You are on page 1of 4

ADVOKASI PELAYANAN GIZI PADA BADAN LEGISLATIF TENTANG

PENINGKATAN ASI EKSLUSIF PADA BAYI 0-6 BULAN

1. SASARAN ADVOKASI

Sasaran advokasi kesehatan adalah berbagai pihak diharapkan memberikan


dukungan terhadap upaya kesehatan, khususnya :
 para pengambil keputusan dan penentu kebijakan di pemerintahan,
 lembaga perwakilan rakyat,
 para mitra di kalangan pengusaha/ swasta,
 badan penyandang dana,
 kalangan media massa,
 organisasi profesi,
 organisasi kemasyarakatan,
 lembaga swadaya masyarakat,
 tokoh-tokoh berpengaruh dan tenar,
 dan kelompok-kelompok potensial lainnya di masyarakat.
• Pelaku advokasi diharapkan siapa saja yang peduli terhadap upaya kesehatan, dan
memandang perlu adanya mitra untuk mendukung upaya tersebut.
• Mereka itu diharapkan : memahami permasalahan kesehatan, mempunyai
kemampuan advokasi khususnya melakukan pendekatan persuasif, dapat dipercaya
(credible), dan sedapat mungkin dihormati atau setidaknya tidak tercela khususnya di
depan kelompok sasaran.
• Mereka itu juga dapat berasal dari kalangan pemerintah, swasta, Perguruan Tinggi,
Organisasi profesi, Organisasi berbasis masyarakat/agama, LSM, tokoh berpengaruh,
dll.
Sasaran advokasi seperti yang kita ketahui adalah sebagian besar yaitu masyarakat
sendiri yang kurang tetntang pengetahuan kesehatannya. Pada hal ini sasaran
advokasi untuk peningkatan ASI eksklusif pada bayi 0-6 bulan antara lain
1.Perorangan/ ibu menyusui, ibu hamil
2. Masyarakat/ Lsm
3. Lembaga Pemerintah/ Lintas Sektor/ Politisi/ Swasta
4. Petugas Program/ Institusi
2. KEBIJAKAN PROGRAM ANGGARAN TERKAIT KESEHATAN

Biaya Kesehatan ialah besarnya dana yang harus di sediakan


untukmenyelenggarakan dan atau memanfaatkan berbagai upaya kesehatan
yangdiperlukan oleh perorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat.
Kebijakan program anggaran terkait kesehatan pada badan legislatif yakni
 Penggalian dana untuk Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM).
Sumberdana untuk UKM terutama berasal dari pemerintah baik pusat
maupundaerah, melalui pajak umum, pajak khusus, bantuan dan
pinjaman serta berbagai sumber lainnya.
 Penggalian dana untuk Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) berasal
darimasing-masing individu dalam satu kesatuan keluarga
 Kerjasama dengan WHO.
 Penggalian dana dari APBN.
 Program assuransi untuk kesehatan BPJS

3. RENCANA PENDEKATAN DAN STRATEGI ADVOKASI YANG AKAN


DILAKUKAN

Strategi pendekatan utama dalam advokasi yaitu:


a. Melibatkan para pemimpin/ pengambil keputusan
Partisipasi itu harus didukung oleh adanya kesadaran dan pemahaman tentang
bidang yang diberdayakan, disertai kemauan dari kelompok sasaran yang akan
menempuh proses pemberdayaan. Dengan begitu, kegiatan promosi kesehatan akan
berlangsung dengan sukses. Agar masyarakat mempunyai kemampuan untuk
meningkatkan kesehatannya. Pemberdayaan masyarakat adalah suatu bentuk upaya
melibatkan peran serta dari masyarakat ketika kita melakukan promosi kesehatan
tentang peningkatan program ASI ekslusif 0-6 bulan.

b. Menjalin kemitraan
Kemitraan adalah suatu kerjasama formal antara individu-individu, kelompok-
kelompok atau organisasi-organisasi untuk mencapai suatu tugas atau tujuan tertentu.
Dalam kerjasama tersebut ada kesepakatan tentang komitmen dan harapan masing-
masing, tentang peninjauan kembali terhadap kesepakatan-kesepakatan yang telah
dibuat,dan saling berbagi baik dalam resiko maupun keuntungan yang diperoleh.

