You are on page 1of 9

Idea Nursing Journal Hajjul Kamil

ISSN : 2087 – 2879

HANDOVER DALAM PELAYANAN KEPERAWATAN


Handover In Nursing Care
Hajjul Kamil1
1
Bagian Keilmuan Keperawatan Dasar Dasar Keperawatan, Program Studi Ilmu Keperawatan,
Fakultas Kedokteran, Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh.
1
Basic Nursing Department, School of Nursing, Faculty of Medicine,
Syiah Kuala University, Banda Aceh.
Email: hk_psik@yahoo.com

ABSTRAK
Handover yang tidak memadai dan tidak efektif sering sekali sebagai kegagalan pertama serta memiliki
risiko tinggi dalam upaya menjaga keselamatan pasien. Handover (serah terima pasien) adalah proses
pengalihan wewenang dan tanggung jawab utama untuk memberikan perawatan klinis kepada pasien dari
satu pengasuh ke pengasuh yang lain, termasuk dokter jaga, dokter tetap ruang rawat, asisten dokter, praktisi
perawat, perawat terdaftar, dan perawat praktisi berlisensi. Prinsip serah terima pasien, meliputi;
kepemimpinan, pemahaman, peserta, waktu, tempat, dan proses serah terima pasien. Jenis serah terima
pasien yang berhubungan dengan keperawatan, meliputi: serah terima pasien antar shift, serah terima pasien
antar unit keperawatan, serah terima pasien antara unit perawatan dengan unit pemeriksaan diagnostik, serah
terima pasien antar fasilitas kesehatan, dan serah terima obat-obatan. Pentingnya pemahaman perawat
tentang serah terima pasien dalam pelayanan keperawatan dapat mencegah kerugian dalam keselamatan
pasien yang disebabkan oleh kesalahan/hambatan karena faktor individu, kelompok, dan organisasi, maupun
karena tatacara serah terima pasien yang tidak tepat.

Kata kunci: Handover, Pelayanan Keperawatan.

ABSTRACT
Handover which is unadequate and inefective often occur as the first failure and high risk in maintaining
patient safety. Handover is a major transfer of authority and responsibility to deliver clinical care for patient
from one health service deliver to other health service delivers which include physician, WARD physician,
physician assistants, nurse practitioners, registered nurses, nurse licensed practitioners. The handover
principle includes leadership, undertanding, trainees, time, location, and handover process. Type of
handover regards nursing involving handover of patients between shifts, handover of patients between
nursing units, handover of patients between diagnostic examination units, handover of patients between
health care facilities and handover of patients between medicine. It is important that nurses’ understanding
of handover of patients may prevent disadvantage in patient safety which caused by misatake/barrier factors
owing to individual, group, organization and procedure unappropriate of patients’ handover.

Keywords: Handover, Nursing care.

PENDAHULUAN Titik kritis perpindahan ini dikenal sebagai


Pengembangan dan peminatan handover atau handoff atau serah terima
terhadap handover di klinis telah pasien.
berkembang selama beberapa tahun terakhir Serah terima pasien yang efektif
ini, baik secara nasional maupun mendukung informasi penting dan
internasional, terutama setelah World Health kontinuitas perawatan dan pengobatan.
Organization meluncurkan The Nine Patient Namun, literatur terus menyorot efek dari
Safety Solutions pada Mei 2007. Salah satu serah terima pasien yang tidak efektif; efek
solusi ini berhubungan dengan "komunikasi samping, dan risiko keselamatan pasien.
selama penyerahan pasien" (Australian Institute of Medicine (IOM) melaporkan
Healtcare and Hospitals Association, 2009). bahwa "serah terima pasien yang tidak
Transfer informasi dan tanggung jawab memadai sering sebagai kegagalan pertama
penting untuk perawatan pasien dari satu ke dalam keselamatan pasien" (Hughes, 2008).
penyedia layanan kesehatan lain dan Serah terima pasien yang tidak efektif dapat
merupakan komponen integral dari berkontribusi terhadap kesalahan dan
komunikasi dalam perawatan kesehatan. pelanggaran dalam keselamatan perawatan

