You are on page 1of 14

KONVERSI & KONSERVASI ENERGI

DISUSUN OLEH
NAMA : MUHAMMAD LUTHFI ALDIYANSYAH
NPM : 4314210094

FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS PANCASILA
2018
HUKUM KEKEKALAN ENERGI
Hukum Kekekalan Energi adalah hukum yang menyatakan bahwa energi itu kekal
(tetap), artinya energi tidak dapat dimusnahkan ataupun diciptakan, energi hanya bisa diubah
dari satu bentuk energi ke bentuk yang lain. Penemu dari Hukum Kekekalan Energi adalah
James Prescott Joule, yaitu seorang ilmuan dari Inggris yang lahir pada tanggal 24 Desember
1818 dan meninggal pada tanggal 11 Oktober 1889. Ketika itu Hukum Kekekalan Energi
merupakan hukum pertama dalam termodinamika. Berdasarkan hukum ini, terdapat 3 bentuk
energi yaitu Energi Mekanik, Energi Kinetik dan Energi Potensial.

1. Energi Kinetik
Energi kinetik merupakan usaha yang dibutuhkan untuk menggerakkan sebuah benda
dengan massa tertentu dari keadaan diam hingga mencapai kecepatan tertentu. Jadi, Energi
Kinetik adalah energi yang dimiliki sebuah benda karena pergerakannya.

Ek = ½ .m.v2
Keterangan:

m : massa benda (kg)

v : kecepatan (m/s)

2. Energi Potensial

Energi yang dimiliki suatu benda karena memiliki ketinggian tertentu. Satuan energi
potensial yaitu joule. Energi potensial dirumuskan dengan:

Ep = m.g.h

Keterangan:

m : massa benda (kg)

g : percepatan grafitasi (m/s2)

h : tinggi benda dari permukaan tanah (m)


3. Energi Mekanik
Energi yang berhubungan dengan gerak dan posisi dari sebuah benda. Oleh karena itu energi
mekanik merupakan energi yang didapatkan dari penjumlahan energi kinetik dan energi
potensial dalam melakukan suatu usaha.
Em = Ep + Ek
Keterangan :
Ep : energi potensial
Ek : energi kinetic

Rumus Hukum Kekekalan Energi

Hukum kekekalan energi mekanik menyatakan bahwa besar energi mekanik pada benda yang
bergerak selalu tetap. Secara matematis dirumuskan sebagai berikut.

Em1 = Em2

Ek1 + Ep1 = Ek2 + Ep2

Keterangan:

Em1, Em2 = energi mekanik awal, energi mekanik akhir (j)

Ek1, Ek2 = energi kinetik awal, energi kinetik akhir (j)

Ep1, Ep2 = energi potensial awal, energi potensial akhir (j)

ENERGI, USAHA & DAYA


ENERGI
energi di definisikan sebagai kemampuan atau kesanggupan benda untuk melakukan usaha, ada
berbagai macam jenis energi :

1. Energi Kinetik
Energi kinetik merupakan usaha yang dibutuhkan untuk menggerakkan sebuah benda
dengan massa tertentu dari keadaan diam hingga mencapai kecepatan tertentu. Jadi, Energi
Kinetik adalah energi yang dimiliki sebuah benda karena pergerakannya.

Ek = ½ .m.v2
Keterangan:

m : massa benda (kg)

v : kecepatan (m/s)

2. Energi Potensial

Energi yang dimiliki suatu benda karena memiliki ketinggian tertentu. Satuan energi
potensial yaitu joule. Energi potensial dirumuskan dengan:

Ep = m.g.h

Keterangan:

m : massa benda (kg)

g : percepatan grafitasi (m/s2)

h : tinggi benda dari permukaan tanah (m)

3. Energi Mekanik
Energi yang berhubungan dengan gerak dan posisi dari sebuah benda. Oleh karena itu energi
mekanik merupakan energi yang didapatkan dari penjumlahan energi kinetik dan energi
potensial dalam melakukan suatu usaha.
Em = Ep + Ek
Keterangan :
Ep : energi potensial
Ek : energi kinetic

USAHA
usaha dikaitkan dengan gaya yangdiberikan pada benda sehingga menyebabkan perpindahan
benda. Misalnya andi mendorong buku sehingga buku berpindah tempat. Persamaan untuk
mencari usaha :
W=F.s
Keterangan :
W = usaha (j)
F = gaya (N)
s = perpindahan (m)

Jika gaya yang diberikan tidak searah dengan perpindahan maka digunakan persamaan :
W = F . cos α . s
α adalah sudut yang dibentuk oleh gaya dengan perpindahan.

