You are on page 1of 7

ACARA V

Percepatan getaran tanah maksimum (Peak Ground Acceleration/ PGA)


akibat gempa bumi di Indonesia.
(ANALISIS KUANTITATIF)

I. TUJUAN:
Menentukan nilai percepatan tanah maksimum (Peak Ground Accelaration /
PGA) dengan menggunakan persamaan atenuasi tertentu di Indonesia.

II. BATASAN
Hingga saat ini sudah banyak persamaan atenuasi yang dikembangkan oleh
para ahli. Dalam acara kali ini, persamaan atenuasi yang dipakai adalah
persamaan atenuasi McGuiere, 1977.

III.ALAT DAN BAHAN:

1. Data gempabumi besar (magnitude > 6 richter) daerah Yogyakarta dan


sekitarnya dari tahun 1973-2017
2. Software microsoft excell untuk menghitung PGA
3. Software SIG

IV. DASAR TEORI:

Secara geografis Indonesia terletak di daerah pertemuan tiga lempeng


tektonik aktif yaitu Lempeng Indo-Australia, Lempeng Eurasia, dan juga
Lempeng Pasifik. Kondisi ini menyebabkan Indonesia merupakan salah satu
negara yang rawan terhadap bencana gempabumi. Menurut Demets dkk. (1994)
lempeng Indo-Australia bergerak ke arah utara dengan kecepatan rata-rata
sebesar 7.23 cm per tahun, sedangkan lempeng Pasifik bergerak ke arah timur
dengan kecepatan rata-rata 11-12,5 cm per tahun. Kedua lempeng tersebut
mendesak lempeng Eurasia yang relatif diam dan lebih stabil. Sebagai akibat
pergerakan lempeng tersebut, terbentuk suatu zona patahan yang cukup besar
atau sering disebut sebagai Megathrust atau zona subduksi lempeng yang
memanjang dari sebelah timur Pulau Sumatra hingga di sebelah selatan Pulau
Jawa dan Bali. Zona Megathrust inilah yang menjadi penyebab terjadinya
gempa-gempa besar di Pulau Sumatra dan Jawa termasuk gempabumi Aceh
pada tahun 2004 yang diikuti Tsunami dan gempabumi Yogyakarta pada tahun
2006.

Gempabumi merupakan suatu patahan yang terjadi secara tiba-tiba pada


suatu kedalaman tertentu di dalam bumi yang kemudian menghasilkan
gelombang elastik yang menjalar di dalam bumi yang akan merambat dan
mengguncang permukaan bumi dan bangunan yang ada di atasnya. Studi
mengenai bahaya gempabumi sangat erat kaitannya dengan atenuasi, yaitu
berkurangnya energi gempabumi karena adanya pengaruh medium rambat
(lapisan bawah bumi) menuju permukaan kerak bumi. Atenuasi dapat dihitung
melalui persamaan yang telah dirumuskan oleh para ahli peneliti gempa. Dari
pengolahan data persamaan atenuasi dapat diperoleh nilai percepatan tanah
maksimum suatu lokasi. Semakin besar nilai percepatan tanah pada suatu
tempat, semakin besar tingkat risiko gempabumi.

Peak Ground Acceleration (PGA) atau percepatan getaran tanah maksimum


akibat gempabumi adalah: Percepatan getaran tanah maksimum yang terjadi
pada suatu titik pada posisi tertentu dalam suatu kawasan yang dihitung dari
akibat semua gempabumi yang terjadi pada kurun waktu tertentu dengan
memperhatikan besar MAGNITUDO dan JARAK HIPOSENTERNYA, serta
PERIODE DOMINAN TANAH, di mana titik tersebut berada.
V. LANGKAH KERJA

A. Menampilkan data gempabumi


- Buka data gempabumi 1973-2014 yang sudah di download dari katalog
USGS menggunakan software microsoft excell.
- Lakukan pengecekan data tersebut (kelengkapan data).
Terdapat 1,527 data gempabumi dan terdapat 4 kolom yaitu: kolom X, Y,
depth, dan magnitude.
- Ubahlah data tabel tersebut ke dalam bentuk shp point dalam software Arc
GIS.
- Salah satu caranya adalah, sebagai berikut.
1. Buka data gempabumi 1973-2014 dengan menggunakan microsoft
access.
2. Buka microsoft access  pilih icon wondows  dan pilih
dropdown open
3. Rubah combo box format data di bagian kanan bawah ke format data
all files (“.”). Cari data gempabumi 1973-2014 yang sudah tersedia.

4. Pilih next pada kotag dialog hingga muncul data gempabumi 1973-
2014 seperti gambar dibawah ini
5. Pilih menu external data di bagian atas  pilih sub menu export 
sub menu more  pilih dbase file

h
h
b

6. Beri nama file dengan data gempabumi 1973-2014.dbf, simpan di


dalam folder yang sudah disediakan, dan tetap pilih dBASE III
(*.dbf) sebagai file format.
7. Ok
8. Tutup microsoft access dan buka Arc GIS pada komputer kalian.

- pilih add data, panggil data gempabumi 1973-2014. Dbf


- tambahkan data koordinat x, y melalui tool add xy coordinat. Search 
ketik add x,y coordinate.
- Tambahkan data administrasi pulau Jawa dan lakukan simbolisasi pada titik
gempabumi 1973-2014.
- Screen shot dan simpan sebagai hasil 1.
B. Melakukan perhitungan nilai PGA dengan atenuasi McGuire, 1977
- Rumus yang digunakan
PGA = 472 x 100.278Mw (R+25)1.301
- Buka data titik observasi yang sudah disiapkan.
- Buka data gempabumi yang sudah disiapkan
- Buka PGA calculator McGuaire
- Aktifkan tool developer di tab excell dengan cara clik logo windows 
excel option  check show developer tab in ribbon
- Copy data titik observasi dan salin ke dalam file PGA calculator tab PGA
di kolom B (Xi); C (Yi); dan D (Zi).
- Copy data titik gempabumi dan salin ke dalam file PGA calculator tab PGA
Calculator kolom F (Xe); G (Ye); H (Ze); dan I (Ms).
- Pilih tab developer
- Pilih macros  dan RUN

C. Melakukan interpolasi nilai PGA


- Copy hasil pada tab PGA ke dalam file excell terpisah, beri nama PGA
value.
- Convert file excell ke dalam bentuk dbf melalui microsoft access seperti
langkah diatas.
- Tampilkan data dbf kedalam Arc GIS  add xy coordinate.
- Lakukan interpolasi
- Ubah PGA  nilai intensitas gempabumi menggunakan rumus
Log a = 0,014 + 0,3 Imm
Dimana a = PGA dalam gal
Imm = Intensitas gempa dalam skala MMI
- Lakukan symbolisasi
- Layout lah peta PGA dan intensitas gempabumi
- Klasifikasi PGA berdasarkan nilai besarnya
- Simpan sebagai hasil yang ke 2 acara praktikum ini.

You might also like