144
Idea Nursing Journal Hajjul Kamil

pasien, termasuk; kesalahan pengobatan, perawat praktisi berlisensi. (The Joint


salah operasi, dan kematian pasien. Commission Journal on Quality and Patient
Lingkungan klinis yang dinamis dan Safety, 2010). Sedangkan Australian
kompleks, menghadirkan banyak tantangan Medical Association (2006), mendefinisikan
untuk komunikasi yang efektif antara handover sebagai transfer tanggung jawab
penyedia layanan kesehatan, pasien, dan profesional dan akuntabilitas untuk beberapa
keluarga. Beberapa unit keperawatan dapat atau semua aspek perawatan untuk pasien,
mentransfer atau menyerahterimakan pasien atau kelompok pasien, kepada orang lain
40% sampai 70% setiap hari. Dengan atau kelompok profesional secara sementara
demikian dapat digambarkan bahwa atau permanen.
frekuensi serah terima pasien yang ditemui
sehari-hari dan jumlah pelanggaran yang Prinsip handover
mungkin terjadi pada setiap titik transisi Australian Resource Centre for
sangat tinggi (Hughes, 2008). Healthcare Innovation (2009); Friesen,
Beberapa publikasi hasil penelitian White, dan Byers (2009) memperkenalkan
menunjukkan bahwa serah terima pasien enam standar prinsip serah terima pasien,
yang tidak efektif telah menyebabkan yaitu: (1) Kepemimpinan dalam serah terima
kerugian kepada pasien, keluarga, dan pasien: Semakin luas proses serah terima
masyarakat. Wong dan Yee (2008) (lebih banyak peserta dalam kegiatan serah
menyebutkan bahwa serah terima pasien di terima), peran pemimpin menjadi sangat
klinis adalah skenario risiko tinggi untuk penting untuk mengelola serah terima pasien
keselamatan pasien. Bahaya meliputi di klinis. Pemimpin harus memiliki
diskontinuitas perawatan, efek samping dan pemahaman yang komprehensif dari proses
klaim hukum akibat kemungkinan kelalaian serah terima pasien dan perannya sebagai
dan malpraktek. Suatu analisis rinci tentang pemimpin. Tindakan segera harus dilakukan
serah terima pasien dalam keperawatan oleh pemimpin pada eskalasi pasien yang
mengungkapkan bahwa beberapa kasus memburuk, (2) Pemahaman tentang serah
serah terima pasien menunjukkan terima pasien: Mengatur sedemikian rupa
kebingungan dan tidak membantu dalam agar timbul suatu pemahaman bahwa serah
perawatan pasien selanjutnya (Sexton et al, terima pasien harus dilaksanakan dan
2004, dikutip dari AHHA, 2009). merupakan bagian penting dari pekerjaan
Tujuan penulisan adalah untuk sehari-hari dari perawat dalam merawat
meningkatkan pemahaman perawat, pasien. Memastikan bahwa staf bersedia
mahasiswa keperawatan, dan masyarakat untuk menghadiri serah terima pasien yang
tentang serah terima pasien dalam pelayanan relevan untuk mereka. Meninjau roster dinas
keperawatan, sehingga dapat mencegah atau staf klinis untuk memastikan mereka hadir
menurunkan risiko kegagalan dari dan mendukung kegiatan serah terima
kontuinitas pelayanan keperawatan dalam pasien. Membuat solusi-solusi inovatif yang
upaya meningkatkan keselamatan pasien. diperlukan untuk memperkuat pentingnya
Lingkup penulisan tentang serah terima kehadiran staf pada saat serah terima pasien.
pasien mencakup; pengertian, prinsip, jenis, (3) Peserta yang mengikuti serah terima
hambatan individu dan organisasi, serta pasien: Mengidentifikasi dan
strategi perawat untuk mengurangi mengorientasikan peserta, melibatkan
kesalahan dan meningkatkan keselamatan mereka dalam tinjauan berkala tentang
pasien. proses serah terima pasien. Mengidentifikasi
staf yang harus hadir, jika memungkinkan
TINJAUAN KEPUSTAKAAN pasien dan keluarga harus dilibatkan dan
Pengertian dimasukkan sebagai peserta dalam kegiatan
Handover adalah proses pengalihan serah terima pasien. Dalam tim
wewenang dan tanggung jawab utama untuk multidisiplin, serah terima pasien harus
memberikan perawatan klinis kepada pasien terstruktur dan memungkinkan anggota
dari satu pengasuh ke salah satu pengasuh multiprofesi hadir untuk pasiennya yang
yang lain. Pengasuh termasuk dokter jaga, relevan.(4) Waktu serah terima pasien:
dokter tetap ruang rawat, asisten dokter, Mengatur waktu yang disepakati, durasi dan
praktisi perawat, perawat terdaftar, dan frekuensi untuk serah terima pasien. Hal ini