DAYA
Daya di definisikan sebagai banyaknya energi yang digunakan tiap satu satuan waktu. Daya
diumuskan :
P = w/t
Keterangan :
P = daya (watt)
W = energi (j)
t = waktu (S)

JENIS-JENIS BAHAN BAKAR


Avgas ( Aviation Gasoline)

Bahan Bakar Minyak ini merupakan BBM jenis khusus yang dihasilkan dari fraksi
minyak bumi. Avgas didisain untuk bahan bakar pesawat udara dengan tipe mesin sistem
pembakaran dalam (internal combution), mesin piston dengan sistem pengapian. Performa
BBM ini ditentukan dengan nilai octane number antara nilai dibawah 100 dan juga diatas nilai
100 . Nilai octane jenis Avgas yang beredar di Indonesia memiliki nilai 100/130.

Avtur (Aviation Turbine)

Bahan Bakar Minyak ini merupakan BBM jenis khusus yang dihasilkan dari fraksi
minyak bumi. Avtur didisain untuk bahan bakar pesawat udara dengan tipe mesin turbin
(external combution). performa atau nilai mutu jenis bahan bakar avtur ditentukan oleh
karakteristik kemurnian bahan bakar, model pembakaran turbin dan daya tahan struktur pada
suhu yang rendah.
Bensin

Jenis Bahan Bakar Minyak Bensin merupakan nama umum untuk beberapa jenis BBM
yang diperuntukkan untuk mesin dengan pembakaran dengan pengapian. Di Indonesia terdapat
beberapa jenis bahan bakar jenis bensin yang memiliki nilai mutu pembakaran berbeda. Nilai
mutu jenis BBM bensin ini dihitung berdasarkan nilai RON (Randon Otcane Number).
Berdasarkan RON tersebut maka BBM bensin dibedakan menjadi 3 jenis yaitu:

1. Premium (RON 88)

Premium adalah bahan bakar minyak jenis distilat berwarna kekuningan yang jernih. Warna
kuning tersebut akibat adanya zat pewarna tambahan (dye). Penggunaan premium pada
umumnya adalah untuk bahan bakar kendaraan bermotor bermesin bensin, seperti : mobil,
sepeda motor, motor tempel dan lain-lain. Bahan bakar ini sering juga disebut motor gasoline
atau petrol.

2. Pertamax (RON 92)

Ditujukan untuk kendaraan yang mempersyaratkan penggunaan bahan bakar beroktan tinggi
dan tanpa timbal (unleaded). Pertamax juga direkomendasikan untuk kendaraan yang
diproduksi diatas tahun 1990 terutama yang telah menggunakan teknologi setara dengan
electronic fuel injection dan catalytic converters.

3. Pertamax Plus (RON 95)

Jenis BBM ini telah memenuhi standar performance International World Wide Fuel Charter
(WWFC). Ditujukan untuk kendaraan yang berteknologi mutakhir yang mempersyaratkan
penggunaan bahan bakar beroktan tinggi dan ramah lingkungan. Pertamax Plus sangat
direkomendasikan untuk kendaraan yang memiliki kompresi ratio > 10,5 dan juga yang
menggunakan teknologi Electronic Fuel Injection (EFI), Variable Valve Timing Intelligent
(VVTI), (VTI), Turbochargers dan catalytic converters.

Minyak Tanah (Kerosene)

Minyak tanah atau kerosene merupakan bagian dari minyak mentah yang memiliki titik
didih antara 150 °C dan 300 °C dan tidak berwarna. Digunakan selama bertahun-tahun sebagai
alat bantu penerangan, memasak, water heating, dll. Umumnya merupakan pemakaian
domestik (rumahan), usaha kecil.
Minyak Solar (HSD)

High Speed Diesel (HSD) merupakan BBM jenis solar yang memiliki angka performa
cetane number 45, jenis BBM ini umumnya digunakan untuk mesin trasportasi mesin diesel
yang umum dipakai dengan sistem injeksi pompa mekanik (injection pump) dan electronic
injection, jenis BBM ini diperuntukkan untuk jenis kendaraan bermotor trasportasi dan mesin
industri.

