Professional Documents
Culture Documents
ABSTRAK
Handover yang tidak memadai dan tidak efektif sering sekali sebagai kegagalan pertama serta memiliki
risiko tinggi dalam upaya menjaga keselamatan pasien. Handover (serah terima pasien) adalah proses
pengalihan wewenang dan tanggung jawab utama untuk memberikan perawatan klinis kepada pasien dari
satu pengasuh ke pengasuh yang lain, termasuk dokter jaga, dokter tetap ruang rawat, asisten dokter, praktisi
perawat, perawat terdaftar, dan perawat praktisi berlisensi. Prinsip serah terima pasien, meliputi;
kepemimpinan, pemahaman, peserta, waktu, tempat, dan proses serah terima pasien. Jenis serah terima
pasien yang berhubungan dengan keperawatan, meliputi: serah terima pasien antar shift, serah terima pasien
antar unit keperawatan, serah terima pasien antara unit perawatan dengan unit pemeriksaan diagnostik, serah
terima pasien antar fasilitas kesehatan, dan serah terima obat-obatan. Pentingnya pemahaman perawat
tentang serah terima pasien dalam pelayanan keperawatan dapat mencegah kerugian dalam keselamatan
pasien yang disebabkan oleh kesalahan/hambatan karena faktor individu, kelompok, dan organisasi, maupun
karena tatacara serah terima pasien yang tidak tepat.
ABSTRACT
Handover which is unadequate and inefective often occur as the first failure and high risk in maintaining
patient safety. Handover is a major transfer of authority and responsibility to deliver clinical care for patient
from one health service deliver to other health service delivers which include physician, WARD physician,
physician assistants, nurse practitioners, registered nurses, nurse licensed practitioners. The handover
principle includes leadership, undertanding, trainees, time, location, and handover process. Type of
handover regards nursing involving handover of patients between shifts, handover of patients between
nursing units, handover of patients between diagnostic examination units, handover of patients between
health care facilities and handover of patients between medicine. It is important that nurses’ understanding
of handover of patients may prevent disadvantage in patient safety which caused by misatake/barrier factors
owing to individual, group, organization and procedure unappropriate of patients’ handover.
144
Idea Nursing Journal Hajjul Kamil
145
Idea Nursing Journal Vol. 4 No. 2
sangat direkomendasikan, di mana strategi lokasi lain dalam suatu rumah sakit atau
ini memungkinkan untuk dapat memperkuat transisi informasi dan tanggung jawab
ketepatan waktu. Serah terima pasien tidak selama serah terima pasien antar shift pada
hanya pada pergantian jadwal kerja, tapi unit yang sama.
setiap kali terjadi perubahan tanggung Serah terima pasien interdisiplinary
jawab, misalnya; ketika pasien diantar dari terjadi antara perawat dan dokter, dan
bangsal ke tempat lain untuk suatu perawat dengan tenaga kesehatan lainnya,
pemeriksaan. Ketepatan waktu serah terima sementara serah terima pasien
sangat penting untuk memastikan proses intradisciplinary terjadi antara sesama
perawatan yang berkelanjutan, aman dan perawat atau sesama dokter. Serah terima
efektif, (5) Tempat serah terima pasien: pasien juga dapat terjadi antar fasilitas
Sebaiknya, serah terima pasien terjadi secara kesehatan, seperti; antara rumah sakit dan
tatap muka dan di sisi tempat tidur pasien. antara beberapa organisasi penyedia
Jika serah terima pasien tidak dapat pelayanan lainnya, termasuk pelayanan
dilakukan secara tatap muka, maka pilihan kesehatan di rumah, tempat penampungan,
lain harus dipertimbangkan untuk dan fasilitas perawatan jompo. Serah terima
memastikan serah terima pasien berlangsung pasien mungkin melibatkan penggunaan
efektif dan aman. Untuk komunikasi yang teknologi khusus, misalnya: perekam audio,
efektif, pastikan bahwa tempat serah terima catatan terkomputerisasi, faximili, dokumen
pasien bebas dari gangguan, misal; tertulis, dan komunikasi lisan.