145
Idea Nursing Journal Vol. 4 No. 2

sangat direkomendasikan, di mana strategi lokasi lain dalam suatu rumah sakit atau
ini memungkinkan untuk dapat memperkuat transisi informasi dan tanggung jawab
ketepatan waktu. Serah terima pasien tidak selama serah terima pasien antar shift pada
hanya pada pergantian jadwal kerja, tapi unit yang sama.
setiap kali terjadi perubahan tanggung Serah terima pasien interdisiplinary
jawab, misalnya; ketika pasien diantar dari terjadi antara perawat dan dokter, dan
bangsal ke tempat lain untuk suatu perawat dengan tenaga kesehatan lainnya,
pemeriksaan. Ketepatan waktu serah terima sementara serah terima pasien
sangat penting untuk memastikan proses intradisciplinary terjadi antara sesama
perawatan yang berkelanjutan, aman dan perawat atau sesama dokter. Serah terima
efektif, (5) Tempat serah terima pasien: pasien juga dapat terjadi antar fasilitas
Sebaiknya, serah terima pasien terjadi secara kesehatan, seperti; antara rumah sakit dan
tatap muka dan di sisi tempat tidur pasien. antara beberapa organisasi penyedia
Jika serah terima pasien tidak dapat pelayanan lainnya, termasuk pelayanan
dilakukan secara tatap muka, maka pilihan kesehatan di rumah, tempat penampungan,
lain harus dipertimbangkan untuk dan fasilitas perawatan jompo. Serah terima
memastikan serah terima pasien berlangsung pasien mungkin melibatkan penggunaan
efektif dan aman. Untuk komunikasi yang teknologi khusus, misalnya: perekam audio,
efektif, pastikan bahwa tempat serah terima catatan terkomputerisasi, faximili, dokumen
pasien bebas dari gangguan, misal; tertulis, dan komunikasi lisan.
kebisingan di bangsal secara umum atau Menurut Hughes (2008); Australian
bunyi alat telekomunikasi. Resource Centre for Healthcare Innovation
Proses serah terima pasien: (1) (2009); Friesen, White, dan Byers (2009)
Standar protokol, standar protokol beberapa jenis serah terima pasien yang
harus jelas mengidentifikasi pasien dan berhubungan dengan perawat, antara lain:
peran peserta, kondisi klinis dari pasien, (1) Serah terima pasien antar shift: Metode
daftar pengamatan/ pencatatan terakhir yang serah terima pasien antar shift dapat
paling penting, latar belakang yang relevan dilakukan dengan menggunakan berbagai
tentang situasi klinis pasien, penilaian dan metode, antara lain: secara lisan, catatan
tindakan yang perlu dilakukan, kerangka tulisan tangan, di samping tempat tidur
waktu dan persyaratan untuk perawatan pasien, melalui telepon, rekaman, nonverbal,
transisi, penggunaan catatan pasien untuk menggunakan laporan elektronik, cetakan
cross-check informasi, memastikan bahwa komputer, dan memori. Kekuatan dari
semua temuan penting atau perubahan metode laporan di samping tempat tidur
kondisi pasien terdokumentasi, memastikan merupakan upaya untuk fokus pada laporan
pemahaman dan tanggung jawab bagi pasien dan kondisi pasien. Namun, ada
oleh perawat yang menerima penyerahan kekhawatiran tentang kerahasiaan pasien
pasien, (2) Kondisi pasien memburuk, pada yang dapat dikompromikan jika tidak hati-
kondisi pasien memburuk, meningkatkan hati dalam menanganinya. Sebuah studi
pengelolaan pasien secara cepat dan tepat kualitatif yang difokuskan pada gambaran
pada penurunan kondisi yang terdeteksi. (3) persepsi pasien yang terlibat dalam kegiatan
Informasi kritis lainnya, prioritaskan serah terima, menemukan beberapa pasien
informasi penting lainnya, misalnya: mendukung serah terima disamping tempat
tindakan yang luar biasa, rencana tidur, sementara yang lain tidak. Pasien juga
pemindahan pasien, kesehatan kerja dan menyatakan keprihatinannya mengenai
risiko keselamatan kerja atau tekanan yang jargon yang digunakan oleh perawat saat
dialami oleh staf. kegiatan serah terima berlangsung. (2) Serah
terima pasien antar unit keperawatan:
Jenis Handover Pasien mungkin akan sering ditransfer antar
Serah terima pasien terjadi di seluruh unit keperawatan selama mereka tinggal di
kontinum perawatan kesehatan dalam semua rumah sakit. Namun, sejumlah faktor telah
jenis pengaturan layanan. Ada berbagai jenis diidentifikasi berkontribusi terhadap in-
serah terima pasien dari satu penyedia jasa efisiensi selama transfer pasien dari satu unit
perawatan kesehatan kepada yang lain, keperawatan ke unit keperawatan yang lain,
seperti transfer pasien dari satu lokasi ke termasuk; ketidaklengkapan catatan medis