Minyak Diesel (MDF)

Minyak Diesel adalah hasil penyulingan minyak yang berwarna hitam yang berbentuk
cair pada temperatur rendah. Biasanya memiliki kandungan sulfur yang rendah dan dapat
diterima oleh Medium Speed Diesel Engine di sektor industri. Oleh karena itulah, diesel oil
disebut juga Industrial Diesel Oil (IDO) atau Marine Diesel Fuel (MDF).

Minyak Bakar (MFO)

Minyak Bakar bukan merupakan produk hasil destilasi tetapi hasil dari jenis residu yang
berwarna hitam. Minyak jenis ini memiliki tingkat kekentalan yang tinggi dibandingkan
minyak diesel. Pemakaian BBM jenis ini umumnya untuk pembakaran langsung pada industri
besar dan digunakan sebagai bahan bakar untuk steam power station dan beberapa penggunaan
yang dari segi ekonomi lebih murah dengan penggunaan minyak bakar. Minyak Bakar tidak
jauh berbeda dengan Marine Fuel Oil (MFO).

Biodiesel

Jenis Bahan Bakar ini merupakan alternatif bagi bahan bakar diesel berdasar-petroleum
dan terbuat dari sumber terbaharui seperti minyak nebati atau hewan. Secara kimia, ia
merupakan bahan bakar yang terdiri dari campuran mono-alkyl ester dari rantai panjang asam
lemak. Jenis Produk yang dipasarkan saat ini merupakan produk biodiesel dengan campuran 95
persen diesel petrolium dan mengandung 5 persenCPO yang telah dibentuk menjadi Fatty Acid
Methyl Ester (FAME).

Pertamina Dex

Bahan bakar mesin diesel modern yang telah memenuhi dan mencapai standar emisi gas
buang EURO 2, memiliki angka performa tinggi dengan cetane number 53 keatas, memiliki
kualitas tinggi dengan kandungan sulfur di bawah 300 ppm, jenis BBM ini direkomendasikan
untuk mesin diesel teknologi injeksi terbaru (Diesel Common Rail System), sehingga
pemakaian bahan bakarnya lebih irit dan ekonomis serta menghasilkan tenaga yang lebih besar.
REAKSI PEMBAKARAN
Reaksi pembakaran adalah reaksi antara suatu zat dengan oksigen. Zat zat yang bereaksi
umumnya adalah zat yang mudah terbakar yang secara umum kebanyakan mengandung unsur
karbon, hidrogen dan belarang disamping juga mengandung unsur lainnya.
a) Pembakaran sempurna hidrokarbon
Harus ada kelebihan O2(g) untuk membakar hidrokarbon secara sempurna. Hasil
pembakarannya berupa CO2(g) dan H2O(g). Hidrokarbon terbakar dengan nyala api biru.
Persamaan umum untuk reaksi pembakaran sempurna hidrokarbon adalah:

CxHy + (x + y/4) O2 → x CO2 + y/2 H2O + kalor

Pembakaran sempurna disebut juga pembakaran stoikiometri atau pembakaran tanpa


kelebihan udara. Jika bahan bakarnya mengandung sulfur (belerang), maka terbentuk pula
sulfur dioksida.
b) Pembakaran tak sempurna hidrokarbon
Persamaan umum reaksi pembakaran tak sempurna adalah:

CxHy + (?)O2 → C + CO + CO2 + H2O + kalor

Ada kekurangan jumlah oksigen dalam reaksi ini. Jumlah hidrokarbon berlebih. Selain
CO2(g), dihasilkan juga karbon monoksida CO(g), karbon (C(s)) yang biasanya berupa jelaga,
dan H2O(g). Hidrokarbon terbakar dengan nyala berasap atau berjelaga. Atom-atom karbon
yang berpijar mengubah nyala menjadi kuning.

