
point yang saya sebut sebagai dasar dan asas Negara Kesatuan
Republik Indonesia. Yang pertama,
1. peri kebangsaan
2. peri kemanusiaan
3. peri ketuhanan
4. peri kerakyatan
5. kesejahteraan rakyat

KI BAGUS HADIKOESOEMO :
Bung Yamin!, saya akui kata-kata bung memang luar biasa. Tapi
mesti ingat bahwa indonesia adalah mayoritas beragama islam.
Bung sendiri islam kan, oleh sebab itu saya meyakini bahwa
indonesia harus berasaskan islam.

K.H WAHID HASYIM :


Betul itu bung!, islam seharusnya menjadikan negara utama di
indonesia

KI BAGUS HADIKOESOEMO :
Allahu Akbar!
(Allahu Akbar!)

MR.A. MARAMIS :
Apa tuan tidak mendengar pernyataan dari tuan Agus Salim tadi
ha?, kita membutuhkan sebuah dasar negara yang menyeluruh.
Bukan hanya mementingkan kelompok anda saja.

“SUASANA TIDAK KONDUSIF”

MR. SOETARDJO KARTOHADIKOESOEMO :


Saya sependapat dengan saudara Moh.Yamin. menurut saya ide
saudara sudah bagus karena mengandung unsur ketuhanan yang
sekiranya dapat diterima oleh seluruh lapisan masyarakat di
Indonesia yang beragam.

GEDUNG VOLKSRAAD
HARI KE-2

RADJIMAN :
Selamat pagi, saudara sebangsa dan setanah air. Tempo hari
kita telah berkumpul untuk melakukan rapat. Namun, masih belum
inkondusif. Oleh sebab itu, hari ini kita akan berkumpul lagi
membahas hal yang sama yaitu dasar negara. Kepada saudara
notulen silahkan menyampaikan hasil rapat kemarin.

ABIKOESNO TJOKROSOEJOSO :
Saudara-saudara tempo hari kita telah memdapatkan gagasan
mengenai dasar negara yang dikemukakan oleh Bung Yamin. Namun,
point mengenai ketuhanan masih menimbulkan masalah yang cukup
rumit.

RADJIMAN :
Baik, saudara-saudara sekalian, apakah ada gagasan mengenai
masalah tersebut.

HATTA :
Saudara-saudara tidak gunanya lagi kita permasalahkan agama,
semua agama dan keyakinan hanya menuju ke satu Tuhan YME. Oleh
sebab itu ada baiknya kita tidak permasalahkan lagi agama,
saya rasa masih banyak persoalan yang penting dan mendesak
untuk segera kita bahas.
“TEPUK TANGAN”

KI BAGUS HADIKOESOEMO :
Tapi Bung!!!. Saya tetap meyakini bahwa Indonesia tidak bisa
di samaratakan dengan segala bidang itu, Indonesia adalah
islam. ALLAHU AKBAR!!!
HATTA :
Kalau bung berpendapat dengan demikian mengapa bung tidak
membuat rapat sendiri saja dengan kelompok bung, disini kita
ingin menghasilkan suatu dasar negara yang merupakan hasil
konsensus, apabila bung tidak dapat mengesammpingkan ego
kelompok, silahkan pintu keluar ada disana...

RADJIMAN :
Saudara sekalian, anda telah mendengarkan pernyataan dari Bung
Hatta. Tidak ada gunanya kita melanjutkan rapat ini dengan ego
dan kepala panas, apakah ada pendapat lain mengenai dasar
negara?

PROF MR. DR SOEPOMO :


Saudara-saudara sekalian saya ingin menyampaikan sebuah ide
dan gagasan saya mengenai dasar negara bagi bangsa yang kita
cintai bangsa Indonesia. Berikut adalah asas-asas dari saya
yang pertama PERSATUAN, kedua MUFAKAT DAN DEMOKRASI, ketiga
KEADILAN SOSIAL, keempat KEKELUARGAAN, kelima MUSYAWARAH,
terima kasih...