146
Idea Nursing Journal Hajjul Kamil

dan keperawatan, keterlambatan atau waktu Peningkatan perencanaan pindah


yang terbuang disebabkan oleh kemacetan memerlukan penekanan yang difokuskan
komunikasi, menunggu tanggapan dari pada kolaborasi dan komunikasi
perawat atau dokter atau tanggapan dari interdisipliner. Mengatur perencanaan
manajemen unit keperawatan tempat yang pindah dianjurkan untuk membantu
akan di tempati pasien atau masalah meningkatkan keselamatan pasien dengan
ketersediaan tempat tidur. (3) Serah terima mengendalikan risiko kesenjangan yang
pasien antara unit perawatan dengan unit terjadi dalam proses pemindahan dan
pemeriksaan diagnostik: Pasien sering pengiriman pasien antar institusi.
dikirim dari unit keperawatan untuk Serah terima pasien dan obat-obatan:
pemeriksaan diagnostik selama rawat inap. Kesalahan pengobatan dianggap peristiwa
Pengiriman dari unit keperawatan ke tempat yang dapat dicegah, masalah tentang obat-
pemeriksaan diagnostik (misalnya; obatan sering terjadi, misalnya saat
radiologi, kateterisasi jantung, laboratorium, mentransfer pasien, pergantian shift, dan
dll) telah dianggap sebagai konstributor cara pemberitahuan minum obat sebagai
untuk terjadinya kesalahan. Hal ini penting, faktor yang berkontribusi terhadap
ketika perubahan unit tempat keperawatan kesalahan pengobatan dalam organisasi
pasien terutama untuk tingkat pelayanan perawatan kesehatan.
yang berbeda dari unit perawatan Menyampaikan informasi lengkap
sebelumnya dan untuk keamanan pasien, tentang obat, diakui memiliki kontribusi
staf pada unit pemeriksaan disgnostik harus paling besar untuk masalah keselamatan
memiliki informasi lengkap yang mereka pasien. Suatu penelitian melaporkan, pasien
butuhkan dan melakukan komunikasi yang yang menerima informasi tentang obat dan
konsisten. Kompleksitas kondisi pasien konseling secara lengkap menunjukkan
mungkin memerlukan perawat untuk kepatuhan yang lebih tinggi tentang
menyertai pasien ke tempat pemeriksaan pengobatan dibandingkan pasien yang tidak
diagnostik, (4) Serah terima pasien antar menerima informasi secara lengkap.
fasilitas kesehatan: Pengiriman pasien dari
satu fasilitas kesehatan ke fasilitas yang lain Hambatan individu dan organisasi dalam
sering terjadi antara pengaturan layanan proses Handover
yang berbeda. Pengiriman berlangsung antar Suatu proses standar untuk memandu
rumah sakit ketika pasien memerlukan kegiatan serah terima pasien dalam
tingkat perawatan yang berbeda. Pengiriman mentransfer informasi penting
pasien antar fasilitas, meliputi; antar rumah direkomendasikan. Penggunaan protokol
sakit, pusat rehabilitasi, lembaga kesehatan yang mencakup klarifikasi fonetik dan
di rumah, dan organisasi pelayanan angka, penting dalam membantu
kesehatan lainnya. Faktor yang cenderung menyampaikan informasi secara akurat.
membuat pengiriman pasien tidak efektif Penggunaan protokol terkait dengan serah
adalah kesenjangan dan hambatan terima pasien dan pemindahan telah di
komunikasi antar fasilitas kesehatan tersebut rekomendasikan untuk praktek yang aman
dan juga dipengaruhi oleh perbedaan budaya dan lebih efektif.
organisasi. Hughes (2008) membuat sebuah
Sejumlah kontribusi telah ringkasan tentang masalah dan hambatan
diidentifikasi sebagai penyebab kegagalan faktor individu, kelompok dan organisasi
pengiriman pasien dalam proses dalam proses serah terima pasien menurut
perencanaan pindah, termasuk; kurangnya hasil kajian literatur berbasis bukti, sebagaif
pengetahuan tentang proses pindah, berikut:
kurangnya waktu, kurangnya komunikasi,
pasien dan keluarga yang tidak konstruktif, Faktor eksternal dan internal individu
masalah sistem, dan masalah staf. Masalah atau kelompok
kegagalan komunikasi telah muncul sebagai
kontributor utama dalam pemindahan Komunikasi
pasien, sehingga menimbulkan Masalah: Bahasa dapat menyebabkan
miskomunikasi. masalah dalam beberapa cara serah terima
pasien. Dialek yang berbeda, aksen, dan