kebisingan di bangsal secara umum atau Menurut Hughes (2008); Australian
bunyi alat telekomunikasi. Resource Centre for Healthcare Innovation
Proses serah terima pasien: (1) (2009); Friesen, White, dan Byers (2009)
Standar protokol, standar protokol beberapa jenis serah terima pasien yang
harus jelas mengidentifikasi pasien dan berhubungan dengan perawat, antara lain:
peran peserta, kondisi klinis dari pasien, (1) Serah terima pasien antar shift: Metode
daftar pengamatan/ pencatatan terakhir yang serah terima pasien antar shift dapat
paling penting, latar belakang yang relevan dilakukan dengan menggunakan berbagai
tentang situasi klinis pasien, penilaian dan metode, antara lain: secara lisan, catatan
tindakan yang perlu dilakukan, kerangka tulisan tangan, di samping tempat tidur
waktu dan persyaratan untuk perawatan pasien, melalui telepon, rekaman, nonverbal,
transisi, penggunaan catatan pasien untuk menggunakan laporan elektronik, cetakan
cross-check informasi, memastikan bahwa komputer, dan memori. Kekuatan dari
semua temuan penting atau perubahan metode laporan di samping tempat tidur
kondisi pasien terdokumentasi, memastikan merupakan upaya untuk fokus pada laporan
pemahaman dan tanggung jawab bagi pasien dan kondisi pasien. Namun, ada
oleh perawat yang menerima penyerahan kekhawatiran tentang kerahasiaan pasien
pasien, (2) Kondisi pasien memburuk, pada yang dapat dikompromikan jika tidak hati-
kondisi pasien memburuk, meningkatkan hati dalam menanganinya. Sebuah studi
pengelolaan pasien secara cepat dan tepat kualitatif yang difokuskan pada gambaran
pada penurunan kondisi yang terdeteksi. (3) persepsi pasien yang terlibat dalam kegiatan
Informasi kritis lainnya, prioritaskan serah terima, menemukan beberapa pasien
informasi penting lainnya, misalnya: mendukung serah terima disamping tempat
tindakan yang luar biasa, rencana tidur, sementara yang lain tidak. Pasien juga
pemindahan pasien, kesehatan kerja dan menyatakan keprihatinannya mengenai
risiko keselamatan kerja atau tekanan yang jargon yang digunakan oleh perawat saat
dialami oleh staf. kegiatan serah terima berlangsung. (2) Serah
terima pasien antar unit keperawatan:
Jenis Handover Pasien mungkin akan sering ditransfer antar
Serah terima pasien terjadi di seluruh unit keperawatan selama mereka tinggal di
kontinum perawatan kesehatan dalam semua rumah sakit. Namun, sejumlah faktor telah
jenis pengaturan layanan. Ada berbagai jenis diidentifikasi berkontribusi terhadap in-
serah terima pasien dari satu penyedia jasa efisiensi selama transfer pasien dari satu unit
perawatan kesehatan kepada yang lain, keperawatan ke unit keperawatan yang lain,
seperti transfer pasien dari satu lokasi ke termasuk; ketidaklengkapan catatan medis
146
Idea Nursing Journal Hajjul Kamil
147
Idea Nursing Journal Vol. 4 No. 2
148
Idea Nursing Journal Hajjul Kamil
149
Idea Nursing Journal Vol. 4 No. 2
150
Idea Nursing Journal Hajjul Kamil
151
Idea Nursing Journal Vol. 4 No. 2
perawat, tenaga kesehatan lain, maupun Nurses, Nurses First, Volume 2, Issue 3
organisasi secara bertanggungjawab dan May/June 2009
bertanggunggugat. Hughes, R. G., (2008), Patient Safety and
Quality: An Evidence-Based Handbook
KEPUSTAKAAN for Nurses, Agency for Healthcare
Australian Healtcare and Hospitals Research and Quality U.S. Department
Association, (2009), Clinical handover: of Health and Human Services, 540
system change, leadership and Gaither Road Rockville, MD 20850
principle, Australian Healthcare & The Joint Commission Journal on Quality
Hospitals Association. and Patient Safety, (2010),
Australian Medical Association, (2006), Understanding and Improving Patient
Safe handover:safe patients, By The Handoff, February 2010, Volume 36
Australian Medical Association Number 2.
Limited, ABN: 37 008 426 793 2006 Wong, M. C., & Yee, K. C., (2008).
Australian Resource Centre for Healthcare Structured Evidence-based Literature
Innovation, (2009), Standard Key Review regarding the Effectiveness of
Principles for Clinical Handover, © Improvement Interventions in Clinical
NSW Department of Health. Handover, Health Services Research
Friesen, M. A., White, S. V., & Byers, J. F., Group, Australia - April 2008.
(2009), Handoffs: Implications for
152