R. OTTO ISKANDARDINATA :
Bung, mengapa poin musyawarah dan mufakat dipisahkan?
Apa tidak sebaiknya kedua hal tersebut digabungkan, karena
kedua hal tersebut adalah hal yang saling berkesenambungan dan
sebenernya saya enggan membuka kembali masalah ini,namun pada
point yang disampaikan bung supomo sama sekali tidak mencakup
masalah ketuhanan, menurut saya hal itu sangat penting dan
relefan sehingga harus tetap disertakan.

GEDUNG VOLKSRAAD
Hari ke-3

“SUASANA TIDAK KONDUSIF”

IR. SOEKARNO :
Terima kasih sudah tenang, kita semua sudah berkumpul disini
selama 3 hari. Membahas apa yang seharusnya dibahas, kita
masih belum bisa menghasilkann dasar negara bagi negara kita
tercinta Indonesia. Setiap kelompok masih sangat terpaku,,
masih sangat fokus terhadap kelompoknya masing-masing masih
punya kepentingan masing-masing. Kita tidak bisa seperti itu,
untuk itu izinkan saya menyampaikan apa yang telah saya
pikirkan sebagai dasar negara Indonesia ada pada 5 point yang
akan saya bacakan berikut ini. Rakyat Indonesia telah lama
dijajah Belanda dan sekarang Jepang. Tetapi, jangan pernah
lupa betapa sengitnya kita bertempur bersaa mereka rakyat kita
bersatu tanpa memperdulikan segala macam perbedaan suku,
agama, ras, dan budaya bukanlah suatu persoalan bagi segenap
Rakyat Indonesia. Mari kita lanjutkan semangat tersebut kita
lanjutkan dan kita wariskan semangat persatuan kita sebagai
satu Indonesia dan itulah butir pertama satu kebangsaan satu
Indonesia tanah air Indonesia. Lalu bangsa Indonesia ini
adalah bangsa yang baru lahir bangsa yang masih perlu belajar
dari segenap dan semua bangsa yang telah mendahului kita
mengalami kemerdekaan entah itu belum mendapatkannya entah itu
memperjuangkannya seperti kita. Kita semua harus bisa bereman
dengan seluruh bangsa itu untuk mendapatkan suatu relasi yang
sangat baik dan juga untuk berpartisipasi dalam semua kegiatan
dunia entah politik, ekonomi dan segala halnya, itulah point
kedua internasionalisme dan peri kemanusiaan. Yang ketiga,
adalah suatu budaya kita bukan untuk selalu berkumpul berembuk
dan membicarakan segala masalah yang ada untuk mencapai suatu
solusi mufakat, musyawarah seperti saudara yang telah
dikemukakan sebelumnya. Yang mempunyai gagasan yang setuju
menjalankan yang tidak harus tetap toleran. Maka itulah ciri
khas bangsa kita dan itulah point ketiga kita, permufakatan
dan demokrasi. Selanjutnya seperti kita ketahui betpa
menderitanya bangsa kita selama bertahun-tahun ini sungguh
lama mereka dijajah, sungguh lama mereka kelaparan, sungguh
lama mereka menderita. Maka setelah kita merdeka adalah suatu
misi bagi kita untuk bisa mensejahterakan bangsa kita dari
sabang sampai merauke rakyat kita bisa mencicipi apa itu
sejahteraan apa itu hidup merdeka apa itu hidup kebebasan,
itulah point keempat dari milik saya kesejahteraan sosial. Dan
yang terakhir untuk merangkum itu semua, kita semua ini
beragama bukan ?, kita semua harus punya satu pedoman sebagai
manusia yaitu Tuhan. Tetapi, bukanlah tuhan yang berasaskan
dalam satu agama saja. Tetapi tuhan yang sangat universal bisa
diterima segala kalangan masyarakat segala rakyat yang punya
kepercayaan agama dan haknya masing-masing, itulah point
kelima yaitu ketuhanan. Semua itu saya namakan Pancasila dan
dengan dasar itu kita semua bisa melalui seluruh tantangan
sebagai bangsa yang merdeka. MERDEKA!!!

SEMUA ANGGOTA SIDANG :


MERDEKA!!!

You might also like