ENTALPI PEMBAKARAN
Entalpi pembakaran (kalor pembakaran ) adalah ΔH reaksi pembakaran satu mol zat
secara sempurna dengan zat O2. Semua reaksi pembakran selalu eksoterm (menghasilkan
energi/ kalor) sehingga harga entalpi pembakaran suatu zat selalu negatif. Zat-zat yang umum
digunakan sabagai bahan bakar dalam kehidupan sehari-hari biasanya mengandung atom-atom
karbon (C), hidrogen (H), belerang (S) atau nitrogen (N), yang pada pembakaran sempurna
masing-masing menghasilkan CO2, H2O, SO2, atau NO2. Perubahan entalpi pada pembakaran
sempurna 1 mol suatu zat yang diukur pada keadaan standar (25 0C, 1 atm) disebut dengan
entalpi pembakaran standar dan dilambangkan dengan ∆H0c (Standar Entalpi Of Combution).
Satuan entapi pembakaran standar adalah kJ/mol.
Berikut beberapa harga entalpi pembakaran senyawa beserta persamaan reaksi
pembakarannnya

Perubahan entalpi yang berhubungan dengan reaksi pembakaran ketika reaktan dan produk
dalam masing-masing keadaan standar mereka disebut entalpi standar pembakaran.
Memanaskan pembakaran standar beberapa senyawa adalah jumlah energi yang dapat
ditransfer sebagai panas dari reaktor ke lingkungan dan sama dengan -ΔHoc. Panas reaksi
standar juga dapat diperkirakan dari mengetahui tentang panas standar pembakaran zat-zat
kimia yang terlibat dalam reaksi.

Tabel Entalpi Pembakaran Standar


Molar Mass Liquid H2O Products

Liq. Fuel Vapour Fuel


Fuel Formula kg/kmol
kJ/kmol kJ/kmol
Methane CH4 16 -55,496

Propane C3H8 44 -49,973 -50,343

Octane C8H18 114 -47,893 -48,256

Gasoline C7H17 101 -48,201 -48,582

Diesel C144H249 198 -45,700 -46,074

Ethanol C2H5OH 46 -29,676 -30,596

Nitromethane CH2NO2 61 -11,618 -12,274


KINEMATIKA PEMBAKARAN

Gambar Siklus Mesin 4 tak

Piston akan bergerak naik-turun di dalam silinder mesin. Titik tertinggi yang akan
dicapai piston biasa disebut dengan Titik Mati Atas (TMA), sedangkan titik terendah adalah
Titik Mati Bawah (TMB). Berikut adalah langkah proses kerja dari mesin 4 tak:

1. Intake (Hisap)

Gambar Langkah Hisap

Piston bergerak dari TMA menuju TMB untuk menciptakan keadaan vacuum di dalam
silinder mesin, lalu katup intake akan membuka untuk menghisap campuran bahan bakar
dengan bensin yang sudah dikabutkan, sedangkan katup exhaust tertutup.
2. Compression (Kompresi)

Gambar Langkah Kompresi

Langkah kedua adalah langkah kompresi. Langkah kompresi dimulai ketika piston mulai
bergerak ke TMA dari TMB. Ketika langkah kompresi, Katup Intake akan menutup sehingga
campuran udara-bahan bakar terperangkap di dalam silinder dan terkompresi
(termampatkan) hingga sesaat sebelum TMA, busi akan menyala dan meledakkan campuran
udara-bahan bakar. Penekanan atau pemampatan campuran udara-bahan bakar sangatlah
penting karena akan menghasilkan daya maksimal ketika langkah tenaga (power).

3. Power (Tenaga)

Gambar Langkah Tenaga

Langkah ketiga adalah langkah tenaga. Tenaga pukulan pukulan dimulai ketika campuran
udara–bahan bakar dikompresi dan dinyalakan di ruang bakar. Busi yang terletak di kepala
silinder akan menciptakan percikan bunga api untuk membakar campuran udara–bahan
bakar. Dalam waktu yang singkat, campuran udara-bahan bakar mengembang dan meledak
sehingga menciptakan tekanan yang sangat tinggi terhadap piston. Tekanan ini lah yang
mendorong piston ke bawah menuju TMB dan memutar poros engkol serta menggerakkan
roda kendaraan.
4. Exhaust (Buang)

Gambar Langkah Buang

Langkah terakhir adalah langkah buang. katup buang terbuka dan piston naik menuju TMA
mendorong sebagian gas buang yang tersisa di dalam silinder. Ketika piston mulai mendekati
TMA maka katup buang akan menutup dan katup intake akan membuka. Pembukaan katup
intake ini adalah awal siklus baru. Siklus ini akan terjadi di silinder mesin dan akan berulang
selama mesin berjalan.