1.Perorangan/ ibu menyusui, ibu hamil


a. Memberikan informasi kesehatan melalui berbagai saluran (baik
langsung maupun melalui media massa) tentang ASI ekslusif pada
bayi 0-6 bulan terkait pengertian ASI ekslusif, manfaat, dan cara
pemberian yang benar.
b. Memberikan contoh praktik yang benar dalam pemberian ASI pada
Bayi 0-6 bulan.
c. Memberikan penjelasan tentang fakta dan mitos tentang ASI.

2. Masyarakat/ Lsm
a. Menggalang potensi untuk mengembangkan gerakan /upaya
peningkatan ASI ekslusif pada bayi 0-6 bulan secara baik.

3. Lembaga Pemerintah/ Lintas Sektor/ Politisi/ Swasta


a. Peduli dan mendukung upaya peningkatan pemberian ASI ekslusif
minimal dalam hal mengingatkan bahwa ASI ekslusif baik diberikan
pada bayi 0-6 bulan.
b. Membuat kebijakan sosial yang memperhatikan dampak di bidang
kesehatan.

4. Petugas Program/ Institusi


a. Memasukkan komponen promosi kesehatan tentang peningkatan
pemberian ASI ekslusif dalam setiap program.
b. Membuat kebijakan sosial yang memperhatikan dampak di bidang
kesehatan.

4. JEJARING KOALISI

Sering kali kekuatan sebuah advokasi dipengaruhi oleh jumlah orang atau
organisasi yang mendukung advokasi tersebut. Hal ini sangat penting dimana
situasi dinegara tertentu sedang membangun masyarakat demokratis dan
advokasi merupakan suatu hal yang relatif baru.
Jejaring koalisi yang akan dibentuk dalam peningkatan program ASI ekslusif
yakni pemberdayaan kader, pembentukan Kelompok PKK pada masyarakat
untuk pendekatan peningkatan program pemberian ASI ekslusif.

5. MELAKUKAN LOBI
 Lobi adalah berbincang bincang secara informal dengan para pejabat
untuk menginformasikan dan membahas masalah dan program
kesehatan yang akan dilaksanakan.
 Tahap pertama pada lobi ini adalah tenaga kesehatan atau bidan
menyampaikan keseriusan masalah kesehatan yang dihadapi di wilayah
kerjanya, dan dampaknya terhadap kehidupan masyarakat. Kemudian
disampaikan alternatif yang terbaik untuk memecahkan atau
menanggulangi masalah tersebut. Dalam lobi ini perlu dibawa atau
ditunjukkna data yang akurat tentang masalah kesehatan tersebut
kepada pejabat yang bersangkutan. Pada hal ini pihak sasaran advokasi
harus memecahkan amsalah alternatif tentang peningkatan program
ASI ekslusif pada bayi 0-6 bulan.
6. MELAKUKAN NEGOSIASI
Negosiasi yaitu bentuk interaksi sosial saat pihak-pihak yang terlibat berusaha saling
menyelesaikan tujuan yang berbeda dan bertentangan. Negosiasi dilakukan karena
pihak – pihak yang berkepentingan perlu membuat kesepakatan mengenai
persoalan yang menuntut penyelesaian. proses tawar-menawar dng jalan berunding
guna mencapai kesepakatan bersama antara satu pihak (kelompok atau organisasi)
dan pihak (kelompok atau organisasi) yg lain; 2 penyelesaian sengketa secara
damai melalui perundingan antara pihak yg bersengketa.
KETERAMPILAN DASAR DALAM BERNEGOSIASI
1. Harus mempunyai ketajaman dan kelihaian
2. Harus bersifat sabar
3. Mempunyai kemampuan beradaptasi
4. Mempunyai daya tahan
5. Mempunyai kemampuan bersosialisasi
6. Mempunyai konsentrasi yang tinggi
7. Mempunyai artikulasi
8. Memiliki selera humor Jadi, sebelum mengakhiri negosiasi, pastikan hal-hal
berikut ini: a.Kekuatan tawar menawar
b.Kepentingan-kepentingan dalam negosiasi
c.Suasana negosiasi
Dalam melakukan negosiasi mengenai program peningkatan ASI ekslusif 0-6 bulan
harus memiliki ketrampilan dasar bernegosiasi agar program peningkatan ASI
ekslusif dapat berjalan dengan baik.

You might also like