147
Idea Nursing Journal Vol. 4 No. 2

nuansa dapat disalahpahami atau untuk mendengar laporan dan dapat


disalahtafsirkan oleh perawat menerima mengakibatkan tafsiran informasi yang
laporan. Singkatan dan akronim yang unik tidak tepat. Strategi untuk mengurangi
untuk pengaturan pelayanan keperawatan kesalahan dan meningkatkan
tertentu mungkin membingungkan bagi keselamatan: a) Menyediakan lokasi/
seorang perawat yang bekerja di lingkungan lingkungan serah terima pasien yang
yang berbeda atau khusus. Strategi untuk memungkinkan mereka jelas dalam
mengurangi kesalahan dan meningkatkan mendengar informasi. b) Gunakan kebiasaan
keselamatan: a) Serah terima pasien face- "membaca kembali" dan "mengulang
to-face lebih disukai untuk memungkinkan kembali" untuk mengurangi kesalahan
pertukaran komunikasi verbal dan nonverbal komunikasi. c) Gunakan klarifikasi fonetik
yang interaktif. b) Standarisasi bentuk, dan angka.
daftar, atau alat sehingga semua pengguna
akan memahami informasi dari konteks yang Kelelahan
sama. c) Memungkinkan peluang untuk Masalah: Peningkatan kesalahan
mengajukan pertanyaan dan klarifikasi dapat terjadi oleh perawat yang bekerja pada
selama serah terima pasien. d) Gunakan shift yang berkepanjangan. Strategi untuk
kebiasaan "membaca kembali" dan mengurangi kesalahan dan meningkatkan
"mengulang kembali" untuk mengurangi keselamatan: Batasi jumlah jam kerja untuk
kesalahan komunikasi. e) Gunakan mengurangi kelelahan dan kesalahan.
klarifikasi fonetik dan angka. f) Berbicara
sederhana, jelas, langsung dan spesifik Memori
dalam deskripsi pasien dan situasi terkini. g) Masalah: Memori jangka pendek dan
Hindari penggunaan singkatan, istilah atau daya penyimpanan yang terbatas dapat
jargon yang tidak dapat dipahami secara terjadi ketika sejumlah besar informasi yang
bersama. h) Memberikan definisi pada dikomunikasikan selama serah terima
istilah yang ambigu. i) Memungkinkan pasien. Strategi untuk mengurangi
penerima untuk meninjau ringkasan yang kesalahan dan meningkatkan
relevan dan informasi saat ini. keselamatan: a) Desain sistem untuk
mengurangi ketergantungan pada memori. b)
Gangguan Gunakan formulir pracetak informasi pasien
Masalah: Faktor-faktor situasional untuk akurasi dan kelengkapan informasi
selama serah terima pasien yang dapat dalam kegiatan serah terima. c)
berkontribusi sebagai gangguan. Strategi Menyediakan layanan kesehatan dengan
untuk mengurangi kesalahan dan akses data yang baik untuk mengurangi
meningkatkan keselamatan: ketergantungan pada memori saat serah
Melaksanakan serah terima pasien di terima pasien.
lokasi/lingkungan yang dapat meminimalkan
gangguan. Pengetahuan/pengalaman
Masalah: a) Perawat pemula dan
Interupsi perawat ahli memiliki kebutuhan dan
Masalah: Interupsi dilaporkan sering kemampuan yang berbeda. b) Perawat
terjadi dalam pengaturan perawatan pemula mungkin menghadapi masalah
kesehatan. Strategi untuk mengurangi dengan serah terima pasien. c) Perawat
kesalahan dan meningkatkan pemula mungkin memerlukan informasi
keselamatan: Membatasi dan mencegah tambahan yang lebih selama serah terima
interupsi dan menyediakan cakupan tugas pasien. Strategi untuk mengurangi
selama serah terima pasien untuk kesalahan dan meningkatkan
mendukung transisi informasi yang terfokus. keselamatan:a) Dukung perawat pemula
dengan program orientasi dan
Kebisingan pembimbingan. b) Menyediakan program
Masalah: Latar belakang suara, pendidikan berkelanjutan pada strategi serah
seperti; pager, telepon, handphone, suara terima pasien yang efektif. c) Menyediakan
peralatan, alarm, dan berbicara, konsultan pengalaman untuk perawat yang
berkontribusi dalam meningkatkan kesulitan kurang berpengalaman karena mereka