Prinsip Kerja Mesin 2 Tak

Dalam munculnya mesin pembakaran dalam, mesin 2 tak (dua langkah) adalah salah
satu mesin yang paling sederhana. Hanya sedikit bagian yang bergerak, diantaranya adalah
poros engkol, piston, dan beberapa lainnya. Dimana, pada mesin 2 tak ini tidak memakai klep
(valve) dan noken as (camshaft) seperti di mesin 4 tak, sebagai gantinya mesin 2 tak memakai
membran yang berada setelah karburator. Keunggulan ini membuat mesin 2 tak menjadi ringan,
sederhana dan lebih murah untuk diproduksi.
Selain itu, karena mesin 2 tak dalam 1 putaran crankshaft melaksanakan 4 siklus, yaitu: hisap,
kompresi, ekspansi dan buang. Mesin 2 tak ini lebih responsif dan mempunyai akselerasi yang
bagus. Akan tetapi, mesin ini mengeluarkan tenaga yang lebih besar pada saat RPM tinggi
sehingga membuat mesin ini mengonsumsi bahan bakar yang lebih banyak. Kombinasi ringan
dan dua kali kekuatan memberikan mesin 2 tak ini rasio power-to-weight lebih besar jika
dibandingkan dengan mesin 4 tak. Berikut adalah langkah dari mesin 2 tak:

1. Langkah Hisap Dan Kompresi

Ketika piston bergerak dari Titik mati bawah (TMB) ke Titik mati atas (TMA), Ruang yang
berada di bawah piston akan menjadi vacuum, akibatnya campuran bahan bakar, udara dan
oli terhisap ke dalam ruang tersebut. Sementara pada ruang bagian atas piston terjadi
langkah kompresi sehingga temperatur dan tekanan dari campuran udara dan bahan bakar
tersebut meningkat. Ketika 5-10 derajat sebelum TMA, busi menghasilkan percikan bunga
api sehingga campuran bahan bakar dan udara yang temperature dan tekanan nya
telah meningkat akan menjadi terbakar dan meledak.

2. Langkah Ekspansi Dan Buang

Hasil dari pembakaran tadi membuat piston bergerak ke bawah. Pada saat piston terdorong
ke bawah bawah, ruang di bawah piston menjadi mampat. Sehingga campuran udara dan
bahan bakar yang berada di ruang bawah piston menjadi terdesak keluar dan naik ke ruang
diatas piston melalui saluran bilas. Sementara sisa hasil pembakaran tadi akan terdorong ke
luar dari ruang bakar dan keluar menuju saluran buang lalu menuju knalpot. Pada saat
campuran bahan bakar dengan udara mendorong gas sisa hasil pembakaran, pasti ada
campuran bahan bakar tersebut yang ikut terbawa ke saluran buang. Dengan bentuk knalpot
mesin 2 tak, campuran bahan bakar tersebut bisa ditendang balik ke dalam ruang bakar
karena pada bagian knalpot yang menggelembung tersebut akan terjadi peningkatan
tekanan dan tekanan ini lah yang akan menendang balik campuran bahan bakar tersebut.
Gas panas bekas pembakaran pun sedikit ikut masuk lagi ke dalam ruang bakar sehingga
membantu menaikkan temperature campuran bahan bakar yang baru masuk ke dalam ruang
bakar dan akan menyebabkan campuran bahan bakar tersebut untuk mudah terbakar.
Langkah kerja ini terjadi berulang-ulang selama mesin hidup.

PERALATAN PEMBAKARAN

1. http://www.ilmudasar.com/2017/09/Hukum-Kekekalan-Energi-adalah.html
2. http://www.pelajaran.co.id/2017/12/pengertian-hukum-kekekalan-energi-bunyi-
hukum-kekekalan-energi-beserta-contoh-soal.html
3. http://www.areabaca.com/2014/12/usaha-energi-dan-daya.html
4. https://www.dinar-energy.com/2015/02/macam-macam-bahan-bakar-minyak-
bbm.html
5. http://hisham.id/2015/10/pengertian-dan-contoh-reaksi-pembakaran.html
6. https://www.avkimia.com/2016/09/menentukan-entalpi-pembakaran-standar.html
7. http://www.insinyoer.com/prinsip-kerja-mesin-4-tak/
8. http://www.insinyoer.com/prinsip-kerja-mesin-2-tak/
9.

You might also like