148
Idea Nursing Journal Hajjul Kamil

mungkin belum memiliki keahlian untuk


pemecahan masalah. d) Memberikan Hirakhi
informasi terkait yang komprehensif, tapi Masalah: Struktur hirarkis dapat
menghindari overload selama serah terima menghambat komunikasi terbuka. Perawat
pasien. mungkin tidak merasa nyaman mengajukan
pertanyaan untuk mengklarifikasi informasi
atau mungkin merasa terintimidasi. Strategi
Komunikasi tertulis untuk mengurangi kesalahan dan
Masalah: Mencoba untuk meningkatkan keselamatan: a)
menafsirkan catatan yang tidak terbaca, Mempromosikan budaya keamanan
mungkin akan membuat kesalahan dalam pelayanan dengan mendukung komunikasi
komunikasi. Strategi untuk mengurangi terbuka. b) Mengembangkan protokol atau
kesalahan dan meningkatkan kebijakan yang mendukung budaya saling
keselamatan: a) Menggunakan strategi menghormati, kolaborasi kolegialitas, dan
elektronik untuk mengurangi masalah pada antara semua perawat serta penyedia layanan
catatan pasien yang tidak terbaca. b) kesehatan lain dengan prinsip
Menggunakan standar proses untuk multidisipliner. c) Memberikan pendidikan
memastikan informasi penting yang akan untuk semua tingkat hirarki penyedia
dan telah dikomunikasikan dalam serah layanan kesehatan pada strategi komunikasi
terima pasien. yang efektif.

Variasi dalam proses Sistem dukungan


Masalah: Mungkin ada varians yang Masalah: Kurangnya waktu untuk
luas dalam melakukan cara serah terima mengakses informasi dan laporan lengkap
pasien yang dapat menyebabkan kelalaian akan mengurangi waktu untuk mengajukan
dari informasi penting dan berkontribusi pertanyaan dan jawaban pada saat serah
untuk kesalahan dalam tindakan dan obat- terima pasien. Strategi untuk mengurangi
obatan. Strategi untuk mengurangi kesalahan dan meningkatkan
kesalahan dan meningkatkan keselamatan: a) Yakinkan bahwa ada waktu
keselamatan: a) Mengadopsi pendekatan untuk menyelesaikan laporan serah terima
standar yang konsisten untuk mengurangi pasien. b) Mengakui bahwa serah terima
kesalahan serah terima pasien. b) pasien membutuhkan kesempatan untuk
Mengkomunikasikan informasi penting mengajukan pertanyaan interaktif dan
tentang proses perawatan pasien. c) jawaban. c) Mengembangkan sistem yang
Mengembangkan dan menerapkan proses mendukung operasional yang efisien dalam
yang sistematis untuk manajemen obat pengambilan data pada waktu yang tepat
pasien. dengan informasi akurat yang akan
disampaikan kepada perawat penerima shift
Faktor organisasi berikutnya.
Budaya organisasi
Masalah: Budaya organisasi yang Infrastruktur
tidak memiliki cukup perhatian pada Masalah: Mungkin ada infrastruktur
keselamatan pasien, staf mungkin enggan yang tidak memadai untuk kegiatan serah
untuk melaporkan masalah atau mungkin terima pasien yang efektif. Strategi untuk
tidak merasa nyaman mengajukan mengurangi kesalahan dan meningkatkan
pertanyaan bila ada hal yang belum jelas keselamatan: a) Kepemimpinan perlu
saat serah terima pasien. Strategi untuk mempromosikan desain dan implementasi
mengurangi kesalahan dan meningkatkan sistem dalam suatu lingkungan untuk
keselamatan: a) Mendukung memberikan perawatan pasien yang aman.
pengembangan budaya dalam menjaga b) Menyediakan sumber daya manusia yang
keselamatan pasien, di mana pelaporan memadai, peralatan, teknologi, dan
kesalahan dan masalah terkait budaya dapat kesempatan pendidikan untuk
didorong dan diterima sebagai keunikan. b) mempromosikan serah terima pasien yang
Mendorong pengembangan "learning optimal. c) Libatkan perawat dalam desain
culture" dan "a just culture" lingkungan kerja.

149
Idea Nursing Journal Vol. 4 No. 2

Masalah: Pengiriman pasien ke


Pengiriman pasien (dalam organisasi fasilitas dalam suatu sistem pelayanan
perawatan kesehatan) kesehatan dapat menciptakan masalah lebih
Masalah: Peningkatan jumlah sedikit daripada pengiriman pasien ke
pengiriman pasien akan meningkatkan penyedia pelayanan/sistem perawatan
kebutuhan untuk serah terima pasien yang kesehatan yang lain, kemungkinan terdapat
mungkin akan berdampak pada keselamatan penggunaan bentuk pengaturan dan
pasien. Strategi untuk mengurangi teknologi berbeda. Strategi untuk
kesalahan dan meningkatkan mengurangi kesalahan dan meningkatkan
keselamatan: a) Pertimbangkan model keselamatan: a) Berusaha untuk merancang
perawatan kesehatan dengan desain yang sistem, proses, dan kebijakan yang
meminimalkan pengiriman pasien. b) memungkinkan untuk kolaborasi dan
Sertakan perawat dalam desain proses serah efisiensi informasi penting antara organisasi
terima pasien. Keterbatasan ruang untuk dalam serah terima/ pengiriman pasien. b)
serah terima pasien Proses serah terima obat-obatan harus
Masalah: Lingkungan mungkin tidak selesai dan dituntaskan saat serah terima. c)
kondusif untuk melakukan serah terima Menghilangkan hambatan komunikasi. d)
pasien. Strategi untuk mengurangi Menjamin proses komunikasi dua arah
kesalahan dan meningkatkan antara kedua penyedia layanan kesehatan. e)
keselamatan: Sertakan penyedia layanan Melibatkan komunikasi lisan, tertulis, dan
kesehatan dalam desain lingkungan kerja elektronik. f) Memantau proses serah terima
sehingga kebutuhan ruang yang memadai pasien untuk peluang perbaikan ke arah
dan konfigurasinya dapat teridentifikasi. yang lebih baik.

Keterbatasan teknologi dan penggunaan Keterbatasan tenaga.


catatan dan laporan manual/kesulitan Masalah: Kekurangan tenaga dapat
mengakses informasi penting. berkontribusi untuk kesenjangan dalam
Masalah: Kurangnya teknologi dapat penyampaian informasi saat serah terima
membuat catatan dalam bentuk kertas pasien. Strategi untuk mengurangi
menjadi tebal, di tambah dengan beberapa kesalahan dan meningkatkan
laporan yang harus dirujuk untuk serah keselamatan: a) Mengalokasikan sumber
terima ke unit atau fasilitas kesehatan lain. daya manusia yang memadai untuk
Strategi untuk mengurangi kesalahan dan mendukung dan memenuhi kebutuhan
meningkatkan keselamatan: a) Desain perawatan pasien. b) Memantau proses serah
sistem elektronik yang mendukung dalam terima pasien untuk peluang perbaikan ke
kemudahan pengambilan data yang akurat arah yang lebih baik.
dan tepat waktu. b) Menyediakan proses Kegagalan peralatan.
perencanaan yang memadai, infrastruktur, Masalah: Sejumlah perangkat yang
sumber daya manusia, dan pendidikan untuk digunakan dalam serah terima pasien dapat
keberhasilan mengimplementasikan serah saja gagal berfungsi. Informasi penting tidak
terima pasien berbasis dukungan perangkat dapat di sampaikan jika terjadi kegagalan
elektronik. pada perangkat elektronik. Strategi untuk
mengurangi kesalahan dan meningkatkan
Budaya organisasi yang berbeda keselamatan: a) Menindaklanjuti informasi
Masalah: Masing-masing organisasi penting untuk menjamin sudah tersampaikan
mungkin memiliki tujuan, fokus, dan sumber dan diterima. b) Monitor, mengganti
daya yang berbeda. Strategi untuk peralatan, dan perlengkapan untuk
mengurangi kesalahan dan meningkatkan mengurangi kegagalan komunikasi. c)
keselamatan: Mengembangkan proses Upgrade peralatan untuk meningkatkan
antara organisasi pengirim dan penerima proses komunikasi.
pasien untuk menjamin kedua organisasi
sadar akan persyaratan untuk serah terima Garis tanggung jawab.
pasien. Masalah: Saat situasi serah terima
pasien, mungkin ada staf yang tidak jelas
Intra atau ekstra sistem pengiriman pasien. tanggung jawabnya kepada pasien atau

150
Idea Nursing Journal Hajjul Kamil

situasi yang sedang berlangsung. Jika


tanggung jawab untuk perawatan pasien dan Pasien kritis atau labil.
tindak lanjut tidak jelas digambarkan, maka Masalah: Perawat yang akan
dapat menyebabkan staf tersebut "meraba- menyelesaikan dan yang akan melaksanakan
raba" tentang tanggungjawabnya. Strategi shift, mungkin dapat memandang situasi
untuk mengurangi kesalahan dan pasien secara berbeda, dan situasi pasien
meningkatkan keselamatan: a) Bila perlu dapat terus berubah selama transisi
gunakan pemaksaan untuk menunjukkan pergantian shift. Strategi untuk
tanggung jawab staf dalam proses serah mengurangi kesalahan dan meningkatkan
terima pasien. b) Ambigu dalam transfer keselamatan: Laporan di samping tempat
tanggung jawab. c) Jelas mendefinisikan tidur pasien, memberi kesempatan untuk
tanggung jawab pada saat transisi pergantian mengamati pasien secara bersama,
shift. memecahkan masalah bersama,
mengklarifikasi isu, berdiskusi, dan
Batasan waktu yang ketat. menjamin kesinambungan perawatan.
Masalah: Kendala waktu selama
serah terima pasien dapat menyebabkan Variabel sumber daya, setelah selesai shift.
pembuatan laporan yang terburu-buru dan Masalah: Pengiriman atau serah
tidak lengkap. Strategi untuk mengurangi terima pasien setelah jam kerja/shift sering
kesalahan dan meningkatkan terjadi ketika sumber daya kurang tersedia,
keselamatan: a) Yakinkan ada waktu untuk hal ini dapat meningkatkan kemungkinan
interaksi dan tanya jawab selama serah kehilangan informasi. Strategi untuk
terima pasien. b) Memungkinkan penerima mengurangi kesalahan dan meningkatkan
informasi untuk meninjau informasi yang keselamatan: a) Yakinkan informasi
relevan. penting terdokumentasi dan terkirim. b)
Yakinkan bahwa semua informasi tentang
Situasi darurat/kegiatan kritis. obat-obatan didokumentasikan dan diterima.
Masalah: Serah terima pasien dalam c) Koordinasi cakupan staf yang memadai
situasi kritis menimbulkan sejumlah untuk mendukung pengiriman dan serah
masalah. Strategi untuk mengurangi terima perawatan pasien. d) Berkomunikasi
kesalahan dan meningkatkan dan mengkonfirmasi penerimaan pasien dan
keselamatan: a) Tetap untuk menyelesaikan memungkinkan pertukaran informasi
serah terima pasien sampai jelas bahwa penting.
informasi kritis telah diterima dan transfer
tanggung jawab telah terjadi. b) Mungkin KESIMPULAN DAN SARAN
perlu menunda serah terima pasien dalam Serah terima pasien yang efektif
situasi kritis untuk memastikan masalah mendukung informasi penting dan
penting yang perlu dibahas dan ditangani kontinuitas dari perawatan, pengobatan, dan
terlebih dahulu. c) Hati-hati dalam situasi berdampak terhadap keselamatan pasien.
darurat, harus dipastikan semua informasi Serah terima pasien yang efektif harus
yang dikirim dan diterima akurat dan menjadi budaya bagi individu, kelompok
menjamin kelangsungan perawatan dan dan organisasi pada institusi pelayanan
keselamatan pasien. keperawatan/kesehatan saat ini. Pemahaman
perawat yang baik tentang prinsip, jenis,
Kode status. tatacara, masalah/hambatan dan upaya untuk
Masalah: Kode status dapat tidak mengurangi kesalahan/meningkatkan
tercantum dalam laporan serah terima pasien keselamatan pada kegiatan serah terima
dan tidak didokumentasikan dalam catatan pasien dalam pelayanan keperawatan dapat
medis, sehingga informasi tidak dapat mencegah kerugian bagi pasien yang
diakses. Strategi untuk mengurangi disebabkan oleh kesalahan/hambatan karena
kesalahan dan meningkatkan faktor individu, kelompok, dan organisasi.
keselamatan: a) Kode status pasien sangat Indikator pelayanan keperawatan berkualitas
perlu didokumentasikan dan dapat dicapai dengan salah satu cara dari
dikomunikasikan. b) Mengomunikasikan berbagai upaya yang tersedia, antara lain;
kode status saat serah terima pasien. melaksanakan serah terima pasien oleh

151
Idea Nursing Journal Vol. 4 No. 2

perawat, tenaga kesehatan lain, maupun Nurses, Nurses First, Volume 2, Issue 3
organisasi secara bertanggungjawab dan May/June 2009
bertanggunggugat. Hughes, R. G., (2008), Patient Safety and
Quality: An Evidence-Based Handbook
KEPUSTAKAAN for Nurses, Agency for Healthcare
Australian Healtcare and Hospitals Research and Quality U.S. Department
Association, (2009), Clinical handover: of Health and Human Services, 540
system change, leadership and Gaither Road Rockville, MD 20850
principle, Australian Healthcare & The Joint Commission Journal on Quality
Hospitals Association. and Patient Safety, (2010),
Australian Medical Association, (2006), Understanding and Improving Patient
Safe handover:safe patients, By The Handoff, February 2010, Volume 36
Australian Medical Association Number 2.
Limited, ABN: 37 008 426 793 2006 Wong, M. C., & Yee, K. C., (2008).
Australian Resource Centre for Healthcare Structured Evidence-based Literature
Innovation, (2009), Standard Key Review regarding the Effectiveness of
Principles for Clinical Handover, © Improvement Interventions in Clinical
NSW Department of Health. Handover, Health Services Research
Friesen, M. A., White, S. V., & Byers, J. F., Group, Australia - April 2008.
(2009), Handoffs: Implications for

152

You might also like